Anda di halaman 1dari 4

Judul ;Melemahnya nilai rupiah terhadap dolar

Setiap tahunnya nilai tukar Rupiah cenderung melemah. Hal ini tentunya bukan hal yang
bagus.Nilai tukar Rupiah yang melemah bukannya tanpa sebab,tetapi banyak faktor yang
menunjang hal tersebut.Setiap tahunnya nilai tukar rupiah terhadap dolar cenderung
melemah tiap tahun.Ada puncak penurunan nilai mata rupiah yang sangat mengejutkan
pada tahun 2014 nilai per dolar as itu sekitar 12.550 menjadi 14.000 di bulan agustus pada
tahun 2015.
Dan pada bulan september 2015 nilai rupiah naik dari 14.000 per dolar as menjadi 13.000
per dolar as.Di Tahun-tahun berikut nya pun nilai rupiah naik turun hingga pada tahun 2016
hingga sekarang niali rupiah stabil di angka 13.300 per dolar as nya.Salah satu hal yang
paling riskan yang menunjang melemahnya nilai tukar Rupiah adalah kecenderungan
melambatnya ekonomi negara Indonesia, sedangkan pada negara-negara maju sedang
terjadi pemulihan ekonomi.
Nilai tukar sebuah mata uang sangat ditentukan oleh hubungan penawaran-permintaan atas
mata uang. Jika permintaan atas sebuah mata uang meningkat sementara penawarannya
menurun, maka nilai tukar mata uang akan naik, begitu pun sebaliknya. Dengan demikian,
Rupiah melemah karena penawaran yang tinggi, sementara permintaannya rendah.
Realitanya, Rupiah memang salah satu mata uang terlemah di dunia, yang nilainya mudah
ditekan oleh perubahan kondisi ekonomi, baik di luar maupun di dalam negeri.faktornya ada
beberapa yang menyebabkan melemahnya nilai rupiah di dunia antara lain sebagai berikut
Perekonomian Yang Kurang Mapan Rupiah termasuk soft currency, yaitu mata uang yang
mudah berfluktuasi atau terdepresiasi, karena perekonomian negara asalnya relatif kurang
mapan. Mata uang negara-negara berkembang umumnya adalah mata uang tipe ini.
Sedangkan, mata uang negara maju seperti Amerika Serikat disebut hard currency, karena
kemampuannya untuk mempengaruhi nilai mata uang yang lebih lemah.
Karakteristik khusus mata uang soft currency adalah sensitivitasnya terhadap kondisi
ekonomi internasional. Krisis finansial, spekulasi di pasar finansial, dan ketidakstabilan
ekonomi bisa mengakibatkan jatuhnya nilai soft currency. Contohnya saat krisis tahun 1997-
1998, ketika perekonomian Indonesia dalam bahaya. Begitu pula, ketika terjadi krisis
Subprime Mortgage di Amerika Serikat, Rupiah sempat terkena imbasnya.
Selain itu, sebagai salah satu negara berkembang, Indonesia berbagi sentimen dengan
negara berkembang lainnya. Artinya, ketika sentimen terhadap negara-negara berkembang
secara umum baik, maka nilai Rupiah akan cenderung menguat. Sebaliknya, ketika di
negara-negara berkembang yang lain banyak kerusuhan, bencana, dan lain sebagainya,
maka nilai Rupiah akan melemah.
Pelarian Modal (Capital Flight) Modal yang beredar di Indonesia, terutama di pasar finansial,
sebagian besar adalah modal asing. Ini membuat nilai Rupiah sedikit banyak tergantung
pada kepercayaan investor asing terhadap prospek bisnis di Indonesia. Semakin baik iklim
bisnis Indonesia, maka akan semakin banyak investasi asing di Indonesia, dan dengan
demikian Rupiah akan semakin menguat. Sebaliknya, semakin negatif pandangan investor
terhadap Indonesia, Rupiah akan kian melemah.
Mari ambil contoh pemotongan stimulus yang dilakukan oleh Bank Sentral Amerika Serikat,
The Fed, baru-baru ini. Kebijakan uang ketat (tight money policy) tersebut membuat
investor memindahkan investasinya dari Indonesia kembali ke Barat. Selain kejadian
tersebut, sudah sering Indonesia mengalami Capital Flight, yang kemudian diikuti oleh
pelemahan nilai Rupiah.
Ketidakstabilan Politik-Ekonomi Dari dalam negeri, faktor yang paling mempengaruhi Rupiah
adalah kondisi politik-ekonomi. Di masa-masa ketidakpastian menjelang pemilu sekarang,
investor cenderung was-was dan akan menunggu hingga terpilih pemimpin baru untuk
menunjukkan sentimen ekonomi yang lebih meyakinkan. Akibatnya, musim menjelang
pemilu umumnya ditandai oleh pelemahan nilai Rupiah.
Performa data ekonomi Indonesia, seperti pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto/Gross
Domestic Product), inflasi, dan neraca perdagangan, juga cukup mempengaruhi Rupiah.
Pertumbuhan yang bagus akan menyokong nilai Rupiah, sebaliknya defisit neraca
perdagangan yang bertambah akan membuat Rupiah terdepresiasi. Dua sisi dalam neraca
perdagangan, impor dan ekspor, sangat penting disini. Inilah sebabnya kenapa sangat
penting bagi Indonesia untuk menggenjot ekspor dan mengurangi ketergantungan pada
produk impor.
https://www.seputarforex.com/artikel/faktorfaktor-yang-menyebabkan-rupiah-melemah-
157900-35

Dampak di masyarakat
Melemahnhya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS menjadi berita utama diberbagai media
massa di Indonesia. Beberapa dampak yang bisa dirasakan secara langsung oleh masyarakat
di tanah air akibat melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS antara lain:
Pertama, terjadi kenaikan harga beli barang-barang impor produksi dari luar negeri, seperti :
phonsel, laptop, dan kendaraan bermotor. Hal ini bisa disiasati oleh konsumen dengan cara
sementara waktu tidak membeli barang-barang tersebut. Konsumen harus sabar menunggu
sampai menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika.
Kedua, bagi masyarakat yang memiliki simpanan uang dolar AS di Bank bisa menyambutnya
dengan bergembira. Karena nilai mata uang dolar AS yang akan ditukarkan ke mata uang
rupiah bisa semakin bertambah.
Misalkan sebelum nilai tukar rupiah ke angka Rp15.000,00/1 dolar adalah 13.000/ 1 dolar.
Maka nasabah bisa mendapatkan keuntungan Rp.2000,00/ 1 dolar untuk setiap mata uang
dolar AS yang akan ditukarkan di Bank. Jadi nasabah tinggal mengalikan saja mata uang
dollar yang dimiliki ke nilai mata uang rupiah.
Ketiga, lebih baik kita mempertimbangkan menyimpan dalam emas dibanding cash
(deposito dll). Menabung emas bisa dimulai dari yang paling kecil seukuran 0.01 gram dan
mulai dari harga di sekitaran Rp. 5.000,00. Nilai emas akan tetap stabil setiap tahun dan
tidak terpengaruh oleh efek inflasi rupiah.
Selain itu nilai tukar emas berpeluang mengalami kenaikan terhadap nilai mata uang. Inflasi
merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinyu, dibarengi dengan proses
meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus. (hipwee.com, 2017)
Keempat, untuk sementara waktu jangan transaksi saham dulu. Rekening saham dapat
dibeli diperusahaan sekuritas. Pembuatan rekening sahamnya sama dengan saat kita
membuka rekening di Bank. Investasi penyetoran modal awal biasanya lima juta rupiah
kepada perusahaan pemilik saham.
Kemudian kita melakukan pemilihan saham perusahaan yang pertumbuhan keuangannya
baik. Caranya dengan memasang aplikasi jual beli saham online di laptop. Saat harga saham
lebih tinggi dari harga beli. Maka kita bisa menjualnya agat mendapatkan keuntungan. Uang
hasil penjualan saham anda akan secara otomatis ditransfer ke rekening saham yang anda
miliki. (sahamok.com)
Saat terjadi inflasi seperti saat ini yakni menurunnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Biasanya nilai jual saham perusahaan di Indonesia akan mengalami penurunan. Saat kita
memutuskan untuk menjual saham tersebut maka bisa mengalami kerugian. Hal ini dapat
terjadi karena harga beli saham lebih mahal dari harga jual saham

Melemahnya Rupiah tentunya memiliki beberapa dampak, beberapa diantaranya pada


dinamika ekspor dan impor dan kenaikan nominal Rupiah dari utang luar negeri, karena
utang luar negeri dipatok dengan mata uang asing. Uang Rupiah yang dimiliki Indonesia
harus ditukar dengan mata uang asing. Akibatnya, nilai tukar Rupiah pun semakin melemah..
Faktor lain yaitu neraca perdagangan yang defisit, yaitu ekspor yang dilakukan Indonesia
lebih kecil daripada impor. Hal ini sebenarnya dapat ditanggulangi jika Indonesia dapat
merubah kultur budaya nya menjadi bangsa yang unggul dalam bidang swasembada di
segala bidang. Ini tentunya memungkinkan dengan kekayaan alam dan potensi sumber daya
manusia yang dimiliki Indonesia.
Faktor ketiga yang juga sangat melemahkan Rupiah adalah bangsa Indonesia yang umumnya
bersifat konsumtif serta boros, bukan menjadi negara yang produktif. Bayangkan saja jika
Indonesia dapat menjadi produktif dan warga negara nya tidak melulu konsumtif, dengan
itu selain menguatnya Rupiah, utang Indonesia ke luar negeri pun dapat dicicil bahkan
dilunasi.
salah satu solusi agar nilai rupiah tidak menurun adalah tidak lagi menggunakan Dolar
Amerika Serikat dalam setiap transaksi ekspor dan impor dengan negara lain, selain AS.
Jadi, misalnya Anda membeli produk atau barang di Eropa, jangan pakai Dolar AS, tapi
gunakan mata uang Euro. Dengan cara seperti ini, perlahan-lahan pengusaha dapat
mengurangi ketergantungannya terhadap Dolar AS, sehingga efek penguatan Dolar akan
sedikit ditekan.

Anda mungkin juga menyukai