Anda di halaman 1dari 18

DEMOKRASI INDONESIA

Digunakan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan

Disusun oleh :

 Dwi Febriani (20140220017)


 Nurul Nidha Inayah (20140220019)
 Kharisma Sabilla Putri (20140220118)
 Dedes Erlina (20140220135)

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta


Fakultas Pertanian
Jurusan Agribisnis
Yogyakarta
2014
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Berkat rahmat dan karunia-Nya,
makalah yang berjudul Demokrasi Indonesia dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada
waktunya. Makalah ini disusun berdasarkan standar untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan Program Studi Agribisnis di Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, kami
berharap adanya kritik maupun saran yang bersifat membangun. Sehingga, tercapai maksud
dan tujuan dari penulisan makalah ini. Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dan berperan dalam penyusunan makalah ini dari awal hingga
akhir.

Akhirnya, kami berharap semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya dan keberadaannya memberikan manfaat bagi bagi kita semua. Aamiin.

Yogyakarta, 29 November 2014

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................1
1.3 Tujuan..........................................................................................................................1
1.4 Manfaat........................................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................3
PEMBAHASAN........................................................................................................................3
2.1 Pengertian Demokrasi.................................................................................................3
2.2 Pengertian Demokrasi Menurut Para Ahli..................................................................3
2.3 Ciri-ciri Demokrasi......................................................................................................4
2.4 Landasan-landasan Demokrasi....................................................................................6
2.5 Jenis-jenis dan Prinsip Demokrasi di Indonesia..........................................................7
2.6 Perkembangan serta Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia.......................................11
BAB III.....................................................................................................................................14
PENUTUP................................................................................................................................14
3.1 Kesimpulan................................................................................................................14
3.2 Saran..........................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara dari
rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Begitulah pemahaman yang paling sederhana
tentang demokrasi, yang diketahui oleh hampir semua orang.

Konsep demokrasi menjadi sebuah kata kunci tersendiri dalam bidang ilmu politik.
Hal ini menjadi wajar, sebab demokrasi saat ini disebut-sebut sebagai indikator
perkembangan politik suatu negara. Berbicara mengenai demokrasi adalah
memperbincangkan tentang kekuasaan, atau lebih tepatnya pengelolaan kekuasaan secara
beradab. Di Indonesia sendiri, demokrasi telah melewati banyak fase-fase di mana
demokrasi semakin berkembang sesuai perkembangan zaman. Dalam pelaksanaannya,
demokrasi selalu menimbulkan pro dan kontra, baik dalam kebijakan maupun
realisasinya. Maka dari itu, penulis mengangkat masalah demokrasi, khususnya
demokrasi di Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan demokrasi ?


2. Bagaimana pengertian demokrasi menurut para ahli ?
3. Apasajakah ciri-ciri demokrasi ?
4. Apa saja landasan-landasan demokrasi?
5. Apa saja jenis-jenis dan prinsip demokrasi di Indonesia ?
6. Bagaimana perkembangan serta pelaksanaan demokrasi di Indonesia ?

1.3 Tujuan

Makalah ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami tentang demokrasi di


Indonesia. Secara rinci, tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut:
1. Pembaca dapat mengetahui dan memahami pengertian demokrasi.
2. Pembaca dapat mengetahui dan memahami pengertian demokrasi menurut para ahli.
3. Pembaca dapat mengetahui ciri-ciri demokrasi.
4. Pembaca dapat mengetahui landasan-landasan demokrasi.
5. Pembaca dapat mengetahui jenis-jenis dan prinsip demokrasi di Indonesia.
6. Pembaca dapat mengetahui dan memahami perkembangan dan pelaksanaan
demokrasi di Indonesia.

1.4 Manfaat
Manfaat yang dapat diambil dari makalah ini adalah dapat mengetahui dan
memahami konteks demokrasi sebenarnya sekaligus menambah wawasan pengetahuan
tentang demokrasi khususnya demokrasi di Indonesia, sehingga dapat menerapkannya
dalam kehidupan sehari-hari dengan baik dan benar.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Demokrasi
Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara
sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara
untuk di jalankan oleh pemerintah negara tersebut.
Istilah demokrasi berasal dari kata Demos yang artinya rakyat, dan Kratos atau
Cratein yang artinya kekuasaan. Demokratisasi dapat di mengerti sebagai proses
pelaksanaan demokrasi dalam kehidupan politik kenegaraan dan kemasyarakatan.1
Menurut Internasional Commision of Jurits, demokrasi adalah suatu bentuk
pemerintahan oleh rakyat dimana kekuasaan tertinggi ditangan rakyat dan di jalankan
langsung oleh mereka atau oleh wakil-wakil yang mereka pilih dibawah sistem
pemilihan yang bebas. Jadi, yang di utamakan dalam pemerintahan demokrasi adalah
rakyat.
Demokrasi sebagai dasar hidup bernegara mengandung pengertian bahwa pada
tingkat terakhir rakyat memberikan ketentuan dalam masalah-masalah mengenai
kehidupannya, termasuk dalam menilai kebijakan Negara, karna kebijakan tersebut
menentukan kehidupan rakyat.
Dari sudut organisasi, demokrasi berarti pengorganisasian Negara yang
dilakukan oleh rakyat sendiri atau atas dasar persetujuan rakyat karena kedaulatan
berada ditangan rakyat.2
Secara umum demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan dimana rakyat diikut
sertakan dalam pemerintahan negara serta sebagai penentu keputusan dan kebijakan
tertinggi dalam penyelenggaraan negara dan pemerintahan serta sebagai pengontrol
terhadap pelaksanaanya, baik secara langsung oleh rakyat atau melalui lembaga
perwalian.

2.2 Pengertian Demokrasi Menurut Para Ahli


A. Abraham Lincoln (Presiden AS ke-16)
“Demokrasi adalah pemerintahan dari, oleh dan untuk rakyat (Democracy is
government of the people, by the people and for the people).”

1
Achmad Buchory DKK, Pendidikan Kewarganegaraan Kelas XI semester 1, (Solo: CV. HaKa MJ), hh. 18-
19
2
A. Ubaidilah, Demokrasi, Ham, dan Masyarakat Madani, (Jakarta: Jakarta Press, 2000), hh. 162-163
B. C.F Strong
“Suatu sistem pemerintahan di mana mayoritas anggota dewasa dari masyarakat
politik ikut serta atas dasar sistem perwakilan yang menjamin bahwa pemerintahan
akhirnya mempertanggungjawabkan tindakan-tindakan kepada mayoritas itu.”
C. Kranemburg
“Demokrasi berasal dari kata Yunani demos dan kratos. Demos (rakyat) dan kratos
(pemerintahan). Jadi, demokrasi berarti cara memerintah dari rakyat.”
D. Charles Costello
“Demokrasi adalah sistem social dan politik pemerintahan diri dengan kekuasaan-
kekuasaan emerintah yang dibatasi hukum dan kebiasaan untuk melindungi hak-hak
perorangan warga negara.”
E. Harris Soche
“Demokrasi  adalah pemerintahan rakyat karena itu kekuasaan melekat pada rakyat.”
F. Koentjoro Poerbopranoto
“Demokrasi adalah negara yang pemerintahannya dipegang oleh rakyat. Hal ini
berarti suatu sistem dimana rakyat diikut sertakan dalam pemerintahan negara.”
G. Amin Rais
“Demokrasi bisa ditafsirkan dengan berbagai ragam pengertian. Namun esensinya
adalah tetap, yaitu kedaulatan harus diberikan kepada rakyat. Lewat demokrasi, juga
akan menghindarkan adanya tirani mayoritas atas minoritas dan juga tirani minoritas
atas mayoritas yang sama-sama bahaya.”

2.3 Ciri-ciri Demokrasi


Sebuah Negara bisa di sebut sebagai Negara demokrasi manakala memiliki
sejumlah ciri-ciri. Ciri-ciri itu sering disebut sebagai pilar demokrasi. Adapun cirri-
ciri pemerintahan demokrasi sebagai berikut:
1. Kedaulatan rakyat
Kedaulatan berarti kekuasaan tertinggi. Dalam negara demokrasi, pemilik
kedaulatan adalah rakyat bukan penguasa. Kekuasaan tertinggi ada pada rakyat.
Kekuasaan yang dimiluki oleh penguasa berasal dari rakyat.
2. Pemerintahan didasarkan pada persetujuan rakyat
Prinsip ini menghendaki adanya pengawasan rakyat terhadap pemerintahan. Dalam
hal ini, penguasa negara tidak bisa dan tidak boleh menjalankan kehidupan  negara
berdasarkan kemauannya sendiri.

3. Pemerintahan mayoritas dan perlindungan hak-hak minoritas


Prinsip ini menghendaki adanya keadilan dalam keputusan. Keputusan yang sesuai
dengan kehendak rakyat. Dalam kenyataan, kehendak rakyat bias berbeda-beda,
tidak sama. Dalam hal demikian, keputusan diambil sesuai kehendak mayoritas
rakyat. Namun, keputusan tersebut harus menghormati hak-hak minoritas.

4. Jaminan hak-hak asasi manusia


Prinsip ini menghendaki adanya jaminan hak-hak asasi. Jaminan tersebut
dinyatakan  dalam konstitusi. Jaminan hak asasi itu sekurang-kurangnya meliputi
hak-hak dasar. Hak-hak tersebut meliputi:
(1) Hak mengemukakan pendapat, berekspresi, dan pers bebas.
(2) Hak beragama.
(3) Hak hidup, hak berserikat dan berkumpul.
(4) Hak persamaan perlindungan hukum.
(5) Hak atas proses peradilan yang bebas.

5. Pemilu yang bebas dan adil


Prinsip ini menghendaki adanya pergantian pimpinan pemerintahan secara damai
dan teratur. Hal ini penting untuk menjaga agar kedaulatan rakyat tidak di
selewengkan. Untuk itu diselenggarakan pemilu.

6. Persamaan di depan hukum


Prinsip ini menghendaki adanya persamaan politik. Maksudnya, secara hukum
setiap warga Negara mempunyai kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam
proses pembuatan keputusan politik. Jadi, siapa saja memiliki kesempatan yang
sama untuk berpartisipasi. Itu berarti tidak boleh ada diskriminasi, entah
berdasarkan suku, ras, agama, antar golongan maupun jenis kelamin.

7. Perlindungan hukum
Prinsip ini menghendaki adanya perlindungan hukum warga Negara dari tindakan
sewenang-wenang oleh negara.
8. Pemerintahan di batasi oleh konstitusi
Prinsip ini menghendaki adanya pembatasan kekuasaan pemerintah melalui hukum.
Pembatasan itu di tuangkan dalam konstitusi. Selanjutnya konstitusi itu menjadi
dasar penyelenggaraan negara yang harus di patuhi oleh pemerintah. Itulah
sebabnya pemerintahan demokrasi sering di sebut “demokrasi konstitusional”
dengan demikian, pemerintahan demokrasi dijalankan sesuai prinsip supremasi
hukum (rule of law). Itu berarti kebijakan negara harus didasarkan pada hukum.

 9. Penghargaan pada keberagaman


Prinsip ini menghendaki agar tiap-tiap kelompok sosial budaya, ekonomi, ataupun
politik diakui dan dijamin keberadaannya. Masing-masing kelompok memiliki hak
dan kewajiban yang sama untuk berpartisipasi dalam penyelenggaraan kehidupan
negara.

10. Penghargaan terhadap nilai-nilai demokrasi


Prinsip ini menghendaki agar kehidupan negara senantiasa diwarnai oleh toleransi,
kemanfaatan, kerja sama dan konsesus. Tolenrasi berarti kesedian untuk menahan
diri, bersikap sabar, membiarkan dan berhati lapang terhadap orang-orang yang
berpandangan berbeda. Kemanfaatan berarti demokrasi haruslah mendatangkan
manfaat konkret, yaitu perbaikan kehidupan rakyat.kerja sama berarti semua pihak
bersedia untuk menyumbangkan kemampuan terbaiknya dalam mewujudkan cita-
cita bersama. Kompromi berarti ada komitmen untuk mencari titik temu di antara
berbagai macam pandangan dan perbedaan pendapat guna mencari pemecahan
untuk kebaikan bersama.

2.4 Landasan-landasan Demokrasi


A. Pembukaan UUD 1945
1. Alinea pertama yang berbunyi Kemerdekaan ialah hak segala bangsa.
2. Alinea kedua yang berbunyi Mengantarkan rakyat Indonesia kepintu gerbang
kemerdekaan Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
3. Alinea ketiga yang berbunyi Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan
didorong oleh keinginan luhur supaya berkehidupan dan kebangsaaan yang bebas.
4. Alinea keempat yang berbunyi Melindungi segenap bangsa.

B. Batang Tubuh UUD 1945


1. Pasal 1 ayat 2 yaitu tentang “Kedaulatan adalah ditangan rakyat”.
2. Pasal 2 yaitu tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat.
3. Pasal 6 yaitu tentang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden.
4. Pasal 24 dan Pasal 25 yaitu tentang Peradilan yang merdeka.
5. Pasal 27 ayat 1 yaitu tentang Persamaan kedudukan di dalam hukum.
6. Pasal 28 yaitu tentang Kemerdekaan berserikat dan berkumpul.

C. Lain-lain
1. Ketetapan MPR RI No. XVII/MPR/1998 tentang hak asasi
2. UU No. 39 tahun 1999 tentang HAM

2.5 Jenis-jenis dan Prinsip Demokrasi di Indonesia


A. Jenis-jenis Demokrasi
1. Demokrasi ditinjau dari cara penyaluran kehendak rakyat:

(1) Demokrasi langsung


Dipraktikkan di negara-negara kota (polis, city state) pada zaman
Yunani Kuno. Pada masa itu, seluruh rakyat dapat menyampaikan aspirasi
dan pandangannya secara langsung. Dengan demikian, pemerintah dapat
mengetahui aspirasi dan persoalan-persoalan yang sebenarnya dihadapi
masyarakat. Namun dalam zaman modern, demokrasi langsung sulit
dilaksanakan karena:
a. Sulitnya mencari tempat yang dapat menampung seluruh rakyat
sekaligus dalam membicarakan suatu urusan.
b. Tidak setiap orang memahami persoalan-persoalan negara yang
semakin rumit dan kompleks.
c. Musyawarah tidak akan efektif sehingga sulit menghasilkan keputusan
yang baik.

(2) Demokrasi tidak langsung atau demokrasi perwakilan


Sistem demokrasi (menggantikan demokrasi langsung) yang dalam
menyalurkan kehendaknya, rakyat memilih wakil-wakil mereka untuk
duduk dalam parlemen. Aspirasi rakyat disampaikan melalui wakil-wakil
mereka dalam parlemen. Tipe demokrasi perwakilan berlainan menurut
konstitusi negara masing-masing.
Sistem pemilihan ada dua macam yaitu pemilihan secara langsung
dan pemilihan bertingkat. Pada pemilihan secara langsung, setiap warga
negara yang berhak secara langsung memilih orang-orang yang akan
duduk di parlemen. Sementara itu, pada pemilihan bertingkat, yang
dipilih rakyat adalah orang-orang di lingkungan mereka sendiri,
kemudian orang-orang yang terpilih itu memilih anggota-anggota
parlemen.

(3) Demokrasi perwakilan dengan sistem referendum


Dalam sistem demokrasi ini rakyat memilih para wakil mereka
untuk duduk di parlemen, tetapi parlemen tetap dikontrol oleh pengaruh
rakyat dengan sistem referendum (pemungutan suara untuk mengetahui
kehendak rakyat secara langsung). Sistem ini digunakan di salah satu
negara bagian Swiss yang disebut Kanton.

2. Demokrasi ditinjau dari titik berat perhatiannya:


(1) Demokrasi Formal
Demokrasi formal menjunjung tinggi persamaan dalam bidang
politik tanpa disertai upaya untuk mengurangi atau menghilangkan
kesenjangan rakyat dalam bidang ekonomi. Dalam sistem demokrasi yang
demikian, semua orang dianggap memiliki derajat dan hak yang sama.
Namun, karena kesamaan itu, penerapan azas free fight competition
(persaingan bebas) dalam bidang ekonomi menyebabkan kesenjangan
antara golongan kaya dan golongan miskin kian lebar, kepentingan umum
pun diabaikan.
Demokrasi formal/ liberal sering pula disebut demokrasi Barat
karena pada umumnya dipraktikkan oleh negara-negara Barat. Kaum
komunis bahkan menyebutnya demokrasi kapitalis karena dalam
pelaksanaannya kaum kapitalis selalu dimenangkan oleh pengaruh uang
(money politics) yang menguasai opini masyarakat (public opinion).

(2) Demokrasi Material


Demokrasi material menitik beratkan upaya-upaya menghilangkan
perbedaan dalam bidang ekonomi sehingga persamaan dalam persamaan
hak dalam bidang politik kurang diperhatikan, bahkan mudah
dihilangkan. Untuk mengurangi perbedaan dalam bidang ekonomi, partai
penguasa (sebagai representasi kekuasaan negara) akan menjadikan
segala sesuatu sebagai milik negara. Hak milik pribadi tidak diakui.
Maka, demi persamaan dalam bidang ekonomi, kebebasan dan hak-hak
azasi manusia di bidang politik diabaikan. Demokrasi material
menimbulkan perkosaan rohani dan spiritual.
Demokrasi ini sering disebut demokrasi Timur karena berkembang
di negara-negara sosialis/ komunis di Timur, seperti Rusia,
Cekoslowakia, Polandia dan Hongaria dengan ciri-ciri:
a. sistem satu (mono) partai, yaitu partai komunis (di Rusia).
b. sistem otoriter, yaitu otoritas penguasa dapat dipaksakan kepada
rakyat.
c. sistem perangkapan pimpinan, yaitu pemimpin partai merangkap
sebagai pemimpin negara/ pemerintahan.
d. sistem pemusatan kekuasaan di tangan penguasa tertinggi dalam
negara.

(3) Demokrasi Gabungan


Demokrasi ini mengambil kebaikan dan membuang keburukan
demokrasi formal dan material. Persamaan derajat dan hak setiap orang
tetap diakui, tetapi diperlukan pembatasan untuk mewujudkan
kesejahteraan seluruh rakyat. Pelaksanaan demokrasi ini bergantung pada
ideologi negara masing-masing sejauh tidak secara jelas
kecenderungannya kepada demokrasi liberal atau demokrasi rakyat.

3. Demokrasi di tinjau dari prinsip ideologinya3:


(1) Demokrasi konstitusional (demokrasi liberal)
Demokrasi yang di dasari dan di jiwai oleh pandangan liberalisme
yaitu suatu paham yang menentukan pada kebebasan individu yang
sangat luas dan longgar tanpa mengabaikan kepentingan umum.

(2) Demokrasi rakyat (demokrasi komunis)


Di namakan demokrasi proletar, yang di dasari dan di jiwai paham
marxisme-komunisme. Demokrasi rakyat mencita-citakan kehidupan
yang tidak mengenal klas sosial dan masyarakat ideal.

3
Achmad Buchory DKK, op.cit., h. 20
B. Prinsip Demokrasi di Indonesia
Suatu negara dikatakan demokratis apabila sistem pemerintahannya mewujudkan
prinsip-prinsip demokrasi. Robert Dahi (Sranti, dkk; 2008) menyatakan terdapat beberapa
prinsip demokrasi yang harus ada dalam sistem pemerintahan Negara demokrasi, yaitu:
1. Adanya control atau kendali atas keputusan pemerintah. Pemerintah dalam
mengambil keputusan dikontrol oleh lembaga legislative (DPR dan DPRD).
2. Adanya pemilihan yang teliti dan jujur. Demokrasi dapat berjalan dengan baik
apabila adanya partisipasi aktif dan warga Negara dan partisipasi tersebut
dilakukan dengan teliti dan jujur. Warga Negara diberi informasi pengetahuan
yang akurat dan dilakukan dengan jujur.
3. Adanya hak memilih dan dipilih. Hak untuk memilih, yaitu memberikan hak
pengawasan rakyat terhadap pemerintahan, serta memutuskan pilihan terbaik
sesuai tujuan yang ingin dicapai rakyat. Hak dipilih yaitu memberikan
kesempatan kepada setiap warga Negara untuk dipilih dalam menjalankan
amanat dari warga pemilihnya.
4. Adanya kebebasan menyatakan pendapat tanpa ancaman. Demokrasi
membutuhkan kebebasan dalam menyampaikan pendapat, bersenkat dengan
rasa aman.
5. Adanya kebebasan mengakses informasi. Dengan membutuhkan informasi yang
akurat, untuk itu setiap warga Negara harus mendapatkan akses informasi yang
memadai. Setiap keputusan pemerintah harus disosialisasikan dan mendapatkan
persetujuan DPR, serta menjadi kewajiban pemenntah untuk memberikan
inforrnasi yang benar.
6. Adanya kebebasan berserikat yang terbuka. Kebebasan untuk berserikat ini
memberikan dorongan bagi warga Negara yang merasa lemah, dan untuk
memperkuatnya membutuhkan teman atau kelompok dalam bentuk serikat.
7. Untuk mengukur pelaksanaan pemerintahan demokrasi, perlu diperhatikan
beberapa parameter demokrasi, yaitu:
8. Pembentukan pemerintahan melalui pemilu. Pembentukan pemerintahan
dilakukan dalam sebuah pemilihan umum yang dilaksanakan dengan teliti dan
jujur.
9. Sistem pertanggungjawaban pemerintah. Pemerintahan yang dihasilkan dan
pemilu harus mempertanggungjawabkan kinerjanya secara transparan dan dalam
periode tertentu.
10. Penganturan sistem dan distribusi kekuasaan Negara. Kekuasaan Negara
dijalankan secara distributive untuk menghindari penumpukan kekuasaan dalam
satu tangan (legislative, eksekutiv, dan yudikatif).
11. Pengawasan oleh rakyat. Demokrasi membutuhkan sistem pengawasan oleh
rakyat terhadap jalannya pemerintahan, sehingga terjadi mekanisme yang
memungkinkan chek and balance terhadap kekuasaan yang dijalankan eksekutif
dan legislative.

2.6 Perkembangan serta Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia


Demokrasi dalam sejarah politik Indonesia dibagi dalam beberapa periodesasi, yaitu
sebagai berikut:

1. Demokrasi Parlementer (Liberal)


Demokrasi ini dipraktikan pada masa berlakunya UUD 1945 periode pertama
(1945-1949) kemudian dilanjutkan pada berlakunya Konstitusi Republik Indonesia
Serikat (UUD RIS) 1949 dan UUDS 1950. Demokrasi ini secara yuridis resmi
berakhir pada tanggal 5 Juli 1959 bersamaan dengan pemberlakuan kembali UUD
1945.
Pada masa berlakunya demokrasi parlementer (1945-1959), kehidupan politik dan
pemerintahan tidak stabil, sehingga program dari suatu pemerintahan tidak dapat
dijalankan dengan baik dan berkesinambungan. Timbulnya perbedaan pendapat yang
sangat mendasar diantara partai politik yang ada pada saat itu.

2. Demokrasi Terpimpin (1959-1965)
Lahirnya demokrasi terpimpin ini tercipta dari keinsyafan, kesadaran, dan
keyakinan terhadap keburukan yang diakibatkan oleh praktik demokrasi parlementer
(liberal) yang melahirikan terpecahnya masyarakat, baik dalam kehidupan politik
maupun dalam tatanan kehidupan ekonomi.
Secara konsepsional, demokrasi terpimpin memiliki kelebihan yang dapat
mengatasi permasalahan yang dihadapi masyarakat. Hal itu dapat dilihat dan
ungkapan Presiden Soekarno ketika memberikan amanat kepada konstituante tanggal
22 April 1959 tentang pokok-pokok demokrasi terpimpin, antara lain;
a. Demokrasi terpimpin bukanlah diktator
b. Demokrasi terpimpin adalah demokrasi yang cocok dengan kepribadian dan
dasar hidup bangsa Indonesia
c. Demokrasi terpimpin adalah demokrasi disegala soal kenegaraan dan
kemasyarakatan yang meliputi bidang politik, ekonomi, dan social
d. Inti daripada pimpinan dalam demokrasi terpimpin adalah permusyawaratan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan.
e. Oposisi dalam arti melahirkan pendapat yang sehat dan yang membangun
diharuskan dalam demokrasi terpimpin.
Berdasarkan pokok pikiran tersebut demokrasi terpimpin tidak bertentangan
dengan Pancasila dan UUD 1945 serta budaya bangsa Indoesia. Namun dalam
praktiknya, konsep-konsep tersebut tidak direalisasikan sebagaimana mestinya,
sehingga seringkali menyimpang dan nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, dan budaya
bangsa. Penyebabnya adalah selain terletak pada presiden, juga karena kelemahan
legislative sebagai patner dan pengontrol eksekutif serta situasi social poltik yang
tidak menentu saat itu.

3. Demokrasi Pancasila (demokrasi dalam Pemerintahan Orde Baru)


Demokrasi Pancasila mengandung arti bahwa dalam menggunakan hak-hak
demokrasi haruslah disertai rasa tanggung jawab kepada Tuhan Yang Maha Esa
menurut agama dan kepercayaan masing-masing, menjunjung tinggi nilal-nilal
kemanusiaan sesuai dengan martabat dan harkat manusia, haruslah menjamin
persatuan dan kesatuan bangsa, mengutamakan musyawarah dalam menyelesaian
masalah bangsa, dan harus dimanfaatkan untuk mewujudkan keadilan social.
Demokrasi Pancasila berpangkal dari kekeluargaan dan gotong royong. Semangat
kekeluargaan itu sendiri sudah lama dianut dan berkembang dalam masyarakat
Indonesia, khususnya di masyarakat pedesaan.
Mengapa lahir demokrasi Pancasila? Munculnya demokrsi Pancasila adalah
adanya berbagai penyelewengan dan permasalahan yang di alami oleh bangsa
Indonesia pada berlakunya demokrsi parlementer dan demokrasi terpimpin. Kedua
jenis demokrasi tersebut tidak cocok doterapkan diindonesia yang bernapaskan
kekeluargaan dan gotong royong.
Sejak lahirnya orde baru di Indonesia diberlakukan demokrasi Pancasila sampai
saat ini. Meskipun demojrasi ini tidak bertentangan dengan prinsip demokrasi
konstitusional, namun praktik demokrasi yang dijalankan pada masa orde baru masih
terdapat berbagai peyimpangan yang tidak ejalan dengan ciri dan prinsip demokrasi
pancasila, diantaranya:
a. Penyelenggaraan pemilu yang tidak jujur dan adil
b. Penegakkan kebebasan berpolitik bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS)
c. Kekuasaan kehakiman (yudikatif) yang tidak mandiri karena para hakim
adalah anggota  PNS Departemen Kehakiman
d. Kurangnya jaminan kebebasan mengemukakan pendapat
e. System kepartaian yang tidak otonom dan berat sebelah
f. Maraknya praktik kolusi, korupsi, dan nepotisme
g. Menteri-menteri dan Gubernur di angkat menjadi anggota MPR

4. Demokrasi Pancasila Pada Era Orde Reformasi


Demokrasi yang dijalankan pada masa reformasi ini masih tetap demokrasi
pancasila. Namun perbedaanya terletak pada aturan pelaksanaan. Berdasarkan
peraturan perundang-undangan dan praktik pelaksanaan demokrasi, terdapat beberapa
perubahan pelaksanaan demokrasi pancasila dari masa orde baru pelaksanaan
demokrasi pada masa orde reformasi sekarang ini yaitu :
a. Pemilihan umum lebih demokratis
b. Partai politik lebih mandiri
c. Lembaga demokrasi lebih berfungsi
d. Konsep trias politika (3 Pilar Kekuasaan Negara) masing-masing bersifat
otonom penuh.
Adanya kehidupan yang demokratis, melalui hukum dan peraturan yang dibuat
be\rdasarkan kehendak rakyat, ketentraman dan ketertiban akan lebih mudah
diwujudkan. Tata cara pelaksanaan demokrasi Pancasila dilandaskan atas mekanisme
konstitusional karena penyelenggaraan pemeritah Negara Republik Indonesia
berdasarkan konstitusi.
Demokrasi pancasila hanya akan dapat dilaksanakandengan baik apabila nilai-
nilai yang terkandung didalamnya dapat dipahami dan dihayati sebagai nilai-nilai
budaya politik yang mempengaruhi sikap hidup politik pendukungnya.
Catatan penting : kegagalan Demokrasi Pancasila pada zaman orde baru, bukan
berasal dari konsep dasar demokrasi pancasila, melainkan lebih kepada praktik atau
pelaksanaanya yang mengingkari keberadaan Demokrasi Pancasila
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan sebelumnya, dapat kita simpulkan bahwa Demokrasi merupakan
sistem pemerintahan

3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

Adi. (2011, April). Retrieved November 29, 2014, from


http://www.adipedia.com/2011/04/perkembangan-demokrasi-di-indonesia.html?=1

Adriana, D. (2013, April). Retrieved November 29, 2014, from


http://putriadri.blogspot.com/2013/04/makalah-demokrasi-indonesia.html

Anonim. (n.d.). Retrieved November 29, 2014, from


https://www.academia.edu/5231958/Makalah_Demokrasi_Indonesi

Anonim. (2010). Tuntas Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Graha Pustaka.

Arifin. (2012, Mei). Retrieved November 29, 2014, from http://arifin-


kumpulanmakalah.blogspot.com/2012/05/makalah-demokrasi.html?m=1

Buchory, Achmad DKK. (n.d.). Pendidikan Kewarganegaraan Kelas XI Semester 1. Solo: CV. HaKa MJ.

Drs. Aim Abdulkarim, M. (2004). Kewarganegaraan Jilid 2. Bandung: Grafindo Media Pratama.

Hendro, S. (2010). Retrieved November 29, 2014, from


http://sakauhendro.wordpress.com/demokrasi-dan-politik/pengertian-demokrasi.html

Krisiyanto. (2009, September 30). Retrieved November 29, 2014, from


http://krizi.wordpress.com/2009/09/30/makalah-perkembangan-demokrasi-di-
indonesia.html

MD, M. Mahfud. (2003). Demokrasi dan Konstitusi di Indonesia (Studi tentang Interaksi Politik dan
Kehidupan Ketatanegaraan). Jakarta: Rineka Cipta.

Nurtina. (2013, November 23). Retrieved November 29, 2014, from


http://thynaituthya.wordpress.com/2013/11/23/makalah-pkn-tentang-demokrasi-
indonesia/

Rogaiyah, A. (2009). Jurnal PPKn dan Hukum. Demokrasi Kesetaraan atau Kesenjangan.

Sulfa. (2006). Pendidikan Kewarganegaraan. Universitas Halu Oleo.

Ubaidillah, A. (2000). Demokrasi, Ham, dan Masyarakat Madani. Jakarta: Jakarta Press.

Wikipedia. (n.d.). Wikipedia. Retrieved from http://id.m.wikipedia.org/wiki/demokrasi.html

Anda mungkin juga menyukai