;p7y6u7;’[|
“{:ljuyh
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
antar individu, tetapi saat ini lebih didominasi oleh sektor industri. Industri
maupun masa yang akan datang. Smartha dan Thariq (2012) menyatakan
produksi makanan dan minuman yang dikuasai oleh rumah tangga dan usaha
tambahan dana dari luar perusahaan dengan cara menjual asset financialnya
pinjaman di bank.
Berdirinya sebuah perusahaan harus memiliki tujuan yang jelas. Ada berapa
perusahaan itu sendiri, salah satu tujuan utama mendirikan perusahaan itu
adalah selisih antara uang yang diterima dari pelanggan atas barang atau jasa
yang dihasilkan dan biaya yang dikeluarkan untuk input yang digunakan
sering dikaitkan dengan harga saham. Nilai perusahaan dapat diukur dengan
merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli Jika perusahaan
tersebut semakin tinggi, begitu pula sebaliknya ( Novari & Lestari, 2016) nilai
(tiga) rasio yang mencakup dan dapat digunakan. Nilai suatu perusahaan
Rasio penelitian tersebut terdiri dari Price Earning Ratio (PER), Rasio
Book Value (PBV). Menurut Brigham dan Houston (2011) PBV adalah
perbandingan antara harga saham dan nilai buku perusahaan, dimana nilai
saham perusahaan yang beredar. Semakin tinggi PBV berarti pasar percaya
yang menujukan bahwa nilai pasar saham lebih besar dari pada nilai bukunya,
PBV memiliki peran penting sebagai suatu pertimbangan bagi investor untuk
memilih saham yang akan dibeli dan PBV juga dapat dijadikan indikator
merupakan salah satu faktor yang dipertimbangkan oleh para investor dalam
berinvestasi.
(Harahap, 2015).
perusahaan pada suatu titik dan operasi perusahaan pada masa lalu.
perusahaan dapat diartikan sebagai hasil yang telah dicapai atas berbagai
adalah suatu analisi yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu
pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. (Fahmi, 2002) Dari sejumlah
yang dipergunakan oleh investor yang menilai satu perusahaan dari harga
pasar saham tersebut dibursa efek indonesia. Semakin baik kinerja perusahaan
maka akan semakin tinggi return yang akan diperoleh oleh investor.
menghitung rasio-rasio. Dari rasio diatas yang digunakan dalam penelitian ini
kemudian diproses dan dianalisis kemudian hasil dari data-data yang diolah
dan dianalisis dapat dijadikan karangka jawaban bagi hipotesis yang telah
ditentuakan.
aktiva untuk meghasilkan laba. Rasio ini dihitung dengan cara membagi laba
bersih dengan total aktiva. Oleh karena itu, semakin besar ROA perusahaan,
semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai oleh perushaan tersebut.
investasi yang dilakukan dan semakin rendah ROE suatu perusahaan maka
tngkat pengembalian akan semakin rendah pula. Seorang calon investor perlu
utang ekuitas. Rasio ini mengukur presentase dari dana yang diberikan oleh
para kreditur. Total utang meliputi kewajiban lancar dan kewajiban jangka
besar rasio ini menunjukan bahwa semakin besar struktur modal yang berasal
dari utang digunakan untuk mendanai ekuitas yang ada seperti yang
kecil rasio DER, semakin baik kemampuan perusahaan untuk dapat bertahan
dalam kondisi yang buruk. Rasio DER yang kecil menunjukan bahwa
yaitu PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk. yang memberikan pengaruh yang begitu
selain itu Aryani (2012) menyatakan bahwa kinerja keuangan yang diukur
tinggi ROE makan akan semakin tinggu juga nilai perusahaan (PBV)
yang di lakukan oleh Natarsyah (2000) dan Sparta (2000) menunjukan bahwa
DER berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Berbeda
dengan penelitian Hadayat dan Manao (2000) yang menyatakan justru bahwa
return tidak berpengaruh secara nyata oleh perubahan posisi sumber dana dari
terhadap harga saha. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Pangestuti dan
Aji (2013) menunjukan bahwa DER berpengaruh negatif dan tidak signifikan
terhadap PER.
B. Rumusan Masalah.
ini, yaitu:
C. Batasan Masalah
Adanya batasan masalah bertujuan agar penelitian lebih terfokus
meluas dan salah penafsiran. Penelitian ini memfokuskan beberapa hal sebagai
berikut:
Ratio (DER).
2020.
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi piihak-pihak
2. Bagi peneliti
penulis dapat selama di bangku perkuliahan. Selain itu penelitian ini juga
refrensi dalam penelitian lebih lanjut dalam bidang yang berkaitan dengan
F. Sistematika Penulisan
BAB I: Pendahuluan
Merupakan bagian pendahuluan yang terdiri dari beberapa sub bab, yang
Berisi tentang uraian jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, metode
analisis, dan termasuk prosedur analisis yang dilakukan untuk mencapai tujuan
penelitian.
Merupakan inti dari penelitian yang berupa gambaran umum dari objek
Berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian dan saran yang diperlukan untuk
A. Landasan Teori
1. Laporan Keuangan
sekian banyak transaksi uang yang terjadi dalam suatu perusahaan. Transaksi-
dengan cara yang tepat dalam satuan uang kemudian diadakan penafsiran untuk
berbagai tujuan. Menurut Kasmir (2015) laporan keuangan adalah laporan yang
menunjukan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode
tertentu.
adalah penyanjian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu
entitas. Laporan ini menampilkaan sejarah entitas yang dikuantifikasi dalam nilai
Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi,
laporan perubahan posisi keuangan, (yang dapat disajikan dalam berbagai cara
misalnya sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan laporan
lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan
keuangan. Disamping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang
informasi bagi para pemakai sebagai salah satu bahan dalam proses pengambilan
lebih jauh informasi tersebut dapat dijadikan sebagai gambaran kinerja perusahaan
akhir dari ringkasan proses akuntansi yang meliputi transaksi keuangan yang
terjadi selama tahun buku yang bersangkutan dan diolah sedemikian rupa
dapat berguna bagi siapa saja untuk mengambil keputusan tentang perusahaan
laporan keuangan yang ditujkan pada phak- pihak lain yang berekepentingan
perusahaan.
1) Investor
2) Karyawan
3) Pemberi pinjaman
5) Penggan
6) Pemerintah
7) Masyarakat
2. Kinerja Keuangan
Kinerja dapat diartikan juga sebagai prestasi yang dapat di capai perusahaan
sebagai dasar bagi ukuran yang lain seperti imbalan investasi (return in
investement) atau penghasilan per saham (earnings per share ) dari pengertian di
manajemen dan pihak lain yang menaruh perhatian atau mempunyai kepentingan
perusahaan adalah merupakan hasil kerja dari berbagai bagian dalam suatu
perusahaan yang terlihat dari kondisi keuangan suatu perusahaan pada periode
Menurut sucipto (2003) kinerja keuangan adalah penentu ukuran tertentu yang
laba.
perusahaan yang dijelaskan pada suatu periode tertentu terkait berbagai aspek
yang dimiliki.
berbagai faktor yang secara umum dapat dibagi dalam dua kelompok yaitu, faktor
internal dan faktor eksternal dalam suatu perusahaan. Faktor internal merupakan
faktor yang berada dalam kendali pihak manajemen perusahaan, sedangkan faktor
eksternal faktor yang berada diluar kendali pihak manajemen perusahaan. Faktor-
a) Manajemen personalia
manusiawi.
b) Manajemen pemasaran.
c) Manajemen produksi
Berkaitan dengan faktor produksi agar barang dan jasa sesuai dengan yang
e) Kondisi perekonomian
f) Kondisi industri
kesehatan dari perusahaan tersebut yang dapat dilihat dari kondisi industri
perusahaan.
sudah menjadi suatu prameter yang terbilang umum saat ini. Dalam
terlebih dahulu dengan memilih tolak ukur yang sesuai dengan tujuan
penelitian.
3. Hubugan Kinerja Keuangan dan Nilai Perusahaan.
efesien dan efektif. Adapun rasio yang dipakai dalam penelitian ini yaitu ROA,
ROE dapat menjadi alat untuk mengukur tingkat keefisiensian dan keefektifitasan
meningkatkan daya tarik para investor untuk berinvestasi. Nilai perusahaan dapat
diukur dengan rumus Tobins’ Q dan dapat dilihat dari harga saham yang naik
4. Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan akan tercermin atau terlihat dari harga sahamnya. Harga
pasar dari sebuah saham perusahaan yang terbentuk dari pembeli dan penjual di
saat transaksi tersebut, nilai pasar perusahaan karena harga saham dianggap
cerminan dari pada nilai aset perusahaan yang sesungguhnya. Nilai perusahaan
perusahaan sebagai suatu bisnis yang sedang berpotensi. Kelebihan nilai jual
diatas nilai likuidasi adalah adanya nilai dari organisasi manajemen yang
kinerja perusahaan yang dicerminkan oleh harga saham yang dibentuk oleh
hasil kinerja perusahaan yang dilihat dari laporan keuangan yaitu nilai sekarang
(present value) dari fee cash flow di masa mendatang pada tingkat diskonto rata-
1) Nilai Nominal
Nilai nominal adalah nilai yang tecantum secara formal dalam anggaran
dasar perseroan disebutkan secara explisit dalam neraca parusahaan, dan juga
2) Nilai Pasar
Nilai pasar atau sering disebut kurs yaitu harga yang terbentuk dari proses
tawar menawar dipasar saham, nilai ini hanya bisa ditentukan jika saham
3) Nilai Intrinsik
pada perkiraan nilai rill suatu perusahaan.nilai perusahaan dalam konsep nilai
intrinsik ini bukan sekedar harga dari sekumpulan aset. Melainkan niai perusahaan
dikemudian hari.
4) Nilai Buku
Nila buku adalah nilai perusahaan yang dihitung dengan dasar konsep
akuntansi. Secara sederhana dihitung dengan membagi selisih antar total aset dan
5) Nilai Likuiditas
Nilai likuiditas adalah nilai jual seluruh aset perusahaan setelah dikurangi
semua kewajiban yang harus dipenuhi, nilai likuiditas dapat dihitung dengan cara
yang sama dengan menghitung nilai buku yaitu berdasarkan neraca performa yang
Nilai perusahaan dapat diukur dengan melihat harga saham yang dibentuk
investor sehingga dapat dijadikan proksi nilai perusahaan. Artinya semakin tinggi
harga saham maka semakin tinggi pula nilai perusahaan dan sebaliknya. Menurut
Brigham & Ehrhardt (2005) Rasio penilaian adalah suatu rasio yang terkait
yang berbasis pada laporan keuangan perusahaan yang di publikasikan dan telah
laporan keuanganya.
dengan harga lebih tinggi dibanding nilai bukunya. Berikut ini beberapa metode
Price Earning Ratio (PER) menunjukan berapa banyak jumlah uang yang
sanggup dikeluarkan oleh para investor untuk membayar setiap dolar laba yang
dilaporkan (Brigham & Ehrhardt, 2005). Price Earning Ratio (PER) berfungsi
untuk mengukur berapa banyak uang yang rela dikeluarkan oleh para investor
setiap nominal laba yang dilaporkan perusahaan. Keuangan Price Earning Ratio
(PER) adalah untuk melihat bagaimana pasar menghargai kinerja perusahaan yang
Price Earning Ratio (PER) berfungsi mengukur berapa banyak uang yang
rela dikeluarkan oleh para investor untuk membayar setiap dolar laba yang
dilaporkan (Bringham & Ehrhrdt, 2005). Price Earning Ratio (PER) mempunya
fungsi untuk mengukur berapa banyak jumlah nominal uang yang rela dikeluarkan
oleh para investor untuk membayar setiap nominal laba yang dilaporkan
laba yang diharapkan di masa depan. Semakin besar PER, maka semakin besar
perusahaan ada rumus mencari Price Earning Ratio (PER) (Supangkat, 2003)
adalah:
Price to Book Value (PBV) adalah rasio yang menunjukan apakah harga
saham yang diperdagangkan overvalued (di atas) dan undervalued (di bawah)
nilai buku saham tersebut ( Fakkhruddin dan Hadianto, 2001) Price too book
value (PBV).
perusahaan. Makin tinggi rasio tersebut berarti prospek perusahaan tersebut sudah
menciptakan nilai yang relatif untuk jumlah modal yang diinvestasikan. Rasio ini
mencapai di atas satu, kepada perusahaan yang berjalan dengan baik yang
menunjukan nilai pasar saham lebih besar dari nilai bukunya adapun rumus yang
digunakan untuk mengukur Price too book Value (PBV) (Supangkat, 2003)
a) Tobin’s Q
Rasio lain yang digunakan untuk mengukur nilai suatu perusahaan adalah
5. Rasio Keuangan
suatu indeks yang menghubungkan 2 (dua) angka akuntansi dan diperoleh dengan
membagi satu angka dengan angka lainya. Sedangkan menurut Raharjo (2009)
analisis rasio keuangan adalah furure oriented atau berorientasi dengan masa
depan artinya bahwa dengan analisa rasio keuangan dapat digunakan sebagia alat
Dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa rasio keuangan adalah angka
yang di peroleh dari hasil perbandingan suatu pos laporan keuangan dengan pos
lainya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan (berarti). Rasio
antara pos tertentu dengan pos lainya. Dengan kata penyederhanaan ini dapat
menilai secara cepat hubungan antara pos tadi dan dapat membandingkanya
dengan rasio lain sehingga kita dapat memperoleh infomasi dan memberikan
perusahaan untuk melunasi semua kewajiban yang harus segara dipenuhi atau
membayar hutang jangka pendek disebut perusahaan likuid, jika tidak disebut
1) Current ratio
lancar meliputi hutang dagang, hutang wesel, hutang bank, hutang gaji, dan
Aktifa lancar
Current ratio¿ ×100
Hutang lancar
pendeknya, jika rasio lancar 1:1 atau 100% berarti aktiva lancar dapat
menutupi semua hutang lancar. Jadi dikatakan sehat apabila rasio berada
diatas 1 atau diatas 100% artiya aktifa lancar harus jauh diatas jumlah
hutang lancar.
2) Quick Ratio
Quick Ratio adalah acid test ratio yaitu pertimbangan antara jumlah aktiva
3) Cash Ratio
Rasio ini membandingkan antara kas aktiva lancar yang dapat segera
menjadi uang kas dengan hutang lancar. Kas yang dimaksud yaitu utang
koran. Sedangkan harta setara kas iyalah harta lancar yang dengan mudah
dan cepat bisa diuangkan kembali, bisa dipengaruhi oleh kondisi ekonomi
Perusahaan yang memiliki aktiva atau kekayaan yang cukup untuk membayar
semua hutang – hutangnya disebut solvable, sedang yang tidak di sebut insovable.
Perusahaan yang sovable belum tentu likuid begitupun sebaliknya yang insovable
yang berasal dari hutang. Hutang yang dimaksud yaitu hutang yang
total hutang
Debt ratio ¿ ×100
total aktiva
sendiri. Semakin tinggi rasio ini artinya modal sendiri semakin sedikit
dibanding dengan hutang. Semakin kecil rasio ini maka semakin baik.
total hutang
Debt Equity Ratio¿ ×100
modal
periode yang sama. Rasio ini menggambarkan laba kotor yang dapat
Profit Margin :
laba kotor
Gross Profit Margin ¿ × 100
penjualan bersih
Net Profit Margin atau mungkin laba bersih ini digunakan untuk
mengukur rupiah laba bersih yang dihasilkan oleh setiap semua rupiah
rendah untuk tingkat biaya tertentu, atau biaya yang terlalu tinggi untuk
digunakan untuk mengukur rasio yaitu laba bersih setelah pajak yaitu
EAT
Return On Investment ¿ ×100
Investasi
on assets (ROA):
Laba bersih
Return on assets ¿ × 100
total aktiva
d) Rasio Aktivitas
jumlah total dari tiap-tiap aktiva seperti yang dilaporkan dalam neraca terlihat
wajar, terlalu tinggi atau terlalu rendah jika dibandingkan dengan tingkat
penjualan saat ini dan proyeksinya.ada beberapa ukuran rasio aktiva yang
Penjualan
TATO ¿ × 100
total aset
2) Inventory Turnevor
5. Harga Saham
bahan dalam suatu perusahaan, selembar saham adalah selembar kertas yang
Harga yang tercantum dalam sertifikat saham yang ditetapkan oleh emitan
untuk menilai setiap lembar saham yang dikeluarkan. Besarnya harga minimal
2. Harga Perdana
Harga ini merupakan pada waktu harga saham tersebut dicatat dibursa
efek. Harga saham pada pasar perdana biasanya ditetapakan oleh penjamin
emisi (underwriter) dan emiten. Itu akan dijual kepada masyarakat biasanya
3. Harga pasar
Jika harga perdana merupakan harga jual dari semua pejanjian emisi,
kepada ivestor, maka harga pasar adalah harga jual dari investor yang satu
dengan investor yang lama. Harga ini terjadi setelah saham tersebut dicatatkan
di bursa. Transaksi disini tidak lagi melibatkan emiten dari pinjaman emisi
harga ini yang disebut sebagai harga dipasar skunder dan harga inilah yang
Harga yang setiap hari diumumkan disurat kabar atau media lain adalah harga
pasar.
Menurut Susanto (2002) harga saham adalah harga yang ditentukan secara
lelang kontinu. Menurut Sartono 2001) harga pasar saham terbentuk melalui
saham.
a. Jenis-Jenis Saham
1) Ditinjau dari segi kemampuan dalam hak tagih atau klaim, maka saham
terbagi atas:
menjadi:
Yaitu saham biasa dari suatu perusahaan yang memiliki reputasi tinggi
Yaitu saham biasa dari suatu emiten yang memiliki kemampuan dalam
membayar deviden lebih tinggi dari rata rata deviden yang dibayarkan
mempunyai reputasi tinggi selain itu terdapat juga growth stock leasser
know, yaitu saham dari emiten yang tidak sebagai leader dalam
belum pasti.
perusahaan.
Bunga yang tertinggi akan berdampak pada alokasi dana investasi pada
Mata uang amerika (dolar) merupakan mata uang terkuat diatara mata
uang lainya. Apabila dolar naik maka investor asing akan menjual
sedang ragu atas negeri ini. Keraguan tersebut dapat tergolomg dari
dana asing dibursa akan berpengaruh pada kenaikan atau penurunan harga
saham.
baik.
B. Penelitian Sebelumnya
sebagai berikut:
Tabel 2.1
Penelitian Sebelumnya
N Nama penulis Judul Variabel
O (tahun)
liquiditas terhadap
nilai perusahaan di
BEI
laverage terhadap
VM:-
nilai perusahaan
Listed Companies
MV:-
Perusahaan (Studi
Empiris Pada
Perusahaan
Manufaktur yang
tahun 2010-2014)
7 Dwi Astutik Pengaruh Aktifitas VD: nilai perusahaan (PBV)
Manufaktur)
C. Hipotesis
pasar dan terus tumbuh dalam periode waktu yang panjang. Demi meningkatkan
pemegang saham yaitu berupa deviden dapat dilihat dari harga saham yang
semakin tinggi, karena harga saham dapat dijadikan tolak ukur dalam menjaga
prospek yang baik menjadi daya tarik investor karena dinilai akan
prospek perusahaan yang baik sehingga dapat memicu investor untuk ikut
yang di ukur dengan ROI atau ROA berpengaruh signifikan terhadap nilai
perusahaan.
Perusahaan
untuk mengetahui perusahaan mana yang paling produktif dilihat dari segi
Retun On Equity. Dalam Hanafi (2006) ROE adalah rasio untuk mengukur
peluang investasi yang baik dan manajemen biaya yang efektif, semakin
pemegang saham. Semakin tinggi ROE maka akan semakin tinggi pula
gambaran bagi investor mengenai tingkat Return atas modal yang telah
bersih yang dihasilkan dari modal sendiri juga semakin besar, pertanda
ROE maka laba bersih yang dihasilkan dari modal sendri juga rendah.
Nilai Perusahaan
diukur dengan Debt To Equity Ratio ini didukung dengan hasil penelitian
Lestari dkk (2012) yang menyatakan bahwa kebijakan hutang yang diukur
Nilai Perusahaan.
D. Karangka Penelitian.
H1 :Return On +
Asset (ROA)
H2:Retun On Equity +
Nilai perusahaan
(ROE)
H3:Debt to Equity +
Ratio ( DER)
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Pelitian
ataupun hubungan antara dua variabel atau lebih. Dengan menggunakan data
makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode
2018-2020. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah debt to equity
ratio (DER) return on equity (ROE) dan return on asset (ROA) dan nilai
perusahaan. Sumber data yang digunakan yaitu data skunder. Dalam menganalisis
data peneliti menggunakan analisis regresi linear berganda sebagai program untuk
menganalisis.
tambahan informasi lainya yang berkaitan melalui akses internet ke website Bursa
1. Populasi
tertentu yang diteliti oleh peneliti, bentuk dari populasi ini adalah berupa
2. Sampel
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel pada peneliti ini
dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel pada penelitian ini dipilih dengan
terakhir.
b) Perusahaan sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
1. Jenis Data
Jenis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data
kokoh atau dengan kata lain data ini berupa angka-angka yang didapatkan
2. Sumber Data
terakhir sejak 2018 sampai 2020 yang diperoleh dari internet dengan cara
masalah.
indonesia.
Variabel penelitian adalah objek penelitian atau sesuatu yang menjadi titik
tergantung dari nilai variabel lainya dan variabel independen (bebas) adalah
variabel yang nilainya tidak tergantung pada variabel lain. Variabel dalam
1. Variabel Independen
Yaitu rasio antara keuangan bersih setelah pajak setelah terdapat jumlah
yang dimiliki.
Laba Bersih
Return On Assets (ROA) ¿
Total Aktifa
saham sendiri yang berarti juga merupakan ukuran untuk menilai seberapa
Laba Bersih
Return On Equity ¿
Total Ekuitias
hutang dan modal untuk mengukur besarnya rasio. Debt to Equity Ratio
perusahaan.
Liabilitas
Debt to Equity Ratio ¿
Ekuitas
2. Variabel Dependen
harus terlebih dahulu diuji klasik. Uji asumsi klasik dalam penelitian ini
terdiri dari uji normalitas, uji autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas dan
uji multikolinearitas.
a) Uji Normalitas
Dalam penelitian ini tarif nyata yang dipilih adalah 0, 05 karena dapat
sosial.
normal.
Dasar pengambilan keputusan menurut gambar grafik P¯ plot (kurfa
distribusi normal):
normal.
2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti
normalitas.
b) Uji Autokorelasi
berkaitan satu sama lainya. Masalah ini timbul karena masalah residual
uji Durbin Waston. Uji ini hanya digunakan untuk autokorelasi tinggkat
(konstanta) dalam modal regresi dan tidak ada variabel lagi diantara
Tabel
positif
positif
negativ
c) Uji Multikulinearitas
¿ ¿ 10.
2) Pengujian Hipotesis
rumus analisis regresi linear berganda menjelaskan tiga variabel bebas dan
dependen (Y)
Pengujian untuk hipotesis dilakukan secara persial dengan uji t model
Keterangan:
bebas (X)
Uji t untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang nyata antara variabel
1) Jika nilai signifikan lebih besar dari alfa maka hipotesis ditolak
terkait.
2) Jika nilai signifikansi lebih kecil dari alfa maka hipotesis diterima
terkait.
BAB IV
A. Deskripsi Data
Tabel 4.1
2018-2020
Berdasarkan hasil dari tabel 4.1 diatas dapat diketahui bahwa sampel dalam
Tabel 4.2
Daftar Perusahaan
NO KODE PERUSAHAAN NAMA PERUSAHAAN
B. ANALISIS DATA
1. Analisis Deskriptif
4.3
Descriptive Statistics
Std.
Valid N 45
(listwise)
Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif pada tabel 4.3 diatas menunjukkan
bahwa pada penelitian ini variable ROE memiliki nilai minimum sebesar 0,04 dan
nilai maksimum sebesar 3,09 dengan nilai rata-rata sebesar 0,4929 dan standar
maksimum sebesar 2,90 dengan nilai rata-rata sebesar 0,3327 dan standar
sebesar 0,06 dan nilai maksimum sebesar 2,41 dengan nilai rata-rata
10,54415.
harus terlebih dahulu uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik dalam penelitian
ini terdiri dari uji normalitas, uji autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas
a. Uji Normalitas
distribusi normal atau tidak (Ghozali, 2006). Model regresi yang baik
4.4
Unstandardized
Residual
N 44
Negative -.059
Interval Bound
Upper .315
Bound
e. Lilliefors' method based on 10000 Monte Carlo samples with starting seed
299883525.
Berdasarkan tabel 4.4 diatas diketahui bahwa Asymp. Sig. (2-tailed) lebih
besar dari taraf Signifikan yang ditetapkan (0,200 >0,05), maka dapat
b. Uji Autokorelasi
Autokorelasi:
4.5
Uji Autokorelasi
Model Summaryb
yang digunakan terbebas dari autokorelasi yaitu jika du < d < 4 – du,
maka dapat dilihat bahwa data yang digunakan terbebas dari gejala
c. Uji Heteroskedastisitas
4.6
Uji Heteroskedastisitas
dan di bawah angka nol pada sumbu Y dan tidak terlihat pola tertentu.
Dengan demikian pada persamaan regresi linear berganda dalam model
d. Uji Multikulinearitas
maka besar nilai VIF dan tolerance value dapat dilihat pada tabel 4.7
dibawah ini:
4.7
Uji Multikulinearitas
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
3.091
independen memiliki nilai tolerance diatas 0,10 dan nilai VIF kurang dari
3. Pengujian Hipotesis
4.8
Pengujian Hipotesis
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Y = α + X1 + X2 + X3 + e
1) Konstanta
Table 4.9
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
a. Nilai t hitung pada variabel ROE adalah 0,243 dengan signifikan 0,809
b. Nilai t hitung pada variabel ROA adalah 0,781 dengan signifikan 0,439
4. Pembahasan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kinerja
perusahaan (ROE, ROA, DER) terhadap nilai perusahaan yang diukur dengan
PBV pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek
sebesar 0,243 namun tingkat signifikansi sebesar 0,809 > 0.05. Hal ini
sebesar 0,439 > 0.05. Hal ini membuat tidak adanya pengaruh yang
bahwa variabel DER memiliki nilai t hitung sebesar -3,091 dan tingkat
signifikansi sebesar 0,004 < 0.05. Pengaruh DER yang negatif berbanding
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan pada BAB IV, dapat
2018-2020.
2018-2020.
3. Kinerja keuangan yang diukur dengan Debt to Equity Ratio (DER), secara
B. SARAN
yang lebih luas seperti menambah alat ukur kinerja keuangan yang lain.
2. Penelitian selanjutnya dapat memperluas sampel penelitian seperti
dimasa depan.