Anda di halaman 1dari 14

PENYAKIT PERIODONTAL PADA ANAK

[ HISTOLOGI JARINGAN PERIODONTAL PADA ANAK DAN KLASIFIKASI PENYAKIT


PERIODONTAL SECARA KLINIS DAN MIKROBIOLOGI PADA ANAK ]

DISUSUN
OLEH :

KELOMPOK 6

Anggota : Rita Purnama Sari [P07125120031]


Ritayanti [ P07125120032 ]
Riska Afanda [ P071251200 ]
Rizka Ramadhani [ P07125120033]
Rosi Nisrina [ P07125120034]
Sara Safia [ P07125120035]

Mata Kuliah : Preventif Dentistry Anak


Dosen Pembimbing : Dr. drg. Cut Aja Nuraskin, M.Pd

POLTEKKES KEMENKES ACEH


PRODI D-III KESEHATAN GIGI
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga makalah tentang “Penyakit periodontal pada anak” ini dapat
diselesaikan dengan baik. Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas kelompok mata
kuliah Preventive Dentistry Anak.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan penyakit periodontal pada anak?
2. Bagaimana histologi jaringan periodontium pada anak?
3. Bagaimana klasifikasi penyakit periodontal secara klinis dan mikrobiologi
pada anak?
C. Tujuan
1. Mampu memahami penyakit periodontal pada anak.
2. Mampu memahami histologi jaringan periodontium pada anak.
3. Mampu memahami dan menjelaskan klasifikasi penyakit periodontal secara
klinis dan mikrobiologi pada anak.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Penyakit Periodontal Pada Anak

Jaringan periodontal merupakan sistem fungsional jaringan yang mengelilingi


gigi dan melekatkan pada tulang rahang, dengan demikian dapat mendukung gigi
sehingga tidak terlepas dari soketnya. Jaringan periodontal terdiri dari gingiva, tulang
alveolar, ligament periodontal, dan sementum. Gingiva adalah satu-satunya bagian
periodontium yang terlihat pada pemeriksaan rongga mulut (Nurjannah, dkk,. 2012).
Penyakit periodontal adalah suatu inflamasi yang terjadi pada jaringan
pendukung gigi yang di sebabkan oleh mikroorganisme spesifik, mengakibatkan
kerusakan kehilangan struktur kolagen pada daerah yang menyangga gigi sebagai
respon dari akumulasi bakteri di jaringan priodontal. Adapun penyakit yang sering
mengenai jaringan priodontal yakni periodontitis dan ginggivitis.

B. Histologi Jaringan Periodontium pada Anak

Jaringan periodontal adalah jaringan yang mengelilingi gigi dan mendukung fungsi
normal gigi. Periodontal hasil dari bahasa Yunani yang berasal dari kata peri yang
berarti sekitar dan odont yang berarti gigi. Struktur jaringan periodontal terdiri dari
sebagai berikut :

[Referensi gambar : https://encrypted-


tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTlBgxylp3hOvOMGIu22sjB3YXdVyuhaBxT-
w&usqp=CAU ]
a) Gingiva

Gingiva adalah bagian dari mukosa mulut yang melapisi peosessus alveolar
dari tulang rahang tempat melekatnya gigi. Gingiva berfungsi melapisi dan
mengelilingi gigi. Klasifikasi gingiva dibagi menjadi 3: (Bashkara, 2018).
1. Margin gingiva atau free gingiva yang mengelilingi gigi, berbatasan dengan
attached gingiva dan lekukan dangkal yang di sebut free gingival groove.
Bagian ini free gingiva terlihat seperti dinding kulkus gingiva. Dasar dari sulcus
berbentuk oleh junction ephitelium.
2. Gingiva cekat atau attached gingiva melekat erat pada periosteal tulang
alveolar dengan tekstur padat dengan lebar 1-9 mm. Attached gingiva sehat
berwarna pink oral, terlihat permukaan tidak rata atau seperti kulit jeruk
disebut stippling. Stipping disebabkan oleh adanya serat jaringan yang
menghubungkan jaringan gingiva pada sementum dan tulang. Attached
gingiva memungkinkan jaringan gingiva untuk menahan kekuatan mekanis
yang dibuat selama aktivitas seperti pengunyahan, berbicara, dan menggosok
gigi, dan mencegah free gingiva tertarik oleh tegangnya gigi yang disebabkan
oleh daya mukosa.
3. Interdental gingiva yang berada diantara celah gigi. Interdental gingiva terbagi
menjadi 2 bagian yaitu papillae dan Col. Papilla pada bagian lingual dan labial,
ujung papilla interdental dibentuk oleh free gingiva. Col terletak di tengah
papilla interdental berbentuk seperti lembah menurun yang melekat pada
area kontak antar gigi (Nield-Gehrig, 2007).

[Referensi gambar :
https://www.dictio.id/uploads/db3342/original/3X/b/5/b521c1ab4b67c9373e5f810
77a684e9f0f8fbda0.jpg ]
[Referensi gambar : https://1.bp.blogspot.com/-5qf7co-G2yQ/XcugbZ9-
gnI/AAAAAAAAAGk/JmzX9htoRxIN2tKShyDFk-
7e9s17Dw53gCLcBGAsYHQ/s1600/periodontic_003.jpg ]

b) Sementum

Sementum adalah lapisan keras yang mempunyai konstruksi kuat yang


melapisi akar gigi. Semen merupakan lapisan pada akar gigi yang berbatasan langsung
dengan tulang rahang (itjiningsih, 2012).
Sementum adalah jaringan mesenkim terkalsifikasi menyerupai tulang yang
terdapat pada lapisan terluar akar gigi. Sementum terdeposisi pada permukaan akar
gigi secara perlahan sepanjang hidup kita. Bagian daerah setengah koronal, tebal
sementum berkisar antara 16-60 µm sedangkan pada sepertiga apikal berkisar antara
150-200 µm. Deposisi sementum pada daerah apikal mengimbangi hilangnya struktur
gigi pada permukaan oklusal karena atrisi (Consolaro dkk., 2012).
Macam macam sementum, semen primer, sementum yang terdapat pada
waktu erupsi gigi. Semen fisiologis adalah lapisan semen yang terbentuk karena
meningkatnya usia. Semen patologis adalah semen yang terbentuk karena iritasi obat
obatan pada perawatan endodontik karena penyakit. Sementum berfungsi sebagai
pelindung, sebagai penyanggah gigi terhadap jaringan periodontium lainnya,
memberikan makanan yang utama fosfor untuk gigi pada umur yang sudah lanjut.
Tanda klinis: - lebih tipis, -cenderug terjadinya hyperplasia.

c) Ligamen periodontal

Ligamen periodontal mempunyai kata lain yaitu membran periodontal,


desmodont, ligamentum alveoloden, periosteum gigi, dan gomphosis. Ligamen
periodontal adalah jaringan konektif khusus yang terletak antara sementum dan
tulang alveolar yang membentuk dinding soket (Newman dkk., 2012).
Ligamen periodontal memberikan nutrisi, sensori pada gigi dan mempertahan
kan sementun dan tulang pada soketnya (Nield-Gehrig, 2007).
[Referensi: Berkovitz BKB., Holland GR., Moxham BJ. 2009. Oral Anatomy, Histology and
Embriology. 4th Ed. London: Mosby Elsevier.]
1. Ruang ligamen periodontal lebih lebar.
2. Serat seratnya kurang padat dan kurangnya jumlah serat tiap unit daerah.
3. Terdapatnya pertambahan cairan jaringan, aliran darah dan getah bening.

d) Tulang alveolar
.
Tulang alveolar adalah bagian tulang yang menyangga gigi sehingga
membentuk prosessus alveolaris. Prosessus alveolaris terbagi menjadi dua yaitu
tulang alveolar sebenarnya (Alveolar Proper Bone) dan tulang pendukung (Alveolar
Supporting Bone) (Newman dkk., 2012). Periosteum adalah lapisan jaringan ikat lunak
yang menutupi permukaan luar tulang, lapisan luar dengan jaringan kolagen dan
lapisan dalam dari serat elastis halus (Nield-Gehrig, 2007).
[Referensi: Berkovitz BKB., Holland GR., Moxham BJ. 2009. Oral Anatomy, Histology and
Embriology. 4th Ed. London: Mosby Elsevier. ]
1. Lamina dura lebih tipis.
2. Trabecular lebih sedikit.
3. Ruang sumsum lebih besar.
4. Derajat klasifikasi yang lebih rendah.
5. Bertambahnya aliran darah dan cairan getah bening.

Gambar jaringan normal


[Referensi :
https://lh3.googleusercontent.com/proxy/7HK_Dx_f2hpXUFVmbHNQWzZSivxWgFfvQwP3_
R8FF8tNks8ncgOBv1KIax3g7cUKK29rVjch8qxJ7UjLv5v-
qVkWntdWoJcJq7XrKRUVRtvgXYPP1prxARt5lsakF7AyCuEV-pX-bYA=w1200-h630-p-k-no-nu ]
Gambar Jaringan periodontium

C. Klasifikasi Penyakit Periodontal Secara Klinis dan Mikrobiologi pada Anak

a) gingivitis kronis
b) periodontitis kronis
c) periodontitis Juvenile lokalisasi (LPJ)
d) periodontitis Juvenile generalist (GJP
e) acute necrotizing ulcerative gingivitis (ANUG)/ periodontitis
f) periodontitis pra pubertas

a) Gingivitis
Gingivitis adalah proses peradangan yang mengenai jaringan gingivitis
tetapi tidak meluas ke arah tulang alveolar, ligamentum periodontal, atau
sementum. Gingivitis merupakan patologi yang disertai adanya tanda-tanda
inflamasi. Gingivitis dapat kita kenal dengan istilah gusi bengkak atau gusi
yang meradang.
Penyebab gingivitis dibagi dalam tiga kelompok yaitu disebabkan
nekrosis, tidak berhubungan dengan plak, dan akumulasi bakteri dalam plak
gigi. Bakteri yang menyebabkan gingivitis adalah bakteri gram negatif, yaitu
porphyromonas gingivalis, Tanner ella forsythia, Treponema denticulate
Antinomies viscous, Sele Monas anoxia, Aggregatibacter
actinomycetemcomitans dan bakteri gram positif Streptococcus sanguineous,
Streptococcus mutants, A. Viscous. Gingivitis pada tahap awal ditandai
dengan peningkatan kadar polymorph nuclear leukocyte/ leukosit PMN7.
Peningkatan leukosit PMN akan meningkatkan radaksi bebas dalam proses
fagositosis terhadap bakteri yang akan menimbulkan kerusakan lebih lanjut.
Gingivitis pada tahap lanjut ditandai dominasi sel limfosit, tetapi masih
terhadap migrasi neutrophil dan macrophage. Gingivitis kronis adalah suatu
keadaan terjadinya peradangan pada jaringan gingiva tanpa adanya
kehilangan tulang atau pelekatan jaringan ikat, muncul perlahan-lahan dalam
jangka yang lama dan tidak terasa nyeri kecuali ada komplikasi dengan
keadaan akut. Gingivitis kronis merupakan tipe penyakit periodontal yang
sering dijumpai pada anak-anak.
Prevalensi gingivitis usia 3 tahun dibawah 5%, usia 6 tahun 50%, usia
11 tahun 90% dan usia diantara 11-17 tahun 80-90%. Pada anak usia 6-7
tahun saat gigi permanen sedang erupsi, gingivitis marginnya tidak
terlindungi oleh kontur mahkota gigi. Keadaan ini menyebabkan peradangan,
gingiva sensitif, gatal-gatal dan terbentuknya saku periodontal.

Gejala-gejala klinis
- hiperemi
- warna gingiva berubah dari merah muda menjadi merah tua
- gingiva menjadi besar (membengkak)
- gingiva licin
- gingiva berkilat
- gingiva keras
- pendarahan

Tahapan gingivitis adalah: tahap 1, terjadi pelebaran pembuluh darah


hal ini merupakan awal terjadinya gingivitis, akan tetapi secara klinis belum
terlalu jelas (sub klinis). Tahap 2, tanda klinis adanya kemerahan (hiperemi
sudah terlihat) terjadinya pendarahan pada saat probing. Tahap 3,
bertambahnya berat lesi inflamasi, aliran darah bertambah lambat, warna
gingiva menjadi merah kebiruan. Pembagian Gingivitis, terbagi dua, menurut
durasi dan menurut pemyebarannya.

pembagian gingivitis menurut durasi adalah:


- Gingivitis akut
Kondisi yang sangat nyeri datang tiba tiba dan durasi waktu yang singkat
- Gingivitis sub akut
Merupakan fase lebih ringan dari gingivitis akut
- Gingivitis recurret
Gingivitis yang muncul kembali setelah dirawat atau hilang dengan sendirinya
kemudian muncul kembali
- Gingivitis kronis
Gingivitis yang munculnya perlahan perlahan, durasi lama, tidak begitu nyeri
kecuali bila disertai eksaserbasi akut. Tipe yang paling sering dijumpai

Pembagian gingivitis menurut penyebarannya adalah :


- Gingivitis lokalis: mengenai 1 gigi \sekolompok gigi
- Gingivitis general: dapat mengenai seleruh gigi
- Gingivitis merginal: mengenai marginal ginggiva dan juga sebagian attach
ginggiva
- Gingivitis papillary: milibatkan papilla interdental sering meluas ke marginal
ginggiva. Papilla interdental yang paling sering di serang terutama
peradangan bila dibandingkan marginal ginggiva
- Gingivitis diffuse:yang terserang marginal, attache, papilla interdental

Gambar gingivitis kronis


[https://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/1234567
89/1183/09E01843.pdf?sequence=2&isAllowed=y ]

b) Periodontitis kronis

Gejala" kronis:
- Mirip gingivitis kronis terjadi sebagian kehilangan tulang dan pelekatan
jaringan ikat
- Perbandingan penderita antara perempuan dan laki laki hampir sama
- Angka karies biasanya tinggi
- Respond host, termasuk fungsi neutrophil dan limfosit adalah normal

Gambar periodontitis kronis


[https://1.bp.blogspot.com/-
52v9RJM00c8/V8j2ypqXlyI/AAAAAAAAAQo/Kn52zrFM4v4vfqAcULbf5MqzKJ-
D1MMqACLcB/s1600/161.JPG ]

c) Periodontitis Juvenile lokalisasi (LPI)


Merupakan tipe periodontitis yang spesifik, terjadi pada remaja yang
tidak mempunyai penyakit" umum dan mempunyai ciri khas dengan
kehilangan tulang alveolar yang cepat di sekitar gigi permanen setelah
beberapa tahun gigi erupsi, terjadi secara terlokalisir pada gigi molar satu dan
incisive. Sering terjadi pada anak remaja antara umur 12-26 tahun tetapi
dapat juga terjadi pada anak berumur 10-11 tahun, perempuan lebih banyak
dikenai dari pada laki laki.

gejala" klinis:
- Penderita biasanya umur 12-26 tahun
- Bisa juga umur 10-11 tahun
- Perempuan lebih sering terjadi dari pada laki

Periodontitis Juvenile lokalisasi (LPI)

[https://image.slidesharecdn.com/juvenileperiodontitis-
170929081356/95/juvenile-periodontitis-4-638.jpg?cb=1507965174 ]

d) Periodontitis Juvenile generalisasi (GJP)

Kehilangan tulang alveolar yang cepat disekitar gigi permanen dan


menyeluruh. Gejala GJP terjadi secara menyeluruh pada gigi permanen dan
dijumpai penumpukan plak yang banyak.

Periodontitis Juvenile Generalisasi (LPG)

https://image.slidesharecdn.com/juvenileperiodontitis-170929081356/95/juvenile-
periodontitis-4-638.jpg?cb=1507965174 ]

e) ANUG (Acute Neutralizing Ulcerative Gingivitis) periodontitis


Pada penderita ANUG dijumpai adanya nekrosis dan ulcers
interproxomal dan serangan rasa sakit gingiva yang cepat. Penyakit ini
dipengaruhi faktor etiologi sekunder seperti stress dan kecemasan.
Gejala" klinis:
- Lesi terbentuk seperti kawah pada bagian interproxomal
- Sensitive bila disentuh
- Gingiva beekeratin, edematous dan epitelnya terkelupas
- Halitosis, lymphadenopathy, lesu dan perasaan seperti terbakar

ANUG
[https://www.clarencetam.co.nz/wp-content/uploads/2018/12/aaa4-1024x682.jpg ]

f) Periodontitis pre pubertas

Merupakan suatu penyakit yang jarang terjadi, biasanya gigi desidui


pada anak anak yang masih sangat muda dimulai antara waktu erupsi Gigi
desidui sampai umur 4 atau 5 tahun. Penderita periodontitis pre pubertas
terjadi dibawah umur 12 tahun. Perbandingan jenis kelamin hampir sama.
Periodontitis pre pubertas dimulai lebih awal (sekitar waktu gigi mulai erupsi)
dan mempengaruhi gigi desidui.
Gejala" klinis:
- Pasien dibawah umur 12 tahun
- Netrofil memperlihatkan kelainan kemotaksis dan fagositosis
- Keterlibatan faktor genetik juga nyata

Periodontitis pre pubertas


[https://encrypted-
tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSuDr4UqD62BNAmaWBjyD5qA-
cWXdgmqlcZlY7Q5sIYIVc7hiDhVpAIETbCiq9gghMurKo&usqp=CAU ]

Anda mungkin juga menyukai