Anda di halaman 1dari 57

LAPORAN PRAKTIK KLINIK KEBIDANAN

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN

FATIN LUTHFIANINGRUM

NIM: P07124321231

PRODI SARJANA TERAPAN JURUSAN KEBIDANAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN


YOGYAKARTA

2021

i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
LAPORAN PRAKTIK KLINIK KEBIDANAN

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN

Disusun oleh :

FATIN LUTHFIANINGRUM

P07124321231

Telah disetujui oleh pembimbing pada tanggal

Menyetujui

Pembimbing Lahan Pembimbing Akademik

Stephanie Kusuma A, S.ST,MH.Kes Annisa Bekti T, S.Tr. Keb, Bdn

Yogyakarta,............

Ketua Jurusan Kebidanan

Dr. Yuni Kusmiyati, S.ST. MPH

ii
NIP. 197606202002122001

iii
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIK KLINIK KEBIDANAN

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN

Disusun oleh

FATIN LUTHFIANINGRUM

P07124321231

Telah dipertahankan dalam seminar di depan Dewan Penguji

Pada tanggal ...........

SUSUNAN DEWAN PENGUJI

Anggota : Annisa Bekti T, S.Tr. Keb, Bdn

Anggota : Stephanie Kusuma A, S.ST,MH

Yogyakarta, ..........

Ketua Jurusan Kebidanan

Dr. Yuni Kusmiyati, S.ST. MPH


NIP. 197606202002122001

iv
v
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik Klinik
Kebidanan tahun 2021. Laporan ini diharapkan dapat  menambah wawasan dan
pengetahuan mahasiswa serta pembaca.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih atas bimbingan dan
dukungan yang diberikan dalam penyusunan laporan ini kepada:
1. Dr. Yuni Kusmiyati,SST.,MPH., selaku Ketua Jurusan Kebidanan Poltekkes
Kemenkes Yogyakarta, yang telah memberikan kesempatan menyusun
Laporan Praktik Klinik Kebidanan ini.
2. Annisa Bekti T, S.Tr. Keb, Bdn selaku Pembimbing Akademik yang telah
memberikan bimbingan dan arahan dalam menyusun Laporan Praktik Klinik
Kebidanan ini.
3. Stephanie Kusuma A, S.ST,MH selaku Pembimbing Lahan yang telah
memberikan bimbingan dan arahan dalam menyusun Laporan  Praktik Klinik
Kebidanan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun guna sempurnanya laporan ini. Penulis juga berharap
semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan khususnya bagi penulis
sebagai mahasiswa.

Yogyakarta , November 2021

vi
DAFTAR ISI

Contents
PERSETUJUAN PEMBIMBING......................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN...........................................................................................iii
KATA PENGANTAR............................................................................................................iv
DAFTAR ISI......................................................................................................................v
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG...................................................................................................1
B. TUJUAN..................................................................................................................2
BAB II.................................................................................................................................3
TINJAUAN TEORI................................................................................................................3
A. KEHAMILAN............................................................................................................3
BAB III..............................................................................................................................37
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL.........................................................................37
A. TINJAUAN KASUS..................................................................................................37
B. PEMBAHASAN..................................................................................................46
BAB IV............................................................................................................................48
KESIMPULAN DAN SARAN........................................................................................48
A. KESIMPULAN....................................................................................................48
B. SARAN................................................................................................................49
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................50

vii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri
mulai dari konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. Dari peristiwa
kehamilan dikenal dengan istilah primigravida dan multigravida.
Primigravida adalah wanita yang hamil pertama kali sedangkan multigravida
adalah ibu hamil yang sebelumnya sudah pernah hamil lebih dari satu kali.
Dalam proses kehamilan terjadi perubahan anatomi fisiologi, selain
perubahan tersebut ibu hamil mengalami ketidaknyamanan dalam kehamilan
seperti kelelahan, keputian, ngidam, sering buang air kencing dan emesis
gravidarum. 
Perubahan ini terjadi akibat adanya ketidakseimbangan hormon
progesterogen dan estrogen yakni hormon kewanitaan yang ada di dalam
tubuh ibu sejak terjadinya proses kehamilan.
Selama kehamilan kebanyakan wanita mengalami perubahan
psikologis dan emosional. Seringkali kita mendengar seorang wanita
mengatakan betapa bahagianya dia karena akan menjadi seorang ibu dan dan
bahwa dia sudah memilihkan sebuah nama untuk bayi yang akan
dilahirkannya. Namun tidak jarang ada wanita yang merasa khawatir kalau
terjadi masalah dalam kehamilannya, khawatir kalau ada kemungkinan dia
kehilangan kecantikannya, atau bahwa ada kemungkinan bayinya tidak
normal. Wanita hamil secara ekstrim rentan. Dia takut mati baik dirinya
maupun bayinya, ini membuat banyak wanita lebih bergantung dan menuntut.
Inilah waktu paling tepat untuk memberikan nasehat, seperti mencari
dukungan baru. Sebagai seorang bidan kita harus menyadari adanya
perubahan-perubahan tersebut pada wanita hamil agar dapat memberi
dukungan dan memperhatikan keprihatinan, kekhawatiran, ketakutan dan
pertanyaan-pertanyaan.

1
B. TUJUAN 
1. Tujuan Umum 
Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan  pada Ibu
Hamil Ny S umur 31 tahun G1 P0 Ab0 Ah0 umur kehamilan 5 minggu 5
hari dengan kehamilan normal untuk mengatasi ketidaknyamanan ibu
hamil trimester I di PMB Susanti.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian pada pasien  hamil .
b. Mahasiswa mampu merumuskan diagnosa kebidanan pada pasien 
hamil.
c. Mahasiswa mampu merumuskan rencana tindakan selama
memberikan asuhan kebidanan pada pasien  hamil.
d. Mahasiswa mampu melaksanakan rencana tindakan asuhan
kebidanan pada pasien pasien hamil.
e. Mahasiswa mampu melaksanakan evaluasi pada pasien pasien hamil.
f. Mahasiswa mampu mendokumentasikan asuhan kebidanan pada
pasien pasien ibu hamil.

2
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. KEHAMILAN
1. Definisi
Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional dalam buku
Prawirohardjo (2012), kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau
penyatuan spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau
implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi,
kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10
bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender internasional.
Proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambung
dan terdiri dari ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan
pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan
plasenta, dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm (Manuaba,
2010). Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, dimana trimester pertama
berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-
13 hingga ke-27). Dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga
ke- 40 minggu) (Prawirohardjo, 2012).
2. Program Antenatal Care
Asuhan antenatal adalah suatu upaya preventif program pelayanan
kesehatan obstetrik untuk optimalisasi luaran maternal dan neonatal
melalui serangkaian kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan.
(Prawirohardjo, 2012).
1) Tujuan Antenatal Care
1) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu
dan tumbuh kembang bayi.
2) Meningkatkan dan mempertahnkan kesehatan fisik,mental, dan
social ibu dan bayi.
3) Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi
yang mungkinterjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit
secara umum, kebidanan dan pembedahan.

3
4) Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan
selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
5) Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan
pemberian ASI eksklusif.
6) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima
kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.
2) Menurut Prawirohardjo (2012) kunjungan antenatal sebaiknya paling
sedikit 6 kali selama kehamilan :
1) Dua kali pada triwulan pertama.
2) Satu kali pada triwulan kedua.
3) Tiga kali pada triwulan ketiga.

3) Standar Antenatal Care

Dalam melakukan pemeriksaan antenatal, tenaga kesehatan harus


memberikan pelayanan yang berkualitas sesuai standar terdiri dari:

1) Timbang berat badan

Penimbangan berat badan pada setiap kali kunjungan


antenatal dilakukan untuk mendeteksi adanya gangguan
pertumbuhan janin. Penambahan berat badan yang kurang dari 9
kilogram selama kehamilan atau kurang dari 1 kilogram setiap
bulannya menunjukkan adanya gangguan pertumbuhan janin.

2) Ukur lingkar lengan atas (LiLA).

Pengukuran LiLA hanya dilakukan pada kontak pertama


untuk skrining ibu hamil berisiko kurang energi kronis (KEK).
Kurang energi kronis disini maksudnya ibu hamil yang
mengalami kekurangan gizi dan telah berlangsung lama (beberapa
bulan/tahun) dimana LiLA kurang dari 23,5 cm. Ibu hamil dengan
KEK akan dapat melahirkan bayi berat lahir rendah (BBLR).

4
3) Ukur tekanan darah

Pengukuran tekanan darah pada setiap kali kunjungan


antenatal dilakukan untuk mendeteksi adanya hipertensi (tekanan
darah diatas 140/90 mmHg) pada kehamilan dan preeklampsia
(hipertensi disertai edema wajah dan atau tungkai bawah; dan atau
proteinuria).

4) Ukur tinggi fundus uteri

Pengukuran tinggi fundus pada setiap kali kunjungan


antenatal dilakukan untuk mendeteksi pertumbuhan janin sesuai
atau tidak dengan umur kehamilan. Jika tinggi fundus tidak sesuai
dengan umur kehamilan, kemungkinan ada gangguan
pertumbuhan janin. Standar pengukuran menggunakan pita
pengukur setelah kehamilan 24 minggu.
5) Hitung denyut jantung janin (DJJ)
Penilaian DJJ dilakukan pada akhir trimester I dan
selanjutnya setiap kali kunjungan antenatal. DJJ lambat kurang
dari 120/menit atau DJJ cepat lebih dari 160/menit menunjukkan
adanya gawat janin.
6) Tentukan presentasi janin
Menentukan presentasi janin dilakukan pada akhir
trimester II dan selanjutnya setiap kali kunjungan antenatal.
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk mengetahui letak janin. Jika,
pada trimester III bagian bawah janin bukan kepala, atau kepala
janin belum masuk ke panggul berarti ada kelainan letak, panggul
sempit atau ada masalah lain.
7) Beri imunisasi Tetanus Toksoid (TT)
Untuk mencegah terjadinya tetanus neonatorum, ibu hamil
harus mendapat imunisasi TT. Pada saat kontak pertama, ibu
hamil diskrining status imunisasi TT-nya. Pemberian imunisasi
TT pada ibu hamil, disesuai dengan status imunisasi ibu saat ini.

5
8) Beri tablet tambah darah (tablet besi)
Untuk mencegah anemia gizi besi, setiap ibu hamil harus
mendapat tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan
diberikan sejak kontak pertama.
9) Periksa laboratorium (rutin dan khusus)
Pemeriksaan laboratorium dilakukan pada saat antenatal
meliputi:
a) Pemeriksaan golongan darah
Pemeriksaan golongan darah pada ibu hamil tidak
hanya untuk mengetahui jenis golongan darah ibu melainkan
juga untuk mempersiapkan calon pendonor darah yang
sewaktu-waktu diperlukan apabila terjadi situasi
kegawatdaruratan.
b) Pemeriksaan kadar hemoglobin darah (Hb)
Pemeriksaan kadar hemoglobin darah ibu hamil
dilakukan minimal sekali pada trimester pertama dan sekali
pada trimester ketiga. Pemeriksaan ini ditujukan untuk
mengetahui ibu hamil tersebut menderita anemia atau tidak.
c) Pemeriksaan protein dalam urin
Pemeriksaan protein dalam urin pada ibu hamil
dilakukan pada trimester kedua dan ketiga atas indikasi.
Pemeriksaan ini ditujukan untuk mengetahui adanya
proteinuria pada ibu hamil. Proteinuria merupakan salah satu
indikator terjadinya pre-eklampsia pada ibu hamil.
d) Pemeriksaan kadar gula darah.
Ibu hamil yang dicurigai menderita Diabetes Melitus
harus dilakukan pemeriksaan gula darah selama
kehamilannya minimal sekali pada trimester pertama, sekali
pada trimester kedua, dan sekali pada trimester ketiga
(terutama pada akhir trimester ketiga).
e) Pemeriksaan darah Malaria

6
Semua ibu hamil di daerah endemis Malaria
dilakukan pemeriksaan darah Malaria dalam rangka skrining
pada kontak pertama. Ibu hamil di daerah non endemis
Malaria dilakukan pemeriksaan darah Malaria apabila ada
indikasi.
f) Pemeriksaan tes Sifilis
Pemeriksaan tes Sifilis dilakukan di daerah dengan
risiko tinggi dan ibu hamil yang diduga Sifilis. Pemeriksaaan
Sifilis sebaiknya dilakukan sedini mungkin pada kehamilan.
g) Pemeriksaan HIV
Pemeriksaan HIV terutama untuk daerah dengan
risiko tinggi kasus HIV dan ibu hamil yang dicurigai
menderita HIV. Ibu hamil setelah menjalani konseling
kemudian diberi kesempatan untuk menetapkan sendiri
keputusannya untuk menjalani tes HIV.
h) Pemeriksaan BTA
Pemeriksaan BTA dilakukan pada ibu hamil yang
dicurigai menderita Tuberkulosis sebagai pencegahan agar
infeksi Tuberkulosis tidak mempengaruhi kesehatan janin.
Selain pemeriksaaan tersebut diatas, apabila diperlukan dapat
dilakukan pemeriksaan penunjang lainnya di fasilitas rujukan.
10) Tatalaksana/penanganan Kasus
Berdasarkan hasil pemeriksaan antenatal di atas dan hasil
pemeriksaan laboratorium, setiap kelainan yang ditemukan pada
ibu hamil harus ditangani sesuai dengan standar dan kewenangan
tenaga kesehatan. Kasus-kasus yang tidak dapat ditangani dirujuk
sesuai dengan sistem rujukan.
11) KIE Efektif
KIE efektif dilakukan pada setiap kunjungan antenatal yang
meliputi:
a) Kesehatan ibu

7
Setiap ibu hamil dianjurkan untuk memeriksakan
kehamilannya secara rutin ke tenaga kesehatan dan
menganjurkan ibu hamil agar beristirahat yang cukup selama
kehamilannya (sekitar 9-10 jam per hari) dan tidak bekerja
berat.
b) Perilaku hidup bersih dan sehat
Setiap ibu hamil dianjurkan untuk menjaga kebersihan badan
selama kehamilan misalnya mencuci tangan sebelum makan,
mandi 2 kali sehari dengan menggunakan sabun, menggosok
gigi setelah sarapan dan sebelum tidur serta melakukan
olahraga ringan.
c) Peran suami/keluarga dalam kehamilan dan perencanaan
persalinan
Setiap ibu hamil perlu mendapatkan dukungan dari keluarga
terutama suami dalam kehamilannya. Suami, keluarga atau
masyarakat perlu menyiapkan biaya persalinan, kebutuhan
bayi, transportasi rujukan dan calon donor darah. Hal ini
penting apabila terjadi komplikasi kehamilan, persalinan, dan
nifas agar segera dibawa ke fasilitas kesehatan.
d) Tanda bahaya pada kehamilan, persalinan dan nifas serta
kesiapan menghadapi komplikasi
Setiap ibu hamil diperkenalkan mengenai tanda-tanda bahaya
baik selama kehamilan, persalinan, dan nifas misalnya
perdarahan pada hamil muda maupun hamil tua, keluar cairan
berbau pada jalan lahir saat nifas, dsb. Mengenal tanda-tanda
bahaya ini penting agar ibu hamil segera mencari pertolongan
ke tenaga kesehatan kesehatan.
e) Asupan gizi seimbang
Selama hamil, ibu dianjurkan untuk mendapatkan asupan
makanan yang cukup dengan pola gizi yang seimbang karena
hal ini penting untuk proses tumbuh kembang janin dan

8
derajat kesehatan ibu. Misalnya ibu hamil disarankan minum
tablet tambah darah secara rutin untuk mencegah anemia
pada kehamilannya.
f) Gejala penyakit menular dan tidak menular.
Setiap ibu hamil harus tahu mengenai gejala-gejala penyakit
menular (misalnya penyakit IMS, Tuberkulosis) dan penyakit
tidak menular (misalnya hipertensi) karena dapat
mempengaruhi pada kesehatan ibu dan janinnya.
Penawaran untuk melakukan konseling dan testing HIV di
daerah tertentu (risiko tinggi). Konseling HIV menjadi salah
satu komponen standar dari pelayanan kesehatan ibu dan
anak.
g) KB paska persalinan
Ibu hamil diberikan pengarahan tentang pentingnya ikut KB
setelah persalinan untuk menjarangkan kehamilan dan agar
ibu punya waktu merawat kesehatan diri sendiri, anak, dan
keluarga.
h) Imunisasi
Setiap ibu hamil harus mendapatkan imunisasi Tetanus
Toksoid (TT) untuk mencegah bayi mengalami tetanus
neonatorum.
i) Peningkatan kesehatan intelegensia pada kehamilan (Brain
booster)
Untuk dapat meningkatkan intelegensia bayi yang akan
dilahirkan, ibu hamil dianjurkan untuk memberikan stimulus
auditori dan pemenuhan nutrisi pengungkit otak (brain
booster) secara bersamaan pada periode kehamilan.

3. Perubahan Fisik Pada Ibu Hamil


a. Perubahan Pada Sistem Reproduksi
1) Uterus

9
Ibu hamil uterusnya tumbuh membesar akibat pertumbuhan isi
konsepsi intrauterin. Hormon Estrogen menyebabkan hiperplasi
jaringan, hormon progesteron berperan untuk
elastisitas/kelenturan uterus. Taksiran kasar pembesaran uterus
pada perabaan tinggi fundus:
a) Tidak hamil/normal : sebesar telur ayam (+ 30 g)
b) Kehamilan 8 minggu : telur bebek
c) Kehamilan 12 minggu : telur angsa
d) Kehamilan 16 minggu : pertengahan simfisis-pusat e
e) Kehamilan 20 minggu : pinggir bawah pusat
f) Kehamilan 24 minggu : pinggir atas pusat
g) Kehamilan 28 minggu : sepertiga pusat-xyphoid
h) Kehamilan 32 minggu : pertengahan pusat-xyphoid
i) minggu : 3 sampai 1 jari bawah xyphoid

Ismus uteri, bagian dari serviks, batas anatomik menjadi sulit


ditentukan pada kehamilan trimester I memanjang dan lebih kuat.
Pada kehamilan 16 minggu menjadi satu bagian dengan korpus,
dan pada kehamilan akhir, di atas 32 minggu menjadi segmen
bawah uterus. Serviks uteri mengalami hipervaskularisasi akibat
stimulasi estrogen dan perlunakan akibat progesteron (tanda
Goodell). Sekresi lendir serviks meningkat pada kehamilan
memberikan gejala keputihan. Ismus uteri mengalami hipertropi
kemudian memanjang dan melunak yang disebut tanda Hegar.
Berat uterus perempuan tidak hamil adalah 30 gram, pada saat
mulai hamil maka uterus mengalami peningkatan sampai pada
akhir kehamilan (40 minggu) mencapai 1000 gram (1 kg).

2) Vagina / vulva.
Pada ibu hamil vagina terjadi hipervaskularisasi
menimbulkan warna merah ungu kebiruan yang disebut tanda
Chadwick. Vagina ibu hamil berubah menjadi lebih asam,

10
keasaman (pH) berubah dari 4 menjadi 6.5 sehingga
menyebabkan wanita hamil lebih rentan terhadap infeksi vagina
terutama infeksi jamur. Hypervaskularisasi pada vagina dapat
menyebabkan hypersensitivitas sehingga dapat meningkatkan
libido atau keinginan atau bangkitan seksual terutama pada
kehamilan trimester dua.
3) Ovarium
Sejak kehamilan 16 minggu, fungsi diambil alih oleh
plasenta, terutama fungsi produksi progesteron dan estrogen.
Selama kehamilan ovarium tenang/ beristirahat. Tidak terjadi
pembentukan dan pematangan folikel baru, tidak terjadi ovulasi,
tidak terjadi siklus hormonal menstruasi.
b. Perubahan Pada Payudara
Akibat pengaruh hormon estrogen maka dapat memacu
perkembangan duktus (saluran) air susu pada payudara. sedangkan
hormon progesterone menambah sel-sel asinus pada payudara.
Hormon laktogenik plasenta (diantaranya somatomammotropin)
menyebabkan hipertrofi dan pertambahan sel-sel asinus payudara,
serta meningkatkan produksi zat-zat kasein, laktoalbumin,
laktoglobulin, sel-sel lemak, kolostrum. Pada ibu hamil payudara
membesar dan tegang, terjadi hiperpigmentasi kulit serta hipertrofi
kelenjar Montgomery, terutama daerah areola dan papilla akibat
pengaruh melanofor, puting susu membesar dan menonjol. Hypertropi
kelenjar sabasea (lemak) muncul pada aeola mamae disebut tuberkel
Montgomery yang kelihatan di sekitar puting susu. Kelenjar sebasea
ini berfungsi sebagai pelumas puting susu, kelembutan puting susu
terganggu apabila lemak pelindung ini dicuci dengan sabun. Puting
susu akan mengeluarkan kholostrum yaitu cairan sebelum menjadi
susu yang berwarna putih kekuningan pada trimester ketiga.
c. Perubahan Pada System Endokrin

11
Progesteron : Pada awal kehamilan hormon progesteron dihasilkan
oleh corpus luteum dan setelah itu secara bertahap dihasilkan oleh
plasenta. Kadar hormon ini meningkat selama hamil dan menjelang
persalinan mengalami penurunan. Produksi maksimum diperkirakan
250 mg/hari. Aktivitas progesterone diperkirakan :
1) Menurunkan tonus otot polos:
a) Motilitas lambung terhambat sehingga terjadi mual
b) Aktivitas kolon menurun sehingga pengosongan berjalan
lambat, menyebabkan reabsorbsi air meningkat, akibatnya ibu
hamilmengalami konstipasi
c) Tonus otot menurun sehingga menyebabkan aktivitas menurun
d) Tonus vesica urinaria dan ureter menurun menyebabkan
terjadi statis urine
2) Menurunkan tonus vaskuler: menyebabkan tekanan diastolic
menurun sehingga terjadi dilatasi vena
3) Meningkatkan suhu tubuh
4) Meningkatkan cadangan lemak
5) Memicu over breathing : tekanan CO2 (Pa CO2) arterial dan
alveolar menurun
6) Memicu perkembangan payudara

Estrogen : Pada awal kehamilan sumber utama estrogen adalah


Ovarium. Selanjutnya estrone dan estradiol dihasilkan oleh plasenta
dan kadarnya meningkat beratus kali lipat, out put estrogen
maksimum 30 – 40 mg/hari.Kadar terus meningkat menjelang aterm.
Aktivitas estrogen adalah :

1) Memicu pertumbuhan dan pengendalian fungsi uterus


2) Bersama dengan progesterone memicu pertumbuhan payudara
3) Merubah konsitusi komiawi jaringan ikat sehingga lebih lentur
dan menyebabkan servik elastic, kapsul persendian melunak,
mobilitas persendian meningkat

12
4) Retensi air
5) Menurunkan sekresi natrium.

Kortisol : Pada awal kehamilan sumber utama adalah adreanal


maternal dan pada kehamilan lanjut sumber utamanya adalah
plasenta. Produksi harian 25mg/hari. Sebagian besar diantaranya
berikatan dengan protein sehingga tidak bersifat aktif. Kortisol
secara simultan merangsang peningkatan produksi insulin dan
meningkatkan resistensi perifer ibu pada insulin, misalnya jaringan
tidak bisa menggunakan insulin, hal ini mengakibatkan tubuh ibu
hamil membutuhkan lebih banyak insulin. Se l- sel beta normal pulau
Langerhans pada pankreas dapat memenuhi kebutuhan insulin pada
ibu hamil yang secara terus menerus tetap meningkat sampai aterm.
Ada sebagian ibu hamil mengalami peningkatan gula darah hal ini
dapat disebabkan karena resistensi perifer ibu hamil pada insulin.

Human Chorionic gonadotropin (HCG) : Hormon HCG ini


diproduksi selama kehamilan. Pada hamil muda hormon ini
diproduksi oleh trofoblas dan selanjutnya dihasilkan oleh plasenta.
HCG dapat untuk mendeteksi kehamilan dengan darah ibu hamil
pada 11 hari setelah pembuahan dan mendeteksi pada urine ibu hamil
pada 12–14 hari setelah kehamilan. Kandungan HCG pada ibu hamil
mengalami puncaknya pada 8-11 minggu umur kehamilan. Kadar
HCG tidak boleh dipakai untuk memastikan adanya kehamilan karena
kadarnya bervariasi, sehingga dengan adanya kadar HCG yang
meningkat bukan merupakan tanda pasti hamil tetapi merupakan
tanda kemungkinan hamil. Kadar HCG kurang dari 5mlU/ml
dinyatakan tidak hamil dan kadar HCG lebih 25 mlU/ml dinyatakan
kemungkinan hamil. Apabila kadar HCG rendah maka kemungkinan
kesalahan HPMT, akan mengalami keguguran atau kehamilan
ektopik. Sedangkan apabila kadar HCG lebih tinggi dari standart
maka kemungkinan kesalahan HPMT, hamil Mola Hydatidosa atau

13
hamil kembar. HCG akan kembali kadarnya seperti semula pada 4-6
mg setelah keguguran, sehingga apabila ibu hamil baru mengalami
keguguran maka kadarnya masih bisa seperti positif hamil jadi hati–
hati dalam menentukan diagnosa, apabila ada ibu hamil yang
mengalami keguguran untuk menentukan diagnosa tidak cukup
dengan pemeriksaan HCG tetapi memerlukan pemeriksaan lain.

Human Placental Lactogen : Kadar HPL atau Chorionic


somatotropin ini terus meningkat seiring dengan pertumbuhan
plasenta selama kehamilan. Hormon ini mempunyai efek laktogenik
dan antagonis insulin. HPL juga bersifat diabetogenik sehingga
menyebabkan kebutuhan insulin pada wanita hamil meningkat.

Relaxin : Dihasilkan oleh corpus luteum, dapat dideteksi selama


kehamilan, kadar tertinggi dicapai pada trimester pertama. Peran
fisiologis belum jelas, diduga berperan penting dalam maturasi
servik.

Hormon Hipofisis : Terjadi penekanan kadar FSH dan LH maternal


selama kehamilan, namun kadar prolaktin meningkat yang berfungsi
untuk menghasilkan kholostrum. Pada saat persalinan setelah plasenta
lahir maka kadar prolaktin menurun, penurunan ini berlangsung terus
sampai pada saat ibu menyusui. Pada saat ibu menyusui prolaktin
dapat dihasilkan dengan rangsangan pada puting pada saat bayi
mengisap puting susu ibu untuk memproduksi ASI.

d. Perubahan Pada Kekebalan


Pada ibu hamil terjadi perubahan pH pada vagina, sekresi vagina
berubah dari asam menjadi lebih bersifat basa sehingga pada ibu hamil
lebih rentan terhadap infeksi pada vagina. Mulai kehamilan 8 minggu
sudah kelihatan gejala terjadinya kekebalan dengan adanya limfosit–
limfosit. Semakin bertambahnya umur kehamilan maka jumlah

14
limfosit semakin meningkat. Dengan tuanya kehamilan maka
ditemukan sel–sel limfoid yang berfungsi membentuk molekul
imunoglobulin. Imunoglobulin yang dibentuk antara lain Gamma–A
imunoglobulin dibentuk pada kehamilan dua bulan dan baru banyak
ditemukan pada saat bayi dilahirkan. Gamma–G imunoglobulin pada
janin diperoleh dari ibunya melalui plasenta dengan cara pinositosis,
hal ini yang disebut kekebalan pasif yang diperoleh dari ibunya. Pada
janin ditemukan sedikit tetapi dapat dibentuk dalam jumlah banyak
pada saat bayi berumur dua bulan. Gamma–M imunoglobulin
ditemukan pada kehamilan 5 bulan dan meningkat segera pada saat
bayi dilahirkan.
e. Perubahan Pada Sistem Pernapasan
Wanita hamil sering mengeluh sesak napas yang biasanya terjadi
pada umur kehamilan 32 minggu lebih, hal ini disebabkan oleh karena
uterus yang semakin membesar sehingga menekan usus dan
mendorong keatas menyebabkan tinggi diafragma bergeser 4 cm
sehingga kurang leluasa bergerak. Kebutuhan oksigen wanita hamil
meningkat sampai 20%, sehingga untuk memenuhi kebutuhan oksigen
wanita hamil bernapas dalam. Peningkatan hormon estrogen pada
kehamilan dapat mengakibatkan peningkatan vaskularisasi pada
saluran pernapasan atas. Kapiler yang membesar dapat mengakibatkan
edema dan hiperemia pada hidung, faring, laring, trakhea dan bronkus.
Hal ini dapat menimbulkan sumbatan pada hidung dan sinus, hidung
berdarah (epstaksis) dan perubahan suara pada ibu hamil. Peningkatan
vaskularisasi dapat juga mengakibatkan membran timpani dan tuba
eustaki bengkak sehingga menimbulkan gangguan pendengaran, nyeri
dan rasa penuh pada telinga.
Bagi wanita hamil tidak disarankan untuk merokok ataupunn
berdekatan dengan orang yang merokok karena asap rokok yang
dihirup dapat mengganggu perkembangan perkembangan janin,

15
menimbulkan kelainan genetik atau cacat bawaan lahir, hingga
berujung pada keguguran atau kematian janin.
f. Perubahan Pada Sistem Perkemihan
Hormon estrogen dan progesteron dapat menyebabkan ureter
membesar, tonus otot-otot saluran kemih menurun. Kencing lebih
sering (poliuria), laju filtrasi glumerulus meningkat sampai 69 %.
Dinding saluran kemih dapat tertekan oleh pembesaran uterus yang
terjadi pada trimester I dan III, menyebabkan hidroureter dan mungkin
hidronefrosis sementara. kadar kreatinin, urea dan asam urat dalam
darah mungkin menurun namun hal ini dianggap normal. Wanita
hamil trimester I dan III sering mengalami sering kencing
(BAK/buang air kecil) sehingga sangat dianjurkan untuk sering
mengganti celana dalam agar tetap kering.
g. Perubahan Pada Sistem Pencernaan
Estrogen dan HCG meningkat dengan efek samping mual dan
muntah-muntah, Apabila mual muntah terjadi pada pagi hari disebut
Morning Sickness. Selain itu terjadi juga perubahan peristaltic dengan
gejala sering kembung, dan konstipasi. Pada keadaan patologik
tertentu dapat terjadi muntah-muntah banyak sampai lebih dari 10 kali
per hari (hiperemesis gravidarum). Aliran darah ke panggul dan
tekanan vena yang meningkat dapat mengakibatkan hemoroid pada
akhir kehamilan. Hormon estrogen juga dapat mengakibatkan gusi
hiperemia dan cenderung mudah berdarah. Tidak ada peningkatan
sekresi saliva, meskipun banyak ibu hamil mengeluh merasa
kelebihan saliva (ptialisme), perasaan ini kemungkinan akibat dari ibu
hamil tersebut dengan tidak sadar jarang menelan saliva ketika merasa
mual sehingga terkesan saliva menjadi banyak. Ibu hamil trimester
pertama sering mengalami nafsu makan menurun, hal ini dapat
disebabkan perasaan mual dan muntah yang sering terjadi pada
kehamilan muda. Pada trimester kedua mual muntah mulai berkurang
sehingga nafsu makan semakin meningkat.

16
h. Perubahan Sistem Kardiovaskuler
Perubahan fisiologi pada kehamilan normal, yang terutama adalah
perubahan maternal, meliputi :
1) Retensi cairan, bertambahnya beban volume dan curah jantung
2) Terjadi hemodilusi sehingga menyebabkan anemia relative,
hemoglobin turun sampai 10 %
3) Akibat pengaruh hormon, tahanan perifer vaskular menurun
4) Tekanan darah sistolik maupun diastolik padaibu hamil trimester I
turun 5 sampai 10 mm Hg, hal ini kemungkinan disebabkan
karena terjadinya vasodilatasi perifer akibat perubahan hormonal
pada kehamilan. Tekanan darah akan kembali normal pada
trimester III kehamilan
5) Curah jantung bertambah 30-50%, maksimal akhir trimester I,
menetap sampai akhir kehamilan
6) Volume darah maternal keseluruhan bertambah sampai 50%
7) Trimester kedua denyut jantung meningkat 10-15 kali permenit,
dapat juga timbul palpitasi
8) Volume plasma bertambah lebih cepat pada awal kehamilan,
kemudian bertambah secara perlahan sampai akhir kehamilan.
i. Perubahan Sistem Integument
Ibu hamil sering mengalami perubahan pada kulit yaitu terjadi
hiperpigmentasi atau warna kulit kelihatan lebih gelap. Hal ini
disebabkan karena adanya peningkatan Melanosit Stimulating
Hormon (MSH). Hiperpigmentsi dapat terjadi pada muka, leher,
payudara, perut, lipat paha, dan aksila. Hiperpigmentasi pada muka
disebut kloasma gravidarum biasanya timbul pada hidung, pipi, dan
dahi. Hiperpigmentasi pada perut terjadi pada garis tengah berwarna
hitam kebiruan dari pusat kebawah sampai sympisis yang disebut
linea nigra. Perubahan keseimbangan hormon pada ibu hamil dapat
juga menimbulkan perubahan berupa penebalan kulit, pertumbuhan
rambut maupun kuku. Perubahan juga terjadi pada aktifitas kelenjar

17
meningkat sehingga wanita hamil cenderung lebih banyak
mengeluarkan keringat maka ibu hamil sering mengeluh kepanasan.
Peregangan kulit pada ibu hamil menyebabkan elastis kulit mudah
pecah sehingga timbul striae gravidarum yaitu garis–garis yang timbul
pada perut ibu hamil. Garis–garis pada perut ibu berwarna kebiruan
disebut striae livide. Setelah partus striae livide akan berubah menjadi
striae albikans. Pada ibu hamil multigravida biasanya terdapat striae
livide dan striae albikans.
j. Perubahan Metabolisme
Basal Metabolic Rate (BMR) meningkat sampai 15% sampai 20%
pada akhir kehamilan, terjadi juga hipertrofitiroid sehingga kelenjar
tyroid terlihat jelas pada ibu hamil. BMR akan kembali seperti
sebelum hamil pada hari ke 5 atau ke 6 setelah persalinan.
Peningkatan BMR menunjukkan adanya peningkatan kebutuhan
oksigen. Vasodilatasi perifer dan percepatan aktivitas kelenjar
keringat membantu melepaskan panas akibat peningkatan
metabolisme selama hamil. Kebutuhan karbohidrat meningkat sampai
2300 kal/hari (hamil) dan 2800 kal/hari (menyusui), apabila
karbohidrat kurang maka mengambil cadangan lemak ibu untuk
memenuhi kebutuhan. Seorang ibu hamil sering merasa haus terus,
nafsu makan bertambah dan kecil (BAK) dan kadang–kadang
mengalami glukosuria (ada glukosa pada urine) sehingga menyerupai
diabetes militus (DM). Pembatasan karbohidrat pada ibu hamil tidak
dibenarkan karena dikawatirkan akan mengakibatkan gangguan pada
kehamilan,baik kesehatan ibu hamil maupun perkembangan janin.
k. Perubahan Sistem Muskuloskeletal
Bentuk tubuh ibu hamil berubah secara bertahap menyesuaikan
penambahan berat ibu hamil dan semakin besarnya janin,
menyebabkan postur dan cara berjalan ibu hamil berubah.
Peningkatan hormon seks steroid yang bersirkulasi mengakibatkan
terjadinya jaringan ikat dan jaringan kolagen mengalami perlunakan

18
dan elastisitas berlebihan sehingga mobiditas sendi panggul
mengalami peningkatan dan relaksasi. Derajat relaksasi bervariasi,
simfisis pubis merenggang 4 mm, tulang pubik melunak seperti tulang
sendi, sambungan sendi sacrococcigus mengendur membuat tulang
coccigis bergeser kebelakang untuk persiapan persalinan. Otot dinding
perut meregang menyebabkan tonus otot berkurang. Pada kehamilan
trimester III otot rektus abdominus memisah mengakibatkan isi perut
menonjol di garis tengah tubuh, umbilikalis menjadi lebih datar atau
menonjol. Setelah melahirkan tonus otot secara bertahap kembali
tetapi pemisahan otot rekti abdominalis tetap.
l. Perubahan Darah Dan Pembekuan Darah
Volume darah pada ibu hamil meningkat sekitar 1500 ml terdiri dari
1000 ml plasma dan sekitar 450 ml Sel Darah Merah (SDM).
Peningkatan volume terjadi sekitar minggu ke 10 sampai ke 12.
Peningkatan volume darah ini sangat penting bagi pertahanan tubuh
untuk hipertrofi sistem vaskuler akibat pembesaran uterus, hidrasi
jaringan pada janin dan ibu saat ibu hamil berdiri atau terlentang dan
cadangan cairan untuk mengganti darah yang hilang pada saat
persalinan dan masa nifas. Vasodilatasi perifer terjadi pada ibu hamil
berguna untuk mempertahankan tekanan darah supaya tetap normal
meskipun volume darah pada ibu hamil meningkat. Produksi SDM
meningkat selama hamil, peningkatan SDM tergantung pada jumlah
zat besi yang tersedia. Meskipun produksi SDM meningkat tetapi
haemoglobin dan haematokritmenurun, hal ini disebut anemia
fisiologis. Ibu hamil trimester II mengalami penurunan haemoglobin
dan haematokrit yang cepat karena pada saat ini terjadi ekspansi
volume darah yang cepat. Penurunan Hb paling rendah pada
kehamilan 20 minggu kemudian meningkat sedikit sampai hamil
cukup bulan. Ibu hamil dikatakan anemi apabila Hb < 11 gram % pada
trimester I dan III, Hb < 10,5 gram % pada trimeter II.
m. Perubahan Berat Badan (BB) dan IMT

19
Pada trimester I berat badan (BB) ibu hamil tetap dan bahkan justru
turun disebabkan rasa mual, muntah dan nafsu makan berkurang
sehingga asupan nutrisi kurang mencukupi kebutuhan. Pada
kehamilan trimester ke II ibu hamil sudah merasa lebih nyaman
biasanya mual muntah mulai berkurang sehingga nafsu makan mulai
bertambah maka pada trimester II ini BB ibu hamil sudah mulai
bertambah sampai akhir kehamilan. Peningkatan BB selama hamil
mempunyai kontribusi penting dalam suksesnya kehamilan maka
setiap ibu hamil periksa harus ditimbang BB. Sebagian penambahan
BB ibu hamil disimpan dalam bentuk lemak untuk cadangan makanan
janin pada trimester terakhir dan sebagai sumber energi pada awal
masa menyusui.

Kategori berat terhadap tinggi Peningkatan total yang


no
sebelum hamil direkomendasikan
1.
Ringan BMI < 19,8 12,5 sampai 18 kg

2.
Normal BMI 19,8 -26 11,5 sampai 16 kg

3. BMI > 26 sampai


Tinggi 7 sampai 11,5 kg
29
4.
Gemuk BMI > 29 ≥ 7 kg

n. Perubahan Sistem Persarafan


Gejala neurologis dan neuromuskular yang timbul pada ibu hamil
adalah Terjadi perubahan sensori tungkai bawah disebabkan oleh
kompresi saraf panggul dan stasis vaskular akibat pembesaran uterus.
1) Posisi ibu hamil menjadi lordosis akibat pembesaran uterus,
terjadi tarikan saraf atau kompresi akar saraf dapat menyebabkan
perasaan nyeri.

20
2) Edema dapat melibatkan saraf perifer, dapat juga menekan saraf
median di bawah karpalis pergelangan tangan, sehingga
menimbulkan rasa terbakar atau rasa gatal dan nyeri pada tangan
menjalar kesiku, paling sering terasa pada tangan yang dominan.
3) Posisi ibu hamil yang membungkuk menyebabkan terjadinya
tarikan pada segmen pleksus brakhialis sehingga timbul
akroestesia (rasa baal atau gatal di tangan).
4) Ibu hamil sering mengeluh mengalami kram otot hal ini dapat
disebabkan oleh suatu keadaan hipokalsemia.
5) Nyeri kepala pada ibu hamil dapat disebabkan oleh vasomotor
yang tidak stabil, hipotensi postural atau hipoglikemia.
4. Perubahan Psikologis Pada Ibu Hamil
a. Perubahan Psikologis Pada Ibu Hamil Trimester I
Trimester I ini disebut sebagai masa penentuan artinya penentuan
untuk membuktikan bahwa wanita dalam keadaa hamil. Seorang ibu
setelah mengetahui dirinya hamil maka responnya berbeda – beda.
Sikap ambivalent sering dialami pada ibu hamil, artinya kadang –
kadang ibu merasa senang dan bahagia karena segera akan menjadi
ibu dan orangtua,tetapi tidak sedikit juga ibu hamil merasa sedih dan
bahkan kecewa setelah mengetahui dirinya hamil. Perasaan sedih dan
kecewa ini dapat disebabkan oleh karena segera setelah konsepsi
kadar hormon progesterone dan estrogen dalam kehamilan akan
meningkat dan ini akan menyebabkan timbulnya mual dan muntah
pada pagi hari, lemah, lelah, dan membesarnya payudara.
Hasrat untuk melakukan hubungan sex, pada wanita trimester pertama
ini juga berbeda. Walaupun beberapa wanita mengalami gairah sex
yang lebih tinggi, kebanyakan mereka mengalami penurunan libido
selama periode ini disebabkan ibu hamil trimester I masih sering
mengalami mual muntah sehingga merasa tidak sehat.
b. Perubahan Psikologis Pada ibu Hamil Trimester II

21
Tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon yang lebih tinggi
dan rasa tidak nyaman karena hamil sudah berkurang. Perut ibu belum
terlalu besar sehingga belum dirasakan sebagai beban. Ibu sudah
menerima kehamilannya dan mulai dapat menggunakan energi dan
pikirannya secara lebih konstruktif. Pada trimester ini pula ibu dapat
merasakan gerakan bayinya dan ibu mulai merasakan kehadiran
bayinya sebagai seorang diluar dari dirinya sendiri. Banyak ibu yang
merasa terlepas dari rasa kecemasan, rasa tidak nyaman seperti yang
dirasakannya pada trimester pertama dan merasakan meningkatnya
libido. Ibu merasa lebih stabil, kesanggupan mengatur diri lebih baik,
kondisi atau keadaan ibu lebih menyenangkan, ibu mulai terbiasa
dengan perubahan fisik tubuhnya, janin belum terlalu besar sehingga
belum menimbulkan ketidaknyamanan. Ibu sudah mulai menerima
dan mengerti tentang kehamilannya. ( Tri Rusmi Widayatun,
1999 :154).
c. Perubahan Psikologis Pada Ibu Hamil Trimester Iii
Ibu seringkali merasa khawatir atau takut kalau–kalau bayi yang
akan dilahirkannya tidak normal. Kebanyakan ibu juga akan bersikap
melindungi bayinya dan akan menghindari orang atau benda apa saja
yang dianggapnya membahayakan bayinya. Seorang ibu mungkin
mulai merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul
pada waktu melahirkan. Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul
kembali pada trimester ketiga dan banyak ibu yang merasa dirinya
aneh dan jelek. Disamping itu, ibu mulai merasa sedih karena akan
berpisah dari bayinya dan kehilangan perhatian khusus yang diterima
selama hamil. Pada trimester inilah ibu sangat memerlukan keterangan
dan dukungan dari suami, keluarga dan bidan.Trimester ketiga adalah
saat persiapan aktif untuk kelahiran bayi dan menjadi orang tua.
Periode ini juga disebut periode menunggu dan waspada sebab merasa
tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Gerakan bayi dan

22
membesarnya perut merupakan 2 hal yang mengingatkan ibu pada
bayi yang akan dilahirkan nanti.
5. Ketidaknyamanan Ibu Selama Kehamilan
a. Trimester I
Krisis awal yang disebabkan oleh kebenaran terjadinya kehamilan
teratasi, sebagian besar wanita mengalami kegembiraan tertentu
karena mereka telah dapat menyesuaikan diri dengan rencana
membentuk hidup baru. Karena tubuh dan emosi seluruhnya
berhubungan, perubahan fisik dapat mempengaruhi emosi. Segera
setelah konsepsi, progesteron dan estrogen dalam tubuh mulai
meningkat, terjadi morning sickness, kelemahan, keletihan, dan rasa
mual. Calon ibu “tidak merasa sehat benar” dan umumnya mengalami
depresi. Calon bapak mungkin memandang wanita yang baru
mengalami kehamilan dengan rasa kagum dan menghindari hubungan
seksual karena mereka takut mencederai bayinya. Beberapa pria relatif
mengalami peningkatan gairah seksual pada wanita hamil. Kedua
kelompok pria tersebut membutuhkan pengertian dan penerimaan.
Menurut Irianti, Bayu dkk (2013), pada bulan-bulan pertama
kehamilan akan timbul beberapa perubahan atau ketidaknyamanan
pada ibu yang meliputi :
1) Pembesaran Payudara
Salah satu petunjuk pada wanita yang menandakan bahwa
ia hamil adalah rasa semutan nyeri tekan pada payudara, yang
secara bertahap mengalami pembesaran karena peningkatan
pertumbuhan jaringan alveular dan suplay darah. Puting susu
menjadi lebih menonjol dan keras, dan pada awal kehamilan
keluar cairan jernih. Kolastrum, Area berpigmen di sekitar puting,
areola tumbuh lebih gelap, dan kelenjar-kelenjar Montgomery
menonjol keluar.

23
Penyebabnya karena aktivitas hormonal yang menyebabkan
pembesaran jaringan-jaringan kelenjar hal ini menimbulkan
ketidaknyamanan pada ibu hamil. 
Cara meringankan atau mengatasinya dengan
Mempersiapkan bra baru yang sesuai dengan ukuran baru untuk
memberi kenyamanan pada payudara. Bila payudara tidak
disokong depan tepat selama kehamilan. Berat yang meningkat
akan menyebabkan rasa tidak nyaman. Takut akan bentuknya
menjadi  “menurun” tidak harus terjadi bila selama masa
kehamilan payudara lelah disokong dengan baik menggunakan
kutang. Sering dibersihkan akan menjaga penumpukan kolastrum.
Mengusap dengan handuk kering yang kasar dapat membantu
untuk menyiapkan puting dalam pemberian ASI.
2) Mual dan Muntah (Morning Sickness)
Sekitar separuh wanita hamil mengalami mual dan muntah,
yang sering timbul pada saat tertentu selama hamil. Paling sering
muncul pada 10 minggu pertama, yang tampaknya berhubungan
dengan kadar hCG yang lebih tinggi. Sekitar 1/1000 ibu hamil
dengan morning sickness berat mengalami muntah terus menerus.
Mual dan muntah pengalaman umum pada kehamilan,
mempengaruhi 70-80% dari semua wanita hamil. Meskipun
sebagian besar wanita dengan mual dan muntah kehamilan
memiliki gejala yang terbatas pada trimester pertama, sejumlah
kecil perempuan memiliki perjalanan panjang dengan gejala
memperpanjang sampai melahirkan. Wanita dengan mual dan
muntah selama kehamilan mungkin memiliki hiperemesis
gravidarum (HG), entitas yang berbeda dari mual dan muntah,
yang jika tidak ditangani dapat menyebabkan morbiditas ibu dan
janin yang signifikan.
Cara meringankan/ mengatasinya yaitu konsultasi prikiatrik
dapat sangat membantu. Mungkin diperlukan rawat inap untuk

24
memperbaiki gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit atau
untuk memindahkan ibu dari lingkungan yang menekan atau
untuk penelitian. Pada keadaan yang berat, berat badan,
keseimbangan nitrogen, enzim hati, dan pertumbuhan janin harus
dipantau dengan cermat.
Biasanya pemberian penjelasan dan perbaikan gejala sudah
memadai. Perubahan makan seringkali membantu. Memakan roti
panggang kering dan jelly segera sebelum mual terjadi, dapat
menolong beberapa pasien. Menghindari bau yang tidak
menyenangkan, dan makanan kaya bumbu atau berminyak
penting dilakukan. Desaklah ibu hamil untuk meminum air atau
cairan lain antara waktu makan untuk menghindari dehidrasi dan
asidosis, yang menimbulkan mual.
Obat anti mual yang tidak berbahaya untuk ibu hamil dapat
menimbulkan efek yang tidak terduga atau tidak diinginkan pada
janin. Karena itu, selama hamil bahkan obat-obatan bebas
terkenalpun sebaiknya hanya diberikan jika sungguh-sungguh
diindikasikan dan diresepkan.
Jahe adalah intervensi nonfarmakologis tunggal yang
direkomendasikan oleh American College of Obstetri dan
Ginekologi. Jahe dipercaya untuk membantu meningkatkan NVP
dengan merangsang saluran pencernaan dan merangsang aliran air
liur, empedu, dan sekresi lambung.
3) Sering buang air kecil
Wanita hamil akan merasa lebih sering ingin buang air
kecil, hal ini terjadi karena adanya pertumbuhan rahim yang
menekan kandung kemih serta adanya pengaruh dari faktor
hormonal.
Penyebab nya adalah Tekanan uterus pada kandung kemih,
akibat semakin membesarnya uterus membuat kantung kemih

25
tertekan. Ekskresi sodium yang meningkat bersamaan dengan
terjadinya pengeluaran air.
Cara meringankan/ mengatasinya
a) Diberi penjelasan terlebih dahulu mengenai terjadinya sering
buang air kecil.
b) Perbanyak minum pada siang hari.
c) Kurangi minum pada malam hari kecuali jika nocturia
mengganggu tidur dan menyebabkan keletihan.
d) Batasi minum bahan diuretic alamiah seperti kopi, teh, cola
dengan kafein dan lain-lain.
4) Penambahan berat badan
Trimester ketiga kehamilan ditandai dengan pertumbuhan
yang cepat dalam ukuran dan berat janin, sehingga peningkatan
tambahan 50% berat janin diamati di trimester ini . Hal ini pada
gilirannya menyebabkan peningkatan berat badan perut dan
volume pada wanita hamil, yang berhubungan dengan
peningkatan berat tumbuh payudara dan peningkatan lordosis
lumbal, mengakibatkan pergeseran superior dan posterior dari
pusat gravitasi wanita. Perubahan ini, yang terjadi dalam tubuh
wanita hamil, menyebabkan banyak mengeluh ketidaknyamanan
dan rasa sakit di tungkai bawah.
Penyebabnya adalah pada akhir trimester pertama, wanita
hamil kadang-kadang kesulitan untuk memasang kancing
rok/celana panjang, hal ini menunjukkan adanya peningkatan
berat badan, dimana uterus mulai membesar karena pengaruh
hormon.
Cara meringankan atau mengatasinya dengan Jangan terlalu
banyak makan-makanan yang mengandung karbohidrat, tapi
perbanyak makan makanan yang berprotein (diet ibu hamil).

5) Keputihan

26
Selama kehamilan mukosa genital menjadi lebih tipis dan
memiliki luas permukaan yang lebih besar membuat wanita hamil
lebih rentan terhadap infeksi. Studi yang dilakukan di negara-
negara berkembang menunjukkan bahwa keputihan disebabkan
oleh infeksi menular seksual (IMS) di hingga 90% dari kasus.
Cara meringankan/ mengatasi :
a) Tingkatkan kebersihan dengan mandi tiap hari.
b) Memakai pakaian dalam dari bahan katun dan mudah diserap.
c) Tingkatkan daya tahan tubuh dengan makan buah dan sayur.
6) Konstipasi
Konstipasi karena macetnya fungsi usus pada kehamilan
dapat disebabkan oleh efek progesteron dan pergeseran letak
usus.
Cara meringankan atau mengatasinya dengan Tekankan
pada pemberian banyak cairan dan makanan pencahar serta
resepkan obat pelunak feses (misalnya bran atau daktil natrium
sulfosuksinat). Latihan dan kebiasaan buang air besar yang baik
akan menolong. Pencahar ringan (misalnya susu magnesium)
dapat diberikan tetapi obat pencuci perut sebaiknya dihindari
karena kemungkinan terjadi induksi persalinan. Minyak mineral
merupakan kontra indikasi, karena dapat menyerap vitamin larut
lemak dari usus dan keluar melalui anus.
7) Hemoroid
Hemoroid, sering terjadi pada kehamilan, dapat
menyebabkan rasa tidak nyaman yang cukup berarti. Mengejan
pada saat buang air besar sering menyebabkan hemoroid,
terutama pada wanita-wanita yang rentan mengalami pelebaran
pembuluh darah.
Cara meringankan atau mengatasinya dengan pengobatan
simtomasis (preparat-hemoroid) biasanya sudah cukup. Tangani
konstipasi sejak dini. Saat persalinan, gunakan porsep rendah

27
elektif dengan episotomi jika menginginkan. Tindakan operatif
jangan diindikasikan selama kehamilan. Namun, hemoroid akibat
trombus yang sangat baru yang menyakitkan, dapat di insisi dan
diangkat dengan anestesi local, jangan dijahit. Setelah oprasi atau
melahirkan disarankan untuk merendam panggul dan bokong,
berikan salep rektal, supositoria, dan pencahat ringan. Pengobatan
dengan injeksi untuk menghilangkan hemoroid merupakan
kontaindikasi. Tindakan ini dapat mengakibatkan infeksi atau
trombosis vena velvis dan jangan berhasil karena pelebaran besar
pada banyak pembuluh darah.
8) Kram Kaki
Kejang pada otot betis, paha, atau bokong dapat muncul
mendadak setelah tidur atau berbaring pada banyak wanita setelah
trimester pertama kehamilan. Pemendekan mendadak otot-otot
kaki akibat peregangan ujung jari-jari kaki sering menimbulkan
kram. Kram kaki dapat disebabkan oleh penurunan kadar kalsium
serum secara difus atau peningkatan kadar fosfor serum.
Pengobatan sebaiknya meliputi pengurangan asupan fosfat
(lebih sedikit susu dan suplemen zat gizi yang mengandung
kalsium fosfat) dan peningkatan asupan kalsium (tanpa fosfor)
seperti kalsium karbonat atau kalsium laktat. Pengobatan
simtomatik meliputi pemijatan kaki, fleksi lembut kaki dan
pemasaran setempat.
9) Sakit Kepala (pusing)
Kesalahan refraksi dan ketidakseimbangan mata tidak di
sebabkan oleh kehamilan normal. Sakit kepala yang berat dan
menetap hingga trimester ke-3 harus dianggap sebagai gejala
preeklamsia-eklamsia sampai di buktikan sebaliknya.
Cara meringankan atau mengatasi dengan Pelan-pelan
ketika bangun dari posisi berbaring, mula-mula dengan miring ke

28
samping, kemudian duduk dan akhirnya bangun.  Banyak-
banyaklah minum air dan jangan berdiri terlalu lama.
10) Kelelahan
Pasien hamil lebih sering merasa lelah selama kehamilan
karena perubahan sikap tubuh dan beban ekstra yang harus
ditanggung. Anemia dan penyakit sistemik lain harus
disingkirkan. Dianjurkan untuk sering beristirahat.
Cara meringankan atau mengatasinya dengan Yakinkan hal
ini normal terjadi dalam kehamilan, Anjurkan ibu untuk sering
istirahat, Lakukan aktifitas yang ringan dan nutrisi yang baik.
Biasanya ibu beristirahat sebanyak mungkin dan tidur lebih dini.
b. Trimester II
Trimester kedua biasanya lebih menyenangkan. Tubuh
wanita telah terbiasa dengan tingkat hormon yang tinggi, morning
sickness telah hilang, ia telah menerima kehamilan dan ia
menggunakan fikiran dan energinya lebih konstruktif. Janin masih
tetap kecil dan belum menyebabkan ketidaknyamanan dengan
ukurannya. Selama trimester ini, terjadi quickening ketika ibu
merasakan gerakan bayinya pertama kali. Pengalaman tersebut
menandakan pertumbuhan serta kehadiran makhluk baru, dan hal ini
sering menyebabkan calon ibu memiliki dorongan psikologi yang
benar. Menurut Irianti, Bayu dkk (2013), Ketidaknyamanan yang
dapat terjadi pada ibu hamil trimester 2 yaitu:
1) Keputihan 
Keputihan adalah kondisi ginekologi umum di kalangan
wanita usia subur yang sering memerlukan perawatan yang
mempengaruhi sekitar sepertiga dari semua wanita dan setengah
dari wanita hamil. Keputihan normal, pada wanita hamil Ini
berasal dari sekresi fisiologis serviks dan kelenjar Bartholin dan
deskuamasi sel epitel vagina akibat aksi bakteri di dalam vagina.
Ketika keputihan abnormal lebih banyak dan memiliki bau yang

29
tidak menyenangkan, biasanya disertai dengan vulva atau gatal
vagina, disuria, dan  atau dispareunia. Selama kehamilan mukosa
genital menjadi lebih tipis dan memiliki luas permukaan yang
lebih besar membuat wanita hamil lebih rentan terhadap infeksi.
Studi yang dilakukan di negara-negara berkembang menunjukkan
bahwa keputihan disebabkan oleh infeksi menular seksual (IMS)
di hingga 90% dari kasus.
Cara meringankan/ mengatasi :
a) Tingkatkan kebersihan dengan mandi tiap hari.
b) Memakai pakaian dalam dari bahan katun dan mudah diserap.
c) Tingkatkan daya tahan tubuh dengan makan buah dan sayur.
2) Nyeri Ulu Hati 
Nyeri ulu hati merupakan akibat regurgitasi gastroesofageal
pada hampir sebagian dari seluruh ibu hamil. Pada kehamilan
lanjut, keadaan ini dapat diperberat oleh pergeseran lambung dan
duodenum oleh pundus uterus. Nyeri ulu hati ini paling sering
muncul jika pasien berbaring terlentang atau membungkuk.
Cara meringankan atau mengatasi nya dengan
a) Tidak mengkonsumsi makanan yang memproduksi gas
seperti kubis, nangka, sawi dan durian.
b) Hindari mengkonsumsi makanan yang berlemak dan posrdi
besar misalnya daging.
c) Minum sedikit susu atau teh hangat.
d) Jika gejala semakin parah, hubungi tenaga kesehatan.
e) Teh panas dan perubahan sikap tubuh akan membantu. 
3) Pembengkakan pada Pergelangan Kaki
Pembengkakan adalah kondisi normal pada kehamilan,
hampir 40% wanita hamil mengalaminya. Hal ini terjadi karena
peningkatan hormon yang menahan cairan. Edema tungkai bawah
(tidak disertai preeklamsi-eklamsia) terjadi pada setidaknya 2/3
wanita pada kehamilan lanjut. Edema disebabkan oleh retensi air

30
dan kenaikan tekanan vena pada kaki. Edema menyeluruh, selalu
serius, harus diselidiki. Pengobatan lebih banyak bersifat
pencegahan dan simtomatik. Pasien sebaiknya sering mengelevasi
kakinya. Batasi asupan garam yang berlebihan dan berikan
penopang elastik untuk vena yang melebar.
c. Trimester III
Trimester ketiga ditandai dengan klimak kegembiraan emosi
karena kelahiran bayi. Sekitar bulan ke-8 mungkin terdapat periode
tidak semangat dan depresi, ketika bayi membesar dan
ketidaknyamanan bertambah. Calon ibu menjadi lelah, dan menunggu
kelahiran bayi.
Beberapa perubahan yang terjadi mungkin akan mengejutkan
perempuan karena mereka tidak mengharapkan untuk menghadapi
peristiwa-peristiwa tertentu selama kehamilan atau selama trimester
tertentu (misalnya, percaya bahwa mual atau muntah hanya terjadi di
pagi hari dan hanya selama trimester pertama). Sebuah studi oleh
menemukan bahwa sebagian besar wanita hamil dalam penelitian ini
tertarik untuk mendapatkan informasi mengenai ketidaknyamanan,
perubahan emosi, perubahan fisik, dan harapan dan keyakinan selama
kehamilan. Beberapa perubahan yang terjadi mungkin akan
mengejutkan perempuan karena mereka tidak mengharapkan untuk
menghadapi peristiwa-peristiwa tertentu selama kehamilan atau
selama trimester tertentu. Menurut Hutahaean. Serri, 2013),
ketidaknyamanan yang dapat terjadi pada ibu hamil trimester III
adalah:
1) Sakit punggung
Perubahan fungsional terbaik dapat dianggap sebagai
perubahan-perubahan yang terjadi pada kehamilan yang dapat
menyebabkan rasa sakit ringan / ketidaknyamanan. Pada
dasarnya perubahan normal tubuh ibu hamil beradaptasi dengan

31
peningkatan bobot rahim yang membesar dan isinya,
peregangan jaringan sekitarnya dan perubahan postur.
Faktor risiko lainnya termasuk berada di pekerjaan yang
berat, penggunaan hormon (misalnya kontrasepsi oral), dan
ambang nyeri yang rendah. Misalnya, wanita dengan pekerjaan
berat dilaporkan nyeri punggung dan sacroiliac disfungsi secara
signifikan lebih berat bersama daripada wanita dengan pekerjaan
ringan, hormon lain mungkin bertanggung jawab untuk nyeri
punggung / ketidaknyamanan pada kehamilan. 
Paritas, berat badan, usia, jenis sakit punggung, kebiasaan
olahraga, dan kepuasan kerja merupakan faktor tambahan yang
belum menunjukkan perbedaan yang konsisten antara
perempuan dengan nyeri punggung bawah selama kehamilan.
Cara meringankan/mengatasinya tak perlu obat cobalah
perbaiki cara berdiri, duduk, dan bergerak. Jika harus duduk
atau berdiri lebih lama jangan lupa istirahat setiap 30 menit.
Pendidikan, pelatihan dan program latihan, dan penguatan
kembali rendah adalah metode potensial untuk  mengurangi
nyeri punggung rendah atau ketidaknyamanan dalam kehamilan.
Penanganan lainnya :
a) Perbaikan sikap tubuh seringkali dilakukan dengan
menggunakan sepatu hak rendah. Untuk mendapatkan
postur yang benar, perut harus diratakan, panggul miring
kedepan, dan bokong melipat ke bawah untuk meluruskan
punggung.

b) Berikan pengantar untuk latihan punggung di bawah


pengawasan dokter rehabilitasi, ahli ortopedi, atau ahli
terapi fisik.
c) Anjurkan tidur di atas kasur yang keras.
d) Berikan pemanas setempat dan pijitan ringan untuk
mengendurkan otot-otot punggung yang keras dan tegang.

32
e) Berikan asetaminofen 0,3-0,6 gram per oral atau yang
sebanding.
f) Dapatkan konsultasi ortopedik jika terjadi kecacatan. Amati
tanda-tanda dan gejala neurologis yang menunjukan
sindrom prolaps diskusi intervebralis, radikulitis.
2) Kelelahan
Pasien hamil lebih sering merasa lelah selama trimester
terakhir kehamilan karena perubahan sikap tubuh dan beban
ekstra yang harus ditanggung. Anemia dan penyakit sistemik
lain harus disingkirkan. Dianjurkan untuk sering beristirahat.
Kelelahan pada kehamilan adalah hasil dari beberapa terbangun
malam hari yang mengganggu dalam tidur restoratif yang terjadi
setidaknya dalam nulipara pada trimester ketiga bila
dibandingkan dengan multipara dikehamilan.
Hasil menunjukkan bahwa intervensi yang dirancang untuk
meningkatkan durasi tidur dan mengurangi gejala depresi
memiliki potensi untuk mencegah, memperbaiki, atau
mengurangi kelelahan pada wanita hamil. 
Gejala depresi selama kehamilan cenderung berbagi
beberapa kecenderungan psikologis dan perilaku dengan
kelelahan dan / atau gangguan tidur yang dapat mempersulit
evaluasi efek intervensi.
Lebih dari 75% mengeluh terganggu saat tidur, penurunan
kewaspadaan, dan gangguan tidur.  Kelelahan adalah salah satu
keluhan yang paling sering dan terus-menerus dilaporkan oleh
ibu hamil. Sekitar 60% dari wanita hamil selama trimester
terakhir laporan yang perlu tidur siang selama gangguan tidur.
Cara meringankan/ mengatasi dengan meyakinkan hal ini
normal terjadi dalam kehamilan, Anjurkan ibu untuk sering
istirahat, Lakukan aktifitas yang ringan dan nutrisi yang baik,
Biasanya ibu beristirahat sebanyak mungkin dan tidur lebih dini.

33
3) Pegal-pegal
Penyebabnya bisa karena ibu hamil kekurangan kalsium
atau karena ketegangan otot. Sepanjang kehamilan, boleh
dibilang ibu membawa beban berlebih. Untuk mempertahankan
keseimbangan tubuh, perut yang membuncit otomatis akan
menarik otot punggung lebih kencang. Tarikan inilah yang
membuat ibu hamil besar sering mengeluh pegal dan nyeri di
tubuh bagian belakang, termasuk sekitar pinggang. Keluhan ini
tentu saja membuat tidur ibu jadi tidak nyaman, bahkan susah
tidur dan seringkali terbangun.
Otot-otot tubuh juga mengalami pengenduran sehingga
mudah merasa lelah. Hal inilah yang membuat posisi ibu hamil
dalam beraktivitas apa pun jadi terasa serba salah. Penyebab
lainnya, yaitu ibu hamil kurang banyak bergerak atau olahraga. 
Cara meringankan/ mengatasinya dengan senantiasa
menyempatkan waktu berolahraga atau setidaknya beraktivitas
ringan. Ibu hamil pun sebaiknya menjaga sikap tubuh. Ibu
diwajibkan mengonsumsi susu dan makanan yang kaya kalsium.
4) Sembelit
Hormon progesteron saat hamil menyebabkan relaksasi
usus. Akibatnya daya dorong usus terhadap sisa makanan
berkurang. Penyebabnya adalah lebih jarang buang air besar,
dan kotoran lebih keras/kering. Sisa makanan yang menumpuk
mengakibatkan sembelit. Sebab lainnya bisa juga kandungan zat
besi pada tablet khusus ibu hamil. Selain itu, kebiasaan menahan
buang air besar seringkali menjadi penyebab.
Cara meringankan/ mengatasinya dengan perbanyaklah
mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan berserat. Satu lagi,
lebih teraturlah buang air besar jangan menahan keinginan
buang air besar,  dan minum air putih minimal delapan liter

34
setiap hari, berolahraga secara teratur dan jika keluhan terus
berlanjut, hubungi dokter. Hindari penggunaan obat pencahar.
5) Sakit pada perut bagian bawah
Perubahan-perubahan dalam perut yang menyebabkan
gangguan selama kehamilan. Penyebabnya adalah tekanan rasa
berat pada panggul disebabkan oleh berat uterus pada penopang-
penopang panggul dan dinding abdomen. Tegangan
Ligamentum Rotundum nyeri tekan sepanjang perjalanan
ligamentum rotundum (biasanya sebelah kiri) pada kehamilan
lanjut disebabkan oleh penarikan struktur ini oleh uterus, yang
tergeser oleh usus besar sehingga sedikit terputar ke kanan.
Pemanasan setempat dan perubahan posisi sangat
menguntungkan.
Gangguan Intraabdominal Rasa sakit dapat disebabkan oleh
obstruksi, peradangan, dan gangguan-gangguan lain pada
saluran cerna, kemih, neurologis, atau sistem pembuluh darah,
kehamilan patologis atau penyakit tuba atau ovarium.
Gangguan-gangguan ini harus didiagnosis dan diobati dengan
tepat.
Kembung, distensi makan dalam jumlah besar, makanan
yang menghasilkan gas, dan minuman dingin kurang dapat
ditoleransi oleh wanita hamil. Pergeseran mekanik dan kompresi
usus oleh uterus yang membesar, hipotonia usus, dan konstipasi
cenderung menimbulkan gangguan saluran cerna. Modifikasi
makanan seringkali efektif mengurangi gangguan tersebut.
Fungsi pembuangan feses yang teratur seharusnya
dipertahankan, dan latihan fisik sangat menguntungkan.
Kontraksi uterus yang disebut kontraksi Braxton Hicks
dapat menimbulkan sakit yang hebat dan menjengkelkan. Jika
terjadi kontraksi yang kuat, teratur, dan meluas harus selalu
dipertimbangkan tentang mulainya persalinan prematur. 

35
Cara meringankan atau mengatasinya dengan pasien
sebaiknya sering beristirahat, lebih baik pada posisi terlentang
miring ke samping. Modifikasi makanan seringkali efektif
mengurangi gangguan tersebut.
6) Gatal-gatal
Gatal-gatal terjadi pada perut, paha, payudara maupun pada
bagian lain terutama pada lipatan-lipatan. Penyebabnya adalah
perenggangan kulit dan peningkatan pengeluaran keringat. Cara
mengatasinya dengan:
a) Potong dan bersihkan kuku agar jika tergaruk tidak
menimbulkan bekas.
b) Jaga kebersihkan kulit.
c) Mandi minimal 2x sehari.
d) Kurangi pemakaian sabun yang dianggap membuat gatal-
gatal.
e) Hindari makanan yang membuat alergi gatal-gatal.

36
BAB III

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL

A. TINJAUAN KASUS

Ny S umur 31 tahun G1 P0 Ab0 Ah0 umur kehamilan 5 minggu 5 hari dengan


kehamilan normal di PMB Susanti

No register            :


Masuk RS Tgl,Jam : Kamis, 15 November 2021. 08.20 WIB
Dirawat di Ruang : PMB Susanti
Biodata Ibu Suami

Nama : Ny. S Tn. B

Umur : 31 tahun 30 tahun

Pendidikan : SMK SMA

Pekerjaan : IRT Karyawan swasta

Agama : Islam Islam

Suku/ : Jawa/ Indonesia Jawa/Indonesia


Bangsa

Alamat : Kemukus, Tanjungharjo Kemukus, Tanjungharjo

No Telepon        :     083862167736


DATA SUBYEKTIF
1. Kunjungan saat ini         Kunjungan Pertama        Kunjungan Ulang   
Keluhan Utama
Ibu mengatakan mual dipagi hari
2. Riwayat  Perkawinan
Kawin 1 kali. Kawin pertama umur 29 tahun. Dengan suami sekarang 2 tahun
3. Riwayat Menstruasi

37
Menarche umur 12 tahun. Siklus 28 hari. Teratur/tidak. Lama 7 hari. Sifat
Darah : Encer/ Beku. Flour Albus:  ya/tidak. Bau khas menstruasi
Dysmenorhoe : ya/tidak. Banyak Darah ±4x ganti pembalut setiap hari
4. Riwayat Kehamilan ini
a. Riwayat ANC G1P0A0
HPHT 6 Oktober 2021        HPL 13 Juli 2022
ANC Sejak umur kehamilan 5 minggu 5 hari. ANC di PMB Susanti
Frekuensi.     Trimester I  1 kali
Trimester II - kali
Trimester III - kali
b. Pergerakan janin yang pertama pada umur kehamilan - minggu.
Pergerakan janin dalam 12 jam terakhir - kali
c. Keluhan yang dirasakan
Trimester I : ibu mengatakan mual-mual 
Trimester II : tidak dikaji
Trimester III : tidak dikaji
d. Pola Nutrisi     Makan                    Minum
Frekuensi 3x sehari ±6 gelas/hari

Macam Sayur, lauk, nasi, buah Air putih

Jumlah 1 porsi (1 centong nasi) ±200 ml (gelas)

Keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan

e. Pola Eliminasi    BAB                    BAK


Frekuensi 1 hari sekali 4-5x sehari

Warna Kuning kecoklatan Kuning jernih

Bau Khas feses Khas urine

Konsiste Lembek Cair


n
Jumlah Sedang Sedang

38
f. Pola aktivitas
Kegiatan sehari-hari    : melakukan pekerjaan rumah seperti menyapu,
mencuci, memasak, dll
Istirahat/Tidur        : ±6 jam perhari saat malam, 1 jam saat siang
Seksualitas        : Frekuensi 2x dalam seminggu Keluhan tidak ada
keluhan 
g. Personal Hygiene
Kebiasaan mandi 2 kali/hari
Kebiasaan membersihkan alat kelamin saat mandi, setelah BAK dan BAB
Kebiasaan mengganti pakaian dalam jika terasa lembab
Jenis pakaian dalam yang digunakan katun 
h. Imunisasi
TT 1 Tanggal Bayi    TT 4 Tanggal SD
TT 2 Tanggal Bayi    TT 5 Tanggal caten
TT 3 Tanggal SD
5. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan nifas yang lalu
G1 P0 Ab0 Ah0
Persalinan Nifas
Komplik
Hami Tgl Umur Jenis Jenis BB
Penolo asi Lakt Kompli
l ke lahi kehami Persali kelam Lah
ng Ib Bay asi kasi
r lan nan in ir
u i
HAM
IL
INI

6. Riwayat Kontrasepsi yang digunakan


N Jenis Mulai memakai Berhenti/Ganti Cara
o Kontrasep Tangg Ole Temp Keluha Tangg Ole Temp Alasa

39
al h at n al h at n
si
BELUM
PERNAH

7. Riwayat Kesehatan
a. Penyakit sistemik yang pernah/sedang diderita

Ibu mengatakan belum pernah menderita penyakit sistemik


b. Penyakit yang pernah/sedang diderita keluarga
Ibu mengatakan keluarga tidak ada yang menderita penyakit sistemik
c. Riwayat keturunan kembar
Ibu mengatakan keluarga tidak ada yang memiliki riwayat keturunan
kembar
d. Riwayat Alergi
Makanan : ibu mengatakan bahwa tidak memiliki alergi makanan
Obat    : ibu mengatakan tidak punya alergi pada obat 
Zat lain    : ibu mengatakan tidak memiliki alergi pada zat lain
e. Kebiasaan-kebiasaan
Merokok  ibu mengatakan bahwa suami merokok
Minum jamu-jamuan ibu mengatakan tidak pernah minum jamu-jamuan 
Minum-minuman keras ibu mengatakan tidak pernah minum-minuman
keras 
Makanan/minuman pantang ibu mengatakan tidak punya pantangan
makanan/minuman 
Perubahan pola makan (termasuk nyidam, nafsu makan turun, dan lain-
lain)
Ibu mengatakan bahwa nafsu makan ibu tetap
8. Riwayat Psikologi Spiritual
a. Kehamilan ini        Dinginkan        Tidak diinginkan
b. Pengetahuan ibu tentang kehamillan

40
Ibu mengatakan bahwa belum mengetahui banyak tentang kehamilan
karena ini merupakan kehamilan pertamanya
c. Pengetahuan ibu tentang kondisi/keadaan yang dialami sekarang
Ibu mengatakan bahwa saat ini ibu masih belum dapat beradaptasi
terdapat perubahan pada tubuhnya
d. Penerimaan ibu terhadap kehamilan saat ini
Ibu senang atas kehamilannya saat ini karena ini merupakan kehamilan
yang diinginkan
e. Tanggapan keluarga terhadap kehamilan
Ibu mengatakan bahwa keluarga turut mendukung ibu pada
kehamilannya saat ini
f. Persiapan/rencana persalinan   
Ibu mengatakan bahwa ibu belum memiliki rencana persalinan

DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum 
b. Keadaan umum baik     Kesadaran Compos mentis 
c. Tanda Vital
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 82 kali per menit
Pernafasan : 20 kali per menit
Suhu : 37 ○C
d. TB : 158 cm
BB : sebelum hamil 53 kg, BB sekarang 53 kg
IMT : 21,28 kg/m²
LLA : 25 cm
e. Kepala dan leher
Oedem Wajah : tidak ada edema pada wajah
Chloasma gravidarum     : + / -

41
Mata : simetris, sklera putih, konjungtiva merah muda,
tidak cekung
Mulut : bersih, tidak ada stomatitis, tidak ada caries pada
gigi, bibir tidak pucat dan tidak kering
Leher : tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid, vena
jugularis dan getah bening 
f. Payudara
Bentuk            : simetris, membesar
Areola mammae        : hiperpigmentasi, bersih
Puting susu         : menonjol, bersih
Colostrum            : belum keluar
g. Abdomen
Bentuk            : membulat
Bekas luka        : tidak bekas luka operasi
Striae gravidarum    : tidak terdapat striae gravidarum
Palpasi Leopold
Leopold I             : teraba tegang
Leopold II         : perut sebelah kiri teraba teraba tegang
perut sebelah kanan teraba teraba tegang
Leopold III
Leopold IV         : tidak dikaji
Osborn Test        : tidak dilakukan pemeriksaan
TFU (Mac Donald)    : -
TBJ            : (--12)x155 = -
Auskultasi DJJ        :punctum maximum  tidak dikaji
                Frekuensi tidak dikaji
h. Kulit             : turgor kulit kembali cepat
i. Ekstremitas
Oedem             : +/-
Varices            : tidak terdapat varices
Reflek Patela        : kaki kanan + kaki kiri + 

42
Kuku            : bersih dan tidak pucat
j. Genetalia Luar
Tanda Chadwick       : tidak dikaji
Varices            : tidak dikaji
Bekas luka        : tidak dikaji
Kelenjar Bartholini   : tidak dikaji
Pengeluaran        : tidak dikaji
k. Anus            : tidak dikaji
Hemoroid            : tidak dikaji
2. Pemeriksaan panggul            (normal)
Distansia spinarum : (23-26cm) tidak dikaji
Distansia cristarum : (26-29cm) tidak dikaji
Boudelouqe : (18-20cm) tidak dikaji
Lingkar panggul : (80-90cm) tidak dikaji
3. Pemeriksaan Penunjang
Pp test + (14 November 2021)

Analisa
Ny S umur 31 tahun G1 P0 Ab0 Ah0 umur kehamilan 5 minggu 5 hari dengan
kehamilan normal di PMB Susanti

Penatalaksanaan

Waktu Penatalaksanaan
08.30 Memberitahu ibu hasil pemeriksaan fisik dan pemeriksaan umum
WIB seperti tanda-tanda vital ibu baik. Dengan hasil tekanan darah 120/80
mmHg, suhu 37°C, nadi 82 x/menit, pernapasan 20 x/menit.
Ibu mengerti
08.31 Memberitahu ibu bahwa ketidaknyamanan ibu hamil trimester pertama
WIB yaitu mual muntah, badan mudah lelah, pusing, sering kencing, badan
terasa pegal-pegal. Hal itu terjadi karena perubahan hormon dan juga

43
kondisi ibu selama awal kehamilan.
Ibu mengerti
08.32 Memberitahu ibu jika mual pada awal kehamilan terjadi karena
WIB pengaruh hormon HCG sehingga terjadi pengeluaran asam lambung
yang berlebihan. Sehingga terjadi mual dan muntah. Tetapi jika sampai
ibu mual hingga dehidrasi, tidak nafsu makan hingga berat badan ibu
turun, disarankan untuk segera datang ke pusat kesehatan.
Cara menangani mual muntah pada ibu hamil dengan makan sedikit tapi
sering, makan makanan yang tidak berbau tajam, makan makanan yang
ringan dan mudah dicerna. Ibu juga bisa makan permen jahe untuk
mengurangi mual. Perbanyak minum air mineral minimal 2 Liter agar
ibu tidak dehidrasi.
Ibu mengerti
08.35 Menjelaskan kepada ibu bahwa pada trimester 1 khususnya pada 0-4
WIB minggu pembuluh syaraf, sistem pencernaan, organ sudah mulai
terbentuk. Pada saat 4-8 minggu, Bentuknya mulai terlihat, jantungnya
mulai berdetak, jari-jari mulai tampak, tulang mulai menggantikan
tulang muda. Di umur 8-12 minggu, sistem peredaran darah dan saluran
kencing mulai bekerja serta organ reproduksi mulai berkembang.
Ibu mengerti
08.36 Memberitahu ibu untuk menghindari terpapar dari asap rokok karena
WIB dapat berdampak buruk bagi janin seperti mengganggu perkembangan
janin, risiko BBLR, dll. Disarankan jika suami merokok ibu dapat
menjauh atau meminta suami merokok diluar ruangan.
Ibu dan suami mengerti
08.37 Memberitahu ibu tanda bahaya ibu hamil trimester 1 adalah mual
WIB muntah yang berlebihan atau terlalu sering sehingga tidak tidak nafsu
makan yang menyebabkan berat badan ibu turun, demam tinggi. Jika
hal tersebut terjadi ibu disarankan untuk segera datang pusat kesehatan
terdekat.

44
Ibu mengerti
08.38 Memberitahu ibu untuk tetap menjaga pola makannya dengan gizi
WIB seimbang serta memperbanyak sayuran, lauk pauk, susu dan buah-
buahan dimana sangat baik untuk kesehatan ibu dan juga janin. Salah
satu contohnya adalah bayam yang kaya zat besi, daging yang kaya
protein, susu atau keju yang kaya akan kalsium, nasi atau gandum kaya
akan karbohidrat. Memberitahu ibu bahwa kenaikan berat badan ibu
saat hamil berkisar antara 11,5 – 16 kg. Serta menyarankan ibu untuk
tetap memperbanyak minum air mineral minimal 2 liter agar ibu tidak
dehidrasi atau kekurangan cairan. Mengingatkan ibu untuk perbanyak
mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung zat besi agar ibu
tidak anemia selama kehamilan seperti bayam, brokoli, kacang-
kacangan, kerang, dll.
Ibu mengerti dan akan melaksanakan apa yang dianjurkan
08.40 Menyarankan ibu untuk menghindari aktivitas yang terlalu berat-berat,
WIB menjaga pola istirahatnya, menjaga kebersihan dirinya dan juga
disarankan agar ibu tidak stress.
Ibu mengerti
Meminta kepada suami dan keluarga untuk selalu mendukung ibu
dimasa kehamilan ini.
Suami mengerti
08.41 Memberikan 30 tablet asam folat untuk perkembangan saraf bayi di
WIB dalam janin yang diminum satu kali sehari setelah makan dan tablet B6
untuk mengurangi mual yang diminum 1 kali sehari setelah makan.
Ibu mengerti
08.44 Memberitahu ibu untuk datang ke puskesmas untuk melakukan
WIB pemeriksaan anc terpadu yang wajib dilakukan ibu hamil. Serta
memberitahu ibu selama kehamilan ibu wajib periksa kehamilan
sedikitnya 6 kali, dimana 2 kali saat trimester 1 (1-12 minggu), 1 kali
saat trimester 2 (13-27 minggu), 3 kali saat trimester 3 (28-40 minggu).

45
Ibu mengerti
08.45 Mendokumentasikan hasil pemeriksaan di buku KIA ibu. Memberitahu
WIB ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 bulan lagi. Jika terdapat
keluhan segera untuk datang ke pusat kesehatan.
Ibu mengerti

B. PEMBAHASAN
1. Data Subyektif
Pada ibu hamil trimester I terdapat beberapa ketidaknyamanan
seperti mual, pusing, keputihan, sering buang air kecil. Pada masa ini
terjadi perubahan secara fisik ibu sebagai adaptasi pada masa kehamilan.
Hal ini merupakan perihal yang normal tetapi tetap diberikan pencegahan
dan perawatan (Irianti, Bayu dkk (2013)).
Ny. S mengatakan jika beliau mengalami ketidaknyamanan
seperti mual pada pagi hari. Hal ini sesuai dengan teori dan hal tersebut
merupakan ketidaknyamanan ibu hamil trimester satu.
2. Data obyektif
Estrogen dan HCG meningkat dengan efek samping mual dan
muntah-muntah, Apabila mual muntah terjadi pada pagi hari disebut
Morning Sickness. Hal ini normal jika ibu tidak mual muntah berlebihan,
tidak dehidrasi dan tidak mengalami penurunan berat badan berlebih
(Irianti, Bayu dkk (2013)).
Ny S usia kehamilan 5 minggu 5 hari mengalami mual saat pagi,
tidak muntah, berat badan stabil, dan pemeriksaan fisik baik. Sehingga
mual pada pagi hari merupakan gejala yang normal dialami ibu hamil
trimester satu. Pada kasus dan teori tidak ada kesenjangan.
3. Analisis data
Estrogen dan HCG meningkat dengan efek samping mual dan
muntah-muntah, Apabila mual muntah terjadi pada pagi hari disebut
Morning Sickness. Hal ini normal jika ibu tidak mual muntah berlebihan,

46
tidak dehidrasi dan tidak mengalami penurunan berat badan berlebih
(Irianti, Bayu dkk (2013)).
Hasil pemeriksaan yang didapatkan pada Ny. S merupakan ibu
hamil usia kehamilan 5 minggu 5 hari dengan ketidaknyamanan ibu yaitu
mual di pagi hari.
4. Penatalaksanaan
Cara meringankan/ mengatasinya yaitu konsultasi prikiatrik dapat
sangat membantu. Biasanya pemberian penjelasan dan perbaikan gejala
sudah memadai. Perubahan makan seringkali membantu. Memakan roti
panggang kering dan jelly segera sebelum mual terjadi, dapat menolong
beberapa pasien. Menghindari bau yang tidak menyenangkan, dan
makanan kaya bumbu atau berminyak penting dilakukan. Meminta ibu
hamil untuk meminum air atau cairan lain antara waktu makan untuk
menghindari dehidrasi dan asidosis, yang menimbulkan mual. Selama
hamil obat-obatan diresepkan oleh tenaga kesehatan sesuai gejala. Dapat
pula diatasi dengan jahe. Jahe dipercaya untuk membantu meningkatkan
NVP dengan merangsang saluran pencernaan dan merangsang aliran air
liur, empedu, dan sekresi lambung (Irianti, Bayu dkk (2013)).
Penatalaksanaan yang dilakukan pada Ny S yaitu melakukan
anamnesa, melakukan pemeriksaan umum dan fisik, pemberian edukasi
mengenai ketidaknyamanan ibu hamil yaitu mual di pagi hari dan cara
mengatasinya. Pemberian terapi 30 tablet asam folat untuk
perkembangan saraf bayi di dalam janin yang diminum satu kali sehari
setelah makan dan tablet B6 untuk mengurangi mual yang diminum 1
kali sehari setelah makan. Sehingga antara teori dan penatalaksanaan
kasus tidak ada kesenjangan.

47
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Dari kasus manajemen asuhan kebidanan Ny S umur 31 tahun G1 P0
Ab0 Ah0 umur kehamilan 5 minggu 5 hari kehamilan normal dengan
ketidaknyamanan mual di pagi hari, maka penulis dapat menyimpulkan:
1. Asuhan kebidanan dilakukan pada Ny S umur 31 tahun G1 P0 Ab0 Ah0
umur kehamilan 5 minggu 5 hari kehamilan normal dengan
ketidaknyamanan mual di pagi hari di PMB Susanti berdasarkan
pengkajian dan pemeriksaan fisik, sehingga penangan yang diberikan
berdasarkan kebutuhan dan kewenangan bidan.
2. Asuhan kebidanan pada Ny S umur 31 tahun G1 P0 Ab0 Ah0 umur
kehamilan 5 minggu 5 hari kehamilan normal dengan ketidaknyamanan
mual di pagi hari di PMB Susanti dapat diidentifikasi masalah kebidanan
yaitu ketidaknyamanan ibu mual di pagi hari. 
3. Asuhan kebidanan pada Ny S umur 31 tahun G1 P0 Ab0 Ah0 umur
kehamilan 5 minggu 5 hari kehamilan normal dengan ketidaknyamanan
mual di pagi hari di PMB Susanti dapat menentukan rencana tindakan
segera yaitu melakukan pemeriksaan fisik untuk mengetahui keadaan ibu.
Melakukan pemeriksaan dan memberikan KIE kepada Ny. K tentang
keadaanya sekarang, edukasi kebutuhan dasar ibu hamil dan dan edukasi
cara memperbaiki kondisi yang dialami ibu sekarang. 
4. Asuhan Kebidanan pada Ny S umur 31 tahun G1 P0 Ab0 Ah0 umur
kehamilan 5 minggu 5 hari kehamilan normal dengan ketidaknyamanan
mual di pagi hari di PMB Susanti dapat melakukan tindakan segera yaitu
melakukan anamnesa, melakukan pemeriksaan vital sign, melakukan
pemeriksaan fisik untuk mengetahui keadaan ibu. Melakukan
pemeriksaan dan memberikan KIE kepada Ny. K tentang keadaanya
sekarang, Edukasi Kebutuhan Dasar ibu hamil dan edukasi cara
memperbaiki kondisi yang dialami ibu sekarang. Memberikan terapi

48
obat  yaitu tablet asam folat 30 tablet diminum 1x1 sehari, dan vitamin
B6 30 butir diminum 1x1 sehari.
5. Asuhan kebidanan pada Ny S umur 31 tahun G1 P0 Ab0 Ah0 umur
kehamilan 5 minggu 5 hari kehamilan normal dengan ketidaknyamanan
mual di pagi hari di PMB Susanti dengan melakukan evaluasi untuk
pemantauan kehamilan .
6. Asuhan kebidanan pada Ny S umur 31 tahun G1 P0 Ab0 Ah0 umur
kehamilan 5 minggu 5 hari kehamilan normal dengan ketidaknyamanan
mual di pagi hari di PMB Susanti dengan melakukan pendokumentasian
kehamilan. 
B. SARAN
1. Bagi ibu dan keluarga
Diharapkan ibu dapat menerapkan apa yang dianjurkan dan
disarankan demi kelancaran masa kehamilan. Untuk keluarga diharapkan
dapat memberikan dukungan agar ibu hamil dapat menjalani masa
kehamilan dengan baik dan tidak ada masalah.
2. Bagi bidan dan tenaga kesehatan
Diharapkan bidan maupun tenaga kesehatan dapat memberikan
pendampingan ke pada ibu selama masa kehamilan serta memberikan
asuhan kebidanan yang komprehensif.
3. Bagi mahasiswa
Diharapkan mahasiswa mampu mempelajari dan menerapkan
tindakan pemberian asuhan yang komprehensif dimulai dari pengkajian
hingga dokumentasi sesuai dengan teori.

49
DAFTAR PUSTAKA
Hutahaean, Serri. 2013. Perawatan Antenatal. Jakarta: Salemba Medika.
Irianti, Bayu, dkk. 2013. Asuhan Kehamilan Berbasis Bukti. Jakarta: Sagung Seto.
Manuaba, Gede, I.B. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB.
Jakarta: EGC
Prawirohardjo, Sarwono. 2012. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
Tyastuti, Siti dan Wahyuningsih, H.P. 2016. Asuhan Kebidanan Kehamilan.
Jakarta:P2M2.
Yulianti, I. dkk. 2014. Ketidaknyamanan pada Ibu Hamil Trimester 1, 2, 3.
Akademi Kebidanan Obgin: Bandung.

50

Anda mungkin juga menyukai