Anda di halaman 1dari 6

Nama /NDH : dr.

Retno Widyastuti/12
Unit Kerja : Bagian Pelayanan di IGD, Bangsal dan Poli Umum RSUD OKU Timur

TUPOKSI :
1. Melakukan pelayanan medik umum rawat jalan tingkat pertama
2. Melakukan tindakan khusus oleh dokter umum tingkat sederhana
3. Melakukan tindakan khusus oleh dokter umum tingkat sedang
4. Melakukan tindakan darurat medik/P3K tingkat sederhana
5. Melakukan kunjungan visite pada pasien rawat inap
6. Melakukan penyuluhan medik
7. Membuat catatan medik pasien rawat inap
8. Membuat catatan medik pasien rawat jalan
9. Melayani atau menerima konsultasi dari luar atau keluar
10. Melayani atau menerima konsultasi dari dalam
11. Menguji kesehatan menguji kesehatan individu
12. Melakukan visum et repertum tingkat sederhana
13. Melakukan tugas jaga di tempat/RS
14. Sebagai anggota tim penanggulangan penyakit/wabah tertentu

DESKRIPSI ISU/SITUASI PROBLEMATIK


Barry Jones & Chase mendefinisikan isu sebagai sebuah masalah yang belum
terpecahkan yang siap diambil keputusannya. Isu merepresentasikan suatu
kesenjangan antara praktik korporat dengan harapan-harapan para stakeholder.
Berdasarkan definisi yang telah disebutkan di atas, isu adalah suatu hal yang terjadi
baik di dalam maupun di luar organisasi yang apabila tidak ditangani secara baik
akan memberikan efek negatif terhadap organisasi dan berlanjut pada tahap krisis.
Sumber isu pada rancangan aktualisasi ini berasal dari hasil observasi dan
pengalaman penulis, tugas pokok dan fungsi (tupoksi) penulis sebagai dokter umum,
kegiatan yang diinisiatif oleh penulis melalui persetujuan coach dan mentor, serta
penugasan dari atasan.
RSUD OKU Timur pada hakikatnya terus memberikan pelayanan yang terbaik
untuk masyarakat. Akan tetapi, dalam perkembangannya tentu akan selalu muncul
masalah-masalah baru. Penulis mengaitkan antara masalah-masalah tersebut
dengan manajemen ASN, Whole of Government (WOG), dan pelayanan publik,
dimana penulis menemukan beberapa isu, yaitu:

1. Belum optimalnya pengetahuan keluarga pasien terhadap pencegahan


penyakit menular di bangsal RSUD OKU Timur.
Penyakit menular, yang disebut juga infeksi, merupakan penyakit yang dapat
menular ke manusia yang disebabkan oleh agen biologi (virus, bakteri, jamur, dan
parasit). Penyakit menular masih menjadi masalah besar kesehatan masyarakat
yang dapat menimbulkan kesakitan, kematian, dan kecacatan yang tinggi, sehingga
perlu dilakukan penyelenggaraan penanggulangan melalui upaya pencegahan,
pengendalian, dan pemberantasan yang efektif dan efisien.
Pencegahan dan pengendalian infeksi adalah suatu upaya yang bertujuan untuk
mencegah penularan penyakit infeksi di antara pasien, petugas, keluarga, dan
pengunjung. Salah satu upaya pencegahan penyakit menular adalah dengan
melakukan hand hygiene. Hand hygiene merupakan ukuran yang paling penting
dalam tindakan pencegahan karena lebih efektif dan biaya rendah.
Di RSUD OKU Timur, pengendalian penyakit menular masih belum optimal
dimana masih kurangnya pengetahuan tentang penyakit menular. Masih minimnya
penyuluhan dari petugas kesehatan kepada masyarakat tentang penyakit menular
merupakan salah satu hal yang menyebabkan keadaan tersebut.

Kondisi ideal: Keluarga pasien memiliki pengetahuan yang optimal tentang


pencegahan penyakit menular dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari
untuk membantu pengendalian pencegahan penyakit menular di RSUD OKU Timur.

Kaitan dengan materi: Manajemen ASN, Pelayanan Publik.

2. Belum optimalnya serah terima pasien (handover) antar dokter dalam


melakukan tugas jaga di RSUD OKU Timur
Serah terima pasien atau dikenal sebagai handover merupakan salah satu
bagian dari proses pelayanan di rumah sakit. Handover adalah proses pengalihan
wewenang dan tanggung jawab utama untuk memberikan perawatan klinis kepada
pasien dari satu pengasuh ke pengasuh yang lain, termasuk dokter jaga IGD, dokter
ruangan, asisten dokter ataupun perawat. Serah terima pasien yang efektif
mendukung informasi penting dalam kontinuitas perawatan dan pengobatan.
Namun, serah terima pasien yang tidak efektif dan buruk dapat berkontribusi
terhadap kesalahan dan pelanggaran dalam keselamatan perawatan pasien
termasuk kesalahan pengobatan sampai kematian pasien, maka dari itu dibutuhkan
keterampilan dalam melakukan handover sehingga didapatkan hasil yang optimal
dalam perawatan.
Di RSUD OKU Timur, pelaksanaan serah terima pasien antar dokter belum
dilakukan secara optimal. Belum adanya kejelasan prosedur berupa standar
prosedur operasional (SPO) dalam pelaksanaan serah terima pasien antar dokter
menjadi salah satu penyebab isu tersebut. Masih ada dokter yang tidak disiplin
waktu sehingga waktu handover terbatas dan dilaksanakan secara terburu-buru.
Beberapa dokter masih kurang teliti dalam pengisian catatan perkembangan pasien
terintegrasi pada rekam medis, dan juga belum ada suatu pencatatan terpadu atau
sebuah inovasi yang dapat memudahkan dokter dalam melaksanakan handover
sehingga menyebabkan beberapa informasi penting yang seharusnya disampaikan
terkait dengan kondisi perkembangan pasien menjadi terlewatkan.

Kondisi ideal: Serah terima (handover) pasien antar dokter jaga dilakukan dengan
menggunakan buku operan jaga agar informasi penting terkait dengan kondisi
perkembangan pasien dapat tersampaikan dengan baik.
Kaitan dengan materi: Manajemen ASN.

3. Lamanya waktu pindah pasien dari IGD ke ruang rawat inap di RSUD OKU
Timur.
Pelayanan yang cepat dan tepat sagat dibutuhkan di dalam pelayanan IGD.
Akan tetapi, pelayanan di IGD dapat terhambat jika kondisi di dalam IGD penuh
dengan pasien. Waktu tunggu yang lama akan menunjukkan rendahnya mutu
pelayanan suatu rumah sakit.

Kondisi ideal: Pelayanan di IGD harus dilakukan dengan cepat dan tepat agar
waktu pindah pasien dari IGD ke ruang rawat inap dapat dipersingkat untuk
meningkatkan pelayanan RSUD OKU Timur.

Kaitan dengan materi: Manajemen ASN, Pelayanan Publik, Whole of Government.


4. Belum optimalnya penerapan triage dalam memilah pasien di IGD RSUD
OKU Timur.
Triage pasien merupakan proses pemilahan sederhana yang dapat dilakukan
oleh medis maupun tenaga non-medis. Proses pemilahan ini untuk penentuan atau
seleksi pasien yang diprioritaskan untuk mendapat penanganan terlebih dahulu di
ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit. Di daerah kadang belum maksimal
dilaksanakan karena pemahaman masyarakat daerah bahwa yang pertama datang
adalah yang pertama diobati.

Kondisi ideal: Triage pasien harus dilaksanakan secara maksimal agar


penanganan pasien di IGD dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.

Kaitan dengan materi : Manajemen ASN, Pelayanan Publik.

5. Pelaksanaan Code Blue pada pasien henti jantung di ruang rawat inap
RSUD OKU Timur belum optimal
Kurangnya pemahaman petugas kesehatan mengenai langkah-langkah
penanganan Code Blue dan ketidaktahuan petugas kesehatan mengenai
penyimpanan alat-alat emergensi di ruang rawat inap, dapat menyebabkan respon
resusitasi jantung paru (RJP) pada pasien henti jantung menjadi lebih lambat. Hal ini
berdampak pada kualitas bantuan hidup yang diberikan pada pasien gawat darurat
di rawat inap.

Kondisi ideal: Pelaksanaan Code Blue di ruang rawat inap RSUD dapat dilakukan
secara optimal agar kualitas bantuan hidup yang diberikan kepada pasien
meningkat.

Kaitan dengan materi: Manajemen ASN, Pelayanan Publik, Whole of Government.

Adapun kelima permasalahan tersebut secara ringkas dijelaskan pada tabel di


bawah ini:
- Uraian singkat mengenai pengertian isu
- Identifikasi Isu ( isu yg diangkat, berkaitan dengan ANEKA + ( Manajemen ASN,
WoG dan Yanlik).
- Diskripsi Isu ( gambarkan kondisi ideal yang diharapkan ).
A.
B. Analisis isu dengan AKPK

A K P K
No ISU Total Rank
(1-5) (1-5) (1-5) (1-5)
Belum optimalnya sosialisasi protokol
1 kesehatan covid-19 pada pasien dan 5 5 5 4 19 1
pengunjung RSUD OKU Timur
Belum optimalnya pelaksanaan triage
2 dalam pemilahan pasien gawat 3 4 2 3 12 5
darurat di IGD RSUD OKU Timur
Belum optimalnya pelaksanaan code-
blue dalam penanganan pasien henti
3 3 4 3 3 13 3
jantung di ruang perawatan RSUD
OKU Timur
Lamanya waktu tunggu pasien di IGD
4 3 4 3 3 13 4
RSUD OKU Timur
Kurangnya konsistensi tenaga
kesehatan dalam menerapkan prinsip
5 3 5 4 4 16 2
pencegahan dan pengendalian infeksi
(PPI) di IGD RSUD OKU Timur

Isu yang diangkat dan telah disetujui oleh mentor yaitu : Belum optimalnya sosialisasi
protokol kesehatan covid-19 pada pasien dan pengunjung RSUD
OKU Timur

C. Solusi
Melakukan optimalisasi sosialisasi protokol kesehatan covid-19 pada pasien dan
pengunjung RSUD OKU Timur

D. Kegiatan
1. Berkonsultasi dan berkoordinasi dengan mentor terkait sosialisasi protokol
kesehatan covid-19 di RSUD OKU Timur
2. Membuat media informasi berupa poster dan leaflet serta bahan evaluasi
pemahaman berupa kuesioner
3. Membuat media informasi berupa video sosialisasi dan rekaman suara
4. Mengunggah video sosialisasi melalui media sosial RSUD OKU Timur
5. Memutar rekamam suara melalui sumber suara RSUD OKU Timur setiap pagi selama
1 minggu
6. Membagikan leaflet kepada pasien dan pengunjung RSUD OKU Timur
7. Melakukan evaluasi kegiatan aktualisasi

Anda mungkin juga menyukai