Anda di halaman 1dari 17

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

YULIA BR GINTING

17.11.208

INSTITUT KESEHATAN DELI HUSADA DELI TUA

FAKULTAS KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

T.A 2019 /2020


SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

Kode mata ajaran : AKK 164

Mata ajaran : Keperawatan Keluarga

Pertemuan :I

Jumlah SKS : 2 SKS

Waktu : 45 × 2 = 90 menit

Pokok bahasan : Konsep Dasar Keperawatan Keluarga

Sub pokok bahasan :

1. Konsep Keluarga
2. Struktur Keluarga
3. Fungsi Keluarga
4. Peran Keluarga dan Peran Perawat Keluarga

I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Setelah dipaparkannya materi Konsep dasar Keperawatan Keluarga, maka


Mahasiswa dapat memahami materi pembelajaran Konsep Dasar Keperawatan
Keluarga.

II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

1. Mahasiswa mampu menjelaskan Konsep Keluarga


2. Mahasiswa mampu menjelaskan Struktur Keluarga
3. Mahasiswa mampu menjelaskan Fungsi Keluarga
4. Mahasiswa mampu menjelaskan Peran Keluarga dan Peran Perawat
Keluarga

III. METODE
Metode yang digunakan adalah :
a. Ceramah
b. Diskusi kelas
c. Tanya jawab

IV. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

TAHAP WAKTU KEGIATAN KEGIATAN


PENGAJAR MAHASISWA

AWAL 15 menit 1.Membuka perkuliahan a. Menjawab salam


dengan perkenalan / salam b. Perkenalan mahasiswa
2.Memvalidasi keadaan sekaligus absen
dan kesiapan mahasiswa mahasiswa
untuk mengikuti proses c. Memperhatikan
perkuliahan
3.Menjelaskan Tujuan
materi yang akan
disampaikan serta kontrak
waktu belajar
4.Menggali pengetahuan
mahasiswa mengenai
konsep yang akan di
sampaikan
INTI 65 menit a. Menjelaskan Konsep a. Mendengarkan dan
Keluarga, Struktur memperhatikan
Keluarga, Fungsi penjelasan
Keluarga, Peran Perawat b. Mencatat materi (note-
dan Keluarga dalam taking), menganalisis,
keperawatan keluarga berdiskusi,
b. Memberikan mengajukan
kesempatan mahasiwa pertanyaan..
untuk bertanya
AKHIR 10 menit a. Menunjuk beberapa a. Mengajukan
mahasiswa secara acak pertanyaan tentang
untuk menjelaskan materi yang belum
sekilas tentang materi dimengerti dan,
yang telah diberikan menyimak hasil
b. Menyimpulkan materi kesimpulan materi hari
yang sudah dijelaskan yang dijelaskan hari ini
c. menutup pertemuan b. Menjawab salam
dan memberi salam

V. REFERENSI 

Friedman, M. M. (1998). Keperawatan Keluarga Teori dan Praktek.(Family


nursing teori and practice). Edisi 3. Alih bahasa Ina debora R. L. Jakarta: EGC
Effendy. N (1998). Dasar- dasar Keperawatan Kesehatan Keluarga, Edisi 2.
Jakarta; EGC

VI. MEDIA

Media yang digunakan adalah :

a. Laptop
b. Proyector/LCD

VII. EVALUASI

Jenis evaluasi : Lisan (menunjuk beberapa audience)

Pertanyaan seputar materi yang sudah dijelaskan


• Sebutkan Konsep Keluarga menurut Duval !
• Sebutkan 3 contoh Struktur Keluarga !
• Jelaskan Fungsi Keluarga menurut Friedman !
• Apa saja Peran Perawat Keluarga ?

VIII. LAMPIRAN MATERI

Konsep Dasar Dalam Keperawatan Keluarga

a) Konsep Keluarga
Banyak ahli menguraikan pengertian tentang keluarga sesuai dengan
perkembangan social masyarakat :

a) Duvall
Sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi,
kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang
umum, mempertingkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan
social dari panggota
b) WHO 1969
Keluarga adalah anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui
pertalian darah,adopsi atau perkawinan.
c) Bergess,1962
Yang dimaksudkeluargaadalah:
1. Terdiri dari kelompok orang yang mempunyai ikatan
perkawinan ,keturunan/hubungan sedarah atau hasil adopsi.
2. Anggota tinggal bersama dalam satu rumah.
3. Anggota berinteraksi dan berkomunikasi dalam peran social.
4. Mempunyai kebiasaan/kebudayaan yang berasal dari masyarakat
tetapi mempunyai keunikan sendiri.
d) Helvie,1981
Keluarga adalah sekelompok manusia yang tinggal dalam satu rumah
tangga dalam kedekatan yang konsisten dan hubungan yang erat.
e) Salvicion G. Bailon dan Aracelis Maglaya,1989
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang bergabung karena
hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka
hidup dalam satu sama lain, dan didalam perannya masing-masing
menciptakan serta mempertahankan kebudayaan.
f) Departemen Kesehatan RI 1998
Keluarga adalah unit terkecil dari suatu masyarakat yang terdiri dari kepala
keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat
dibawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan
Kesimpulan dari pengertian diatas
Keluarga adalah :
 Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah,
perkawinan atau adopsi.
 Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika terpisah mereka tetap
memperhatikan satu sama lain.
 Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing
mempunyai peran sosial : suami, isteri, anak, kakak, adik.
 Mempunyai tujuan yaitu : menciptakan dan mempertahankan budaya dan
meningkatkan perkembangan fisik, psikologis dan social anggota.

b) Struktur Keluarga
a) Macam-macam Struktur Keluarga:
 Patrilineal
Patrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara
sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun
melalui jalur garis ayah.
 Matrilineal
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah
dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur
garis ibu.
 Matrilokal
Adalah sepasang suami isteri yang tinggal bersama keluarga sedarah
isteri.
 Patrilokal
Adalah sepasang suami isteri yang tinggal bersama keluarga sedarah
suami.
 Keluarga kawin
Adalah hubungan suami isteri sebagai dasar bagi pembinaan
keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian kelaurga
karena adanya hubungan dengan suami isteri
b) Ciri-ciri Struktur Keluarga
 Terorganisasi : Saling berhubungan , saling ketergantungan antara
anggota keluarga.
 Ada keterbatasan : Setiap anggota memiliki kebebasan tetapi mereka
juga mempunyai keterbatasan dalam menjalankan fungsi dan
tugasnya masing-masing.
 Ada perbedaan dan kekhususan : Setiap anggota kelurga mempunyai
peranan dan fungsinya masing-masing. (Anderson Carter)
c) Type Keluarga
1. Tradisional Nuclear.
Keluarga Inti yang terdiri dari : ayah, ibu dan anak yang tinggal
dalam satu rumah ditetapkan oleh sanksi-sanksi legal dalam suatu
ikatan perkawinan, satu/keduanya dapat bekerja di luar rumah.
2. Extended family
Adalah keluarga inti ditambah dengan sanak saudara misalnya :
nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi dan lain
sebagainya.
3. Reconstituted Nuclear.
Pembentukan baru dari keluarga inti melalui perkawinan kembali
suami/istri, tinggal dalam pembentukan satu rumah dengan anak-
anaknya, baik itu bawaan dari perkawinan lama maupun hasil dari
perkawinan baru. Satu atau keduanya dapat bekerja di luar rumah.
4. Niddle Age / Aging Couple.
Suami sebagai pencari uang, istri di rumah/kedua-duanya bekerja di
rumah, anak-anak sudah meninggalkan rumah Karena sekolah/
perkawinan/ meniti karier.
5. Dyadic Nuclear.
Suami istri yang sudah berumur dan tidak mempunyai anak,
keduanya/ salah satubekerja di luar rumah.
6. Single Parent.
Satu orang tua sebagai akibat perceraian/ kematian pasangannya dan
anak-anaknya dapat tinggal di rumah/ di luar rumah.
7. Dual Carrier.
Suami istri atau keduanya orang karier dan tanpa anak.
8. Commuter Married.
Suami istri/ keduanya orang karier dan tinggal terpisah pada jarak
tertentu, keduanya saling mencari pada waktu-waktu tertentu.
9. Single Adult.
Wanita atau pria dewasa yang tinggal sendiri dengan tidak adanya
keinginan untuk kawin.

10. Three Generation.


Tiga generasi atau lebih tinggal dalam satu rumah.

11. Institusional.
Anak-anak atau orang-orang dewasa tinggal dalam suatu panti-panti.

12. Comunal.
Satu rumah terdiri dari dua/ lebih pasangan yang monogamy dengan
anak-anaknya dan bersama-sama dalam penyediaan fasilitas.

13. Group Marriage.


Satu perumahan terdiri dari orang tua dan keturunannya di dalam
satu kesatuan keluarga dan tiap individu adalah kawin dengan yang
lain dan semua adalah orang tua dari anak-anak.

14. Unmaried Parent and Child.


Ibu dan anak dimana perkawinan tidak dikehendaki, anaknya
diadopsi

15. Cohibing Couple.


Dua orang/ satu pasangan yang tinggal bersama tanpa kawin.

Dari sekian macam tipe keluarga, maka secara umum di negara


Indonesia dikenal dua type keluarga yaitu tipe keluarga tradisional dan
type keluarga non tradisional.

 Yang termasuk type keluarga tradisional : keluarga inti, extended family,


single parent, keluarga usila dan single adult.
 Sedangkan yang termasuk dalam type keluarga non tradisional adalah ;
communal family yaitu : lebih satu keluarga tanpa pertalian darah hidup
serumah, orang tua atau ayah ibu yang tidak ada ikatan perkawinan dan
anak hidup bersama dalam satu rumah tangga dan homoseksual yaitu dua
individu yang sejenis hidup bersama dalam saturumah tangga.

c) Fungsi Keluarga

Fungsi Keluarga Menurut Friedman

1. Fungsi Afektif

 Internal dalam keluarga


 Kebutuhan Psikologis (Jika kebutuhan berhasil, anggota keluarga
akan bahagia)
 Saling menghargai, saling asuh
 Seluruh anggota keluarga dapat mengembangkan konsep diri yang
positif

2. Fungsi Sosialisasi

 Proses perkembangan individu yang dapat menghasilkan interaksi


sosial
 Belajar dari lingkungan sosial
 Sosialisme dimulai sejak lahir
3. Fungsi Reproduksi

 Untuk meneruskan keturunan


 Untuk menambah sumber daya manusia
 Program KB dapat terkontrol

4. Fungsi Ekonomi

 Fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan antara lain (sandang,


pangan, papan)

5. Fungsi Perawatan/Kesehatan

 Mengenal masalah kesehatan


 Membuat keputusan dalam keluarga
 Merawat anggota keluarga yang sakit
 Melakukan modifikasi lingkungan
 Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada

d) Peran Keluarga dan Peran Perawat Keluarga

1) Teori dan Definisi Peran


a. Peran
Peran adalah sesuatu yang lahir dari interaksi sosial. Dalam teks ini
peran didefinisikan dalam pemahaman yang lebih struktural, karena
preskripsi-preskripsi normatif dalam keluarga, meskipun berbeda-beda,
secara relatif masih didefinisikan secara lebih baikn(Nye, 1976). Peran
merujuk kepada beberapa set perilaku yang kurang lebih bersifat
homogen, yang didefinisikan dan diharapkan secara normative dari
seseorang okupan peran (Role occupan) dalam situasi sosial tertentu.
Peran dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari dalam maupun dari luar
dan bersifat stabil. Peran adalah bentuk perilaku yang diharapkan dari
seesorang pada situasi sosial tertentu. Peran perawat yang dimaksud
adalah cara untuk menyatakan aktifitas perawat dalam praktik, dimana
telah menyelesaikan pendidikan formalnya uang diakui dan diberi
kewenangan oleh pemerintah untuk menjalankan tugas dan tanggung
jawab keperawatan secara profesional. Dimana setiap peran yang
dinyatakan sebagai ciri terpisah demi untuk kejelasan.

b. Konflik peran
Konflik terjadi ketika okupan dari suatu posisi merasa bahwa ia
berkonflik dengan harapan-harapan yang tidak sesuai. (Hardi, 1988).
Sumber dari ketidakseimbangan tersebut boleh jadi disebabkan oleh
adanya perubahan-perubahan yang terjadi dalam diri perilaku. Orang
lain, atau dalam lingkungan.
Macam konflik peran:
1. Konflik antar peran
Adalah konflik yang terjadi jika pola-pola perilaku atau norma-
norma dari suatu peran tidak kongruen dengan peran lain yang
dimainkan secara bersamaan oleh individu. Konflik atnra peran
terjadi ketika peran yang kompleks dari seseorang individu – yaitu
sekelompok peran yang ia mainkan - termasuk sejumlah peran
yang tidak seimbang. (Hardi & Hardi, 1988). Tipe konflik ini
disebabkan oleh ketidakseimbangan – ketidakseimbangan perilaku
yang berkaitan dengan berbagai peran atau besarnya tenaga
berlebihan yang dibutuhkan oleh peran – peran ini, misal dalam
kasus keluarga dimana peran sebagai siswa, penjaga rumah,
memesak, perkawinan, perawatan anak dilaksanakan sekaligus.
2. Intersender role conflict ( konflik peran antar pengirim).
Suatu konflik dimana didalamnya atau dua orang atau lebih
memegang harapan-harapan yang berkonflik, menyangkut pemeran
suatu peran. (La Rocca, 1978). Ilustrasi tentang tipe konflik ini
adalah adanya harapan-harapan yang berkonflik menyangkut
bagainmana peran seseorang seperti seorang perawat profesional
harus ditunjukkan. Misalnya kepala perawat boleh jadi
mengharapkan efisensi dari suatu tindakan.” Pasien mungkin
mengharapkan segalanya terpusat pada pasien, berdasarkan
kebutuhan-kebutuhan yang dirasakannya, dan perawat boleh jadi
mengharapkan agar dapat memberikan perawatan individu
sebangaimana yang dibatasi oleh standar profesional.
3. Person- role conflict
Meliputi suatu konflik antara nilai-nilai internal individu dan nilai-
nilai eksternal yang dikomunikasikan kepada pelaku oleh orang
lain,dan melemparkan pelaku kedalam situasi yang penuh stres
peran. Orang dapat berfikir Preson-role conflict yang timuldalam
keluarga dengan anak remaja- apabila tersebut memiliki pemikiran
internal menyangkut perannya sebagai seorang remaja dan
sebayanya menetukan suatu peran yang sangat berbeda.
c. Peran-peran formal keluarga
Berkaitan dengan setiap posisi formal keluarga adalah peran-peran
terkait, yaitu sejumlah perilaku yang kurang lebih bersifat homogen.
Keluarga membagi peran secara merata kepada para anggota keluarga
seperti cara masyarakat membagi peran-perannya:
Menurut begaimana pentingnya pelaksanaan peran bagi berfungsinya
suatu sistem. Ada peran yang membutuhkan keterampilan dan
kemampuan tertentu, ada peran lain yang tidak terlalu kompleks dapat
didelegasikan kepada mereka yang kurang terampil atau pada mereka
yang kurang memiliki kekuasaan. Peran formal yang standar terdapat
dalam keluarga ( pencari nafkah, ibu rumah tangga, rukang perbaiki
rumah, sopir, pengasuh anak, meneger keuangan dan tukang masak).
Jika dalam keluarga hanya terdapat sedikit orang yang memenuhi peran
ini: dengan demikian lebih banyak tuntutan dan kesempatan bagi
anggota keluarga untuk memerankan beberapa peran pada waktu yang
berbeda. Nye & Ge, 1976 mengidentifikasi enam peran dasar yang
membentuk posisi sosial sebagai suami- ayah dan istri- ibu:
1. peran sebagai profider atau penyedia.
2. Sebagai pengatur rumah tangga.
3. Perawat anak-anak.
4. Sosialisasi anak.
5. Rekresasi.
6. Persudaraan (kinsip) (memelihara hubungan keluarga patenal
dan maternal)
7. Peran terapiotik (memenuhi kebutuhan afektifdari pasangan).

d. peran informal keluarga

peran-peran informal bersifat implicit biasanya tidak tampak kepermukaan


dan dimainkan hanya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan emosional
individu dan untuk menjaga keseimbangan dalam keluarga . (Satir, 1967).
Kievit, 1968 menerangkan bahwa : peran-peran informal mempunyai
tuntutan yang berbeda, tidak terlalu didasarkan pada usia, jenis kelamin
dan lebih didasarkan pada atribut-atribut personalitas atau kepribadian
anggota keluarga individual. Beberapa contoh peran-peran informal yang
bersifat adaptif danyang merusak kesejahteraan keluarga antara lain :

1. Pendorong
Pemdorong, memuji, setuju dengan dan menerima kontribusi dari
orang lain. Akibatnya ia dapat merangkul orang lain dan membuat
mereka merasa bahwa pemikiran mereka penting dan bernilai untuk
didengar.
2. Pengharmonis
Yaitu berperan menengahi perbedaan yang terdapat diantara para
anggota penghibur menyatukan kembali perbedaan pendapat.
3. Inisiator-kontributor
Mengemukakan dan mengajukan ide-ide baru atau cara-cara
mengingat masalah-masalah atau tujuan-tujuan kelompok.
4. Pendamai
5. Penghalang
6. Dominator
Cenderung memaksakan kekuasaan atau superioritas dengan
memanipulasi anggota kelompok tertentu dan membanggakan
kekuasaannya dan bertindak seakan-akan ia mengetahui segala-
galanya dan tampil sempurna.
7. Penyalah
8. Pengikut
9. Pencari nafkah
10. Martir
Tidak menginginkan apa saja untuk dirinya, ia hanya berkorban
anggota keluarga.
11. Transati
12. Sahabat
13. Kambing hitam keluarga
Masalah anggota keluarga yang telah diidentifikasi dalam keluarga.
sebagai korban atau tempat pelampiasan ketegangan dan rasa
bermusuha,n, baik secara jelas maupun tidak. Kambing hitam
berfungsi sebagai tempat penyaluran.
14. Penghibur
15. Perawat keluarga
16. Pioner keluarga
Yaitu membawa keluarga pindah ke suatu wilayah asing, dan dalam
pengalaman baru.
17. Coordinator kaluarga
Mengorganisasi dan merencanakan kegiatan-kegiatan keluarga, yang
berfungsi mengangkat keakraban dan memeragi kepedihan.
18. Distraktor dan orang yang tidak relevan
Distraktor bersifat tidak relevan dengan menunjukkan prilaku yang
menarik perhatian, ia membantu keluarga menghindari atau
melupakan persoalan-persoalan yang menyedihkan dan sulit.
19. Penghubung keluarga
Perantara keluarga adalah penghubung,biasanya ibu mengirim dan
memonitor komunikasi dalam keluarga.
20. Saksi
Sama dengan pengikut, kecuali dalam beberapa hal, saksi lebih
pasif.saksi hanya mengamati, tidak melibatkan dirinya. (Marlyn M.
Friedman, 1998:299-300).

2) Peran perawat keluarga


Dalam upaya memendirikan keluarga untuk merawat anggota keluarga.
Sehingga keluarga mampu melakukan fungs dan tugas kesehatan
sebagaimana di kemukakan oleh Friedman, yaitu di harapkan keluarga
mampu mengidentifikasi 5 fungsi dasar yaitu : fungsi afektif,
soasialisasi, reproduksi, ekonomi, dan fungsi perawatan keluarga.
Perawatan kesehatan keluarga adalah pelayanan kesehatan yang di
tunjukan pada keluarga sebagai unit pelayanan untuk mewujudkan
keluarga yang sehat fungsi perawat membantu keluarga untuk
menyalesaikan kesehatan dengan cara meningkatkan sesanggupan
keluarga melakukan fungsi dan tugas perawatan kesehatan keluarga.
Peran perawat dalam melakukan perawatan kesehatan keluarga adalah :
a. Educator
Perawat kesehatan keluarga harus mampu memberikan pendidikan
kesehatan kepada keluarga agar : keluarga dapat memlukan
progam asuhan kesehatan keluarga secara mandiri dan bertanggung
jawab terhadap masalah kesehatan keluarga. Kemampuan
pendidik ini perlu di dukung kemampuan tentangpemahaman
bagaimana keluarga dapat melakukan proses belajar mengajar.
Secara umumtujuanproses pembelajaran adalah untuk mendorong
prilakau sehat atau merubah prilaku yang tidak sehat.
Sedangangkan untuk mendorong prilaku sehat atau merubah
prilaku yang tidak sehat. Sedangkan tujuan khusus yang ingin
tercapai adalah :
1. Pendidikan untuk meningakat kan kesehatan dan penanganan
penyakit.
2. Memantu keluarga untuk mengambangkan ketrampilan
penyelesaian masalah yang sedang di alami atau dibutuhkan.
b. Coodinator
Menurut ANA praktek keperawatan komunitas merupakan praktek
keperawatan yang umum, menyeluruh dan berlanjut, keperawatan
berkelanjutan dapat dilaksanakan, jika di rencanakan dan di
koorninasikan dengan baik.
c. Pelaksanan dan pengawas keperawatan langsung
Kontak pertama perawat kepada keluarga dapat melalui anggota
keluarganya yang sakit. Perawat yang bekerja dengan klien dan
keluarga baik di rumah, klinik ,maupun di rumah sakit bertanggung
jawab dalam memberikan perawatan langsung atau mengawasi
keluarga memberikan perawatan pada anggota yang sakit di RS,
perawat melakukan perawatan langsung atau demonstrasi asuhan
yang di saksikan oleh keluarga dengan harapan kleluarga mampu
melakukan di rumah, perawat dapat mendemonstrasikan dan
mengawasi keluarga melakukan peran langsung selama di RS atau
di rumaholeh perawat kesehatan masyarakat.
d. Pengawas kesehatan
Perawat mempunyai tugas melakukan home visit yang teratur
untuk mengidentifikasi atau melakukan pengkajian tentang
kesehatan keluarga.
e. Konsultasi atau penasehat
Perawat sebagai narasumber bagi keluarga didalam mengatasi
masalah-masalah kesehatan. Hubungan perawat-perawat harus
dibina dengan baik, perawat harus bersikap terbuka dan dapat
dipercaya dengan demikian keluarga mau meminta nasehat kepada
perawat tentang masalah yang bersifat pribadi. Pada situasi ini
perawat sangat dipercaya sebagai narasumber dalam mengatasi
masalah kesehatan keluarga.
f. Kolaborasi
Perawat komunitas juga harus bekerja sama dengan pelayanan
rumah sakit atau anggota tim kesehatan yang lain untuk mencapai
tahap kesehatan keluarga yang optimal.
g. Advokasi
Keluarga sering kali tidak mendapatkan pelayanan yang sesuai
dimasyarakat, kadang kala keluarga tidak menyadari mereka telah
dirugikan, sebagai advokat klien perawat berkewajiban melindugi
hak keluaraga, misalnya keluarga dengan sosial ekonomi lemah
sehingga keluarga tidak mampu memenuhi kebutuhannya, perawat
juga dapat membantu keluarga mencari bantuan yang mungkin
dapat memnuhi kebutuhan keluarga.
h. Fasilitator
Peran perawat komunitas adalah membantu keluarga didalam
mengahadapi kendala untuk meningkatkan derajat kesehatannya.
Keluarga sering tidak dapat menjangkau pelayanan kesehatan
karena berbagai kendala yang ada. Kendala yang sering dialami
keluaraga adalah keraguan didalam menggunakan pelayanan
kesehatan, masalah ekonomi, sosial budaya. Agar dapat
melaksanakan peran fasilitator dengan baik maka perawat
komunitas harus mengetahui sistem pelayanan kesehatan misalnya
sistem rujukan dan dana sehat.
i. Penemu kasus
Peran perawat komunitas yang juga sangat penting adalah
mengidentifikasi masalah kesehatan secara dini, sehingga tidak
terjadi ledakan penyakit atau wabah.
j. Modifikasi lingkungan
Merawat komunitas juga harus dapat memodifikasi lingkungan,
baik lingkungan rumah maupun lingkungan masyarakat agar dapat
tercipta lingkungan yang sehat.

Anda mungkin juga menyukai