Anda di halaman 1dari 4

UAS EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR SEKSUAL

Nama : Siti Norkholiza

NPM : 18070377

Kelas : VIB Kespro Gizi Reg BJM

Dosen Pengampu : Eka Handayani, S.ST., M.Kes

1. Penyakit Menular Seksual adalah infeksi atau penyakit yang di tularkan


melalui hubungan seks (oral, anal, vagina) atau penyakit kelamin atau
infeksi yang di tularkan melalui hubungan seks yang dapat menyerang
alat kelamin dengan atau tanpa gejala dapat muncul dan menyerang mata,
mulut, saluran pencernaan, hati, otak, serta organ tubuh lainnya, misalnya
HIV/AIDS, Hepatitis B.

2. Deteksi dan penanganan terhadap penyakit menular seksual perlu


dilakukan sejak dini. Jika dibiarkan, penyakit menular seksual dapat
menyebabkan beberapa komplikasi berikut:

 Peradangan pada mata


 Radang sendi
 Nyeri panggul
 Radang panggul
 Infertilitas
 Penyakit jantung
 Kanker serviks
 Kanker anus
 Abses anus

Penyakit menular seksual juga dapat menyebabkan komplikasi pada


kehamilan. Beberapa penyakit menular seksual, seperti
gonore, chlamydia, HIV, dan sifilis dapat menular dari ibu hamil ke
janinnya selama kehamilan atau saat persalinan. Kondisi ini dapat
memicu keguguran dan gangguan kesehatan atau cacat lahir pada bayi.

Penyakit Menular Seksual juga dapat dicegah dengan cara menerapkan


perilaku seks yang aman, yaitu menggunakan kondom dan tidak
bergonta-ganti pasangan seksual.
Selain itu, ada beberapa tindakan pencegahan lain yang dapat dilakukan,
yaitu:

 Kenali pasangan seksual masing-masing.


 Lakukan vaksinasi, terutama vaksin HPV dan hepatitis B.
 Tidak menggunakan NAPZA, terutama dengan berbagi penggunaan
jarum suntik.
 Lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, khususnya yang berkaitan
dengan organ reproduksi.
 Pria bisa melakukan sunat untuk mengurangi risiko terkena penyakit
menular seksual.

Penderita penyakit menular seksual sebaiknya tidak melakukan hubungan


seks hingga penyakit dinyatakan sembuh oleh dokter. Hal ini dilakukan
untuk mencegah penularan penyakit kepada pasangan.

3. Seberapa sering seseorang melakukan seks dengan bergonta-ganti


pasangan atau kurang menjaga kebersihan sehingga virus dan bakteri
mudah menyebar ke cairan tubuh,maka seseorang tersebut besar
kemungkinannya tertular penyakit menular seksual.

4. Penyakit menular seksual tidak selalu menimbulkan gejala atau bisa


hanya menyebabkan gejala ringan. Oleh karena itu, tidak heran beberapa
orang baru mengetahui dirinya menderita penyakit menular seksual
setelah muncul komplikasi atau ketika pasangannya terdiagnosis
menderita penyakit menular seksual.

Gejala yang dapat muncul akibat penyakit menular seksual akan berbeda-
beda tergantung jenis penyakitnya, namun umumnya berupa:

 Muncul benjolan, luka, atau lepuhan di sekitar penis, vagina, anus, atau


mulut.
 Vagina atau penis terasa gatal dan terbakar.
 Nyeri ketika buang air kecil atau berhubungan intim.
 Keluar cairan dari penis (kencing nanah) atau vagina (keputihan).
 Nyeri perut bagian bawah.
 Demam dan menggigil.
 Muncul pembengkakan kelenjar getah bening atau benjolan di
selangkangan.
 Muncul ruam kulit di badan, tangan, atau kaki.
 Kulit penis kering, ruam, dan kemerahan.
Selain beberapa gejala di atas, wanita juga bisa merasakan gejala lain,
yaitu perdarahan di luar masa menstruasi dan muncul bau tidak sedap dari
vagina. Ini juga merupakan salah satu tanda gejala penyakit kelamin
wanita. Sementara pada pria, gejala lain penyakit menular seksual yang
dapat dialami adalah nyeri, sperma berdarah, atau pembengkakan pada
testis.

5. Jika cairan tersebut adalah keputihan berarti itu adalah salah satu gejala
umum dari penyakit menular seksual.

6. Herpes adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus


herpes. Penyakit ini lebih dikenal dengan herpes kulit karena gejalanya
ditandai dengan lenting atau lepuhan pada kulit yang terasa gatal.
Herpes bisa disembuhkan. Biasanya, obat herpes diberikan dalam bentuk
pil dan juga salep. Namun, untuk kasus yang cukup parah dokter akan
memberikannya melalui suntikan.

7. Penyakit Menular Seksual Gonore.


 Ciri-ciri Gonore
Gejala pada penderita pria biasanya timbul dalam waktu 2-7 hari
setelah terinfeksi. Gejalanya adalah :
– tidak enak pada uretra
– beberapa jam kemudian dirasakan nyeri ketika berkemih dan
keluarnya nanah dari penis. Penderita sering berkemih dan
merasakan desakan untuk berkemih, yang semakin memburuk
ketika penyakit ini menyebar ke uretra bagian atas. Lubang penis
tampak merah dan membengkak.

Pada penderita wanita, gejala awal bisa timbul dalam waktu 7-21
hari setelah terinfeksi. Penderita wanita seringkali tidak
menunjukkan gejala selama beberapa minggu atau bulan, dan
diketahui menderita penyakit ini hanya setelah mitra seksualnya
tertular. Jika timbul gejala, biasanya bersifat ringan. Tetapi
beberapa penderita menunjukkan gejala yang berat, seperti desakan
untuk berkemih, nyeri ketika berkemih, keluarnya cairan dari
vagina dan demam.
 Penyakit gonore adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri
Neisseria gonorrhoeae yang paling sering diderita oleh orang yang
sering melakukan hubungan seksual berganti-ganti pasangan.
Melakukan hubungan seksual melalui mulut (oral sex) dengan
seorang penderita gonore bisa menyebabkan gonore pada
tenggorokan (faringitis gonokokal). Biasanya infeksi ini tidak
menimbulkan gejala, tetapi kadang menyebabkan nyeri
tenggorokan dan gangguan menelan.
 Pengobatan gonore biasanya dengan suntikan tunggal seftriakson
intramuskuler (melalui otot) atau dengan pemberian antibiotik per-
oral (melalui mulut) selama 1 minggu (biasanya diberikan
doksisiklin). Jika gonore telah menyebar melalui aliran darah,
biasanya penderita dirawat di rumah sakit dan mendapatkan
antibiotik intravena (melalui pembuluh)

Anda mungkin juga menyukai