6 Progresivisme
6 Progresivisme
Filsafat pendidikan modern pada garis besarnya dibagi kepada empat aliran
Barnadib, 1982, Mohammad Noor Syam, 1986). Namun pada tulisan ini hanya
penggambaran singkat yakni penggambaran hal-hal yang menjadi ciri utama masing-
A. Progresivisme
atau mengancam adanya manusia itu sendiri dengan skill dan kekuatannya
berani, toleran dan bersikap terbuka. Liberal dalam arti lainnya ialah bahwa
atas, melainkan juga selalu bersifat penjelajah, peneliti secara kontinue demi
1
manusia sebagai subjek di dalam hidupnya dan dalam arti demokrasi, yang
otoriter.
digolongkan sebagai (1) negative and diagnostic yang berarti bersikap anti terhadap
otoritarianisme dan absolutisme dalam segala bentuk; (2) positive and remedial,
yakni suatu pernyataan dan kepercayaan atas kemampuan manusia sebagai subjek
Sehubungan dengan ini, menurut progresivisme, ide-ide, teori-teori atau cita-cita itu
tidaklah cukup hanya diakui sebagai hal-hal yang ada, tetapi yang ada ini haruslah
dicari artinya bagi suatu kemajuan atau maksud-maksud baik yang lain. Di samping
itu manusia harus dapat memfungsikan jiwanya untuk membina hidup yang
1
Dikatakan Pragmatisme karena sebab asas utama dalam kehidupan manusia ialah untuk tetap
survive terhadap semua tantangan-tantangan hidup manusia, harus praktis; melihat segala sesuatu dari
segi kegunaannya. Dikatakan Instrumentalisme, karena intelegensi manusia sebagai kekuatan utama
haruslah dianggap sebagai alat (instrumen) untuk menghadapi semua tantangan dan problem.
Dikatakan Exsperimen karena asas eksperimen adalah alat utama untuk menguji kebenaran suatu teori.
Sedang dikatakan Environmentalisme, karena aliran ini menganggap lingkungan hidup itu
mempengaruhi pembinaan kepribadian.
2
menaruh perhatian sama sekali atas nilai-nilai yang non empiris seperti nilai-nilai
1. Ontologi Progresivisme:
Pandangan ontologi progresivisme bertumpu pada tiga hal yakni asas hereby
(asas keduniaan), pengalaman sebagai realita dan pikiran (mind) sebagai fungsi
a. Asas Hereby ialah adanya kehidupan realita yang amat luas tidak terbatas sebab
b. Pengalaman adalah kunci pengertian manusia atas segala sesuatu. Manusia punya
potensi pikiran (mind) yang berperan dalam pengalaman. Eksistensi dan realita mind
pengalaman adalah key concept manusia atas segala sesuatu. Pengalaman ialah suatu
realita yang telah meresap dan membina pribadi. Pengalaman menurut Progresivisme:
manusia;
3
degnan rasa, karsa, pikir dan pancainderanya. Sehingga pengalaman
sesamanya. Mind ini ialah integrasi di dalam kepribadian, bukan suatu entity
(kesatuan lahir) sendiri. Eksistensi dan realita mind hanyalah di dalam aktivitas. Mind
adalah apa yang manusia lakukan. Mind pada prinsipnya adalah berperan di dalam
pengalaman.
2. Epistemologi Progresivisme:
informasi, fakta, hukum, prinsip, proses, dan kebiasaan yang terakumulasi dalam
baik secara langsung melalui pengalaman dan kontak dengan segala realita dalam
Pengetahuan adalah hasil aktivitas tertentu. Makin sering kita menghadapi tuntutan
lingkungan dan makin banyak pengalaman kita dalam praktik, maka makin besar
persiapan kita menghadapi tuntutan masa depan. Pengetahuan harus disesuaikan dan
suatu ide memecahkan masalah, kebenaran adalah konsekuen daripada sesuatu ide,
4
realita pengetahuan dan daya guna dalam hidup (Mohammad Noor Syam, 1986;
3. Aksiologi Progresivisme:
sarana ekspresi yang berasal dari dorongan, kehendak, perasaan, kecerdasan dari
individu-individu (Imam Barnddib, 1982). Nilai itu benar atau tidak benar, baik atau
untuk diterima saja, melainkan yang lebih penting daripada itu adalah melatih
Kelebihan yang bersifat kreatif dan dinamis, peserta didik mempunyai bekal untuk
5
pengajarannya dapat mempengaruhi anak belajar secara edukatif baik di lingkungan
sekolah maupun di luar lingkungan sekolah. Tentunya dibutuhkan sekolah yang baik
c. Progress yang menjadi inti perhatiannya, maka ilmu pengetahuan yang dapat
kebudayaan yakni (1) perubahan yang cepat dari pola-pola kebudayaan Barat
yang diwarisi dan dicapai dari masa ke masa, (2) perubahan yang cepat
sosial, politik dan ilmu pengetahuan, (2) positive and remedial yakni suatu
6
memiliki potensi alamiah, terutama kekuatan-kekuatan self-regenarative
hidup.
Anak adalah organisme yang mengalami satu proses pengalaman sebab ia bagian
pikiran dan benda-benda. Lingkungan selalu berubah, anak tidak berarti berubah,
karena ida memiliki identitas diri yang berkemampuan. Proses pendidikan terutama
psikologi belajar. Menurut Progresivisme psikologi belajarnya ada enam prinsip (six
genaraions) yaitu:
1. Ilmu jiwa harus secara praktis membina dan membimbing proses pendidikan
perubahan alamiah, harus dimengerti pula adanya pada kodrat anak; keadaaan
secara positif.
7
proses itu tidak saja gangguan-gangguan itu diakhiri, tetapi juga terbentuklah
3. Dalam proses belajar harus disadari bahwa aktif adalah the whole child dan
bukan hanya mind saja. Seluruh struktur tingkah laku adalah pula perwujudan
anak adalah bagian dari lingkungannya. Keduanya ada dalam antar hubungan
pribadi. Teori tingkah laku yang tersimpul dalam asas kausalitas, asas
e. Habit, kebiasaan yang sudah ada, dan pembinaan pola-pola kebiasaan baru
8
f. Growt, pengalaman-pengalaman harus mendorong perkembangan pribadi,
demikian seterusnya
g. Organisim, anak adalah satu unity organism, itu belajar dengan whole
dapat dibina manusia. Lingkungan sosial budaya adalah produk karya dan
cipta manusia.
Tokoh-tokoh aliran ini antara lain John Dewey, William James, Harace Mann,
silam. Jika dikaitkan dengan spektrum kesejarahan, aliran ini melihat keagungan atau
kecemasan masa lampau itu sebagai tamsil ibarat untuk diterjemahkan bagi masa
sekarang atau masa depan. Yang baik untuk dijadikan modal perjuangan sedangkan
yang kurang baik digunakan sebagai dasar untuk mencegah tidak terulangnya
dikemudian hari.
pengembangan bakat pada umumnya dan kecerdasan pada khususnya dari subyek
didik secara penuh. Kurikulum yang mempunyai ruang lingkup pengetahuan dan
keterampilan utama yang telah lazim dikenal sebagai membaca, menulis dan
9
Menurut Imam barnadib bahwa teori sumber daya manusia disusun atas dasar
eksprimentasi yakni pendidikan itu mencoba, berupaya, dan berjuang. Di samping itu
rasionalitas, dengan perlakuan yang berimbang antara kebebasan dan kesamaan pada
subyek didik. Yang dimaksud dengan berimbang juga antara hak dan kewajiban.
akademik maupun profesional. Selanjutnya, agar bakat dan minat subyek didik dapat
10