PEMBAHASAN
A. Definisi
Sistem pernafasan disebut juga dengan sistem respirasi yang berarti
bernafas kembali, sistem ini berperan menyediakan oksigen (O2) yang
diambil dari atsmosfir dan mengeluarkan karbondioksida (CO2) dari sel-
sel tubuh menuju ke udara bebas. Proses bernafas berlangsung dalam
beberapa langkah dengan dukungan sistem syaraf pusat dan sitem
kardiovaskular. Sistem pernafasan terdiri dari rangkaian saluran udara
yang menghantarkan udara luar yang dapat bersentuhan dengan membran
kapiler aveoli yang memisahkan dengan sistem pernafasan dan sistem
kardiovaskular. (Mutaqqin, 20)
Respirasi dalam fisiologis memiliki arti yang cukup luas yang
mencakup 2 proses yang terpisah tetapi berkaitan yaitu respirasi selular
dan eksternal. Respirasi selular yaitu respirasi yang merujuk pada proses
metabolik intrasel yang dilaksanakan dalam mitokondria, yang
menggunakan O2 dan menghasilkan CO2 selagi mengambil energi dari
molekul nutrien. Respirasi eksternal yaitu respirasi yang merujuk pada
pertukaran O2 dan CO2 antara lingkungan eksternal dan sel tubuh.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Respirasi atau pernafasan yaitu
suatu peristiwa menghirup atau menggunakan udara yang mengandung O2
(oksigen) yang disebut inspirasi serta mengeluarkan atau menghasilkan
udara yang mengandung CO2 (karbondioksida) sebagai sisa oksidasi
keluar tubuh (ekspirasi ).
B. Anatomi Sistem Pernafasan
1.2 Faring
Faring yaitu pipa berotot yang berjalan dari dasar
tengkorak sampai persambungannya dengan esofagus pada
ketinggian tulang rawan krikoit. Saluran faring mempunya
panjang 12- 14 cm dan memanjang dari dasar tengkorak
hingga vertebra servikalis ke 6 . faring berada dibelakang
hidung (nasofaring), mulut ( orofaring) dan laring
(laringofaring). Faring digunakan pada saat digestion
(menelan) pada saat bernafas.
Nasofaring terdapat pada superior diarea yang terdapat
epitel bersilia (seodostratifiet) dan tonsil (adenoit), serta
merupakan muara tubeeustacius. Orofaring berfungsi sebagai
penampung udara dari nasofaring dan makan dari mulut.
Laringofaring merupakan bagian terbawah faring yag
berhubungan dengan esofagus dan pita suara yang berada
dalam trakhea.
1.3 Laring
Dibentuk oleh struktur epitelium – linet yang berhubungan
dengan faring dan trakhea. Laring terletak di anterior tulang
belakang (vertebra) ke-4 dan ke-6. Bagian atas esofagus berada
di bagian posterior laring. Fungsi laring yaitu sebagai
pembentuk suara dan produksi jalan nafas bawah dari benda
asing.
Laring terdiri dari :
a. Epiglotis
Merupakan katup kartilago yang membuka selama
menelan.
b. Glotis
Merupakan lubang pita suara dan laring
c. Kartilago tiroid
Merupkan kartilago terbesar di trakhea, terdapat pada
bagian yang terbentuk jakun.
d. Kartilago krikoid
Merupakan cincin yang utuh di laring terletak di bawah
kartilago tiroid.
e. Kartilago aritenoid
Digunakan pada pergerakan pita suara berama dengan
karilago tiroid.
f. Pita suara
Sebuah ligamen yang dikontrol oleh pergerakan otot yang
menghasilkan suara dan menempel pada lumen laring.
2. Sistem pernafasan bagian bawah
Saluran udara konduktif
2.1 Trakhea
Trakhea merupakan perpanjangan dari laring pada
ketinggian tulang vertebra thorakal ke 7 yang bercabang
menjadi 2 bronkus. Ujung cabang trakhea disebut carina.
Trakhea berifat fleksible berotot dan memiliki panjang 12cm
dengan cincin kartilago berbentuk huruf C.
Fungsi trakhea yaitu
a. Penunjang dan menjaga kepatenan jalan nafas dan
mencegah opstruksi jalan nafas saat kepala dan leher
digerakan.
b. Eskalatormukosilaris merupakan keselarasan gerakan silia
membaran mukosa yang teratur yang membawa mukus
dengan partikel yang melekat padanya ke atas laring
dimana partikel ini akan ditelan atau dibatukkan.
c. Reflek batuk, ujung saraf dilaring, trakhea dan bronkus
peka terhadap iritasi sehingga membangkitkan impuls saraf
yang dihantarkan oleh saraf fagus kepusat pernafasan
dibatang otak.
d. Penghangat, pelembab, penyaring
Trakhea terdiri dari 3 lapis jaringan yaitu
a. Lapisan luar yang terdiri dari jaringan elastik dan
fibrosa yang membungkus kartilago
b. Lapisan tengah yang terdiri dari kartilago dan pita otot
polos yang membungkus trakhea dalam susunan heliks.
c. Lapisan dalam yang terdiri dari atas epitalium kolumnar
penyekresi mukus.
- Fase ekspirasi
Otot antar tulang rusuk relaksasi -> tulang rusuk
menurun -> paru-paru menyusut -> tekanan udara dalam paru-
paru lebih besar dibandingkan dengan tekanan udara luar ->
udara keluar
b. Pernafasan perut
Pernafasan perut yaitu pernafasan yang melibatkan otot
diafraghma. Mekanisme pernafasan perut dibagi menjadi dua yaitu
- Fase inspirasi
Metode perhitungan :
Satu pernapasan adalah satu kali menghirup napas dan satu kali
mengeluarkan napas (satu kali gerakan naik turun). Pernapasan dihitung
selama 60 detik, atau dengan 30 detik lalu dikalikan 2 untuk mendapatkan
frekuensi pernapasan tiap menit, pada keadaan normal mungkin
pernapasan hanya dihitung selama 15 detik lalu hasilnya dikalikan 4.
G. Tool/Instrumen
Tujuan :
Persiapan alat :
Prosedur Kerja: