Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MEKANISME ADAPTASI SEL

DOSEN PENGAMPU:

Ns. LUCKY H.NOYA S.Kep., M.Kep

DISUSUN OLEH KELOMPOK 3

1. UDIN LETSOIN

2. LEDIRONA LEFUBUN

3. ADE PATTY

4. ALICE FANI RAHAYAAN

5. SANTI YANTI BALYANAN

6 HANAFIA REGINA OHOILULIN

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN TUAL

TAHUN AKADEMI 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat ATuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan pembuatan Makalah
yang berjudul Mekanisme adaptasi Sel ini dalam bentuk maupun isinya yang masih sangat
sederhana. Semoga Makalah ini bisa dipergunakan sebagai salah satu media pembelajaran.

Makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu kami mengharapkan kepada
pembaca untuk memberikan kritik dan saran guna untuk memperbaiki kliping ini agar
menjadi lebih baik kedepannya.

Langgur maret 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

JUDUL…………………………………………………………………………………….1
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….2
DAFTR ISI…………………………………………………………………………………3
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ……………………………………………………..4
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………………..
1.3 Tujuan Penulisan……………………………………………………………….
BAB 11 PEMBAHASAN
2.1 pengerian patologi………………………………………………………………
2.2 Mekanisme adaptasi sel………………………………………………………..
2.2.1 Organisasi sel…………………………………………………………………
2.2.2 Modalitas cedera sel………………………………………………………….
2.2.3 Sel yang di serang……………………………………………………………
2.2.4 perubahan morfologis ………………………………………………………
2.2.5 klasifikasi patologi ………………………………………………………….
BAB 111 PENUTUP
3.1 Kesimpilan…………………………………………………………………….
32 Saran …………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Patologi adalah salah satu dasar ilmu kedokteran, dan memiliki peranan yang sangat
fundamental. Sering kali diagnosis pasti suatu penyakit ditegakkan dengan patologi
(histopatologi). Sedakanangkan pengertian Patologi dalam arti yang luas adalah bagian dari
ilmu kedokteranng yang mengamati sebab dan akibat dari terjadinya penyakit atau kelainan
pada tubuh. Namun pengertian patofisiologi sendiri adalah reaksi fungsi tubuh terhadap suatu
penyakit yang masuk ke dalam tubuh.
Mekanisme adaptasi sel terdiri dari organisasi sel yaitu unit kehidupan, kesatuan lahiriah
yang terkecil menunjukkan bermacam-macam fenomena yang berhubungan dengan
hidup.dan selalu berbuhungan dengan karakterristik makhluk hidup yaitu : bereproduksi,
tumbuh, melakukan metabolisme dan beradaptasi terhadap perubahan internal dan eksternal.

1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah-masalah yang dibahas diantaranya
adalah:
1.2.2 Apakah pengertian dari adaptasi sel?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan yang diambil dari rumusan masalah tersebut:
1.3.1 Mengetahui pengertian adaptasi sel
1.3.2 Mengetahui mekanisme adaptasi sel
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengetian Patologi

Patologi adalah salah satu dasar ilmu kedokteran, dan memiliki peranan yang sangat
fundamental. Sering kali diagnosis pasti suatu penyakit ditegakkan dengan patologi
(histopatologi). Sedangkan pengertian Patologi dalam arti yang luas adalah bagian dari ilmu
kedokteran yang mengamati sebab dan akibat dari terjadinya penyakit atau kelainan pada
tubuh. Namun pengertian patofisiologi sendiri adalah reaksi fungsi tubuh terhadap suatu
penyakit yang masuk ke dalam tubuh.
Kata patologi berasal dari kata yunani : PATOS = keadaan ; LOGOS = ilmu. Jadi
PATOLOGI diartikan mempelajari penyakit secara ilmu pengetahuan ( scientific method ).

2.2 Mekanisme Adaptasi Sel


2.2.1        Organisasi sel
2.2.2        Modalitas cedera sel
2.2.3        Sel yang diserang
2.2.4        Perubahan morfologis pada sel yang cedera sub letal
2.2.5        Kalsifikasi patologi
           Pada dasarnya tubuh terdiri dari satuan dasar yang hidup yakni sel sel dan tiap organ
merupakan kelompok sel yang berbeda-beda yang saling menghubungkan satu sama lainnya
oleh struktur penunjang interselular. Tiap macam sel dapat beradaptasi secara khusus untuk
membentuk suatu fungsi yang khas. Sel itu juga berkemampuan untuk berkembangbiak dan
bila salah satu macam sel itu rusak oleh salah satu penyebab, maka sel-sel yang tertinggal
seringkali membagi diri lagi terus menerus sampai jumlahnya mencukupi kembali.
2.2.1 Organisasi sel
Yaitu unit kehidupan, kesatuan lahiriah yang terkecil menunjukkan bermacam-macam
fenomena yang berhubungan dengan hidup.
Karakteristik mahkluk hidup :
a. Bereproduksi
b. Tumbuh
c. Melakukan metabolisme
d. Beradaptasi terhadap perubahan internal dan eksternal.
Aktifitas sel : sesuai dengan proses kehidupan, meliputi :
a.       Ingesti – mengekskresikan sisa metabolisme
b.      Asimilasi – bernafas – bergerak
c.       Mencerna – mensintesis – berespon, dll
A. Struktur Sel
Sel mengandung struktur fisik yang terorganisasi yang dinamakan organel. Sel terdiri dari
dua bagian utama : inti dan sitoplasma yang keduanya dipisahkan oleh membrane inti.
Sitoplasma dipisahkan dengan cairan sekitarnya oleh membrane sel. Berbagai zat yang
membentuk sel secara keseluruhan disebut protoplasma.

1.      Membrane Sel, merupakan struktur elastis yang sangat tipis, penyaring selektif zat – zat
tertentu.
2.      Membrane Inti, merupakan dua membrane yang saling mengelilingi. Pada kedua
membrane yang bersatu merupakan larut dapat bergerak antara cairan inti dan sitoplasma.
3.      Retikulum endoplasma, tdd
a.       RE granular yang pd permukaannya melekat ribosom yg terutama mengandung RNA
yg berfungsi dalam mensintesa protein.
b.      RE agranular, tidak ada ribosom. Berfungsi untuk sintesa lipid dan enzimatik sel.
4.      Komplek golgi
Berhubungan dgn RE berfungsi memproses senyawa yg ditransfer RE
kemudian disekresikan.
5.      Sitoplasma, yaitu suatu medium cair banyak mengandung struktur organel sel
6.      Mitokondria, adalah organel yg disediakan untuk produksi energi dalam sel. Di sini
dioksidasi berbagai zat makanan.
katabolisme / pernafasan sel.
7.      Lisosom, adalagh bungkusan enzim pencernaan yg terikat membrane. Dan merupakan
organ pencernaan sel.
8.       Sentriol, merupakan struktur silindris kecil yg berperan penting pada pembelahan sel.
9.       Inti, adalah pusat pengawasan atau pengaturan sel. Mengandung DNA yg disebut gen.
10.  Nukleoli, merupakan struktur protein sederhana mengandung RNA. Jumlah dapat satu
atau lebih.
B. System Fungsional Sel.
1.      Penelanan dan pencernaan oleh sel.
Zat-zat dapat melewati membrane dengan cara : 
a.       Difusi
b.      transfor aktif melalui membrane
c.       endositosis , yaitu mekanisme membrane menelan cairan ekstra sel dan isinya. Tdd :
fagositosis dan pinositosis.
penelanan partekil besar oleh sel seperti bakteri, partikel – partikel degeneratif jaringan.
Fagositosis menelan sedikit cairan ekstra sel dan senyawa yang larut dalam bentuk vesikel
kecil. Pinositosis
2. Ekstrasi energi dari zat gizi. (fungsi mitokondria)
Oksigen menghasilkan energi yang dioksidasi dan zat gizi masuk dalam sel digunakan untuk
membentuk ATP. 1ATP menghasilkan 8000 kalori.
2.2.2 Modalitas cedera sel
Sel selalu terpajan terhadap kondisi yang selalu berubah dan potensial terhadap rangsangan
yang merusak sel akan bereaksi :
a. Beradaptasi,
b. Jejas / cidera reversible
c. Kematian
Sebab-sebab Jejas, Kematian dan Adaptasi sel : 
1.      Hipoksia, akibat dari :
a.       Hilangnya perbekalan darah karena gangguan aliran darah serta
b.      Gangguan kardiorespirasi
c.       Hilangnya kemampuan darah mengangkut oksigen. :anemia dan keracunan. Respon sel
terhadap hipoksia tergantung pada tingkat keparahan hipoksia: sel-sel dapat menyesuaikan,
terkena jejas, kematian.
2.      Bahan Kimia (obat – obatan )
Bahan kimia menyebabkan perubahan pada beberapa sel : permeabilitas selaput, homeostatis
osmosa, keutuhan enzim kofaktor. Racun menyebabkan kerusakan hebat pada sel dan
kematian individu.
3.      Agen Fisik
Dapat merusak sel. Traumamekanik, yang menyebabkan pergeseran organisasi intra sel.
a.        Suhu rendah.
 Gangguan suplai darah ( vasokontriksi ) suhu rendah membakar jaringan – suhu tinggi.
b.      Perubahan mendadak tekanan atsmofir, menyebabkan gangguan perbekalan darah untuk
sel – sel individu. Tingginya gas – gas atsmofir terlarut dalam yang di bawah tekanan
atsmofir darah. Jika mendadak kembali ke tekanan normal zat- zat akan terjebak keluar dari
larutan secara cepat dan membentuk gelembung – gelembung jenis hipoksia. Menyumbat
aliran darah dalam sirkulasi mikro.
c.       Tenaga radiasi, jejas akibat ionisasi langsung senyawa kimia yang ada di dalam sel atau
karena ionisasi sel yang menghasilkan radikal “ panas “ yang secara sekunder bereaksi
dengan komponen intra sel.
d.      Tenaga listrik, jika melewati tubuh akan menyebabkan : aritmi jantung luka bakar. Serta
gangguan jalur konduksi saraf.
4.      Agen Mikrobiologi : Bakteri, virus, mikoplasma, klamidia, jamur dan protozoa.
Merusak sel – sel penjamu. Mengeluarkan eksotosin, bakteri merangsang respon peradangan.
Atau mengeluarkan endotoksin, reaksi immunologi yang merusak sel. Timbul reaksi
hipersensitivitas terhadap gen.
Contoh penyakit : infeksi stafilokokus atau sterptococus, gonore, sifilis, kolera, dll. Virus
mewariskan DNA, virus menyatu dengan DNA sel, setelah berada dalam sel virus akan
mengambil alih fungsi sel. RNA virus gen – gen pada sel baru akan mengontrol fungsi sel.
Contoh penyakit : ensefalitis, campak jerman, rubella, poliomyelitis, hepatitis, dll
5.      Mekanisme Imun, reaksi imun sering di kenal sebagai penyebeb kerusakan dan
penyakit pada sel. Antigen penyulut pada eksogen maupun endogen. Antigen endogen
( missal, antigen sel ) menyebabkan penyakit Autoimun.
6.      Gangguan Genetik
Mutasi, dapat menyebabkan : mengurangi suatu enzim, kelangsungan hidup sel tidak sesuai,
atau tanpa dampak yang diketahui.
7.      Ketidakseimbangan Nutrisi
a.        Defisiensi protein – kalori
b.      Avitaminosis
c.        Aterosklerosis, obesitas – kelebihan kalori
8.      Penuaan
. ADAPTASI SEL
Betuk reaksi sel jaringan organ / system tubuh terhadap jejas :
1. retrogresif, jika terjadi proses kemunduran (degenerasi/ kembali kearah yang kurang
kompleks).
2. Progresif, berkelanjutan berjaklan terus kearah yang lebih buruk untuk penyakit)
3. Adaptasi (penyesuaian) : atropi, hipertropi, hiperplasi, metaplasi

Sel-sel menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan mikronya.

1. Atropi
o Suatu pengecilan ukuran sel bagian tubuh yang pernah berkembang sempurna dengan
ukuran normal.
2. Hipertropi
Yaitu peningkatan ukuran sel dan perubahan ini meningkatkan ukuran alat tubuh 
3. Hiperplasia
Dapat disebabkan oleh adanya stimulus atau keadaan kekurangan secret atau produksi sel
terkai.
5. Metaplasia
Ialah bentuk adaptasi terjadinya perubahan sel matur jenis tertentu menjadi sel matur jenis
lain :
Misalnya sel epitel torak endoservik daerah perbatasan dgn epitel skuamosa, sel epitel
bronchus perokok.
6. Displasia
• Sel dalam proses metaplasia berkepanjangan tanpa mereda dapat melngalami ganguan
polarisasi pertumbuhan sel reserve, sehingga timbul keadaan yg disebut displasia.
• Ada 3 tahapan : ringan, sedang dan berat
7. Degenarasi
o Yaitu keadaan terjadinya perubahan biokimia intraseluler yang disertai perubahan
morfologik, akibat jejas nin fatal pada sel.
o Dalam sel jaringan terjadi :
8. Infiltrasi
 Bentuk retrogresidgn penimbunan metabolit sistemik pada sel normal (tdk jika melampaui
batasmengalami jejas langsung seperti pd degenerasi) maka sel akan pecah. Dan debris el
akan ditanggulangi oleh system makrofag.

Pengaruh stimulus yang menyebabkan cedera pada sel :


1. Kerusakan biokimia, terjadi perubahan kimia dari salah satu reaksi metabolisme atau
lebih di dalam sel
2. Kelainan fungsi, (misal kegagalan kontraksi, sekresi sel atau lainnya)
 kelainan  kerusakan biokimia pada sel (Cedera  fungsi). Tetapi tidak semua, jika sel banyak
cedera, memiliki cadangan yg cukup sel tidak akan mengalami gangguan fungsi yg
berarti.
3. Perubahan morfologis sel yg menyertai kelainan biokimia dan kelainan fungsi.
Tetapi saat ini masih ditemukan sel secara fungsional terganggu namun secara morfologis
tidak memberikan petunjuk adanya kerusakan.
4. Pengurangan massa atau penyusutan
Pengurangan ukuran sel jaringan atau organ disebut atropi (lebih kecil dari normal).
5. Retrogresif, jika terjadi proses kemunduran (degenerasi/ kembali kearah yang kurang
kompleks).
6. Progresif, berkelanjutan berjalan terus kearah yang lebih buruk untuk penyakit.
7. Adaptasi (penyesuaian) : atropi, hipertropi, hiperplasi, metaplasi

Jenis Cedera Sel


Apabila sebuah stimulus menyebabkan cedera sel maka perubahan yang pertama kali terjadi
adalah terjadinya kerusakan biokimiawi yang mengganggu proses metabolisme. Sel bisa
tetap normal atau menunjukkan kelainan fungsi yang diikuti dengan perubahan morfologis.
Gangguan fungsi tersebut bisa bersifat reversibel ataupun ireversibel sel tergantung dari
mekanisme adaptasi sel. Cedera reversibel disebut juga cedera subletal dan cedera
ireversibel disebut juga cedera letal.

1. Cedera Subletal
Cedera subletal terjadi bila sebuah stimulus menyebabkan sel cedera dan menunjukkan
perubahan morfologis tetapi sel tidak mati. Perubahan subletal ini bersifat reversibel
dimana bila stimulusnya dihentikan maka sel akan kembali pulih seperti sebelumnya.
Cedera subletal ini disebut juga proses degeneratif.
Bentuk perubahan degeneratif sel :
1. pembengkakan sel 
Bentuk perubahan degeneratif yang paling sering terjadi adalah akumulasi cairan di
dalam sel akibat gangguan mekanisme pengaturan cairan. Biasanya disebabkan karena
berkurangnya energi yang digunakan pompa natrium untuk mengeluarkan natrium dari
intrasel. Sitoplasma akan terlihat keruh dan kasar (degenerasi bengkak keruh). Gangguan
metabolisme pembentukan energi dan Kerusakan membrane sel   influk air ke peningkatan
konsentrasi Na kemampuan memompa ion Na menurun  pembengkakan sel. dalam sel
Bengkak keruh, menggambarkan perubahan sel yang menunjukan keadaan setengah matang
dan secara mikroskopik terlihat sitoplasmanya granular. Organel sel juga menyerap air yg
tertimbun dalam  pembengkakan mitokondria, pembesaran RE dll. sitoplasma Pada
pemeriksaan mikroskopik akan tampak sitoplasma bervakuola. Ini disebut perubahan
hidropik atau perubahan vacuolar.

2. Penimbunan lipid intra sel


Dapat juga terjadi degenerasi lebih berat yaitu degenerasi lemak atau infiltrasi lemak
dimana terjadi penumpukan lemak intrasel sehingga inti terdesak ke pinggir. Jaringan
akan bengkak dan bertambah berat dan terlihat kekuning-kuningan. Misalnya
perlemakan hati (fatty liver) pada keadaan malnutrisi dan alkoholik.
Secara mikroskopis, sitoplasma dari sel-sel yg terkena tampak bervakuola, vakoula berisi
lipid. Misal : pada hati banyak lipid yg tertimbun di dalam sel  inti sel terdesak ke satu sisi
dan sitoplasma diduduki oleh satu vakuola besar yg berisi lipid. Hati yang terserang hebat
akan berwarna kuning cerah, jika disentuh terasa berlemak. Jenis perubahan ini disebut
perubahan berlemak atau degenerasi lemak.

2. Cedera Letal
Bila stimulus yang menyebabkan sel cedera cukup berat dan berlangsung lama serta
melebihi kemampuan sel untuk beradaptasi maka akan menyebabkan kerusakan sel yang
bersifat ireversibel (cedera sel) yang berlanjut kepada kematian sel.

KALSIFIKASI PATOLOGIK
Kalsifikasi : proses diletakannya (pengendapan) kalsium dalam jaringan  pembentukan tulang
(Kalsifikasi fisiologi)
Kalsifikasi patologi merupakan proses yg sering, juga menyatakan pengendapan abnormal
garam-garam kalsium, disertai sedikit besi, magnesium dan garam-garam mineral lainnya
dalam jaringan, tdd :

 Terjadi pada :
1. Kalsifikasi metastatik
2. Kalsifikasi distropik
3. Kalsinosis
4. Pembentukan tulang heterotropik
5. Kalsifikasi pada pembuluh darah arteri
.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pada hakekatnya patofisiologi penyakit dan mekanisme adaptasi sel saling berkaitan.
Patofisiologi adalah reaksi fungsi tubuh terhadap suatu penyakit yang masuk ke dalam tubuh.
Mekanisme adaptasi sel terdiri dari organisasi sel yaitu unit kehidupan, kesatuan lahiriah
yang terkecil menunjukkan bermacam-macam fenomena yang berhubungan dengan
hidup.dan selalu berhubungan dengan karakterristik makhluk hidup yaitu : bereproduksi,
tumbuh, melakukan metabolisme dan beradaptasi terhadap perubahan internal dan eksternal.
3.2 Saran
mekanisme adaptasi sel adalah hal yang saling berkaitan dan memiliki pembahasan yang
luas, oleh ssebab itu maka perlu di pelajari dan di mengerti, sebagai dasar untuk mempelajari
mata kuliah PATOLOGI. Supaya mahasiswa dapat lebih paham tentang pada materi
perkuliahan berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA

http://denipurnama.blogspot.com/2009/02/adaptasi-sel.html
http://asuhankeperawatanonline.blogspot.com/2012/03/mekanisme-adaptasi-sel.html
http://fkcayank.blogspot.com/2010/02/patofisiologi-penyakit-mekanisme.html (diakses pada
tanggal 30 maret 2013 jam 12:00)
Kimball, John W. 1998. Biologi Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta : Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai