Anda di halaman 1dari 1

1 PETRUS 1 : 22 jelas merujuk pada relasi dengan sesama.

Orang yang mengasihi akan bersabar


dengan orang lain yang menjengkelkan maupun keadaan yang tidak
1:21 Oleh Dialah kamu percaya kepada Allah, yang telah membangkitkan Dia dari menyenangkan. Jika benar demikian, percaya segala sesuatu dan mengharapkan
antara orang mati dan yang telah memuliakan-Nya, sehingga imanmu dan segala sesuatu sebaiknya juga dikaitkan dengan relasi horizontal. Poin ini juga
pengharapanmu tertuju kepada Allah. sesuai dengan deretan karakteristik kasih di ayat 4-7 yang memang lebih
1:22 Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, mengarah pada relasi dengan sesama. Di samping itu, seandainya Paulus
sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, memaksudkan “percaya segala sesuatu dan mengharapkan segala sesuatu” dalam
hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu. kaitan dengan Allah, dia mungkin akan menggunakan ungkapan yang lebih jelas
1:21 Marhiteihon-Si do nasiam porsaya bani Naibata, na papuhohonsi humbani dan umum, misalnya “percaya Allah dalam segala sesuatu” atau “mengharapkan
na matei, anjaha na mamberehon hasangapon Bani, ase bani Naibata nasiam segala sesuatu dari Allah.” Jadi, percata segala sesuatu memang lebih diletakkan
porsaya anjaha marpangarapan. dalam konteks relasi horizontal dengan sesama.
1:22 Halani domma ipapansing nasiam dirinasiam marhitei na mambalosi Apakah hal ini berarti bahwa mengasihi seseorang harus menelan mentah-
hasintongan in, laho mandalankon holong na so sipahulah-kulah bani hasoman, mentah apapun yang dikatakan oleh orang tersebut? Tentu saja tidak! Kasih tidak
sai marsihaholongan ma nasiam humbani gok ni uhur. dapat dipisahkan dari kebenaran (ayat 6 “ia tidak bersukacita karena
ketidakadilan, tetapi karena kebenaran”). Di tempat lain Paulus juga
Holong adalah akibat, bukan upaya mengingatkan jemaat Korintus terhadap pergaulan buruk yang bisa menyesatkan
Holong na so sipakulah-kulah bani hasoman (15:33).
kasih persaudaraan yang tulus ikhlas Percaya segala sesuatu lebih mengarah pada sikap yang tidak berprasangka
Bahasa Kasih // Ulos holong buruk terhadap orang lain. Ini berarti kita mau mengharapkan hal-hal yang baik
dari dan bagi orang lain. Kita melihat harapan yang melampaui keburukan
13:7 Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala seseorang. Itulah sebabnya “percaya segala sesuatu” langsung diikuti dengan
sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. “mengharapkan segala sesuatu.”
13:7 Bani haganup do ia tahan, haganup do ihaporsayai, haganup do iarapkon,
sabar do ia manaron haganup. Dalam kalimat yang lebih sederhana, percaya segala sesuatu dapat diungkapkan
13:7 Beareth all things, believeth all things, hopeth all things, endureth all things. dalam sebuah kalimat: Lebih baik percaya daripada tidak percaya. Ketika kita
13:7 Saluhut do ditanom rohana, saluhut do dihaporseai, dihirimi jala ditaon. memilih untuk tidak percaya terlebih dahulu (berprasangka buruk), kita memiliki
13:7 Kalak si erkeleng ate ngasup nggengken kai-kai pe, tek maka lit si mehuli i tugas untuk membuktikan bahwa dugaan tersebut benar. Beban pembuktian ada
bas kerinana, tetap erpengarapen dingen saber i bas kai-kai pe. di pundak kita. Sebaliknya, jika kita memilih untuk percaya, beban pembuktian
ada di pundak orang yang mengucapkan perkataan. Prasangka buruk juga
THE POWER OF LOVE seringkali mengindikasikan bahwa kita tidak mempercayai Allah yang sanggup
Frasa di atas merupakan kutipan dari penjelasan Paulus tentang kasih (1Kor. untuk mengubahkan hati manusia. Ketidakpercayaan kepada Allah ini juga
13:4-7). Ada 15 kata kerja yang digunakan untuk menerangkan kasih. Deretan membuat kita akhirnya kehilangan harapan.
kata kerja ini menyiratkan bahwa kasih mencakup tindakan, bukan sekadar
perkataan atau perasaan. Salah satu tindakan yang mencerminkan kasih adalah Bagaimana jika orang lain ternyata memang tidak bisa dipercaya? Resiko seperti
“percaya segala sesuatu.” ini memang mungkin saja terjadi. Tidak ada cinta yang tanpa luka. Yesus Kristus
Sebagian orang mengalami kesulitan untuk memahami, apalagi menerima, sendiri disakiti dan dikecewakan oleh banyak orang, termasuk murid-murid yang
perkataan ini. Jika mengasihi berarti mempercayai apa saja yang dikatakan oleh bertahun-tahun menikmati kedekatan dan kebaikan-Nya.
orang lain, bagaimana jika orang lain adalah orang yang tidak bisa dipercaya?
Apakah kita harus selalu menerima perkataan atau janji seorang pembohong? Walaupun demikian, kekecewaan karena mempercayai dan mengharapkan orang
Kesulitan di atas telah mendorong beberapa orang untuk menafsirkan kalimat di lain tidak boleh meruntuhkan keyakinan dan pengharapan kita kepada Tuhan.
atas dalam kaitan dengan Allah, bukan dengan sesama. Dengan kata lain, mereka Allah pasti akan bertindak seturut dengan kebenaran, kesucian, dan keadilan-
berpendapat bahwa Paulus sedang menasihati jemaat Korintus untuk Nya. Dia tidak tinggal diam, entah Dia akan memberikan hukuman atau
mempercayai Allah. Penafsiran semacam ini tampaknya kurang sesuai dengan membawa orang tersebut ke dalam pertobatan. Soli Deo Gloria.
konteks. Kata “segala sesuatu” muncul sebanyak 4 kali di ayat 7 (“menutupi
segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar
menanggung segala sesuatu”). Pemunculan yang pertama (lit. “bersabar terhadap
segala sesuatu”) dan terakhir (lit. “tekun menanggung segala sesuatu”) secara

Anda mungkin juga menyukai