Laporan 1 Shavira Nargis (17-62)
Laporan 1 Shavira Nargis (17-62)
Laporan 1 Shavira Nargis (17-62)
1.2 Tujuan
Tujuan pada percobaan penentuan massa molar dengan penurunan titik beku adalah
sebagai berikut:
1. Mendapatkan pengetahuan etntang sifat koligatif dari larutan non-elektrolit
2. Menentukan massa molat zat terlarut dengan metode penurunan titik beku
3. Mengevaluasi keakuratan metode dengan membandingkan dengan massa molar yang
dihitung dari rumus molekul
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
3.2.2 Penurunan Titik Beku Campuran Asam Laurat dan Asam Benzoat
Asam Laurat 8 g
4.1 Hasil
4.1.1 Penentuan Titik Beku Asam Laurat
Zat Tf (oC) Tf (rata-rata) SD ΔTf
(oC)
1 2 3 (oC)
4.2 Pembahasan
Sifat koligatif larutan merupakan suatu sifat larutan yang tidak tergantung pada jenis
zat terlarutnya, melainkan bergantung dari jumlah atau banyaknya zat terlarut yang
digunakan. Jumlah zat terlarut yang digunakan ditentukan oleh konsentrasi larutannya. Zat
terlarut yang ditambahkan ke dalam suatu pelarut akan menyebabkan keadaan fisik
pelarutnya berubah. Perubahan fisik pelarut tersebut memiliki besaran yang sebanding
dengan besarnya molalitas zat terlarut tersebut (Oxtoby, 2001).
Percobaan kali ini yaitu membahas tentang penentuan massa molar dengan
penurunan titik beku. Penurunan titik beku merupakan selisih antara titik beku pelarut
dengan titik beku larutan, dimana titik beku larutan lebih rendah dibandingkan dengan titik
beku pelarutnya. Penurunan titik beku dilambangkan dengan (ΔTf ) atau freezing point
depression. Titik beku pelarut murni besarnya adalah 0oC maka titik beku larutannya lebih
rendah dari 0oC. Titik beku larutan adalah suhu pada suatu pelarut saat terjadi perubahan
wujud dari zat cair menjadi zat padat (Bird, 1993).
Percobaan penentuan massa molar dengan penurunan titik beku dilakukan dengan
dua prosedur percobaan yaitu menentukan titik beku pada asam laurat murni dan
menentukan titik beku pada campuran asam laurat dan asam benzoat. Larutan yang
terbentuk adalah campuran dari asam laurat dan asam benzoat sedangkan senyawa yang
berperan sebagai zat pelarut adalah asam laurat. Bahan-bahan yang digunakan dalam
percobaan ini adalah akuades, asam benzoat dan asam laurat. Tujuan dilakukannya
percobaan ini adalah untuk mengetahui tentang sifat koligarif pada larutan non elektrolit,
menentukan massa molar zat terlarut dan membandingkan massa molar yang dihitung dari
rumus molekulnya.
Perlakuan pertama yaitu menentukan titik beku asam laurat murni. Perlakuan ini
dilakukan dengan cara menyiapkan terlebih dahulu dua gelas beaker yang masing-masing
berisi air biasa dan air yang telah dipanaskan dengan penangas air. Massa asam laurat yang
dibutuhkan adalah sebesar 8 gram. Asam laurat tersebut dimasukkan dalam tabung reaksi
kemudian dimasukkan dalam gelas beaker yang dipanaskan. Tujuan dimasukkannya ke
dalam gelas beaker yang dipanaskan yaitu agar dapat melelehkan asam laurat. Tabung
reaksi yang berisi asam laurat yang telah leleh kemudian dicelupkan sensor suhu.
Pengukuran dengan menggunakan sensor suhu dilakukan setiap 5 detik selama 640 detik.
Tabung reaksi yang dicelupkan sensor suhu akan dipindahkan ke dalam gelas beaker yang
berisi air biasa apabila suhu yang terbentuk mencapai 50oC. Tujuan dipindahkannya ke
dalam gelas beaker yang berisi air biasa yaitu agar asam laurat yang telah meleleh dapat
membeku kembali. Tabung reaksi yang telah diukur selama 640 detik tersebut kemudian
dicelupkan kembali ke dalam gelas beaker yang dipanaskan, tujuannya agar asam lauratnya
meleleh kembali. Proses ini dilakukan secara berulang-ulang sebanyak tiga kali
pengulangan atau triplo, tujuannya agar mendapatkan hasil yang presisi.
Nilai Tf yang terbentuk pada percobaan ini adalah sebesar 43,2oC, 41,4oC dan
41,5oC. Suhu rata-rata yang diperoleh pada percobaan asam laurat murni adalah sebesar
42,0oC sedangkan suhu rata-rata pada larutan tersebut adalah sebesar 39,1oC. Menurut
Sciencelab (2019), titik leleh asam laurat adalah sebesar 43,2oC. Hasil yang diperoleh telah
sesuai dengan literatur dimana hasil percobaan dengan titik leleh yang sesungguhnya tidak
berbeda jauh.
Grafik asam laurat dan campuran
(percobaan 1)
80
70
60
50 asam laurat
campuran
Waktu (s)
40
30
20
10
0
0 100 200 300 400 500 600 700
Temperatur (oC)
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan pada percobaan penentuan massa molar dengan penurunan titik beku
adalah sebagai berikut:
1. Sifat koligatif yang digunakan dalam percobaan ini adalah penurunan titik beku (ΔTf).
Penurunan titik beku merupakan selisih antara titik beku pelarut dengan titik beku
larutannya. Titik beku akan menurun apabila dalam suatu larutan ditambahkan dengan
zat terlarut. Penurunan titik beku (ΔTf) yang dihasilkan pada percobaan ini adalah
sebesar 2,9℃ .
2. Massa molar dapat ditentukan dengan menggunakan rumus penurunan titik beku. Massa
zat terlarut dalam percobaan ini adalah massa molar asam benzoat. Massa molar yang
diperoleh adalah sebesar 126,08 g/mol.
3. Metode yang digunakan cukup akurat karena hasil yang diperoleh dari percobaan
hampir mendekati dengan nilai massa molar secara teoritis. Massa molar asam benzoat
secara teoriritis adalah sebesar 122,12 g/mol sedangkan massa molar yang dihasilkan
dari percobaan adalah sebesar 126,08 g/mol.
5.2 Saran
Saran untuk percobaan selanjutnya yaitu praktikan harus berhati-hati saat
menuangkan bahan ke dalam tabung reaksi karena berkurangnya massa dapat
mempengaruhi perhitungan hasil massa molarnya. Proses pemindahan tabung reaksi dari
waterbath panas ke waterbath suhu kamar harus benar-benar dipastikan bahwa suhunya
telah mencapai 50℃ atau lebih. Sensor suhu yang akan digunakan harus dibersihkan
terlebih dahulu agar larutan yang akan diuji tidak terkontaminasi oleh zat lain. Alat-alat
yang akan digunakan juga harus dalam keadaan bersih dan kering agar larutan atau
senyawa yang direaksikan tidak terkontaminasi oleh zat lain.
DAFTAR PUSTAKA
∆Tf = m x Kf
g 1000
∆Tf = × × Kf
Mr P
0,75 g 1000
∆Tf = × x 3,9oC/molal
122,12 g/mol 8g
∆Tf = 2,9oC
∆Tf = m x Kf
g 1000
∆Tf = × × Kf
Mr P
0,75 g 1000
2,9oC = × x 3,9oC/molal
Mr 8g
2. Standar Deviasi
SD =
√ ∑ ( x 1−x)2
n−1
=
√ (43,2−42,0)2+( 41,4−42,0)2 +(41,5−42,0)2
2
=
√ 1,44 +0,36+0,25
2
= √ 2,05
= 1,4
b. Standar Deviasi Campuran
SD =
√ ∑ ( x 1−x)2
n−1
=
√ (39,1−39,1)2+(37,1−39,1)2 +(41,1−39,1)2
2
=
√ 0+3,6+4
2
= √ 3.8
= 1,9
campuran
40
30
20
10
0
0 100 200 300 400 500 600 700
Temperatur (oC)
Grafik asam laurat dan campuran
(percobaan 2)
80
70
Temperatur (oC) 60
50 asam laurat
campuran
40
30
20
10
0
0 100 200 300 400 500 600 700
Waktu (s)
60 campuran
50 asam laurat
40
30
20
10
0
0 100 200 300 400 500 600 700
Waktu (s)