Anda di halaman 1dari 8

Indonesia Direct Investor’s Club

Chart Patterns
ƒ Double Top (Reversal)
ƒ Double Bottom (Reversal)
ƒ Head and Shoulders Top (Reversal)
ƒ Head and Shoulders Bottom (Reversal)
ƒ Falling Wedge (Reversal)
ƒ Rising Wedge (Reversal)
ƒ Rounding Bottom (Reversal)
ƒ Triple Top (Reversal)
ƒ Triple Bottom (Reversal)
ƒ Flag, Pennant (Continuation)
ƒ Symmetrical Triangle (Continuation)
ƒ Ascending Triangle (Continuation)
ƒ Descending Triangle (Continuation)

Vierjamal simple trading concept ▲▼ 4P+2P+4S


Indonesia Direct Investor’s Club

Double Top (Reversal)


Double Top (Reversal) terjadi karena adanya pembentukan harga tertinggi dalam
periode – periode tertentu dalam pasar saham. Double Top (Reversal) memberikan
indikasi bahwa trend BULLISH akan segera berakhir dan berganti menjadi BEARISH.
Sebelum terjadi koreksi besar setelah terjadi Double Top (Reversal) biasanya koreksi
pertama 23% dan apabila garis support dengan mudah dilalui maka ini memberikan
konfirmasi bahwa koreksi besar akan terjadi dalam perdagangan sesi berikutnya.
Untuk membantu anda coba kita perhatikan contoh dibawah ini.

I trend yang ada sebelumnya

Trend Sebelumnya: Untuk dapat terjadinya Double Top (Reversal) maka trend sebelumya
harus ada tentunya dan kalau kita lihat (A) trend bullish yang terjadi mulai bulan February
hingga April.
Breal All Time High: Titik tertinggi dicapai dan biasanya lebih dikenal dengan istilah break all
time high/new fresh record dan pencapaian tertinggi pertama kali ini adalah titik tertinggi
dalam trend bullish yang ada.
Retracement: Koreksi pertama kalinya sering kali terjadi setiap pencapaian harga tertinggi
untuk pertama kalinya dan koreksi awalnya biasa berada dikisaran 10 sampai 20%
Second Peak: Setelah melakukan retracement 10 sampai 20% pasar terus mencari arah
kemana setelah pencapaian harga tertingii dan biasanya kondisi ini dinamakan masa
konsolidasi yang beberapa kondisi membutuhkan waktu mulai dari yang tercepat dalam
hitungan mingguan hingga sampai dengan 3 bulan. Resistance level setelah pencapaian break
all time high biasanya cukup kuat sehingga dalam masa konsolidasi sering terjadi aksi tekanan
jual begitu pula Support level biasanya cukup kuat sehingga tekanan jual selalu diimbangi
kembali oleh aksi borong oleh investors sampai kedua level (Support/Resistance) berhasil
dilalui. Dalam contoh diatas antara periode July dan Agustus akhirnya pergerakan harga
berhasil mencapai harga tertinggi yang kedua yang nilainya sama persis dengan nilai tertinggi
sebelumnya. Pada kasus IHSG double top terjadi pada tanggal X (2838) yang mana
pencapaian tertinggi sebelumnya terjadi juga sebelumnya tanggal Y.
Koreksi Setelah Double Top: Setelah double top koreksi terjadi kembali dan biasanya
tekanan jual cukup tinggi samapai dengan level support terdekat dan dilevel support inilah
sering terjadi “Test Level” dimana ketahanan support level tersebut dicoba untuk dilalui
namun karena volume investor dalam membeli secara psikologis dilevel ini mulai menurun
maka biasanya dapat kita lihat kenaikan diarea test level biasanya tidak cukup kuat karena
secara psikologis double top reversal memberikan konfirmasi bahwa trend bullish segera
berakhir dan berganti dengan bearish setelah adanya konfirmasi lanjutan. Konfirmasi lanjutan

Vierjamal simple trading concept ▲▼ 4P+2P+4S


Indonesia Direct Investor’s Club

dalam kasus tersebut diatas berhasil dilaluinya level support. Dengan dilaluinya setiap level
support yang ada maka dengan sendirinya level support tersebut berubah menjadi resistance
kuat yang baru (Support Turned Resistance) sehingga secara psikologis investors mulai
mengalami shock dan nervous dan menjual semua saham – sahamnya
Support Break: Walaupun setelah support level berhasil dilalui dan perdagangan berada
dikisaran dibawah level support double top dan trend reversal belumlah lengkap karena belum
melalui level yang terendah sebelum rally (XY) Akselerasi penurunan setelah level lowest point
dilalui akan lebih cepat sampai mencapai dasar koreksi terdalam sampai dengan 100% dan
beberapa kondisi hingga 126%
Setiap investor atau trader harus mengambil sikap yang benar dalam melihat “Double Top
Reversal” karena ini signal reversal yang tidak bisa dianggap sepele karena bila penurunannya
setelah terciptanya double top mencapai lebih dari 10% maka ini memberikan signal selling
pressure yang cukup kuat dan segera realisasikan saham – saham anda, Double top yang
terjadi dengan rentan waktu bulanan maka koreksinya akan cukup dalam berbeda dengan
jarak waktu yang dekat maka ini merupakan koreksi normal saja. Setelah penurunan ini
perhatikan dengan teliti volume – volume yang melihatkan adanya peningkatan demand dan
penurunan demand karena dengan cara ini kita bisa mengetahui titik balik keatas (Technical
Rebound)

Double Bottom (Reversal)


Double Bottom (Reversal) kondisinya terjadi kebalikan dari Double Top Reversal dan
contoh gambar – gambar dibawah ini bisa memberikan gambarannya.

Kesimpulan : Double Top/Bottom reversal adalah “Major Reversal” sehingga setiap


trader harus benar – benar mengetahui bahwa terciptanya Double/Bottom Reversal
ini dalam periode harian atau bulanan, bila terjadinya dalam rentang waktu bulanan
maka dapat dipastikan koreksi ini akan cukup dalam dan akan membuthkan waktu
yang sangat lama untuk melakukan closing window keposisi semula sebelum
reversal. Mengabaikan signal ini dapat menyebabkan frustasi yang panjang bagi
investors pemula dan akhirnya mereka tidak sabar lagi menunggu kemudian
melakukan jalan pintas dengan cara “Cut Loss”. Kalau anda semua masih ingat
sebelum IHSG terjun bebas dibulan January 2008 angka tertinggi atau rekor baru
IHSG adalah 2838 kemudian dalam beberapa hari kemudian IHSG tidak mampu
melewati resistance level dan akhirnya menciptakan double top 2838. Bagaimana
reaksi pasar ? sudah dapat ditebak aksi jual tinggi sekali setiap menitnya dan hanya
dalam hitungan beberapa hari saja IHSG tersungkur sampai kelevel terendah 2200.

Vierjamal simple trading concept ▲▼ 4P+2P+4S


Indonesia Direct Investor’s Club

Head and Shoulders Top (Reversal)


A Head and Shoulders reversal pattern terbentuk setelah adanya uptrend, polanya
terdiri dari tiga(3) titik tertinggi dari masing – masing uptrend dan tentunya (Head)
adalah titik tertingginya diantara (Left Shoulder) dan (Right Shoulder) Titik reaksi
terendah setelah (Left,Head,Right Shoulder) merupakan support levelnya (Neckline)

Yang mengambil peranan dalam proses terbentuknya Head and Shoulder Reversal ini
adalah “VOLUME” Penurunan lanjutan setelah terjadinya right shoulder disebut
BREAKOUT atau Support Turned Resistance, atau dilaluinya level support kuat yang
terbentuk dari nilai terendah dari masing (Left,Head,Right Shoulder), support kuat
yang berhasil dilalui maka ini akan berubah menjadi resistance kuat pula.

Head and Shoulders Bottom (Reversal)

Head and Shoulder Bottom (Reversal) kondisinya terjadi kebalikan dari Head and
Shoulder Top Reversal dan contoh gambar – gambar diatas ini bisa memberikan
gambarannya.
Kesimpulan : Transaksi dikondisi pattern seperti ini harus benar – benar
memperhatikan volume dan breakout level agar hasilnya optimal, gagal dalam
mengantisipasi munculnya right shoulder mengakibatkan kerugian yang cukup dalam

Vierjamal simple trading concept ▲▼ 4P+2P+4S


Indonesia Direct Investor’s Club

Falling Wedge (Reversal)


Falling wedge merupakan signal bahwa akan dimulainya kembali “Bullish Signal”
kalau kita melihat dari harga tertinggi harga turun berlanjut membentuk kerucut dan
biasanya proses ini berlangsung cukup lama sekali dan bisa dikatakan Falling Wedge
masuk dalam kategori “Continuation Pattern” karena pasar masih belum bisa
menentukan arah pasar selanjutnya (Reversal atau Continuation) dalam kondisi
seperti ini seller terus berusaha menekan harga setiap pergerakan harga berusaha
untuk reversal atau mulai berganti trend. Frustasi bagi investors tentunya dapat
dibayangkan karena harus benar – benar menunggu BREAKOUT atau dilaluinya level
Resistance utk dapat bergerak naik dan merubah trend menjadi Bullish Trend. Falling
Wedge pattern merupakan salah satu bentuk pattern yang sulit diketahui level
BREAKOUT dari setiap pergerakannya, bagi trader momentum ini juga sulit dipakai
untuk strategy trading jangka menengah, dalam kondisi falling wedge choopy trade
adalah strategy yang sangat tepat sambil menunggu BREAKOUT.

Rising Wedge (Reversal)

Rising Wedege (Reversal) kondisinya terjadi kebalikan dari Falling Wedge Reversal
dan contoh gambar – gambar diatas ini bisa memberikan gambarannya.
Kesimpulan : Falling dan Rising Wedge adalah salah satu pattern yang sangat sulit
untuk diketahui kapan terjadinya breakout sehingga transaksi dimasa – masa chart
pattern seperti ini membuat investor pemula sangatlah melelahkan dan membuat
rasa frustasi bertambah bila setiap harinya pergerakannya terus turn (Falling Wedge)
akan tetapi dimasa – masa (Rising Wedge) Investor pemula merasa geram dan
menyesal karena saham – sahamnya sudah terlanjur dijual tetapi harga terus
bergerak naik.

Vierjamal simple trading concept ▲▼ 4P+2P+4S


Indonesia Direct Investor’s Club

Rounding Bottom (Reversal)


Rounding Bottom Reversal adalah reversal pattern jangka panjang yang mengalami
masa konsolidasi yang cukup lama sebelum berubah dari bearish menjadi bullish
trend. Rounding Bottom sangat ideal digunakan dalam weekly chart dan kalau kita
melihatnya secara sekilas ada kemiripan dengan Head and Shoulder Bottom
Reversal. Kenaikan volume yang tinggi antara September dan Oktober memberikan
konfirmasi BREAKOUT sebelum melanjutkan kenaikannya.

Triple Top/Triple Bottom (Reversal)


Triple top terbentuk sama seperti saat pembentukan double top hanya saja double
top terjadi koreksi tidak berhasil melalui support dan kembali naik menciptakan
harga tertinggi baru yang sama dengan harga didouble top. Dalam kenyataan sering
kita temui double top atau triple top terjadi dengan harga sama kadang harganya
tidak sama atau mendekati saja. Terpenting dalam melihat double atau triple top
lihatlah dengan seksama perubahan – perubahan volume yang terjadi dan masa –
masa pembentukannya, bila terbentuk dengan periode bulanan maka koreksinya
akan cukup dalam dan bila hanya dalam kurun waktu harian atau mingguan maka ini
hanyalah koreksi kecil dan normal saja. Triple Bottom Reversal kebalikannya.

Vierjamal simple trading concept ▲▼ 4P+2P+4S


Indonesia Direct Investor’s Club

Flag, Pennant (Continuation)


Flags and Pennants adalah pattern jangka pendek didalam “Continuation Pattern”
dalam masa konsolidasi yang tidak terlalu lama trader dan investor harus benar –
benar melihat pergerakan volumenya sebelum memutuskan untuk membeli diakhir
masa konsolidasi karena ini sangat sulit sekali dan tidak jarang bila kita lalai dan
membeli diakhir masa konsolidasi ternyata pasar justru melakukan reversal kembali
dan mengulangi masa konsolidasinya. Volume sangat menentukan diakhir masa
konsolidasi apakah saham ini akan bullish atau bearish.

Symmetrical Triangle (Continuation)


The symmetrical triangle, biasanya terbentuk dalam masa pola pergerakan
“Continuation” Polanya biasanya terbentuk minimal memiliki paling tidak dua harga
tertinggi dan dua harga terendah. Dan bila titik – titik tersebut dihubungkan maka
akan terbentuk symmetrical triangle dan proyeksi pergerakan berikutnya dapat
terjadi bila “Breakout” masa symmetrical triangle dapat diperpanjang mulai dari
beberapa minggu hingga bulanan, bila masa continuation ini kurang dari 3 minggu
maka ini bisa dikategorikan patternya adalah “Pennant” Kemudian bagaimana kita
mengetahui breakout direction dan breakout confirmation ? Dalam kondisi pattern
seperti ini agak sulit menentukan kapan breakout dan konfirmasi bahwa saham
tersebut akan naik karena dalam masa Continuation baying – baying reversal juga
lebih besar dan trader dalam hal ini harus benar – benar bisa memastikan paling
tidak adanya kenaikan volume dalam 3 hari terakhir kemudian cocokan dengan 4P.
dari beberapa analisa yang ada 75% pergerakan dalam symmetrical triangle adalah
continuation pattern dan selebihnya adalah reversal, tetapi saya menyarankan
sebaiknya tunggu saja konfirmasinya melalu peningkatan volume.

Vierjamal simple trading concept ▲▼ 4P+2P+4S


Indonesia Direct Investor’s Club

Ascending Triangle (Continuation)


Ascending triangle adalah formasi bullish trend yang biasanya terbentuk dalam masa
“Uptrend” dan masuk dalam kategori “Continuation Pattern” Kalau dibandingkan
dengan symmetrical triangle yang bergerak dimasa – masa konsolidasi maka
ascending benar – benar bergerak dimasa – masa trend bullish sebelum actual
breakout terjadi

Descending Triangle (Continuation)

Descending Triangle adalah pattern yang merupakan kebalikan dari Ascending


Triangle, perhatikan breakout levelnya selalu diikuti oleh kenaikan volume jual yang
tinggi atau short selling.

Vierjamal simple trading concept ▲▼ 4P+2P+4S

Anda mungkin juga menyukai