NIM : 0101201201
ESSAI
1. i. Penentuan suku bunga
Menurut keynes tingkat upah tidak fleksibel. Walaupun terdapat banyak pengangguran
tingkat upah tidak akan turun dan pengangguran tetap wujud. Dan keynes pun mengkritik
pendapat analisis klasik dan selanjutnya menujukkan bahwa dari sudut kenyataan yang terdapat
dalam masyarakat dan dari sudut teori pendapat itu tidak benar. Kalau di bandingkan pendapat
ahli ekonomi klasik itu dengan kenyataan yang sebenarnya wujud dalam suatu perekonomian
modern akan dapat dilihat bahwa tingkat upah tidak mudah mengalani penurunan. Sebagai
akibatnya pemgangguran menjadi lebih sukar untuk di hapuskan.
Untuk menerangkan implikasi perbedaan pandangan klasik dan keynes mengenai penentuan
suku bunga dan penentuan tingkat upah yaitu pada saat ini orang yang menggunakan pandangan
keynes dalam penentuan suku bunga, pada saat ini bank sentral dan sistem perbankan merupakan
institusi yang menentukan besarnya penawaran uang. Sedangkan permintaan uang ditentukan
oleh masyarakat. sedangkan dalam penentuan upah, implementasi pandangan keynes benar –
benar diterapkan, dimana tingkat upah tidak bisa diturunkan karena adanya kekuatan persatuan –
persatuan dimasyarakat.
2. “Supply creates its own demand” yang berarti dalam perekonomian tidak berlaku masalah
kekurangan permintaan agregat. Walaupun terdapat kemungkinan kekurangan permintaan
agregat dan pengangguran, keadaan ini hanya bersifat sementara. Mekanisme pasaran akan
mengembalikan tingkat kegiatan ekonomi pada kesempatan kerja penuh karena wujudnya
fleksibelitas suku bunga, tingkat upah, dan tingkat harga .
Berdasarkan kepada keyakinan bahwa kesempatan kerja penuh akan selalu tercapai, ahli – ahli
ekonomi klasik seterusnya berkeyakinan bahwa tingkat output Negara ( pendaptan nasional )
ditentukan oleh kemampuan factor – factor produksi dalam suatu Negara menghasilkan barang
dan jasa. Semakin besar kemampuan factor – factor produksi menghasilkan barang dan jasa,
semakin besar pula pendaptan nasional yang diciptakan. Kemampuan suatu Negara dalam
menghasilkan pendaptan nasional dapat dinyatakan dengan menggunakan pesamaan berikut :
Y = f ( K , L , R, T )
Dimana :
K adalah jumlah barang modal yang tersedia dan digunakan dalam perekonomian.
L adalah jumlah dan kualitas tenaga kerja yang tersedia dalam perekonomian.
R adalah kekayaan alam dan sumber alam lain yang digunakan.
T adalah tingkat teknologi yang digunakan.
Menurut ahli – ahli ekonomi klasik, jumlah tabungan ditentukan oleh suku bunga. Oleh karena
perekonomian selalu mencapai penggunaan tenaga kerja penuh, jumlah tabungan yang
diwujudkan adalah jumlah tabungan pada ketika perekonomian mencapai tingkat penggunaan
tenaga kerja penuh. Grafik di atas menunjukkan :
1. Apabila tingkat bunga adalah r0 jumlah tabungan adalah So dan
2. Apabila suku bunga adalah r1 jumlah tabungan adalah S1
Dengan demikian dengan grafik A menunjukkan pandangan klasik yang menyatakan makin
tinggi suku bunga makin banyak tabungan yang akan dilakukan masyarakat. Sebelum ini analisis
dengan menggunakan grafik di atas telah menerangkan bahwa fleksibilitas suku bunga akan
selalu menyebabkan kesamaan di antara jumlah investasi dan jumlah tabungan pada ketika
tingkat penggunaan tenaga kerja penuh dicapai.
Pandangan Keynes
Menurut Keynes, besarnya tabungan yang dilakukan oleh rumah tangga bukan tergantung
kepada tinggi rendahnya suku bunga. Ia terutama tergantung kepada besar kecilnya tigkat
pendapatan rumah tangga itu .
Grafik di atas menerangkan pandangan keynes mengenai penentuan tabungan masyarakat. Kurva
S adalah fungsi tabungan, yaitu suatu garis yang menggambarkan huungan di antara
jumlah tabungan dan pendapatan nasional. Kurva S bermula dari nilai tabungan negative,
dan S bentuknya meanarik dari kiri bawah ke kanan atas. Bentuk kurva S tersebut
menggambarkan sifat tabungan masyarakat yang berikut :
Dan untuk pandangan akan penentuan tingkat kegiatan perekonomian negara. Klasik
menganggap bahwa pemerintah itu tidak diperlukan perannya dalam perekonomian.
Kritik keynes menjelaskan bahwa peran pemerintah itu penting dalam perekonomian,
melalui variabel belanja pemerintah, pemerintah dapat mengembangkan perekonomiann
melalui program pajak, pembangunan infrastruktur, subsidi, dll.
5. A. Golongan Ahli ekonomi sesudah Keynes
Golongan Monetaris
Golongan ini dipelopori oleh Milton friedman, yang lama mengembangkan karirnya di
universitas Chicago. Pada dasarnya friedman mengkritik pandangan keynes dalam hal –
hal berikut :
Friedman yakin sistem pasar bebas cukup efisien dalam mengatur kegiatan ekonomi
dan mampu menyebabkan perekonomian selalu beroprasi pada kesempatan kerja
penuh. Oleh karena itu friedman tidak menyokong campur tangan pemerintah yang
berlebih dalam kegiatan ekonomi.
Friedman menujukkan peranan penawaran uang dalam menentukan tingkat kegiatan
ekonomi. Perubahan – perubahan penawaran uang sangat penting artinya dalam
mempengaruhi kegiatan ekonomi dan tingkat harga. Friedman mengkritik
pandangann keynes yang sangat menekankan kepada peranan pengeluaran agregat
dalam mempengaruhi kegiatan ekonomi.
Mengenai bentuk kebijakan pemerintah apabila diperlukan , friedman lebih menyukai
kebijakan pemerintah yang berbenuk kebijakan moneter. Menurut friedman kebijakan
fiscal yang ditekankan golongan Keynesian, tidak terlalu besar efeknya dalam
mempengaruhi kegiatan perekonomian.
Permisalannya yang kedua adalah : sesuai dengan pendapat ahli – ahli ekonomi klasik
(dan merupakan salah satu alasan yang menyebabkan teori ini dinamakan new
classical economics), teori ekspektasi rasional berpendapat bahwa semua jenis pasar
beroprasi secara efisien dan dapat dengan cepat membuat penyesuian – penyesuaian
ke atas perubahan yang berlaku. Dengan demikian menurut pendapat teori ekspektasi
rasional tingkat harga dan tingkat upah dapat dengan mudah mengalami perubahan.
Kekurangan penawaran barang akan menaikkan harga, dan kelabihan penawaran
mengakibatkan harga turun. Buruh yang berlabihan akan menurunkan upah,
sebaliknya kekurangan buruh akan menaikkan upah mereka. Semua pasar bersifat
persaingan sempurna, dan informasi yang lengkap aka diketahui oleh semua pelaku
kegiatan ekonomi di berbagai pasar.
Sebagai dari akibat keyakinan yang kedua ini dalam teori ekspektasi rasional diyakini
bahwa perekonomian selalu beroprasi pada tingkat penggunaan tenaga kerja penuh dan
kebijakan diskresioner pemerintah (kebijakan fiscal mauoun moneter) tidak akan dapat
mempengaruhi kegiatan ekonomi.
B. Pemikiran – pemikiran baru dalam analisis ekonomi secara makro sesperti yang
diterapkan dalam bagian sebelum ini telah menimbulkan perubahan penting dalam
analisis penentuan keseimbangna pendapatan nasional. Analisis keseimbangan Keynesian
yang memnjukkan peranan pengeluaran agregat dalam memetukan tingkat pendaptan
nasional mempunyai dua kelemahan penting berikut :
Analisis tersebut tidak memperhatikan efek perubahan tingkat harga terhadap
keseimbangan pendapatan nasional.
Dalam menentukan keseimbangan, analisis Keynesian tidak memperhatikan
penawaran agregat yaitu sikap para pengusaha dalam perekonomian dalam
menghasilkan barang dan menjualnya ke pasar.
Permintaan dan penawaran uang. Permintaan dan penawaran uang akan menentukan
suku bunga. Seterusnya suku bunga akan menentukan tingkat investasi yang akan
dilakukan dalam perekonomian. Sedangkan, investasi merupakan satu komponen dari
pengeluaran agregat. Dengan demikian perubahan permintaan dan penawaran uang
akan mempengaruhi pengeluaran agregat melalui rangkaian peristiwa berikut :
perubahan MD – MS menimbulkan perubahan suku bunga.
menimbulkan perubahan investasi .
menimbulkan perubahan agregat
Kurva SRAS (atau AS saja ) yang dimaksud dengan kurva SRAS atau shor-run
agregate supply adalah kurva penawaran barang dalam perekonomian apabila tingkat
harga saja yang berubah, sedangkan harga factor – factor produksi termasuk upah
tenaga kerja , tidak mengalami perubahan.
Kurva LRAS (atau kurva pendaptan nasional pada kesempatan kerja penuh) adalah
kurva penawaran agregat dalam jangka panjang, yaitu pada periode dimana harga
barang maupun harga factor – factor produksi mengalami perubahan. Kurva LRAS
tegak lurus pada pendapatan nasional yang akan diwujudakan pada tingkat
kesempatan kerja penuh. Keadaan kurva LRAS yang sedemikian menggambarkan
keyakinan berikut :
Dalam periode dimana harga barang dan harga factor produksi telah sepenuhnya
mengalami perubahan.
Kegiatan ekonomi cederung akan mencapai kessempatan kerja penuh.
KUANTITATIF