Anda di halaman 1dari 8

ASEP SUTISNA

01012012011

(MANAJEMEN)

TUGAS MAKROEKONOMI BAB 2


ESSEI hal 63
1. Arti nilai tambah adalah perbedaan antara nilai dari output suatu perusahaan
atau suatu industri, yaitu total pendapatan yang diterima dari penjualan output
tersebut, dan biaya masukan dari bahan-bahan mentah, komponen-komponen
atau jasa-jasa yang dibeli untuk memproduksi komponen tersebut.
Contoh menghitung nilai tambah :

Jenis Kegiatan Nilai Penjualan Nilai Tambah


(Ribu rupiah) (Ribu rupiah)
1. Mengambil kayu hutan 50 50
2. Menggergaji papan 200 150
3. Membuat perabot 600 400
4. Menjual perabot di toko 800 200
Jumlah nilai penjualan dari nilai 1.650 800
tambah

i. Penebang kayu : Rp 50 ribu

ii. Penggergaji papan : Rp 200 – Rp 50 = Rp 150 ribu

iii. Pembuat perabot : Rp 600 – Rp 200 = Rp 400 ribu

iv. Toko perabot : Rp 800 – Rp 600 = Rp 200 ribu

dengan demikian jumlah nilai tambah yang diwujudkan oleh keempat kehiatan itu
adalah 50 +150+400+200 =Rp 800 ribu. (catatan : jumlah nilai penjualan adalah Rp
1.650 ribu). Pengeluaran konsumen untuk membeli perabot ini adalah Rp 800 ribu
juga. Ini berarti dalam perhitungan menurut cara produk neto, nilai pendapatan
nasional yang disumbangkan berbagai kegiatan diatas adalah sama dengan dalam
perhitungan menurut cara pengeluaran.
2. Perhitungan pendapatan nasional dengan cara pengeluaran membedakan
pengeluaran ke atas barang dan jasa yang dihasilkan dalam perekonomian
kepada 4 konsumen, yaitu : konsumsi rumah tangga, pengeluaran
pemerintah, pembentukan modal sector swasta (investasi), dan
ekspor neto ( ekspor dikurangi impor).
Jenis pengeluaran dari masing-masing pelaku ekonomi terdiri dari:
 Pengeluaran untuk konsumsi ( C )
 Pengeluaran untuk investasi ( I )
 Pengeluaran untuk pemerintah ( G )
 Pengeluaran untuk ekspor ( X ), dan impor ( M ).

Sehingga diperoleh rumus pendekatan pengeluaran sebagai berikut:

Y=C+I+G+(X–M)
Keterangan :

Y = Pendapatan nasional

C = consumption ( konsumsi rumah tangga )

I = investment ( investasi )

G = government expenditure ( pengeluaran pemerintah )

X = ekspor

M = impor

3. Karena metode yang digunakan berbeda, cara produksi atau produk neto dengan
cara ini pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan nilai produksi
barang dan jasa yang diwujudkan oleh berbagai sektor (lapangan usaha) dalam
perekonomian. Sedangkan cara pendapatan dalam perhitungan ini pendapatan
nasional di peroleh dengan cara menjumlahkan pendapatan yang di terima oleh
faktor -faktor produksi yang digunakan untuk mewujudkan pendapatan nasional.

4. i. - Masalah mengumpulkan data dan informasi


Tidak semua kegiatan ekonomi di dalam suatu Negara dicatatkan dengan
baik. Dan apabila dicatatkan, tidaklah selalu informasi tersebut di peroleh
dengan mudah. Dibanyak kegiatan ekonomi ukuran perusahaan adalah
kecil dalam suatu Negara terdapat banyak sekali perusahaan dalam suatu
industri yang sama
- Masalah perhitungan dua kali
Dalam praktik adakalanya timbul kesulitan dalam menentukan apakah
suatu barang itu barang jadi atau setengah jadi. Kerumitan ini
menyebabkan masalah perhitungan dua kali mungkin wujud.
- Masalah kenaikan harga dan perubahan kualitas barang
Data pendapatan nasional bukan saja digunakan untuk melihat nilai
produksi dalam suatu tahun tertentu tetapi juga perubahannya dari tahun
ke tahun.
- Menentukan harga barang – barang
Pada suatu masa tertentu harga adalah berbeda diantara satu kawasan
dengan kawasan lain, dan berbeda pula di pasaraya dan di pasar malam.
Disamping itu dalam jangka masa satu tahun harga barang dapat berubah.

ii. - Menilai Prestasi Kegiatan Ekonomi


Dalam menggunakan data pendapatan nasonal sebagai pengukur prestasi
kegiatan ekonomi adalah dengan melihat keadaan pengangguran dalam
perekonomian tersebut.

- Menentukan Tingkat Pertumbuhan Ekonomi yang Dicapai


Dengan membandingkan nilai pendapatan nasional riil pada suatu tahun
tertentu dengan pendapatan nasional riil pada masa lalu akan dapat di
tentukan tingkat pertumbuhan ekomomi.
- Memberi Informasi Mengenai Stuktur Kegiatan Ekonomi
Data pendapatan nasional yang dihitung dengan cara perbelanjaan dapat
menunjukan nilai komposisi perbelanjaan agregat.

5. A. Produk Domestik Bruto(PDB) adalah Nilai barang dan jasa yang


dihasilkan di dalam suatu Negara dalam suatu tahun tertentu dengan
menggunakan faktor - faktor produksi milik warga negaranya dan milik
penduduk di Negara ngera lain. Biasanya dinilai menurut harga pasar dan dapat
didasarkan kepada harga yang berlaku dan harga tetap.
B. Produk Nasional Bruto (PNB) adalah Nilai barang dan jasa yang di
hasilkan di dalam Negara atau di luar negeri,yang dilakukan oleh faktor faktor
produksimilik warga negara tersebut. Seperti PDB, nilainya juga dapat dihitung
menurut harga berlaku atau harga tetap dan biasanya dinilai menurut harga
pasar. Apabila PNB dikurangi dengan depresiasi akan di peroleh produk nasional
Neto (PNN) apabila PNN dihitung pada harga faktor nilainya dinamakan
pendapatan nasional.
C. Pendapatan Per Kapita adalah pendapatan rata rata semua penduduk di
suatu negara
D. Perhitungan dua kali : perhitungan dua kali atau beberapa kali yang
mungkin dilakukan dalam menentukan sumbangan nilai sesuatu barang ke
dalam nilai pendapatan nasional
E. Nilai Tambah adalah pertambahan nilai yang wujud ke atas sesuatu barang
sebagai akibat dari pemrosesan terhadap barang tersebut (misalnnya dari papan
menjadi kursi) atau kesan dari jasa untuk menjual barang tersebut (biaya
pengangkutan dan keuntungan penjual).

6. Yang dikurangi yaitu pendapatan WNA di dalam negeri, penyusutan, pajak tidak
langsung,laba ditahan, dana sosial, iuran asuransi, pajak perusahaan, dan juga
pajak langsung .Yang ditambah yaitu pendapatan WNI di luar negeri, transfer
payment, penggantian barang modal, dan subsidi.

Penjelasan:
Pendapatan nasional adalah pendapatan yang dihitung dengan jumlah barang
dan jasa yang mampu dihasilkan oleh penduduk dalam kurun waktu satu
tahun, Tujuan perhitungan pendapatan nasional ini adalah sebagai alat
pembanding dan untuk mengetahui perkembangan serta pertumbuhan
ekonomi suatu negara.
KUANTITATIF hal 64

1. Perlu di ketahui sebelum kita menghitung produk nasional bruto kita harus
menghitung produk domestic bruto terlebih dahulu, maka :

A. PRODUK DOMESTIK BRUTO :


1. Konsumsi rumah tangga 44,5
2. Pengeluaran pemerintah 17,7
3. Pembentukan modal tetap swasta 15,1
4. Gaji dan upah 25,2
5. Pendapatan perusahaan perseorangan 10,4
6. Sewa 5,6
7. Keuntungan perusahaan 12,8
8. Bunga neto 6,2
9. Ekspor 18,7 +
156,7
10. Impor 16,1 -

PBD ( PRODUK DOMESTIK BRUTO ) = 140,1

PRODUK NASIONAL BRUTO :

PNB = PDB (PRODUK DOMESTIK BRUTO) + PENDAPATAN FAKTOR


NETO LUAR NEGRI
= 140,1 + (-0,5)
= 139,6
PNB ( PRODUK NASIONAL BRUTO ) = 139,6

A. PENDAPATAN NASIONAL ( pendapatan nasional neto menurut harga


factor )
NNP = PNB – PAJAK TAK LANGSUNG + SUBSIDI – DEPRESIASI
= 139,6 - 12 + 2,2 - 7,5
= 122,3
PENDAPATAN NASIONAL = 122,3
B. Perbedaan antara produk nasional bruto menurut harga pasar dengan produk
nasional domestic bruto menurut harga factor nilai pendapatan nasional di
hitung dengan metode pengeluaran biasa disebut dengan produksi nasional
bruto menurut harga pasar , sedangkan dengan metode produksi biasa di sebut
dengan produk domestic bruto menurut harga factor - factor yang
menyebabkan perbedaaan penggunaan istilah tersebut adalah :
1. Penghitungan pendapatan nasional dengan menggunakan metode
pengeluaran berbagai barang dan jasa yang termasuk dalam
pendapatan nasional dihitung menurut harga pasar . dengan cara
produksi , nilai prouksi yang diciptakan oleh berbagai sector dihitung
menurut harga factor ( gaji dan upah , bunga ,sewa dsb ) .
2. Perbedaan kedua cara penghitungan pendapatan nasional tersebut
adalah dalam memperlakukan:
(i) pendapatan faktor produksi yang dimiliki negara-negara lain
yang digunakan di negara tersebut
(ii) pendapatan yang diperoleh penduduk negara itu dari faktor
produksi yang dimilikinya, yang digunakan oleh negara lain.
Perbedaan nilai antara pernyataan
(i) dengan pernyataan
(ii) disebut dengan: pendapatan faktor neto dari luar negeri.
Dalam penghitungan pendapatan nasional dengan metode
produksi, nilai pendapatan faktor dari luar negeri tidak termasuk
dalam nilai pendapatan nasional, akan tetapi nilai pembayaran
pendapatan faktor ke luar negeri diperhitungan.

2. Perlu di ketahui sebelum kita menghitung pendapatan nasional ( produk


nasional neto menurut harga factor kita harus menghitung dulu produk
nasional bruto dan produk domestic bruto menurut harga pasar dan harga
faktor, maka yang harus di kerjakan terlebih dahulu bagian B .
B. PDB ( PRODUK DOMESTIK BRUTO )

Pendapatan perusahaan perorangan 18,7

Sewa 7,8

Bunga neto 11,3

Keuntungan perusahaan 20,1

Pajak pendapatan perseorangan 13,2

Gaji dan upah 40,6 +

PDB (PRODUK DOMESTIK BRUTO) 111,7

PNB ( PRODUKSI NASIONAL BRUTO )

= PDB + Pendaptan faktor neto dari luar negri

= 11,7 + 1,2

= 112,9

PNB (PRODUK NASIONAL BRUTO) = 112,9

A. PENDAPATAN NASIONAL
= PNB – Pajak tak langsung + subsidi kepada perusahaan
= 112,9 – 12,2 + 2,2
= 102,9
PENDAPATAN NASIONAL = 102,9

C. PENDAPATAN PRIBADI

Pendapatan nasional 102,9


Keuntungan tak dibagi 4,1
Pajak keuntungan perusahaan 7,3
Dana pensiun yang dipegang pemerintah 6,1 -
Pembayaran pindahan 4,9
Bunga pinjaman konsumen 0,0
Bunga pinjaman pemerintah 1,3 +
PENDAPTAN PRIBADI 91,6
PENDAPATAN DISPOSEBEL
= Pendapatan pribadi – tabungan masyarakat
= 91,6 - 18,9
= 72,7
PENDAPTAN DISPOSEBEL = 72,7
C. KONSUMSI RUMAH TANGGA

= Pendapatan disposebel – tabungan masyarakat

= 72,7 – 18,9

= 53,8

KONSUMSI RUMAH TANGGA = 53,8

3.

Anda mungkin juga menyukai