Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal dialami oleh

seorang ibu berupa pengeluaran hasil konsepsi yang hidup di dalam uterus

melalui vagina ke dunia luar. Jadi beberapa kasus seperti Placenta Previa,

Preeklamsia, gawat janin, kelainan letak janin dan besar, persalinan melalui

Vagina dapat meningkatkan resiko kematian pada ibu dan bayi sehingga

diperlukan satu cara alternative lain dengan mengeluarkan hasil konsepsi melalui

pembuatan sayatan pada dinding uterus melalui dinding perut yang disebut

Sectio Caesaria (Muchtar. R, 1998).

Sectio caesarea berarti bahwa bayi dikeluarkan dari uterus yang utuh

melalui operasi abdomen. Di negara-negara maju, angka sectio caesarea

meningkat dari 5 % pada 25 tahun yang lalu menjadi 15 %. Peningkatan ini

sebagian disebabkan oleh “mode”, sebagian karena ketakutan timbul perkara jika

tidak dilahirkan bayi yang sempurna, sebagian lagi karena pola kehamilan,

wanita menunda kehamilan anak pertama dan membatasi jumlah anak

(Wiknjosastro, 2005).

Sectio Caesaria adalah suatu pembedahan guna melahirkan anak lewat

insisi pada dinding abdomen dan uterus (Harry Oxorn,1990). Akan tetapi,

persalinan melalui Sectio Caesaria bukanlah alternatif yang lebih aman karena di

perlukan pengawasan khusus terhadap indikasi di lakukannya Sectio Caesaria

1
2

maupun perawatan ibu setelah tindakan Sectio Caesaria, karena tanpa

pengawasan yang baik dan cermat akan berdampak pada kematian ibu

(Wiknjosastro, 2005).

Saat ini, Sectio Caesaria jauh lebih aman dari pada dulu berkat kemajuan

dalam antibiotika, transfusi darah, anestesi, dan tekhnik operasi yang lebih

sempurna. Karena itu saat ini ada kecenderungan untuk melakukan operasi tanpa

dasar indikasi yang cukup kuat. (Muchtar.R, 1998). Operasi caesar hanya boleh

bila : Ari-ari menutup jalan lahir, bayi besar, letak bayi melintang atau sungsang,

dan proporsi panggul ibu dan kepala bayi yang tidak pas sehingga di khawatirkan

persalinan akan macet (www. Republika. Co. Id/koran. Detail).

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa persalinan dengan

bedah caesar adalah sekitar 10-15 % dari semua proses persalinan di negara-

negara berkembang. Di Indonesia sendiri, presentasi operasi caesar sekitar 5 %

(http://www.Republika.Co.Id/koran.detail).

Di samping itu sumber lain mengatakan bahwa Sectio Caesaria

berhubungan dengan peningkatan 2 kali lipat resiko mortalitas ibu dibandingkan

pada persalinan Vaginal. Kematian ibu akibat operasi caesar itu sendiri

menunjukkan angka 1 per 1.000 persalinan. Menurut Bensons dan Pernolls,

angka kematian pada operasi caesar adalah 40-80 tiap 100.000 kelahiran hidup.

Angka ini menunjukkan risiko 25 kali lebih besar di banding persalinan

pervagina. Malahan untuk kasus karena infeksi mempunyai angka 80 kali lebih

tinggi dibandingkan dengan persalinan pervaginaan (2007). Komplikasi tindakan

anestesi sekitar 10% dari seluruh (http://www.Republika.Co.Id/koran.detail).


3

Sementara data lain dari RSUD Cipto Mangkusumo Jakarta tahun 1999 –

2000 menyebutkan bahwa jumlah persalinan sebanyak 404 persalinan dan 121

(31%) di antaranya merupakan persalinan Sectio Caesaria

(http://www.Republika.Co.Id/koran.detail).

Pada tahun 2007-2008 jumlah persalinan dengan tindakan sectio caesarea

di Rumah Sakit Umum Meuraxa Banda Aceh berjumlah 145 kasus dari 745

persalinan keseluruhannya atau 19,46 %. Dari data diatas dapat disimpulkan

bahwa angka tersebut sudah melebihi batas yang ditetapkan oleh WHO yaitu 10-

15 % (http://www.Republika.Co.Id/koran.detail).

Data yang diperoleh di RSUD Labuang Baji Makassar, tercatat pada

tahun 2005 silam diperoleh data jumlah persalinan 1095 dengan 905 persalinan

spontan dan 190 persalinan melalui Sectio Caesaria. Pada tahun 2006 diperoleh

data jumlah persalinan 1069 dengan 859 persalinan spontan dan 215 persalinan

melalui Sectio Caesarea (http://www.Republika.Co.Id/koran.detail).

Berdasarkan hal tersebut diatas mendorong kami untuk meneliti lebih

dalam asuhan keperawatan pada klien dengan kasus section caesarea, dengan

harapan dapat membantu klien dalam menanggulangi masalah yang dihadapi dan

dijadikan pedoman langkah selanjutnya dalam melaksanakan asuhan

keperawatan pada klien dengan sectio caesarea.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah pada

laporan ini adalah Bagaimana Asuhan Keperawatan Maternitas Post Natal Care
4

(PNC) pada Ny, “H” dengan Kasus Post Operatif Sectio Caecaria di Ruangan

Baji Gau II RSUD Labuang Baji Makassar?

C. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Untuk menegakkan Asuhan Keperawatan Maternitas Post Natal Care

(PNC) pada Ny. “H” dengan Kasus Post Operatif Sectio Caecaria di

Ruangan Baji Gau II RSUD Labuang Baji Makassar.

2. Tujuan Khusus

a. Memperoleh pengalaman yang nyata dalam pengkajian Asuhan

Keperawatan Maternitas Post Natal Care (PNC) pada Ny. “H” dengan

Kasus Post Operatif Sectio Caecaria di Ruangan Baji Gau II RSUD

Labuang Baji Makassar.

b. Memperoleh pengalaman yang nyata dalam menegakkan diagnosa

keperawatan Post Natal Care (PNC) pada Ny. “H” dengan Kasus Post

Operatif Sectio Caecaria di Ruangan Baji Gau II RSUD Labuang Baji

Makassar.

c. Memperoleh pengalaman yang nyata dalam intervensi keperawatan Post

Natal Care (PNC) pada Ny. “H” dengan Kasus Post Operatif Sectio

Caecaria di Ruangan Baji Gau II RSUD Labuang Baji Makassar.

d. Memperoleh pengalaman yang nyata dalam implementasi keperawatan

Post Natal Care (PNC) pada Ny. “H” dengan Kasus Post Operatif

Sectio Caecaria di Ruangan Baji Gau II RSUD Labuang Baji Makassar.


5

e. Memperoleh pengalaman yang nyata dalam evaluasi keperawatan Post

Natal Care (PNC) pada Ny. “H” dengan Kasus Post Operatif Sectio

Caecaria di Ruangan Baji Gau II RSUD Labuang Baji Makassar.

D. Manfaat Penulisan

1. Manfaat untuk institusi

Hasil penulisan ini dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi

institusi pendidikan Profesi Ners STIKES Nani Hasanuddin Makassar dalam

rangka meningkatkan mutu pendidikan keperawatan.

2. Manfaat untuk rumah sakit

Dapat menjadi masukan pada Rumah Sakit Labuang Baji Makassar

dalam rangkan meningkatkan mutu pelayanan perawatan khususnya di ruang

perawatan Baji Gau II

3. Manfaat bagi penulis

a. Sebagai syarat dalam menyelesaikan Departemen Maternitas Profesi

Ners

b. Sebagai tambahan pengetahuan dan pengalaman bagi mahasiswa dalam

mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama pendidikan.

4. Manfaat bagi klien dan keluarga

Agar klien dan keluarga dapat mengetahui pengertian, gejala,

perawatan dan pengobatan dengan kasus section caesarea.


6

Anda mungkin juga menyukai