OLEH:
NI KADEK SINTYA DEWI
NIM. 2114901187
FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI
DENPASAR
2020
PENGKAJIAN
I. IDENTITAS
Nama : Tn. DP
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Umur : 68 tahun
Agama : Hindu
Status Perkawinan : Menikah
Pekerjaan : Pensiunan
Alamat rumah : Br. Pasdalem Kaja, Gianyar
Perempuan
Hubungan
Klien/ pasien
Kesimpulan :
Dari semua aktivitas diatas pasien mendapat skor 0, dapat disimpulkan
bahwa kativitas yang dilakukan pasien masih bisa dilakukan secara
mandiri.
6. Rekreasi
Pasien mengatakan bahwa selama ini jarang untuk berekreasi diluar
rumah dikarenakan pandemic covid-19 yang terjadi.
7. Indeks KATZ :
Indek Keterangan
A Mandiri dalam makan, kontinensia (BAB, BAK),
menggunakan pakaian, pergi ke toilet, berpindah, dan mandi.
B Mandiri semuanya kecuali salah satu dari fungsi diatas.
C Mandiri, kecuali mandi, dan satu lagi fungsi yang lain.
D Mandiri, kecuali mandi, berpakaian dan satu lagi fungsi yang
lain.
E Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, dan satu
F Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, berpindah dan
satu fungsi yang lain.
G Ketergantungan untuk enam fungsi tersebut
Lain - Ketergantungan pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak dapat
lain diklasifikasi sebagai C, D, E, F dan G
Keterangan :
Dari hasil pemeriksaan indeks KATZ pasien mendapat nilai A, dapat
disimpulkan bahwa pasien mampu melakukan makan, kontinensia
(BAB/BAK), menggunakan pakaian, pergi ke toilet, berpindah, dan
mandi.
b. Psikologis
1. Mental (SPMSQ/ MMSE)
Short Portabel Mental Status Questionaire (SPMSQ)
Skore
N0 Pertanyaan
+ -
√ 1. Tanggal berapa hari ini?
√ 2. Hari apa sekarang ini?
√ 3. Apa nama tempat ini?
√ 4. Berapa nomer telepon anda?
√ 4a. Dimana alamat anda? Tanyakan hanya klien tidak
mempunyai telepon
√ 5 Berapa umur anda?
√ 6 Kapan anda lahir?
√ 7 Siapa presiden indonesia sekarang?
√ 8 Siapa presiden sebelumnya?
√ 9 Siapa nama kecil ibu anda?
√ 10 Kurangi 3 dari 20 dam tetap pengurangan 3 dari
setiap angka baru, semua secara menurun
Jumlah kesalahan total
Penilaian SPMSQ :
Kesalahan 8 - 10 fungsi intelektual berat
Kesalahan 5 – 7 fungsi intelektual sedang
Kesalahan 3 - 4 fungsi intelektual ringan
Kesalahan 0 - 2 fungsi intelektual utuh
Penilaian skor klien 8 = fungsi intelektual berat
Keterangan :
Dari 10 pertanyaan yang diberikan pasien mampu menjawab 7 pertanyaan
dengan benar, jadi kesimpulannya adalah fungsi intelektual pasien masih
dalam kategori ringan.
Penilaian:
0-4 = Derpresi tidak ada atau minimal
5-7= Depresi ringan
8-15= Depresi sedang
>15 =depresi berat
Kesimpulan :
Dari penilaian pasien diatas, pasien mendapat nilai 0 yang
kesimpulannya pasien tidak ada depresi.
2. Keadaan emosi
Saat pengkajian pasien selalu ramah dan setiap pertanyaan dijawab
dengan baik, emosi pasien terkontrol, dan pasien tampak kooperatif.
3. Konsep diri
Identitas diri :
Pasien mampu menyebutkan identitas dirinya seperti nama, tanggal
lahir, umur dan alamt rumahnya.
Gambaran diri :
Pasien mengatakan bahwa dirinya sudah lansia dan badannya mulai
melemah, badannya sering pegal-pegal, rambut sudah banyak uban,
kulit keriput, pendengaran dan penglihatan mulai menurun dan tidak
mampu beraktivitas yang berat.
Ideal diri :
Pasien mengatakan disaat umurnya sudah menua, dirinya masih bisa
melakukan aktivitas yang memenuhi kebutuhan dasar seperti makan
minum, mandi, BAB/BAK dan berpakaian sendiri.
Peran diri :
Pasien mengatkan telah melakukan peran sebagai orang tua.
Harga diri :
pasien mengatakan sangat puas dengan dirinya kerena masa tuanya
yang menderita asam urat, pasien mampu melakukan aktivitas
sendiri.
4. APGAR Gerontik
APGAR Gerontik
No Fungsi Uraian Skore
1 Saya puas bahwa dapat kembali pada gerontik 2
Adaptasi saya untuk membantu pada waktu sesuatu
menyusahkan saya
2 Saya puas dengan cara gerontik saya 2
Hubungan membicarakan sesuatu dengan saya dan
mengungkapkan masalah dengan saya
3 Saya puas bahwa gerontik saya menerima dan 2
Pertumbuhan mendukung keinginan saya untuk melakukan
aktivitas atau arah baru.
4 Saya puas dengan cara gerontik saya 2
mengespresikan afek dan berespon terhadap
Afeksi
emosi-emosi saya, seperti marah, sedih atau
mencintai.
5 Saya puas dengan cara teman-teman saya dan 2
Pemecahan
saya menyediakan waktu bersama-sama
Keterangan :
Skor 2 jika selalu
Skor 1 jika kadang-kadang
Skor 0 jika hampir tidak pernah
Kesimpulan : Jadi total skor dari penilaian APGAR Gerontik adalah 9
c. Sosial
1. Dukungan keluarga
Pasien mengatakan sangat didukung oleh keluarganya untuk berobat
jika nyeri, pegal dan kaku pada kakinya kambuh dan tidak dapat
ditahan. Pasien mengatakan keluarganya juga mendukung pasien untuk
mengikuti kegiatan yang membuat dirinya merasa lebih sehat.
2. Hubungan dengan Gerontik
Pasien mengatakan memiliki hubungan yang baik dengan lansia
lainnya, pasien mengatakan pada sore hari akan berkumpul dan
berbincang-bincang bersama teman-teman sebayanya.
3. Hubungan dengan orang lain
Pasien mengatakan memiliki hubungan yang baik dengan orang lain
karena akrab dengan teman-teman sebaya lainnya yang ada di sekitar
rumahnya, dan pasien mengatakan tidak pernah memiliki masalah
dengan orang lain.
d. Spiritual
1. Pelaksanaan ibadah
Pasien mengatakan masih bisa dan selalu dapat mebanten, sembahyang
sehari-hari dirumahnya dan dihari raya tertentu.
2. Keyakinan tentang kesehatan
Pasien mengatakan percaya kesehatan itu penting untuk dirinya.
e. Pemeriksaan Fisik
Tinjauan Sistem
1. Keadaan umun : Baik
2. GCS : V: 5 M: 6 E: 4
3. Tingkat kesedaran : Compos mentis
4. Suhu : 36,2oC Nadi : 88 x/menit
Tekanan Darah : 130/80 mmHg Pernafasan : 20x/menit
Tinggi Badan : 172 cm Berat Badan : 74Kg
5. Kepala (rambut)
Rambut tampak beruban, rambutnya lurus, pendek, tidak terdapat lesi,
tidak ada benjolan, simetris dan tidak ada nyeri tekan.
7. Leher
Tidak ada benjolan dan pembengkakan kelenjar tiroid dan tidak ada
nyeri tekan.
8. Dada dan punggung
1) Dada : pergerakan dada kanan kiri simetris, tidak ada menggunakan
alat bantu pernafasan, tidak terdapat luka dan nyeri tekan.
2) Punggung : pasien tidak mengalami masalah di punggung.
9. Abdomen
Tidak ada distensi, tidak terdapat nyeri tekan dan bising usus 10x/menit
10. Ekstrimitas atas dan bewah
Atas : tidak ada fraktur maupun lesi, tidak ada nyeri tekan CRT <2detik
Bawah : tidak ada fraktur maupun lesi, CRT <2detik, pasien
mengatakan merasa kesemutan, lemas pada kakinya dan kaki pasien
tampak bengkak.
555 555
444 444
11. Kulit
Kulit pasien tampak keriput, terdapat penurunan elastistas pada kaki dan
kulit pasien tampak bersih tidak terdapat luka.
12. Genitalia
Tidak terkaji
13. Keadaan lingkungan
Rumah pasien cukup jauh dari jalan raya, suhu rumah pasien sejuk,
lingkungan rumah pasien bersih, terdapat ventilasi dan jendela, kamar
mandi tampak bersih dan terdapat pegangan dan lantai rumah pasien
menggunakan keramik.
V. INFORMASI PENUNJANG
Laboratorium : kadar asam urat pasien 9,4 mg/dl.
ANALSA DATA
DATA MASALAH ETIOLOGI
Data Subjektif: Nyeri Akut Asam urat dalam serum
- Pasien mengatakan nyeri dan
kesemutan pada kedua
Tidak di eksresi melalui
kakinya. urine
- Pasien mengatakan bahwa
nyeri yang dirasakan seperti Kemampuan eksresi asam
urat terganggu
tertimpa benda berat
- Pasien mengatakan skala
Hiperuresemia
nyerinya 5 dari 0-10 skala
nyeri yang diberikan
Terbentuk kristal
- Nyeri yang dirasakan hilang
monosodium urat (MSU)
timbul dan jika saat malam
hari
Penumpukan dan
- Pasien mengatakan bahwa pengendapan MSU
nyeri dirasakan jika
menggerakan tubuhnya, dan Pembentukan tophus
pasien juga mengatakan sulit
untuk tidur Respon inflamasi
meningkat
Data Objektif:
- Pasien tampak meringis
Pembesaran dan
- Kadar asam urat pasien 9,4
penonjolan sendi
mg/dl
- TD: 130/60 mmHg, Suhu:
Nyeri Akut
36 C, Nadi: 80x/menit dan
o
Respirasi: 22x/menit
Pembentukan tophus
Respon inflamasi
meningkat
Pembesaran dan
penonjolan sendi
Deformitas sendi
Kekakuan sendi
Gangguan Mobilitas
Fisik
1 Nyeri akut berhubungan dengan Setelah diberikan asuhan 1. Observasi keadaan umum dan 1. Mengetahui keadaan umum
agen cedera biologis, keperawatan selama 3 kali tanda-tanda vital pasien pasien dan perkembangan
pembengkakan sendi ditandai kunjungan rumah diharapkan 2. Lakukan pengkajian nyeri secara kesehatan pasien
dengan pasien mengatakan nyeri pasien mampu mengontrol komprehensif, termasuk lokasi 2. Pengkajian komprehensif dapat
dan kesemutan pada kedua kakinya, nyeri dengan kriteria hasil : kualitas dan faktor presipitasi. memberikan penanganan yang
pasien mengatakan bahwa nyeri 1. Mampu mengontrol nyeri 3. Kaji faktor yang mempengaruhi tepat untuk membantu
yang dirasakan seperti tertimpa (tahu penyebab nyeri, nyeri mengurangi nyeri
benda berat, pasien mengatakan mampu menggunakan 4. Ajarkan pasien tehnik distraksi 3. Membantu pasien menghindari
skala nyerinya 5 dari 0-10 skala tehnik non farmakologi relaksasi faktor pencetus nyeri
nyeri yang diberikan, nyeri yang untuk mengurangi nyeri) 5. Berikan terapi komplementer atau 4. Teknik distraksi dan relaksasi
dirasakan hilang timbul dan muncul 2. Melaporkan bahwa nyeri non farmakologi yaitu dengan mampu membantu mengurangi
pada saat malam hari, pasien yang dirasakan berkurang kompres hangat air jahe nyeri pasien
mengatakan bahwa nyeri dirasakan 3. Mampu mengenali nyeri 6. Evaluasi keefektifan kontrol nyeri 5. Jahe memiliki kandungan yang
ketika menggerakan tubuhnya dan (skala, intensitas, frekuensi, sangat bermanfaat untuk
pasien juga mengatakan sulit untuk dan tanda nyeri) mengurangi rasa nyeri pada gout
tidur. Pasien tampak meringis 4. Mengatakan rasa nyaman arthritis karena pada jahe
kesakitan, kadar asam urat pasien setelah nyeri berkurang. mengandung olerasin atau
9,4 mg/dl dan TD: 130/60 mmHg, zingerol yang dapat menghambat
Suhu: 36oC, Nadi: 80x/menit dan sintesis prostaglandin, yang
respirasi 22x/menit. mampu mengurangi radang atau
mengurangi rasa nyeri (Lexy &
Bentar, 2020)
6. Mengetahui sejauh mana
kefektifan kontrol nyeri yang
diberikan
2 Gangguan mobilitas fisik Setelah diberikan asuhan 1. Kaji kekuatan motorik atau 1. Mengetahui perkembangan
berhubungan dengan nyeri pada keperawatan 3 kali kunjungan kemampuan secara fungsional dari kekuatan pasien
persendian ditandai dengan pasien rumah diharapkan pasien 2. Ajarkan pasien untuk latihan ROM 2. Meningkatkan atau
mengatakan sulit menggerakan mampu melakukan mobilitas pada sendi yang mengalami asam mempertahankan fungsi
kakinya, pasien mengatakan lemas, kembali dengan kriteria hasil : urat sendi, kekuatan otot pasien
punggung kaki pasien tampak 1. Aktivitas fisik pasien 3. Jelaskan kepada pasien dan 3. Untuk mengetahui bagaimana
bengkak dan kemerahan, kekuatan meningkat keluarga mengenai tindakan yang pencegahan covid-19
otot pasien 555 555 444 444 2. Pasien mampu dilakukan atau pencegahan covid- 4. Agar mengetahui bagaimana
menggerakan kakinya 19 cara menggunakan masker
secara perlahan 4. Jelaskan kepada pasien dan yang benar saat pandemi
3. Mampu meningkatkan keluarga mengenai cara covid- 19
kekuatan dan kemampuan menggunakan masker yang benar 5. Agar mengetahui cara
untuk berpindah. 5. Jelaskan kepada pasien dan mencuci tangan yag baik dan
keluarga mengenai cara mencuci benar.
tangan yang benar
PENELITIAN JURNAL TERKAIT
09.55 wita Dx 2 - Mengajarkan kepada pasien untuk latihan DS : pasien mengatakan paham setelah
ROM pada sendi yang nyeri diberikan latihan ROM Nanda
DO : pasien tampak kooperatif saat
dilatih ROM
10.00 wita Dx 2 - Memberikan edukasi atau penjelasan DS : pasien dan juga keluarga
mengenai cara pencegahan covid-19 mengatakan sudah memahami
dengan apa yang dijelaskan
mengenai cara pencegahan Nanda
covid-19
DO : pasien dan keluarga tampak
bersemangat mendengarkan
penjelasan perawat
2 Rabu Dx 1 - Mengajarkan tehnik distraksi dan DS : pasien mengatakan nyerinya sudah
11 November 2020 relaksasi Nanda
mulai berkurang
Pukul 09.00 wita
DO: pasien tampak mengikuti apa yang
diajarkan
09.45 wita Dx 1 - Mengevaluasi kefektifan kontrol nyeri DS: pasien mengatakan bahwa setelah
diberikan terapi hangat air jahe,
Nanda
nyeri pada kaki pasien menjadi
berkurang
DO : pasien tampak lebih nyaman
setelah diberikab kompres
10.00 wita Dx 2 - Menjelaskan kepada pasien dan keluarga DS : pasien mengatakan mengerti dan
mengenai cara menggunakan masker
sudah sedikit paham dengan
yang benar
penjelasan perawat mengenai cara Nanda
memakai masker yang benar
DO : pasien dan keluarga tampak
kooperatif.
Madoni, A., & Padang, S. I. (2017). Pengaruh Kompres Hangat Memakai Parutan
Jahe Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Gout Arthritis Pada Lansia Di
Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Begalung Tahun 2017.
Pengaruh Kompres Hangat Menggunakan Jahe Merah Terhadap Penurunan Skala
Nyeri Pada Penderita Gout Arthritis
Radharani, R. (2020). Kompres Jahe Hangat dapat Menurunkan Intensitas Nyeri
pada Pasien Gout Artritis. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 11(1),
573-578.
Sundari, Y. A., Wahyuni, N. S., & Nurhidayat, S. (2019, December). Efektivitas
Kompres Jahe Terhadap Perubahan Skala Nyeri Sendi Asam Urat (Gout)
Pada Lansia Di UPT Panti Sosial Tresna Werdha Kabupaten Magetan. In 1st
Prosiding Seminar Nasional Fakultas Ilmu Kesehatan (pp. 128-134).