TINJAUAN PUSTAKA
a. Senam hamil adalah terapi latihan gerak untuk mempersiapkan ibu hamil,
secara fisik atau mental pada persalinann cepat, aman dan spontan.
ibu.
keseimbangan.
5
2
Secara umum, tujuan utama persiapan fisik dari senam hamil sebagai
harapkan ibu mendapatkan oksigen yang lebih banyak, latihan ini dilakukan
ibu yang makin lama makin berat seiring dengan usia kehamilan.
3
mendesak isi perut ke arah dada. Hal ini akan membuat rongga dada lebih
sempit dan nafas ibu tidak optimal. Dengan melakukan senam hamil ini di
harapkan ibu mempunyai nafas yang lebih panjang dan dalam keadaan
rileks.
dengan mengejan secara benar bayi dapat keluar dan tidak tertahan lama di
jalan keluar.
1) Konsultasi/pemeriksaan kesehatan.
4) Lakukan 3x seminggu/teratur.
10) Bila di lakukan di RS, senam hamil di pandu dan terdapat sosialisasi.
4
5. Kritria ibu hamil yang tidak diperkenangkan untuk mngikuti latihan senam
1) Preeklamansi
5) Incopeten Cervix
6) Diabetes
7) Anemia
8) Thyroid
9) Aritmia, palpitasi
kontrol.
5
meningkat dan oksigen yng di angkut ke otot-otot dan jaringan tubuh bertambah
1) Duduk bersila dan tegak, kedua lengan mengarah ke depan dan santai.
2) Sikap merangkak, jarak antara kedua tangan sama dengan jarak antara
kedua bahu. Keempat anggota tubuh tegak lurus pada lantai dengan badan
sejajar lantai. Lakukan gerakan ini: tundukkan kepala, liat perut bagian
4) Berbaring miring ke kiri, lutut kanan diletakkan di depan lutut kiri (ganjal
dengan bantal). Lengan kanan ditekuk di depan dan lengan kiri letakkan di
belakang.
5) Berbaring miring, kedua lutut dan kedua lengan ditekuk, bawah kepala
diberi bantal, demikian juga bawah perut agar tidak menggantung. Tutup
6) Berbaring terlentang, pegang kedua lutut dengan kedua tangan dan rileks.
lelah,kembali keposisi awal. Ulangi gerakan ini 3-4 kali dengan interval 2
menit.
1. Pengertian
kehidupan menjadi lebih baik dan nyaman yang berkembang sebagai upaya
pula pengetahuan adalah pengalaman yang diperoleh dari diri sendiri atau
orang lain. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain sangat penting dalam
2. Tingkat Pengetahuan
seseorang memiliki pengetahuan yang baik maka akan memiliki perilaku yang
1) Tahu (Know)
yang spesifik dan seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang
telah diterima.
2) Memahami (Comprehention)
benar. Orang yang paham terhadap suatu objek atau materi dapat
3) Aplikasi (Application)
4) Analisis (Analysis)
5) Sintesis (Syntesis)
di dalam suatu keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah
ada.
6) Evaluasi (Evaluation)
dikelompokkan menjadi dua, yaitu cara tradisional atau non ilmiah, yakni
tanpa melalui penelitian ilmiah dan cara modern atau cara ilmiah, yakni
b) Secara Kebetulan
tersebut.
pendidikan anak.
para nabi. Kebenaran ini harus diterima dan diyakini oleh pengikut
berpikir.
i) Induksi
suatu gejala.
j) Deduksi
Cara baru atau dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih
suatu cara melakukan penelitian yang dewasa ini dikenal dengan metode
a. < 20 tahun
b. 20 – 35 tahun
c. > 35 tahun
a. 10 – 12 tahun
b. 13 – 15 tahun
c. 16 – 19 tahun
faktor diantaranya faktor internal dan faktor eksternal yaitu (Ariani, 2014) :
15
1) Faktor Internal
a) Umur
b) Jenis Kelamin
dalam mencari tahu informasi daripada laki-laki baik itu secara formal
maupun informal.
c) Pendidikan
kebahagiaan.
16
d) Pekerjaan
Contoh pekerjaan :
2. TNI, POLRI
3. Pegawai Swasta
4. Wiraswasta
2) Faktor Eksternal
a) Lingkungan
tersebut. Hal ini terjadi karena adanya interaksi timbal balik ataupun
b) Sosial Budaya
c) Status Ekonomi
d) Sumber Informasi
sumber antara lain media cetak (berupa booklet dalam bentuk buku,
a. Pengertian
(Ariani, Ayu Putri. 2014). Sikap merupakan konsep yang paling penting dalam
psikologi sosial yang membahas unsur sikap baik sebagai individu maupun
positif/ negatif terhadap suatu objek sikap dibentuk melalui pengalaman pada
pelajaran tersebut. Secara garis besar sikap terdiri dari komponen kognitif (ide
respon sesuai dan tidak sesuai), dan emosi (menyebabkan respon-respon yang
b. Komponen Sikap
Menurut Azwar (2000), struktur sikap terdiri atas 3 komponen yang saling
1) Komponen Kognitif
kontroversial.
2) Komponen Afektif
seseorang.
3) Komponen Konatif
c. Tingkatan Sikap
(Ariani, 2014) :
21
1) Menerima (Receiving)
yang diberikan (objek). Misalnya sikap orang terhadap gizi dapat dilihat
2) Merespon (Responding)
3) Menghargai (Valuing)
memiliki balita mengajak ibu lain yang memiliki balita untuk segera
segala resiko merupakan sikap yang paling tinggi. Misalnya seorang ibu
sudah memiliki 2 orang anak dan mau menjadi akseptor KB, meskipun
1) Pengalaman Pribadi
emosional.
Orang lain yang dianggap penting yaitu orang-orang yang kita harapkan
persetujuannya bagi setiap gerak tingkah laku dan opini kita, orang yang
orang tua, suami atau istri, teman dekat, guru, dan pemimpin.
3) Media Massa
disampaikan cukup kuat, maka akan memberi dasar afektif dalam menilai
suatu hal hingga membentuk sikap tertentu. Contoh media massa antara
4) Lembaga Pendidikan
dalam diri individu. Pemahaman baik dan buruk, salah atau benar akan
5) Faktor Emosional
toleran).
tentang hal-hal yang negatif atau kalimat yang tidak mendukung pada
objek sikap.