Anda di halaman 1dari 11

B.

Pelaksanaan Kegiatan Magang


1. Jenis dan Bentuk kegiatan Magang
Dalam pelaksanaan kegiatan Magang III terdapat kegiatan-kegiatan yang harus
dilaksanakan. Adapun kegiatan sebagai berikut:
a. Minggu Pertama
1) Orientasi Orientasi pra magang III yang diikuti seluruh mahasiswa
Fakultas Tarbiyah dan Tadris semester VII IAIN Bengkulu yang
dilaksanakan pada hari Kamis pada tanggal 12juli 2021 yang dilaksanakan
melalui Via Zoom. Pada pelaksanaan kegiatan Pra Magang III juga
dihadiri oleh Dekan, Wakil Dekan 2, Seluruh Panitia pelaksaan magang
III. Tujuan dilakukannya kegiatan ini adalah agar seluruh peserta magang
memiliki pedoman apa saja yang akan dilakukan dan diberi arahan.
2) Hari Pertama, ketua dan anggota kelompok menyerahkan surat pengajuan
magang di SMPN 25 kota Bengkulu yang dilakukan pada tanggal 30
Agustus 2021 yang bertujuan agar pihak sekolah dapat menerima dan
mengetahui bahwasanya akan ada peserta magang III yang akan
melaksanakan magang selama 2 Bulan.
3) Hari kedua, pada minggu pertama dosen pembimbing magang (DPM)
melakukan penyerahan mahasiswa magang III kepada pihak sekolah yang
dilaksanakan pada tanggal 31agustus 2021. Kegiatan ini bertujuan agar
pihak sekolah mengetahui siapa saja mahasiswa yang akan melaksanakan
kegiatan magang disekolah tersebut
4) pada minggu pertama , Peserta magang pengarahan dari Guru pamong dan
dilanjutkan dengan peserta magang masuk kelas untuk mengajar di SMPN
25 Kota Bengkulu.
5) pada minggu kedua pada tanggal 13-14 September 2021, Peserta magang
membantu, Kegiatan AKM, ini bertujuan agar mahasiswa magang bisa
berbaur dengan para pendidik yang ada di SMPN 25 Kota Bengkulu.
6) pada minggu kedua pada tanggal 17-18 September 2021 hari jum’at dan
Sabtu, Siswa SMPN 25 Kota Bengkulu Melaksanakan kegiatan sholat
Dhuha-senam pagi dan kebersian setiap hari jum’at dan sabtu.
7) Pada minggu ke tiga, tanggal 20 september 2021, kunjungan ke-2 oleh
DPM.
8) Minggu ke tiga, tanggal 21 September 2021 Mahasiswa magang III
membantu kegiatan vaksinasi Siswa di SMPN 25 Kota Bengkulu.
9) Minggu ke enam,Mahasiswa magang membantu kegiatan AKM di SMPN
25 Kota Bengkulu.
10) Pada minggu ke tujuh, tanggal 18 oktober 2021 kunjungan ke-3 oleh
DPM.
11) Minggu ke delapan, tanggal 28Oktober mahasiswa magang melaksanakan
Ujian mengajar sesuai jadwal mengajar masing-masing.
12) Pada tanggal 5 November 2021 penarikan Mahasiswa Magang III.

Dalam pelaksanaan Magang III tidak hanya mengikuti kultur sekolah, kami
menemukan berbagai fakta selama melaksanakan kegiatan magang yang meliputi
analisis keunggulan, analisis kelemahan, dan refleksi terhadap fakta yang ditemui.
Berikut ini fakta-fakta yang ditemukan:

a. Kegiatan Proses Pembelajaran


Proses pembelajaran merupakan peristiwa belajar (event of learning) yaitu
usaha untuk terjadinya perubahan tingkah laku siswa.
Sementara itu, Chauhan mengatakan bahwa “pembelajaran adalah upaya
dalam memberi perangsang (stimulus), bimbingan, pengarahan dan dorongan
kepada siswa agar terjadi proses belajar (belajar adalah proses perubahan tingkah
laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan)”.1

Kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai


perkembangan peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran dan
pengimplementasian perangkat pembelajaran yang telah dibuat.

b. Kegiatan Implementasi Manajemen Kurikulum


Menurut UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003, kurikulum adalah seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu.

1
Sunhaji, Konsep Manajemen Kelas dan Implikasinya dalam PembelajaranDosen Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Kegurua(FITK dan Pasca Sarjana IAIN Purwokerto), (jurnal Pendidikan, Vol 2, No 2, November
2014). h. 32. Diakses pada tanggal 1 Januari 2019
Kurikulum merupakan segala upaya sekolah untuk merancang dan
mempengaruhi siswa agar dapat belajar secara kelompok atau mandiri, baik
dilakukan dalam ruangan kelas maupun diluar sekolah.Kurikulum adalah suatu
badan pengetahuan materi dan atau subjek pengetahuan itu sendiri. Manajemen
implementasi kurikulum terdiri dari beberapa tahap, sebagai berikut:
1) Perencanaan Kurikulum
a) Penyusunan Program Tahunan dan Program Semester
Program semester adalah program yang berisikan garis-garis besar
mengenai hal-hal yang hendak dilaksanakan dan dicapai dalam semester
tersebut.Program semester merupakan penjabaran dari program tahunan.Isi
dari program semester adalah tentang bulan, pokok bahasan yang hendak
disampaikan, waktu yang direncanakan, dan keterangan-keterangan.
Program tahunan adalah rencana penetapan alokasi waktu satu tahun
untuk mencapai tujuan (SK dan KD) yang telah ditetapkan.Penetapan
alokasi waktu diperlukan agar seluruh kompetensi dasar yang ada dalam
kurikulum seluruhnya dapat dicapai oleh siswa. Penentuan alokasi waktu
ditentukan pada jumlah jam pelajaran sesuai dengan struktur kurikulum
yang berlaku serta keluasan materi yang harus dikuasai oleh siswa.
Sebelum melakukan penyusunan prota dan promes guru terlebih dahulu
menentukan alokasi waktu dan minggu efektif dalam belajar, kemudian
baru menyusun prota dan promes per SK atau KI.

b) Pembuatan Silabus
Silabus merupakan rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata
pelajaran atau tema tertentu yang mencakup Standar Kompetensi Inti,
Kompetensi Dasar, materi pokok pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
indikator, pencapaian kompetensi untuk penilaian, alokasi waktu, dan
sumber Belajar.
Berdasarkan wawancara, untuk pembuatan silabus di SMPN 25 Kota
Bengkulu guru langsung mengambil dari kurikulum yang telah disediakan
atau bisa mendownload dari internet, namun jika ada yang kurang tepat
maka guru memperbaikinya untuk disesuaikan dengan RPP.
c) Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang
menggambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran unutk mencapai
satu KD yang ditetapkan dalam standar isi yang dijabarkan dalam
silabus. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa “Perencanaan proses
pembelajaran meliputi silabus dan rencana pembelajaran yang memuat
sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian
hasil belajar ”.
Pembuatan RPP untuk sekarang berbentuk K13. Pembuatan RPP
disamakan dalam kegiatan MGMP, untuk guru yang aktif mereka
merumuskan RPP dalam kegiatan MGMP, untuk pembuatannya guru-guru
berpedoman pada RPP yang berlaku sekarang dan merupakan revisi 2017.

Prosedur penyusunan RPP sama dengan RPP lainnya mulai dari KI,
KD, indikator, tujuan pembelajaran, materi, media pembelajaran, tahapan
pembelajaran sampai ke tekhnik penilaian. Umumnya seluruh guru
membuat RPP dalam program kegiatan MGMP pada mata pelajaran
masing-masing yang sudah baku dari MGMP, kemudian tinggal hanya
mengedit sesuai dengan sekolah yang ditempati.

2) Pelaksanaan Kurikulum
a) Pengembangan Iklim Sekolah
Untuk menciptakan kelas yang kondusif dalam proses pembelajaran
secara daring itu tergantung pada gurunya, terkadang guru memberikan
video atau media lainnya yang dapat memudahkan siswa dalam
memahami materi yang disampaikan dan membuat siswa tidak jenuh
dalam menerima materi pembelajaran.
b) Pengawasan Proses Pembelajaran
Pengawasan proses pembelajaran dilakukan melalui kegiatan
pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan, serta tindak lanjut secara
berkala dan berkelanjutan. Pengawasan proses pembelajaran dilakukan
oleh kepala satuan pendidikan dan pengawas.
Pengawasan proses pembelajaran siswa di awasi oleh guru yang
sedang mengajar dan guru-guru lainnya. Adapun supervisi penilaian untuk
guru diawasi langsung oleh kepala sekolah dan sewaktu-waktu bisa
diawasi oleh pihak dinas yang terkadang tanpa memberi tahu pihak
sekolah terlebih dahulu untuk melihat cara mengajar guru dan perangkat
pembelajarannya, jika tidak lengkap maka guru yang bersangkutan
melakukan perbaikan dan akan di cek kembali oleh pihak dinas.
3) Evaluasi Kurikulum
a) Pelaksanaan Kegiatan Evaluasi
Penilaian ini dimaksudkan untuk mengathui sejauh mana suatu
program berhasil diterapkan.Keberhasilan program ditentukan oleh
beberapa faktor yaitu faktor guru, metode mengajar, kurikulum, sarana,
dan system administrasi.
Untuk evaluasi kegiatan harian siswa tergantung pada guru mata
pelajaran, terkadang ada guru yang memberikan evaluasi per KD,
misalnya selesai menjelaskan satu materi langsung memberikan evaluasi
kepada peserta didik berupas soal-soal yang ada.Bentuk-bentuk evaluasi
yang dilakukan guru tidak hanya dari segi kognitif tetapi juga dari segi
afektif dan psikomotorik peserta didik.
b) Pelaksanaan Kegiatan Pengayaan
Secara umum pengayaan dapat diartikan sebagai pengalaman atau
kegiatan peserta didik yang melampaui persyaratan minimal yang
ditentukan oleh kurikulum dan tidak semua peserta didik dapat
melakukannya.

Kegiatan pengayaan di lakukan pada siswa yang nilainya melebihi


strandar ketuntasan belajar, dengan memberikan soal-soal yang lebih luas
tingkat pemahamannya kemudian dijawab oleh peserta didik.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan bahwa manajemen kurikulum


yang ada sudah berjalan dengan baik karena dapat dilihat dari proses dan
perangkat pembelajran yang digunakan oleh guru. Namun, ada beberapa hal yang
perlu diperbaiki seperti penggunaan media dan metode pembelajaran.Seharusnya,
untuk menciptakan kelas yang kondusif guru harus menggunakan metode yang
kreatif agar terciptanya model pembelajaran yang PAIKEM (Pembelajran Aktif
Inovatif Kreatif Efektif dan Menyenangkan).
c. Kegiatan Implementasi Manajemen Kesiswaan
Manajemen kesiswaan merupakan salah satu upaya meningkatkan mutu
dengan mengatur berbagai kegiatan dalam bidang kesiswaan sebagai wadah siswa
untuk mengembangakan diri se-optimal mungkin.2 Tahapan-tahapan implementasi
manajemen kesiswaan adalah sebagai berikut:
1) Penerimaan Mahasiswa Baru
a) Pembentukan panitia PSB
Pembentukan panitia PSB di SMPN 25 Kota Bengkulu sudah berjalan
dengan baik, karena untuk pembentukan panitia PSB biasanya ada kepala
sekolah kemudian wakil kepala sekolah, untuk sekretarisnya itu dari TU
(Tata Usaha), anggotanya yaitu guru-guru yang lainnya yang ditentukan
oleh kepala sekolah.
b) Prosedur pelaksana PSB
Prosedur pelaksana PSB di SMPN 25 ini dilakukan dengan cara
menyebarkan brosur ke SD agar banyak yang tahu karena SMPN 25
tergolong baru, penyebaran brosur tersebut hanya disekitar kampung
melayu karena penentuan sekolah sekrang sesuai dengan zona masing-
masing, mendaftar secara online bias meminta bantuan pihak sekolah, bias
SD asalnya atau pihak SMP dengan jangka waktu selama 7 hari.
Kemudian, penentuan jarak jauh rumah dengan sekolah misalnya ada
siswa terakhir mendaftar tetapi ia lebih dekat dengan sekolah maka masih
diterima, maka yang lebih jauh dari sekolah tidak diterima.
Untuk penerimaan tersebut memperhitungkan kuota yaitu dilihat
dari jumlah kelas yang tersedia. Namun, terdapat kendala seperti tidak
konsisten dengan yang telah ditetapkan yaitu karena hanya 7 hari yang
diwajibkan mendaftar sesuai dengan zona, maka setelah hari tersebut
banyak siswa yang mendaftar di luar zona terkadang memang ditunggunya
hari zona bebas tersebut.
2) Kegiatan Ekstrakulikuler dan Intrakurikuler
a) Pembinaan Kegiatan Intrakurikuler
Kegiatan Intrakuriluler adalah kegiatan utama persekolah yang
dilakukan dengan menggunakan alokasi waktu yang telah ditentukan
2
Muhammad Fajri RS, Muhtarom, Moh.Masrur, Impelementasi Manajemen Kesiswaan di MA Al-Falah
Gunung Kasih Kec.Pugung Kab. Tanggamus, (e-jurnal pendidikan, Vol -, No -, tth). h. 58. Diakses pada
tanggal 1 Januari 2019
dalam struktur program.Kegiatan ini dilakukan guru dan peserta didik
dalam jam-jam pelajaran setiap hari.Kegiatan intrakurikuler ini dilakukan
untuk mencapai tujuan minimal setiap mata pelajaran/ bidang studi yang
tergolong inti maupun khusus.
Berdasarkan pengamatan, kegiatan intrakurikuler di SMPN 25 sudah
berjalan dengan baik, karena dapat dilihat dari aktifnya siswa dalam
mengikuti kegiatan tersebut.Kegiatan intrakurikuler terdiri dari, kegiatan
rutinitas seperti, sholat dhuha berjamaah, sholat dzuhur berjamaah, senam
pagi, sapa pagi, dan upacara bendera. Sementara selama pandemic Covid-
19 pembelajaran yang dilakukan secara daring, maka kegiatan
intrakurikuler yang biasa dilakukan di sekolah akan tetapi untuk saat ini
ditiadakan melihat keadaan yang belum memungkinkan.

b) Pembinaan Kegiatan Ekstrakurikuler


Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan di luar jam pelajaran biasa
dan pada waktu libur sekolah yang dilakukan baik di sekolah ataupun di
luar sekolah. Tujuan program ekstrakurikuler adalah untuk memperdalam
dan memperluas pengetahuan siswa, mengenal hubungan antar berbagai
mata pelajaran, menyalurkan bakat dan minat, serta melengkapi upaya
pembinaan manusia seutuhnya.
Berdasarkan pengamatan, kegiatan ekstrakurikuler di SMPN 25 Kota
Bengkulu sudah berjalan dengan baik karena semua siswa mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler, terutama pada ekstrakurikuler pramuka yang
diwajibkan dalam kurikulum K13.Kegiatan ekstrakurikuler PMR di bina
langsung oleh anggota PMI dari provinsi, karena SMPN 25 Kota Bengkulu
ini ditunjuk sebagai sekolah siaga bencana. Sementara selama pandemic
Covid-19 pembelajaran yang dilakukan secara daring, maka kegiatan
intrakurikuler yang biasa dilakukan di sekolah akan tetapi untuk saat ini
ditiadakan melihat keadaan yang belum memungkinkan.

c) Monitoring dan evaluasi kegiatan siswa


Monitoring dan evaluasi di SMPN 25 Kota Bengkulu sudah berjalan
dengan baik, karena semua guru sudah berperan aktif dalam mengawasi
dan membimbing siswa.Kemudian guru memberikan nilai sebagai hasil
evaluasi dari semua kegiatan siswa, dan memberikan sanksi bagi siswa
yang tidak mengikuti kegiatan tersebut.

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan mengenai manejemen


kesiswaan di SMP N 25 Kota Bengkulu sudah berjalan dengan baik, karena
dapat dilihat dari pengimplementasian yang dilakukan oleh pihak sekolah ,
dimulai dari penyebaran brosur kesekolah-sekolah pada saat penerimaan siswa
baru hingga kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler sudah berjalan dengan
baik.

d. Kegiatan Implementasi Manajemen Hubungan Masyarakat


Menurut Rex Harlow, hubungan masyarakat merupakan suatu fungsi dari
manajemen yang khas dan mendukung pembinaan, pemeliharaan jalur bersama
antara organisasi dengan publiknya terutama menyangkut aktivitas komunikasi,
pengertian, penerimaan dan keja sama, melibatkan menejemen dalm persoalan
pemasalahan, membantu manajemen menanggapi opini publik,
mendukungmanejemen dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara
efektif, bertindak sebagai sistem peringatan dini dalam mengantisifasi
kecenderungan mempergunakan penelitian serta teknik komunikasi yang sehat
dan etis sebagai sarana utama.3
Manajemen hubungan masyarakat secara umum diartikan sebagai fungsi
manajemen yang khas antara organisasi dengan publiknya
(masyarakat) atau dengan kata lain anatara lembaga pendidikan dengan publik
internal (guru, karyawan dan siswa) dan publik eksternal (orang tua siswa,
masyarakat, institusi lain).4
Berdasarkan pengamatan, Implementasi manajemen hubungan masyarakat di
SMP Negeri 25 Kota Bengkulu.
1) Komunikasi sekolah dengan orang tua atau wali siswa
Komunikasi sekolah kepada orang tua atau wali siswa apabila siswa
tersebut bermasalah kemudian guru membuat surat pangilan untuk
mendiskusikan masalah yang dihadapi anak tersebut. Semua guru memberikan

3
http://pribadimam. Blogspot.com/2013/08/manajemen-hubungan-masyarakat. Html?m=1 Diakses
pada tanggal 4 februari 2019, jam 10.04 wib
4
Parhan, skripsi: Manajemen Hubungan Masyarakatdalam Mengembangkan Lembaga Pendidikan
Pesantren (Malang: Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, 2017). h. 24-25. Diakses pada tanggal 1
Januari 2019.
nomor telponnya kepada siswa dan meminta nomor orang tua atau wali siswa
yang tujuannya apabila sewaktu-waktu anak tersebut tidak bias langsung
menghubungi orang tuanya dan begitu sebaliknya.
2) Komunikasi sekolah dengan masyarakat sekitar
Komunikasi sekolah dengan pihak masyarakat cukup baik, apabila
ada acara disekitar sekolah maka pihak sekolah diundang untuk hadir dalam
acara tersebut, begitupun sebaliknya apabila pihak sekolah ada acara maka
masyarakat ikut membantu. Contohnya adalah pihak masyarakat memberikan
bantuan air kepada pihak sekolah, dengan cara bagian pihak masyarakat
tersebut debayar oleh pihak sekolah.
3) Komunikasi sekolah dengan sekolah lain
Komunikasi dengan sekolah lain cukup bagus misalnya ada
perlombaan, maka sekolah diundang untuk mengikuti perlombaan tersebut dan
misalnya ada undangan pensi maka siswa hadir dalam acara tersebut yang
diselenggarakan oleh sekolah lain.Namun dimasa pandemic Covid-19 ini
ditiadakannya perlombaan demi kesejahteraan bersama sampai waktu yang
memungkinkan.
4) Komunikasi sekolah dengan instansi pemerintah
SMP Negeri 25 melakukan kerjasama dengan pihak pemerintah
seperti pihak puskesmas selalu datang dalam sebulan sekali untuk melakukan
cek kesehatan kepada peserta didik secara gratis. Salah satu bukti kerja sama
sekolah dengan pemerintah adalah dengan adanya kedatangan anggota PMI
untuk melakukan simulasi dan evakuasi penanggulangan bencana dan
mengajarkan kepada siswa khususnya peserta didik yang mengikuti
ekstrakurikuler PMR disekolah. Kerjasama lainnya dapat dilihat dari fasilitas
sekolah yang diberikan oleh pihak-pihak lain yang mendukung seperti
perpustakaan merupakan bantuan dari Bank BTN dan lapangan olahraga
merupakan bantuan dari BNI.Selama pandemic Covid-19 kegiatan tersebut
ditiadakan sementara demi keselamatan bersama.
5) Dukungan dan partisipasi masyarakat
Berdasarkan hasil wawancara, Masyarakat sangat mendukung
contohnya banyak anak-anak masyarakat sekitar yang sekolah di SMPN 25.
Untuk partisipasi masyarakatnya mereka siap membantu pihak sekolah, dan
untuk kegiatan ekstrakurikuler orang tua siswa sangat mendukung hal tersebut
upaya sekolah untuk meningkatkan partisipasi masyarakat
6) Upaya sekolah untuk meningkatkan partisipasi masyarakat
Berdasarkan hasil wawancara, upaya sekolah untuk meningkatkan
partisipasi masyarakat sudah berjalan dengan baik, karena dapat dilihat dari
banyaknya anggota masyarakat yang mengikuti PMI mereka pernah
melakukan pelatihan siaga bencana dan peduli kesehatan masyarakat yang di
laksanakan di sekolah selama tiga bulan.
7) Keikutsertaan atau kepedulian sekolah pada persoalan masyarakat
Berdasarkan hasil wawancara, Kepedulian sekolah sudah sangat baik
karena dapat dilihat dari pihak sekolah yang sangat peduli kepada masyarakat
sekitar misalnya ada musibah atau ada orang yang meninggal di sekitar
sekolah maka guru dan siswa ikut berkunjung ke tempat musibah tersebut.

Implementasi manajemen masyarakat sekitar pun sangat baik, karena pihak


sekolah dan masyarakat sekitar saling bekerja sama. Dapat dilihat apabila ada
musibah atau hajatan di lingkungan masyarakat maka pihak sekolah di undang, dan
juga banyak sekali anak-anak sekitar yang bersekolah di SMPN 25 Kota Bengkulu,
hubungan wali murid dan pihak sekolah pun sangat baik karena mereka saling
berkomunikasi untuk menanyakan keadaan peserta didik.
Komunikasi sekolah dengan instansi pemerintah pun sangat baik, karena
dapat dilihat dari dari kedatangan anggota PMI untuk melakukan simulasi dan
evakuasi upaya penanggulangan bencana dan mengajarkannya kepada siswa yang
menjadi anggota PMR di sekolah. Kerjasama lainnya dapat dilihat dari fasilitas
yang diberikan oleh pihak-pihak lain, seperti perpustakaan merupakan bantuan dari
bank BTN dan lapangan olahraga bantuan dari bank BNI. Begitu pun dengan
sekolah lain.

e. Hal yang Mendukung Kegiatan Magang


Kegiatan magang yang dilakukan di SMPN 25 Kota Bengkulu sangat didukung
oleh pihak sekolah.Karena, dapat dilihat dari sambutan yang diberikan oleh pihak
sekolah kepada penulis, dimulai dari penyerahan penulis disambut dengan baik oleh
pihak sekolah.Kemudian, masing-masing prodi diberikan guru pamong untuk
membimbing penulis dalam belajar mengenai pembuatan atau penyusunan perangkat
pembelajaran.Selain itu, selama magang penulis difasilitasi tempat yaitu di
perpustakaan dan laboratorium komputer, penulis juga dipercayai untuk ikut
berpartisipasi dalam kegiatan sekolah baik dalam webinar dan kegiatan guru mengajar
secara daring.
Peserta didik juga sangat berpartisipasi ketika di sekolah saat diperintah untuk
mengumpulkan tugas, mereka sangat ramah, akrab, dan sopan.Peserta didik juga
senang apabila mahasiswa magang membantu dalam kesulitan tugas yang diberikan
guru, penulis juga memberikan motivasi dalam semangat belajar dan menggapai
impian peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai