Anda di halaman 1dari 44

LAPORAN

KULIAH KERJA NYATA SAINS


KAMPUS MERDEKA
TEMA
KEMBALI KE DESA,
MENGABDIKAN KOMPETENSI MENGOPTIMALKAN POTENSI

Badan Usaha Milik Desa (BUMDES)


MAJU BERSAMA
Di Desa Gunungsari Kecamatan Dawarblandong Kabupaten Mojokerto

Disusun Oleh :
DEVI YULIYYA NUR MAZIDATUN NI’MAH

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI AL – ANWAR


MOJOKERTO
2021

1
1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah bentuk kegiatan pengabdian kepada
masyarakat oleh mahasiswa dengan pendekatan lintas keilmuan dan sektoral pada waktu
dan daerah tertentu. Pelaksanaan kegiatan KKN biasanya berlangsung antara satu
sampai dua bulan dan bertempat di daerah setingkat desa. Direktorat Jendral Perguruan
Tinggi di Indonesia telah mewajibkan setiap perguruan tinggi untuk melaksanakan
KKN sebagai kegiatan intrakulikuler yang memadukan tri dharma perguruan tinggi
yaitu : pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Program yang dilaksanakan tiap perguruan tinggi berbeda-beda tergantung pada
disiplin ilmu yang terkait serta kebutuhan masyarakat dari daerah yang dituju sebagai
tempat pelaksanaan KKN. Program yang dibuat dapat terbagi menjadi program umum
seperti peringatan hari besar dan program khusus yang terkait tema besar suatu tim
KKN.
Tema yang dipilih oleh STIE Al-Anwar Mojokerto adalah Sains. Sehingga
dalam prakteknya KKN Sains ini bertujuan untuk menggali masalah yang ada di setiap
desa dan diharapkan dari masalah tersebut bisa dijadikan potensi untuk
mengembangkan desa tempat KKN dilaksanakan. Pemilihan tema ini juga tidak terlepas
dari tri dharma perguruan tinggi. Meskipun tujuan utama KKN Sains ini adalah
menggali potensi, namun pada prakteknya KKN Sains ini juga tetap berorientasi pada
tri dharma perguruan tinggi.
Desa Gunungsari bertempat di Kecamatan Dawarblandong Kabupaten
Mojokerto, desa ini terkenal dengan Langganan Banjir. Karena Desa Kademangan
diapit oleh 2 (dua) Sungai yaitu Sungai Cetak Banteng (dari arah Wonosalam) dan
Sungai Kali Pancir (dari arah Kediri) yang merupakan banjir kiriman jika kedua sungai
tersebut airmnya sudah meluap ke pemukiman warga.
Diharapkan dari kegiatan KKN Sains di desa Kademangan ini mampu
membawa dampak positif bagi desa, sehingga pendayagunaan terhadap potensi desa
yang ada dapat dilakukan.

1.2 Tujuan
Secara umum Kuliah Kerja Nyata (KKN) mempunyai 4 (empat) tujuan, yaitu :

2
a. Mahasiswa memperoleh pengalaman belajar yang berharga melalui keterlibatan
dalam masyarakat yang secara langsung menemukan, merumuskan,
memecahkan dan menanggulangi permasalahan pembangunan secara realistis
akademis futuristis.
b. Mahasiswa dapat memberikan pemikiran berdasarkan ilmu, tekhnologi dan seni
dalam upaya menumbuhkan, mempercepat gerak serta mempersiapkan kader
pembangunan.
c. Agar perguruan tinggi dapat mencetak sarjana pengisi tekhnologi struktur dalam
masyarakat yang lebih menghayati kondisi gerak dan permasalahan komplek
yang dihadapi masyarakat dalam melaksanakan pembangunan. Dengan
demikian out put perguruan tinggi secara relatif menjadi siap pakai dan terlatih
dalam menanggulangi permasalahan pembangunan.
d. Meningkatkan hubungan antara perguruan tinggi dengan pemerintah daerah,
instansi terkait dan masyarakat sehingga perguruan tinggi lebih dapat berperan
dan menyesuaikan pendidikan dan penelitiannya dengan tuntutan realistis dari
masyarakat yang sedang membangun.

1.3 Kegunaan
Adapun kegunaan Kuliah Kerja Nyata (KKN), yaitu :
1. Bagi Mahasiswa KKN
a. Menambah pemahaman tentang cara berpikir dan bekerja secara praktis
dalam menanggulangi berbagai permasalahan di masyarakat.
b. Menambah pemahaman dan penghayatan tentang kegunaan agama, ilmu,
seni dan budaya bagi pembangunan.
c. Mahasiswa dapat memahami dan menghayati kesulitan yang dihadapi
masyarakat dalam melaksanakan pembangunan.
d. Mendewasakan cara berpikir dan daya nalar mahasiswa dalam melakukan
telaah, perumusan dan pemecahan masalah.
e. Membentuk sikap, rasa cinta serta rasa tanggung jawab mahasiswa terhadap
kemajuan masyarakat.
f. Menumbuhkan sifat profesionalisme dalam diri mahasiswa.

2. Bagi Masyarakat dan Pemerintah

3
a. Memperoleh bantuan tenaga dan pikiran dalam merencanakan dan
melaksanakan pembangunan.
b. Cara berpikir, bersikap dan bertindak dari masyarakat akan lebih sesuai
dengan pembangunan.
c. Terbentuknya kader-kader penerus pembangunan di masyarakat sehingga
terjamin kelangsungan pembangunan bangsa dan Negara.

3. Bagi Perguruan Tinggi


a. Memperoleh umpan balik sebagai hasil integrasi mahasiswa dengan
masyarakat sehingga kurikulum dapat disesuaikan dengan kebutuhan
pembangunan.
b. Para dosen atau pengajar akan memperoleh berbagai pengalaman yang
berharga dan menemukan berbagai masalah untuk pengembangan kegiatan
peneliti.
c. Meningkatkan, memperluas, dan mempercepat kerjasama dengan instansi
lain melalui rintisan kerjasama dari mahasiswa yang melaksanakan KKN
Sains

4
2. Penjelasan Aktivitas Dari 10 Indikator Kegiatan Kompetensi Dan 5 Indikator
A. Aktivitas Dari 10 Indikator Kompetensi

B. Aktivitas Dari 5 Indikator Non Kompetensi


1. Bidang Keagamaan

Sebagian besar masyarakat Desa Gunungsari beragama Islam, tetapi ada beberapa yang
non islam, berikut data yang diambil dari profil desa Gunungsari:
a. Jumlah Agama yang ada di Desa Kademanagan :
 Islam : Jiwa
 Kristen : Jiwa

b. Banyaknya tempat ibadah


 Masjid : Bangunan
 Musholla : Bangunan
 Gereja : Bangunan

c. Organisasi keagamaan
a. Banjari
b. Yasin Dan Tahlil
c. Diba’
d. Istighosah

Warga Desa Gunungsari pun sejauh kami mengamati dan merasakan memang
sangat terkenal antusias. Untuk sarana beribadah di desa tidak membutuhkan perbaikan.

2. Bidang Sosial Kemasyarakatan

Keadaan masyarakat di Desa Gunungsari antara satu dengan yang lain terlihat
guyub rukun. Namun karena kurangnya interaksi antar individu mengakibatkan adanya
kesenjangan sosial. Hal ini dipengaruhi oleh hubungan sosial, ekonomi dan organisasi.
Masalah yang terjadi di Desa Gunungsari saat ini adalah :
1. Kurangnya keaktifan pemuda – pemudi dalam kegiatan Desa Gunungsari
2. Tidak adanya penjagaan desa, karena pelaksanaan ronda malam sudah tidak aktif
lagi..

5
Pada saat pandemi covid ini masyarakat Desa Gunungsari tetap mematuhi
protokol kesehatan yaitu dengan jaga jarak, memakai masker, sering mencuci tangan.

3. Bidang Kependidikan

Adapun beberapa sekolah yang ada di Desa Kademangan antara lain:


1. PAUD : 2 Bangunan
2. TK : 1 Bangunan
3. SD : 1 Bangunan

Warga Desa Kademangan pun sejauh ini kami mengamati dan merasakan
memang sangat baik. Jadi tidak membutuhkan perbaikan.

4. Bidang Kepemudaan

5. Bidang Kesehatan

Sarana kesehatan di Desa Kademangan ada Satu POSKESDES yang biasa di


sebut dengan POSKESDES yang terdapat di Dusun Kebondalem, yang ditangani oleh
Bu Bidan Rosdian juga sebagai Kader PKK Pokja 4. Dari data yang didapat untuk
masalah kesehatan di Desa Kademangan, warga tidak memiliki penyakit yang serius,
meskipun banyak warga yang disekitar rumahnya dikelilingi oleh sungai.
Setiap bulan POSKESDES mengadakan imunisasi di balai desa dan mendatangi
posyandu yang ada di desa Kademangan. Imunisasi diberikan kepada bayi baru lahir
sampai usia balita. Imunisasi yang diberikan dapat berupa imunisasi Campak , BCG,
Polio dll. Selain imunisasi juga ada pemeriksaan rutin untuk bayi dan balita, seperti
BBTB (Berat Badan Tinggi Badan), Lingkar Kepala dll. Petugas tersebut adalah
seorang bidan yang di bantu oleh karyawan dari puskesmas dan di bantu oleh kader
warga desa Kademangan.
Berkaitan dengan program pemerintah tentang imunisasi Oridifteri, maka pihak
PONKESDES bertugas untuk memberikan imunisasi terhadap semua penduduk
Kademangan mulai dari usia balita sampai 5 tahun secara gratis. Imunisasi ini diberikan
oleh pihak Puskesmas dengan mendatangi setiap Lembaga pendidikan yang ada di
Kawasan Kademangan, selain itu petugas Puskesmas juga mendatangi setiap rumah
untuk memastikan apakah semua balita sudah melakukan Imunisasi.

6
Sebetulnya banyak sekali masalah kesehatan yang terjadi di desa Kademangan,
meliputi :
1. Penumpukan genangan air di depan, di samping, dan di belakang rumah yang dapat
menyebabkan penyakit ketika banjir.
2. Kurangnya kesadaran warga dalam hal kebersihan lingkungan.
3. Fasilitas kesehatan yang kurang memadai, karena di Desa Kademangan hanya ada 1
unit posyandu dan hanya kurang lebih 10 orang yang aktif dalam kader posyandu.
Warga menganggap penyakit demam berdarah adalah penyakit musiman, jadi tidak
perlu ditakutkan lagi apabila ada warga yang rumahnya banyak terkena banjir.

4. Kesimpulan dan Saran


5. DaftarPustaka

7
2.2 Masalah Kependudukan
Penduduk adalah subyek atau penyebab berkembangnya suatu permukiman.
Namun pada gilirannya penduduk juga merupakan potensi dan permasalahan sosial dari
suatu pertumbuhan dan perkembangan suatu wilayah permukiman itu sendiri, oleh
karenanya kependudukan menjadi begitu penting dalam suatu tatanan proses
pembangunan.
Data berikut ini kami peroleh dari profil Desa Kademangan. Jumlah penduduk
Desa Kademangan sampai dengan akhir Tahun 2019 adalah. Jiwa, yang terdiri dari:
a. Laki – laki : 2.739 Jiwa
b. Perempuan : 2.614 Jiwa
c. Jumlah kepala keluarga : 1.801 KK
d. Pendatang : 4 KK
e. Pindah : 8 KK
Masalah kependudukan di Desa Kademangan ini dilatarbelakangi oleh :
1. Tingkat pendidikan yang rendah mengakibatkan warga cenderung berfikir
sederhana.
2. Rasio antar usia produktif kerja. Setelah kelompok kami melakukan survei dalam
beberapa hari kami menemukan hasil bahwa rata – rata yang bekerja adalah usia
antara 25 – 50 tahun.
3. Pengangguran
Tingkat Pengangguran. Setelah kelompok kami melakukan survei dalem beberapa
harinkami menemukan hasil bahwa rata – rata yang pengangguran adalah kurang
lebih anatara 45 orang.

2.5 Masalah Organisasi Sosial


Macam-macam organisasi di Desa Kademangan, yaitu :
a. Jumlah organisasi yang ada di Desa Kademangan, antara lain :
 PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga )
 KSB ( Kampung Siaga Bencana )
 Karang Taruna “GEMABANGSA”
 ISHARI ( Ikatan Seni Hadrah Islam )
 POKTAN ( kelomPOK TANi )
 GAPOKTAN ( Gabungan kelomPOK TANi)
 Banjari

8
 Yasin Dan Tahlil
 Diba’

Untuk mendapatkan legalitas dari masyarakat desa, setiap organisasi harusnya


mendapat surat keputusan dari desa. Masalah organisasi sosial yang ada di Desa
Kademangan adalah karang taruna yang kurang aktif, hanya perdusun saja yang aktif.
Seharusnya karang taruna harus diaktifkan karena dengan adanya karang taruna dapat
meningkatakan kerukunan serta rasa gotong royong yang tinggi antar warga dan dusun.
Kesenjangan warga terhadap organisasi juga kurang terlihat karena dari
peneltian kami hanya organisasi wanita atau Ibu – Ibu PKK yang lebih sering menonjol
ketimbang Bapak- Bapak ataupun Karang Taruna.

2.6 Masalah Kebudayaan

Kebudayaan yang ada di Desa Kademangan:


1. Kuda Lumping
2. Drumband
3. Patrol

Budaya di Desa Kademangan hampir sama dengan desa di sekitarnya, seperti


mengadakan kegiatan yasinan setiap malam Jum’at, ruwah desa, ziarah kubur dll. Dan
disana kami tidak menemukan adanya permasalahan kebudayaan, kami berharap
kebudayaan-kebudayaan yang baik dan telah ada di desa tetap dilestarikan.
Selain itu, untuk menumpuk rasa kekeluargaan diadakan pula kegiatan arisan
ibu-ibu PKK, posyandu, pengajian serta diba’an rutin yang dilakukan oleh warga di tiap
RW. Sikap saling menghormati dalam bermasyarakat ini juga tercermin dalam
kehidupan beragama, mengingat mayoritas penduduk di Desa Kademangan beragama
islam.

2.7 Masalah Perekonomian


Mata Pencaharian Penduduk di Desa Kademangan adalah sebagai berikut
NO PEKERJAAN JUMLAH
1 Pensiun 40 orang
2 PNS 38 orang

9
3 TNI 14 orang
4 Polisi 2 orang
5 Perdagangan 37 orang
6 Petani 57 orang
7 Peternak 3 orang

8 Home Industri 110 orang

9 Kontruksi 51 orang

10 Sopir 89 orang

11 Karyawan swasta 995 orang

12 Karyawan BUMN 14 orang

13 Wiraswasta 4 orang

14 Pembantu 15 orang

15 Buruh Harian Lepas 35 orang


Sumber : profil Desa Kademangan

Perekonomian di Desa Kademangan bisa di bilang cukup makmur, mayoritas mata


pencaharian masyarakat yaitu pedagang, home industri dan bertani. Sebagian besar
penduduk desa Kademangan masih berusia produktif, hal ini bisa dimanfaatkan untuk
pembangunan desa agar lebih maju, dengan menciptakan lapangan pekerjaan, maupun
penyuluhan tentang kewirausahaan. Sehingga diharapkan penduduk yang berusia
produktif bisa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri dengan memanfaatkan potensi
yang ada di desa. Potensi yang ada di Desa Kademangan ini sangat banyak, seperti
pembuatan kopi yang diproduksi oleh organisasi KSB ( Kampung Siaga Bencana ) yang
nilai jualnya mencapai Rp. 10.000 – Rp. 15.000 per bungkusnya. Hal tersebut harus
dikembangkan agar dapat meningkatkan kualitas perekonomian di Desa Kademangan
dan dapat memeratakan kesenjangan akan hal perekonomian antar warga.
Dari data diatas masih terdapat masalah perekonomian di Desa Kademangan yaitu
Masih terdapat kesenjangan yang tidak rata, karena masyarakat Kademangan lebih
mementingkan diri sendiri dari pada orang lain.

BAB III

10
IDENTIFIKASI POTENSI
(Faktor Peluang Pemberdayaan Masyarakat Secara Ekonomi)

3.1 Potensi Geografis


Dampak dari permukaan bumi yang tidak rata menghasilkan relief yang cukup
unik. Salah satu tipe lahan yang sering ditemui di Indonesia adalah dataran rendah.
Sesuai dengan namanya, relief daerah ini memiliki karakter permukaan yang rata hingga
cukup rata. Manfaat dataran rendah cukup luas, mulai dari dijadikannya sebagai tempat
tinggal hingga bercocok tanam. Namun seiring dengan meningkatnya jumlah manusia,
menjadikan area ini bertambah sempit. Lahan pertanian menjadi berkurang sehingga
berdampak pada pasokan pangan di tanah air.
Letak geografis dari desa Kademangan yang mendukung, ini membuat
masyarakat bisa memanfaatkannya untuk menanam berbagai macam buah-buahan. Dan
buah-buahan yang banyak dijumpai di desa Kademangan ini adalah buah rambutan,
buah mangga, buah alpukat,dll. Selain terdapat pohon di desa Kademangan, sebagian
masyarakat disini juga menggunakan lahannya untuk dijadikan sebagai gudang dari
rongsokan. Warga juga menempatkan rongsokannya di depan, di samping, bahkan di
belakang rumahnya.
Tidak hanya itu berikut potensi yang dimiliki desa Kademangan :
1. Luas wilayah 192,61 ha. Dengan cakupan sebagai berikut :
Luas tanah sawah 138,70 Ha
Luas tanah kering 14,45 Ha
Luas fasilitas umum 39,46 Ha

Dengan luas tanah tersebut seharusnya warga bisa memanfaatkan dengan


baik, sehingga tidak hanya dijadikan sebagai tempat pemukiman saja tetapi juga
bisa dugunakan sebagai bercocok tanam atau berkebun, bertani, dan beternak. Di
desa Kademangan sendiri terdapat 2 dusun yang sebagian warganya bercocok
tanam sebagai petani, tetapi sisi lemahnya mereka menyewa lahan untuk
bercocok tanam. Seharusnya pemerintah desa Kademangan dapat memfasilitasi
warganya agar dalam bercocok tanam tidak menyewa sawah lagi.

2. Kademangan terletak di dataran rendah dengan dataran yang cekung.

11
3. Berpotensi terjadinya banjir apabila terjadi hujan dengan intensitas yang tinggi.
4. Letak dusun yang berdekatatan, sehingga dapat diakses dengan mudah apabila
terdapat kegiatan – kegiatan antar dusun.

3.2 Potensi Kependudukan


Desa Kademangan memiliki penduduk yang banyak, dengan itu dapat
mengurangi angka pengangguran. Dengan banyaknya jumlah penduduk yang berusia
produktif dapat mengurangi angka pengangguran, menciptakan lapangan kerja, dan bisa
mempercepat perkembangan ekonomi di daerah tersebut. Dengan potensi desa yang
sangat beragam diharapkan penduduk desa mampu bekerja sama untuk membangun
desa agar bisa lebih maju. Baik dari segi perekonomian, maupun sumber daya alam.
Misalkan dengan adanya usaha cobek yang dapat meningkatkan perekonomian desa.
Dengan mayoritas penduduk usia produktif diharapkan dapat mengelola dan
mengembangkannya. Sehingga proses pengelolaan cobek dari bahan mentah menjadi
barang jadi.
Selain hal tersebut masih banyak potensi yang dimiliki desa Kademangan,
meliputi :
1. Meskipun tingkat pendidikan tinggi tetapi warga desa Kademangan sangat
semangat dalam hal bekerja.sehingga tingkat pengangguran sangat rendah.
2. Untuk masalah pengangguran di desa Kademangan mayoritas masyarakatnya
pekerja keras. Hal ini sangat memberikan dampak positif bagi perekonomian desa
Kademangan.

3.3 Potensi Sosial


Dengan jumlah penduduk yang berjumlah 5.353 jiwa kerukunan antar warga
masih terjalin erat, hal ini bisa menjadi potensi sosial yang dapat dikembangkan untuk
kemajuan desa kedepannya. Dimana akan tercipta suatu kondisi lingkungan yang aman,
kondusif dan guyup rukun, sehingga antar warga akan mampu berkerja sama dengan
baik. Dalam hal kerjasama, masyarakat bisa saling berkolaborasi untuk menciptakan
iden titas desa. Seperti yang akan dicanangkan oleh Pemerintah tentang produk
unggulan desa, dengan membaca peluang dan memanfaatkan potensi yang ada di desa.
Untuk potensi yang dimiliki desa Kedamangan adalah usaha cobek. Dengan adanya
usaha tersebut dapat membantu perekonomian warga didesa kademangan.

12
Lembaga yang terdapat di Desa Kademangan adalah BKD, PKK, Karangtaruna,
Posyandu, POKTAN (Kelompok Pertanian), Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani),
Pengurus Kematian, Pengajian, Arisan RT Kegiatan dari masing-masing lembaga
tersebut diadakan secara rutin, rata-rata pertemuan/kegiatan massal diadakan sebulan
sekali.

Tabel : Data Organisasi Sosial Desa Kademangan

13
Kelompok
Deskripsi Kegiatan Manfaat Bagi Lingkungan Permukiman
Masyarakat
BKD Organisasi masyarakat yang berperan sebagai Sebagai penggerak dan pengendali
(Badan Kredit Desa) penggerak/pemimpin masyarakat dalam hal perkeditan di Desa Kademangan.
perkreditan.
PKK Organisasi  yang di bentuk atas prakarsa Sebagai penggerak dan pengendali
masyarakat sebagai mitra pemerintah pembangunan partisipatif di tingkat
kelurahan dalam menampung dan kelurahan.
mewujudkan aspirasi dan kebutuhan
masyarakat di bidang pembangunan.
Karang Taruna Organisasi sosial kemasyarakatan sebagai Sebagai penggerak dalam pelaksanaan
sarana menumbuhkembangkan kesadaran dan pembangunan
tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk
masyarakat terutama generasi muda  di
wilayah Desa Kademangan.
Posyandu Organisasi kesehatan sebagai sarana Sebagai sarana pos pelayanan kesehatan
peningkatan kesehatan masyarakat secara terpadu bagi masyarakat Desa
terpadu Kademangan.
Poktan Sebuah organisasi dalam bidang pertanian Sebagai sarana komunikasi dan sosialisasi
antara anggota dalam bidang pertanian
dimana tempat saling bertukar fikiran
dalam hal pertanian dan sarana
pertumbuhan ekonomi kerakyatan.
Pengurus Kematian Organisasi swadaya masyarakat yang Meningkatkan kepedulian terhadap warga
memfasilitasi kebutuhan pemakaman yang kesusahan (berduka cita)
penduduk.
Pengajian Kumpulan masyarakat dengan kegiatan agama Menjalin hubungan silaturahmi antar
(islam) yang dilaksanakan rutin seminggu warga serta meningkatkan nilai spiritual di
sekali kalangan masyarakat
Arisan antar RT Kumpulan masyarakat dengan kegiatan utama Menjalin hubungan kekerabatan antar
arisan yang bertujuan meningkatkan penduduk agar tercipta kerukunan di
kesejahteraan masyarakat khususnya ibu lingkungan masyarakat
rumah tangga

3.4 Potensi Keagamaan


Berikut data pemeluk agama dan penganut keyakinan di Desa Kademangan
a) Islam : 94 %
b) Kristen : 4,10 %

14
c) Katolik : 0,01 %
d) Budha : 0,04 %
e) Konghuchu : 0,007 %

Perlu adanya perhatian khusus di setiap Majelis Ilmu, hal ini diperlukan agar
setiap Majelis Ilmu bisa menjadi tempat yang nyaman bagi santri dalam menuntut Ilmu
Agama. Seperti memperhatikan kebersihan yang ada di lingkungan sekitar Majelis Ilmu
dll. Potensi yang lainnya meliputi, :
1. Masyarakat aktif dalam kegiatan keagamaan, seperti tahlilan, diba’an, remas,
pengajian, dll.
2. Bakat anak-anak TPQ yang mulai bermunculan sejak kecil.
3. Banyaknya masjid dan musholla di desa Kademangan
4. Terdapat gereja di desa Kademangan.

3.5 Potensi Organisasi Sosial


Potensi organisasi sosial di Desa Kademangan sangat besar, ini tercermin dari
kegiatan-kegiatan organisasi tersebut baik yang bersifat organisasi keagamaan maupun
kemasyarakatan, contohnya Ibu-ibu PKK dengan kegiatan arisan antar anggota dan
penyuluhan hidup sehat, ada juga kegiatan Diba’an yang dilakukan oleh para remaja di
tiap–tiap musholah, REMAS (Remaja Masjid) yang melakukan kegiatan bersih-bersih
masjid sebelum sholat jum’at. Kemudian ada juga penyuluhan dari kader-kader
POSKESDES (Pos Kesehatan Desa) untuk mengedukasi warga tentang macam-macam
penyakit dan cara menanggulanginya.
Pemerintah memberi peluang kepada desa untuk menciptakan produk unggulan
desa, dari pihak desa sendiri diharapkan mampu memanfaatkan peluang ini dengan
baik. Dari pengamatan kami, potensi yang ada di desa Kademangan ini tidak hanya
cobek saja tapi masih ada usaha lain. Dari percobaan kami, kami telah menganalisis
usaha pembuatan bubuk kopi. Apabila masyarakat Desa Kademangan dapat mengelola
potensinya dengan baik maka akan dapat membentuk UMKM sehingga dapat
meningkatkan perekonomian desa Kademangan.

3.6 Potensi Kebudayaan


Di liat dari sisi kebudayaan masyarakat Desa Kademangan mempunyai adat
istiadat yang hampir sama dengan desa lain, yakni ada kebiasaan mengadakan

15
tasyakuran pada akhir tahun yang di namakan ruwah desa, ada kegiatanziarah kubur
sebelum dan sesudah puasa Ramadhan, ada acara mendo’akan orang yang meninggal
dunia selama 7 hari, 40 hari 100 hari. Ada tasyakuran menjelang masa tanamdan panen
padi di lahan pertanian masing-masing warga desa.
Kebudayaan masyarakat Desa Kademangan memang tidak dapat dilihat secara
kasat mata. Hal ini dikarenakan tidak ada sesuatu hal yang spesifik tentang apa yang
menjadi ciri khas dari masyarakat setempat. Tetapi sepanjang pengamatan kami, dan
informasi yang didapat dari beberapa tokoh masyarakat setempat, masih ada beberapa
kesenian yang tetap lestari dan secara berkesinambungan menjadi bagian dari tradisi
masyarakat setempat, yaitu kesenian jaranan yang sering di pamerkan dalam acara desa
sebagai pelestarian kebudayaan Desa Kademangan tersebut. Hingga saat ini budaya
patrol masih berkembang.

3.7 Potensi Perekonomian


Potensi perekonomian di Desa Kademangan sangat besar, ini terlihat dari
banyaknya pengusaha cobek di desa Kademangan. Persoalan ekonomi memang menjadi
hal yang signifikan dalam artian permasalahan ekonomi masyarakat lebih bercondong
pada bidang usaha cobek Potensi yang dimiliki adalah :
1. Rasa semangat yang tinggi dalam pekerjaannya meskipun hanya memilah
barang bekas.
2. Kesetiaan terhadap pekerjaanya, meskipun di luar desa banyak lapangan
pekerjaan tetapi masyarakat desa Kademangan tetap setia terhadap
pekerjaannya.
3. Memiliki sifat pantang menyerah dan pekerja keras.

3.8 Potensi Kesehatan


Di Desa Kademangan sangat memperhatikan kesehatan para warganya yaitu
setiap satu bulan sekali diadakan pemeriksaan rutin di setiap dusun, hal ini bertujuan
untuk bisa memantau kesehatan warganya terutama pada anak –anak kecil.
Pelaksanaannya sendiri ditempatkan di rumah Bapak/Ibu Kepala Dusun setempat.
Kegiatan Posyandu sendiri dimulai dari pukul 08.00-selesai. Potensi kesehatan di Desa
Kademangan :
1. Pelayanan posyandu yang baik, sehingga para warga berantusias datang ke
posyandu

16
2. Jumlah posyandu yang sesuai dengan dusun
3. POSKESDES yang selalu siap melayani masyarakat

Kegiatan yang bisa dilakukan POSKESDES bertujuan untuk memberikan


penyuluhan kesehatan kepada masyarakat, mengadakan imunisasi kepada balita dll.
Pemberian imunisasi kepada balita sangatlah penting, agar balita tercegah dari penyakit.
Tahapan-tahapan pemberian Imunisasi tersebut antara lain:
 Bayi baru lahir berusia nol di beri imunisasi hepatitis nol
 Pemberian imunisasi campak di lakukan pada usia 9 bulan
 Umur 1 setengah tahun ( 18 bln ) diberi imunisasi DBT
 Pemberian vaksin Difteri dari umur Balita-19 Tahun.

Dari data yang diperoleh, tidak ada masalah kesehatan yang perlu ditakuti oleh
warga desa Kademangan. Untuk masalah rongsokan yang terdapat dipemukiman, warga
tidak terlalu mengkhawatirkan karena hal tersebut sudah biasa di kalangan warga
Kademangan. Hal ini bisa ditanggulangi dengan memanfaatkan potensi yang ada di
desa, yaitu dengan dilakukan penanaman serai yang ampuh digunakan untuk mengusir
nyamuk.

3.9 Potensi Pendidikan


Pendidikan di Desa Kademangan cukup tinggi. Warga Kademangan banyak
yang lulusan SD, SMP, SMA bahkan sarjana.
Anak – anak yang ada di desa Kademangan sangat antusias dalam mengenyam
pendidikan, hal ini dapat dilihat dari kegiatan KKN Sains yang memberikan tambahan
bimbingan belajar.
BAB IV
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH MELALUI POTENSI

4.1 Masalah dan Potensi Geografis


Masalah geografis yang menurut kelompok kami harus dibenahi, meliputi :
Kondisi jalan yang kurang baik karena masih banyak lubang di jalan – jalan antar
dusun, hal tersebut disebabkan karena jalan yang tergerus banjir.

17
Alternatif pemecahan dari masalah tersebut adalah : Seharusnya pemerintah desa
Kademangan mengajukan proposal ke dinas Bina Marga guna memperbaiki jalan yang
rusak agar kesejahteraan masyarakat terjamin
Potensi geografis yang dimiliki, meliputi :
1. Luas wilayah 192,61 ha. Dengan cakupan sebagai berikut :
Luas tanah sawah 138,70 Ha
Luas tanah kering 14,45 Ha
Luas fasilitas umum 39,46 Ha

Dengan luas tanah tersebut seharusnya warga bisa memanfaatkan dengan baik,
sehingga tidak hanya dijadikan sebagai tempat pemukiman saja tetapi juga bisa
dugunakan sebagai bercocok tanam atau berkebun, bertani, dan beternak. Di desa
Kademangan sendiri terdapat 2 dusun yang sebagian warganya bercocok tanam sebagai
petani, tetapi sisi lemahnya mereka menyewa lahan untuk bercocok tanam. Seharusnya
pemerintah desa Kademangan dapat memfasilitasi warganya agar dalam bercocok
tanam tidak menyewa sawah lagi.
2. Kademangan terletak di dataran rendah dengan dataran yang cekung.
3. Berpotensi terjadinya banjir apabila terjadi hujan dengan intensitas yang tinggi.
4. Letak dusun yang berdekatatan, sehingga dapat diakses dengan mudah apabila
terdapat kegiatan – kegiatan antar dusun.

4.2 Masalah dan Potensi Kependudukan


Masalah kependudukan di Desa Kademangan ini dilatarbelakangi oleh :
1. Rasio antar usia produktif kerja. Setelah kelompok kami melakukan survei
dalam beberapa hari kami menemukan hasil bahwa rata – rata yang bekerja
adalah usia antara 25 – 50 tahun sebagai wirausaha memilih cobek.
2. Pengangguran
Berikut tabel pengangguran di desa Kademangan :
N Keterangan Jumlah
o
1 Angkatan kerja (penduduk usia 25-50 tahun) 1.849 orang
2 Penduduk usia 25-50 tahun masih sekolah dan tidak bekerja 1.032 orang
3 Penduduk usia 25-50 tahun yang menjadi rumah tangga 2.838 orang
4 Penduduk usia 25-50 tahun yang bekerja penuh 1.063 orang
5 Penduduk usia 25-50 tahun yang bekerja tidak tentu 737 orang

18
Alternatif dari pemecahan masalah tersebut adalah :
1. Usia minimal kerja adalah 25-50 tahun. Apabila ada pekerja yang bekerja diatas
usia tersebut maka harus diberhentikan karena akan berdampak pada
kesehatannya.
2. Untuk masalah pengangguran warga desa Kademangan mayoritas pekerja keras
semua jadi di desa Kademangan banyak lapangan pekerjaan sebagai pembuat
cobek.

Potensi kependudukan di desa Kademangan, meliputi :


1. Meskipun tingkat pendidikan tinggi tetapi warga desa Kademangan sangat
semangat dalam hal bekerja.sehingga tingkat pengangguran sangat rendah.
2. Untuk masalah pengangguran di desa Kademangan mayoritas masyarakatnya
pekerja keras. Hal ini sangat memberikan dampak positif bagi perekonomian desa
Kademangan.

4.3 Masalah dan Potensi Sosial


Masalah yang terjadi di desa Kademangan saat ini adalah :
1. Masalah kesenjangan sosial antar 1 dusun dengan 1 dusun lainnya. Misalnya di
desa Kademangan apabila di dusun pekunden ada yang melakukan kegiatan,
yang hadir hanya warga dusun pekunden saja yang dusun lainnya tidak mau
hadir dan dapat mengakibatkan kurangnya kerukunan antar dusun.
2. Kurangnya koordinasi antar tiap organisasi mengakibatkan organisasi berjalan
sendiri-sendiri.
3. Dalam kegiatan gotong royong antusiasme masyarakat sangat kurang hal ini
dapat mengakibatkan keindividualisme antar warga.
4. Tidak adanya penjagaan desa, jadi rawan adanya pencurian, karena pela ksanaan
ronda malam sudah tidak aktif lagi.
5. Partisipasi warga dalam kegiatan sangat kurang, berikut presentasinya :
Jenis kegiatan Presentasi
Ronda malam 5%
Diba’an 10%
Istighosah 15%

19
Remas 5%
Patrol 15 %
Ishari 15%
Banjari 20%
Yasinan 15%
TOTAL 100 %

Alternatif dari masalah tersebut adalah :


1. Hal itu tidak dapat dijadikan masalah karena memang setiap dusun
mempunyai kegiatan tersendiri kecuali bila ada acara desa, maka semua
dusun akan ikut serta.
2. Hal ini juga tidak dapat dijadikan masalah karena memang setiap organisasi
di setiap dusun juga mempunyai kegiatan tersendiri.
3. Mengkoordinasi setiap warga agar lebih sadar akan pentingnya kegiatan
gotong royong.
4. Hal tersebut tidak perlu dikhawatirkan karena banyak warga yang masih
bekerja sampai larut malam.

Potensi masalah sosial :


Kelompok Deskripsi Kegiatan Manfaat Bagi Lingkungan
Masyarakat Permukiman
BKD Organisasi masyarakat yang berperan sebagai Sebagai penggerak dan pengendali
(Badan Kredit Desa) penggerak/pemimpin masyarakat dalam hal perkeditan di Desa Kademangan.
perkreditan.
PKK Organisasi  yang di bentuk atas prakarsa Sebagai penggerak dan pengendali
masyarakat sebagai mitra pemerintah pembangunan partisipatif di tingkat
kelurahan dalam menampung dan kelurahan.
mewujudkan aspirasi dan kebutuhan
masyarakat di bidang pembangunan.
Karang Taruna Organisasi sosial kemasyarakatan sebagai Sebagai penggerak dalam pelaksanaan
sarana menumbuhkembangkan kesadaran dan pembangunan
tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk
masyarakat terutama generasi muda  di
wilayah Desa Kademangan.
Posyandu Organisasi kesehatan sebagai sarana Sebagai sarana pos pelayanan kesehatan
peningkatan kesehatan masyarakat secara terpadu bagi masyarakat Desa
terpadu Kademangan

20
Kelompok Deskripsi Kegiatan Manfaat Bagi Lingkungan
Masyarakat Permukiman
Poktan Sebuah organisasi dalam bidang pertanian Sebagai sarana komunikasi dan
sosialisasi antara anggota dalam bidang
pertanian dimana tempat saling bertukar
fikiran dalam hal pertanian dan sarana
pertumbuhan ekonomi kerakyatan.
Pengurus Kematian Organisasi swadaya masyarakat yang Meningkatkan kepedulian terhadap
memfasilitasi kebutuhan pemakaman warga yang kesusahan (berduka cita)
penduduk.
Pengajian Kumpulan masyarakat dengan kegiatan Menjalin hubungan silaturahmi antar
agama (islam) yang dilaksanakan rutin warga serta meningkatkan nilai spiritual
seminggu sekali di kalangan masyarakat
Arisan antar RT Kumpulan masyarakat dengan kegiatan Menjalin hubungan kekerabatan antar
utama arisan yang bertujuan meningkatkan penduduk agar tercipta kerukunan di
kesejahteraan masyarakat khususnya ibu lingkungan masyarakat
rumah tangga

4.4 Masalah dan Potensi Keagamaan


Masalah keagamaan di desa Kademangan meliputi :
1. Kurangnya kesadaran diri melanjutkan kaderisasi suatu organisasi, hal ini dapat
dibuktikan dengan jumlah kader tua lebih mendominasi dari pada kader muda.
2. Kurangnya kesadaran orang tua dalam mengikuti kegiatan keagamaan seperti
diba’.
Alternatif dari masalah keagamaan, meliputi :
1. Menggerakkan kader muda untuk lebih aktif menjalankan kegiatan keagamaan.
2. Mengadakan rutinitas keagamaan di setiap mushollah masing-masing dusun

Potensi agama di desa Kademangan yang lainnya meliputi, :


1. Masyarakat lebih aktif dalam kegiatan keagamaan, seperti tahlilan.
2. Bakat anak-anak TPQ yang mulai bermunculan sejak kecil seperti diba’.

4.5 Masalah dan Potensi Organisasi Sosial


Masalah organisasi sosial yang ada di desa Kademangan adalah karang taruna
yang kurang aktif. Seharusnya karang taruna harus diaktifkan karena dengan adanya

21
karang taruna dapat meningkatakan kerukunan serta rasa gotong royong yang tinggi
antar warga lainnya dan masyarakat sekitar.
Alternatif dari masalah organisasi sosial adalah membina kawula muda untuk
ikut serta disetiap organisasi agar terbiasa dalam acara organisasi, supaya bisa
memancing untuk membangkitkan karang taruna di desa.
Potensi organisasi sosial di Desa Kademangan sangat besar, ini tercermin dari
kegiatan-kegiatan organisasi tersebut baik yang bersifat organisasi keagamaan maupun
kemasyarakatan, contohnya simpan pinjam dan bersih-bersih lingkungan sekitar. Ibu-
ibu PKK dengan kegiatan arisan antar anggota dan penyuluhan hidup sehat, ada juga
kegiatan Diba’an yang dilakukan oleh para anak TPQ di tiap–tiap rumah secara
bergantian setiap minggu. Kemudian ada juga penyuluhan dari kader-kader
POKESDES (Pos Kesehatan Desa) untuk mengedukasi warga tentang macam-macam
penyakit dan cara menanggulanginya.

4.6 Masalah dan Potensi Kebudayaan


Di liat dari sisi kebudayaan masyarakat Desa Kademangan mempunyai adat
istiadat yang hampir sama dengan desa lain, yakni salah satuan kuda lumping , ada
kebiasaan mengadakan tasyakuran pada akhir tahun yang di namakan ruwah desa, ada
kegiatan ziarah kubur sebelum dan sesudah puasa Ramadhan, ada acara mendo’akan
orang yang meninggal dunia selama 7 hari, 40 hari 100 hari. Di sektor kebudayaan tidak
ada masalah karena di desa Kademangan tidak ada kebudayaan yang diangkat.

4.7 Masalah dan Potensi Perekonomian


Dari data diatas masih terdapat masalah perekonomian di desa Kademangan
yaitu: Masih terdapat kesenjangan yang tidak rata, karena masyarakat Kademangan
lebih mementingkan diri sendiri dari pada orang lain.
Alternatif dari masalah perekonomian di desa Kademangan yaitu : Perlu
ditingkatkan lagi rasa kegotong royongan antar warga agar tercipta masyarakat yang
tidak egois, karena apabila satu dusun bahkan satu desa tingkat gotong royong tinggi
maka akan berdampak positif bagi perekonomian antar warga.

Potensi perekonomian di desa Kademangan, meliputi :


1. Rasa semangat yang tinggi dalam menekuni pekerjaannya seperti pembuatan
tenun, tahu, tempe, dan cobek.

22
2. Kesetiaan terhadap pekerjaanya, meskipun di luar desa banyak lapangan
pekerjaan tetapi masyarakat desa Kademangan tetap setia terhadap
pekerjaannya.
3. Memiliki sifat pantang menyerah dan pekerja keras.

4.8 Masalah dan Potensi Kesehatan


Masalah kesehatan yang terjadi di Desa Kademangan, meliputi : Kurangnya
kesadaran warga dalam hal kebersihan lingkungan
Alternatif dari masalah kesehatan diatas adalah : dibentuk bank sampah guna
mengumpulkan sampah – sampah rumah tangga serta gudang yang luas guna
mengumpulkan.
Potensi kesehatan di Desa Kademangan :
1. Fasilitas kesehatan yang kurang memadai, karena di Desa Kademangan hanya
ada 1 unit poskesdes.
2. POSKESDES yang selalu siap melayani masyarakat
3. Jumlah posyandu yang sesuai dengan dusun
4. Pelayanan posyandu yang baik, sehingga para warga berantusias datang ke
posyandu

4.9 Masalah dan Potensi Pendidikan


Untuk tingkat pendidikan, tidak ada permasalahan. Dimana yang lulusan SMA,
mayoritas sebagai pembuat cobek (terletak di Dusun Kebondalem). Masyarakat
Kademangan menganggap bahwa masalah pendidikan karena faktor berikut : Anak –
anak yang sering menggunakan atau bermain handphone.
Alternatif pencegahan dari masalah tersebut adalah :
1. Didatangkan pengajar yang berkompeten di setiap sekolah agar dapat
meningkatkan kualitas pendidikan di desa Kademangan.
2. Harus diadakan kegiatan bimbel atau perpustakaan desa, atau kegiatan
belajar sambil bermain yang diadakan di balai desa.
3. Di desa Kademangan hanya terdapat lembaga pendidikan mulai dari tingkat
playgroup sampai menengah pertama. Meskipun tidak ada tingkat SMA
diharapkan warga Kademangan tetap mengenyam dunia pendidikan
meskipun tempat sekolah yang jauh dari desa Kademangan.

23
4. Dikurangi dalam bermain handphone karena akan menjadikan anak – anak
malas untuk belajar.
Potensi pendidikan yang dimiliki desa Kademangan adalah :
1. Kesadaran masyarakat akan pendidikan 12 tahun wajib belajar
2. Antusias anak – anak dalam kegiatan bimbel
3. Terdapat sekolah mulai dari tingkat Playgroup sampai tingkat Sekolah Dasar
(SD)

Matrik Analisi SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threats)


Desa Kademangan Kecamatan Mojoagung Kabupaten Jombang
Kondisi Internal
Strength Weakness
(Kekuatan) (Kelemahan)
1. Warga desa Kademangan memiliki peluang 1. Meskipun luas tanah sawah 138,70 Ha.
untuk meningkatkan usahanya di bidang Warga desa Kademangan dalam
kerajinan karena hanya wilayah bertani lebih memilih menyewakan
Kademangan adalah wilayah satu – satunya tanah ke orang lain
2. Meskipun desa kademangan banjir
pengepul cobek. Wilayah Kademangan
namun warga desa kademangan
memiliki luas 192,61 Ha, dengan luas tanah
mempunyai tim siaga bencana yang
sawah 138,70 Ha
solidaritas serta saling gotong royong
2. Letak dusun yang berdekatan sehingga dapat
antar warga.
diakses dengan mudah apabila terdapat
3. Jalan antar dusun ada yang rusak dan
kegiatan – kegiatan antar dusun
terjadi genangan kalau hujan karena
3. Mayoritas masyarakat pekerja keras
tergerus banjir.
4. Terdapat lembaga pendidikan
4. Belum ada lembaga pendidikan tingkat
SMA

Kondisi Eksternal
Opportunity Strategi Strategi
(Peluang) SO WO
1. Tidak ada pengendara 1. Meningkatkan kemampuan 1. Memotivasi masyarakat
yang ugal – ugalan dalam SDM yang dimiliki desa untuk meningkatkan
berkendara karena 2. Meningkatkan pembuatan bank akan pentingnya
dampak dari jalan yang sampah agar kesehatan terjaga, berwirausaha.
berlubang 3. Memperbanyak kegiatan – 2. Memotivasi masyarakat
2. Mudah menciptakan kegiatan agar tetap terjaga akan pentingnya
lapangan pekerjaan kerukunan kesehatan serta dampak

24
3. Anak – anak masih 4. Masyarakat pekerja keras dan dari berperilaku kurang
semangat pergi ke sekolah lapangan pekerjaan pun banyak sehat
hal ini dapat meningkatkan 3. Bergotong royong untuk
perekonomian desa memperbaiki jalan
5. Semakin ditingkatkan lagi 4. Memotivasi masyarakat
kegiatan keagamaannya agar bahwa pendidikan itu
tercipta masyarakat agamis penting dan harus
6. Meningkatkan lembaga diutamakan
pendidikan dan guru pengajar 5. Memotivasi para orang
serta bimbel di sore hari tua agar memberi arahan
kepada anaknya
pentingnya belajar
beragama
Threats Strategi Strategi
(Ancaman) ST WT
1. Tidak didukung oleh 1. Saling gotong royong 1. Studi banding ke
mesin dan lahan yang luas memperbaiki jalan wilayah yang terdapat
2. Terjadi kerugian apabila pengepul cobek untuk
hasil panen buruk meningkatkan motivasi
3. Dapat terjadi kecelakaan masyarakat agar
apabila jalan tidak dijadikan produk
diperbaiki inovasi.
4. Sering terjadi banjir jika
sungai cetak banteng dan
sungai kali pancir meluap

BAB V
PROFIL BUMDesa

5.1 Tahun Berdiri


Nama BUMDes : AL-AMANAH
Tahun Berdiri : 2017
Alamat Kantor BUMDes : Jln. Rambutan No. 23
Dusun Kebondalem Desa Kademangan
Kec. Mojoagung Kab. Jombang

25
5.2 Struktur Organisasi
Pengawas BPD : H. SYAMSUN
Komisaris (Kepala Desa) : Drs. HENDRO WAHYUADI
Direktur : SUGENG HERI PRABOWO
Sekretaris : PRASETYO
Bendahara : META LIYASARI
Manajer Unit Usaha : 1. SITI SAUDAH (Simpan Pinjam)
2. SULISTYAWAN (Jalin Matra)
3. SLAMET HERMAWAN (BKD)

5.3 Jenis Usaha


1. Simpan Pinjam
2. Persewaan Kios
3. Penjualan ATK

5.4 Kinerja Usaha


1. Simpan pinjam dengan Bunga 1,5% (setiap tanggal 10 membayar angsuran)
2. Persewaan Kios sebanyak 8 unit. Kontrak kios Rp 1.500.000,- (per tahun)
3. Penjualan ATK berjalan lancar (laporan keuangan dihitung per hari
menggunakan laporan neraca penjualan)

5.5 Administrasi Keuangan Desa


1. Simpan Pinjam
Laporan Keuangan Simpan Pinjam lengkap mulai dari Laporan Pinjaman
Nasabah sampai Laporan Pembagian SHU (Sisa Hasil Usaha)
Pinjaman berkisar Rp 500.000,- sampai dengan Rp 5.000.000,- dengan jumlah
nasabah sekitar 118 nasabah
2. Persewaan Kios
Untuk persewaan Kios per tahun adalah Rp 1.500.000,- Laporan meliputi
Laporan Pemasukan, Pengeluaran sampai Neraca.

26
3. Penjualan ATK
Laporan penjualan ATK ditotal setiap hari mulai dari Pendapatan per hari,
sampai dengan Laporan Keuangan Neraca dan Laba Rugi.

5.6 Pengembangan Usaha


Usaha yang dikembangkan BUMDes pertama kali didirikan adalah Simpan
pinjam. Karena kebutuhan masyarakat yang berwirausaha membutuhkan banyak
modal, maka solusi nya adalah dengan BUMDes. Diikuti dengan masayarakat
sekitar yang membutuhkan pinjaman untuk membuka usaha kecil-kecilan.
Setelah 2 (dua) tahun berjalan, BUMDes mengembangkan usaha dengan
membangun persewaan Kios yang sekarang berupa 8 (delapan) unit. Setelah
berjalan, maka penjualan ATK didirikan karena dekat nya sekolah dan balai desa,
serta masyarakat sekitar.

5.7 Hasil Cek Kesehatan Usaha Bumdesa

27
BAB VI
PENUTUP

28
5.1 Kesimpulan Realisasi Obyektif
Kawasan Desa Kademangan terletak di Kecamatan Mojoagung Kabupaten
Jombang, yang memiliki potensi akan hasil kerajinan cobek. Warga yang bekerja
sebagai pengrajin cobek mengubah bahan mentah menjadi barang jadi untuk kemudian
di pasarkan ke masyarakat.
Untuk kedepannya di harapkan masyarakat desa Kademangan lebih sadar akan
kesehatan karena kesehatan adalah nomor satu, meskipun memiliki uang banyak tapi
kalau kesehatannya terancam jadi sia – sia dan tidak bisa mengembangkan usahnya di
bidang rongsokan.

5.2 Saran dan Masukan Realisasi Akademis Futuristis


Untuk dapat melaksanakan program dengan baik sesuai dengan target dan
tujuan, maka ada hal-hal yang perlu di lakukan dan di perhatikan, yaitu:
a. Pembekalan dari Pelaksanaan kegiatan KKN Sains, dengan pembekalan
yang lebih jelas dan disertai dengan contoh pedoman KKN Sains,
diharapkan semua kegiatan bisa berjalan sesuai dengan Program Kerja yang
telah dibuat.
b. Mahasiswa hendaknya bisa lebih aktif lagi dalam pelaksanaan KKN Sains,
hal ini sebagai wujud Tri Dharma Perguruan Tinggi yang tidak hanya
melakukan penelitian tetapi juga melakukan Pengabdian Masyarakat.
Sehingga Mahasiswa dapat memberikan Kontribusi yang berarti baik bagi
Perguruan Tinggi maupun masyarakat.
c. Perlu adanya komunikasi yang baik kepada semua pihak yang berkaitan
dengan kegiatan KKN Sains, agar kegiatan bisa terealisasi tanpa hambatan
dan mampu menjalin silaturahmi.

29
LAMPIRAN

1. Foto Episode Problematis


a. Aspek Geografis

30
(1) (2)

(3)

31
(4) (5)

(1) Foto balai desa Kademangan


(2) Foto hasil dari pengolahan kopi yang meruapakan potensi yang dimiliki
Desa Kademangan
(3) Foto hasil dari pengolahan cobek yang meruapakan potensi yang dimiliki
Desa Kademangan
(4) Foto keadaan banjir
(5) Foto keadaan jalan desa akibat banjir

32
b. Aspek Sosial

(1) (2)

33
(3) (4)

(1) Foto kegiatan jum’at bersih bersama perangkat desa

(2) Foto proses pembakaran cobek

(3) Foto makan bersama KSB

(4) Foto kegiatan senam bersama ibu-ibu

c. Aspek Kesehatan

(1)

(1) Foto taman posyandu


(2) Foto poskedes
(3) Foto kegiatan

2. Foto Episode Potensi

a. Aspek kependudukan

34
(1) (2)

(3) (4)

(1) Foto bersama bapak kepala dusun Kademangan


(2) Foto proses pembuatan cobek
(3) Foto keadaan penduduk
(4) Foto finishing pembakaran cobek

b. Aspek Keagamaan

35
(1)
(1) Foto kegiatan TPQ

c. Aspek Organisasi Sosial

(1) (2)

(1) Foto kegiatan Pleno PKK


(2) Foto kunjungan KSB (Kampung Siaga Bencana)

d. Aspek Kebudayaan

36
(1) Foto Jaranan didesa Kadmangan

e. Aspek Perekonomian

(1) (2)

37
(3) (4)

(1) Foto proses pembuatan tempe


(2) Foto proses pembuatan cobek
(3) Foto proses pembuatan tenun
(4) Foto proses pembuatan tahu

f. Aspek Pendidikan

(1) (2)

(1) Foto kegiatan belajar mengajar bersama anak – anak TK


(2) Foto kegiatan belajar mengajar besama anak – anak SD

38
3. Dokumen Hasil Pemetaan

DOKUMEN PEMETAAN
Desa : KADEMANGAN
Kecamatan : MOJOAGUNG
Kabupaten : JOMBANG
ALTERNATIF PEMECAHAN
ASPEK YG SASARAN PEMETAAN
MASALAH
NO DIOBSERV KENDALA
REALISASI
ASI KELEMAHAN KEKUATAN SOLUSI
SOLUSI

39
1. Geografis Desa Kademangan -Adanya Pembuatan
terletak di dataran KSB Tanggul ditepi
rendah dan tanah yang (Kampung sungai.
berkontur cekung. Siaga
Bencana).
Pelaksanaan ronda
malam sudah tidak
aktif Mengajak Dibuatkan jadwal
masyarakat
2 Sosial untuk ronda malam.
1. Sudah adanya mengaktifkan
pos ronda tetapi lagi kegiatan
. dialihfungsikan ronda.
sebagai tempat
nongkrong saja.
Bukan untuk
ronda.
2. Warga sekitar
sudah terbiasa
tidur malam. Jadi
bisa dialihkan ke
a. Bimbingan dan kegiatan ronda
penyuluhan dengan
pendekatan agama Masih ada
orangtua yang
b. Eksistensi TPQ kurang
pengetahuan akan Perlu adanya
pentingnya TPQ -
3 Keagamaan sosialisasi
bagi anak.
Sehingga enggan bagi orang
mengarahkan tua tentang
anaknya ke TPQ
pentingnya
Banyaknya usia ilmu agama
produktif di TPQ pada
( remaja) tapi
zaman
lebih memilih
Tidak aktifnya karang untuk bekerja dan sekarang
taruna bersekolah

Perlu adanya
komunikasi
4. Organisasi -
antara
Sosial perangkat
desa dengan
karang taruna

40
SOLUSI
PEMANFAATAN
ANCAMAN PELUANG ATAS
PELUANG
ANCAMAN

Anggota Kelompok :
Menyetujui, Jombang,
Dosen Pembimbing Lapangan
Kepala Desa Kademangan

41
Drs. Hendro Wahyuadi Dr. H. Chamdan Purnama, SE, MM
NIDN. ........................
4. Dokumen Hasil Observasi

JADWAL OBSERVASI
Desa : KADEMANGAN
Kecamatan : MOJOAGUNG
Kabupaten : JOMBANG

A. PELAKSANAAN PEMETAAN
TANGGAL PELAKSANAAN
NO SEKTOR KEGIATAN
KEKUATAN KELEMAHAN
1. Geografis 22 22
2. Sosial 25 25
3. Keagamaan 22 22
4. Organisasi Sosial 21 21

B. PELAKSANAAN PEMBAHASAN ALTERNATIF


TANGGAL PELAKSANAAN
PENDAYAGUNAAN
NO SEKTOR KEGIATAN
SOLUSI KEKUATAN DAN
PELUANG
1. Geografis 23 -
2. Sosial 26 -
3. Keagamaan 23 2
4. Organisasi sosial 22 2
-

42
Menyetujui, Jombang,
Kepala Desa Kademangan Dosen Pembimbing Lapangan

Drs. Hendro Wahyuadi Dr. H. Chamdan Purnama, SE, MM


NIDN. ........................
5. Dokumentasi Hasil Pemetaan

Album Kuliah Kerja Nyata Sains (KKNS)


Tahun 2020

Merenung Rencana Perubahan


Kecamatan Trowulan 2002

43
KKN Sains sebagai Upaya Pendekatan Ilmiah dan Non Ilmiah
Merupakan Upaya Eksistensi dalam Latar Alamiah

44

Anda mungkin juga menyukai