Anda di halaman 1dari 30

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

PADA TN. DP DENGAN GOUT ARTHRITIS


DI BANJAR PASDALEM KAJA GIANYAR

OLEH:
NI KADEK SINTYA DEWI
NIM. 2114901187

FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI
DENPASAR
2020

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK


PADA TN. DP DENGAN GOUT ARTHRITIS

Nama Mahasiswa : Dewa Ayu Nanda Purwita


NIM : 2014901095
Tanggal Pengkajian : 04 November 2020

PENGKAJIAN
I. IDENTITAS
Nama : Tn. DP
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Umur : 68 tahun
Agama : Hindu
Status Perkawinan : Menikah
Pekerjaan : Pensiunan
Alamat rumah : Br. Pasdalem Kaja, Gianyar

II. KELUHAN UTAMA


Pasien mengatakan nyeri dan kesemutan pada lutut sampai ujung kedua
kakinya.

III. RIWAYAT KESEHATAN


a. Masalah kesehatan yang pernah dialami dan yang dirasakan saat ini
Pasien mengatakan kedua kakinya sering sakit dan nyeri pada malam hari
dan saat ini pasien mengatakan nyeri dan kesemutan pada kaki kanannya.
Nyeri pada kaki kanan yang dirasakan seperti tertimpa benda berat dengan
skala nyeri 5 dari 0-10 skala nyeri yang diberikan. Nyeri dirasakan pasien
hilang timbul dan pasien tampak meringis saat nyerinya timbul. Saat ini
pasien juga merasakan bengkak dan lemas pada kaki kanannya. Dan pasien
memiliki riwayat asam urat dengan kadar asam urat terakhir 9,4 mg/dl.
b. Masalah kesehatan keluarga/ keturunan
Pasien mengatakan orang tuanya memiliki riwayat hipertensi dn asam urat.
Genogram
Gambar 1 : Genogram Keluarga Tn. DP
Keterangan Laki-laki

Perempuan

Hubungan

Klien/ pasien

.......... Tinggal dalam satu rumah

IV. KEBIASAAN SEHARI – HARI


a. Biologis
1. Pola makan
Pasien mengatakan makan 2x sehari, kadang kadang 3x sehari dengan
porsi nasi, sayuran, daging ayam, tahu tempe. Pasien mengatakan
sayuran yang biasa dikonsumsi adalah bayam, kangkung dan kadang-
kadang pasien juga mengkonsumsi ikan pindang.
2. Pola minum
Pasien mengatakan minum 3-4 gelas air putih setiap hari dan kadang-
kadang pada pagi hari mengkonsumsi air putih dan juga teh hangat.
3. Pola tidur
Pasien mengatakan kadang-kadang tidur siang sekitar 1-2jam. Pada
malam hari pasien sulit tidur dan kadang-kadang terbangun karena nyeri
pada kakinya kambuh yang menyebabkan pasien menjadi sulit untuk
tidur.
4. Pola eliminasi (BAB/BAK)
1) BAB : paaien mengatakan tidak mengalami gangguan dalam BAB
dengan konsistensi lembek, bau khas feses berwarna kuning.
2) BAK : pasien mengatakan bahwa tidak ada gangguan atau tidak ada
nyeri saat BAK.
5. Aktivitas sehari – hari
Aktivitas (ADL) 0 1 2 3 4
Makan √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilisasi ditempat tidur √
Mobilisasi berpindah √
Berias √
ROM √
Keterangan:
0 : Mandiri
1 : Membutuhkan alat bantu
2 : Membutuhkan pengawasan orang
3 : membutuhkan bantuan orang lain
4 : Ketergantungan total

Kesimpulan :
Dari semua aktivitas diatas pasien mendapat skor 0, dapat disimpulkan
bahwa kativitas yang dilakukan pasien masih bisa dilakukan secara
mandiri.

6. Rekreasi
Pasien mengatakan bahwa selama ini jarang untuk berekreasi diluar
rumah dikarenakan pandemic covid-19 yang terjadi.
7. Indeks KATZ :
Indek Keterangan
A Mandiri dalam makan, kontinensia (BAB, BAK),
menggunakan pakaian, pergi ke toilet, berpindah, dan mandi.
B Mandiri semuanya kecuali salah satu dari fungsi diatas.
C Mandiri, kecuali mandi, dan satu lagi fungsi yang lain.
D Mandiri, kecuali mandi, berpakaian dan satu lagi fungsi yang
lain.
E Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, dan satu
F Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, berpindah dan
satu fungsi yang lain.
G Ketergantungan untuk enam fungsi tersebut
Lain - Ketergantungan pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak dapat
lain diklasifikasi sebagai C, D, E, F dan G

Keterangan :
Dari hasil pemeriksaan indeks KATZ pasien mendapat nilai A, dapat
disimpulkan bahwa pasien mampu melakukan makan, kontinensia
(BAB/BAK), menggunakan pakaian, pergi ke toilet, berpindah, dan
mandi.

b. Psikologis
1. Mental (SPMSQ/ MMSE)
Short Portabel Mental Status Questionaire (SPMSQ)
Skore
N0 Pertanyaan
+ -
√ 1. Tanggal berapa hari ini?
√ 2. Hari apa sekarang ini?
√ 3. Apa nama tempat ini?
√ 4. Berapa nomer telepon anda?
√ 4a. Dimana alamat anda? Tanyakan hanya klien tidak
mempunyai telepon
√ 5 Berapa umur anda?
√ 6 Kapan anda lahir?
√ 7 Siapa presiden indonesia sekarang?
√ 8 Siapa presiden sebelumnya?
√ 9 Siapa nama kecil ibu anda?
√ 10 Kurangi 3 dari 20 dam tetap pengurangan 3 dari
setiap angka baru, semua secara menurun
Jumlah kesalahan total

Penilaian SPMSQ :
 Kesalahan 8 - 10 fungsi intelektual berat
 Kesalahan 5 – 7 fungsi intelektual sedang
 Kesalahan 3 - 4 fungsi intelektual ringan
 Kesalahan 0 - 2 fungsi intelektual utuh
 Penilaian skor klien 8 = fungsi intelektual berat
Keterangan :
Dari 10 pertanyaan yang diberikan pasien mampu menjawab 7 pertanyaan
dengan benar, jadi kesimpulannya adalah fungsi intelektual pasien masih
dalam kategori ringan.

Depresi (Beek/ Yesavage)


Penilaian dengan menggunakan skala Depresi Beck
No Uraian Depresi Beck Skore
A. Kesedihan
3 Saya sangat sedih atau tidak bahagia dimana saya tak dapat
menghadapinya
2 Saya galau atau sedih sepanjang waktu dan saya tidak dapat
keluar darinya
1 Saya merasa sedih atau galau
0 Saya tidak merasa sedih 0
B. Pesimisme
3 Saya merasa bahwa masa depan saya adalah sia-sia dan
sesuatu tidak dapat membaik
2 Saya merasa tidak mempunyai apa-apa untuk memandang
kedepan
1 Saya merasa terkecil hati mengenai masa depan
0 Saya tidak begitu pasimis atau kecil hati tentang masa depan 0
C.Rasa kegagalan
3 Saya merasa saya benar-benar gagal sebagi seseorang (orang
tua, suami, Istri)
2 Seperti melihat ke belakang hidup saya, semua yang dapat
saya lihat hanya kegagalan
1 Saya merasa saya telah gagal melebihi orang pada umumnya
0 Saya tidak merasa gagal 0
D. Ketidakpuasan
3 Saya tidak puas dengan segalanya
2 Saya tidak lagi mendapatkan kepuasan dari apapun
1 Saya tidak menyukai cara yang saya gunakan
0 Saya tidak merasa tidak puas 0
E. Rasa Bersalah
3 Saya merasa seolah-olah saya sangat buruk atau tak berharga
2 Saya merasa sangat bersalah
1 Saya merasa buruk atau tak berharga sebagai bagian dari
waktu yang baik
0 Saya tidak merasa benar-benar bersalah 0
F. Tidak Menyukai Diri Sendiri
3 Saya benci diri saya sendiri
2 Saya muak dengan diri saya sendiri
1 Saya tidak suka dengan diri saya sendiri
0 Saya tidak mempunyai pikiran-pikiran mengenai 0
membahayakan diri sendiri
G. Membahayakan Diri Sendiri
3 Saya akan membunuh diri saya sendiri jika saya mempunyai
kesempatan
2 Saya mempunyai rencana pasti tentang tujuan bunuh diri
1 Saya merasa lebih baik mati
0 Saya tidak mempunyai pikiran-pikiran mengenai 0
membahayakan diri sendiri
H. Menarik Diri dari Sosial
3 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan
tidak perduli pada mereka semua
2 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan
tidak sedikit perasaan pada mereka
1 Saya kurang berminat pada orang lain dari pada sebelumnya
0 Saya tidak kehilangan minta pada orang lain 0
I. Keragu-raguan
3 Saya tidak dapat membuat keputusan sama sekali
2 Saya mempunyai banyak kesulitan dalam membuat
keputusan
1 Saya berusaha mengambil keputusan
0 Saya membuat keputusan yang baik 0
J. Perubahan Gambaran Diri
3 Saya merasa bahwa saya jelek atau tampak menjijikkan
2 Saya merasa bahwa ada perubahan-perubahan yang permanet
dalam penampilan saya dan ini membuat saya tidak menarik
1 Saya khawatir bahwa saya tampak tua atau tidak menarik
0 Saya tidak merasa bahwa saya tampak lebih buruk daripada 0
sebelumnya
K. Kesulitan Kerja
3 Saya tidak melakukan pekerjaan sama sekali
2 Saya telah mendorong diri saya sendiri dengan keras untuk
melakukan sesuatu
1 Ini memerlukan upaya tambahan untuk memulai melakukan 1
sesuatu
0 Saya dapat bekerja kira-kira sebaik sebelumnya
L. Keletihan
3 Saya sangat lelah untuk melakukan sesuatu
2 Saya lelah untuk melakukan sesuatu
1 Saya lelah lebih dari yang biasanya 1
0 Saya tidak lebih lelah dari biasanya
M. Anoreksia
3 Saya tidak lagi mempunyai nafsu makan sama sekali
2 Nafsu makan saya sangat buruk sekarang
1 Nafsu makan saya tidak sebaik sebelumnya
0 Nafsu makan saya tidak buruk dari yang biasanya 0

Penilaian:
 0-4 = Derpresi tidak ada atau minimal
 5-7= Depresi ringan
 8-15= Depresi sedang
 >15 =depresi berat
Kesimpulan :
Dari penilaian pasien diatas, pasien mendapat nilai 0 yang
kesimpulannya pasien tidak ada depresi.

2. Keadaan emosi
Saat pengkajian pasien selalu ramah dan setiap pertanyaan dijawab
dengan baik, emosi pasien terkontrol, dan pasien tampak kooperatif.

3. Konsep diri
Identitas diri :
Pasien mampu menyebutkan identitas dirinya seperti nama, tanggal
lahir, umur dan alamt rumahnya.
Gambaran diri :
Pasien mengatakan bahwa dirinya sudah lansia dan badannya mulai
melemah, badannya sering pegal-pegal, rambut sudah banyak uban,
kulit keriput, pendengaran dan penglihatan mulai menurun dan tidak
mampu beraktivitas yang berat.
Ideal diri :
Pasien mengatakan disaat umurnya sudah menua, dirinya masih bisa
melakukan aktivitas yang memenuhi kebutuhan dasar seperti makan
minum, mandi, BAB/BAK dan berpakaian sendiri.
Peran diri :
Pasien mengatkan telah melakukan peran sebagai orang tua.
Harga diri :
pasien mengatakan sangat puas dengan dirinya kerena masa tuanya
yang menderita asam urat, pasien mampu melakukan aktivitas
sendiri.
4. APGAR Gerontik
APGAR Gerontik
No Fungsi Uraian Skore
1 Saya puas bahwa dapat kembali pada gerontik 2
Adaptasi saya untuk membantu pada waktu sesuatu
menyusahkan saya
2 Saya puas dengan cara gerontik saya 2
Hubungan membicarakan sesuatu dengan saya dan
mengungkapkan masalah dengan saya
3 Saya puas bahwa gerontik saya menerima dan 2
Pertumbuhan mendukung keinginan saya untuk melakukan
aktivitas atau arah baru.
4 Saya puas dengan cara gerontik saya 2
mengespresikan afek dan berespon terhadap
Afeksi
emosi-emosi saya, seperti marah, sedih atau
mencintai.
5 Saya puas dengan cara teman-teman saya dan 2
Pemecahan
saya menyediakan waktu bersama-sama
Keterangan :
Skor 2 jika selalu
Skor 1 jika kadang-kadang
Skor 0 jika hampir tidak pernah
Kesimpulan : Jadi total skor dari penilaian APGAR Gerontik adalah 9
c. Sosial
1. Dukungan keluarga
Pasien mengatakan sangat didukung oleh keluarganya untuk berobat
jika nyeri, pegal dan kaku pada kakinya kambuh dan tidak dapat
ditahan. Pasien mengatakan keluarganya juga mendukung pasien untuk
mengikuti kegiatan yang membuat dirinya merasa lebih sehat.
2. Hubungan dengan Gerontik
Pasien mengatakan memiliki hubungan yang baik dengan lansia
lainnya, pasien mengatakan pada sore hari akan berkumpul dan
berbincang-bincang bersama teman-teman sebayanya.
3. Hubungan dengan orang lain
Pasien mengatakan memiliki hubungan yang baik dengan orang lain
karena akrab dengan teman-teman sebaya lainnya yang ada di sekitar
rumahnya, dan pasien mengatakan tidak pernah memiliki masalah
dengan orang lain.
d. Spiritual
1. Pelaksanaan ibadah
Pasien mengatakan masih bisa dan selalu dapat mebanten, sembahyang
sehari-hari dirumahnya dan dihari raya tertentu.
2. Keyakinan tentang kesehatan
Pasien mengatakan percaya kesehatan itu penting untuk dirinya.

e. Pemeriksaan Fisik
Tinjauan Sistem
1. Keadaan umun : Baik
2. GCS : V: 5 M: 6 E: 4
3. Tingkat kesedaran : Compos mentis
4. Suhu : 36,2oC Nadi : 88 x/menit
Tekanan Darah : 130/80 mmHg Pernafasan : 20x/menit
Tinggi Badan : 172 cm Berat Badan : 74Kg
5. Kepala (rambut)
Rambut tampak beruban, rambutnya lurus, pendek, tidak terdapat lesi,
tidak ada benjolan, simetris dan tidak ada nyeri tekan.

6. Mata, telinga, hidung dan mulut


1) Mata : mata tampak simetris, konjungtiva berwarna merah muda,
pupil isokor, sklera berwarna putih, refleks pupil +/+, tidak ada
nyeri tekan.
2) Telinga : bentuk simetris, terdapat sedikit serumen dan tidak ada
nyeri tekan.
3) Hidung : bentuk normal, tidak ada luka, tidak ada secret, tidak ada
nyeri tekan.
4) Mulut : bentuk bibir simetris, mukosa bibir lembab, kebersihan
mulut cukup.

7. Leher
Tidak ada benjolan dan pembengkakan kelenjar tiroid dan tidak ada
nyeri tekan.
8. Dada dan punggung
1) Dada : pergerakan dada kanan kiri simetris, tidak ada menggunakan
alat bantu pernafasan, tidak terdapat luka dan nyeri tekan.
2) Punggung : pasien tidak mengalami masalah di punggung.
9. Abdomen
Tidak ada distensi, tidak terdapat nyeri tekan dan bising usus 10x/menit
10. Ekstrimitas atas dan bewah
Atas : tidak ada fraktur maupun lesi, tidak ada nyeri tekan CRT <2detik
Bawah : tidak ada fraktur maupun lesi, CRT <2detik, pasien
mengatakan merasa kesemutan, lemas pada kakinya dan kaki pasien
tampak bengkak.
555 555
444 444

11. Kulit
Kulit pasien tampak keriput, terdapat penurunan elastistas pada kaki dan
kulit pasien tampak bersih tidak terdapat luka.

12. Genitalia
Tidak terkaji
13. Keadaan lingkungan
Rumah pasien cukup jauh dari jalan raya, suhu rumah pasien sejuk,
lingkungan rumah pasien bersih, terdapat ventilasi dan jendela, kamar
mandi tampak bersih dan terdapat pegangan dan lantai rumah pasien
menggunakan keramik.

V. INFORMASI PENUNJANG
Laboratorium : kadar asam urat pasien 9,4 mg/dl.

ANALSA DATA
DATA MASALAH ETIOLOGI
Data Subjektif: Nyeri Akut Asam urat dalam serum
- Pasien mengatakan nyeri dan
kesemutan pada kedua
Tidak di eksresi melalui
kakinya. urine
- Pasien mengatakan bahwa
nyeri yang dirasakan seperti Kemampuan eksresi asam
urat terganggu
tertimpa benda berat
- Pasien mengatakan skala
Hiperuresemia
nyerinya 5 dari 0-10 skala
nyeri yang diberikan
Terbentuk kristal
- Nyeri yang dirasakan hilang
monosodium urat (MSU)
timbul dan jika saat malam
hari
Penumpukan dan
- Pasien mengatakan bahwa pengendapan MSU
nyeri dirasakan jika
menggerakan tubuhnya, dan Pembentukan tophus
pasien juga mengatakan sulit
untuk tidur Respon inflamasi
meningkat

Data Objektif:
- Pasien tampak meringis
Pembesaran dan
- Kadar asam urat pasien 9,4
penonjolan sendi
mg/dl
- TD: 130/60 mmHg, Suhu:
Nyeri Akut
36 C, Nadi: 80x/menit dan
o

Respirasi: 22x/menit

Data Subjektif : Gangguan Mobilitas Asam urat dalam serum


- Pasien mengatakan sulit
Fisik
menggerakan kakinya
Tidak di eksresi melalui
- Pasien mengatakan lemas urine

Data Objektif : Kemampuan eksresi asam


urat terganggu
- Punggung kaki pasien
tampak bengkak
Hiperuresemia
- Tampak kemerahan di area
punggung kaki pasien
Terbentuk kristal
- Kekuatan otot
monosodium urat (MSU)

555 555 Penumpukan dan


pengendapan MSU
444 444

Pembentukan tophus

Respon inflamasi
meningkat

Pembesaran dan
penonjolan sendi

Deformitas sendi
Kekakuan sendi

Gangguan Mobilitas
Fisik

PRIORITAS MASALAH (DIAGNOSA KEPERAWATAN/MASALAH


KOLABORASI)
1) Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis, pembengkakan sendi
ditandai dengan pasien mengatakan nyeri dan kesemutan pada kedua
kakinya, pasien mengatakan bahwa nyeri yang dirasakan seperti tertimpa
benda berat, pasien mengatakan skala nyerinya 5 dari 0-10 skala nyeri yang
diberikan, nyeri yang dirasakan hilang timbul dan muncul pada saat malam
hari, pasien mengatakan bahwa nyeri dirasakan ketika menggerakan
tubuhnya dan pasien juga mengatakan sulit untuk tidur. Pasien tampak
meringis kesakitan, kadar asam urat pasien 9,4 mg/dl dan TD: 130/60
mmHg, Suhu: 36oC, Nadi: 80x/menit dan respirasi 22x/menit.
2) Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri pada persendian
ditandai dengan pasien mengatakan sulit menggerakan kakinya, pasien
mengatakan lemas, punggung kaki pasien tampak bengkak dan kemerahan,
kekuatan otot pasien kedua ekstremitas atas 555 dan kedua ekstremitas
bawah 444.
RENCANA KEPERAWATAN
PADA TN. DP DENGAN GOUT ARTHRITIS
DI BANJAR PASDALEM KAJA GIANYAR

Nama Klien : Tn. DP

No Dx. Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Rasional

1 Nyeri akut berhubungan dengan Setelah diberikan asuhan 1. Observasi keadaan umum dan 1. Mengetahui keadaan umum
agen cedera biologis, keperawatan selama 3 kali tanda-tanda vital pasien pasien dan perkembangan
pembengkakan sendi ditandai kunjungan rumah diharapkan 2. Lakukan pengkajian nyeri secara kesehatan pasien
dengan pasien mengatakan nyeri pasien mampu mengontrol komprehensif, termasuk lokasi 2. Pengkajian komprehensif dapat
dan kesemutan pada kedua kakinya, nyeri dengan kriteria hasil : kualitas dan faktor presipitasi. memberikan penanganan yang
pasien mengatakan bahwa nyeri 1. Mampu mengontrol nyeri 3. Kaji faktor yang mempengaruhi tepat untuk membantu
yang dirasakan seperti tertimpa (tahu penyebab nyeri, nyeri mengurangi nyeri
benda berat, pasien mengatakan mampu menggunakan 4. Ajarkan pasien tehnik distraksi 3. Membantu pasien menghindari
skala nyerinya 5 dari 0-10 skala tehnik non farmakologi relaksasi faktor pencetus nyeri
nyeri yang diberikan, nyeri yang untuk mengurangi nyeri) 5. Berikan terapi komplementer atau 4. Teknik distraksi dan relaksasi
dirasakan hilang timbul dan muncul 2. Melaporkan bahwa nyeri non farmakologi yaitu dengan mampu membantu mengurangi
pada saat malam hari, pasien yang dirasakan berkurang kompres hangat air jahe nyeri pasien
mengatakan bahwa nyeri dirasakan 3. Mampu mengenali nyeri 6. Evaluasi keefektifan kontrol nyeri 5. Jahe memiliki kandungan yang
ketika menggerakan tubuhnya dan (skala, intensitas, frekuensi, sangat bermanfaat untuk
pasien juga mengatakan sulit untuk dan tanda nyeri) mengurangi rasa nyeri pada gout
tidur. Pasien tampak meringis 4. Mengatakan rasa nyaman arthritis karena pada jahe
kesakitan, kadar asam urat pasien setelah nyeri berkurang. mengandung olerasin atau
9,4 mg/dl dan TD: 130/60 mmHg, zingerol yang dapat menghambat
Suhu: 36oC, Nadi: 80x/menit dan sintesis prostaglandin, yang
respirasi 22x/menit. mampu mengurangi radang atau
mengurangi rasa nyeri (Lexy &
Bentar, 2020)
6. Mengetahui sejauh mana
kefektifan kontrol nyeri yang
diberikan

2 Gangguan mobilitas fisik Setelah diberikan asuhan 1. Kaji kekuatan motorik atau 1. Mengetahui perkembangan
berhubungan dengan nyeri pada keperawatan 3 kali kunjungan kemampuan secara fungsional dari kekuatan pasien
persendian ditandai dengan pasien rumah diharapkan pasien 2. Ajarkan pasien untuk latihan ROM 2. Meningkatkan atau
mengatakan sulit menggerakan mampu melakukan mobilitas pada sendi yang mengalami asam mempertahankan fungsi
kakinya, pasien mengatakan lemas, kembali dengan kriteria hasil : urat sendi, kekuatan otot pasien
punggung kaki pasien tampak 1. Aktivitas fisik pasien 3. Jelaskan kepada pasien dan 3. Untuk mengetahui bagaimana
bengkak dan kemerahan, kekuatan meningkat keluarga mengenai tindakan yang pencegahan covid-19
otot pasien 555 555 444 444 2. Pasien mampu dilakukan atau pencegahan covid- 4. Agar mengetahui bagaimana
menggerakan kakinya 19 cara menggunakan masker
secara perlahan 4. Jelaskan kepada pasien dan yang benar saat pandemi
3. Mampu meningkatkan keluarga mengenai cara covid- 19
kekuatan dan kemampuan menggunakan masker yang benar 5. Agar mengetahui cara
untuk berpindah. 5. Jelaskan kepada pasien dan mencuci tangan yag baik dan
keluarga mengenai cara mencuci benar.
tangan yang benar
PENELITIAN JURNAL TERKAIT

Intervensi yang diberikan merupakan terapi non farmakologis atau


komplementer yang diberikan kepada penderita gout arthritis atau asam urat
adalah pemberian kompres hangat air jahe efektif untuk menurunkan nyeri
asam urat. Pemberian kompres ini berfungsi untuk melebarkan pembuluh
darah, menstimulasi sirkulasi darah, mengurangi kekakuan dan menghilangkan
sensasi rasa sakit, dimana pada jahe ini mengandung Olerasin atau Zingerol
yang dapat menghambat sintesis prostaglandin, sehingga nyeri reda atau
menjadi berkurang. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah
mengedepankan terapi komplementer berupa pemanfaatan pengobatan
tradisional yang sudah ada dengan memanfaatkan bahan alam sekitar, salah
satu pengobatan herbal yang efektif adalah dengan menggunakan jahe yang
mampu atau efektif untuk menurunkan nyeri asam urat pada penderita asam
urat (Radharani, 2020).
Penelitian Sundari, 2019 yang berjudul “Efektivitas Kompres Jahe Terhadap
Perubahan Skala Nyeri Sendi Asam Urat (Gout) Pada Lansia Di Upt Panti
Sosial Tresna Werdha Kabupaten Magetan”. Penelitian ini menggunakan
metode quasy eksperimental dengan tujuan penelitian ini adalah untuk
mengidentifikasi efektivitas kompres jahe terhadap perubahan skala nyeri sendi
asam urat (gout) pada lansia di upt panti sosial tresna werdha kabupaten
magetan. Dari 21 sampel lansia penderita asam urat yang digunakan
didapatkan hasil penelitian menunjukan bahwa dari 21 responden didapatkan
adanya penurunan rata-rata skala nyeri responden sebelum diberikan kompres
hangat dengan tumbukan jahe sebesar 6,14 (nyeri sedang), namun setelah
diberikan kompres hangat dengan tumbukan jahe rata-rata skala nyeri
responden sebesar 3,29 (nyeri ringan). Dengan demikian dapat dinyatakan ada
pengaruh kompres hangat tumbukkan jahe terhadap perubahan skala nyeri
sendi asam urat (gout) pada lansia di UPT Panti Sosial Tresna Werdha
Kabupaten Magetan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Siti, 2015 yang berjudul
“Pengaruh Kompres Hangat Menggunakan Jahe Merah Terhadap Penurunan
Skala Nyeri Pada Penderita Gout Arthritis” dengan menggunakan metode
quasy experiment, dan didapatkan hasil bahwa rata-rata skala nyeri sebelum
dilakukan kompres hangat memakai jahe adalah 6,55 (nyeri sedang), setelah
diberikan kompres hangat jahe adalah 3,67 (nyeri ringan). Dan dapat ditarik
kesimpulan bahwa terdapat pengaruh kompres hangat menggunakan jahe
terhadap penurunan skala nyeri pada penderita asam urat di Kelurahan Lantora
Kecamatan Polewali Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2019.
Penelitian oleh Siti, 2015 yang berjudul “Pengaruh Kompres Hangat
Memakai Parutan Jahe Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Gout Arthritis
Pada Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Begalung Tahun 2017”
dengan metode penelitian yang digunakan adalah quasy ekspreimen dengan
rancangan one grup pretest-postest design dan dari 10 sampel lansia yang
digunakan, didapatkan hasil rata-rata tigkat nyeri gout arthritis pada lansia
sebelum diberikan kompres hangat memakai parutan jahe adalah 4,80 dan
setelah diberikan kompres hangat memakai parutan jahe rata-rata nyeri gout
adalah 2,70 dan dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian kompres
hangat memakai parutan jahe pada lansia di wilayah kerja pusksemas lubuk
begalung tahun 2017.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
PADA TN. DP DENGAN GOUT ARTHRITIS
DI BANJAR PASDALEM KAJA GIANYAR
PADA TANGGAL 10 NOVEMBER – 12 NOVEMBER 2020

No Hari/Tgl/Jam Diagnosa Implementasi Evaluasi Respon Nama


Keperawatan dan Paraf
1 Selasa Dx 1 - Mengobservasi ku pasien dan tanda tanda DS: -
10 November 2020 vital pasien DO: tekanan darah 130/90 mmHg, Nanda
09.00 wita Suhu: 36,4oC, Nadi: 80x/menit,
RR: 20x/menit

- Melakukan pengkajian nyeri secara DS:


09.30 wita Dx 1 komprehensif - Pasien mengatakan merasa nyeri
dan kesemutan dikedua kakinya
- Pasien mengatakan bahwa nyeri
yang dirasakan seperti tertimpa
benda berat Nanda
- Pasien mengatakan skala nyeri
yang dirasakan 5 dari 0-10 skala
nyeri yang diberikan
- Nyeri yang dirasakan hilang
timbul
- Pasien mengatakan nyeri
dirasakan jika menggerakan
tubuh dan pada saat malam hari
DO : pasien tampak meringis
09.50 wita Dx 2 - Mengkaji kekuatan motoric/kemampuan DS :
secara fungsional - Pasien mengatakan sedikit
kesulitan untuk bergerak
- Kadang-kadang merasa lemas,
kesemutan dan kaku Nanda
DO :
- Kaki pasien tampak bengkak dan
kemerahan
- Kekuatan otot
555 555
444 444

09.55 wita Dx 2 - Mengajarkan kepada pasien untuk latihan DS : pasien mengatakan paham setelah
ROM pada sendi yang nyeri diberikan latihan ROM Nanda
DO : pasien tampak kooperatif saat
dilatih ROM

10.00 wita Dx 2 - Memberikan edukasi atau penjelasan DS : pasien dan juga keluarga
mengenai cara pencegahan covid-19 mengatakan sudah memahami
dengan apa yang dijelaskan
mengenai cara pencegahan Nanda
covid-19
DO : pasien dan keluarga tampak
bersemangat mendengarkan
penjelasan perawat
2 Rabu Dx 1 - Mengajarkan tehnik distraksi dan DS : pasien mengatakan nyerinya sudah
11 November 2020 relaksasi Nanda
mulai berkurang
Pukul 09.00 wita
DO: pasien tampak mengikuti apa yang
diajarkan

09.30 wita Dx 1 - Memberikan terapi komplementer atau


DS : pasien mengatakan merasa lebih
non farmakologi dengan kompres hangat
air jahe nyaman saat diberikan kompres Nanda
hangat air jahe
DO : tindakan kompres hangat air jahe
sudah diberikan

09.45 wita Dx 1 - Mengevaluasi kefektifan kontrol nyeri DS: pasien mengatakan bahwa setelah
diberikan terapi hangat air jahe,
Nanda
nyeri pada kaki pasien menjadi
berkurang
DO : pasien tampak lebih nyaman
setelah diberikab kompres
10.00 wita Dx 2 - Menjelaskan kepada pasien dan keluarga DS : pasien mengatakan mengerti dan
mengenai cara menggunakan masker
sudah sedikit paham dengan
yang benar
penjelasan perawat mengenai cara Nanda
memakai masker yang benar
DO : pasien dan keluarga tampak
kooperatif.

DS : pasien mengatakan memahami apa


10.15 wita Dx 2 - Menjelaskan kepada pasien cara atau
langkah mencuci tangan yang baik dan yang di jelaskan perawat Nanda
benar
DO : pasien dan keluarga tampak
kooperatif dan mau mencoba cara
mencuci tangan yang sudah
diajarkan.

3 Rabu Dx 1 - Memberikan terapi komplementer atau DS : pasien mengatakan merasa lebih


12 November 2020 non-farmakologi kompres hangat air jahe nyaman saat diberikan kompres
Pukul 09.00 wita jahe hangat Nanda
DO : tindakan kompres hangat sudah
diberikan
09.30 wita Dx 1 - Mengevaluasi kefektifan kontrol nyeri DS :
- Pasien mengatakan setelah
diberikan kompres hangat air
jahe, nyeri pada kakinya menjadi Nanda
lebih berkurang
- Pasien mengatakan skala nyeri
yang dirasakan 3 dari 0-10 skala
nyeri yang diberikan
DO : pasien merasakan nyaman dan
lebih rileks setelah dilakukan
kompres hangat pada kakinya

09.40 wita Dx 2 - Mengajarkan pasien untuk latiha ROM DS:


- Pasien mengatakan paham setelah
diberikan latihan ROM
- Pasien mengatakan kaku dan Nanda
kesemutannya sudah menjadi
berkurang dan tidak merasa lemas
lagi
DO : pasien tampak paham saat
diberikan latihan ROM
EVALUASI KEPERAWATAN
PADA TN. DP DENGAN GOUT ATRHRITIS
DI BANJAR PASDALEM KAJA GIANYAR

No Diagnosa Keperawatan Hari/Tgl/Jam Evaluasi Nama dan


Paraf
1 Nyeri akut berhubungan Rabu, 12 November S : Nanda
dengan agen cedera biologis, 2020 - Pasien mengatakan bahwa nyeri kesemutan pada
pembengkakan sendi ditandai Pukul 11.00 wita kedua kakinya sudah mulai berkurang
dengan pasien mengatakan - Pasien mengatakan skala nyeri yang dirasakan 3
nyeri dan kesemutan pada dari 0-10 skala nyeri yang diberikan
kedua kakinya, pasien - Pasien mengatakan setelah diberikan terapi
mengatakan bahwa nyeri kompres hangat jahe, nyeri pada kakinya
yang dirasakan seperti menjadi berkurang
tertimpa benda berat, pasien O:
mengatakan skala nyerinya 5 - Pasien tampak lebih rileks
dari 0-10 skala nyeri yang - Pasien tampak sudah tidak meringis lagi
diberikan, nyeri yang - Pasien mengatakan merasa lebih nyaman setelah
dirasakan hilang timbul dan diberikan kompres hangat jahe
muncul pada saat malam A : Masalah nyeri akut teratasi
hari, pasien mengatakan P : pertahankan dan motivasi pasien agar melakukan
bahwa nyeri dirasakan ketika manajemen nyeri dengan cara terapi kompres
menggerakan tubuhnya dan hangat jahe seperti yang diajarkan.
pasien juga mengatakan sulit
untuk tidur. Pasien tampak
meringis kesakitan, kadar
asam urat pasien 9,4 mg/dl
dan TD: 130/60 mmHg,
Suhu: 36oC, Nadi: 80x/menit
dan respirasi 22x/menit.
2 Gangguan mobilitas fisik Rabu, 12 November S : Nanda
berhubungan dengan nyeri 2020 - Pasien mengatakan paham setelah diajarkan
pada persendian ditandai Pukul 11.30 wita latihan ROM pada sendi yang nyeri
dengan pasien mengatakan - Pasien mengatakan kakunya sudah berkurang
sulit menggerakan kakinya, dan sudah tidak lemas lagi
pasien mengatakan lemas, O:
punggung kaki pasien - Pasien tampak paham saat diberikan latihan
tampak bengkak dan ROM
kemerahan, kekuatan otot - Pasien tampak lebih nyaman saat melakukan
pasien kegiatan atau aktivitas sehari-hari
555 555 444 444 - Kekuatan otot pasien
555 555
444 444
A : masalah keperawatan gangguan mobilitas fisik
teratasi
P : pertahankan kondisi pasien.
DAFTAR PUSTAKA

Madoni, A., & Padang, S. I. (2017). Pengaruh Kompres Hangat Memakai Parutan
Jahe Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Gout Arthritis Pada Lansia Di
Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Begalung Tahun 2017.
Pengaruh Kompres Hangat Menggunakan Jahe Merah Terhadap Penurunan Skala
Nyeri Pada Penderita Gout Arthritis
Radharani, R. (2020). Kompres Jahe Hangat dapat Menurunkan Intensitas Nyeri
pada Pasien Gout Artritis. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 11(1),
573-578.
Sundari, Y. A., Wahyuni, N. S., & Nurhidayat, S. (2019, December). Efektivitas
Kompres Jahe Terhadap Perubahan Skala Nyeri Sendi Asam Urat (Gout)
Pada Lansia Di UPT Panti Sosial Tresna Werdha Kabupaten Magetan. In 1st
Prosiding Seminar Nasional Fakultas Ilmu Kesehatan (pp. 128-134).

Anda mungkin juga menyukai