Anda di halaman 1dari 41

AKDR

(Alat Kontrasepsi
Dalam Rahim)

Tety Ripursari, S.Keb.,Bd.,M.Kes


Pengertian AKDR
• AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) adalah alat
kontrasepsi yang dapat membuat sperma inaktif
sehingga menghalangi atau menghambat migrasinya
kedalam tuba dan dengan demikian fertilisasi tidak
terjadi.
• AKDR adalah alat kontrasepsi jangka panjang yang
dapat menghambat kemampuan sperma untuk masuk
ke tuba falopii.
• Alat kontrasepsi yang dipasang dalam rahim
dengan menjepit kedua saluran yang menghasilkan
indung telur sehingga tidak terjadi pembuahan, terdiri
dari bahan plastik polietilena, ada yang dililit oleh
tembaga dan ada yang tidak.
AKDR
Jenis – Jenis AKDR

A B
AKDR Non- AKDR yang
hormonal mengandung
hormonal
A. AKDR Non Hormonal
Menurut bentuknya AKDR

1 2
Bentuk Terbuka Bentuk Tertutup
(Open Device) (Closed Device)
• LippesLoop • Ota-Ring
• CUT, Cu-7 • Ayigon
• Multiload • Graten Berg Ring
• Nova-T
• Marguiles
• Sprin Coil
1. Cu T–380 A

Cu T–380 A adalah yang


sampai sekarang
digunakan di Indonesia.
Cu T 380 A adalah
primadona BKKBN (Badan
Koordinasi Keluarga
Berencana) karena banyak
kelebihannya
Profil AKDR CuT 380A

• Sangat efektif, reversible dan berjangka panjang


(dapat digunakan sampai 10 tahun untuk Cu T).
• Haid menjadi lebih lama dan lebih banyak.
• Pemasangan dan pencabutan memerlukan pelatihan.
• Dapat dipakai oleh semua perempuan usia reproduktif.
• Tidak boleh dipakai oleh semua perempuan yang
terpapar infeksi menular seksual (IMS).
Keuntungan AKDR CuT 380A
• Sangat efektif : 0,6-0,8 kehamilan/100 perempuan dalam 1 tahun
pertama (1 kegagalan dalam 125-170 kehamilan).
• Dapat efektif segera setelah pemasangan.
• Metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari Cu T-380A dan
tidak perlu diganti).
• Sangat efektif karena tidak perlu lagi mengingat-ingat.
• Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri.
• Meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak khawatir hamil.
• Sedikit efek samping hormonal dengan Cu T-380A.
• Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI.
• Dapat dipasang setelah melahirkan atau setelah abortus (apabila
terjadi infeksi).
• Dapat digunakan sampai menopause (1 tahun atau lebih setelah
haid terakhir).
• Tidak ada interaksi dengan obat-obat.
• Membantu mencegah kehamilan.
Kerugian AKDR CuT 380A
Efek samping yang umum terjadi :
• Perubahan siklus haid (umumnya
pada 3 bulan pertama dan akan
berkurang setelah 3 bulan).
• Haid lebih lama dan banyak.
• Perdarahan (spotting) antara
menstruasi.
• Saat haid lebih sakit.
Kelebihan Cu T–380 A
1. Teknik pemasangan mudah, tidak sakit
2. Efektivitas tinggi
3. Kejadian ekspulsi rendah
4. Tidak mudah menimbulkan perforasi
5. Tidak banyak menimbulkan komplikasi
6. Tidak banyak menimbulkan trauma
7. Kembalinya kesuburan berjalan lancar
2. Multi Load

▪ IUD yang terbuat dari plastik


(polyethelene) dengan dua tangan kiri
dan kanan berbentuk sayap yang
fleksibel.
▪ Panjang 3,6 cm, batang pada gulungan
kawat tembaga dengan luas permukaan
250 mm2 atau 375 mm2 .
▪ Ada 3 ukuran yaitu standar, small dan
mini.
3. Lippes Loop

Terbuat dari polyethelene, berbentuk huruf spiral atau


huruf S bersambung.
Ada 4 jenis yaitu:
a. Tipe A : berukuran 25 mm (benang biru)
b. Tipe B :berukuran 27,5 mm (benang hitam)
c. Tipe C : berukuran 30 mm (benang kuning)
d. Tipe D : berukuran 30 mm dan tebal (benang putih)
Menurut tambahan atau metal

Medicated IUD Un Mediciated IUD


1. Medicated IUD

• Misalnya : Cu T 200 (daya kerja 3 tahun),


Cu T 220 (daya kerja 3 tahun), Cu T 300
(daya kerja 3 tahun), Cu T 380A (daya
kerja 8 tahun), Cu-7 Nova T (daya kerja 5
tahun), ML-Cu 375 (daya kerja 3 tahun).
• Pada jenis Mediciated IUD angka yang
tertera di belakang IUD menunjukan
luasnya kawat halus tembaga yang di
tambahkan, misalnya Cu T 220 berarti
tembaga adalah 200mm2.
• Cara inersi : withdrawal.
2. Un Mediciated IUD

• Misalnya: Lippes Loop,


Marguiles, Saf-T Coil,
Antigon.
• Cara insersi lippes loop :
Push Out
• Lippes Loop dapat dibiarkan
in-utero untuk selama-
lamanya sampai Lippes loop
menopouse, sepanjang tidak
ada keluhan dan atau
persoalan bagi akseptornya.
Untuk IUD yang mengandung Cu

• Antagonisme kationic yang spesifik terhadap Zn yang


terdapat dalam enzim catbonic anhydrase yaitu salah
satu enzimdamtraktus genetalia wanita → Cu
menghambat reaksi carbonic anhydrase sehingga tidak
memungkinkan terjadinya implantasi dan mungkin juga
menghambat aktivitas alkali phosphatase.
• Mengganggu pengambilan estrogen endogeneous oleh
mukosa uterus.
• Mengganggu jumlah DNA dalam sel endometrium.
• Mengganggu metabolisme glikogen.
• Penambahan Ag pada IUD yang mengandung : untuk
mengurangi fragmentasi dari Cu sehingga Cu lebih
lama habisnya.
B. AKDR yang mengandung
hormonal
1. Progestasert –T = Alza T

• Panjang 36 mm, lebar 32 mm,


dengan 2 lembar benang ekor
warna hitam.
• Mengandung 38 mg progesteron
dan barium sulfat, melepaskan 65
mcg progesteron per hari.
• Tabung insersinya berbentuk
lengkung.
• Daya kerja : 18 bulan.
• Tehnik insersi : plunging (modified
withdrawal)
2. LNG-20

• Mengandung 46-60 mg
Levonorgestrel, dengan pelepasan
20mcg per hari.
• Sedang diteliti di Finlandia.
• Angka kegagalan/kehamilan rendah :
0,5 per 100 wanita per tahun.
• Penghentian pemakaian oleh karena
persoalan perdarahan ternyata lebih
tinggi di bandingkan IUD lainnya,
karena 25% mengalami amenore atau
perdarahan haid yang sangat sedikit.
Untuk IUD yang mengandung
hormon progesterone
• Gangguan proses pematangan
proliferatif sekretoir sehingga timbul
penekanan terhadap endometrium
dan terganggunya proses implantasi
endometrium tetap berada dalam
fase decidual/progestational.
• Lendir serviks jadi lebih kental/tebal
karena pengaruh progestin.
Mekanisme Kerja AKDR

1 Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopii

2 Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai cavum uteri

AKDR CuT 380 A bekerja terutama mencegah sperma dan ovum


3 bertemu

4 Memungkinkan untuk mencegah implantasi ovum dalam uterus


Keuntungan AKDR
1. Efektivitas tinggi, Sangat efektif antara 0,6–08 kehamilan/100
perempuan dalam 1 tahun pertama.
2. Dapat efektif segera setelah pemasangan
3. Metode jangka panjang
4. Sangat efektif karena tidak perlu lagi mengingat-ingat
5. Tidak mempengaruhi hubungan sosial
6. Meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu takut
untuk hamil
7. Tidak ada efek samping hormonal
8. Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI
9. Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus
(apabila tidak terjadi infeksi)
10. Dapat digunakan sampai menopause (1 tahun atau lebih setelah
haid terakhir)
11. Tidak ada interaksi dengan obat-obat
12. Membantu mencegah kehamilan ektopik
Kerugian AKDR
1. Menorrhagia yaitu haid dengan perdarahan
yang berlebih
2. Dismenorrhea yaitu nyeri sewaktu haid
3. Peningkatan resiko infeksi panggul
4. AKDR dapat terlepas keluar
5. Perforasi uterus, usus dan kandung kemih
6. Malposisi AKDR
7. Kehamilan yang disebabkan oleh
pengeluaran, perforasi, atau malposisi
Keterbatasan AKDR
1. Tidak mencegah Infeksi Menular Seksual (IMS)
2. Tidak baik digunakan pada perempuan dengan
IMS atau perempuan yang sering berganti
pasangan
3. Diperlukan prosedur medis termasuk
pemeriksaan pelvis
4. Klien tidak dapat melepas AKDR sendiri
5. Klien harus memeriksa posisi benang AKDR
dari waktu ke waktu → memasukkan jarinya ke
dalam vagina → sebagian perempuan tidak mau
melakukan ini
Yang Dapat Menggunakan AKDR
1. Ibu usia reproduktif
2. Ibu yang menginginkan menggunakan kontrasepsi jangka
panjang
3. Ibu menyusui yang menginginkan menggunakan
kontrasepsi
4. Setelah melahirkan dan tidak menyusui bayinya
5. Setelah mengalami abortus dan tidak terlihat adanya infeksi
6. Ibu dengan risiko rendah dari IMS (Infeksi Menular Seksual)
7. Ibu yang tidak menghendaki metode hormonal
8. Ibu yang tidak menyukai untuk mengingat-ingat minum pil
setiap hari
9. Ibu yang tidak menghendaki kehamilan setelah 1-5 hari
sanggama
Ibu dalam keadaan seperti dibawah
ini dapat menggunakan AKDR
1. Penderita tumor jinak payudara
2. Penderita kanker payudara
3. Pusing-pusing, sakit kepala
4. Tekanan darah tinggi
5. Varises ditungkai atau vulva
6. Penderita penyakit jantung
7. Pernah menderita stroke
8. Penderita diabetes
9. Penderita penyakit hati atau empedu
10. Malaria
11. Skistosomiasis yaitu infeksi yang
disebabkan oleh cacing pipih darah
(tanpa anemia)
12. Penyakit Tiroid
13. Epilepsi
Yang Tidak Diperkenankan
Menggunakan AKDR
1. Sedang hamil
2. Perdarahan saluran genital yang tidak terdiagnosis,
bila penyebab didiagnosis dan diobati, AKDR dapat
dipasang.
3. Kehamilan ektopik sebelumnya
4. Infeksi panggul atau vagina, bila telah diobati, AKDR
dapat dipasang
5. Kelainan pada uterus, misal uterus bikornu
6. Alergi terhadap komponen AKDR, misalnya : tembaga
7. Penyakit trofoblas yang ganas
8. Diketahui menderita TBC pelvik
9. Kanker alat genital
10. Anemia
Efek samping yang umum dan
permasalahan yang lain (komplikasi)
1. Perdarahan → perdarahan lama dan banyak
(hipermenorrhea atau menorrhagi), spotting.
2. Rasa nyeri → terjadi pada beberapa bulan pertama
pemakaian dan cenderung berkurang sesudahnya.
3. Leukorea (keputihan) → Keluarnya discharge yang
berlebihan biasanya karena adanya vaginitis atau
servisitis.
4. Ekspulsi → adalah keluarnya AKDR dari kavum uteri
melalui kanalis servikalis, baik sempurna maupun
sebagian.
5. Perforasi dan translokasi → Perforasi dapat terjadi
pada saat pemasangan (primer) maupun sesudah AKDR
berada ditempatnya (sekunda)→ menyebabkan AKDR
menembus dinding rahim sehingga lokasinya berubah
yang dikenal dengan nama translokasi.
Waktu Penggunaan AKDR
1. Setiap waktu dalam siklus haid, yang dapat dipastikan klien
tidak hamil.
2. Hari pertama sampai ke-7 siklus haid, biasanya pada akhir
masa menstruasi karena serviks agak terbuka pada waktu
ini sehingga membuat pemasangan menjadi lebih mudah.
3. Segera setelah melahirkan, selama 48 jam pertama atau
setelah 4 minggu pasca persalinan, 6 bulan apabila
menggunakan metode amenorrhea laktasi (MAL) → angka
ekspulsi tinggi pada pemasangan segera atau selama 48 jam
pascapersalinan.
4. Setelah menderita abortus (segera atau dalam waktu 7 hari)
apabila tidak ada gejala infeksi.
5. Selama 1 sampai 5 hari setelah sanggama yang tidak
dilindungi.
AKDR Pasca Plasenta
Pengertian AKDR Pasca
Plasenta
• Alat kontrasepsi yang dipasang dalam rahim dengan menjepit
kedua saluran yang menghasilkan indung telur sehingga tidak
terjadi pembuahan, terdiri dari bahan plastik polietilena, ada
yang dililit oleh tembaga dan ada yang tidak, yang dipasang
pada saat 10 menit setelah plasenta lahir.
• Merupakan salah satu metode kontrasepsi jangka panjang
yang cukup efektif.
• Kehamilan hanya < dari 1 kehamilan di antara 100 pengguna
AKDR ditahun pertama pemakaian AKDR.
• Efek kontraseptif akan menurun apabila waktu
penggunaannya telah melampaui masa 10 tahun (terjadi 2
kehamilan diantara 100 pengguna).
Keuntungan Pemasangan AKDR
Pasca Plasenta

1. Langsung bisa dipasang pada ibu yang melahirkan di


pelayanan kesehatan
2. Efektif dan tidak berefek pada produksi menyusui
3. Aman untuk wanita yang menderita HIV
4. Kesuburan dapat kembali lebih cepat setelah
pelepasan
5. Resiko terjadi infeksi rendah yaitu dari 0,1-1,1 %
6. Kejadian terjadinya luka di daerah leher rahim sangat
rendah yaitu sekitar 1 kejadian dari jumlah populasi
1150 – 3800 wanita
7. Mudah dilakukan pada wanita dengan epidural
8. Sedikit kasus perdarahan daripada IUD yang dipasang
di waktu menstruasi
Kerugian Pemasangan AKDR
Pasca Plasenta

Angka keberhasilannya ditentukan oleh


waktu pemasangan, tenaga kesehatan yang
memasang, dan teknik pemasangannya.
Indikasi AKDR Pasca Plasenta

1. Wanita pasca persalinan pervaginam atau


pasca persalinan sectio secarea dengan
usia reproduksi dan paritas berapapun.
2. Pasca keguguran (non infeksi)
3. Masa menyusui (laktasi)
4. Riwayat hamil ektopik
5. Tidak memiliki riwayat keputihan purulen
yang mengarah kepada IMS (gonore,
klamidia dan servisitis purulen).
Kontraindikasi AKDR Pasca
Plasenta
1. Menderita anemia, penderita kanker
atau infeksi traktus genetalis.
2. Memiliki kavum uterus yang tidak normal.
3. Menderita TBC pelvic, kanker serviks dan
menderita HIV/AIDS.
4. Ketuban pecah sebelum waktunya.
5. Infeksi intrapartum.
6. Perdarahan post partum.
Mekanisme Kerja AKDR
Pasca Plasenta
• Cara kerja AKDR pasca plasenta sama dengan AKDR lain yaitu
mencegah sperma dan ovum bertemu dengan mempengaruhi
kemampuan sperma agar tidak mampu fertilisasi,
mempengaruhi implantasi sebelum ovum mencapai kavum
uteri, dan menghalangi implantasi embrio pada endometrium.
• AKDR mencegah terjadinya fertilisasi, tembaga pada AKDR
menyebabkan reaksi inflamasi steril, toksik buat sperma
sehingga tidak mampu untuk fertilisasi.
• Cara kerja AKDR yaitu menghambat kemampuan sperma untuk
masuk ke tuba falopii karena adanya ion tembaga yang
dikeluarkan AKDR dengan cupper menyebabkan gangguan gerak
spermatozoa. AKDR memungkinkan untuk mencegah implantasi
telur dalam uterus karena terjadinya pemadatan endometrium
oleh leukosit, makrofag, dan limfosit menyebabkan blastoksis
mungkin dirusak oleh makrofag dan blastoksis.
Efek Samping & Komplikasi
AKDR Pasca Plasenta
1. Perubahan siklus haid (umumnya pada tiga bulan
pertama dan akan berkurang setelah tiga bulan)
2. Haid lebih lama dan banyak
3. Perdarahan (spotting) antar menstruasi
4. Saat haid lebih sakit
5. Merasakan sakit dan kejang selama tiga sampai
lima hari setelah pemasangan
6. Perdarahan berat pada waktu haid atau
diantaranya yang memungkinkan penyebab
anemia
7. Perforasi dinding uterus (sangat jarang apabila
pemasangannya benar)
Thank You

Anda mungkin juga menyukai