Anda di halaman 1dari 9

Tugas Individu

Administrasi dan Supervisi Pendidikan

Pertemuan 7 : Administrasi Sarana dan Prasarana

Oleh :

Maharani Rahmafitri

16053015
Pendidikan Ekonomi

MATA KULIAH UMUM


UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019

ADMINISTRASI SARANA PRASARANA PENDIDIKAN DI SEKOLAH


Gambar : (Afriansyah, 2019)

A. Konsep Administrasi Sarana dan Prasarana


Menurut kamus besar Bahasa Indonesia sarana adalah segala sesuatu
yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau
tujuan. Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan
penunjang utama terselenggaranya suatu proses( usaha, pembangunan,
proyek). 
Sedangkan secara etimologis (bahasa) prasarana berarti alat tidak
langsung untuk mencapai tujuan dalam pendidikan. misalnya: lokasi/tempat,
bangunan sekolah,lapangan olahraga, uang,dsb. Sedangkan sarana berarti
alat langsung untuk mencapai tujuan pendidikan. misalnya; ruang, buku,
perpustakaan, laboratorium dsb.
Ditinjau dari fungsi terhadap pelaksanaan proses belajar mengajar,
maka sarana pendidikan dibedakan menjadi 3 macam yaitu :
1. Alat pelajaran
2. Alat peraga
3. Media pengajaran
Prasarana pendidikan adalah bangunan sekolah dan alat perabot
sekolah. Prasarana pendidikan berperan dalam proses belajar mengajar
walalupun secara tidak langsung (Arikunto & Yuliana, 2008)

B. Proses Adminsitrasi Sarana dan Prasarana


Menurut (Kosasih, 1994) aktivitas administrasi dalam bidang sarana
dan prasarana pendidikan meliputi; perencanaan, pengadaan, inventarisasi,
penyaluran, pemanfaatan dan pemeliharaan, penghapusan, dan
pengawasan sarana dan prasarana pendidikan. Dapat diuraikan sebagai
berikut:
a. Perencanaan
Perencanaan sarana dan prasarana pendidikan merupakan suatu
proses analisis dan penetapan kebutuhan yang diperlukan dalam
proses pembelajaran sehingga muncullah istilah kebutuhan yang
diperlukan (primer) dan kebutuhan yang menunjang. Dalam proses
perencanaan ini harus dilakukan dengan cermat dan teliti baik
berkaitan dengan karakteristik sarana dan prasarana yang dibutuhkan,
jumlahnya, jenisnya dan kendalanya (manfaat yang didapatkan),
beserta harganya.
b. Pengadaan
Pengadaan adalah semua kegiatan penyediaan sarana dan
prasarana untuk menunjang pelaksanaan tugas. Karena fungsi dan
kegiatan setiap organisasi berbeda, maka pengadaan sarana dan
prasarana kantor juga tidak selalu sama antara organisasi yang satu
dengan organisasi yang lain. Dalam mengadakan sarana dan
prasarana tersebut harus dilakukan perencanaan terlebih dahulu. Hal-
hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun perencanaan sarana dan
prasarana kantor, antara lain :
1. Gunakan prosedur pengelolaan sarana dan prasarana.
2. Tentukan jenis, kuantitas, dan kualitas sarana dan prasarana
yang dibutuhkan.
3. Sesuaikan antara kebutuhan sarana dan prasarana dengan biaya
yang tersedia.
4. Sediakan dan gunakan sarana dan prasarana dalam kegiatan
operasional.
5. Penyimpanan dan pemeliharaan sarana dan prasarana.
6. Kumpulkan dan kelola data sarana dan prasarana.
7. Penghapusan sarana dan prasarana sesuai dengan prosedur
yang berlaku.

c. Inventaris
Pengadaan semua sarana dan prasarana kantor memerlukan
biaya tinggi, termasuk semua kegiatan yang berkaitan dengan
pengelolaannya. Untuk itu diperlukan kegiatan inventarisasi.
Inventarisasi sarana dan prasarana kantor adalah semua kegiatan dan
usaha untuk memperoleh data yang diperlukan mengenai sarana dan
prasarana yang dimiliki. Secara singkat inventarisasi dapat diartikan
sebagai pencatatan terhadap sarana dan prasarana. Inventarisasi yang
dilakukan di setiap organisasi bisa saja berbeda, namun pada dasarnya
semua dilakukan dengan tujuan yang sama. Tujuan inventarisasi
sarana dan prasarana antara lain :
a. Agar peralatan tidak mudah hilang.
b. Adanya bukti secara tertulis terhadap kegiatan pengelolaan barang
sehingga dapat dipertanggungjawabkan.
c. Memudahkan dalam pengecekan barang.
d. Memudahkan dalam pengawasan.
e. Memudahkan ketika mengadakan kegiatan mutasi/penghapusan
barang.
d. Penyaluran
Penyaluran merupakan kegiatan yang menyangkut pemindahan
barang dan tanggung jawab dari instansi / pemegang yang satu
kepada instansi / pemegang yang lain. Kegiatan penyaluran barang
meliputi tiga bagian yaitu :
1. Penyusunan Alokasi
Untuk menghindari pemborosan dalam pembagian /
pendistribusian barang sehingga merata dan seimbang dengan
kebutuhan pemakainya masing-masing, maka perlu disusun alokasi
kuantitas dan frekuensi pendistribusiannya, sehingga sungguh-
sungguh dapat menunjang kegiatan instruksional
2. Pengiriman Barang
Pengiriman barang dari pusat-pusat penyalur barang perlu
memperhatikan beberapa hal sebagai berikut : cara pengiriman,
pengemasan, pemuatan, pengangkutan dan pembongkarang.
3. Penyerahan Barang
Dalam penyerahan barang hendaklah tidak dilupakan untuk
mengisi daftar penyerahan barang, surat pengantar, faktur, tanda
terima peyerahan barang, biaya pengiriman dan sebagainya.
e. Pemanfaatan dan pemeliharaan
Pemeliharaan adalah kegiatan terus-menerus untuk
mengusahakan agar barang/bahan kantor tetap dalam keadaan baik
atau siap untuk dipakai.
Tujuan pemeliharaan sarana dan prasarana kantor, antara lain :
1. Agar barang tidak mudah rusak karena hama atau suhu/cuaca.
2. Agar barang tidak mudah hilang.
3. Agar barang tidak kadaluarsa.
4. Agar barang tidak mudah susut.
5. Agar sarana dan prasarana selalu dalam keadaan bersih.
Pemeliharaan sarana dan prasarana kantor dapat dilakukan dengan
berbagai cara, antara lain:
1. Pemeliharaan berdasarkan waktu
a) Pemeliharaan sehari-hari
Pemeliharaan sarana dan prasarana yang dilakukan setiap hari,
biasanya dilakukan oleh petugas atau karyawan yang
menggunakan barang dan bertanggung jawab atas barang
tersebut, misalnya pemeliharaan ruang kerja, mesin tik,
komputer, dan mobil. Pemeliharaan barang-barang tersebut
harus dilakukan setiap hari agar kebersihannya tetap terjaga
dan menghindari kerusakan yang lebih besar.
b) Pemeliharaan berkala
Pemeliharaan berkala dilakukan menurut jangka waktu tertentu,
misalnya seminggu sekali, dua minggu sekali, sebulan sekali
atau dua bulan sekali. Pemeliharaan berkala dapat dilakukan
untuk berbagai jenis sarana dan prasarana dan biasanya
dilakukan oleh petugas yang khusus menangani pemeliharaan
barang.
2. Pemeliharaan berdasarkan jenis barang
a) Pemeliharaan barang bergerak
Pemeliharaan barang bergerak dapat dilakukan setiap hari
maupun secara berkala. Contoh: kendaraan bermotor, mesin
kantor, dan alat elektronik.
b) Pemeliharaan barang tidak bergerak
Pemeliharaan barang tidak bergerak juga dapat dilakukan
setiap hari atau secara berkala untuk mengetahui sampai
sejauh mana kualitas barang tersebut masih dapat digunakan.
Contoh: membersihkan debu-debu yang menempel pada
alat,sebaiknya dilakukan setiap hari agar alat dapat selalu
terjaga kebersihannya, juga untuk mencegah kerusakan.
Instalasi listrik dan air dapat dilakukan secara berkala.
f. Penghapusan
Penghapusan merupakan suatu proses kegiatan yang bertujuan
untuk mengeluarkan/ menghilangkan barang-barang milik Negara dari
daftar inventaris negara berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Apabila biaya rehabilitasi barang terlalu besar sedangkandaya
pakainya terlalu singkat maka barang tersebut lebih baik tidak dipakai
lagi dan dikeluarkandari daftar inventaris. Sebagai salah satu fungsi
dari pengelolaan perlengkapan, penghapusan mempunyai arti:
1. Mencegah atau sekurang-kurangnya membatasi kerugian yang
jauh lebih besar yang disebabkan oleh:
a) Pengeluaran yang semakin besar untuk biaya perawatan dan
perbaikan / pemeliharaan terhadap barang yang semakin buruk
kondisinya.
b) Pemborosan biaya untuk pengamanan barang-barang kelebihan
atau barang lain yang karena beberapa sebab, tidak dapat
dipergunakan lagi.
2. Meringankan beban kerja inventarisasi karena banyaknya barang-
barang yang tinggal menyusut.
g. Pengawasan
Seluruh kegiatan Administrasi Sarana dan Prasarana Pendidikan
tidak bisa berjalan sendiri tanpa dikendalikan dan diawasi, artinya
setiap kegitan masing-masing akan dimonitoring setiap saat oleh
pimpinan organisasi serta diperhatikan kerja samanya satu sama lain.
Pengawasan bukan merupakan suau pengaturan yang kaku dan
akan membatasi ruang gerak masing-masing fungsi pengelolaan,
tetapi merupakan koordinasi serta akselerasi bagi seluruh fungsi
pengelolaan administrasi, sehingga pemborosan waktu, tenaga dan
biaya dapat dihindarkan.
C. Peran Guru dalam Administrasi Sarana dan Prasarana
Kebijakan pemerintah tentang pengelolaan sarana dan prasarana
sekolah tertuang di dalam (UU. No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, n.d.) pasal 45 ayat (1) yaitu ”setiap satuan pendidikan formal dan
nonformal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan
pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik,
kecerdasan intelektual, sosial, emosional dan kejiwaan peserta didik.”
Adapun peran guru dalam administrasi sarana prasarana sekolah:
1. Terlibat dalam perencanan pengadaan alat bantu pengajaran
2. Terlibat dalam pemanfaatan dan pemeliharaan alat bantu pengajaran
yang digunakan guru.
3. Pengawasan dalam penggunaan alat praktek oleh siswa

DAFTAR PUSTAKA

Afriansyah, H. (2019). Administrasi Sarana Prasarana Pendidikan di Sekolah. Padang: osf.io.


https://doi.org/10.17605/OSF.IO/EQTFB
Arikunto, S., & Yuliana, L. (2008). Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Aditya Media & FIP
UNY.
Kosasih, S. & R. (1994). Profesi Keguruan. Jakarta: P3TK Depdikbud.
UU. No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. (n.d.).

Anda mungkin juga menyukai