Anda di halaman 1dari 6

UTANG JANGKA PENDEK

Kebijakan perusahaan dalam mengambil utang jangka pendek, merupakan salah satu
keputusan untuk menambah dana perusahaan. Sehingga kebutuhan operasional perusahaan
dapat terpenuhi, bahkan kesempatan perusahaan bisa berkembang dengan pesat.
Perusahaan yang memerlukan dana yang besar dan melakukan pinjaman dalam bentuk
hutang akan meningkatkan nilai resiko perusahaan. Selain itu jika perusahaan tidak mampu
melunasi utang jangka pendeknya, maka likuiditas perusahaan akan terancam mengalami
kerugian.
Untuk melakukan pelunasan utang jangka pendek, sebaiknya perusahaan
dapat mengelola keuangan usaha supaya dapat memperoleh laba yang besar. Untuk
pembahasan lebih lanjut, simaklah artikel ini mengenai apa saja hutang jangka pendek bagi
perusahaan. Pinjaman utang jangka pendek akan memiliki waktu pelunasan dan proses syarat
pinjaman hutang yang cukup singkat.

A. Pengertian Utang Jangka Pendek


Hutang jangka pendek adalah suatu pinjaman dana atau yang disebut sebagai
kewajiban yang harus dibayar dan bersifat sebagai dana darurat. Selain itu, hutang ini
juga memiliki jatuh tempo dalam kurun waktu kurang dari 1 tahun.
Pada ilmu akuntansi, utang jangka pendek biasa disebut sebagai liabilitas lancar.
Dalam dunia bisnis, tambahan dana dari utang lazim dilakukan oleh pemilik bisnis baik
perusahaan kecil, menengah maupun besar.
Untuk melunasi kewajiban perusahaan, hal pertama yang akan dilakukan yaitu
melakukan perhitungan atas kepemilikan aktiva atau aset perusahaan. Tetapi ketika
pemilik bisnis tidak dapat melunasi hutangnya, maka perusahaan akan mengambil
kebijakan untuk memotong dividen atas keuntungan dari pemilik investor.

B. Ciri-Ciri utang Jangka Pendek


Suatu transaksi pinjaman utang jangka pendek bisa dikatakan apabila memiliki
ciri-ciri syarat tersebut, yaitu :
1. Adanya kewajiban suatu pinjaman yang harus segera dibayar, di mana transaksi
tersebut sudah memiliki perjanjian antara kedua belah pihak antara pemberi utang
dan penerima pinjaman.
2. Timbulnya nominal kewajiban utang jangka pendek yang harus dibayar.
C. Jenis Utang Jangka Pendek dan Pencatatannya
1. Utang Dagang
Secara spesifik utang dagang adalah suatu jenis pinjaman yang harus dilunasi
dalam jangka waktu yang singkat, biasanya pinjaman ini timbul ketika pebisnis
melakukan kredit atas sebuah barang dan jasa yang dapat dijual kembali kepada
konsumen.
Namun sebagai contoh pencatatan utang dagang atas barang yang dalam
perjalanan harus memiliki syarat dalam pengiriman, yaitu seperti :
Pembelian (Dr) Rpxxx
Utang dagang (Cr) Rpxxx
Contoh:
PD Aneka Jaya pada tanggal 3 Maret 2017 membeli barang dagangan secara kredit
dengan harga Rp15.000.000,00 dari PT Indofood dengan syarat 2/10, n/30.
Jurnal
3 Maret, Pembelian Rp15.000.000,00
Utang dagang Rp15.000.000,00
Jika, Pelunasan pada tanggal 10 Maret maka jurnalnya:
10 Maret, Utang dagang Rp15.000.000,00
Pot. Pembelian Rp300.000,00
Kas Rp14.700.000,00
2% x 15.000.000 =300.000
Jika, peluanasan pada tanggal 2 April maka:
Utang dagang Rp15.000.000,00
Kas Rp15.000.000,00

2. Utang Wesel
Berbeda dengan utang wesel, yang merupakan surat pembayaran yang dapat
diuangkan dan menjadi sebuah jaminan atas pinjaman. Cara tersebut biasanya
dilakukan oleh pemilik usaha secara tertulis atas pembelian barang atau jasa, tetapi
tidak dicantumkan sebagai syarat dalam pinjaman yang diberikan. Sebagai contoh
pencatatannya yaitu :
Pembelian (Dr) Rpxxx
Utang wesel (Cr) Rpxxx
Contoh:
Wesel Berbunga
Pada 8 Maret 2017, CV Usaha Sukses membeli barang dagangan kepada PT.
Indofood seharga Rp15.000.000,00 dengan mendatangani wesel 18%. Jangka waktu
pelunasan selama 3 bulan.
Jurnal:
8 Maret, Pembelian Rp15.000.000,00
Utang wesel Rp15.000.000,00
Pelunasan:
Rp15.000.000 x 18% x 3/12 = Rp675.000
Jurnal:
8 Juni, Utang wesel Rp15.000.000,00
Beban bunga Rp675.000,00
Kas Rp15.675.000,00
Wesel tidak berbunga
Pada 8 Maret 2017, CV Usaha Sukses membeli barang dagangan kepada PT.
Indofood seharga Rp15.000.000,00 dengan mendatangani wesel. Jangka waktu
pelunasan selama 3 bulan.
Jurnal:
8 Maret, Pembelian Rp15.000.000,00
Utang wesel Rp15.000.000,00
Pelunasan:
Jurnal:
8 Juni, Utang wesel Rp15.000.000,00
Kas Rp15.000.000,00

3. Utang Dividen
Seperti yang ketahui bahwa dividen adalah suatu keuntungan secara khusus
yang diberikan oleh pemilik usaha kepada para investor, pada saat dana tersebut
sudah ditananamkan ke dalam perusahaan. Dividen juga tidak selalu dibayar
dengan uang maupun aset, tetapi juga dalam bentuk saham.
Sifat dividen dikatakan sebagai utang karena perusahaan memiliki kewajiban
dalam membayarkan sebagian keuntungan yang dimiliki perusahaan kepada para
pemegang saham. Utang dividen ini juga timbul dimulai pada saat pembagian
dividen dan dapat dikatakan sebagai utang jangka pendek karena pembayaran
tersebut tidak lebih dari satu tahun.
Dalam proses pembagian dividen terdapat tiga tanggal yang berpengaruh
terhadap pencatatan akuntansi yaitu,
a. Tanggal pengumuman
b. Tanggal pendaftaran
c. Tanggal pembayaran dividen
Contoh
Pada tanggal 10 Januari 2017 RUPS perusahaan mengumumkan pembagian dividen
sebesar Rp75.000.000,00. Diumumkan juga bahwa pencatatan saham dilakukan
tanggal 20 Januari 2017, sedangkan dividen tersebut dibayar tanggal 10 Februari
2017.
Jurnal:
a. Tanggal pengumuman
10 Jan, Dividen Rp75.000.000,00
Utang dividen Rp75.000.000,00
b. Tanggal pencatatan
Tidak melakukan penjurnalan karena perusahaan hanya melakukan pendaftaran
saham-saham oleh pemenangnya.
c. Tanggal pembayaran
10 Feb, Utang dividen Rp75.000.000,00
Kas Rp75.000.000,00

4. Utang Penghasilan/Pendapatan Diterima di Muka


Pendapatan diterima di muka adalah seluruh nilai penjualan barang atau jasa
yang didapatkan terlebih dahulu oleh pemilik usaha, namun belum memberikan
produk atau jasa kepada pihak konsumen.
Selain itu, pendapatan diterima di muka juga belum dikatakan sebagai
pendapatan dari pembeli karena termasuk utang jangka pendek. Seperti contoh
hutang jangka pendek pada pendapatan diterima di muka yaitu pembayaran atas
langganan majalah atau koran dalam periode tertentu oleh pelanggan.
Contoh:
PT Sinar Mas menyewakan gedung pada tanggal 1 Maret 2017 sebesar
Rp60.000.000,00 kepada CV Aneka Jaya untuk 1 tahun.
Jurnal:
1 Maret, Kas Rp60.000.000,00
Pendapatan sewa Rp60.000.000,00

5. Utang Biaya (Biaya Yang Masih Harus Dibayar)


Dalam utang biaya adalah sebuah pengeluaran yang biasa dilakukan oleh
pemilik bisnis dan telah tercatat sebagai beban. Namun utang tersebut biasanya
akan dibayarkan sebagai alasan tanggal jatuh tempo yang masih jauh.
Utang biaya ini juga dikatakan sebagai utang jangka pendek karena
pelunasannya kurang dari satu tahun, dan juga dapat diakui sebagai biaya
perusahaan yang sudah terjadi tetapi belum dibayarkan. Contoh hutang jangka
pendek atas hutang biaya seperti biaya gaji, listrik, telepon, komisi dan sebagainya.
a. Utang gaji dan upah (expense payable)
PT Sinar Mas membayar gaji karyawan setiap tanggal 2 bulan beriktnya.
Gaji karyawan untuk bulan Januari 2017 sebesar Rp32.500.000,00
Jurnal:
31 Jan, Beban gaji Rp32.500.000,00
Utang gaji Rp32.500.000,00
b. Utang bunga
PT Duta Kencana mempunyai utang wesel dua bulan sebesar
Rp15.000.000,00 dengan bunga 18% terhitung sejak tanggal 1 Desember
2017.
Jurnal:
31 Des, Beban bunga Rp225.000,00
Utang bunga Rp225.000,00
Rp15.000.000,00 x 18% x 1/12 = Rp225.000,00
c. Utang listrik dan telepon
Biaya listrik dan telepon pada PT Duta untuk bulan Desember 2017 sebesar
Rp4.500.000,00.
Jurnal:
31 Des, Beban listrik dan telepon Rp4.500.000,00
Utang listrik dan telepon Rp4.500.000,00
6. Dana Pihak Ketiga (Utang Pajak)
Sebagai lingkup pihak perusahaan atau pemerintah yang melakukan
penggalangan dana biasanya disebut sebagai dana pihak ketiga. Dana ini juga bisa
dikatakan sebagai utang jangka pendek seperti contohnya pemotongan gaji
karyawan dalam keperluan kegiatan dan kepentingan sosial, hingga termasuk
jaminan serta pajak yang disetorkan kepada otoritas pajak.
Dari segi pencatatan dana pihak ketiga yang akan dibayarkan dalam bentuk
uang atau aktiva dapat dilakukan secara :
Kas (Dr) Rpxxx
Penjualan (Cr) Rpxxx
Utang PPN (Cr) Rpxxx

7. Utang Jangka Pendek yang Jatuh Tempo Dalam Periode Tersebut


Sebagai contoh hutang jangka pendek yang jatuh tempo juga biasa disebut
sebagai utang obligasi. Namun perlu Anda ketahui bahwa utang obligasi dan utang
jangka panjang lainnya, akan jatuh tempo ketika pelunasannya dilakukan dalam
kurung waktu satu tahun. Berbeda dengan bagian utang lainnya yang belum jatuh
tempo yang ditentukan tetap dilaporkan menjadi utang jangka panjang.
Biaya bunga obligasi (Dr) Rpxxx
Utang obligasi (Cr) Rp xxx

Anda mungkin juga menyukai