Anda di halaman 1dari 12

p-ISSN:2337-3350 Nina Fapari Arif & Asrul Nur

e-ISSN:2549-9491

ANALISIS FAKTOR PENENTU PELAKU USAHA MENJUAL


MELALUI SITUS JUAL BELI ONLINE BUKALAPAK

Nina Fapari Arif1, Asrul Nur2

Universitas Fajar Makasar

ninafapari@gmail.com

ABSTRACT
The development of the internet continues to increase, with the increasing number of internet users making
businessmen easier in selling their products through online, where the businessmen as the of e-commerce
businessmen wants an online market place that is easy to use and can be trusted in transacting and selling
through online, thus the e-commerce businessmen continues to increase supported by a lot of online trading
sites that have already exist in Indonesia. Bukalapak is one of the choices for businessmen to sell and has
already had a large number of sellers, that is because of the factors from the characteristics of Bukalapak itself
that make the businessmen decide to sell in Bukalapak. This research aims to know the easy factor and trust
factor as the determining of businessmen to sell through Bukalapak online sale site. The method used is survey
technique with descriptive quantitative approach, where the data obtained from the distribution of online
questionnaires by a hundred sellers in Bukalapak as respondents selected. Data analysis use tabulated data
presented in the form of percentage graph then it is analyzed descriptively. The result of research show that
most of the businessmen selling in Bukalapak agree that the easy factor and trust factor are determining
businessmen sell through Bukalapak online sale site.

Keywords: The ease of, Confidence, Businessmen, Bukalapak

ABSTRAK
Perkembangan internet terus meningkat, dengan jumlah pengguna internet yang terus meningkat membuat
pelaku usaha semakin mudah dalam menjual produknya secara online, dimana pelaku usaha sebagai pelaku e-
commerce menginginkan online market place yang mudah digunakan dan dapat dipercaya dalam bertransaksi
jual beli secara online, dengan demikian pelaku e-commerce semakin bertambah yang didukung dengan
banyaknya situs jual beli online yang telah ada di Indonesia. Bukalapak adalah salah satu diantara yang menjadi
pilihan para pelaku usaha untuk menjual dan telah memiliki jumlah penjual yang besar, hal tersebut dikarenakan
faktor-faktor dari karakteristik bukalapak itu sendiri yang membuat pelaku usaha memutuskan untuk berjualan
di Bukalapak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor kemudahan dan faktor kepercayaan sebagai
penentu pelaku usaha menjual melalui situs jual beli online Bukalapak. Metode yang digunakan adalah teknik
survey dengan pendekatan kuantitatif deskriptif, dimana data diperoleh dari pembagian kuesioner online kepada
seratus penjual di Bukalapak sebagai responden yang terpilih. Analisis data menggunakan tabulasi data yang
dipaparkan dalam bentuk grafik persentase kemudian dianalisis secara Deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan
sebagian besar pelaku usaha yang menjual di Bukalapak menyatakan setuju bahwa faktor kemudahan dan faktor
kepercayaan adalah penentu pelaku usaha menjual melalui situs jual beli online Bukalapak.

Kata Kunci: Kemudahan, Kepercayaan, Pelaku Usaha, Bukalapak

PENDAHULUAN
Era yang serba modern ini tidak dapat di langsung. Internet telah mengalami
pungkiri bahwa batasan geografi bukan lagi perkembangan dan menjadi tempat atau sarana
suatu persoalan untuk melakukan transaksi komunikasi dan informasi yang semakin
jual beli, karena dengan adanya internet pelaku memudahkan manusia dengan adanya internet.
bisnis dan konsumen dapat melakukan Salah satu kemudahan yang terlihat ialah dapat
transaksi jual beli tanpa harus bertemu secara berbelanja kapan pun dan dimana pun saat

JIM UPB Vol 7 No.1


21
2019
p-ISSN:2337-3350 Nina Fapari Arif & Asrul Nur
e-ISSN:2549-9491

menginginkan suatu produk.Internet tidak dalam kurung waktu sepuluh tahun terakhir,
hanya sebagai sarana yang memudahkan jumlah e-commerce di Indonesia meningkat
dalam berbelanja akan tetapi internet juga sekitar 17% dengan total jumlah usaha sekitar
memudahkan pelaku bisnis dalam 26,2 juta usaha e-commerce (Sumber:
memasarkan produknya, kini menjual melalui Liputan6.com). Mengacu pada riset Google
internet telah menjadi market baru yang yang diungkapkan oleh Wakil Ketua Bidang
potensial. Memasarkan produk untuk pelaku Penelitian & Standarisasi Indonesian
usaha (UKM) tidak lagi membutuhkan biaya Ecommerce Association (IDEA), Jonathan
yang besar karena dengan adanya internet, Sofian, bahwa pasar e-commerce di Indonesia
produk dapat menjangkau pasar nasional pada tahun 2013 mencapai Rp. 94,5 triliun.
dengan biaya yang terbilang sangat minim. Sedangkan untuk tahun 2016 diperkirakan
Jumlah pengguna internet di indonesia meningkat 3 kali lipat yang mencapai Rp 295
berdasarkan hasil survei Asosiasi triliun (sumber: Marketing.com).
Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia Situs jual beli online atau electronic
(APJII) mengalami peningkatan sebesar 51,8% market place adalah suatu bentuk pasar
di tahun 2016 dengan jumlah pengguna elektronik (virtual market) dimana pembeli
internet mencapai 132,7 juta pengguna dan penjual bertemu dan dihubungkan melalui
dibandingkan pada tahun 2014 pengguna suatu transaksi elektronik (online) yang dapat
internet hanya mencapai 88 juta pengguna, diakses secara cepat, aman dan dapat
jumlah pengguna internet di indonesia telah dilakukan dari mana saja dan kapan saja
lebih dari setengah jumlah penduduk (terbebas dari jam kerja suatu tempat).
indonesia, dimana jumlah penduduknya Electronic market place memiliki keunggulan
sebanyak 256,2 juta orang. Gambar dibawah sebagai tempat berkumpulnya para pelaku
ini menjelaskan pertumbuhan pengguna usaha menjual barang dagangannya karena
internet di Indonesia, dimana jumlah pengguna mempermudah pencarian pembeli-pembeli
terbesar berada di pulau jawa sebanyak 86,3 baru, penjualan dapat dikembangkan ke segala
juta pengguna di atas Sumatera dan Sulawesi. pelosok dunia, dapat menjadi sarana promosi
produk/service 24 jam sehari dan 7 hari
Tabel 1.1 seminggu sehingga mengurangi ongkos
Jumlah Pengguna Internet di promosi, mengurangi biaya transaksi dan
Indonesia sales, memperbesar kemungkinan bagi industri
Wilayah Pengguna %
kecil untuk ikut serta berkompetisi dalam
Jawa 86,3 Juta 65%
Sumatera 20,7 Juta 15,5% memasarkan produknya. memungkinkan
Sulawesi 8,4 Juta 6,3% perusahaan untuk memantau dan menganalisa
Kalimantan 7,6 Juta 5,8% supply pasar, market demand (permintaan
Bali dan NTB 6,1 Juta 4,7% pasar) dan tren pembeli, (Adipranata, 2005).
Maluku dan Pelaku usaha memutuskan membuka
3,3 Juta 2,5%
Papua online shop di situs jual beli online untuk
Sumber: Kompas.com, 2016 dapat meningkatkan penjualan, produk dapat
dilihat oleh pasar sasaran, sehingga
Berkembangnya pengguna internet
kemungkinan laku terjual lebih besar. Pelaku
memberikan dampak yang besar pada
usaha pun ingin situs jual beli online yang di
perdagangan online (e-commerce) yang
tempati berjualan mudah digunakan dan dapat
semakin diminati oleh masyarakat dunia
dipercaya dalam bertransaksi jual beli online,
terutama Indonesia, dimana Kepala Badan
agar keragu-raguan yang timbul akibat
Pusat Statistic (BPS), Suhariyanto
kurangnya kepercayaan pada saat menjual
mengemukakan sensus 2016 bahwa pengguna
tidak terjadi.
e-commerce terus mengalami peningkatan

JIM UPB Vol 7 No.1


22
2019
p-ISSN:2337-3350 Nina Fapari Arif & Asrul Nur
e-ISSN:2549-9491

Oleh karena itu situs jual beli online sarana jual beli antara pelaku usaha dan
berlomba-lomba memberikan pelayanan yang pembeli di mana pun dan kapan pun
baik kepada pelaku e-commerce dalam berkeinginan bertransaksi jual beli secara
melakukan transaksi jual beli secara online. online dan siapa pun dapat membuka online
Situs jual beli online harus memiliki kelebihan shop di Bukalapak serta melayani konsumen
atau pembeda agar pelaku usaha dan dari seluruh Indonesia untuk transaksi satuan
konsumen tertarik untuk membeli dan menjual maupun banyak.
produknya atau setidaknya tertarik untuk Bukalapak telah dikenal sebagai situs jual
berkunjung ke situs jual beli online tersebut. beli online yang menargetkan Usaha Kecil
Tabel 1.2 Menengah (UKM) Sebagai mitra Bukalapak
Online Shop Paling Sering dikunjungi dengan tujuan Usaha Kecil Menengah (UKM)
ONLINE SHOP % tidak lagi kesusahan dalam memasarkan
1. LAZADA.CO.ID 27 produknya berskala nasional. Dalam kurung
2. TOKOPEDIA.COM 22
waktu tujuh tahun, Achmad Zaky, CEO
3. BUKALAPAK.COM 17
Bukalapak mengungkapkan bahwa jumlah
4. MATAHARIMALL.COM 8
5. BLIBLI.COM 6 pelaku usaha yang berniaga di Bukalapak pada
6. TRAVELOKA.COM 5 tahun 2016 sebanyak 1,3 juta pelaku usaha
7. ELEVANIA.COM 4 dengan jumlah page view (halaman yang telah
8. BHINEKA.COM 2 dilihat) sekitar 13,4 miliar, sedangkan jumlah
9. Qoo10.CO.ID 1 transaksi pada tahun 2016 sebesar Rp. 50
10. TIKET.COM 1 miliar untuk transaksi harian (sumber:
Sumber : CHIP.CO.ID,2016 Seluler.ID).
Pelaku usaha yang semakin besar
Gambar di atas menunjukkan bahwa situs
menggambarkan eksistensinya sebagai situs
jual beli online yang paling sering di kunjungi
jual beli online yang besar walau banyaknya
oleh netizen (pelaku e-commerce), dimana
pesaing lebih dulu dan bermunculan, akan
situs jual beli online Bukalapak.com (17%)
tetapi Bukalapak tetap menjadi salah satu
berada di peringkat ketiga di bawah
pilihan untuk berjualan online. Hal tersebut
Tokopedia.com (22%) peringkat ke dua dan
tentunya tidak terjadi begitu saja yang
Lazada.co.id (27%) berada di peringkat
membuat Bukalapak menjadi situs jual beli
pertama yang paling sering dikunjungi. Hal ini
online dengan jumlah pelaku usaha yang
mencerminkan kehidupan yang serba modern
besar, penyebabnya dikarenakan faktor-faktor
tanpa ada kata batasan dalam hal dunia
dari karakteristik Bukalapak itu sendiri
penjualan yang telah banyak berubah. Pelaku
sehingga dapat begitu diperhitungkan sebagai
usaha telah beralih dari pemasaran
salah satu situs jual beli online terkemuka di
konvensional ke pemasaran online (online
Indonesia. Faktor-faktor tersebut yang
marketing) dengan membuka lapak (toko) di
membuat pelaku usaha memutuskan untuk
situs jual beli online dan salah satu situs jual
berjualan melalui situs jual beli online di
beli online yang menjadi pilihan ialah
Bukalapak.
Bukalapak yang dikenal penyedia tempat
untuk para pelaku usaha (UKM) yang ingin
TINJAUAN PUSTAKA
berjualan secara online. Pemasaran Online
Bukalapak adalah situs jual beli online di Menurut Kotler dan Armstrong (2008),
Indonesia dengan model bisnis costumer to pemasaran online atau online marketing adalah
costumer (C2C) yang bergerak sebagai online usaha perusahaan untuk memasarkan produk
market place (tempat pasar online) yang dan pelayanan serta membangun hubungan
menyediakan tempat berjualan bagi Usaha pelanggan melalui internet.
Kecil Menengah (UKM). Bukalapak menjadi

JIM UPB Vol 7 No.1


23
2019
p-ISSN:2337-3350 Nina Fapari Arif & Asrul Nur
e-ISSN:2549-9491

Menurut Brenda (2001), mengatakan elektronik, jaringan komputer lainnya. E-


bahwa E-marketing adalah melakukan bisnis commerce dapat melibatkan transfer dana
online yang bentuknya paling jelas adalah elektronik, pertukaran data elektronik sistem
menjual produk kepada konsumen secara inventori otomatis, dan sistem pengumpulan
online, sederhananya adalah membuat, data otomatis. Sehingga dapat dikatakan
mengelola dan meluaskan hubungan komersial bahwa e-commerce merupakan suatu
secara online. Adapun model bisnis dalam pemasaran barang atau jasa melalui sistem
layanan bisnis online (E-marketing) terbagi informasi yang memanfaatkan teknologi
atas 6 (enam) jenis (Mardiani dan Imanuel, informasi.
2013), antara lain: E-commerce dilakukan di internet yang
a) Connectivity, salah satu satu caranya melalui website (Situs
b) Context Web) merupakan kumpulan dari halaman-
c) Content halaman web yang berhubungan dengan file-
d) Communication file lain yang terkait. Dalam sebuah website
e) Community terdapat suatu halaman yang dikenal dengan
f) Commerce sebutan home page. Home page adalah sebuah
Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan halaman yang pertama kali dilihat ketika
online marketing sesuai dengan pernyataan seseorang mengunjungi website. Dari home
dari pengamat e-business Rudianto Prabowo, page, pengunjung dapat mengklik hyperlink
melihat perusahaan yang melakukan online untuk pindah ke halaman lain yang terdapat
marketing ada dua perspektif , yaitu: dalam website tersebut (Andrian &
1. Perusahaan brick and click Artinya Hendriyanto, 2014).
perusahaan yang melakukan Pengelolaan Ecommerce
transaksi di dua channel (offline dan Penggolongan e-commerce pada
online) umumnya dilakukan berdasarkan sifat
2. Perusahaan pure play Artinya transaksinya. Menurut (Laudon and Laudon
perusahaan yang benar-benar 2007), penggolongan e-commerce dibedakan
melakukan transaksi hanya di dunia sebagai berikut:
maya. Diluar itu adalah perusahaan 1. Business to Consumer (B2C),
brick and mortar, yaitu perusahaan 2. Business to Business (B2B).
pada umumnya hanya ada di dunia 3. Consumer to Consumer (C2C).
nyata. 4. Peer-to-peer (P2P).
E-Commerce 5. Mobile Commerce (M-Commerce)
Menurut Rahmati dalam Irmawati (2011),
E-commerce singkatan dari Electronic E-commerce yang dimaksud dalam
Commerce yang artinya sistem pemasaran penelitian ini termasuk ke dalam golongan
secara atau dengan media elektronik. E- Business to Business (B2B), yang meliputi
Commerce ini mencakup distribusi, penjualan, transaksi jual, beli, dan pemasaran kepada
pembelian, marketing dan service dari sebuah pembeli dengan menggunakan media internet
produk yang dilakukan dalam sebuah system melalui penyedia tempat (situs) jual beli
elektronika seperti Internet atau bentuk online Bukalapak (www.bukalapk.com).
jaringan komputer yang lain. Dalam proses transaksi e-commerce, baik itu
E-commerce adalah penyebaran, B2B maupun C2C, situs jual beli online
pembelian, penjualan, pemasaran barang dan Bukalapak bekerja sama dengan jasa
jasa melalui sistem elektronik seperti internet perbankan sebagai institusi yang menangani
atau televisi, www, atau jaringan komputer transfer pembayaran transaksi.
lainnya. E-commerce dapat melibatkan Metode Pembayaran di E-Commerce
transfer dana elektronik, pertukaran data

JIM UPB Vol 7 No.1


24
2019
p-ISSN:2337-3350 Nina Fapari Arif & Asrul Nur
e-ISSN:2549-9491

Adapun metode pembayaran E- kepercayaan konsumen didefinisikan sebagai


commerce yang biasa digunakan dalam harapan konsumen bahwa penyedia jasa dapat
transaksi menggunakan e-commerce yaitu: dipercaya atau diandalkan dalam memenuhi
1. Online Processing Credit Cart janjinya. menyebut kepercayaan sebagai
2. Money Transfer kredibilitas, dalam penelitiannya mengartikan
3. Cash on Delivery kredibilitas sebagai sejauh mana pembeli
Kemudahan percaya bahwa pemasok memiliki keahlian
Menurut Davis (1989) mendefinisikan untuk melakukan aktivitas secara efektif dan
kemudahan digunakan (ease of use) sebagai andal. Kepercayaan berhubungan dengan niat
suatu tingkatan dimana seseorang percaya perusahaan untuk mengandalkan mitra
bahwa suatu teknologi dapat dengan mudah pertukaran mereka. Kepercayaan sebagai
digunakan. Situs harus dirancang dengan baik sebuah kebajikan, karena didasarkan pada
sehingga konsumen dapat cepat mendapatkan sejauh mana perusahaan percaya bahwa
informasi produk yang diinginkan. Beberapa mitranya memiliki niat dan motif-motif yang
temuan empiris menunjukkan bahwa menguntungkan (Siagian & Cahyono, 2014).
kemudahan akses situs belanja ritel online (Siagian & Cahyono, 2014) Online
mampu meningkatkan kepuasan pelanggan, trust dibentuk oleh tiga elemen penting yaitu
Adapun beberapa indikator kemudahan integrity, ability, dan benevolence. Dalam
penggunaan teknologi informasi (Davis, konteks online, integrity merupakan
1989): kepercayaan konsumen bahwa sebuah institusi
1. Teknologi informasi (TI) sangat mudah atau sumber informasi online akan mampu
dipelajari. menyampaikan informasi secara jujur dan
2. TI mengerjakan dengan mudah apa yang dapat terpercaya. Ability merupakan
diinginkan oleh Pengguna. kepercayaan konsumen bahwa sebuah institusi
3. Keterampilan pengguna akan bertambah atau sumber informasi online memiliki
dengan menggunakan TI. kemampuan dan kompetensi untuk
4. TI sangat mudah untuk dioperasikan. menyediakan informasi yang dapat diandalkan
tentang produk. Benevolence merupakan
Selain itu, kemudahan digunakan juga kepercayaan konsumen bahwa sebuah institusi
merupakan faktor utama yang berpengaruh atau sumber informasi online
terhadap penggunaan online shopping. mempertimbangkan kepentingan konsumen
Kemudahan akan mengurangi usaha (baik dan kemaslahatan orang banyak dalam
waktu dan tenaga) seseorang di dalam menjalankan aktivitas penyampaian informasi
mempelajari sistem online. Jika dikaitkan online tersebut.
dengan sistem berbelanja online, kemudahan Kepercayaan (trust) menjadi katalisator
dapat diindikasikan bahwa pembeli yang bagi transaksi penjual dan pembeli yang
memiliki pengetahuan tentang online shopping membuat konsumen memiliki harapan besar
tidak mengalami kesulitan ketika berbelanja untuk puas terhadap hubungan tukar-menukar
online dibandingkan pembeli yang tidak tersebut (Featherman & Pavlou, 2003).
memiliki pengetahuan tersebut. Pembeli online Kepercayaan (trust) terhadap electronic
percaya bahwa web siteonline shopping yang vendor menentukan putusan konsumen untuk
lebih fleksibel, mudah dipahami dan mudah melakukan hubungan penyedia bisnis e-
pengoperasiannya sebagai karakteristik commerce (Friedman, 2003).
kemudahan. Saat konsumen membeli produk-produk
Kepercayaan dalam kehidupan sehari-hari, merek (brand)
Kepercayaan (Trust) merupakan keyakinan dan citra (image) merupakan hal-hal yang
satu pihak mengenai maksud dan perilaku sangat mempengaruhi perilaku pembelian
pihak yang lainnya. Dengan demikian konsumen. Jika suatu perusahaan bukanlah

JIM UPB Vol 7 No.1


25
2019
p-ISSN:2337-3350 Nina Fapari Arif & Asrul Nur
e-ISSN:2549-9491

perusahaan yang memiliki merek ternama, dan kepercayaan yang menjadi penentu pelaku
konsumen-konsumen perusahaan tersebut usaha menjual melalui situs jual beli online
dapat berpindah layanan bagaimana Bukalapak.
perusahaan tersebut memelihara hubungan Tempat dan waktu Penelitian
dengan para konsumen yang bersangkutan. Lokasi penelitian ini adalah di situs jual
Inilah yang dinamakan sebagai membangun beli online Bukalapak (online market place),
loyalitas (kesetiaan) konsumen. pada artinya lokasi penelitian dilakukan di dalam
umumnya, loyalitas para konsumen muncul dunia maya (internet) yang akan dipusatkan
dari interaksi yang terus-menerus secara pada beberapa pelaku usaha yang terpilih dari
intensif dengan perusahaan tersebut. seluruh pelaku usaha yang berjualan melalui
Sepanjang perusahaan dapat menyediakan situs jual beli online Bukalapak yang dianggap
informasi yang bermanfaat dan bernilai kepada dapat memenuhi informasi yang dibutuhkan.
konsumen, mereka pasti akan menganggap Sedangkan waktu penelitian 20 Mei s.d.
perusahaan sebagai rekanan (partner) yang tanggal 05 Juli 2017.
dapat dipercaya. Populasi dan Sampel
(Gefen & Straub, 2004) memperoleh Pada penelitian ini, penulis menjadikan
bukti empiris bahwa structural assurance seluruh pelaku usaha (pelapak) yang berjualan
berpengaruh terhadap timbulnya trust terhadap melalui situs jual beli online Bukalapak
sistem e-commerce. Structural assurance sebagai populasi dengan total populasi
mengacu pada penilaian adanya mekanisme sebanyak 1.300.000 pelaku usaha.
keamanan jaringan sistem electronic Adapun Jumlah sampel yang diperoleh
commerce yang memadai. Keyakinan terhadap dengan menggunakan rumus Slovin Dengan
struktur muncul karena pengguna yakin bahwa demikian, perolehan jumlah sampel yang
teknologi sistem e-commerce memberikan digunakan sebagai responden dalam penelitian
perlindungan sehingga konsumen yakin bahwa ini sebanyak 100 (seratus) orang pelaku usaha.
transaksi melalui internet dapat berjalan aman. Teknik Pengumpulan Data
Dalam memperoleh data yang dibutuhkan
METODOLOGI PENELTIAN sebagai bahan pembuatan hasil penelitian, ada
Rancangan Penelitian beberapa teknik, cara atau metode yang
Penelitian ini menggunakan pendekatan dilakukan oleh peneliti dan disesuaikan
deskriptif kuantitatif dengan teknik survey, dengan situasi dan kondisi yang diteliti, yaitu:
yaitu dengan mengumpulkan data melalui 1. Kuesioner online
kuesioner online, mengenai faktor-faktor 2. Observasi
penentu pelaku usaha menjual melalui situs 3. Studi Literatur
jual beli online Bukalapak, dimana faktor
kemudahan dan kepercayaan sebagai fokus HASIL DAN PEMBAHASAN
penelitian yang menjadi tolak ukur penentu Data penelitian yang telah diolah
pelaku usaha menjual melalui situs jual beli kemudian dihasilkan nilai rata-ratanya yang
online Bukalapak. maksud dari penelitian ini dianalisis untuk mendapatkan gambaran
untuk mengetahui faktor kemudahan dan deskriptif mengenai variabel-variabel
kepercayaan sebagai penentu pelaku usaha di penelitian yang diukur kebenarannya, sehingga
situs Bukalapak. setiap item pertanyaan dapat diketahui tingkat
penelitian deskriptif kuantitatif ini penentu yang membuat para pelaku usaha
bertujuan untuk menjelaskan suatu situasi menjual di situs jual beli online Bukalapak.
yang hendak diteliti dengan dukungan angka- Dalam penelitian ini digunakan alat ukur skala
angka serta temuan-temuan melalui kuesioner Guttman yang disebar melalui kuesioner
dan observasi yang dideskripsikan secara online.
tertulis mengenai faktor kemudahan dan

JIM UPB Vol 7 No.1


26
2019
p-ISSN:2337-3350 Nina Fapari Arif & Asrul Nur
e-ISSN:2549-9491

Hasil Rata-Rata Faktor Kemudahan Customer Servis


Kemudahaan penggunan yang dimakud (CS) Bukalapak
4 79 21
adalah kemampuan pelaku usaha dalam cepat menanggapi
menggunakan situs jual beli online Bukalapak komplain.
Telah merasa
dalam menjual, dimana penelitian ini
leluasa
menggunakan sembilan item pertanyaan yang menggunakan situs
dikembangkan dari empat indikator 5 91 9
web/apk
kemudahan yang digunakan untuk mengukur Bukalapak dalam
seberapa besar tingkat faktor kemudahan berjualan.
sebagai penentu pelaku usaha menjual melalui Komunitas
situs jual beli online Bukalapak. Hasil yang Bukalapak
6 membantu dalam 83 17
diperoleh dari 100 responden diukur
menjual di situs
menggunakan teknik tabulasi data (distribusi Bukalapak
frekuensi) yang disajikan dalam bentuk grafik Situs Bukalapak
persentase. Berikut pemaparan rata-rata setiap mudah dalam hal
item pertanyaan dan rata-rata variabel proses penerimaan
7 93 7
kemudahan untuk mengetahui tingkat kategori pesanan
persentase terbesar, yaitu, tidak ada (0%-1%), (pengurusan
registrasi).
sebagian kecil (2%-25%), kurang dari
Fitur chat
setengah (26%-49%), setengah (50%), lebih membantu
dari setengah (51%-75%), sebagian besar 8 95 5
berkomunikasi
(76%-99%) atau seluruh (100%) setuju atau dengan pembeli
tidak setuju sebagai penentu pelaku usaha Terbantu dalam
menjual di situs jual beli online Bukalapak, menjual dengan
adalah: menggunakan fitur
paket
Tabel 4.1
9 Push/Promod Push 78 22
Persentase Jawaban Responden
atau Premium
Item Kemudahan
Account yang
PERSENTASE disediakan situs
BUTIR
NO (%) Bukalapak
PERTANYAAN
YA TIDAK
Rata-Rata 88,4 11,6
KEMUDAHAN nilai rata-rata variabel kemudahan yang
Tampilan (fitur-
dipersentasekan dari pendapat 100 responden
fitur) yang terdapat
di situs Bukalapak untuk sembilan item pertanyaan variabel
1 mudah untuk 92 8 kemudahan, sehingga diperoleh nilai
dipahami dalam persentase YA (setuju) sebesar 88%
menjual. (88,444444444%) dan nilai persentase TIDAK
(tidak setuju) sebesar 12% (11,55555556%).
Pelaku usaha Hasil tersebut menandakan kategori persentase
dipermudah
menjual dengan terbesar variabel kemudahan adalah sebagian
2 93 7 besar (88%) pelaku usaha yang menjual di
adanya panduan
berjualan di situs situs Bukalapak setuju mengenai faktor
Bukalapak kemudahan sebagai penentu pelaku usaha
Apa yang diakses menjual melalui situs jual beli online
atau melakukan Bukalapak.
perbaharuan lapak Adapun pertanyaan yang meminta
3 92 8
direspon dengan
cepat oleh situs pendapat terkait kemudahan yang dipaparkan
Bukalapak. oleh para pelaku usaha yang terpilih sebagai

JIM UPB Vol 7 No.1


27
2019
p-ISSN:2337-3350 Nina Fapari Arif & Asrul Nur
e-ISSN:2549-9491

responden yaitu mengenai kemudahan yang Pertanyaan ini meliputi teknologi


dirasakan selama menjual di situs jual beli informasi (TI) sangat mudah dipelajari (dua
online Bukalapak sebaagi online market place pertanyaan), TI mengerjakan dengan mudah
yang menyediakan tempat bagi para pelaku apa yang diinginkan oleh pengguna (dua
usaha dalam menjual secara online, ditanyakan pertanyaan), Keterampilan pengguna akan
secara terbuka atau pendapat langsung bertambah dengan menggunakan TI (dua
responden dalam kuesioner online yang pertanyaan), dan TI sangat mudah untuk
disebar. dioperasikan (tiga pertanyaan) yang rata-rata
Para pelaku usaha berpendapat bahwa kategori persentasenya sebagian besar pelaku
Bukalapak adalah market place yang mudah di usaha yang menjual di Bukalapak setuju
gunakan atau user frendly karena simpel atau sebagai jawaban tertinggi. Dimana bukalapak
tidak ribet, mudah dalam pembuatan akun sangat mudah dipelajari karena memiliki fitur-
seller, mudah dalam upload barang jualan, fitur yang mudah di pahami dan memiliki
mudah di temukan di searc engine, panduan dalam berjualan. Bukalapak
dipermudah dengan adanya fitur promosi baik memproses permintaan dengan mudah baik
itu Paket Push/Promote Push ataupun mengakses atau melakukan perbaharuan lapak
Premium Accuont, walau harganya yang direspon dengan cepat (tidak looding) dalam
mahal, serta dimudahkan dalam menjual waktu yang lama walau konektivitas jaringan
dengan bantuan CS (custumer service) yang bagus serta CS (customer servis) Bukalapak
cepat menanggapi komplain para pelaku usaha cepat merespon tanggapan penjual bila ada
dan bantuan komunitas di kota masing-masing komplain yang diajukan.
pelaku usaha sangat membantu dalam menjual Bukalapak juga meningkatkan
di situs jual beli online Bukalapak. walau keterampilan pelaku usaha dalam menjual di
demikian adapun pelaku usaha yang situs Bukalapak karena pelaku usaha telah
berpendapat bahwa Bukalapak memiliki merasa leluasa menggunakan situs web/apk
interface yang biasa dari market place lainnya, Bukalapak dalam berjualan serta terbantu
postingan barang jualan yang sering hilang dengan adanya komunitas yang
dalam lapak, serta fitur chat yang sering eror mempertemukan atara penjual dengan tujuan
dalam berkomunikasi dengan calon pembeli, saling berbagi ilmu dan membantu dalam
cek ongkos kirim yang tidak akurat. menjual. Bukalapak adalah situs yang sangat
Kemudahan merupakan aspek pertama mudah di operasikan dalam menjual dengan
yang diukur dalam penelitian ini untuk menggunakan fitur Paket Push/Promod Push
mengetahui seberapa besar kemudahan yang atau Premium Account yang disediakan situs
dirasakan oleh pelaku usaha dalam menjual Bukalapak dapat meningkatkan penjualan,
yang sebagai penentu menjual melalui situs dibantu dengan fitur chat berkomunikasi
jual beli online Bukalapak. Dari hasil dengan calon pembeli dalam proses transaksi,
perhitungan tabulasi data (distribusi serta proses penerimaan pesanan yang mudah.
frekuensi), dihasilkan pendapat dari 100 Sehingga variabel kemudahan terbukti sebagai
responden bahwa kategori persentase terbesar penentu pelaku usaha menjual melalui situs
ialah sebagian besar (88%) responden jual beli online bukalapak. Hasil ini senada
menyatakan setuju mengenai variabel dengan teori yang dikemukakan oleh Davis
kemudahan atau faktor kemudahan penentu (1989) tentang kemudahan digunakan (ease of
pelaku usaha menjual melalui situs jual beli use) sebagai suatu tingkatan dimana seseorang
online Bukalapak. Hal ini diperkuat dengan percaya bahwa suatu teknologi dapat dengan
adanya hasil perhitungan sembilan pertanyaan mudah digunakan. Kemudahan digunakan juga
dalam variabel kemudahan yang menyatakan merupakan faktor utama yang berpengaruh
Ya (setuju). terhadap penggunaan online shopping.
Kemudahan akan mengurangi usaha (baik

JIM UPB Vol 7 No.1


28
2019
p-ISSN:2337-3350 Nina Fapari Arif & Asrul Nur
e-ISSN:2549-9491

waktu dan tenaga) seseorang di dalam System) yang


mempelajari sistem online. berlaku di situs
Sedangkan untuk tingkat kategori Bukalapak.
persentase terkecil atau tidak setuju faktor Pelaku usaha
percaya situs
kemudahan penentu pelaku usaha menjual
Bukalapak akan
melalui situs jual beli online Bukalapak 2 mengelolah uang 91 9
dengan presentase sebesar 12%, dimana dengan baik di
pelaku usaha berpendapat bahwa Bukalapak Bukadopet.
memiliki interface yang biasa dari market
place lainnya, postingan barang jualan yang Pelaku usaha
sering hilang dalam lapak, serta fitur chat yang percaya situs
Bukalapak
sering eror dalam berkomunikasi dengan calon
menyediakan
pembeli, cek ongkos kirim yang tidak akurat berbagai fitur
atau tidak update yang membuat pelaku usaha promosi (paket
3 78 22
sering kesusahan menghubungi pihak Push/Promod push
Bukalapak atau pembeli bahwa pembayaran dan Premium
ongkos kirim tidak sesuai. Account) untuk
berjualan akan
Hasil Rata-Rata Faktor Kepercayaan
Kepercayan yang dimaksud adalah menguntungkan.
rasa percaya yang diberikan para pelaku usaha
(pelaku usaha) kepada situs jual beli online Pelaku usaha
Bukalapak dalam menjual. dimana untuk percaya bahwa
mengetahui seberapa besar tingkat rata-rata Bukalapak akan
faktor kepercayaan sebagai penentu pelaku mengirimkan
4 96 4
usaha menjual melalui situs jual beli online pembayaran barang
Bukalapak menggunakan tujuh item setelah sampai ke
pertanyaan yang dikembangkan dari tiga konsumen.
indikator kepercayaan. Hasil yang diperoleh
dari 100 responden diukur menggunakan Pelaku usaha yang
teknik tabulasi data (distribusi frekuensi) yang ingin pinjam uang
disajikan dalam bentuk grafik persentase. atau telah
Berikut pemaparan rata-rata setiap item 5 meminjam uang 63 37
pertanyaan dan rata-rata variabel kepercayaan melalui Bukamodal
untuk mengetahui tingkat kategori persentase percaya akan di
terbesar. yaitu, tidak ada (0%-1%), sebagian untungkan.
kecil (2%-25%), kurang dari setengah (26%- Percaya semua fitur
49%), setengah (50%), lebih dari setengah yang tersedia di
(51%-75%), sebagian besar (76%-99%) atau situs Bukalapak
6 72 28
seluruh (100%) setuju atau tidak setuju untuk kepentingan
sebagai penentu pelaku usaha menjual di situs pelaku usaha dalam
jual beli online Bukalapak: menjual
Tabel 4.2 Selama menjual
Persentase Jawaban Responden selalu diuntungkan
Item Keepercayaan dalam setiap
PERSENTASE 7 transaksi yang 70 30
BUTIR terjadi di
NO (%)
PERTANYAAN Bukalapak.
YA TIDAK
KEPERCAYAAN
Pelaku usaha Rata-Rata 81,4 18,6
percaya dengan
1 100 0 nilai rata-rata variabel kemudahan yang
Rekening Bersaman
(BL Payment dipersentasekan dari pendapat 100 responden

JIM UPB Vol 7 No.1


29
2019
p-ISSN:2337-3350 Nina Fapari Arif & Asrul Nur
e-ISSN:2549-9491

untuk tujuh item pertanyaan variabel Kepercayaan merupakan aspek kedua


kemudahan, sehingga diperoleh nilai yang diukur dalam penelitian ini untuk
persentase YA (setuju) sebesar 81% mengetahui seberapa besar variabel
(81,42857143%) dan nilai persentase TIDAK kepercayaan yang dirasakan oleh pelaku usaha
(tidak setuju) sebesar 19% (18,57142857%). kepada Bukalapak dalam menjual sebagai
Hasil tersebut menandakan kategori persentase penentu pelaku usaha menjual melalui situs
terbesar variabel kepercayaan ialah sebagian jual beli online Bukalapak. Dari hasil
besar (81%) pelaku usaha yang menjual di perhitungan tabulasi data (distribusi
situs Bukalapak setuju mengenai faktor frekuensi), dihasilkan pendapat dari 100
kepercayaan sebagai penentu pelaku usaha responden bahwa kategori persentase terbesar
menjual melalui situs jual beli online ialah sebagian besar (81%) responden
Bukalapak, menyatakan setuju mengenai variabel
Adapun pertanyaan yang meminta kepercayaan atau faktor kepercayaan penentu
pendapat dari responden terkait kepercayaan pelaku usaha menjual melalui situs jual beli
yang dirasakan salama menjual Bukalapak, online Bukalapak. Hal ini diperkuat dengan
ditanyakan secara terbuka atau pendapat adanya hasil perhitungan tujuh pertanyaan
langsung dari pelaku usaha yang terpilih dalam variabel kepercayaan yang menyatakan
sebagai responden mengenai kepercayaan Ya (setuju).
yang dimilikinya terhadap Bukalapak sebaagi Pertanyaan tersebut meliputi integrity
online market place yang menyediakan tempat (dua pertanyaan), ability (dua pertanyaan), dan
bagi para pelaku usaha dalam menjual secara benevolence (tiga pertanyaan) yang rata-rata
online. kategori persentasenya sebagian besar kecuali
Para pelaku usaha berpendapat bahwa untuk indikator benevolence yang ketiga
situs jual beli online Bukalapak adalah market pertanyaan kategori persentasenya lebih dari
place terpercaya dengan sistem yang aman setengah pelaku usaha yang menjual di
dengan prosedur atau aturan yang jelas antara Bukalapak setuju sebagai jawaban tertinggi.
penjual dan pembeli, Bukalapak dengan sistem Dimana Bukalapak menyampaikan informasi
rekening bersama (BL Payment System) secara jujur dan dapat terpercaya dengan
membuat para calon buyer (pembeli) tidak kepercayaan pelaku usaha terhadap Rekening
takut uang tidak kembali apabila barang tidak Bersaman (BL Payment System) yang berlaku
dikirim yang membuat para seller percaya di situs Bukalapak dan pelaku usaha percaya
bahwa Bukalapak akan mengirimkan uang kepada situs Bukalapak akan mengelolah uang
pembelian barang setelah barang sampai mereka dengan baik di Bukadopet. Bukalapak
kepada pembeli, walau terkadang pencairan dipercaya memiliki kemampuan dan
dana terlambat dari rekening bersama di kompetensi untuk menyediakan informasi
transfer ke bukadompet milik penjual. yang dapat diandalkan tentang produk seperti
Bukalapak juga dipercaya karena dengan menyediakan berbagai fitur promosi (paket
adanya komunitas Bukalapak orang dalam Push/Promod push dan Premium Account)
(pegawai Bukalapak) ikut bergabung dalam untuk berjualan dan pelaku usaha percaya
komunitas yang menghubungkan antara seller Bukalapak akan mengirimkan pembayaran
dan pihak Bukalapak langsung. Adapun barang setelah sampai ke konsumen.
pelaku usaha yang berpendapat bahwa Bukalapak juga dipercaya sebagai
Bukalapak lebih mengutamakan atau berpihak online market place yang mengutamakan
kepada pembeli daripada pelaku usaha (seller), kepentingan bersama yang tidak lain ialah
Bukalapak money oriented karena fitur seller atau pelaku usaha yang disediakan
prabayar yang mahal dan fitur Bukamodal peminjaman uang dengan fitur Bukamodal,
masih bersistem bunga padahal yang pelaku usaha percaya Bukalapak menyediakan
diharapkan bagi hasil. semua fitur di situs Bukalapak untuk

JIM UPB Vol 7 No.1


30
2019
p-ISSN:2337-3350 Nina Fapari Arif & Asrul Nur
e-ISSN:2549-9491

kepentingan para pelaku usaha serta pelaku DAFTAR PUSTAKA


usaha yang menjual di Bukalapak selalu Andrian, H. R., & Hendriyanto, R. (2014).
diuntungkan dalam setiap transaksi yang Usulan Pembangunan Model Prototype
terjadi. Sehingga variabel kepercayaan terbukti Layanan Cloud Computing – Saas Portal
penentu pelaku usaha menjual melalui situs Konten Untuk Membangun Konten
jual beli online Bukalapak. Hasil ini senada Pedesaan. Seminar Nasional Teknologi
dengan teori yang dikemukakan oleh Menurut Informasi Dan Multimedia 2014.
(Gefen & Straub, 2003) mengenai https://doi.org/10.1039/C7DT00319F
kepercayaan dibentuk oleh tiga elemen penting Adipranata, Rudy (2005). Perancangan dan
yaitu integrity, ability dan benevolence dalam Pembuatan Aplikasi Segmentasi Fambar
konteks online. dengan Menggunakan Metode
Morphological Watershed. Surabaya :
KESIMPULAN Universitas Kristen Petra
Secara umum hasil penelitian yang Anderson, E. and Weitz (B) 1989,
diperoleh memuaskan dimana kedua faktor Determinants of continuity in
yang teliti yaitu faktor kemudahan dan faktor conventional industrial dyads , marketing
kepercayaan penentu pelaku usaha menjual di science , vol.8 , pp 310-23
situs jual beli online Bukalapak dengan tingkat Brenda Kienan (2001), Small Business
kategori persentase terbesar, dimana yang Solutions E-Commerce Alex Media
berpendapat YA (setuju) sebagian besar, Kompulindo, Jakarta
dengan kata lain faktor kemudahan dan faktor Bungin, Burhan (2001) Metodologi Penelitian
kepercayaaan sebagai salah dua tolak ukur Kualitatif Dan Kuantitatif.
yang di jadikan penentu oleh pelaku usaha Yogyakarta:Gajah Mada Press.
untuk berjualan melalui situs juala beli online Davis, F. D. (1989). Davis 1989.pdf.
Bukalapak. Information Technology.
Sedangkan sebagaian kecil pelaku usaha https://doi.org/10.2307/249008
berpendapat dari segi kemudahan bahwa situs Doney, P.M., and Cannon, J.P., 1997, “An
jual beli online Bukalapak memiliki interface Examination of The Nature of Trust in
yang biasa dari market place lainnya, Buyer – Seller Relationship, “Journal of
postingan barang jualan yang sering hilang Marketing”April, pp. 35-51
dalam lapak, dan fitur chat yang sering eror
dalam berkomunikasi dengan calon pembeli Faisal, Sanapiah. 1990, Penelitian Kualitatif:
serta cek ongkos kirim yang tidak update atau Dasar-dasar dan Aplikasi, Yayasan
diperbaharui. Dari segi kepercayaan sebagian Asih Asah Asuh Malang (YA3 Malang),
kecil pelaku usaha berpendapat bahwa situs Edisi 1, Cet 1
jual beli online Bukalapak lebih
mengutamakan atau berpihak kepada pembeli Featherman, M. S., & Pavlou, P. A. (2003).
daripada pelaku usaha (seller) karena uang Predicting e-services adoption: A
pembeli tetap dikembalikan walau barang perceived risk facets perspective.
telah dikirim yang diakibatkan nomor resi International Journal of Human
pengiriman yang belum di imput sedangkan Computer Studies.
masa waktu pengiriman telah habis, https://doi.org/10.1016/S1071-
Bukalapak telah identik dengan uang karena 5819(03)00111-3
fitur prabayar yang mahal, dan mengahrapkan Friedman, K. (2003). Theory construction in
Bukamodal memiliki sistem bagi hasil agar design research Criteria: Approaches,
pelaku usaha lebih percaya akan diuntungkan and methods. In Design Studies.
dalam menggunakan fitur tersebut. https://doi.org/10.1016/S0142-
694X(03)00039-5

JIM UPB Vol 7 No.1


31
2019
p-ISSN:2337-3350 Nina Fapari Arif & Asrul Nur
e-ISSN:2549-9491

Friedman, E.A. 2003. Coping With The Kountur, R. 2004. Metode Penelitian Untuk
Coming Pandemic Of Renal Failure Penulisan Skripsi dan Tesis, Jakarta:
Due To Diabetes PPM
Mellitus.FactaUniversitatis Series : Kusumasodjaja, Sony 2014 , “E-bisnis dan
Medicine and Biology. 10: 1-15 Ecommerce”Yogyakarta
Laudon, Kenneth C., dan Laudon . Jane P., “
Ganesan, S. 1994. Determinants of long-term Management Information System” , 10th
orientation in buyer-seller relationship. Ed, Jakarta : Salemba Empat, 2007.
Journal of Marketing. 58: 1-19. Lohse, Gerald, and Spiller. 1998. “Electronic
Shopping Association for Computing
Gefen, D., & Straub, D. (2003). Managing Machinery”, Communications of The
User Trust in B2C e-Services. E-Service ACM, ABI/Inform Research, Pge 81.
Journal. Mardiani, I.E., dan Imanuel,
https://doi.org/10.2979/ESJ.2003.2.2.7 O.J.,(2013),’Analisis Keputusan
Gefen, D., & Straub, D. W. (2004). Consumer Pembelian Konsumen melalui Media
trust in B2C e-Commerce and the Online (E-Marketing)’, Jurnal Ekonomi,
importance of social presence: Vol.4, No.2, pp.153-154
Experiments in e-Products and e- McKnight, D. H Choudhury, and Kacmar, C.
Services. Omega. (2002).Special Issue on Measuring
https://doi.org/10.1016/j.omega.2004.01. eCommerce in Net-Enabled
006 Organizations, Part 2 of 2: Developing
Gefen, D and Straubb, D.W (2004). Consumer and Validating Trust Measures for e
Trust in B2C e-Commerce and The Commerce: An Integrative Typology
Importance of Social Presence: Information Systems Research 13:334-
Experiments in e-Products and e- 359
Services . Omega 32 , 407 – 424. Pavlou, P. A. (2003). Consumer Acceptance of
hattacharjee G, Chaudari PS. 2002. Cocoon Electronic Commerce: Integrating Trust
production morphology hatching pattern and Risk with the Technology
and fecundity in seven tropical Acceptance Model. International
earthworm species a laboratory based Journal of Electronic Commerce, 7 (3),
investigation. J. Biosci. 27(3): 283-294. 69 –103.
Irmawati, Dewi 2011. “Pemanfaatan e- Siagian, H., & Cahyono, E. (2014).
commerce dalam Dunia Bisnis”, Jurnal ANALISIS WEBSITE QUALITY,
Ilmiah Orasi Bisnis , Edisi ke-VI TRUST DAN LOYALTY
Juanita, H.A.,& Lestari, U.P.2015. Tingkat PELANGGAN ONLINE SHOP. Jurnal
Kepercayaan Konsumen dan Manajemen Pemasaran.
Pemanfaatan E-Marketing terhadap https://doi.org/10.9744/pemasaran.8.2.55
Keputusan Pembelian Konsumen -61
Produk E-Ticket Pesawat di Octopus
Travel Surabaya. Ebis. Vol. 7. No 1(55- Sumber Lain
74) www.APJII.com
Jarvenpaa, S.L., Tractinsky, N., and Vitale, www.Kompas.com
(2000), M. Consumer trust in an www.Marketing.com
www.CHIP.CO.ID
Internet store. Information Technology
www.Seluler.id
and Management, 1, 1-2 .45-71
www.bukalapak.com
Kotler, Philip dan Gaey AMstrong , 2008.
Prinsip-Prinsip Pemasaran, Edisi 12 ,
Erlangga Jakarta.

JIM UPB Vol 7 No.1


32
2019

Anda mungkin juga menyukai