Anda di halaman 1dari 3

NAMA : WIEKE SHARAH F

NIM : P27820119096

KELAS : TINGKAT III REGULER B

TUGAS KEPERAWATAN KELUARGA DAN KOMUNITAS

Contoh Kasus:

Perawat X pindahan dari bagian anak, diberikan tugas untuk mengelola bagian ruang bersalin
(Rooming in). Perawat X tidak tahu apa yang harus dilakukan karena tidak mengusai cara
melakukan asuhan keperawatan bayi baru lahir sehingga perawat X mengajukan keberatan.
Sebagai kepala ruangan anda menilai bahwa perawat X adalah orang yang kompeten terhadap
tugas yang diberikan. Dalam situasi tersebut, anda mengalami konflik personal dan
professional.

Pertanyaan:

Buatlah penyelesaian konflik tersebut.

Jawaban:

Strategi penyelesaian konflik

Smoothing: karena dalam kasus diatas kepala ruangan berupaya untuk mencapai
kebersamaan.

1. Pengkajian
a. Jenis konflik interpersonal => karena dalam kasus diatas kepala ruangan mengalami
konflik dengan perawat X.
b. Perawat X keberatan saat dipindah ke ruangan bersalin oleh kepala ruangan karena
perawat X tidak menguasai bagaimana melakukan Asuhan Keperawatan pada bayi
baru lahir.
c. Yang terlibat dalam kasus diatas adalah kepala ruangan dan perawat X.
d. Situasi dapat diubah ketika perawat X tidak keberatan saat dikasih tugas oleh kepala
ruangan.
2. Analisis dan mematikan isu yang berkembang.
a. Perawat X dipindahkan dari ruang anak ke ruang bersalin. Namun, perawat X tidak
menguasai bagaimana melakukan Asuhan Keperawatan pada bayi baru lahir.
b. Masalah utamanya kepala ruangan memberikan tugas kepada perawat X tetapi
perawat X mengajukan keberatan dikarenakan perawat X tidak menguasai Asuhan
Keperawatan pada bayi baru lahir. Jadi kepala ruangan tidak berhak menuntut perawat
X harus langsung bisa menguasai Asuhan Keperawatan pada bayi baru lahir.
3. Tujuan
Meminta agar perawat X bisa belajar kepada perawat lain yang lebih kompeten dalam
bidang Asuhan Keperawatan pada bayi baru lahir.
4. Identifikasi
Mengelola perasaan
a. Hindari respon emosional karena sikap setiap orang mempunyai respon yang berbeda
terhadap kata-kata, ekspresi dan tindakan.
5. Intervensi
a. Perawat X lebih memahami tentang Asuhan Keperawatan pada bayi baru lahir.
b. Metode yang digunakan untuk menyelesaikan konflik yang terjadi yaitu metode
smoothing.

Yaitu merupakan penyelesaian konflik dengan cara mengurangi, komponen emosional


dalam konflik. Pada strategi ini, individu yamg terlibat dalam konflik berupaya mencapai
kebersamaan dari pada perbedaan dengan penuh kesadaran intropeksi diri. Strategi bisa
diterapkan pada konflik yang ringan, tetapi untuk konfik yang besar, misalnya persaingan
pelayanan atau hasil produksi, tidak dapat dipergunakan.

Untuk tujuan, strategi dan keterampilan khusus untuk menyelesaikan konflik.

Tujuan : Masalah perawat X bisa menguasai dalam penulisan Asuhan Keperawatan pada bayi
baru lahir.

Strategi :

a. Mengumpulkan segala informasi tentang masalah yang terjadi sebanyak mungkin. Mulai
dari jumlah perawat yang kompeten dibidang Asuhan Keperawatan pada bayi baru lahir,
jadwal kerja, dan manajerial rumah sakit.
b. Kepala ruangan meminta kepada perawat yang kompeten dibidang Asuhan Keperawatan
pada bayi baru lahir untuk membantu perawat X yang baru pindah ruangan.
c. Memilih alternatif lainnya seperti kolaborasi perawat antar ruangan, jadi jika ada ruangan
yang jumlah perawatnya mencukupi bisa dialihkan keruangan yang kekurangan tenaga
Keterampilan khusus :

a. Perilakukan orang lain sebagai teman dalam menyelesaikan suatu masalah bukan sebagai
musuh. Hadapi masalah yang ada tapi bikan orangnya.
b. Masalah dapat diterima jika disampaikan dengan baik.
c. Tunjukkan ketaatan dan ketekunan jika orang lain sepakat terhadap pendapat kita.

Anda mungkin juga menyukai