“EFUSI PLEURA”
Oleh :
180070300111057
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2018
EFUSI PLEURA
Nutritional management:
a. Timbang berat badan secara rutin
b. Monitor turgor kulit
c. Monitor mual dan muntah
d. Monitor kalori dan intake nutrisi
Intoleransi aktivitas NOC : NIC
berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan Activity therapy
ketidakseimbangan keperawatan selama 3 x 24 jam, klien Observasi :
suplai dengan dapat melakukan aktivitas dengan baik a. Monitor respon fisik, emosi, social dan spiritual
kebutuhan oksigen dengan kriteria hasil: b. Sediakan penguatan positif bagi yang aktif beraktivitas.
a. Berpartisipasi dalam aktivitas fisik
tanpa disertai penignkatan tekanan Mandiri :
darah,nadi dan RR a. Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu
b. Mampu melakukan aktivitas sehari- dilakukan
hari secara mandiri b. Bantu untuk memilih aktivitas konsisten yang sesuai dengan
c. Tanda-tanda vital normal kemampuan fisik, psikologis dan sosial.
d. Level kelemahan c. Bantu untuk mengidentifikasi aktivitas yang disukai
e. Status kardiopulmonary adekuat d. Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi diri dan
f. Status respirasi : pertukaran gas penguatan.
dan ventilasi adekuat
Health education :
a. Ajarkan untuk penggunaan teknik relaksasi
b. Ajarkan Tindakan untuk mengehemat energi.
Kolaborasi :
a. Kolaborasikan dengan tenaga rehabilitasi medik dalam
merencanakan program terapi yang tepat
b. Rujuk pasien ke pusat rehabilitasi jantung jika keletihan
berhubungan dengan penyakit jantung.
Resiko infeksi NOC : NIC
berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan Observasi
tindakan invasive: keperawatan selama 3 x 24 jam, a. Pantau tanda dan gejala infeksi (misalnya, suhu tubuh,
pemasangan WSD infeksi tidak terjadi dengan kriteria denyut jantung, drainase, penampilan luka, sekresi,
(Water Seal hasil: penampilan urin, suhu kulit, lesi kulit, keletihan, dan malise)
Drainage) a. Tanda – tanda vital klien terutama b. Kaji faktor yang dapat meningkatkan kerentanan terhadap
suhu dalam batas normal infeksi (misalnya, usia lanjut, usia kurang dari 1 tahun, luluh
b. Tidak terdapat tanda – tanda infeksi imun, dan malnutrisi )
pada daerah pemasangan WSD c. Pantau hasil laboratorium (hitung darah lengkap, hitung
c. Nilai laboratorium terutama leukosit granulosit, absolut, hitung jenis, protein serum, dan
dalam batas normal ( leukosit algumin)
normal : 5000 – 10.000 rb/ul ). d. Amati penampilan praktik higiene Personal untuk
perlindungan terhadap infeksi
Mandiri
a. Lindungi pasien terhadap kontaminasi silang dengan tidak
menugaskan perawat yang sama untuk pasien lain yang
mengalami infeksi dan memisahkan ruang perawatan
pasien dengan pasien yang terinfeksi
b. Bersihkan lingkungan dengan benar setelah dipergunakan
masing-masing pasien
Kolaborasi
a. Ikuti protokol institusi untuk melaporkan suspek infeksi atau
kultur positif
b. Berikan terapi antibiotik, bila di perlukan
Health education
a. Jelaskan kepada pasien dan keluarga mengapa sakit atau
terapi meningkatkan resiko terhadap infeksi
b. Instruksikan untuk menjaga higiene personal untuk
melindungi tubuh terhadap infeksi (misalnya, mencuci
tangan)
4. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi keperawatan merupakan tahap akhir dari proses
keperawatan dengan cara menilai sejauh mana tujuan dari
rencana keperawatan tercapai atau tidak.
Dalam mengevaluasi, perawat harus memiliki pengetahuan dan
kemampuan untuk memahami respon terhadap intervensi
keperawatan, kemampuan menggambarkan kesimpulan tentang
tujuan yang dicapai, serta kemampuan dalam menghubungkan
tindakan keperawatan pada kriteria hasil. Evaluasi keperawatan
pada asuhan keperawatan Efusi Pleura yaitu :
a. Bersihan jalan nafas kembali efektif
b. Kebutuhan nutrisi klien terpenuhi
c. Nyeri akut teratasi
d. Tidak terjadi resiko tinggi infeksi
e. Aktivitas sehari-hari kembali baik
DAFTAR PUSTAKA