Materi Doang
Materi Doang
Kebijakan perusahaan dalam mengambil utang jangka pendek, merupakan salah satu
keputusan untuk menambah dana perusahaan. Sehingga kebutuhan operasional perusahaan
dapat terpenuhi, bahkan kesempatan perusahaan bisa berkembang dengan pesat.
Perusahaan yang memerlukan dana yang besar dan melakukan pinjaman dalam bentuk
hutang akan meningkatkan nilai resiko perusahaan. Selain itu jika perusahaan tidak mampu
melunasi utang jangka pendeknya, maka likuiditas perusahaan akan terancam mengalami
kerugian.
Untuk melakukan pelunasan utang jangka pendek, sebaiknya perusahaan
dapat mengelola keuangan usaha supaya dapat memperoleh laba yang besar. Untuk
pembahasan lebih lanjut, simaklah artikel ini mengenai apa saja hutang jangka pendek bagi
perusahaan. Pinjaman utang jangka pendek akan memiliki waktu pelunasan dan proses syarat
pinjaman hutang yang cukup singkat.
2. Utang Wesel
Berbeda dengan utang wesel, yang merupakan surat pembayaran yang dapat
diuangkan dan menjadi sebuah jaminan atas pinjaman. Cara tersebut biasanya
dilakukan oleh pemilik usaha secara tertulis atas pembelian barang atau jasa, tetapi
tidak dicantumkan sebagai syarat dalam pinjaman yang diberikan. Sebagai contoh
pencatatannya yaitu :
Pembelian (Dr) Rpxxx
Utang wesel (Cr) Rpxxx
Contoh:
Wesel Berbunga
Pada 8 Maret 2017, CV Usaha Sukses membeli barang dagangan kepada PT.
Indofood seharga Rp15.000.000,00 dengan mendatangani wesel 18%. Jangka waktu
pelunasan selama 3 bulan.
Jurnal:
8 Maret, Pembelian Rp15.000.000,00
Utang wesel Rp15.000.000,00
Pelunasan:
Rp15.000.000 x 18% x 3/12 = Rp675.000
Jurnal:
8 Juni, Utang wesel Rp15.000.000,00
Beban bunga Rp675.000,00
Kas Rp15.675.000,00
Wesel tidak berbunga
Pada 8 Maret 2017, CV Usaha Sukses membeli barang dagangan kepada PT.
Indofood seharga Rp15.000.000,00 dengan mendatangani wesel. Jangka waktu
pelunasan selama 3 bulan.
Jurnal:
8 Maret, Pembelian Rp15.000.000,00
Utang wesel Rp15.000.000,00
Pelunasan:
Jurnal:
8 Juni, Utang wesel Rp15.000.000,00
Kas Rp15.000.000,00
3. Utang Dividen
Seperti yang ketahui bahwa dividen adalah suatu keuntungan secara khusus
yang diberikan oleh pemilik usaha kepada para investor, pada saat dana tersebut
sudah ditananamkan ke dalam perusahaan. Dividen juga tidak selalu dibayar
dengan uang maupun aset, tetapi juga dalam bentuk saham.
Sifat dividen dikatakan sebagai utang karena perusahaan memiliki kewajiban
dalam membayarkan sebagian keuntungan yang dimiliki perusahaan kepada para
pemegang saham. Utang dividen ini juga timbul dimulai pada saat pembagian
dividen dan dapat dikatakan sebagai utang jangka pendek karena pembayaran
tersebut tidak lebih dari satu tahun.
Dalam proses pembagian dividen terdapat tiga tanggal yang berpengaruh
terhadap pencatatan akuntansi yaitu,
a. Tanggal pengumuman
b. Tanggal pendaftaran
c. Tanggal pembayaran dividen
Contoh
Pada tanggal 10 Januari 2017 RUPS perusahaan mengumumkan pembagian dividen
sebesar Rp75.000.000,00. Diumumkan juga bahwa pencatatan saham dilakukan
tanggal 20 Januari 2017, sedangkan dividen tersebut dibayar tanggal 10 Februari
2017.
Jurnal:
a. Tanggal pengumuman
10 Jan, Dividen Rp75.000.000,00
Utang dividen Rp75.000.000,00
b. Tanggal pencatatan
Tidak melakukan penjurnalan karena perusahaan hanya melakukan pendaftaran
saham-saham oleh pemenangnya.
c. Tanggal pembayaran
10 Feb, Utang dividen Rp75.000.000,00
Kas Rp75.000.000,00