Penemu psikoterapi Gestalt adalah Frederick (Fritz) Perls dan mulai berkembang pada awal
tahun 1950. Pendekatan Gestalt berfokus pada masa kini dan itu di butuhkan kesadaran saat
itu juga. Kesadaran ditandai oleh kontak, penginderaan, dan gairah. Kontak dapat terjadi
tanpa kesadaran, namun kesadaran tidak dapat dipisahkan dari kontak.
Geralt Corey dalam bukunya (Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi, hal. 118)
mengatakan bahwa terapi Gestalt yang dikembangkan oleh Frederick Perls adalah bentuk
terapi yang mengharuskan individu menemukan jalannya sendiri dan me nerima tanggung
jawab pribadi jika mereka berharap mencapai kematangan.
B. Konsep Dasar
Psikoterapi Gestalt menitikberatkan pada semua yang timbul pada saat i ni. Pendekatan ini
tidak memperhatikan masa lampau dan juga tidak memperhatikan yang akan datang. Jadi
pendekatan Gestalt lebih menekankan pada proses yang ada selama terapi berlangsung.
Dalam buku Geralt Corey menekankan konsep-konsep seperti perluasan kesadaran,
penerimaan tanggung jawab pribadi, urusan
urusan yang tak terselesaikan, penghindaran,dan
menyadari saat sekarang.
Bagi Perls, tidak ada yang “ada” kecuali “sekarang”. Karena masa lalu telah pergi dan masa
depan belum terjadi,maka saat sekaranglah yang terpenting. Guna membantu klien untk
membuat kontak dengan saat sekarang, terapis lebih suka mengajukan pertanyaan-pertanyaan
”apa” dan “bagaimana” ketimbang “mengapa”, karena pertanyaan mengapa dapat mengarah
pada pemikiran yang tak berkesudahan tentang masa lampau yang hanya akan
membangkitkan penolakan terhadap saat sekarang.
Konsep dasar pendekatan Gestalt adalah Kesadaran, dan sasaran utama Gestalt adalah
pencapaian kesadaran. Menurut buku M.A Subandi (psikoterapi, hal. 96) kesadaran meliputi:
1. Kesadaran akan efektif apabila didasarkan pada dan disemangati oleh kebutuhan yang
ada saat ini yang dirasakan oleh individu
2. Kesadaran tidak komplit tanpa pengertian langsung tentang kenyataan suatu situasi
dan bagaimana seseorang berada di dalam situasi tersebut.
3. Kesadaran itu selalu ada di sini-dan-saat ini. Kesadaran adalah hasil penginderaan,
bukan sesuatu yang mustahil
mustahil terjadi.
Dalam buku Geralt Corey (1995), dalam terapi Gestalt terdapat juga konsep tentang urusan
yang tak terselesaikan, yaitu mencakup perasaan-perasaan yang tidak terungkapkan seperti
dendam, kemarahan, sakit hati, kecemasan rasa diabaikan dan sebagainya. Meskipun tidak
bisa diungkapkan, perasaan-perasaan itu diasosiasikan dengan ingatan dan fantasi tertentu.
Karena tidak terungkap dalam kesadaran, perasaan itu tetap tinggal dan dibawa kepada
kehidupan sekarang yang menghambat hubungan yang efektif dengan dirinya sendiri dan
orang lain. Dengan ini, di harapkan klien akan dibawa kesadarannya dimasa sekarang dengan
mencoba menyuruhnya kembali kemasa lalu dan kemudian klien disuruh untuk
mengungkapkan apa yang diinginkannya saat lalu sehingga perasaan yang tak ters elesaikan
dulu bisa dihadapi saat ini.
Meningkatkan kesadaran individual agar klien dapat beringkah laku menurut prinsip-prinsip
Gestalt, semua situasi bermasalah (unfisihed bussines) yang muncul dan selalu akan muncul
dapat diatasi dengan baik.
C. Model Operasional/Strategi
Dalam buku yang di baca penulis (M. A Subandi dalam bukunya Psikoterapi dan Menurut
Gerald Corey dalam bukunya Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi) dapat di
simpulkan bahwa focus utama konseling adalah bagaimana keadaan klien sekarang serta
hambatan-hambatan apa yang
muncul dalam kesadarannya. Tugas konselor adalah mendorong klien untuk dapat melihat
kenyataan yang ada pada dirinya dan mau mencoba menghadapinya, klien bisa diajak untuk
memilih dua alternative, menolak kenyataan yang ada pada dirinya atau membuka diri untuk
melihat apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya sekarang. Selain itu konselor diharapkan
menghindari diri dari pikiran-pikiran yang abstrak, keinginan-keinginannya untuk melakukan
diagnosis, interpretasi, maupun memberi nasihat.
Konselor sejak awal sudah mengarahkan tujuan agar klien menjadi matang maupun
menyingkirkan hambatan-hambatan yang menyebabkan klien tidak dapat berdiri s endiri.
Konselor membantu klien menghadapi transisi dari ketergantungannya terhadap factor luar
menjadi percaya akan kekuatannya sendiri. Usaha ini dilakukan dengan menemukan dan
membuka ketersesatan atau kebuntuan klien. Pada saat klien mengalami ketersesatan dan
klien menyatakan kekalahannya terhadap lingkungan dengan cara mengungkapkan
kelemahannya, dirinya tidak berdaya, bodoh atau gila. Konselor membantu membuat
perasaan klien untuk bangkit dan mau menghadapi ketersesatannya sehingga potensinya
dapat berkembang lebih optimal.
1. Penekanan tanggung jawab klien. Konselor bersedia membantu klien tetapi tidak akan
bisa mengubah klien, konselor menekankan agar klien mengambil tanggung jawab
atas tingkah lakunya.
2. Orientasi sekarang dan saat ini. Konselor tidak membangun kembali (mengulang)
masalalu atau motif tidak sadar, tetapi memfokuskan keadaan sekarang. Masa lalu
hanya dalam kaitannya dengan keadaan sekarang
3. Orientasi kesadaran. Konselor meningkatkan kesadaran klien tentang diri sendiri dan
masalah-masalahnya.
Dalam buku Gerald Corey tahun 1995. Teknik-teknik yang biasanya dipakai yaitu:
Permainan Dialog
Teknik ini dilakukan dengan cara klien dikondisikan untuk mendialogkan dua kecenderungan
yang saling bertentangan yaitu, kecenderungan top dog (adil, menuntut, dan berlaku sebagai
majikan) dan under dog (korban, bersikap tidak berdaya, membela diri, dan tak berkuasa).
Disini ada permainan kursi kosong, yaitu klien diharapkan bermain dialog dengan
memerankan top dog maupun under dog sehingga klien dapat meras akan keduanya dan dapat
melihat sudut pandang dari keduanya.
Teknik Pembalikan
Teori yang melandasi teknik pembalikan adalah teori bahwa klien terjun ke dalam s uatu yang
ditakutinya karena dianggap bisa menimbulkan kecemasan, dan menjalin hubungan dengan
bagian-bagian diri yang telah ditekan atau diingkarinya. Gejala-gejala dan tingkah laku sering
kali mempresentasikan pembalikan dari dorongan-dorongan yang mendasari. Jadi konselor
bisa meminta klien memainkan peran yang bertentangan dengan perasaan-perasaan yang
dikeluhkannya atau pembalikan dari kepribadiannya.
Bermain Proyeksi
Memantulkan pada orang lain perasaan-perasaan yang dirinya sendiri tidak mau melihat atau
menerimanya.
Teknik ini bisa digunakan pada saat klien menunjuk pada perasaan atau suasana hati yang
tidak menyenangkan yang ia sangat ingin menghindarinya. Terapi mendesak klien untuk
tetap atau menahan perasaan yang ia ingin hindari itu.
B. Kelemahan