Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN

HARGA DIRI RENDAH

1.KASUS (MASALAH UTAMA)

Harga diri rendah

2.Proses terjadinya masalah

A.Pengertian

Harga diri rendah adalah menolak dirinya sebagai sesuatu yang berharga dan tidak
dapat bertanggungjawab pada kehidupannya sendiri.

B.Penyebab
Penyebab yang mempegaruhi harga diri meliputi penolakan orang tua, harapan orang
tua yang tidak realistis, kegagalan yang berulang kali, kurang mempunyai tanggungjawab
personal, ketergantungan pada orang lain dan ideal diri yag tidak realistis

C.Tanda dan gejala


a. perasaan yang negatif terhadap diri sendiri

b. hilangnya percaya diri dan harga diri

c. merasa gagal mencapai keinginan

d. mengkritik diri sendiri

e. penurunan produktivitas

f. destruktif yang diarahkan pada orang lain

g. perasaan tidak mampu

h. mudah tersinggung

i. menarik diri secara social.

D. Akibat

Akibat yang mungkin timbul berupa, Ketegangan peran beruhubungan dengan peran
atau posisi yang diharapkan dimana individu mengalami frustrasi. Ada tiga jeis transisi
peran :
1.Transisi peran perkembangan adalah perubahan normatif yang berkaitan
denganpertumbuhan. Perubahan ini termasuk tahap perkembangan dalam kehidupan individu
atau keluarga dan norma-norma budaya, nilai-nilai tekanan untuk peyesuaian diri.
2.Transisi peran situasi terjadi dengan bertambah atau berkurangnya anggota keluarga
melalui kelahiran atau kematian.
3.Transisi peran sehat sakit sebagai akibat pergeseran dari keadaan sehat ke keadaan sakit.
Transisi ini mungkin dicetuskan oleh kehilangan bagian tubuh, perubahan ukuran, bentuk,
penampilan dan fungsi tubuh, perubahan fisik, prosedur medis dan keperawatan.

E.Rentang respon
Respon adaptif  >.................................................................< Respon maladaptif
Aktualisasi   Konsep diri  Harga diri      Kerancuan        Depersonalisasi
     Diri          positif      rendah identitas

Salah satu komponen konsep diri yaitu harga diri dimana harga diri adalah penilaian
individu tentang pencapaian diri dengan menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan
ideal diri (Keliat, 1999). Sedangkan harga diri rendah adalah menolak dirinya sebagai sesuatu
yang berharga dan tidak bertanggungjawab atas kehidupannya sendiri. Jika individu sering
gagal maka cenderung harga diri rendah. Harga diri rendah jika kehilangan kasih sayang dan
penghargaan orang lain. Harga diri diperoleh dari diri sendiri dan orang lain, aspek utama
adalah diterima dan menerima penghargaan dari orang lain.
Gangguan harga diri atau harga diri rendah dapat terjadi secara: 
 Situasional, yaitu terjadi trauma yang tiba tiba, misal harus operasi, kecelakaan,
dicerai suami, putus sekolah, putus hubugan kerja dll. Pada pasien yang dirawat dapat
terjadi harga diri rendah karena privacy yang kurang diperhatikan : pemeriksaan fisik
yang sembarangan, pemasangan alat yang tidak sopani (pemasangan kateter,
pemeriksaan pemeriksaan perianal dll.), harapan akan struktur, bentuk dan fungsi
tubuh yang tidak tercapai karena di rawat/sakit/penyakit, perlakuan petugas yang
tidak menghargai.
 Kronik, yaitu perasaan negatif terhadap diri telah berlangsung lama
F.Prilaku

Prilaku yang dilakukan pada individu yang menarik diri biasanya individu tersebut
cenderung menjauhkan diri dari orang lain selain itu individu tersebut juga memiliki tingkat
percaya diri yang sangat rendah dan selalu berfikir negatif tentang dirinya sendiri.

G.Patofisiologi

Patofisiologi dari harga diri rendah tergantung dari keyakinan dan kepercayaan yang
membuat seseorang mengetahui tentang diriya dan mempengaruhi hubungannya dengan
orang lain.

H.Pohon masalah

Resiko isolasi sosial: menarik diri

Gangguan konsep diri : Harga diri rendah

Core problem

Berduka disfungsional

I.Masalah keperawatan dan data yang perlu dikaji

1. Masalah keperawatan :
1. Gangguan konsep diri : harga diri rendah.
2. Resiko isolasi sosial :menarik diri

2. Data yang perlu dikaji :


1. Data subyektif :
Klien mengatakan: saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa-apa, bodoh,
mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan malu terhadap diri sendiri.
2. Data obyektif:
Klien tampak lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih alternatif
tindakan, ingin mencederai diri / ingin mengakhiri hidup.

3.Rencana tindakan

NO DIAGNOSA TUJUAN KRITERIA INTERVENSI


EVALUASI

1 Gangguan TUM: klien 1. Setelah beberapa


1. Bina hubungan
konsep diri: memiliki konsep kali interaksi,klien
saling percaya
harga diri diri yang positif menunjukkan
dengan
rendah ekspresi wajah
TUK: menggunakan
bersahabat,rasa
1. klien prinsip kounikasi
senang,ada kontak
membina terapiutik
mata,mau berjabata
hubungan saling
tangan,menjawab
percaya dengan
salam,dan mau
perawat
duduk berdampingan
dengan perawat.
2. klien dapat 2.setelah beberapa 2.1. diskusikan
mengidentifikasi kali interaksi klien dengan klien
aspek positif menyebutkan: tentang:
dan kemampuan
*Aspek positif dan *aspek positif
yang dimilki.
kemampuan yang klien,keluarga dan
dimilik klien lingkungan

*aspek positif *kemampuan yang


keluarga dimiliki klien

*aspek positif 2.2. beri pujian


lingkungan klien yang
realistis ,hindari
memberi penilaian
yang negatif.

3.klien dapat 3. setlah beberapa 3.1. diskusikan


menilai kali interaksi klien dengan klien
kempuan yang dapat menyebutkan kemapuan yang
dimiliki untuk kemampuan yang dapat
dilaksanakan dapat dilaksanakannya.
dilaksanakannya.
3.2. diskusikan
kemampuan yang
dapat dilanjutkan
pelaksanaannya.

4. klien dapat 4. setelah beberapa 4.1. tingkatkan


merencanakan kali interaksi kegiatan sesuai
kegiatan sesuai membuat rencana sesuai kondisi klien
dengan kegiatan harian
4.2. berikan contoh
kemampuan
cara pelaksanaan
yang
kegiatan yang dapat
dimilikinya.
dilakukan klien.

2 Resiko isolasi TUM: Klien 1. setelah beberapa 1.1 Bina hubungan


sosial: dapat kali interaksi klien saling percaya
menarik diri berinteraksi menunjukkan tanda- dengan:
dengan orang tanda percaya
*beri salam setiap
lain kepada / terhadap
interaksi
perawat: wajah
TUK:
cerah,tersenyum,mau *perkenalkan
1. klien dapat
berkenalan,ada nama,nama
membina
kontak anggilan perwat
hubungan saling
mata,menceritakan dan tujuan
percaya
masalahnya dan berkenalan
bersedia
*tanyakan dan
mengungkapkan
panggil nama
masalahnya kesukaan klien

*tunjukkan sikap
jujur dan menepati
janji setiap kali
berinteraksi

2. Klien mampu 2. Setelah beberapa 2.1. tanyakan pada


menyebutkan kali interaksiklien klien tentang:
penyebab menyebutkan
*orang yang tinggal
menarik diri minimal satu
serumah / teman
penyebab menarik
sekamar klien
diri dari: diri
sendiri,orang lain *orang yang paling
dan lingkungan. dekat dengan klien
di rumah/diruang
perawatan

*apa yang membuat


klien dekat dengan
orang tersebut

2.2. Diskusikan
dengan klien
penyebab menarik
diri atau tidak mau
bergaul dengan
orang lain.

2.3. Beri pujian


terhadap
kemampuan klien
mengungkapkan
persaannya.

3. Klien mampu 3. Setelah beberapa 3.1 Tanyakan pada


menyebutkan kali interaksi dengan
keuntungan klien dapat klien tentang:
berhubungan menyebutkan
*manfaat hubungan
sosial dan keuntungan
sosial
kerugian berhubungan
menarik diri. sosial,misalnya: *kerugian menarik
banyak teman,tidak diri
kesepian,bisa
3.2. Diskusikan
diskusi,saling
bersama klien
menolong dan
tentang manfaat
kerugian menarik
hubungan sosial
diri,misalnya:
dan kerugian
sendiri,kesepian dan
menarik diri.
tidak bisa diskusi.
3.3. Beri pujian
terhadap
kemampuan klien
mengungkapkan
perasaannya.

DAFTAR PUSTAKA
 Boyd dan Nihart. (1998). Psychiatric Nursing& Contemporary Practice. 1st edition.
Lippincot- Raven Publisher: Philadelphia.

 Carpenito, Lynda Juall. (1998). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. EGC: Jakarta.

 Schultz dan Videback. (1998). Manual Psychiatric Nursing Care Plan. 5th edition.
Lippincott- Raven Publisher: philadelphia.

Anda mungkin juga menyukai