Anda di halaman 1dari 4

F.

Implementasi dan Evaluasi Keperawatan III

Nama : Ny. “H” Dx. Medik : Post SC Tgl Operasi : 28 Oktober 2016
Umur : 31 Tahun Ruangan : Baji Gau II Jam Operasi : 19.00 Wita
Jenis Kelamin : ♀ Tanggal : 01 November 2016 Indikasi SC : Eklamsia
Hari Hari/Tgl NDX Jam Implementasi Evaluasi
ke-
3 Selasa, 01 1 10.00 1. Mengkaji karakteristik nyeri. S:
November 2016 H: Nyeri pada luka operasi, lokasi nyeri - Klien mengatakan nyeri berkurang.
10. 10
abdomen, skala nyeri 2 (ringan). O:
2. Memonitor tanda-tanda vital. - Skala nyeri 2 (ringan).
H: TD = 130/90 mmHg - TTV, TD = 130/90 mmHg
N = 82x/menit N = 82x/menit
S = 36,50 C S = 36,50 C
10.20 P = 22x/menit P = 22x/menit
3. Mengatur posisi yang nyaman. A:
H: Posisi supinasi dengan kepala Nyeri akut teratasi
10. 25
ditinggikan kira-kira 200. P:
4. Menganjurkan teknik relaxasi nafas Lanjutkan intervensi
dalam, menarik nafas melalui hidung 1. Kaji karakteristik nyeri.
tahan 3 detik hembuskan melalui mulut. 2. Monitor tanda-tanda vital.
H: Klien dapat mendemonstrasikan 3. Atur posisi yang nyaman.
12.15 teknik nafas dalam. 4. Anjurkan teknik relaxasi.
5. Penatalaksanaan pemberian analgesik. 5. Kolaborasi pemberian analgesik.
H: Asam mefenamat 500 mg/Oral

10.10
Selasa, 01

51
3 November 2016 2 1. Mengkaji tingkat mobilisasi klien. S:
H: Klien mulai berjalan sendiri, tanpa - Klien mengatakan mulai dapat memenuhi
bantuan keluarga. kebutuhan sehari-hari secara mandiri.
10.15 O:
2. Menganjurkan klien untuk beristirahat - KU baik.
yang cukup. - ADL nampak dilakukan sendiri.
H: Klien nampak beristirahat/tidur. A:
10. 12
Intoleransi aktivitas teratasi.
3. Membantu/ melibatkan keluarga dalam P:
pemenuhan aktivitas sesuai kebutuhan. Lanjutkan intervensi
H: Klien nampak diawasi keluarga saat 1. Kaji tingkat mobilisasi klien.
melakukan aktivitas. 2. Anjurkan klien untuk beristirahat yang
cukup.
3. Libatkan keluarga dalam pemenuhan
aktivitas sesuai kebutuhan.

Selasa, 01 10.05

52
3 November 2016 3 1. Mengkaji warna, jumlah feses, frekuensi S:
BAB. - Klien mengatakan sudah BAB.
H: Warna feses kuning, jumlah sedikit, O:
frekuensi 1 kali, konsistensi lunak. - Peristaltik usus 14x/menit.
10. 10
A:
2. Mengauskultasi peristaltik usus. Konstipasi teratasi.
H: Peristaltik usus 14x/menit. P:
10.25 Lanjutkan intervensi
3. Mendorong masukan cairan. 1. Kaji warna, jumlah feses, frekuensi BAB.
H: Frekuensi minum baik (1000-1500 2. Auskultasi peristaltik usus.
ml/24 jam). 3. Dorong masukan cairan dalam toleransi
10.38 pasca operatif.
4. Hindari makan yang membentuk gas 4. Hindari makan yang membentuk gas.
misalnya kol, minuman bersoda, umbi- 5. Kolaborasi ahli gizi untuk pemberian diit
umbian, seimbang dengan tinggi serat.
H: Klien tidak mengkonsumsi makanan
yang dapat membentuk gas.
12.10
5. Penatalaksanaan pemberian diit seimbang
dengan tinggi serat.
H: Diit makanan lunak, tinggi protein
tinggi serat.

Selasa, 01

53
3 November 2016 4 10.10 1. Memonitor tanda-tanda vital. S:
H: - TTV: TD = 130/90 mmHg - Klien mengatakan terdapat luka operasi
N = 82x/menit pada bagian perut bawah.
S = 36,50 C O:
10.15 P = 22x/menit - Balutan nampak kering.
2. Mengkaji karakteristik luka dan - Tidak ada pus (post op hari ke-4).
balutannya. - Suhu tubuh 36,50 C
H: Balutan nampak bersih dan kering, A:
tidak ada pus.
10.35 Resiko infeksi teratasi.
3. Menjaga kebersihan sekitar luka dan
lingkungan, mempertahankan teknik P:
aseptik selama perawatan luka. Lanjutkan intervensi
H: Keadaan sekitar luka nampak bersih, 1. Monitor tanda-tanda vital.
perawatan luka dengan 2. Kaji karakteristik luka dan balutannya.
mempertahankan teknik aseptik. 3. Jaga kebersihan sekitar luka dan
11.25 lingkungan, pertahankan teknik aseptik
4. Penatalaksanaan pemberian antibiotik.
H: Cefadroxil 500 mg/oral selama perawatan luka.
4. Kolaborasi pemberian antibiotik.

54

Anda mungkin juga menyukai