Makalah Prevdent Anak
Makalah Prevdent Anak
DISUSUN
OLEH :
KELOMPOK 6
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga makalah tentang “Penyakit periodontal pada anak” ini dapat
diselesaikan dengan baik. Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas kelompok mata
kuliah Preventive Dentistry Anak.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan penyakit periodontal pada anak?
2. Bagaimana histologi jaringan periodontium pada anak?
3. Bagaimana klasifikasi penyakit periodontal secara klinis dan mikrobiologi
pada anak?
C. Tujuan
1. Mampu memahami penyakit periodontal pada anak.
2. Mampu memahami histologi jaringan periodontium pada anak.
3. Mampu memahami dan menjelaskan klasifikasi penyakit periodontal secara
klinis dan mikrobiologi pada anak.
BAB II
PEMBAHASAN
Jaringan periodontal adalah jaringan yang mengelilingi gigi dan mendukung fungsi
normal gigi. Periodontal hasil dari bahasa Yunani yang berasal dari kata peri yang
berarti sekitar dan odont yang berarti gigi. Struktur jaringan periodontal terdiri dari
sebagai berikut :
Gingiva adalah bagian dari mukosa mulut yang melapisi peosessus alveolar
dari tulang rahang tempat melekatnya gigi. Gingiva berfungsi melapisi dan
mengelilingi gigi. Klasifikasi gingiva dibagi menjadi 3: (Bashkara, 2018).
1. Margin gingiva atau free gingiva yang mengelilingi gigi, berbatasan dengan
attached gingiva dan lekukan dangkal yang di sebut free gingival groove.
Bagian ini free gingiva terlihat seperti dinding kulkus gingiva. Dasar dari sulcus
berbentuk oleh junction ephitelium.
2. Gingiva cekat atau attached gingiva melekat erat pada periosteal tulang
alveolar dengan tekstur padat dengan lebar 1-9 mm. Attached gingiva sehat
berwarna pink oral, terlihat permukaan tidak rata atau seperti kulit jeruk
disebut stippling. Stipping disebabkan oleh adanya serat jaringan yang
menghubungkan jaringan gingiva pada sementum dan tulang. Attached
gingiva memungkinkan jaringan gingiva untuk menahan kekuatan mekanis
yang dibuat selama aktivitas seperti pengunyahan, berbicara, dan menggosok
gigi, dan mencegah free gingiva tertarik oleh tegangnya gigi yang disebabkan
oleh daya mukosa.
3. Interdental gingiva yang berada diantara celah gigi. Interdental gingiva terbagi
menjadi 2 bagian yaitu papillae dan Col. Papilla pada bagian lingual dan labial,
ujung papilla interdental dibentuk oleh free gingiva. Col terletak di tengah
papilla interdental berbentuk seperti lembah menurun yang melekat pada
area kontak antar gigi (Nield-Gehrig, 2007).
[Referensi gambar :
https://www.dictio.id/uploads/db3342/original/3X/b/5/b521c1ab4b67c9373e5f810
77a684e9f0f8fbda0.jpg ]
[Referensi gambar : https://1.bp.blogspot.com/-5qf7co-G2yQ/XcugbZ9-
gnI/AAAAAAAAAGk/JmzX9htoRxIN2tKShyDFk-
7e9s17Dw53gCLcBGAsYHQ/s1600/periodontic_003.jpg ]
b) Sementum
c) Ligamen periodontal
d) Tulang alveolar
.
Tulang alveolar adalah bagian tulang yang menyangga gigi sehingga
membentuk prosessus alveolaris. Prosessus alveolaris terbagi menjadi dua yaitu
tulang alveolar sebenarnya (Alveolar Proper Bone) dan tulang pendukung (Alveolar
Supporting Bone) (Newman dkk., 2012). Periosteum adalah lapisan jaringan ikat lunak
yang menutupi permukaan luar tulang, lapisan luar dengan jaringan kolagen dan
lapisan dalam dari serat elastis halus (Nield-Gehrig, 2007).
[Referensi: Berkovitz BKB., Holland GR., Moxham BJ. 2009. Oral Anatomy, Histology and
Embriology. 4th Ed. London: Mosby Elsevier. ]
1. Lamina dura lebih tipis.
2. Trabecular lebih sedikit.
3. Ruang sumsum lebih besar.
4. Derajat klasifikasi yang lebih rendah.
5. Bertambahnya aliran darah dan cairan getah bening.
a) gingivitis kronis
b) periodontitis kronis
c) periodontitis Juvenile lokalisasi (LPJ)
d) periodontitis Juvenile generalist (GJP
e) acute necrotizing ulcerative gingivitis (ANUG)/ periodontitis
f) periodontitis pra pubertas
a) Gingivitis
Gingivitis adalah proses peradangan yang mengenai jaringan gingivitis
tetapi tidak meluas ke arah tulang alveolar, ligamentum periodontal, atau
sementum. Gingivitis merupakan patologi yang disertai adanya tanda-tanda
inflamasi. Gingivitis dapat kita kenal dengan istilah gusi bengkak atau gusi
yang meradang.
Penyebab gingivitis dibagi dalam tiga kelompok yaitu disebabkan
nekrosis, tidak berhubungan dengan plak, dan akumulasi bakteri dalam plak
gigi. Bakteri yang menyebabkan gingivitis adalah bakteri gram negatif, yaitu
porphyromonas gingivalis, Tanner ella forsythia, Treponema denticulate
Antinomies viscous, Sele Monas anoxia, Aggregatibacter
actinomycetemcomitans dan bakteri gram positif Streptococcus sanguineous,
Streptococcus mutants, A. Viscous. Gingivitis pada tahap awal ditandai
dengan peningkatan kadar polymorph nuclear leukocyte/ leukosit PMN7.
Peningkatan leukosit PMN akan meningkatkan radaksi bebas dalam proses
fagositosis terhadap bakteri yang akan menimbulkan kerusakan lebih lanjut.
Gingivitis pada tahap lanjut ditandai dominasi sel limfosit, tetapi masih
terhadap migrasi neutrophil dan macrophage. Gingivitis kronis adalah suatu
keadaan terjadinya peradangan pada jaringan gingiva tanpa adanya
kehilangan tulang atau pelekatan jaringan ikat, muncul perlahan-lahan dalam
jangka yang lama dan tidak terasa nyeri kecuali ada komplikasi dengan
keadaan akut. Gingivitis kronis merupakan tipe penyakit periodontal yang
sering dijumpai pada anak-anak.
Prevalensi gingivitis usia 3 tahun dibawah 5%, usia 6 tahun 50%, usia
11 tahun 90% dan usia diantara 11-17 tahun 80-90%. Pada anak usia 6-7
tahun saat gigi permanen sedang erupsi, gingivitis marginnya tidak
terlindungi oleh kontur mahkota gigi. Keadaan ini menyebabkan peradangan,
gingiva sensitif, gatal-gatal dan terbentuknya saku periodontal.
Gejala-gejala klinis
- hiperemi
- warna gingiva berubah dari merah muda menjadi merah tua
- gingiva menjadi besar (membengkak)
- gingiva licin
- gingiva berkilat
- gingiva keras
- pendarahan
b) Periodontitis kronis
Gejala" kronis:
- Mirip gingivitis kronis terjadi sebagian kehilangan tulang dan pelekatan
jaringan ikat
- Perbandingan penderita antara perempuan dan laki laki hampir sama
- Angka karies biasanya tinggi
- Respond host, termasuk fungsi neutrophil dan limfosit adalah normal
gejala" klinis:
- Penderita biasanya umur 12-26 tahun
- Bisa juga umur 10-11 tahun
- Perempuan lebih sering terjadi dari pada laki
[https://image.slidesharecdn.com/juvenileperiodontitis-
170929081356/95/juvenile-periodontitis-4-638.jpg?cb=1507965174 ]
https://image.slidesharecdn.com/juvenileperiodontitis-170929081356/95/juvenile-
periodontitis-4-638.jpg?cb=1507965174 ]
ANUG
[https://www.clarencetam.co.nz/wp-content/uploads/2018/12/aaa4-1024x682.jpg ]