Anda di halaman 1dari 10

MODUL I

TEOREMA RANGKAIAN
Yusuf Rianto Silaen (119130073)
Asisten : Marwan (118130006)
Tanggal Percobaan : 10/11/2020
EL2102_C- 6_Praktikum_Rangkaian_Elektrik_1
Laboratorium Teknik Elektro
Institut Teknologi Sumatera
Abstrak— Telah dilakukan praktikum tentang “Teorema 1. Memahami penggunaan teorema Thevenin dan pada
Rangkain” yang bertujuan untuk memahami rangkaian arus searah
penggunaan teorema Thevenin pada rangkaian arus 2. Memahami penggunaan teorema Thevenin dan pada
searah, memahami penggunaan teorema Norton pada rangkaian arus searah
rangkaian arus searah, memahami Teorema 3. Memahami Teorema Superposisi
Superposisi. Percobaan pertama dilakukan untuk
mencari nilai hambatan thevenin (RTH), Tegangan
Thevenin (VTH) dan kuat arus pada hambatan beban
(IL) dari sebuah rangkaian percobaan. Percobaan
2. LANDASAN TEORI
pertama dilakukan untuk mencari nilai hambatan
norton (RN), Tegangan norton (VN) dan kuat arus pada
A. Theorema Thevenin
hambatan beban (IL) dari sebuah rangkaian
percobaan. Percobaan ketiga dilakukan untuk Teorema Thevenin adalah teorema yang menyederhanakan
mencari nilai V di (R1, R2, R3, R4 dan R5) dan I di (R1, suatu rangakain elektronik yang rumit atau komplek dengan
R2, R3, R4 dan R5) Ketika sumber tegangan 1 di on mencari rangkaian seri dengan satu sumber dan resistansi
dan sumber tegangan 2 dan 3 di off sesuai dengan (Purnomo Heri. 2017).
teorema Superposisi. Begitu juga ketika sumber
tegangan 2 di on sementara sumber tegangan 1 dan 3
di off, dan ketika sumber tegangan 3 di on sementara
sumber tegangan 1 dan 2 di off.

Kata Kunci— Teorema Thevenin, Teorema Norton,


Teorema Superposisi.

1. PENDAHULUAN Pada gambar diatas, dengan terorema substitusi kita


dapat melihat rangkaian sirkit B dapat diganti dengan
Di dalam kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dengan sumber tegangan yang bernilai sama saat arus melewati
barang-barang elektronik. Misalnya Handphone, Televisi, sirkit B pada dua terminal yang kita amati yaitu terminal
Radio, speaker dan lain sebagainya. Taukah anda bahwa di a-b. Setelah kita dapatkan rangkaian substitusinya, maka
dalam barang elektronik tersebut terdapat beberapa komponen dengan menggunakan teorema superposisi didapatkan
elektronik yang di rangkai sedemikian rupa sehingga
bahwa :
terciptalah sebuah barang elektronik. Jika kita mengamati
rangkain tersebut maka kita akan bingun karena rangkaian
tersebut sangat rumit. 1. Ketika sumber tegangan V aktif/bekerja maka
rangkaian pada sirkit linier A
Oleh karena itu, diciptakanlah sebuah teorema untuk membuat tidak aktif (semua sumber bebasnya mati diganti tahanan
rangkaian tersebut agar lebih sederhana. Teorema tersebut ada dalamnya), sehingga didapatkan nilai resistansi
tiga yaitu teorema Thevenin, teorema Northon dan teorema
Superposisi. Sehingga kita dapat mencari nilai arus, hambatan,
dan beda potensial yang mengalir pada rangkaian tersebut
dengan lebih mudah dan efisien.

Adapun tujuan dari percobaan modul 1 ini ialah :


ekivelnnya. rangkaian short circuit dan untuk sumber arus
tahanan dalamnya = ∞ atau rangkaian open circuit).
Jika pada rangkaian tersebut terdapat sumber
dependent atau sumber tak bebasnya, maka untuk
memperoleh resistansi penggantinya, terlebih
dahulu kita mencari arus hubung singkat (isc),
sehingga nilai resistansi penggantinya (Rth)
didapatkan dari nilai tegangan pada kedua terminal
tersebut yang di-open circuit dibagi dengan arus
2. Ketika sirkit linier A aktif/bekerja maka pada sumber pada kedua terminal tersebut yang di- short circuit .
tegangan bebas diganti dengan tahanan dalamnya yaitu
nol atau rangkaian short circuit.
B. Teorema Norton

Pada teorema ini berlaku bahwa :

Suatu rangkaian listrik dapat disederhanakan dengan hanya


terdiri dari satu buah sumber arus yang dihubungparalelkan
dengan sebuah tahanan ekivelennya pada dua terminal yang
diamati.

Tujuan untuk menyederhanakan analisis rangkaian, yaitu


dengan membuat rangkaianpengganti yang berupa sumber
Dengan menggabungkan kedua keadaan tadi (teorema arus yang diparalel dengan suatu tahanan ekivalennya.
superposisi) maka didapatkan :

Pada saat terminal a-b di open circuit (OC), maka i


yang mengalir samadengan nol (i = 0), sehingga :

Langkah-langkah penyelesaian dengan teorema Norton :

1.Cari dan tentukan titik terminal a-b dimana parameter


yang ditanyakan.
2. Lepaskan komponen pada titik a-b tersebut, short
circuit kan pada terminal a-b kemudian hitung nilai arus
dititik a-b tersebut (Iab = Isc = IN).
3. Jika semua sumbernya adalah sumber bebas, maka
tentukan nilai tahanan diukur pada titik a-b tersebut saat
semua sumber di non aktifkan dengan cara diganti
dengan tahanan dalamnya (untuk sumber tegangan bebas
diganti rangkaian short circuit dan untuk sumber arus
bebas diganti dengan rangkaian open circuit) (Rab = RN
= Rth).
4. Jika terdapat sumber tak bebas, maka untuk mencari
Cara memperoleh resistansi penggantinya (Rth) nilai tahanan pengganti Nortonnya didapatkan dengan
adalah dengan mematikan atau menon aktifkan cara Voc =RN.IN
semua sumber bebas pada rangkaian linier A (untuk 5. Untuk mencari Voc pada terminal titik a-b tersebut
sumber tegangan tahanan dalamnya = 0 atau dibuka dan dicari tegangan pada titik tersebut (V ab =
Voc).
6. Gambarkan kembali rangkaian pengganti Nortonnya,
kemudian pasangkan kembali komponen yang tadi
dilepas dan hitung parameter yang ditanyakan ( Ramdhan. Bandingkan hasil pengukuran
2005) dengan perhitungan

C.Teorema Superposisi
Buat rangkaian sesuai
Prinsip Superposisi menyatakan bahwa tegangan atau arus petunjuk
yang melalui elemen dalam rangkaian linier adalah jumlah
aljabar dari tegangan yang melintasi atau arus yang melalui
elemen itu karena masing masing sumber bertindak sendiri-
sendiri. Ukur nilai arus pada beban
(R1, R2, R3, R4, R5)
Prinsip superposisi membantu kita menganalisi rangkaian
linier dengan lebih dari satu sumber independent dengan
menghitung kontribusi masing – masing sumber independent
secara terpisah. Namun, untuk menerapkan superposisi, kita
harus mengingat dua hal yaitu: Buka titik a-b, dan ukur
1. Jika suatu sumber independent di on maka semua sumber tegangan pada titik a-b
independent lainnya harus di off seementara waktu.
2. Sumber yang bergantung dibiarkan utuh karena
dikendalikan oleh variabel sirkuit.
Catat nilai tegangan tersebut
Langkah-langkah dalam menerapkan Teorema superposisi: sebagai nilai VTH
a. Matikan semua sumber independent kecuali satu
sumber. Temukan keluaran (tegangan atau arus)
karena sumber aktif itu menggunakan metode node,
mesh, supermesh atau supenode. Matikan setiap sumber dan ukur resistansi
b. Ulangi Langkah 1 untuk setiap sumber lainnya untuk mendapatkan nilai RTH
c. Cari total kontribusi dengan menambahkan secara
aljabar semua kontribusi sumber independent
(Alexander and Sadiku. 2009).
Hitung nilai arus yang
3. METODOLOGI melalui R3 (Iab)

A. Alat dan Bahan

1. Resistor 1 KOhm ( 3 buah ) Bandingkan hasil pengukuran


2. Resistor 10 KOhm (1 Buah ) dengan perhitungan
3. Resistor 5,6 KOhm ( 1 Buah )
4. Multimeter (1 Buah )
5. Power Supply DC ( 1 Buah )
6. Kabel Jumper (5 Buah )
Selesai
B. Langkah Kerja
2. Percobaan Teorema Norton
1. Percobaan Teorema Thevenin

Mulai Mulai

Cari nilai arus pada beban R3 pada Cari nilai TTH, VTH, dan IN
rangkaian pengganti dengan
mengukur VTH, RTH
Rangkai rangkaian sesuai
ketentuan

Ukur nilai tegangan pada


beban R4 dan arus pada R5

Ukur nilai arus pada beban


(R1, R2, R3, R4, R5)

Matikan sumber Vb dan Vc

Buka titik a-b dan ukur


tegangan pada titik a-b Ukur nilai tegangan pada R4
dan arus yang melalui R5

Matikan setiap sumber arus


untuk mengukut nilai RTH Catat semua hasil
perhitungan dan pengukuran

Hitung nilai IN Ulangi langkah sebelumnya


untuk sumber Vb dan Vc

Hitung nilai tegangan yang


pada beban R3 Vab Hitung nilai V dan I

Bandingkan nilai pengukuran


dengan perhitungan Bandingkan hasil pengukuran
dengan perhitungan

Selesai
Selesai

3. Percobaan Teorema Superposisi


4. HASIL DAN ANALISIS
Mulai
A. Percobaan Teorema Thevenin
Tabel 1. Teorema Thevenin
Elemen Pengukuran Perhitungan
Mencari tegangan pada beban R4
dan arus yang melalui R5 dengan Rth 0,834 Ohm 0,886 Ohm
menyisakan 1 sumber Vth 0,449 volt 0,454 volt
Iab 0,27 mA 0,2435 mA

Data di atas diperoleh dari hasil pengukuran dan perhitungan.


Buat rangkaian sesuai Data pengukuran diperoleh dari percobaan dengan merangkai
ketentuan resistor sesuai dengan modul dan melakukan pengukuran
menggunakan meltimeter sesuai dengan prosedur percobaan 3,035 0,2 0.918 1,992 2,765 2,98
V
dan sesuai dengan teorema thevenin. Sedangkan nilai R 2 mV mV V mV V V
perhitungan diperoleh dari hasil hitung menggunakan teorema 5 0,542 0,,66 0,16 0,32 0,493 0,56
Thevenin. Dari data yang diperoleh, hasil pengukuran dan I
mA mA mA mA mA mA
perhitungan sedikit berbeda. Hal ini dipengaruhi oleh
beberapa hal yaitu kesalahan dalam penguran, nilai toleransi Percobaan ketiga yaitu tentang penggunaan teorema
resistor, dan kesalahan alat. superposisi pada penyederhanaan rangkaian. Percobaan ini
agak berbeda dengan percobaan 1 dan 2 dimana Langkah
B. Percoaan Teorema Norton pengerjaan dan rangkaiannya juga sangat berbeda. Susuai
dengan langkah-langkah yang terdapat pada landasan teori
Tabel 2. Teorema Norton tentang superposisi, maka kita akan melakukan langkah yang
Elemen Pengukuran Perhitungan sama dalam praktikum ini. Sehingga diperoleh data yang dapat
Rn 5,5 KOh 3,78 KOh dilihat pada tabel 3 . percobaan teorema superposisi. Dari tabel
In 0,56 mA 0,53 mA tersebut dipeoleh tegangan dan arus saat sumber yang satu di
Vab 0,41 Volt 0,53 volt on dan sumber lainnya di off. Dan hasil kontribusi tiap-tiap
sumber berbeda-beda karena nilai sumber tegangannya juga
Percobaan kedua yang telah adalah teorema Norton. Hasil berbeda-beda. Kemudian dari tabel juga ditunjukkan bahwa
pengukuran diperoleh dari percobaan dengan merangkai nilai perngukuran dan perhitungan juga berbeda hal ini tentu
resistor dengan rangkain yang sama dengan pecobaan teorema disebabka karena kesalahan perhitungan, kesalaan alat, dan
Thevenin. Lalu diukur menggunakan multimeter sesuai dapat juga disebabkan oleh kesalahan dalam langkah
dengan Langkah-langkah teorema Norton. Dengan rangkaian pergukuran dan perhitungan.
yang sama, dilakukan perhitungan menggunakan Langkah- Perhitungan Percobaan 1. Teorema Thevenin
langkah teorema Norton. Dari data yang diperoleh, nilai R1||R2 = 10 x 1 / 10 + 1 = 0,9Koh
elemen yang didapat, hasil pengukuran dan perhitungan tidak 0,9/5,6 = 0,5 + 5,6 = 6,5 Koh
ada yang sama namun, perbedaanya tidak terlelu signifikan. RTH = 6,5+1/7,5 = 0,866
Hal yang ini juga dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu nilai
tolransi resistor, kesalahan dalam perhitungan dan pembacaan RTH mesh
alat, alat yang eror atau rusak. 3 + I + 5,6 I = 0 Vab = I1 x R1
6,6I = -3 = 0,4545 x 1
Percobaan 1 dan 2 menggunakan rangkaian yang sama. Hal ini I1 = -3/6,6 = 0,4545 V
dilakukan untuk mendapatkan perbedaan antara teorema =0,4545 V
Thevenin dan teorema Norton. Dan ternyata benar bahwa nilai Iab = V/Rtotal
elemen yang diperoleh sangat berbeda karena langkah-langkah = 0,4545/1,866
pengerjaannya juga sangat berbeda. Sehingga terbukti bahwa = 0,243 A
teorema thevinin dan Norton terdapat perbedaaan walaupun
dengan rangkaian yang sama. Perhitungan Percobaan 2. Teorema Northon
 Rn = (R1||R2 + 5,6 Kohm) || R4
C.Percobaan Teorema Superposisi = (1x10/2 + 5,6 kohm)||
= 6,1x10/6,1+10
Tabel 3. Percobaan Teorema Superposisi
= 3,78 kohm
V1 On V2 On V3 On
 In
Perhit Pengu Perhit pengu Perhit pengu
ungan kuran ungan kuran ungan kuran mesh I
0,246 1,57 0,37 1,98 0,235 0,7 3+15,6 I1 = 0
V I1 = -3/ 15,6 x 10^2
R V V V V V mV
= 0,1923mA
1 0,26 0,3 0,37 0,02 0,235 0,53
I V= i1 X r1 = -0,1923x10^-3 x 10x10^3
mA mA mA mA mA mA
= 1,923V
0,293 1,0 1,355 2,98
V 1 mV 3V
R v mV V V
In = VTH/RTN
2 0,293 0,03 1,355 0,43
I 3 mA 0,1 A = -1,923/3,58 x 10^3
V mA mA mA
= -0,5358 x 10^-3
0,249 6,4 1,082 0,4 m 2,765 2,49 = 0,53 mA
V
R V mV V V V V
3 0,249 0,50 1,082 0,56 2,765 0,33 Vab = In x RL = 0,535 x 10^-3 x 1
I
mA mA mA mA mA mA = 0,5358 V
5,39 2,3 0,437 1.94 0,235
V 0,7 V
R V mV V V V Perhitungan Percobaan 3. Teorema SuperPosisi
4 0,539 0,31 4,37 0.39 2,35 0,4
I
mA mA mA mA mA mA V1 ON
Loop I loop 2 V2 ON
1I1 + 10(I1-I2)=3 1I2 + 5,6(I2 – I3) +10(I2-I3)=0 Node I
11I1 – I2 = 3 -10i1 + 16,6I2 – 5,6I3 = 0....... pers 2 V1/R1 + V1/ R4 + V1-V2/ R2 = 0
I1= 3+I2/11 ...... pers. 1 10V1 + V1 + 10V1 – 10V2 = 0
21V1 – 10 V2 = 0 ...... pers I
Loop 3 Node II
1I3 + 5,6(I3-I2)=0 V2-V1/R2 + V2/R5 + V2-2/R3 = 0
-5,6I2 + 6,6 I3 = 0 V2-V1/1 + V2/ 5,6 + V2+2/1 = 0
Subsititusi persamaan 1 ke 2 5,6V1 + 12V2 = -11,2 .... pers II
-10(3+I2/11)+16,6I2-5,5I3=0
-30-10I2+182,6I2-61,6I3=0 Eliminasi persamaan 1 dan 2
17I2-61,6I3=30 ................ pers 4 21V1 – 10 V2 = 0 | x1
Eliminasi pers 3 dan 4 -5,6V1 +12,2 V2 = -11,2 | x3,75
-5,6 I2 + 6,6I3 =0 |x 9,334 = -52,27 I2 + 61,6I3= 0 21V1 – 10V2 = 0
122,6I2-61,6I3=30|x1 = 172,6 I2 – 61,6I3 = 30 -21V1 + 45,75V2 = -42
120,33I3 =30 35,75V2=42
I3 = 0,249 mA V2=-0,918V
-5,6I2 + 6,6 (0,249)=0 21V1 = 10V2
-5,6I2 = 1,6434 21V1 = 10 (-0,918)
I2 = -0,293 mA V1 = -0,437 V
I1= 3+I2/11
= 3-0,293/11 VR1= -0,437 V
= 0,246mA VR2= -0,918-0,437=-1,355V
VR1 = I1 x R1 =0,246 x 1 = 0,246 V VR3=-V2+V3 = -0,918 + 2 = 1,082V
VR2 = I2 x R2 =-0,293 x 1 = -0,293 V VR4= - 0,437V
VR3 = I3 x R3 =0,249 x 1 = 0,249 V VR5= -0,918V
VR4 = (I –I2)R4 =(0,246 + 0,293) x 10 = 9,39 V
VR5 = (I2 – I3)R5 =(-0,293-0,249) x 5,6 = 3,0352 V IR1= -0,437/1 = -0,437 mA
IR2= -1,355/1 = -1,355 mA
IR1 = 0,246 mA IR3= 1,082/1 = 1,082 mA
IR2 = - 0,293 mA IR4= 0,437/10 = 4,37 mA
IR3 = 0,249 mA IR5= -0,918/5,6 = -0,16 mA
IR4 = 0,539 mA
IR5 = -0,542 mA
5. SIMPULAN
V3 ON
Node I dan II Dari praktikum yang dilakukan diperoleh kesimpilan sebagai
V1/R1 + V1/R4 + V1-V2/R2 + 3+V1/R5 + 3+V1/R3 =0 berikut:
V1/1 + V1/10 + V1- (V1+3)/1 + 3+V1/5,6 + 3+V1/1=0(x5,6)
5,6V1 + 0,56V1-16,8+3+V1+16,8+5,6=0
12,76V1= -3
V1 = -0,235V
V2-V1 = 3
V2 = 3 + V1
= 3 – 0,235
= 2,765V

VR1=-0,235V
VR2= 3V
VR3=2,765V
VR4=-0,235V
VR5=2,765V

IR1=VR1/R1 = 0,235 mA
IR2= VR2/R2 = 3/1 = 3 mA
IR3= VR3/R3 = 2,765/1 = 2,765 mA
IR4= VR4/R4 = -0,235V/10 = -2,35 mA
IR5= VR5/R5 = 2,765/5,6 = 0,493 mA
6. Telah memahami penggunaan Teorema Thevenin pada
rangkaian arus searah yaitu dengan cara
menyederhanakan rangakain yang rumit menjadi lebih
sederhana dengan satu sumber arus yang dirangkai secara
seri dengan Rth dan hambatan bebannya.
7. Telah memahami penggunaan Teorema Norton pada
rangkain arus searah yaitu menyederhanakan rangakaian
yang rumit menjadi lebih sederhana menggunakan beda
potensial dan merangkainya secara paralel.
8. Telah memahami penggunaaan teorema superposisi pada
rangkaian arus searah yaitu dengan mengonkan salah satu
sumber dan sumberlainnya di off kemudian di hitung
menggunakan metode analisis rangkaian yaitu node,
mesh, supermesh maupun supernode. Begitu seterusnya
dengan sumber lainnya. Kemudian nilai yang diperoleh
masih-masing sumber ditotalkan sehingga dipeorleh nilai
tegangan maupun nilai arus yang mengalir pada sebuah
tegangan.

9. REFERENSI

[1] Alexander K. Charles and Sadiku O.N. Matthew. 2009.


Fundamentals of Electric Circuits. Mc Graw Hill;New York.

[2] Purnomo Heri. 2017. BUKU RANGKAIAN ELEKTRIK


(Analisis Keadaan Mantab). JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA;
MALANG.

[3] Ramdhani Mohamad. 2005. rangkaian listrik (revisi).


laboratoria sistem elektronika jurusan teknik elektro sekolah
tinggi teknologi telkom ;Bandung
Lampiran
Data Percobaan

Anda mungkin juga menyukai