Dalam pelaksanaan Magang III tidak hanya mengikuti kultur sekolah, kami
menemukan berbagai fakta selama melaksanakan kegiatan magang yang meliputi
analisis keunggulan, analisis kelemahan, dan refleksi terhadap fakta yang ditemui.
Berikut ini fakta-fakta yang ditemukan:
1
Sunhaji, Konsep Manajemen Kelas dan Implikasinya dalam PembelajaranDosen Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Kegurua(FITK dan Pasca Sarjana IAIN Purwokerto), (jurnal Pendidikan, Vol 2, No 2, November
2014). h. 32. Diakses pada tanggal 1 Januari 2019
Kurikulum merupakan segala upaya sekolah untuk merancang dan
mempengaruhi siswa agar dapat belajar secara kelompok atau mandiri, baik
dilakukan dalam ruangan kelas maupun diluar sekolah.Kurikulum adalah suatu
badan pengetahuan materi dan atau subjek pengetahuan itu sendiri. Manajemen
implementasi kurikulum terdiri dari beberapa tahap, sebagai berikut:
1) Perencanaan Kurikulum
a) Penyusunan Program Tahunan dan Program Semester
Program semester adalah program yang berisikan garis-garis besar
mengenai hal-hal yang hendak dilaksanakan dan dicapai dalam semester
tersebut.Program semester merupakan penjabaran dari program tahunan.Isi
dari program semester adalah tentang bulan, pokok bahasan yang hendak
disampaikan, waktu yang direncanakan, dan keterangan-keterangan.
Program tahunan adalah rencana penetapan alokasi waktu satu tahun
untuk mencapai tujuan (SK dan KD) yang telah ditetapkan.Penetapan
alokasi waktu diperlukan agar seluruh kompetensi dasar yang ada dalam
kurikulum seluruhnya dapat dicapai oleh siswa. Penentuan alokasi waktu
ditentukan pada jumlah jam pelajaran sesuai dengan struktur kurikulum
yang berlaku serta keluasan materi yang harus dikuasai oleh siswa.
Sebelum melakukan penyusunan prota dan promes guru terlebih dahulu
menentukan alokasi waktu dan minggu efektif dalam belajar, kemudian
baru menyusun prota dan promes per SK atau KI.
b) Pembuatan Silabus
Silabus merupakan rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata
pelajaran atau tema tertentu yang mencakup Standar Kompetensi Inti,
Kompetensi Dasar, materi pokok pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
indikator, pencapaian kompetensi untuk penilaian, alokasi waktu, dan
sumber Belajar.
Berdasarkan wawancara, untuk pembuatan silabus di SMPN 25 Kota
Bengkulu guru langsung mengambil dari kurikulum yang telah disediakan
atau bisa mendownload dari internet, namun jika ada yang kurang tepat
maka guru memperbaikinya untuk disesuaikan dengan RPP.
c) Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang
menggambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran unutk mencapai
satu KD yang ditetapkan dalam standar isi yang dijabarkan dalam
silabus. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa “Perencanaan proses
pembelajaran meliputi silabus dan rencana pembelajaran yang memuat
sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian
hasil belajar ”.
Pembuatan RPP untuk sekarang berbentuk K13. Pembuatan RPP
disamakan dalam kegiatan MGMP, untuk guru yang aktif mereka
merumuskan RPP dalam kegiatan MGMP, untuk pembuatannya guru-guru
berpedoman pada RPP yang berlaku sekarang dan merupakan revisi 2017.
Prosedur penyusunan RPP sama dengan RPP lainnya mulai dari KI,
KD, indikator, tujuan pembelajaran, materi, media pembelajaran, tahapan
pembelajaran sampai ke tekhnik penilaian. Umumnya seluruh guru
membuat RPP dalam program kegiatan MGMP pada mata pelajaran
masing-masing yang sudah baku dari MGMP, kemudian tinggal hanya
mengedit sesuai dengan sekolah yang ditempati.
2) Pelaksanaan Kurikulum
a) Pengembangan Iklim Sekolah
Untuk menciptakan kelas yang kondusif dalam proses pembelajaran
secara daring itu tergantung pada gurunya, terkadang guru memberikan
video atau media lainnya yang dapat memudahkan siswa dalam
memahami materi yang disampaikan dan membuat siswa tidak jenuh
dalam menerima materi pembelajaran.
b) Pengawasan Proses Pembelajaran
Pengawasan proses pembelajaran dilakukan melalui kegiatan
pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan, serta tindak lanjut secara
berkala dan berkelanjutan. Pengawasan proses pembelajaran dilakukan
oleh kepala satuan pendidikan dan pengawas.
Pengawasan proses pembelajaran siswa di awasi oleh guru yang
sedang mengajar dan guru-guru lainnya. Adapun supervisi penilaian untuk
guru diawasi langsung oleh kepala sekolah dan sewaktu-waktu bisa
diawasi oleh pihak dinas yang terkadang tanpa memberi tahu pihak
sekolah terlebih dahulu untuk melihat cara mengajar guru dan perangkat
pembelajarannya, jika tidak lengkap maka guru yang bersangkutan
melakukan perbaikan dan akan di cek kembali oleh pihak dinas.
3) Evaluasi Kurikulum
a) Pelaksanaan Kegiatan Evaluasi
Penilaian ini dimaksudkan untuk mengathui sejauh mana suatu
program berhasil diterapkan.Keberhasilan program ditentukan oleh
beberapa faktor yaitu faktor guru, metode mengajar, kurikulum, sarana,
dan system administrasi.
Untuk evaluasi kegiatan harian siswa tergantung pada guru mata
pelajaran, terkadang ada guru yang memberikan evaluasi per KD,
misalnya selesai menjelaskan satu materi langsung memberikan evaluasi
kepada peserta didik berupas soal-soal yang ada.Bentuk-bentuk evaluasi
yang dilakukan guru tidak hanya dari segi kognitif tetapi juga dari segi
afektif dan psikomotorik peserta didik.
b) Pelaksanaan Kegiatan Pengayaan
Secara umum pengayaan dapat diartikan sebagai pengalaman atau
kegiatan peserta didik yang melampaui persyaratan minimal yang
ditentukan oleh kurikulum dan tidak semua peserta didik dapat
melakukannya.
3
http://pribadimam. Blogspot.com/2013/08/manajemen-hubungan-masyarakat. Html?m=1 Diakses
pada tanggal 4 februari 2019, jam 10.04 wib
4
Parhan, skripsi: Manajemen Hubungan Masyarakatdalam Mengembangkan Lembaga Pendidikan
Pesantren (Malang: Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, 2017). h. 24-25. Diakses pada tanggal 1
Januari 2019.
nomor telponnya kepada siswa dan meminta nomor orang tua atau wali siswa
yang tujuannya apabila sewaktu-waktu anak tersebut tidak bias langsung
menghubungi orang tuanya dan begitu sebaliknya.
2) Komunikasi sekolah dengan masyarakat sekitar
Komunikasi sekolah dengan pihak masyarakat cukup baik, apabila
ada acara disekitar sekolah maka pihak sekolah diundang untuk hadir dalam
acara tersebut, begitupun sebaliknya apabila pihak sekolah ada acara maka
masyarakat ikut membantu. Contohnya adalah pihak masyarakat memberikan
bantuan air kepada pihak sekolah, dengan cara bagian pihak masyarakat
tersebut debayar oleh pihak sekolah.
3) Komunikasi sekolah dengan sekolah lain
Komunikasi dengan sekolah lain cukup bagus misalnya ada
perlombaan, maka sekolah diundang untuk mengikuti perlombaan tersebut dan
misalnya ada undangan pensi maka siswa hadir dalam acara tersebut yang
diselenggarakan oleh sekolah lain.Namun dimasa pandemic Covid-19 ini
ditiadakannya perlombaan demi kesejahteraan bersama sampai waktu yang
memungkinkan.
4) Komunikasi sekolah dengan instansi pemerintah
SMP Negeri 25 melakukan kerjasama dengan pihak pemerintah
seperti pihak puskesmas selalu datang dalam sebulan sekali untuk melakukan
cek kesehatan kepada peserta didik secara gratis. Salah satu bukti kerja sama
sekolah dengan pemerintah adalah dengan adanya kedatangan anggota PMI
untuk melakukan simulasi dan evakuasi penanggulangan bencana dan
mengajarkan kepada siswa khususnya peserta didik yang mengikuti
ekstrakurikuler PMR disekolah. Kerjasama lainnya dapat dilihat dari fasilitas
sekolah yang diberikan oleh pihak-pihak lain yang mendukung seperti
perpustakaan merupakan bantuan dari Bank BTN dan lapangan olahraga
merupakan bantuan dari BNI.Selama pandemic Covid-19 kegiatan tersebut
ditiadakan sementara demi keselamatan bersama.
5) Dukungan dan partisipasi masyarakat
Berdasarkan hasil wawancara, Masyarakat sangat mendukung
contohnya banyak anak-anak masyarakat sekitar yang sekolah di SMPN 25.
Untuk partisipasi masyarakatnya mereka siap membantu pihak sekolah, dan
untuk kegiatan ekstrakurikuler orang tua siswa sangat mendukung hal tersebut
upaya sekolah untuk meningkatkan partisipasi masyarakat
6) Upaya sekolah untuk meningkatkan partisipasi masyarakat
Berdasarkan hasil wawancara, upaya sekolah untuk meningkatkan
partisipasi masyarakat sudah berjalan dengan baik, karena dapat dilihat dari
banyaknya anggota masyarakat yang mengikuti PMI mereka pernah
melakukan pelatihan siaga bencana dan peduli kesehatan masyarakat yang di
laksanakan di sekolah selama tiga bulan.
7) Keikutsertaan atau kepedulian sekolah pada persoalan masyarakat
Berdasarkan hasil wawancara, Kepedulian sekolah sudah sangat baik
karena dapat dilihat dari pihak sekolah yang sangat peduli kepada masyarakat
sekitar misalnya ada musibah atau ada orang yang meninggal di sekitar
sekolah maka guru dan siswa ikut berkunjung ke tempat musibah tersebut.