2. CLARA OKTAVIA GINTING 203010216004 3. DEILA FARISA 203010216002 4. DEWI NATALIA 0 5. DYAN AVRILINE 203020216019 6. MUHAMMAD REZKI 0 7. MURJANI 0 8. NOWA PIL AFIA 203010216006 9. NURUL ASTI SEFTIANA 203020216029 10. OKTRIE KRISTIANI 0 11. WALDENSIUS PURBA 203020216031 12. ZULIA YUNICA AFB 117 040
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
BIMBINGAN DAN KONSELING
2020
Fungsi Bimbingan dan Konseling
1. Fungsi Pemahaman : Agar siswa dapat memahami diri sendiri maupun lingkungan, baik lingkungan diri maupun social. 2. Fungsi Pencegahan : Upaya agar tidak muncul masalah kembali dalam proses pengembangannya. 3. Fungsi Perbaikan : Di lakukan upaya untuk memperbaiki masalah yang dihadapi. 4. Fungsi Pemeliharaan : Agar keadaan yang telah membaik menjadi lebih baik. 5. Fungsi Pengembangan : Fungsi bimbingan dan konseling dalam mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimiliki siswa. 6. Fungsi Penyaluran : Fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu peserta didik untuk memilih dan memantapkan penguasaan karier yang sesuai dengan bakat, minat, keahlian dan cirri-ciri keahlian. 7. Fungsi Penyesuaian : Membantu agar siswa dapat menyesuaikan diri (Obyek siswa) 8. Fungsi Adaptasi : Fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu staf sekolah untuk mengadaptasikan program pengajaran dengan minat, kemampuan serta kebutuhan peserta didik.
Prinsip-Prinsip Bimbingan dan Konseling
1. Bimbingan adalah suatu proses membantu individu (peserta didik) agar mereka dapat membantu dirinya sendiri dalam memecahkan masalah yang dihadapi. 2. Bimbingan hendaknya bertitik tolak (berfokus) pada individu yang dibimbing. 3. Bimbingan diarahkan pada individu (peserta didik), dan tiap peserta didik memiliki karakteristik tersendiri oleh karena itu pemahaman keragaman dan kemampuan peserta didik yang dibimbing sangat diperlukan dalam pelaksanaan Bimbingan dan Konseling. 4. Masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh tim pembimbing lingkungan lembaga pendidikan, hendaknya diserahkan kepada ahli yang berwenang menyelesaikannya. 5. Kegiatan bimbingan/konseling dimulai dengan identifikasi kebutuhan yang dirasakan oleh individu yang akan dibimbing. 6. Bimbingan harus luwes dan fleksibel. 7. Program bimbingan dan konseling di lingkungan lembaga pendidikan harus sesuai dengan program pendidikan pada lembaga yang bersangkutan. 8. Pelaksanaan program bimbingan dan konseling dikelola oleh orang yang memiliki keahlian dalam bidang bimbingan, dapat bekerjasama dan menggunakan sumber- sumber yang relevan didalam maupun diluar penyelenggaraan pendidikan. 9. Pelaksanaan program bimbingan dan konseling hendaknya dievaluasi untuk mengetahui hasil dan pelaksanaan pogram. Asas-Asas Bimbingan dan Konseling 1. Asas Kerahasiaan : Segala yang disampaikan siswa kepada konselor harus dijaga kerahasiaannya. 2. Asas Kesukarelaan : Dengan suka rela konselor membantu memecahkan masalah. Dan sehingga konseli ampu menghilangkan rasa keterpaksaannya kepada konselor. 3. Asas Keterbukaan : Konselor ataupun konseli hendaknya harus dapat bersikap terbuka. 4. Asas Kekinian : Layanan bimbingan dan konseling adalah menangani masalah- masalah yang dihadapi sekarang (kini). 5. Asas Kemandirian : Menghidupkan kemandirian pada konseli agar tidak tergantung pada konselor maupun orang lain. 6. Asas Kegiatan : Memfasilitasi tumbuhnya suasana yang mebawa individu mampu melakukan kegiatan untuk tujuan yang di harapkan. 7. Asas Kedinamisan : Menghendaki perubahan tingkah laku pada konseli kearah yang lebih baik. 8. Asas Keterpaduan : Memadukan berbagai aspek dari individu yang dibimbing dan juga mempehatikan keterpaduan isi dan proses layanan yang diberian sehingga tidak bertentangan dengan aspek layanan lain. 9. Asas Kenormatifan : Tidak bertentangan dengan norma-norma yang berlaku bagi individu dan lingkungan. 10. Asas Keahlian : Petugas bimbingan dan konseling adalah orang yang ahli dalam penyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling. 11. Asas Alih Tangan : Petugas bimbingan dan konseling hanya menangani masalah yang menjadi kewenangan yang dimiliki. 12. Asas Tutwuri Handayani : Layanan bimbingan dan konseling harus dirasakan oleh peserta didik setiap saat tidak hanya pada saat proses konseling.
Bidang-Bidang Bimbingan Dan Konseling
1. Bimbingan Pribadi : Bidang layanan pengembangan kemampuan mengatasi masalah- masalah pribadi dan kepribadian. Program khusus berupa bimbingan kehidupan remaja, bimbingan kemandirian, bimbingan kehidupan sehat, dll. 2. Bimbingan Sosial : Bidang layanan pengembangan kemampuan dan mengatasi masalah-masalah social dalam keluarga, sekolah dan masyarakat. Program khusus berupa bimbingan mengatasi konflik, bimbingan pembinaan kerjasama, dll. 3. Bimbingan Pendidikan : Bidang layanan yang mengoptimalkan perkembangan dan mengatasi masalah dalam proses pendidikan. Bidang ini meliputi aspek bimbingan penjurusan, bimbingan lanjutan studi, pengenalan perguruan tinggi, dll. 4. Bimbingan Pembelajaran : Bidang layanan untuk mengoptimalkan perkembangan dan mengatasi masalah dalam proses pembelajaran. Program khusu berupa bimbingan belajar efektif, pengembangan bimbingan disiplin belajar, meningkatkan motivasi belajar, dll. 5. Bimbingan Karier : Bidang layanan yang merencanakan dan mempersiapkan pengembangan karier anak.
Jenis-Jenis Layanan Bimbingan dan Konseling
1. Layanan Orientasi : Layanan yang di tujukan untuk peserta didik atau siswa baru guna memberikan pemahaman dan penyesuaian diri terhadap lingkungan sekolah yang baru di masuki. 2. Layanan Informasi : Layanan yang bertujuan untuk membekali seseorang dengan berbagai pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai hal yang berguna untuk kepentingan hidup dan perkembangannya. 3. Layanan Penempatan dan Penyaluran : Serangkaian kegiatan bimbingan dalam membantu siswa agar dapat menyalurkan atau menempatkan dirinya dalam berbagai program sekolah. 4. Layanan Pembelajaran : Layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan siswa mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik. Untuk emnguasai kemampuan atau kompetensi tertentu melalui kegiatan belajar. 5. Layanan Konseling Perorangan : Layanan yang memungkinkan siswa memperoleh secara pribadi melalui tatap muka dengan konselor dalam rangka pembahasan dan pengentasan permasalahan yang dialami siswa tersebut. 6. Layanan Bimbingan Kelompok : Layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan siswa melalui dinamika kelompok memperoleh berbagai bahan dari narasumber tertentu. Sumber pembahasan bersifat actual. 7. Layanan Konseling Kelompok : Layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan siswa memperoleh kesempatan untuk menyelesaikan permasalahan yang dialami melalui dinamika kelompok. Masalah yang dibahas adalah masalah- masalah pribadi dari masing-masing anggota kelompok. 8. Layanan Konsultasi : Layanan yang diberikan untuk memperoleh wawasan dan pemahaman dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani atau membantu pihak lain. 9. Layanan Mediasi : Layanan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan konselor terhadap dua pihak yang sedang dalam keadaan tidak menemukan kecocokan sehingga membuat mereka saling bertentangan . Sehingga dapat mencapai tujuan yaitu kondisi hubungan yang positif dan kondusif diantara pihak-pihak yang berselisih.