Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seperti yang kita ketahui, teknologi kini telah merembes dalam kehidupan


kebanyakan manusia bahkan dari kalangan atas hingga menengah kebawah
sekalipun. Dimana upaya tersebut merupakan cara atau jalan di dalam
mewujudkan kesejahteraan dan peningkatan harkat martabat manusia.

Atas dasar kreatifitas akalnya, manusia mengembangkan IPTEK dalam


rangka untuk mengolah SDA yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Dimana
dalam pengembangan IPTEK harus didasarkan terhadap moral dan kemanusiaan
yang adil dan beradab, agar semua masyarakat mengecam IPTEK secara
merata.Begitu juga diharapkan SDM nya bias lebih baik lagi, apalagi banyak
kemudahan yang kita dapatkan. Namun, berbanding terbalik dengan realita yang
ada karena semakin canggih perkembangan teknologi, telah membuat masyarakat
menjadi malas yang disebabkan oleh kemudahan-kemudahan yang ada tersebut.

Disatu sisi telah terjadi perkembangan yang sangat baik sekali di aspek
telekomunikasi, namun pelaksanaan pembangunan IPTEK masih belum merata.
Masih banyak masyarakat kurang mampu yang putus harapannya untuk
mendapatkan pengetahuan dan teknologi tersebut. Hal itu dikarenakan tingginya
biaya pendidikan yang harus mereka tanggung. Maka dari itu, pemerintah perlu
menyikapi dan menanggapi masalah-masalah tersebut, agar peranan IPTEK dapat
bertujuan untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia yang ada.

Kalaupun teknologi mampu mengungkap semua tabir rahasia alam dan


kehidupan, tidak berarti teknologi sinonim dengan kebenaran. Sebab iptek hanya
mampu menampilkan kenyataan. Kebenaran yang manusiawi haruslah lebih dari
sekedar kenyataan obyektif. Kebenaran harus mencakup pula unsur keadilan.
Tentu saja IPTEK tidak mengenal moral kemanusiaan, oleh karena iptek tidak

1
pernah bias menjadi standar kebenaran ataupun solusi dari masalah-masalah
manusia.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Pemasara Jasa?
2. Apa yang dimaksud dengan Pemasaran Inovatif?
3. Apa saja masalah pengembangan IPTEK di Indonesia?
4. Bagaimana dampak IPTEK bagi kehidupan manusia?
5. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi IPTEK di Indonesia?
6. Bagaimana kemajuan IPTEK bagi adab dan peradaban manusia?
7. Bagaimana pengaruh kemajuan teknologi bagi budaya bangsa?
8. Bagaimana upaya pemerintah mengatasi problematika IPTEK?
C. Tujuan
1. Mengetahui yang dimaksud dengan IPTEK.
2. Mengetahui perkembangan IPTEK di Indonesia.
3. Mengetahui hubungan IPTEK dengan kehidupan sosial.
4. Mengetahui manfaat IPTEK bagi manusia.
5. Mengetahui masalah perkembangan IPTEK di Indonesia.
6. Mengetahui dampak dari IPTEK terhadap kehidupan manusia.
7. Mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi IPTEK di Indonesia.
8. Mengetahui kemajuan IPTEK bag iadab dan peradaban manusia.
9. Mengetahui pengaruh kemajuan teknologi bagi budaya bangsa.
10. Mengetahui upaya pemerintah mengatasi problematika IPTEK.

D. Manfaat
Agar pembaca dapat mengetahui bagaimana cara
menggunakan IPTEK yang baik dan benar tanpa disalahgunakan

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pemasaran Jasa

Jasa adalah kegiatan yang secara terpisah dapat


diidentifikasikan, yang pada dasarnya tak teraba, yang memenuhi
kebutuhan dan tidak perlu terikat dengan penjualan suatu produk dan
pemasaran jasa sama saja. Namun dalam praktek sebenarnya terdapat
perbedaan penting antara pemasaran barang dan pemasaran jasa

B. Pemasaran Inovatif
Prinsip pemasaran inovatif mensyaratkan perusahaan terus
mencari perbaikan produk dan pemasaran yang sesungguhnya.
Perusahaan yang gagal menemukan cara baru dan cara yang lebih
baik untuk melakukan segala sesuatu pada akhirnya akan kehilangan
pelanggan yang beralih ke perusahaan lain yang menemukan cara
yang lebih baik.
C. Konsep Pemasaran dan Pemasaran Jasa

Berkembangnya jasa-jasa pada umumnya tidak disebabkan


karena pembangunan pemasaran dalam industri jasa, melainkan
karena makin dewasanya ekonomi Amerika atau Indonesia dan
naiknya tingkat hidup. Secara tradisional pejabat-pejabat dalam
industry jasa biasanya tidak berorientasi pada pemasaran. Mereka
ketinggalan dari penjual/produsen produk dalam menerima konsep
pemasaran dan biasanya lamban dalam mampraktekan metode-
metode promosi strategi. Pada masa lampau, manajemen pemasaran

3
dalam perusahaan jasa tidak begitu kreatif. Pembaharuan-
pembaharuan dalam pemasaran jasa umumnya dating dari
perusahaan yang ada hubungan dengan produsen barang

Kita dapat mengindetifikasikan beberapa sebab


kurangnya orientasi pemasaran. Tak dapat disangkal, ciri
tidak teraba jasa menimbulkan tantangan-tantangan
pemasaran yang lebih bera bagi penjualjasa-jas dibandingkan
dengan penjual produk. Dalam banyak industri jasa,
khususnya jasa-jasa professional, para penjualnya
menganggap dirinya sebagai penghasil atau pencipta jasa,
bukan sebagai pemasarnya. Mereka membanggakan keahlian
mereka : untuk mendiagnosa penyakit kesehatan gigi dan
mulut
D. Manfaat IPTEK BagiManusia

Manfaatnya jelas mempermudah aktivitas manusia secara efektif dan efisien.


Dalam rangka meningkatkan budaya dan taraf hidup yang lebih tinggi. Sejak
manusia masih bercocok tanam berpindah-pindah dan berburu untukcari makan,
kemudian muncul peternakan, pertanian. Semua ini hasil dari Iptek. Semula
manusia harus berjalan untuk pergi ketempat yang jauh, selanjutnya di temukan
pedati yang ditarik hewan sampai ditemukan mobil, semua ini hasil dari Iptek.
Kalau dulu dunia gelap gulita, hanya ada penerangan lampu minyak, terus timbul
petromak sampai ada lampu, ini juga hasil dari Iptek. Kalau dulu manusia
telanjang gak pakai baju dan celana, sekarang bias pakai baju dan celana berbagai
model, ini juga jasa dari Iptek. Iptek akan sejalan dengan kehidupan manusia,
karena manusia mahluk yang berakal.

E. Masalah-MasalahPengembangan IPTEK

4
Pengalaman negara-negara maju dan negara baru maju menunjukkan bahwa
kekuatan ekonomi berakar pada kemampuan teknologi dan inovasi yang dimiliki.
Kemampuan teknologi yang tinggi telah memberikan kekuatan untukbersaing dan
peluang dalam kancah perdagangan internasional yang kompetitif. Sulit untuk
dibantah bahwa kemampuan teknologi yang dimiliki oleh suatu bangsa akan
sangat menentukan daya saing, sehingga semua negara di dunia berusaha untuk
mengejar ketertinggalannya dalam penguasaan Iptek. Keberhasilan negara-negara
baru maju di Asia Timur tidak dapat diulang dengan mudah di negara berkembang
tapi perlu diciptakan kondisi tertentu dan berupaya mengatasi masalah-masalah
dalam pengembangan IPTEK seperti akan diuraikan di bawah ini:

1) Keterbatasan Sumber Daya Iptek

Masih terbatasnya sumber daya iptek tercermin dari rendahnya kualitas


SDM dan kesenjangan pendidikan di bidang iptek. Rasio tenaga peneliti
Indonesia pada tahun 2001 adalah 4,7 peneliti per 10.000 penduduk, jauh lebih
kecil dibandingkan Jepang sebesar 70,7. Selain itu rasio anggaran iptek terhadap
PDB sejak tahun 2000 mengalami penurunan, dari 0,052 persen menjadi 0,039
persen pada tahun 2002. Rasio tersebut jauh lebih kecil dibandingkan rasio
serupa di ASEAN. Sementara, kecilnya anggaran iptek berakibat pada
terbatasnya fasilitas riset, kurangnya biaya untuk operasi dan pemeliharaan.

1) Belum Berkembangnya Budaya Iptek

Budaya bangsa secara umum masih belum mencerminkan nilai-nilai iptek


yang mempunyai penalaran obyektif, rasional, maju, unggul dan mandiri. Pola
pikiran masyarakat belum berkembang kearah yang lebih suka mencipta dari
pada sekedar memakai, lebih suka membuat dari pada sekedar membeli, serta
lebih suka belajar dan berkreasi dari pada sekedar menggunakan teknologi yang
ada.

2) Belum Optimalnya Mekanisme Intermediasi Iptek

Belum optimalnya mekanisme intermediasi iptek yang menjembatani


interaksi antara  kapasitas penyedia iptek dengan kebutuhan pengguna. Masalah

5
ini dapat terlihat dari belum tertatanya infrastruktur iptek, seperti institusi yang
mengolah dan menterjemahkan hasil pengembangan iptek menjadi preskripsi
teknologi yang siap pakai untuk difungsikan dalam system produksi.

3) Lemahnya Sinergi Kebijakan Iptek

Lemahnya sinergi kebijakan iptek, menyebabkan kegiatan iptek belum


sanggup memberikan hasil yang signifikan. Kebijakan bidang pendidikan,
industri, dan iptek belum terintegrasi sehingga mengakibatkan kapasitas yang
tidak termanfaatkan pada sisi 15 penyedia, tidak berjalannyasistem transaksi,
dan belum tumbuhnya permintaan dari sistem pengguna yaitu industri.
Disamping itu kebijakan fiskal juga dirasakan belum kondusif
bagi pengembangan kemampuan iptek.

4) BelumTerkaitnyaKegiatanRisetdenganKebutuhanNyata

Kegiatan penelitian yang tidak didorong oleh kebutuhan penelitian yang


jelas dan eksplisit, menyebabkan lembaga-lembaga litbang tidak memiliki
kewibawaan sebagai sebuah instansi yang memberi pijakan saintifik bagi
kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah. Salah satu dampak langsung
dengana danya kegiatan riset yang tidak didasari oleh kebutuhan yang jelas
adalah terjadinya inefisiensi yang luar biasa akibat duplikasi penelitian atau
plagiarisme.

Dampak lainnya adalah merapuhnya budaya penelitian sebagai pondasi


kelembagaan ristek, seperti yang terjadi pada sector pendidikan. Pendidikan di
Indonesia dapat dikatakan telah gagal membudayakan rasa ingin tahu, budaya
belajar dan apresiasi yang tinggi pada pencapaian ilmiah.

5) BelumMaksimalnyaKelembagaanLitbang

Kelembagaan litbang yang belum dapat berfungsi secara maksimal,


disebabkan karena manajemen yang lemah. Seorangpeneliti yang hebat belum
tentu memiliki ketrampilan dan sikap manajerial yang dibutuhkan untuk

6
memimpin sebuah lembaga litbang. Selain itu perkembangan manajemen
penelitian dan pengembangan di Indonesia jauh tertinggal. Dari ratusan peneliti
tangguh di tanah air, hanya sebagian kecil yang memiliki
kemampuan memimpin lembaga litbang sebagai sebuah entitas
manajemen. Kursus-kursus manajemen (proyek) penelitian dan pengembangan
amat jarang dilakukan,dan kalaupun ada, ditawarkan oleh pihak asing dengan
biaya kursus yang mahal.

6) Masih Rendahnya Aktifitas Riset di Perguruan Tinggi

Perguruan tinggi yang diharapkan menjadi sebuah pusat keunggulan


(centre of excellence) juga belum berhasil mengarus utamakan penelitian dan
pengembangan dalam Tri Dharma Perguruan Tingginya. Hal ini berakibat pada:

1) Terjadi  brain draining tenaga peneliti kekegiatan-kegiatan non-


penelitian.
2) Pengusangan bahan-bahan belajar.
3) Penurunan relevansi pendidikan dan layanan masyarakat.
4) Pendidikan pascasarjana, terutama tingkat Doktor(S-3) tidak
berkembang.
5) Kekayaan intelektual PT tidak berkembang, dan
6) Kelas kreatif dan kewirausahaan (enterpreneurships)
tidak berkembang.

Belum ada satu pun univesitas yang layak disebut sebagai  Universitas
Riset yang sanggup menghasilkan pertahun 50 doktor dengan karya ilmiah
bereputasi internasional. Banyak perguruan tinggi menomor satukan pendidikan
sarjana setara dengan berbagai macam model rekrutmen, untuk menarik dana
masyarakat. Pendidikan pascasarjana, terutama pendidikan doktor, sebagai
pendidikan berbasis riset belum dianggap sebagai motor penggalian dana yang

7
berarti. Kerja sama penelitian pasca sarjana dengan industri juga masih amat
langka.

Komunikasi ilmiah antar peneliti dan professional dalam PT yang sama


juga rendah, sehingga kohesivitas peneliti di PT juga rendah. Penggunaan
sumber daya bersama (resource sharing) antar laboratorium PT juga rendah,
akibatnya justru utilisasi peralatan laboratorium tersebut juga rendah.

Perguruan-perguruan tinggi perlu menetapkan sebuah Program Utama


Riset Universitas yang dirumuskan bersama-sama dengan para stakeholders
penelitian dan secara sengaja mengalokasikan anggaran penelitian
sebagai matching grants yang memancing dana kemitraan daripemerintah dan
industri. Sehingga volume block grants  yang diberikan oleh  Pemerintah untuk
kegiatan penelitian harus dikaitkan dengan lokasi anggaran penelitian Perguruan
Tinggi (PT) yang bersangkutan.

F. Dampak Dari Iptek Terhadap Kehidupan Manusia

Perkembangan dunia iptek yang demikian pesatnya telah membawa


manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Pengembangan
iptek dianggap sebagai solusi dari permasalahan yang ada. Sementara orang
bahkan memuja iptek sebagai liberator yang akan membebaskan mereka dari
kungkungan kefanaan dunia. Iptek diyakiniakan memberi umat manusia
kesehatan, kebahagiaan dan imortalitas. Dalam peradaban modern yang muda,
terlalu sering manusia terhenyak oleh disilusi  dari dampak negative iptek
terhadap kehidupan umat manusia. Kalaupun iptek mampu mengungkap semua
tabir rahasia alam dan kehidupan, tidak berarti iptek sinonim dengan kebenaran.
Sebab iptek hanya mampu menampilkan kenyataan. Kebenaran yang manusiawi
haruslah lebih dari sekedar kenyataan obyektif. Kebenaran harus mencakup pula
unsur keadilan. Tentu saja iptek tidak mengenal moral kemanusiaan, oleh karena
itu iptek tidak pernah bias mejadi standar kebenaran atau pun solusi dari
masalah-masalah kemanusiaan.{mospagebreak}.

8
Dampak positif dan dampak negative dari perkembangan teknologi dilihat
dari berbagai bidang:

a) Bidang informasi dan komunikasi.

Dalam bidang informasi dan komunikasi telah terjadi kemajuan


yang sangat pesat. Dari kemajuan dapat kita rasakan dampak positifnya
antara lain:

1. Kita akan lebih cepat mendapatkan informasi-informasi yang


akurat dan terbaru di bumi bagian manapun melalui internet
2. Kita dapat berkomunikasi dengan teman, maupun keluarga
yang sangat jauh hanya dengan melalui
handphone. Komunikasi melalui telepon mengalami beberapa
kali kemajuan. Pada mulanya telepon mempergunakan kawat
sebagai sarana penghubungnya dan diperlukan orang sebagai
operator. Kemudian ada telepon otomatis yang tidak
memerlukan operator. Sekarang orang dengan mudah dapat
berhubungan dengan telepon melalui satelit. 

Disamping keuntungan-keuntungan yang kita peroleh ternyata


kemajuan kemajuan teknologi tersebut dimanfaatkan juga untuk hal-hal yang
negatif, antara lain:

1) Pemanfaatan jasa komunikasi oleh jaringan teroris


(Kompas)
2) Penggunaan informasi tertentu dan situs tertentu yang
terdapat di internet  yang bias disalah gunakan pihak
tertentu untuk tujuan tertentu

9
b) Bidang industri dan transportasi modern

-Dampak industri yang sangat terasa dalam bidang ekonomi yaitu:

Pemakaian mesin menghasilkan produksi yang melimpah.


Produk banyak demikian tidak tertampung lagi dalam pasaran local
atau nasional, sehingga harus disalurkan ke pasar internasional.
Demi kelancaran pemasaran, para kapitalis modern mempengaruhi
politik pemerintahannya, mendesak agar pemerintah mendukung
usahanya mencari atau merestui pasaran di negara lain, bila perlu
dengan dukungan militer keras. Timbullah imperialisme modern
yang menitik beratkan kegiatannya dalam bidang ekonomi setelah
revolusi industri. Di samping mencari daerah pemasaran, juga
dilakukan usaha memperoleh bahan mentah yang murah. Cara
demikian menyebabkan keuntungan kaum kapitalis yang didukung
pemerintah yang imperealisme memperoleh keuntungan besar. Bila
negara imperialis banyak memperoleh keuntungan melalui cara-
cara modern tersebut, dampaknya terasa di mana-mana. Di negara
sendiri kaum kapitalis-imperialis merasakan pencemaran (polusi)
yang semula kurang diperhitungkan, setelah timbul dampak
sampingnya barulah disadari. Contohnya kota Birmingham di
Inggris. Dengan dilakukan revolusi industri, makatanah di wilayah
kota tersebut banyak dicemari sisa pembakaran bahan bakarnya
yang berwarna hitam. Sementara itu udaranya pun dicemari oleh
asap hitam dari cerobong pabrik (waktu itu yang dipergunakan
masih mesin uap), sehingga udara juga hitam, panas matahari
kurang dapat menembus kebawah. Kota Birmingham memperoleh
julukan The Black Country dan menjadi tempat tinggal yang tidak
sehat.

·            - Dalam bidang tranportasi

10
Dengan tata transportasi yang diciptakan, manusia
memperoleh beberapa keuntungan. Pertama, kendaraan yang
diciptakan mampu bergerak lebih cepat dari pada gerak si pencipta
sendiri, sehingga waktu yang diperlukan bergerak dari satu tempat
ketempat lain lebih singkat. Waktu dirasakan makin berharga,
sehingga timbul sebutan time is money. Jalannya waktu yang perlu
cepat diikuti mengakibatkan jam memperoleh pasaran yang luas
sebagai kebutuhan sekunder bagimanusia modern. Kedua,
kemampuan mengangkat dan mengusung oleh manusia ataupun
binatang yang biologis terbatas dalamtingkat yang rendah. Alat-
alat pengangkut manusia yang dibuat dari bahan-bahan biologis
jauh lebih kuat. Roda yang di atasnya diberi tempat barang dan
dibuat dari besi, kapal besi yang besar memiliki daya angkat yang
jauh lebih besar dan berat dari pada daya angkut manusia dan
binatang. Namun, kedua kelebihan tersebut memiliki konsekuensi
atau dampak sampingan yang negatif.

c) Bidangsosial dan budaya

Akibat kemajuan teknologi bias kita lihat:

1. Meningkatnya rasa percayadiri Kemajuan ekonomi di negara-


negara Asia melahirkan fenomena yang menarik. Perkembangan
dan kemajuan ekonomi telah meningkatkan rasa percayadiri dan
ketahanan diri sebagai suatu bangsa akan semakin kokoh. Bangsa-
bangsa Barat tidak lagi dapat melecehkan bangsa-bangsa Asia.
2. Tekanan, kompetisi yang tajam di berbagai aspek kehidupan
sebagai konsekuensi globalisasi, akan melahirkan generasi yang
disiplin, tekun dan pekerja keras. Meskipun demikian kemajuan
teknologi akan berpengaruh negatif pada aspek budaya
seperti:Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat,
khususnya di kalangan remaja dan pelajar. Kemajuan kehidupan
ekonomi yang terlalu menekankan pada upaya pemenuhan

11
berbagai keinginan material, telah menyebabkan sebagian
warga masyarakat menjadi “kaya dalam materi tetapi miskin dalam
rohani. Dll

d) Bidang Pendidikan

Teknologi mempunyai peran yang sangat penting dalam


bidang pendidikan antara lain:

1. Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai


sumber ilmu dan pusat pendidikan. Dampak dari hal ini adalah
guru bukannya satu-satunya sumber ilmu pengetahuan.
2. Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang
memudahkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran.
Dengan kemajuan teknologi terciptalah metode-metode baru
yang membuat siswa mampu memahami materi-materi yang
abstrak, karena materi tersebut dengan bantuan teknologi bias
dibuat abstrak. Dengan kemajuan teknologi proses pembelajaran
tidak harus mempertemukan siswadengan guru, tetapi bisa juga
menggunakan jasa pos internet dan lain-lain. Disampingitu juga
muncul dampak negative dalam proses pendidikan seperti:
Penyalahgunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk
melakukan tindak criminal, Dll.

Penumbuhan wawasan iptek pelajar dimaksud kan untuk meningkatkan


pemahaman, kesadaran, pemanfaatan, penguasaan dan pengembangan iptek
sesuai dengan usia dan tahap perkembangannya. Hal ini dilaksanakan dengan
memberikan kesempatan bereksperimen bersama yang menumbuhkan daya
cipta, analisis, prakarsa dan kreasi bagi para pemuda. Upaya menumbuhkan
wawasan iptek bagi pemuda perlu diawali dengan pengenalan makna penting
dari iptek itu sendiri misalnya melalui kunjungan kelembaga riset dan disertai
pula dengan  pelatihan kegiatan ilmiah. Peningkatan peran-serta pelajar

12
dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan,
meningkatkan dan memperluas dukungan lembagaristek, meningkatkan
partisipasi masyarakat serta mendorong dunia usaha dalam pembinaan/pelatihan
pemuda pecinta iptek. Pendalaman pengetahuan dan peningkatan keterampilan
bagi pemuda yang baik dan benar dilaksanakan melalui kelompok-kelompok
penelitian pemuda pelajar semacam Kelompok Penelitian Ilmiah Remaja (PIR).
Dengan bertambahnya jumlah pemuda yang memiliki bekal pengetahuan dan
keterampilan tersebut, diharapkan secara merata, pemuda dan keluarganya
mampu berpartisipasi dibidang IPTEK serta dapat tumbuh dan berkembang
menjadi manusia yang berkualitas.

e) Bidang Politik

Di bidang politik internasional, juga terdapat kecenderungan


tumbuh berkembangnya regionalisme. Kemajuan di bidang teknologi
komunikasi telah  menghasilkan kesadaran regionalisme. Ditambah
dengan kemajuan di bidang  teknologi transportasi telah
menyebabkan meningkatnya kesadaran tersebut. Kesadaran itu akan
terwujud dalam bidang kerja sama ekonomi, sehingga regionalism
akan melahirkan kekuatan ekonomi baru.

f) Bidang Kesehatan

Cara cara lama pengobatan penyakit dilakukan oleh dukun


yang umumnya mistis, sedangkan obat-obatan untuk penyembuhan
diwujudkan dalam bentuk jamu. Kedua cara tersebut sampai
sekarang masih banyak dipergunakan.

Pengobatan fisik modern dilakukan oleh dokter dan resepnya


berupa obat yang pembuatannya secara kimiawi oleh pabrik.
Masyarakat yang makin modern  lebih meyakini keampuhan

13
pengobatan modern, sehingga para dukun dan jamu semakin
terdesak. Keberhasilan mengatasi penyakit, terutama penyakit
menular, menyebabkan angka kematian (mortalitas) menurun,
sehingga populasi penduduk terus meningkat. Akibatnya manusia
lanjut usia yaitu manusia yang usianya lebih dari 60 tahun dan
disebut lansia,makin hari makin banyak juga.

g) Dampak Perkembangan IPTEK terhadap Kebutuhan Pokok


a. Pangan
Pangan merupakan kebutuhan pokok yang paling utama
sebab tanpa pangan manusia akan mati, kelestarian hidupnya
terancam, dan manusia berupaya untuk menjauhkan diri dari
kematian.
b. Sandang
Sandang atau pakaian sekarang bukan lagi sekedar
melindungi tubuh terhadap gangguan cuaca, melainkan sudah
meningkat sebagai lambang status social. Dahulu, pernah orang
memakai kulit kayu sebagai pakaian, tetapi populasi penduduk
jauh lebih pesat dari pada tanaman penghasilnya. Oleh karenaitu,
dipergunakan kapas yang memerlukan cara tanam dan olah yang
lebih tinggi teknologinya. Ini pun sekarang tidak juga mencukupi
kebutuhan manusia akan sandang. Sutra yang dihasilkan oleh ulat
merupakan bahan yang lembut dan bagus yang dahulu pusatnya di
Cina. Sementara itu bangsa-bangsa di Timur Tengah
mempergunakan bulu domba yang menghasilkan wolse bagai
bahan sandang yang bagus. Itu pun tidak cukup, sehingga orang
dengan teknologi lebih maju mempergunakan serat sintetis baik
yang berasal dari tanaman yang diproses secara kimiawi menjadi
benang (rayon) maupun dari bahan tambang seperti batu bara, atau
minyak bumi yang diproses menjadi poliester, poliprolin,
ataupolietilin. Kegiatan-kegiatan yang sifatnya positif tersebut,
sekaligus diantisipasi segi negatifnya. Bahan sintetis yang bersifat

14
plastic jangan sampai menimbulkan sampah plastic dengan jalan
mengolahnya kembali atau mencari bakteri yang mampu memakan
bahan plastik.
c. Papan
Papan yang berarti tempat tinggal pada mulanya hanya
sebagai tempat untuk memperoleh rasa aman, terlindungi dari
gangguan cuaca atau binatang, malahan mungkin dari manusia
yang lain. Rumah tradisional yang dihasilkan dari bahan alami
yang terdapat di sekitar tempat tinggal. Bahan bangunan rumah
tradisional mudah rusak karena cuaca atau dimakan rayap,
sehingga batas waktu tertentu terpaksa diperbaiki,
bahkandiganti. Manusia berusaha memperoleh tempat tinggal yang
aman dan nyaman. Untuk itulah dibangun rumah yang bahan-
bahannya lebih tahan lama, dapat puluhan bahkan ratusan tahun.
Tembok rumah dari bata yang diberilapisan dengan bahan semen,
lantai yang bahannya dari semen dalam wujud tegel atau keramik
menghasilkan tempat tinggal yang kuat. Pemikiran modern untuk
tempat tinggal yang sehat diwujudkan dengan membentuk kota
taman mandiri. Merupakan taman karena dipelihara ekologi yang
berimbang antara tempat tinggal dengan lingkungan yang hijau.
Mandiri karena kebutuhan warganya terpenuhi semuanya, tidak
harus tergantung pada tempat lain, misalnya sekolah, poliklinik,
rumah sakit, pasar, taman rekreasi, tenaga kerja, bahkan kuburan.

G. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Iptek Di Indonesia

a. Faktor Pendukung
 Semakin berkembangnya pola piker manusia dari zaman ke
zaman.
 Adanya kebutuhan teknologi computer di berbagai bidang
untuk membantu mengurangi kesibukan manusia.

15
 Timbulnya keinginan untuk selalu mendapat informasi
terkini dari berbagai belahan dunia melalui media yang
tercepat seperti computer (internet).
 Rasa untuk menjadi lebih maju dari golongan lain.
 Pentingnya investasi asing terletak pada pertukaran
informasi dalam alur perdagangan yang berlanjut pada
kesamaan permintaan pada teknologi komunikasi.
 Pembangunan perkotaan biasanya diiringi dengan dengan
pembangunan infrastuktur komunikasi yang menjadi dasar
dari internet sehingga pembangunan kota akan memacu
perkembangan internet.
 Semakin banyak institusi yang menggunakan kegiatan yang
dilakukan secara online maka akan mendorong percepatan
penggunaan teknologi internet di Indonesia.
 Inovasi dalam jenis layanan seperti situs jejaring (facebook,
friendster, dll), blog, game online dan sebagainya akan
memicu ketertarikan masyarakat untuk mengakses internet
sehingga menjadi factor pendukung dalam percepatan
penggunaan teknologi di Indonesia.

b. Faktor Penghambat
 Masyarakat dengan tingkat / status ekonomi yang rendah
akan menghambat percepatan penggunaan teknologi di
Indonesia karena tidak ada keinginan dan tidak memahami
seberapa penting penggunaan internet untuk berbagai
kebutuhan hidup ,misalnya:
 Masyarakat yang tinggal di daerah terpencil yang tidak
terjangkau karena pembangunan infrastruktur yang tidak
merata akan menjadi penghambat percepatan
pengembangan teknologi komputer di Indonesia.

16
 Tingkat pendidikan seseorang dan pekerjaaan yang
dilakukan oleh seseorang yang tergolong rendah atau
kurang pro terhadap teknologi computer akan menghambat
kemajuan teknologi.
 Pihak yang tidak bertanggungjawab dalam menggunakan
teknologi computer membuat pihak pemerintah memblokir
atau melarang beberapa sarana tertentu sehingga
menghambat perkembangan teknologi.
 Banyaknya pula tercipta berbagai macam virus-virus
computer yang bersifat merusak.
 Masih kuatnya rasa fanatic terhadap kepercayaan leluhur
untuk tidak merubah kebiasaan oleh masyarakat tertentu
yang menghambat penyebaran dan perkembangan
teknologi.

H. Kemajuan IPTEK Bagi Adab dan Peradaban Manusia

Dari zaman ke zaman, perubahan yang terjadi di dunia ini amat lah
sangat pesat, apalagi dari segi Ilmu pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).
Bila kita ingat zaman dahulu, banyak para ilmuwan menemukan berbagai
hasil percobaannya, dan kemudian diluncurkan lalu dipakai untuk kebutuhan
sehari-hari, seperti adanya ilmu fisika, ilmu matematika, ilmu kimia, ilmu
biologi, juga ilmu sosial. Semua ilmu itupun masih diterapkan hingga saat
ini oleh kita semua. Tak dapat kita bayangkan apabila para ilmuwan tidak
menemukan berbagai penemuan luar biasa untuk peradaban manusia, kita
bahkan mungkin tak dapat untuk bertahan hidup, karena kita akui bahwa
kita sangatlah butuh akan keberadaan ilmu pengetahuan dunia untuk
menjalankan kehidupan di dunia fana ini.

17
Namun, di balik semua itu kita patut, wajib, dan haruslah untuk
bersyukur kepada Tuhan Yang MahaEsa, karena keagungan-Nya lahilmu
pengetahuan itu dapat kita rasakan dan manfaatkan selama kita hidup.
Setelah itu, kita patut untuk menjaga dan mengaplikasikan ilmu pengetahuan
tersebut sampai saat nanti untuk masa depan dan peradaban manusia.IPTEK
di satu sisi sungguh sangat membantu kita selaku manusia dalam
mengerjakan berbagai hal dalam kehidupan sehari-hari, seperti:

1. Mengetik laporan kerja dengan komputer


2. Menelepon orang lain dengan handphone
3. Mendengarkan musik dengan mp3 player
4. Mengetahui berita dengan televisi
5. Mengetahui waktu dengan jam
6. Bepergian kemanapun dengan sepeda motor, mobil, dan kendaraan
lainnya
7. Mendinginkan ruangan dengan ac
8. Dan masih banyak lagi contohnya

Bahkan saat ini telah diciptakan robot menyerupai manusia yang


bertujuan untuk menggantikan manusia dalam mengerjakan tugas sehari-
sehari. Kita jadi sangat tertolong dengan adanya teknologi yang kian lama
kian maju. Namun, di sisi lainnya, kita jadi dimanjakan oleh teknologi.
Manusia jadi malas, bahkan sangat tergantung oleh teknologi yang
membantu mengerjakan pekerjaan sehari-hari kita selaku manusia. Jadinya,
manusia tidak ada usaha sekuat tenaga untuk mengerjakan pekerjaannya
dengan tangan sendiri. Padahal sungguh bangganya kita bila suatu pekerjaan
dapat dilakukan dan diusahakan sendiri. Kemajuan IPTEK menunjukkan
kemampuan intelektual (intelligence) manusia juga berkembang. Jadi
teknologi selalu membutuhkan manusia supaya dapat diciptakan untuk
peradaban manusia. Tetapi manusia tidak sepenuhnya selalu membutuhkan
adanya teknologi untuk kehidupannya, karena manusia memiliki intelektual,
sedangkan teknologi tidak memiliki intelektual. Kehidupan manusia tidak

18
terlepas dari adanya teknologi. Artinya, bahwa teknologi merupakan
keseluruhan cara yang secara rasional mengarah pada ciri efisiensi dalam
setiap kegiatan manusia. Seseorang menggunakan teknologi, karena menusia
berakal. Dengan akalnya ia ingin keluar dari masalah, ingin hidup lebih
baik, lebih mudah, lebih aman, dan lebih-lebih yang lain. Perkembangan
teknologi terjadi bila seseorang menggunakan alat dan akalnya untuk
menyelesaikan setiap masalah yang dihadapinya.

Pada satu sisi, perkembangan dunia iptek yang demikian


mengagumkan itu memang telah membawa manfaat luar biasa bagi
kemajuan peradaban umat manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya
menuntut kemampuan fisik cukup besar, kini relatif sudah bias digantikan
oleh perangkat mesin-mesin otomatis. Sistem kerja robotis telah mengalih
fungsikan tenaga otot manusia dengan pembesaran dan percepatan yang
menakjubkan. Begitu pun dengan telah ditemukannya formulasi-formulasi
baru aneka kapasitas komputer, seolah sudah mampu menggeser posisi
kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu dan aktivitas
manusia. Kemajuan iptek yang telah kita capai sekarang benar-benar telah
diakui dan dirasakan memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi
kehidupan umat manusia. Namun, pada sisi lain, pesatnya kemajuan iptek
ternyata juga cukup banyak membawa pengaruh negatif. Semakin kuatnya
gejala “dehumanisasi”, tergerusnya nilai-nilai kemanusiaan dewasa ini,
merupakan salah satu oleh-oleh yang dibawa kemajuan iptek tersebut.
Bahkan, sampai tataran tertentu, dampak negative dari peradaban yang
tinggi itu dapat melahirkan kecenderungan pengingkaran manusia sebagai
homo-religious atau makhluk teomorfis.

Bagi masyarakat sekarang, iptek sudah merupakan suatu religion.


Pengembangan iptek dianggap sebagai solusi dari permasalahan yang ada.
Sementara orang bahkan memuja iptek sebagai liberator yang akan
membebaskan mereka dari kungkungan kefanaan dunia. Iptek diyakini akan
memberi umat manusia kesehatan, kebahagian dan imortalitas. Sumbangan

19
iptek terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidaklah dapat
dipungkiri. Namun manusia tidak bisa pula menipu diri akan kenyataan
bahwa iptek mendatangkan mala petaka dan kesengsaraan bagi manusia.
Dalam peradaban modern yang muda, terlalu sering manusia terhenyak oleh
disilusi dari dampak negative iptek terhadap kehidupan umat manusia.

Perbudakan dan penjajahan di North America, Asia dan Afrika hanya


memungkinkan melalui dukungan iptek. Perkembangan iptek di Eropa Barat
membuahkan revolusi industri yang menindas kelas pekerja dan yang
melahirkan komunisme. Produksi weapons of mass destruction, baik kimia,
biologi atau pun nuklir  tentu saja  tidak bisa  dipisahkan dari  iptek, belum
lagi menyebut kerusakan ekosistem alam akibat dari kemajuan iptek.
Kalaupun iptek mampu mengungkap semua tabir rahasia alam dan
kehidupan, tidak berarti iptek sinonim dengan kebenaran. Sebab iptek hanya
mampu menampilkan kenyataan. Kebenaran yang manusiawi haruslah lebih
dari sekedar kenyataan obyektif. Kebenaran harus mencakup pula unsur
keadilan. Tentu saja iptek tidak mengenal moral kemanusiaan oleh karena
itu iptek tidak pernah bias mejadi standar kebenaran atau pun solusi dari
masalah-masalah kemanusiaan.

I. Pengaruh Kemajuan Teknologi Terhadap Budaya Bangsa

Kehadiran teknologi-teknologi baru membawa pengaruh bagi


kehidupan suatu bangsa. Pengaruh ini dirasakan di berbagai bidang
kehidupan seperti kehidupan politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya,
pertahanan keamanan dan lain-lain yang akan mempengaruhi nilai-nilai
kebangsaan.

Ditambah dengan era globalisasi yang semakin pesat, globalisasi pada


hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian
ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu
titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa-

20
bangsa diseluruh dunia. Dengan kata lain proses globalisasi akan berdampak
melampaui batas-batas kebangsaan dan kenegaraan.

Sebagai sebuah proses, globalisasi berlangsung melalui dua dimensi,


dalam interaksi antarbangsa, yaitu dimensi ruang dan dimensi waktu.
Dimensi ruang yang dapat diartikan jarak semakin dekat atau dipersempit
sedangkan waktu makin dipersingkat dalam interaksi dan komunikasi pada
skala dunia. Hal ini tentunya tidak terlepas dari dukungan pesatnya laju
perkembangan teknologi yang semakin canggih khususnya teknologi
informasi dan komunikasi.

Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) adalah pendukung utama


bagi terselenggaranya globalisasi. Dengan dukungan teknologi informasi
dan komunikasi, informasi dalam bentuk apapun dan untuk berbagai
kepentingan, dapat disebar luaskan dengan mudah sehingga dapat dengan
cepat mempengaruhi cara pandang dan gaya hidup hingga budaya suatu
bangsa. Kecepatan arus informasi yang dengan cepat membanjiri kita
seolah-olah tidak memberikan kesempatan kepada kita untuk menyerapnya
dengan filter mental dan sikapkritis. Makin canggih dukungan teknologi
tersebut, makin besar pula arus informasi dapat dialirkan dengan jangkauan
dan dampak global. Oleh karena itu selama ini perlu diingat, pengaruh
globalisasi dengan dukungan teknologi informasi dan komunikasi meliputi
dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif. Pengaruh positif yang
dapat dirasakan dengan adanya TIK adalah peningkatan kecepatan,
ketepatan, akurasi dan kemudahan yang memberikan efisiensi dalam
berbagai bidang khususnya dalam masalah waktu, tenaga dan biaya. Sebagai
contoh manifestasi TIK yang mudah dilihat di sekitar kita adalah pengiriman
surat hanya memerlukan waktu singkat, karena kehadiran surat elektronis
(email), ketelitian hasil perhitungan dapat ditingkatkan dengan adanya
komputasi numeris, pengelolaan data dalam jumlah besar juga bias
dilakukan dengan mudah yaitu dengan basis data (database), dan masih
banyaklagi.

21
Sedangkan pengaruh negatif yang bias muncul karena adanya TIK,
misalnya dari globalisasi aspek ekonomi, terbukanya pasar bebas
memungkinkan produk luar negeri masuk dengan mudahnya. Dengan
banyaknya produk luar negeri dan ditambahnya harga yang relative lebih
murah dapat mengurangi rasa kecintaan masyarakat terhadap produk dalam
negeri. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri
menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita
terhadap bangsa Indonesia.

Pada hakikatnya teknologi diciptakan, sejak dulu hingga sekarang


ditujukan untuk membantu dan memberikan kemudahan dalam berbagai
aspek kehidupan, baik pada saat manusia bekerja, berkomunikasi, bahkan
untuk mengatasi berbagai persoalan pelit yang timbul di masyarakat. TIK
tidak hanya membantu dan mempermudah manusia tetapi juga menawarkan
cara-cara baru di dalam melakukan aktivitas-aktivitas tersebut sehingga
dapat mempengaruhi budaya masyarakat yang sudah tertanam sebelumnya.

Jadi bagaimana TIK dapat mempengaruhi nilai-nilai yang telah


tumbuh di masyarakat dalam suatu bangsa itu sangat tergantung dari sikap
masyarakat tersebut. Seyogyanya, masyarakat harus selektif dan bersikap
kritis terhadap TIK yang berkembang sangat pesat, sehingga semua manfaat
positif yang terkandung di dalam TIK mampu dimanifestasikan agar mampu
membantu dan mempermudah kehidupan masyarakat, dan efek negative
dapat lebih diminimalkan.

J. Upaya Pemerintah Mengatasi Problematika IPTEK

Dalam mengatasi problematika IPTEK pemerintah melakukan


beberapa upaya,diantaranya:

a. Meningkatkan kemampuan, ilmu pengetahuan dan teknologi


untuk menjawab berbagai supelayanan, seperti keselamatan,

22
keamanan, kehandalan dan kenyamanan, serta terjangkau
masyarakat luas.
b. Meningkatkan kemampuan Iptek strategis dalam rangka
pengembangan system transportasi nasional yang handal,
efektif dan efisien yang sesuai kondisi fisik wilayah serta
sosial-ekonomi-budayanya.
c. Meningkatkan penguasaan dan kemampuan teknologi
industry dalam negeri untuk mendukung system transportasi
nasional guna mendukung kelancaran system operasional dan
kemampuan untuk merawat setara mahlingkungan dan hemat
energy.
d. Peningkatan kapasitas teknologi pada system produksi di
dunia usaha dan industry serta peningkatan sinergi antar
berbagai komponen sistem inovasi.
e. Meningkatkan kemampuan manufacturing teknologi tinggi
yang berdaya saing internasional untuk mendukung
pembangunan sarana dan prasarana transportasi.
f. Meningkatkan produktivitas, kualitas dan efisiensi produksi
pertanian on-farm (intensifikasi) dengan penerapan bio-
teknologi, precision farming, biocyclofarming, dan teknologi
iradiasi secara berkelanjutan dan tetap menjaga kelestarian
fungsi lingkungan.
g. Memperpanjang rantai produksi pengolahan hasil pertanian
(off-farm) yang efisien untuk meningkatkan nilaiekonomi dan
nilai tambah produk pangan pada masing-masing rantai
produksi.
h. Meningkatkan keragaman bahan baku pangan (diversifikasi)
termasuk kemungkinan dengan memanfaatkan sumberdaya
hutan non-kayu.

23
i. Mengembangkan dan memperluas infrastruktur teknologi
informasi dan komunikasi untuk mempermudahakan askes
jaringan internet yang terjangkau.
j. Meningkatkan pemanfatan teknologi informasi dan
komunikasi untuk meningkatkan kinerja perekonomian
negara dan kualitas hidup masyarakat.
k. Mengelola Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) bidang
teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan
kemampuan berinovasi, menegakan perlindungan hukum dan
meningkatkan nilai komersial produk dalam negeri.
l. Memenuhi kebutuhan alut sista mulai dari perangkat keras
maupun perangkat lunak, sesuai dengan kondisi kewilayahan
dan demografi negara kepulauan Indonesia, sesuai dengan
kemajuan perkembangan iptek, mempunyai efek penangkal
yang tinggi, yang ditujukan untuk memberikan kapabilitas
optimal bagi komponen pertahanan negara dalam
menjalankan tugasnya.
m. Meningkatkan penguasaan kapabilitas iptek pertahanan
dikalangan industry nasional melalui regulasi penanganan
alokasi pendanaan yang kondusif.
n. Meningkatkan pemahaman dan penguasaan iptek untuk
aplikasi pertahanan Negara kepulauan dikalangan universitas
dan lembaga iptek nasional melalui penyusunan road-
map teknologi pertahanan yang bersifat kuantitatif sesuai
dengan kaidah pertahanan..
o. Mengikuti pemenuhan standar disasiranahan (sarana
pertahanan) pangsa pasar dunia yang kompetitif.
p. Mencapai keunggulan bangsa di bidang ilmu pengetahuan,
teknologi dan rekayasa khususnya pada bidang teknologi
pertahanan berbasiskan pada kemandirian dan kondisi

24
demografi negara nusantara, negara kepulauan dan negara
kelautan melalui penyusunan suatu rancangan strategi.

25

Anda mungkin juga menyukai