BELAJAR
BERKOMUNIKASI
DI TEMPAT KERJA
A. PENGERTIAN KOMUNIKASI
Komunikasi merupakan kegiatan yang sangat penting dilakukan oleh setiap orang di mana
pun dan kapan pun. Dalam bekerja, Anda harus dapat mengembangkan keterampilan
berkomunikasi untuk dapat menyusuaikan diri dan bersosialisasi dengan lingkungan tempat
kerja. Sikap dan bodi bahasa yang santun, senyum yang ikhlas, ramah dan penuh perhatian, serta
mudah mengucapkan terimakasih dan permohonan maaf, akan mewjudkan rasa saling
menghormati dan kerja sama yang semakin erat, sehingga meningkatkan produktivitas kerja
karyawan yang dibutuhkan oleh organisasi/perusahaan.
Istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin, yaitu Communicare yang berarti
memberitahukan. Beberapa pengertian komunikasi menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:
1. Menurut Mc. Farland, komunikasi adalah proses interaksi atau hubungan saling
pengertian satu sama lain antara manusia.
2. Menurut Keith Davis, dalam buku Human Relation at Work, komunikasi adalah
proses jalur informasi dan pengertian dari seseorang ke orang lain.
3. Menurut Dr, Phil Astrid Susanto dalam bukunya Komunikasi dalam Teori dan
Praktek, komunikasi adalah proses pengoperan lambing – lambing yang mengandung
arti.
4. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, komunikasi adalah pengiriman dan
penerimaan proses atau berita antara dua orang atau lebih, sehingga pesan yang
dimaksud dapat dipahami. Komunikasi dapat pula hubungan atau kontak.
5. Dalam Ensiklopedia Administrasi, komunikasi adalah suatu proses penyimpanan ide
dari sumber berita ke suatu tempat tujuan.
6. Dalam Kamus Administrasi Perkantoran, komunikasi adalah penyampaian warkat
yang mengandung bermacam-macam keterangan dari seseorang kepada orang lain.
Unsur-unsur komunikasi ada lima, yaitu komunikator, komunikan, pesan, media dan
respon. Untuk Penjelasan lengkapnya simak uraian berikut.
1. Komunikator (Communicator)
Komunikator (Communicator) adalah orang yang menyampaikan informasi atau pesan.
Komunikator dapat berupa perorangan atau kelompok. Contoh : Seorang kepala sekolah
sedang berpidato di depan para siswa.
2. Komunikan (Communicatee)
Komunikan (Communicatee) adalah orang yang menerima informasim atau pesan.
Komukan dapat berupa perorangan atau kelompok. Contoh : para siswa yang mendengarkan
pidato kepala sekolah.
3. Pesan (message)
Pesan (message) adalah berita atau informasi yang mengandung arti atau inti yang
disampaikan oleh komunikator. Pesan ini dapat berupa kata-kata, gambar, warna, bahasa
sandi, tulisan, pesan dan lain-lain. Contoh : Rambu-rambu lalu lintas, spanduk, dan papan
reklame.
4. Media
Media adalah alat atau seluruh yang digunakan untuk menyimpan pesan/informasi baik
secara langsung maupun tidak langsung. Contoh : televisi dan telepon
5. Respons (feedback)
Respons (feedback) adalah tanggapan dari pihak komunikan terhadap pesan yang
disampaikan oleh komunikator.
Jenis-jenis respons/tanggapan dari komunikan adalah sebagai berikut :
a. Zero feedback, yaitu pesan yang diterima oleh komunikan dari komunikator tidak dapat
dimengerti oleh komunikan. Respons seperti ini dapat terjadi bila ada penggunaan istilah
bahasa yang tidak sepaham.
b. Positive feedback, yaitu pesan yang diterima dapat dimengerti oleh komunikan dan
mencapai persetujuan, sehingga komunikan bersedia berpartisipasi memenuhi
ajakan(terjadi saling pengertian).
c. Neutral feedback, yaitu respons yang tidak memihak, artinya respons yang diberikan
oleh komunikan kepada komunikator tidak mendukung atau pun menentang.
d. Negative feedback, yaitu respons yang diberikan oleh kepada komunikator, sehingga
dapat muncul rasa marah dan kritikan.
Namun, ada pendapat lain yang memasukkan satu unsur tambahan, yaitu Barrier. Barrier
adalah hambatan komunikasi yang dapat terjadi disetiap unsur komunikasi.
b. PROSES KOMUNIKASI
Tanggapan / (feedback)
1. Komunikator memiliki gagasan atau pesan / informasi yang ingin disampaikan kepada
komunikan.
2. Komunikator membuat/menyusun sandi-sandi (encoding) untuk menyatakan maksud,
baik dalam bentuk kata-kata atau lambing-lambang (gambar, warna, bahasa sandi,
tulisan, dll) sebagai pesan.
3. Perkataan dan lambing-lambang (pesan) tersebut disalurkan melalui media.
4. Komunikan menguraikan / menafsirkan pesan (decoding) yang dikirimkan oleh
komunikator, sehingga mempunyai makna/arti
5. Komunikan memberikan tanggapan (feedback) terhadap informasi yang diberikan oleh
komunikator, sehingga komunikator dapat menganalisis apakah pesan yang disampaikan
sesuai atau tidak dengan apa yang dimaksudnya, karena dalam proses komunikasi dapat
saja terjadi hambatan-hambatan.
Proses komunikasi pada dasarnya menekankan pada hubungan antara pihak-pihak tertentu yaitu
seb agai berikut
Hubungan antara satu orang dengan orang lain, contoh : komunikasi seorang pimpinan
dengan seorang stafnya.
Hubungan antara satu orang dengan banyak orang, contoh : komunikasi seorang
pimpinan dengan para karyawannya.
Hubungan satu kelompok orang dengan kelompok lainnya, contoh : komunikasi antar
partai politik, delegasi olahraga, delegasi perdagangan, dan sebagainya.
A B
A
Keuntungan komunikasi dua arah:
B C D
Keuntungan dan kelemahan komunikasi ke segala arah hampir sama dengan komunikasi dua
arah, yang membedakan adalah dalam komunikasi du arah, komunikasi dan komunikannya
hanya dua orang, tetapi dalam kounikasi ke segala arah, komunikator dan komunikannya lebih
dari dua orang.
c. LAMBANG KOMUNIKASI
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Lambang adalah huruf atau tanda yang
menyatakan sesuatu hal atau mengandung maksud tertentu. Jadi, lambang dalam
komunikasi adalah huruf atau tanda yang mengandung maksud tertentu yang digunakan
dalam berkomunikasi.
Guna lambang dalam komunikasi adalah sebagai media yang digunakan
komunikator untuk mempengaruhi komunikan agar terbentuk pengertian yang sama,
sehingga warta/pesan/informasi yang disampaikan oleh komunikator menjadi jelas.
Lambang-lambang komunikasi yang biasa digunakan adalah sebagai berikut:
1. Lambang Bahasa, yaitu lambang yang menggunakan bahasa, baik dalam komunikasi
lisan maupun komunikasi tertulis.
2. Lambang Gerak, yaitu lambang yang menggunakan gerakan anggota badan, seperti
anggukan, lambaian tangan, menggelengkan kepala, dan lain-lain.
3. Lambang Suara, yaitu lambang yang dapat diterima melalui indera pendengaran
seperti bunyi lonceng, sirine ambulance, klakson mobil, dan lain-lain.
4. Lambang Warna, yaitu lambang yang menggunakan gambar-gambar dalam
berkomunikasi, seperti lampu lalu lintas, bendera kuning, warna plat mobil, dan lain-
lain.
5. Lambang Gambar, yaitu lambang yang menggunakan gambar-gambar dalam
berkomunikasi, seperti rambu-rambu lalu lintas yang menggunakan gambar, poster
iklan, dan lain-lain.
d. MEDIA KOMUNIKASI
Media komunikasi adalah sarana atau alat yang digunakan untuk mempermudah
proses penyampaian warta/pesan /informasi dari komunikator kepada komunikan untuk
mencapai tujuan tertentu.
e. ASAS-ASAS KOMUNIKASI
e. TATA HUBUNGAN
Pengertian lain juga disampaikan oleh William G. Scoot dalam bukunya Human
Relations in Management.Tata hubungan adalah suatu proses yang mencakup penyampaian dan
penyalinan yang cermat dari ide-ide dengan maksud untuk menimbulkan tindakan-tindakan guna
mencapai tujuan organisasi secara efektif.
Syarat-syarat yang harus diperhatikan, agar tata hubungan dalam suatu organisasi dapat
berjalan dengan baik adalah sebagai berikut.
f. JENIS-JENIS KOMUNIKASI
Dalam kegiatan komunikasi ada tujuh jenis komuniaksi, yaitu sebagai berikut.
b. Komunikasi informal
Hubungan yang terjadi antar anggota organisasi atas dasar kehendak pribadi dan tidak
berdasarkan atas ketentuan-ketentuandalam struktur organisasi atau peraturan
Ciri-cirinya :
• Waktu dan tempat tidak tentu, dimana saja dapat terjadi,
• Tidak ada prosedur yang mengikat, kecuali dalam hal kesopanan,
• Tidak ada hirarki yang menjadi penghalang,
• Obyek pembicaranya tidak tentu,
• Wujudnya dalam bentuk lisan maupun tertulis.
g. FAKTOR-FAKTOR KOMUNIKASI
Dalam kegiatan komunikasi, ada faktor-faktor yang dapat menunjang keberhasilan proses
komunikasi dan ada juga faktor-faktor penghambat berhasilnya proses komunikasi.
Menurut Scott M. Cultip & Allen H. Center dalam bukunya Effective Public Relations,
dijelaskan bahwa komunikasi dapat efektif dengan memperhatikan tujuh faktor (The Seven
Communication), yaitu sebagai berikut.
Kepercayaan (Credibilty)
Dalam komunikasi, komunikator dan komunikan harus saling percaya untuk
mendapatkan satu pengertian.
Perhubungan/pertalian (context)
Suasana(keadaan) lingkungan pada saat komunikasi langsung berhubungan erat dengan
keberhasilan proses komunikasi.
Kepuasan(content)
Komunikasi harus dapat menimbulkan kepuasan ini akan tercapai apabila isi berita dapat
dimengerti oleh komunikan dan sebaliknya komunikan mau memberikan respons
kepada komunikator.
Kejelasan (Clarity)
Proses komunikasi harus mengandung kejelasan yang meliputi kejelasan isi berita,
tujuan yang hendak dicapai, dan istilah-istilah yang digunakan.
Kesenimbungan dan konsistensi(Continuty and Cosistency)
Proses komunikasin harus dilakukan secara terus menerus(kesinambungan) dan
informasi yang disampaikan tentang bertentangan dengan informasi
sebelumnya(konsisten)
h. TEKNIK BERBICARA
Dengan berbicara yang baik, orang akan mampu menghasilkan buah pikiran yang posiif
untuk memecahkan masalah, mengungkapkan pendapat, isi hati, buah pikiran, serta gagasan
dibidang ilmu pengetahuan, teknik, kebudayaan dan lain-lain. Untuk di perluan pengetahuan dan
aplikasi dari prinsip-prinsip teknik berbicara, persiapan, penyajian dan penutupan pembicaraan,
serta estetika dalam berbicara.
b. Prinsip perhatian
Prinsip perhatian adalah prinsip menarik perhatian.Maksudnya seorang
komunikator harus berusaha agar pesan yang disampaikan dapat menarik perhatian
pendengar/komunikan.
Hal-hal yang dapat menarik perhatian kominian adlah sebagai berikut:
c. Prinsip keindraan
Materi pembicaraan akan lebih mudah dimengerti oleh pendengar/komunikan jika
dibantu dengan alat-alat bantu peraga terutama untuk komunikan yang jumlahnya banyak
(umum). Alat-alat bantu yang biasa digunakan untuk komunikan di depan umum adalah
overhead projector (OHP), film, bagan/chart, tabel, grafik, gambar, dan sebagainya.
d. Prinsip kegunaan
Materi pembicaraan yang dianggap berguna/bermanfaat bagi komunikan akan
mudah diingat. Sesuatu yang berguna/ bermanfaat akan teringat lebih lama daripada
sesuatu yang umum atau biasa.
e. Prinsip ulangan
Materi pembicaraan yang dianggap penting perlu diulang penyampaiannya karena
hal yang diulang-ulang akan lebih mudah diingat oleh komunikan.
f. Prinsip pengertian
Prinsip pengertian merujuk pada hal-hal yang mudah di mengerti ,mudah dihafal ,
dan mudah diingat dalam pikiran pendengaran/komunikan.
Agar materi pembicaraan mudah di mengerti oleh komunikan, komunikator harus
memperhatikan hal-hal berikut:
1) Sebelum menjelaskan materi pembicaraan , uraikan terlebih dahulu sistematika
materi yang aka di bahas.
2) Uraikan pembicaraan secara sistematis dan logis.
3) Gunakan ungkapan-ungkapan yang konkret atau mudah di mengerti sehingga
memudahkan komunikan menerima materi pembicaraan.
a. Persiapan
Persiapan komunikator dalam menyampaikan pembicaraan adalah sebagai
berikut:
1) Pengetahuan
Komunikator harus mempersiapkan,memahami, dan menguasai materi
pembicaraan secara mendalam, karena mungkin saja di antara para komunikan
ada yg lebih menguasai materi yang di bicarakan.
1. Pendahuluan
Memberikan ucapan terimakasih kepada para komunikan,ddi sertai permohonan maaf jika
ada kesalahan atau kata-kata yang menyinggung perasaan
3. Estetika Berbicara
a. Pakaian
Pakaian yang bersih akan menumbuhkan rasa percaya diri,harga diri,dan menunjukan
kepribadian seseorang.oleh karena itu , seseorang yang akan berbicara di depan umum
hendaknya memperhatikan pakainnya.hal-hal yang harus diperhatian dalam berpakaian
adalah sebagai berikut.
1) pakaian harus serasi.sesuikan bentuk pakaian dengan bentuk tubuh dan sesuaikan warna
pakaian dengan warna kulit.
b. Sikap badan
Sikap duduk yang baik adalah terlebih dahulu brdiri di depan kursi,kemudian mundur
sediki kebelakang hingga bagian belakang kaki menyentuh kursi.salanjutnya secara
perlahan lahan duduk dikursi.badan dari kepala hingga pinggang diusahakan tetap
tegak.duduklah tanpa memegang sesuatu.hindarilah duduk terlebih dahulu di depan para
komunikan dan sering menengok kebelakang.
Sikap berdiri yang baik adalah tegak dan bertumpuh pada kedua kaki.aturlah posisi berdiri
dengan nyaman , kemudian ambil nafas dalam-dalam,dada dibusungkan kedepan,bahu
ditarik kebelakang,dan kepala di tegakkan.ketika berbicara,hendaknya tangan di
gantungkan disisi bawah.
c. Pandangan mata
air muka dan tangan hendaknya mengikuti isi pembicaraan . jika isi pembicaraan sedih,air
muka/wajah pun ikut menunjukan sedih dan sebaliknya.jikaisi pembicaraan merupakan kabar
gembira,air muka komunikator ikut menunjukan kegembiraan(ceria).penggunaan tangan
akan membantu komuniator dalam memfisualisasi isi pembicaraan.namun,gerakan tangan
yang berlebihan akan mengganggu komunikan dalam memahami isi
pembicaraan.jadi,gunakan gerakan tangan yang sewajar nya saja.
1. Setiap kata –kata diucapkan dengan jelas dan tepat, jangan ragu – ragu, sehingga akan
menimbulkan ketidak jelasan.
2. Sampaikan materi pembicaraan dengan tidak monoton (berirama). Komunikator
hendaknya memberikan tekanan-tekanan pada kata-kata atau kalimat ertenu yang
dianggap penting,sehingga penyampaian materi tiak monoton atau membosankan.
3. Komunikator harus semangat dalam menyampaikan materi pembicaraan,sehingga
komunikan akan terbawa semangat untuk mendengarkan.sebaliknya jika komunikator
kurang bersemangat akan mengakibatkan komunikan pun malas untuk mendengarkan.
4. Komunikan harus mempunyai suara yang cukup terdengar oleh seluruh komunikan ,baik
dari bagian yang paling depan hingga yang paling belakang.Namun,jika suara
komunikator terlalu keras akan membuat tidak nyaman telinga komunikan,sebaliknya
jika suara komunikatorterlalu pelan,maka komunikan yang paling belakang tidak dapat
mendengarnya.
5. Komunikator harus menggunakan ekspresi wajah dan tubuh yang sesuai dengan isi
pembicaraan ,sehingga tidak membosankan komunikan.
f. Ketegasan
a. Menangkap pesan
Seseorang harus mengenal dan menghargai maksud yang disampaikan, baik melalui
ucapan maupun bahasa tubuh.
b. Memperhatikan Pesan
Setelah menangkap pesan, Seseorang harus dapat mengarahkan konsentrasinya pada
rangsangan tertentu, agar mampu mendengarkan dan mencatat pesan serta memberikan
tanggapan/respon terhadap pean tersebut. Dalam proses memperhatikan pesan ini,
seseorang melakukan proses pemahaman, penafsiran, dan pengingat terhadap pesan yang
disampaikan.
1. Definisi Konflik
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, konflik diartikan percecokan,
perselisihan, pertentangan. Sedangkan Frost dan Wlimot mendefinisikan konflik sebagai
suatu perjuangan yang diekspresikan antara sekurang-kurangnya dua pihak yang saling
bergantungan dan mempunyai persepsi terhadap tujuan-tujuan yang tidak sepadan,
imbalan yang langka dan ganguan dari pihak lain dalam mencapai tujuan mereka.
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan konflik adalah perjuangan mental yang
disebabkan pikiran-pikiran, tindakan-tindakan, atau cita-cita yang berlawanan. Konflik
yang kecil dapat dinyatakan dengan perasaan yang gelisah saja, tetapi konflik yang besar
atau sungguh-sungguh dapat berupa pertengkaran, perkelahian, bahkan peperangan.
2. Indikator Konflik
Indikator-indikator terjadinya konflik adalah sebagai berikut.
a. Rendahnya perhatian anggota pada organisasinya.
b. Kurang tegasnya seorang pemimpin.
c. Meningkatnya ketidakpastian antara anggota organisasinya.
d. Adanya keluh kesah, gerakan-gerakan kegelisahan, perilaku gagap, ucapan-
ucapan yang ketus. Sikap tidak peduli, dan suasana yang tidak peduli, dan suasana
kerja yang tidak kondusif.
e. Timbulnya perbedaan-perbedaan antar anggota kelompok dalam mencapai tujuan
yang diinginkan
Contoh-contoh pelayan prima pada beberapa bidang usaha antara lain sebagai berikut:
Sikap merupakan cerminan perilaku seseorang ketika berhadapan dengan orang lain, karena
sikap berkaitan dengan suatu kondisi yang adadi dalam diri seseorang.
Keyakinan ( aspek kognitif ), merupakan apa yang dipirkan dan diyakini seseorang mengenai
suatu objek sikap. Apa yang dipikirkan dan diyakini tersebut belum tentu benar.Dalam hal
ini, aspek keyakinan yang negative akan menumbuhkan sikap negative.
Perasaan ( aspek afektif ), merupakan cerminan dari perasan senang atau tidak senang
seseorang terhadap suatu objek.
Kemampuan diri
Mampu memposisikan diri dalam berbagai situasi, sehingga mudah beradaptasi dengan
lingkungan,
Penampilan
Pilih warna yang serasi, sehingga memberikan gaya tersendiri dalam penampilan ,
Perlihatkan fungsi aksesoris yang sebenarnya, tidak asal pakai saja pada tubuh.
Kepribadian yang baik dan menarik dari para personalia perusahaan terutama petugas
pelayanan yang berda di jajaran terdepan dan berhadapan langsung dengan pelanggan/konsumen
merupakan salah satu kunci sukses suatu perusahaan. Petugas pelayanan yang mampu menguasai
diri, menjaga emosi, dan berkonsentrasi sat melayani, tentunya akan membuat pelanggan merasa
senang.
Selain kepribadian, mpetugas pelayanan pun harus menunjukkan ekspresi wajah yang
menarik ketika berhadapan langsung dengan pelanggan. Hal-hal yang harus dipehatikan oleh
para karyawan/petugas pelayanan mengenai ekspresi wajah adalah sebagai berikut
Melakukan kontak mata langsung yang disertai senyum simpul, agar menunjukkan kesiapan
dan keseriusan dalam melayani kolega dan pelanggan.
Melakukan tegur sapa, salam dan senyum dalam menghadapai siapapun.
Menunjukkan ekspresi wajah yang penuh perhatian saat menawarkan suatu barang/produk.
Usahakan tidak memotong pembicaraan pelanggan. Diam dahulu dan bersabar serta
mempersilakan pelanggan bicara sampai selesai, agar dapat diperoleh informasi yang banyak.
Jangan sekali-kali memperlihatkan muka cemberut dan mulut mencibir. Hal itu menunjukkan
sikap yang tidak bersahabat dan terkesan tidak memperhatikan pelanggan.
Berpikir positif (iPositive thinking) adalah pola berpikir yang sehat, logis, intelektual,
dan masuk akal serta tidak dipengaruhi oleh prasangka buruk. Ketika berpikir positif semua
masalah dihadapi secara rasional. Begitu pula dengan melayani pelanggan, petugas
pelayanan harus mempunyai pikiran yang positif, sehingga akan mampu menjalin hubungan
pribadi yang baik dengan pelanggan.
Agar tercipta pikiran positif dalam melayani pelanggan, awali perjumpaan dengan
pelanggan melalui percakapan ringan, seperti contoh berikut ini :
Beberapa prinsip yang perlu diterapkan dalam melayani pelanggan dengan penuh rasa
hormat adalah sebagai berikut :
(1) Berikan sapaan kepada setiap pelanggan yang datang dengan sikap yang ramah dan
penuh rasa hormat.
(2) Segera bertanya tentang kebutuhan atau keperluan pelanggan.
(3) Dengarkan dengan baik tentang apa yang disampaikan oleh pelanggan, siapkan catatan
untuk mencatat seluruh kebutuhan pelanggan, dan gunakan gaya bahasa yang baik dan
benar agar mudah dimengerti oleh pelanggan.
(4) Bersikap yang sabar, misalnya ketika mengambilkan barang yang diinginkan pelanggan.
b) Menghindari sikap apriori terhadap pelanggan
Sikap apriori adalah sikap yang berprasangka buruk terhadap perilaku orang lain sebelum
mengetahui bagaimana sebenarnya orang tersebut. Poara petugas pelayan harus menghindari
sikap apriori ini.
Menghindari sikap apriori dalam melayani pelanggan dapat dilakukan dengan hal-hal berikut
ini.
Tidak semua pelanggan/calon pelanggan tahu atau mengerti tentang kualitas dan harga
barang yang dijual. Apabila anda menghadapi pelanggan yang demikian, jangan sekali-kali
mencoba memanfaatkan kelemahan pelanggan tersebut untuk keuntungan perusahaan.
Hal-hal yang harus diperhatikan petugas pelayanan dalam menghadapi kelemahan pelanggan
adalah sebagai berikut :
(1) Selalu bersikap jujur, hindari sikap berbohong dan menipu pelanggan, katakan apa
adanya mengenai kondisi barang yang dijual.
(2) Berusaha menimbulkan kepercayaan pelanggan terhadap kualitas barang yang
ditawarkan, sehingga loyalitas dan partisipasi pelanggan dapat diwujudkan.
(3) Selalu meningkatkan kualitas para petugas dalam melayani pelanggan siapapun
pelanggan tersebut, dari golongan atas atau golongan bawah. Semua pelanggan harus
diperlakukan sama sehingga pelanggan merasa diperhatikan dan diperlakukan sama dan
adil.
(4) Bertindak rasional dan profesional dalam menjelaskan kualitas dan harga barang yang
ditawarkan.
(5) Bersikap bijaksana untuk tidak menjuak barang imitasi dan menjual barang yang sudah
kadaluarsa.
Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mewujudkan sikap menghargai pelanggan adalah
sebagai berikut :
Perhatian atau atensi adalah sikap yang menunjukkan kepedulian atau minat seseorang
terhadap sesuatu, biasanya muncul dari ketertarikan dan dorongan hati, karena pengaruh
situasi yang dihadapinya.
Jadi konsep perhatian dalam pelayanan prima adalah semua aktivitas karyawan yang
berkaitan dengan upaya mendengarkan dan memahami kebutuhan pelanggan, mengamati
perilaku pelanggan, serta mencurahkan perhatian sepenuhnya kepada pelanggan.
Ruang lingkup konsep perhatian mencakup 3 hal, yaitu listening (mendengarkan dan
memahami), observing (mengamati) dan thinking (berpikir dan mengira). Biasanya disingkat
LOT (Listening, Observing, dan Thinking). Simak pembahasan berikut.
Perilaku pelanggan sangat erat kaitannya dengan strata sosial pelanggan, tingkat
pendidikan, sifat, watak, dan asal daerah pelanggan. Oleh karena itu, para petugas
pelayanan dituntut untuk jeli dalam mengamati perilaku pelanggan atau calon
pelanggannya.
Berikut ini adalah beberapa perilaku pelanggan yang dipengaruhi oleh bentuk tubuh
menurut Ernest Kretschmer (1925).
a) Pelanggan tipe piknis
Ciri-cirinya :
Dari bermacam tipe dan perilaku pelanggan seperti telah disebutkan di atas,
ternyata tidak semua pelanggan bersikap baik dan bersahabat. Oleh karena itu, kegiatan
mengamati dan memperhatikan perilaku pelanggan sangat penting dilakukan dalam
melaksanakan pelayanan prima berdasarkan konsep latihan.
3) Berpikir (Thinking)
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), berpikir (thinking) adalah
menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu. Dengan
kata lain, berpikir merupakan kemampuan menghubungkan satu hal dengan hal lain
untuk mengambil suatu kesimpulan dalam memutuskan suatu tindakan yang tepat.
Setelah Anda mempunyai informasi dari pelanggan yang diperoleh ketika mendengarkan
kebutuhan dan mengamati perilakunya, Anda harus segera memikirkan tindakan yang
tepat terhadap pelanggan tersebut, sehingga pelanggan merasa terlayani dengan baik dan
termotivasi untuk membeli. Selain ketiga ruang lingkup konsep perhatian di atas,
pelayanan prima juga dapat diberikan kepada pelanggan dengan mencurahkan perhatian
yang penuh.
Ada beberapa cara untuk mencurahkan perhatian secara penuh kepada pelanggan,
yaitu sebagai berikut :
Jadilah pendengar yang baik, agar Anda mudah mengetahui keinginan dan pendapat
pelanggan.
Amati perilaku pelanggan, agar Anda mudah mengetahui keinginannya.
Pikirkan suatu tindakan yang tepat terhadap pelanggan, sehingga pelanggan
termotivasi untuk membeli.
Curahkan perhatian secara penuh kepada pelanggan, agar pelanggan merasa
diperhatikan kepentingannya serta percaya dan loyal kepada produk/jasa yang
ditawarkan.
c. Pelayanan prima berdasarkan konsep tindakan (action)
Pelayanan prima berdasarkan konsep tindakan merupakan rangkaian perbuatan nyata yang
dilakukan untuk memberikan pelayanan terbaik dalam rangka meyakinkan pelanggan.
Tujuannya adalah untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para pelanggan, sehingga
harapan pelanggan dapat tercapai.
Untuk melakukan tindakan nyata, beberapa konsep tindakan pelayanan bagi pelanggan yang
perlu dilakukan adalah sebagai berikut :
Berikut ini beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk mendpatkan pesanan barang dari
pelanggan :
Pesanan barang yang dilakukan secara langsung (tatap muka) dicatat dalam buku
catatan biasa (catatan daftar kebutuhan pelanggan), kemudian saat penyerahan barang
dicatat pada notapenjualan/faktur penjualan dan ditulis dengan lengkap nama dan alamat
pemesanan, tanggal pemesanan, jenis/merk barang, jumlah dan warna barang pesanan,
harga satuan, dan jumlah harga. Sedangkan pesanan barang yang dilakukan tidak secara
langsung dicatat pada buku pesanan berbentuk kolom-kolom yang memuat nama dan
alamat pemesan, merk/jenis barang, jumlah barang, syarat pembayaran, dan waktu
penyerahan barang.
CV JAYA
Distributor Alat Tulis Sekolah dan Kantor
Jl. Senen Raya No. 10 Jakarta Pusat
Telp/Faks. (021) 250765
5 Juni 2009
Kepada Yth.
Tuan Agustus Jl. Tebet Raya No. 15 B
Jakarta Selatan
Hormat Kami,
a) Apakah merek dan jumlah barang yang dipesan sesuai dengan keinginan pelanggan
b) Kapan waktu pengiriman barang dilakukan
c) Bagaimana cara pembungkusan dan pengepakan barang.
d) Bagaimana cara pembayarannya : uang tunai, transfer, atau cek/giro.
e) Siapa yang menanggung ongkos angkut, apakah penjual atau pembeli.
4) Mewujudkan kebutuhan pelanggan
Kebutuhan pelanggan akan terwujud apabila Anda telah mampu menyediakan dan
mengirimkan pesanan barang kepada pelanggan, karena kepuasan pelanggan adalah
refleksi atas terpenuhinya harapan dan kebutuhannya. Pesanan barang yang telah
disetujui harus segera mungkin dikirimkan kepada pelanggan sesuai dengan kesepakatan
sebelumnya.
Manfaat yang diperoleh jika berhasil mewujudkan kebutuhan pelanggan antara lain :
Biasanya ucapan terima kasih disampaikan secara lisan atau tertulis, tetapi
perkembangan saat ini ucapan terima kasih dapat juga diungkapkan melalui cara-cara
lain. Misalnya memberikan diskon langsung sebagai bentuk penghargaan kepada
pelanggan setia, atau memberikan bonus atau loyalitas pelanggan yang sangat tinggi.
Berikut ini adalah beberapa cara untuk mengatasi masalah permintaan pelanggan yang
tidak dapat dipenuhi.
1) Sampaikan secara langsung dengan sopan dan hati-hati mengenai permohonan maaf,
karena permintaan pelanggan tersebut belum dapat dipenuhi.
2) Berikan solusi atau pilihan lain jika memang ada pilihan lain tersebut.
Contoh : pengambilan uang dalam jumlah besar pada kantor cabang pembantu bank X,
harus tertunda beberapa saat, karena bank X tersebut harus dikonfirmasi terlebih dahulu
kekantor cabang utamanya.
Yang harus dilakukan petugas dalam menghadapi pelayanan yang tertunda yaitu sebagai
berikut:
1. Pengertian pelanggan
Pelanggan adalah orang-orang atau instansi/lembaga yang membeli dan
menggunakan suatu produk secara rutin/terus menerus.
Beberapa pengertian lain tentang pelanggan, yaitu sebagai berikut :
a. Pelanggan adalah orang-orang yang berhubungan secara langsung atau tidak
langsung dengan perusahaan-perusahaan bisnis.
b. Pelanggan adalah pengguna barang/jasa yang melakukan pembelian lebih dari
satu kali.
c. Pelanggan adalah mitra bisnis yang sudah lama bekerja sama dengan perusahaan.
d. Pelanggan adalah bagian yang sangat penting bagi usaha anda.
e. Pelanggan adalah raja. Oleh karena itu, ada harus selalu menjaga hubungan baik ,
karena pelangganlah usaha anda dapat berkembang.
f. Pelanggan adalah pembeli yang setia dengan produk anda.
2. Pengelompokan pelanggan
Pasal 1
KOMITMEN PRIBADI
Pasal 4
PERILAKU TERHADAP SEJAWAT
Anggota perhumas harus :
a. Tidak dengan sengaja merusak dan mencemarkan reputasi atau tidak
professional terhadap sejawatnya. Namun bila ada sejawat yang bersalah
karena melakukan tindakan yang tidak etis, yang melanggar hokum, atau
yang tidak jujur, termasuk melanggar kode etik kehumasan Indonesia, maka
bukti-bukti wajib disampaikan kepada dewan kehormatan perhumas.
b. Tidak menawarkan diri atau mendesak klien atau atasan untuk menggantikan
kedudukan sejawatnya.
c. Membantu dan bekerjasama dengan para sejawat diseluruh Indonesia untuk
menjunjung tinggi dan mematuhi Kode Etik Kehumasan Indonesia ini.
6. Aspek Hukum Komunikasai dalam Kegiatan Kehumasan
Jika dilihat dari hukum internasional Anglo Sexon System yang dianut oleh
negara-negara Barat seperti, Amerika Serikat, Inggris, dan lainnya ataupun hukum
Eropa yang merupakan hukum warisan Belanda bahwa aspek hukum komunikasi
dalam kegiatan kehumasan ada kaitannya dengan dua hukum penghinaan
(devamation) untuk penjelasan lebih lanjut, simak uraian berikut ini.
a. The Low of Liber, yaitu pelanggaran atau penghinaan atau peleceha yang
bersifat tertulis atau tercetak (written defamation), melakukan fitnah atau
kebohongan dengan menggunakan media cetak, gambar dan bentuk tulisan
(druks pers misdrijiven) yang disebarluaskan kepublik.
b. The Low of Slander, yaitu pelanggaran atau penghinaan atau pelecehan yang
bersifat lisan, ucapan pernyataan (devermation statement). Pelanggaran ini
merupakan slip of the tongue (kesalahan berbicara) yang dilakukan secara lisan
seperti penghinaan, umpatan serta mencacimaki orang lain didepan public.
Hal-hal diatas dapat saja terjadi pada pejabat humas (public relation officers)
oleh karena itu sebagai petugas humas harus lebih berhati-hati ketika berbicara
didepan public, baik di media cetak elektronik ataupun ketika berbicara langsung di
depan masyarakat. Pembicaraan tidak boleh ad unsur SARA (suku, agama. ras) dan
tidak melecehkan atu menyinggung atau menghina orang lain. Jika hal ini sampai
terjadi dan ad pihak-pihak yang mersa dilecehkan na baiknya serta kehormatannya
dapat di perkrakan di pengadilan (delik pidana) masuk dalam kategori penghinaan.
7. Ruang Lingkup Hubungan Masyarakat
Hubungan masyarakat (humas) dilakukan oleh perusahaan dengan berbagai
pihak seperti karyawan, pemegang saham, pelanggan, distributor, perusahaan sejenis,
masyarakat sekitar, dan media massa. Penjelasan lebih lanjut simak pembahasan
berikut.
a. Humas dengan seluruh karyawan
Humas perlu dimulai dari dalam perusahaan, yaitu dengan mengadakan
hubungan baik dengan seluruh karyawan. Hubungan ini perlu terus dibina,
karena dengan disadari atau tidak, sebenarnya humas sudah dilakukan oleh para
karyawan, baik dari tingkat atas sampai bawah.
b. Humas dengan pemegang saham
para pemegang saham mempunyai peran yang sangat penting bagi perusahaan.
Disinilah humas berperan besar dalam menjalin hubungan yang yang baik dan
saling menguntungkan dengan para pemegang saham. Humas dengan para
pemegang saham dapat dilakukan dengan melakukan kontak pribadi langsung
(melalui telpon atau pertemuan/rapat) maupun tidak langsung (melalui surat-
menyurat, surat kabar, pengumuman, atau iklan) dan memberikan layanan yang
terbaik.
c. Humas dengan pelanggan
Hal-hal yang dapat dilakukan untuk menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan
adalah sebagai berikut.
Melakukan penelitian/riset pasar untuk mengetahui keinginan para pelanggan. Hal ini
dapat dilakukan dengan cara menyebar angket berisi pertanyaan yang berkaitan dengan
produk-produk perusahaan.
Membuat kebijakan-kebijakan yang dapat dipertanggungjawatkan berdasarkan
keinginan para pelanggan.
Mengadakan kontak langsung dengan pelanggan dengan melakukan survei ke rumah
pelanggan atau wawancara langsung dengan pelanggan.
Menciptakan sonse of belonging atau rasa saling memiliki kepada pimpinan, karyawan,
serta pelanggan terhadap perusahaan.
d. Humas dengan para distributor
Perusahaan harus dapat menciptakan hubungan yang baik dengan para distributor yang
menjadiperantara dalam menyalurkan dan pendistribusi hasil produksinya secara langsung ke
konsumen.
e. Humas dengan perusahaan yang sejenis
Perusahaan perlu melakukan humas dengan perusahaan yang sejenis. Hal ini untuk mengantisipasi
keadaan yang tidak diinginkan , seperti peraturan-peraturan/keputusan-keputusan
pemerintah/organisasi lainnya atau tuntutan-tuntutan karyawan yang merugikan/mengancam
perusahaan.
f. Humas dengan masyarakat sekitar
penting untuk diciptakan dan dibina dengan baik. Hal ini agar perusahaan mendapatkan dukungan
dan pengertian dari masyarakat sekitar lokasi perusahaan. Perusahaan dapat mengadakan
kunjunngan langsung ke masyarakat menemui para tokoh agama, atau tokoh masyarakat setempat,
memberikan prioritas pelayanan, memberikan pengobatan gratis, atau memberikan berbagai fasilitas
terhadap masyarakat setempat.
g. Humas dengan media masa/pers
Menjalin hubungan baik dengan media masa sanngat penting untuk dilakukan karena media masa
mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam membentuk opini publik dalam waktu singkat.
Sebagai contoh seorang pelanggan mengalami kekecewaan terhadap pelayanan suatu maskapai
penerbangan, kemudian ia membuat pengaduan (blow up) disalah satu surat kabar ternama. Hal ini
dapat membahayakan eksistensi (keberadaan) maskapai penerbangan tersebut, karena jika ada
pembaca pengaduan tersebut, tentu dapat menurunkan omzet penjualan tiket dari tiket maskapai
penerbangan tersebut. Disinilah humas berperan penting dalam menyelesaikan masalah tersebut
sebaik mungkin.
c. Untuk mendapatkan penerimaan dan pengertian dari public tentang segala sesuatu yang
dilakukan organisasi.