Anda di halaman 1dari 2

BAB IV

PEMBAHASAN KASUS

Setelah melakukan asuhan kebidanan pada Ny. A post partum hari pertama sesuai dengan
masa kehamilan di BPS Hj Kasmawati. Penulis akan membahas antara teori degan kenyataan.
Dalam pembahasan dimulai dari pengkajian analisis diagnosa/masalah, diagnosa masalah
potensial, tindakan segera, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
A. Pengumpulan Data Dasar
Pada pengkajian dan data yang penulis peroleh bahwa Ny. A melahirkan tanggal25
januari 2015 Jam 05.00 WITA, dan ibu langsung dipindahkan keruang nifas bersama dengan
bayinya. Berdasarkan data-data yang ada, tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan
praktek atau kenyataan, sehingga didapatkan suatu diagnosa post partum dengan masa
transisional reaktifitas. Dengan demikian proses asuhan kebidanan dengan melakukan rawat
gabung dapat dijalankan sesuai dnegan teori. Dan dalam memberikan asuhan petugas selalu
mengharapkan komunikasi terapiutik sehingga klien sangat kooperatif oleh semuia tindakan
dan anjuran petugas.
B. Identifikasi Diagnosa/Masalah Aktual
Pada analisa data ditemukan diagnosa post partum dengan 24 jam masa transisional
reaktifitas.
C. Identifikasi Diagnosa/Masalah Potensial
Berdasarkan data-data yang ada tidak ditemukan masalah potensial
D. Perluhnya Tindakan Segera dan Kolaborasi
Berdasarkan data-data yang ada, tidak di temukan data yang mendukung untuk di lakukan
tindakan segera dan kolaborasi.
E. Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh
Rencana asuhan pada post partum 24 jam masa transisional reaktifitas disesuaikan dengan
teori.
F. Melaksanakan Tindakan Asuhan Kebidanan
Pelaksanaan asuhan kebidanan mengacu pada rencana tindakan yang telah disusun.
Adapun asuhan yang telah dilaksanakan yaitu menjaga suhu tubuh bayi agar tetap hangat,
mengganjal punggung bayi menggunakan gulungan kain sehingga posisi nbayi setengah
miring dan kepala bayi ekstensi, melakukan kontak dini dnegan ibu dengan mengusahakan
adanya kontak antara kulit bayi dengan kulit ibu segera mungkin, melkaukan observasi miksi
dan defekasi dalam 24 jam, melakukan observasi TTV, melakukan perawatan tali pusat,
mengajarkan cara menyusui yang benar dan memberikan motivasi pada ibu untuk menyusui
bayinya sesering mungkin, memandikan bayi dengan air hangat menggunakan sabun bayi
dan shampo khusus bayi, mengganti pakaian bayi bila kotor dam basah.
G. Mengevaluasi Asuhan Kebidanan
Evaluasi dilaksanakan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan dan dapat diterapkan
dalam pelaksanaan tindakan kebidanan. Adapun dari evaluasi yang telah diberikan adalah
sebagai berikut : bayi baru lahir umur 1 hari 4 jam masa transisional reaktifitas. Tujuan dapat
tercapai dengan baik, sehingga bayi tidak hipotermi dan selama melakukan asuhan klien dan
keluarga sangat kooperatif terhadap petugas.

Menurut Sarwono 2005, pada wkatu lahir bayi sangat aktif. Bunyi janutng dalam menit-
menit pertama kira-kira 180 kali/menit yang kemudian turun sampai 10 kali/menit – 120
kali/menit pada waktu bayi berumur 30 menit. Pernafasan cepat pada menit-menit pertama (kira-
kira 80 kali/menit). Dosertai dnegan pernafasan cuping hidung, retraksi suprasternal dan
interkostal serta rintihan hanya berlangsung 10-15 menit. Kelanjutan keaktifan yang berlebihan
ialah bayi menjadi tegang dan relatif tidak memberi reaksi terhadap rangsangan dari dalam dari
luar. Dalam keadaan ini bayi tertidur untuk beberapa menit sampai 4 jam. Pada saat bayi pertama
kali bangun dari tidurnya ia menjadi mudha terangsang, dnegan frekuensi jantung meningkat dan
dengan perubahan warna serta kadang-kadang keluar lendir dari mulut. Setelah mas aini
dilampaui, keadaan bayi mulai stabil, daya hisap serta refleksi telah mulai diatur sehingga bayi
dapat bernafas dengan spontan dan keadaan bayi segera normal kembali.

Anda mungkin juga menyukai