Satuan Acara Pembelajaran
Satuan Acara Pembelajaran
YULIA BR GINTING
17.11.208
FAKULTAS KEPERAWATAN
Pertemuan :I
Waktu : 45 × 2 = 90 menit
1. Konsep Keluarga
2. Struktur Keluarga
3. Fungsi Keluarga
4. Peran Keluarga dan Peran Perawat Keluarga
III. METODE
Metode yang digunakan adalah :
a. Ceramah
b. Diskusi kelas
c. Tanya jawab
V. REFERENSI
VI. MEDIA
a. Laptop
b. Proyector/LCD
VII. EVALUASI
a) Konsep Keluarga
Banyak ahli menguraikan pengertian tentang keluarga sesuai dengan
perkembangan social masyarakat :
a) Duvall
Sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi,
kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang
umum, mempertingkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan
social dari panggota
b) WHO 1969
Keluarga adalah anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui
pertalian darah,adopsi atau perkawinan.
c) Bergess,1962
Yang dimaksudkeluargaadalah:
1. Terdiri dari kelompok orang yang mempunyai ikatan
perkawinan ,keturunan/hubungan sedarah atau hasil adopsi.
2. Anggota tinggal bersama dalam satu rumah.
3. Anggota berinteraksi dan berkomunikasi dalam peran social.
4. Mempunyai kebiasaan/kebudayaan yang berasal dari masyarakat
tetapi mempunyai keunikan sendiri.
d) Helvie,1981
Keluarga adalah sekelompok manusia yang tinggal dalam satu rumah
tangga dalam kedekatan yang konsisten dan hubungan yang erat.
e) Salvicion G. Bailon dan Aracelis Maglaya,1989
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang bergabung karena
hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka
hidup dalam satu sama lain, dan didalam perannya masing-masing
menciptakan serta mempertahankan kebudayaan.
f) Departemen Kesehatan RI 1998
Keluarga adalah unit terkecil dari suatu masyarakat yang terdiri dari kepala
keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat
dibawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan
Kesimpulan dari pengertian diatas
Keluarga adalah :
Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah,
perkawinan atau adopsi.
Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika terpisah mereka tetap
memperhatikan satu sama lain.
Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing
mempunyai peran sosial : suami, isteri, anak, kakak, adik.
Mempunyai tujuan yaitu : menciptakan dan mempertahankan budaya dan
meningkatkan perkembangan fisik, psikologis dan social anggota.
b) Struktur Keluarga
a) Macam-macam Struktur Keluarga:
Patrilineal
Patrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara
sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun
melalui jalur garis ayah.
Matrilineal
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah
dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur
garis ibu.
Matrilokal
Adalah sepasang suami isteri yang tinggal bersama keluarga sedarah
isteri.
Patrilokal
Adalah sepasang suami isteri yang tinggal bersama keluarga sedarah
suami.
Keluarga kawin
Adalah hubungan suami isteri sebagai dasar bagi pembinaan
keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian kelaurga
karena adanya hubungan dengan suami isteri
b) Ciri-ciri Struktur Keluarga
Terorganisasi : Saling berhubungan , saling ketergantungan antara
anggota keluarga.
Ada keterbatasan : Setiap anggota memiliki kebebasan tetapi mereka
juga mempunyai keterbatasan dalam menjalankan fungsi dan
tugasnya masing-masing.
Ada perbedaan dan kekhususan : Setiap anggota kelurga mempunyai
peranan dan fungsinya masing-masing. (Anderson Carter)
c) Type Keluarga
1. Tradisional Nuclear.
Keluarga Inti yang terdiri dari : ayah, ibu dan anak yang tinggal
dalam satu rumah ditetapkan oleh sanksi-sanksi legal dalam suatu
ikatan perkawinan, satu/keduanya dapat bekerja di luar rumah.
2. Extended family
Adalah keluarga inti ditambah dengan sanak saudara misalnya :
nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi dan lain
sebagainya.
3. Reconstituted Nuclear.
Pembentukan baru dari keluarga inti melalui perkawinan kembali
suami/istri, tinggal dalam pembentukan satu rumah dengan anak-
anaknya, baik itu bawaan dari perkawinan lama maupun hasil dari
perkawinan baru. Satu atau keduanya dapat bekerja di luar rumah.
4. Niddle Age / Aging Couple.
Suami sebagai pencari uang, istri di rumah/kedua-duanya bekerja di
rumah, anak-anak sudah meninggalkan rumah Karena sekolah/
perkawinan/ meniti karier.
5. Dyadic Nuclear.
Suami istri yang sudah berumur dan tidak mempunyai anak,
keduanya/ salah satubekerja di luar rumah.
6. Single Parent.
Satu orang tua sebagai akibat perceraian/ kematian pasangannya dan
anak-anaknya dapat tinggal di rumah/ di luar rumah.
7. Dual Carrier.
Suami istri atau keduanya orang karier dan tanpa anak.
8. Commuter Married.
Suami istri/ keduanya orang karier dan tinggal terpisah pada jarak
tertentu, keduanya saling mencari pada waktu-waktu tertentu.
9. Single Adult.
Wanita atau pria dewasa yang tinggal sendiri dengan tidak adanya
keinginan untuk kawin.
11. Institusional.
Anak-anak atau orang-orang dewasa tinggal dalam suatu panti-panti.
12. Comunal.
Satu rumah terdiri dari dua/ lebih pasangan yang monogamy dengan
anak-anaknya dan bersama-sama dalam penyediaan fasilitas.
c) Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
2. Fungsi Sosialisasi
4. Fungsi Ekonomi
5. Fungsi Perawatan/Kesehatan
b. Konflik peran
Konflik terjadi ketika okupan dari suatu posisi merasa bahwa ia
berkonflik dengan harapan-harapan yang tidak sesuai. (Hardi, 1988).
Sumber dari ketidakseimbangan tersebut boleh jadi disebabkan oleh
adanya perubahan-perubahan yang terjadi dalam diri perilaku. Orang
lain, atau dalam lingkungan.
Macam konflik peran:
1. Konflik antar peran
Adalah konflik yang terjadi jika pola-pola perilaku atau norma-
norma dari suatu peran tidak kongruen dengan peran lain yang
dimainkan secara bersamaan oleh individu. Konflik atnra peran
terjadi ketika peran yang kompleks dari seseorang individu – yaitu
sekelompok peran yang ia mainkan - termasuk sejumlah peran
yang tidak seimbang. (Hardi & Hardi, 1988). Tipe konflik ini
disebabkan oleh ketidakseimbangan – ketidakseimbangan perilaku
yang berkaitan dengan berbagai peran atau besarnya tenaga
berlebihan yang dibutuhkan oleh peran – peran ini, misal dalam
kasus keluarga dimana peran sebagai siswa, penjaga rumah,
memesak, perkawinan, perawatan anak dilaksanakan sekaligus.
2. Intersender role conflict ( konflik peran antar pengirim).
Suatu konflik dimana didalamnya atau dua orang atau lebih
memegang harapan-harapan yang berkonflik, menyangkut pemeran
suatu peran. (La Rocca, 1978). Ilustrasi tentang tipe konflik ini
adalah adanya harapan-harapan yang berkonflik menyangkut
bagainmana peran seseorang seperti seorang perawat profesional
harus ditunjukkan. Misalnya kepala perawat boleh jadi
mengharapkan efisensi dari suatu tindakan.” Pasien mungkin
mengharapkan segalanya terpusat pada pasien, berdasarkan
kebutuhan-kebutuhan yang dirasakannya, dan perawat boleh jadi
mengharapkan agar dapat memberikan perawatan individu
sebangaimana yang dibatasi oleh standar profesional.
3. Person- role conflict
Meliputi suatu konflik antara nilai-nilai internal individu dan nilai-
nilai eksternal yang dikomunikasikan kepada pelaku oleh orang
lain,dan melemparkan pelaku kedalam situasi yang penuh stres
peran. Orang dapat berfikir Preson-role conflict yang timuldalam
keluarga dengan anak remaja- apabila tersebut memiliki pemikiran
internal menyangkut perannya sebagai seorang remaja dan
sebayanya menetukan suatu peran yang sangat berbeda.
c. Peran-peran formal keluarga
Berkaitan dengan setiap posisi formal keluarga adalah peran-peran
terkait, yaitu sejumlah perilaku yang kurang lebih bersifat homogen.
Keluarga membagi peran secara merata kepada para anggota keluarga
seperti cara masyarakat membagi peran-perannya:
Menurut begaimana pentingnya pelaksanaan peran bagi berfungsinya
suatu sistem. Ada peran yang membutuhkan keterampilan dan
kemampuan tertentu, ada peran lain yang tidak terlalu kompleks dapat
didelegasikan kepada mereka yang kurang terampil atau pada mereka
yang kurang memiliki kekuasaan. Peran formal yang standar terdapat
dalam keluarga ( pencari nafkah, ibu rumah tangga, rukang perbaiki
rumah, sopir, pengasuh anak, meneger keuangan dan tukang masak).
Jika dalam keluarga hanya terdapat sedikit orang yang memenuhi peran
ini: dengan demikian lebih banyak tuntutan dan kesempatan bagi
anggota keluarga untuk memerankan beberapa peran pada waktu yang
berbeda. Nye & Ge, 1976 mengidentifikasi enam peran dasar yang
membentuk posisi sosial sebagai suami- ayah dan istri- ibu:
1. peran sebagai profider atau penyedia.
2. Sebagai pengatur rumah tangga.
3. Perawat anak-anak.
4. Sosialisasi anak.
5. Rekresasi.
6. Persudaraan (kinsip) (memelihara hubungan keluarga patenal
dan maternal)
7. Peran terapiotik (memenuhi kebutuhan afektifdari pasangan).
1. Pendorong
Pemdorong, memuji, setuju dengan dan menerima kontribusi dari
orang lain. Akibatnya ia dapat merangkul orang lain dan membuat
mereka merasa bahwa pemikiran mereka penting dan bernilai untuk
didengar.
2. Pengharmonis
Yaitu berperan menengahi perbedaan yang terdapat diantara para
anggota penghibur menyatukan kembali perbedaan pendapat.
3. Inisiator-kontributor
Mengemukakan dan mengajukan ide-ide baru atau cara-cara
mengingat masalah-masalah atau tujuan-tujuan kelompok.
4. Pendamai
5. Penghalang
6. Dominator
Cenderung memaksakan kekuasaan atau superioritas dengan
memanipulasi anggota kelompok tertentu dan membanggakan
kekuasaannya dan bertindak seakan-akan ia mengetahui segala-
galanya dan tampil sempurna.
7. Penyalah
8. Pengikut
9. Pencari nafkah
10. Martir
Tidak menginginkan apa saja untuk dirinya, ia hanya berkorban
anggota keluarga.
11. Transati
12. Sahabat
13. Kambing hitam keluarga
Masalah anggota keluarga yang telah diidentifikasi dalam keluarga.
sebagai korban atau tempat pelampiasan ketegangan dan rasa
bermusuha,n, baik secara jelas maupun tidak. Kambing hitam
berfungsi sebagai tempat penyaluran.
14. Penghibur
15. Perawat keluarga
16. Pioner keluarga
Yaitu membawa keluarga pindah ke suatu wilayah asing, dan dalam
pengalaman baru.
17. Coordinator kaluarga
Mengorganisasi dan merencanakan kegiatan-kegiatan keluarga, yang
berfungsi mengangkat keakraban dan memeragi kepedihan.
18. Distraktor dan orang yang tidak relevan
Distraktor bersifat tidak relevan dengan menunjukkan prilaku yang
menarik perhatian, ia membantu keluarga menghindari atau
melupakan persoalan-persoalan yang menyedihkan dan sulit.
19. Penghubung keluarga
Perantara keluarga adalah penghubung,biasanya ibu mengirim dan
memonitor komunikasi dalam keluarga.
20. Saksi
Sama dengan pengikut, kecuali dalam beberapa hal, saksi lebih
pasif.saksi hanya mengamati, tidak melibatkan dirinya. (Marlyn M.
Friedman, 1998:299-300).