Anda di halaman 1dari 4

MATERI KE TIGA BELAS (13)

PRODI

Nama : FikiMahtane yarham

Fakultas ; FASYA

Nim : 12112046

Prodi : Hukum Keluarga Islam (HKI)

Kel : 34

1. PEMATERI PERTAMA

Abu bakar S, hum M. S. I Kaprodi Hukum ekonomi syariah ( HES)

Suhardiman, M.S.I Sekprodi Hes

Apa arti sebuah Gelar

 arti dari sebuah gelar sarjana. Suatu hal yang dalam keseharian kita mungkin sangat
membanggakan gelar tersebut, gelar yang merupakan buah dari belajar selama bertahun-tahun. Dan
juga mungkin merupakan suatu hal yang maknanya dalam keseharian sering kita abaikan.

Terkadang, kita terlalu bangga dan tinggi hati dengan suatu gelar, baik itu gelar sarjana atau gelar-gelar
lainnya tanpa berusaha memahami nilai-nilai esensial dari gelar tersebut. Ambil contoh seorang yang
bergelar sarjana hukum dan tentu saja itu menjadi status sosial yang terhormat di masyarakat.
Kenyataannya, status sosial yang tersebut tidak menjamin seseorang untuk bisa berbuat sesuai dengan
harapan masyarakat banyak. Lihat saja, mereka yang tersandung masalah hukum seperti korupsi adalah
orang-orang berpendidikan. Mereka kurang atau tidak sama sekali memberi manfaat bagi masyarakat
yang sebenarnya adalah tugas utama mereka untuk memberi manfaat kepada masyarakat. Dalam
sebuah ungkapan yang ekstrim, tidak ada bedanya antara orang yang bergelar sarjana dengan (maaf)
orang tidak pernah sekolah atau tidak berpendidikan. Atau seseorang yang menyematkan huruf “H” di
depan namannya karena pernah menjalankan ibadah haji tapi masih berteman akrab dengan riba,
sombong, ghibah atau berbagai penyakit hati lainnya. Gelar haji mungkin hanya dijadikan sarana agar
orang lain melihat bahwa ia pernah berangkat menjalankan ibadah haji tanpa berusaha memahami arti
haji yang sesungguhnya.

Di balik sebuah gelar, apapun gelar tersebut, sebenarnya terdapat ilmu yang bermanfaat dan
sebuah tanggung jawab kita terhadap  ilmu tersebut. Dengan gelar dan ilmu yang kita miliki, perbuatan
serta pola pikir kita sudah lebih berkembang dari sebelumnya. Harus ada manfaat dari ilmu,
pengetahuan, dan pengalaman yang kita miliki untuk orang lain. Jadi, tidaklah penting sebuah gelar
disematkan di nama kita. Apapun gelarnya yang penting adalah bagaimana kita bisa memanahami dan
mengimplementasikan ilmu yang kita miliki bisa bermanfaat tidak hanya untuk diri sendiri tapi juga
orang lain. Sungguh indah jika kita bisa bermanfaat bagi orang lain, silaturahim dan kasih sayang sesama
kita akan lebih bernilai jika satu sama lain saling memberi manfaat dari ilmu yang dimiliki.

2. MATERI KE DUA

Dr. Dahlia Haliah Ma'u, S.Ag M.H.I (Kaprodi HKI )

a. Visi misi Hukum Keluarga Islam (HKI)

- Visi

Ulung dan terbuka dalam mengintergrasikan hokum keluarga islam, ilmu


hukum, dan kebudayaan borneo pada tahun 2025.

- Misi

1. Menyelenggarakan pembelajaran yang mengintergrasikan hukum keluarga islam,


ilmu hukum ,dan kebudayaan borneo.

2. menyelenggarakan penelitian yang mengintergrasikan hukum keluarga islam, ilmu


hukum,dan kebudayaan borneo.

3. melaksanakan pengabdian pada masyarakat yang terintergrasi dengan hukum, dan


kebudayaan borneo.

b. Tujuan Prodi Hukum Keluarga Islam (HKI)

1. Terwujudnya prodi yang bertanggung jawab, kredibel transparan, adil, dalam bidang
hukum keluarga.

2. Menghasilkan dan mempublish hasil riset dalam dibang hukum keluarga islam melalui
jurnal prodi HK(AS) dan jurnal ilmiah lainnya.

3. Menghasilkan kerja sama dengan berbagai pihak secara nasional dan internaasional
dalam bidang hukum keluarga islam.

4. Menghasilkan sarjana yang bertaqwa, berakhlak mulia, serta memiliki kopentensi dan
integritas dalam bidang hukum keluarga .

c. Profil Lulusan program studi Hukum Keluarga islam (HKI)


SK Dirjen Pendis Nmr 2500 tahun 2018

1. Praktis Hukum

Sarjana yang berakhlakkul karimah dan berpengetahuan luas yang mampu


melaksanakan tugas umum dan khusus secara hukum keluarga bedasarkan
keislaman, keindonesiaan, dan kemanusiaan.

2. Mediator

Sarjana hukum yang mampu melakukan mediasi hukum keluarga yang


berkepribadian baik, berpengetahuan luas dan mutakhir sesuai dengan etika
keislaman, keilmuan dan keahlian.

3. Konsultan Hukum

Bias menjadi pratisi.

4. Peneliti Pemula

Sarjana hukum yang berakhlakul karimah dan berpengetahuan luas yang


mampu melaksanakan tugas dan bertanggung jawab sebagai akademis dan
peneliti pemula dibidang hukum keluarga.

5. Penyelanggara Syariah

Mampu memberikan pelayanan bidang kepenghuluan, zakat, wakaf, haji, dan


umrah, hisab rukyat dan konsultasi nikah/ rujuk serta tugas- tugas kesyariahan
lainnya.

d. Kampus Merdeka

Permendikbud Nomor 3 tahun 2020 tentang standar nasional pendidikan tinggi.


Perguruan tinggi wajib memberikan hak bagi mahasiswa untuk secara sukarela (dapat
diambil atau tidak)

Pertama, dapat mengambil SKS di luar perguruan tinggi sebanyak dua (2) semester. (setara 40 sks)

Kedua, dapat mengambil SKS di prodi yang berbeda d Pt yang sama sebanyak satu (1) semester.

e. Alur KRS ( Kartu Rencana Studi) online melalui Siakat

1. Mahasiswa aktif

2. Pilih fakultas

3. Log in online
4. Pilih mata kuliah paket( harus teliti memilih)

5. Klik simpan

6. Daftar mata kuliah paket

7. System secara otomatis melakukan finaliasi dan perubahan tidak dapat dilakukan lagi

8. Mahasiswa mencetak form krs online

f. Cara chat dosen pembimbing akademik

1. Perhatikan waktu saat hendak menghubungi pembimbing akademik (PA)

2. Buka dengan ucapan salam

3. Menguncapkan permintaan maaf

4. Sebutkan identitas diri dengan benar

5. Sampaikan keperluan

6. Ucapkan terimakasih

7. Hindari pengiriman pesan berulang kal

Perbanyak organisasi , jadilah mahasiswa yang aktif sehingga dapat menghasilkan mahasiswa hki yang
ulun dan unggul sehingga prospeknya lebih baik.

‘’Jangan jadi mahasiswa yang Dating, Duduk, DIam, Dungu’’

Sekian dari saya dan terimakasih

Rabu, 8 september 2021

Anda mungkin juga menyukai