Pedoman Pengorganisasian Rekam Medis
Pedoman Pengorganisasian Rekam Medis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
1. Terbentuknya Instalasi Rekam Medis
2. Sebagai panduan tata kelola Instalasi Rekam Medis di Rumah Sakit Balikpapan
Baru.
3. Terwujudnya pelayanan yang bermutu di Rumah Sakit Balikpapan Baru.
BAB II
Pada awal berdiri Rumah Sakit Balikpapan Baru adalah Rumah Sakit Khusus
Bedah kesehatan kerja. “ Pusat System pelayanan bedah dan Layanan Kesehatan Kerja RS
Balikpapan Baru memeberikan pelayanan yang komprehensif mencakup bidang pencegahan,
medis, rehabilitative dan kesehatan kerja guna membantu menjaga agar karyawan tetap sehat
dan selalu dalam keadaan siap kerja.
Tim kami meliputi spesialis bedah umum, spesialis bedah orthopedy, spesialis
THT, dokter kesehatan kerja, spesialis Anak, spesialis penyakit dalam, spesialis Paru,
spesialis Kandungan, spesialis Mata, spesialis Penyakit Kulit dan Kelamin, Spesialis Syaraf,
spesialis Rehab Medik, staff kami sudah terbiasa dengan peraturan ketenaga kerjaan
keselamatan dan kesehatan kerja dan mereka bekerja secara legal.
Mulai ahun 2013 kami di rancang untuk merubah dari Rumah Sakit Khusus
Bedah menjadi Rumah Sakit Umum Kelas D, pelayanan medis kami lebih diperluas pada titik
mengenai kesehatan kerja tetapi lebih ke penyakit lain yang tidak berhubungan dengan
kesehatan kerja, menjadi Rumah Sakit Umum Tipe D dengan pelayanan 4 besar yang
menjadi layanan wajib di Rumah Sakit Tipe D.
VISI
Menjadikan Rumah Sakit Balikpapan baru sebagai rumag sakit yang sehat untuk semua
MOTTO
Sehat Untuk Semua
BAB III
TUGAS POKOK
k. Penyusunan sarana dan prasarana di Instalasi Rekam Medis dan diusulkan kepada atasan
langsung dan tidak langsung l. Mengadakan rapat terkait penyelenggaraan pelayanan dan
pekerjaan di Instalasi Rekam Medis.
a. Patuhnya seluruh jajaran karyawan Instalasi Rekam Medis terhadap regulasi nasional,
regulasi Rumah Sakit Balikpapan Baru.
b. Program kerja seluruh Instalasi Rekam Medis tersusun dengan baik, dilaksanakan dengan
baik, dan dievaluasi dengan tepat.
c. Seluruh staf yang baru ditugaskan di Instalasi Rekam Medis telah mendapatkan orientasi
yang bermutu dan menghasilkan staf pasca orientasi yang mumpuni dan memiliki
pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan yang dibutuhkan untuk dapat menyelenggarakan
pelayanan yang aman dan bermutu.
d. Penilaian kinerja terhadap jajaran karyawan Instalasi Rekam Medis berjalan dengan baik.
e. Sistem kerja yang diselenggarakan di Instalasi Rekam Medis dilaksanakan dengan
mengacu kepada regulasi internal dan nasional, serta memperhatikan rekomendasi dari
literatur-literatur yang berlaku, sahih, dan terkini.
i. Pengelolaan SDM dan fasilitas di Instalasi Rekam Medis berjalan dengan baik.
j. Perencanaan SDM dan fasilitas di Instalasi Rekam Medis berjalan dengan baik.
k. Pengelolaan dan pemeliharaan alat oleh Instalasi Rekam Medis berjalan dengan baik.
l. Permasalahan yang muncul di area Instalasi Rekam Medis dapat direspon secara tepat
waktu, dan diupayakan diselesaikan sesuai dengan kewenangannya, sesuai dengan tingkat
urgensitas masalahnya.
m.Segala tugas yang diberikan kepadanya yang berkaitan dengan tugas dan tanggung
jawabnya sebagai Kepala Instalasi Rekam Medis terlaksana dengan baik.
1. Tata hubungan kerja Instalasi Rekam Medis dengan Dokter di Rumah Sakit
a. Instalasi Rekam Medis bekerja sama dengan Dokter dalam pengisian kelengkapan berkas
rekam medis di Rumah Sakit.
b. Instalasi Rekam Medis melakukan penilaian terhadap dokter tentang kepatuhan pengisian
berkas rekam medis.
2. Tata hubungan kerja Instalasi Rekam Medis dengan Bagian IT dan SIMRS di Rumah Sakit
Instalasi Rekam Medis bekerja sama dengan Bagian IT dan SIMRS dalam pengembangan
sistem SIMRS
3. Tata hubungan kerja Instalasi Rekam Medis dengan Instalasi Farmasi di Rumah Sakit
Instalasi Rekam Medis bekerja sama dengan Instalasi Farmasi dalam pelaporan eksternal ke
Dinas Kesehatan Kabupaten.
4. Tata hubungan kerja Instalasi Rekam Medis dengan Instalasi Gizi di Rumah Sakit Instalasi
Rekam Medis bekerja sama dengan Instalasi Farmasi dalam pelaporan eksternal ke Dinas
Kesehatan Kabupaten.
5. Tata hubungan kerja Instalasi Rekam Medis dengan Instalasi Radiologi di Rumah Sakit.
Instalasi Rekam Medis bekerja sama dengan Instalasi Radiologi dalam pelaporan eksternal ke
Dinas Kesehatan Kabupaten.
. Tata hubungan kerja Instalasi Rekam Medis dengan Instalasi Laboratorium di Rumah Sakit
Instalasi Rekam Medis bekerja sama dengan Instalasi Laboratorium dalam pelaporan
eksternal ke Dinas Kesehatan Kabupaten.
7. Tata hubungan kerja Instalasi Rekam Medis dengan Instalasi Bedah Sentral di Rumah
Sakit Instalasi Rekam Medis bekerja sama dengan Instalasi Bedah Sentral dalam pelaporan
eksternal ke Dinas Kesehatan Kabupaten.
8. Tata hubungan kerja Instalasi Rekam Medis dengan Instalasi Kebidanan dan Perinatal di
Rumah Sakit Instalasi Rekam Medis bekerja sama dengan Instalasi Kebidanan dan Perinatal
dalam pelaporan internal Rumah Sakit dan eksternal ke Dinas Kesehatan Kabupaten.
9. Tata hubungan kerja Instalai Rekam Medis dengan Instalasi Gawat Darurat di Rumah Sakit
Instalasi Rekam Medis bekerja sama dengan Instalasi Gawat Darurat dalam pelaporan
internal Rumah Sakit dan eksternal ke Dinas Kesehatan Kabupaten.
10. Tata hubungan kerja Instalasi Rekam Medis dengan Instalasi Rawat Inap di Rumah
Instalasi Rekam Medis bekerja sama dengan Instalasi Rawat Inap dalam pelaporan internal
Rumah Sakit dan eksternal ke Dinas Kesehatan Kabupaten.
11. Tata hubungan kerja Instalasi Rekam Medis dengan Team Casemix Instalasi Rekam
Medis membantu menyiapkan berkas rekam medis yang dibutuhkan untuk kepentingan
Klaim.
12. Tata hubungan kerja Instalasi Rekam Medis dengan Komite Rekam Medis
a. Instalasi Rekam Medis bekerja sama dengan Komite Rekam Medis dalam penyusunan
formulir rekam medis.
b. Instalasi rekam medis bekerja sama dengan Komite Rekam Medis dalam proses evaluasi
dan Review kelengkapan rekam medis.
A. POLA KETENAGAAN
1. Menentukan Waktu Kerja yang tersedia (Work Load Indicator Staff Need)
Rumus : { A – (B + C + D + E)} X F
A = Hari Kerja
B = Cuti Tahunan
C = Pendidikan dan pelatihan
D = Hari Libur Nasional
E = Ketidakhadiran Kerja
F = Waktu Kerja
2. Menyusun Standar Beban Kerja Standar Beban Kerja = Waktu Kerja Tersedia/
Rata – rata waktu yang dibutuhkan
3. Menyusun Standar Kelonggaran Standar Kelonggaran =
4. Perhitungan Kebutuhan SDM Kebutuhan SDM = + Standar Kelonggaran
BAB V
PELAPORAN
Pelaporan yang disusun oleh Instalasi Rekam Medis adalah Laporan Internal dan Laporan
Eksternal
6. Laporan OPPE
PENUTUP