Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

KEGUNAAAN RADIOSOTOP DI BERBAGAI BIDANG


Disusun Guna Memenuhi Tugas

Mata Pelajaran: Fisika Wajib

Guru Pengampu: Dra. Hj. Ina Sesanti

Disusun oleh:

Nama : Miranto Zaenal Arief

Absen : 23

Kelas : XII MIPA - 3

PROGRAM STUDI MIPA

MADRASAH ALIYAH NEGERI 1

KOTA PEKALONGAN

2022
A. Pendahuluan

Isotop radioaktif, juga dikenal sebagai radioisotop, radionuklida, atau nuklida


radioaktif, adalah salah satu dari beberapa spesies unsur kimia yang sama dengan
massa berbeda dan inti yang tidak stabil, bekerja menghilangkan energi berlebih
dengan memancarkan radiasi secara spontan dalam bentuk alfa, beta, dan gamma.
Lebih dari 1.800 isotop radioaktif dari berbagai unsur diketahui. Beberapa di
antaranya ditemukan di alam; sisanya diproduksi secara artifisial sebagai produk
langsung dari reaksi nuklir atau secara tidak langsung sebagai turunan radioaktif dari
produk ini.
Ada beberapa sumber isotop radioaktif. Beberapa isotop radioaktif hadir sebagai
radiasi terestrial. Isotop radioaktif radium, thorium, dan uranium, misalnya,
ditemukan secara alami di bebatuan dan tanah. Uranium dan thorium juga terdapat
dalam jumlah kecil dalam air. Radon, yang dihasilkan oleh peluruhan radioaktif
radium, banyak terdapat di udara. Isotop radioaktif lainnya diproduksi oleh manusia
melalui reaksi nuklir, yang menghasilkan kombinasi neutron dan proton yang tidak
stabil. Salah satu cara untuk menginduksi transmutasi nuklir secara artifisial adalah
dengan membombardir isotop stabil dengan partikel alfa .

B. Kegunaan Radiosotop di Berbagai Bidang


1. Bidang Kesehatan
a. Diagnosis Penyakit

Dalam menggunakan radiofarmasi untuk diagnosis, dosis radioaktif diberikan kepada


pasien dan aktivitas dalam organ kemudian dapat dipelajari baik sebagai gambar dua
dimensi atau, menggunakan tomografi, sebagai gambar tiga dimensi.
Teknik diagnostik dalam kedokteran nuklir menggunakan pelacak radioaktif yang
memancarkan sinar gamma dari dalam tubuh. Pelacak ini umumnya merupakan isotop
berumur pendek yang terkait dengan senyawa kimia yang memungkinkan proses
fisiologis tertentu untuk diteliti. Cara ini dapat diberikan melalui suntikan, inhalasi,
atau oral.
b. Terapi Pengobatan
Penggunaan radioisotop dalam terapi relatif sedikit, tetapi teknologi ini memberikan
peranan yang penting. Misalnya pada penyakit kanker, radioisotop dapat digunakan
untuk mengendalikan atau menghilangkan pertumbuhan sel kanker.
Terapi ini biasanya dilakukan dengan menanam sumber radiasi kecil, biasanya
pemancar gamma atau beta, di area target. Radioterapi jarak pendek atau dikenal
dengan sebutan brachytherapy, merupakan terapi utama yang sering digunakan dalam
pengobatan. Terapi ini umumnya digunakan untuk mengobati kanker tiroid, yaitu
jenis kanker yang paling efektif dan berhasil dengan cara ini.
Selain itu, banyak prosedur terapeutik bersifat paliatif, biasanya untuk menghilangkan
rasa sakit. Misalnya, strontium-89 dan (semakin) samarium-153 digunakan untuk
menghilangkan nyeri tulang akibat kanker. Ada lagi Lutetium-177 dotatate atau
octreotate digunakan untuk mengobati tumor seperti tumor neuroendokrin, dan efektif
jika pengobatan lain gagal.
Untuk beberapa kondisi medis, berguna untuk menghancurkan atau melemahkan sel
yang tidak berfungsi dengan menggunakan radiasi. Radioisotop yang menghasilkan
radiasi dapat dilokalisasi di organ yang diperlukan dengan cara yang sama seperti
yang digunakan untuk diagnosis, baik melalui unsur radioaktif yang mengikuti jalur
biologisnya yang biasa, atau melalui unsur yang dilekatkan pada senyawa biologis
yang sesuai.
Meskipun radioterapi kurang umum dibandingkan penggunaan diagnostik bahan
radioaktif dalam pengobatan, namun radioterapi tersebar luas, penting, dan
berkembang.
c. Sterilisasi Peralatan Medis
Manfaat radioisotop dalam dunia kesehatan yang terakhir yaitu untuk sterilisasi
peralatan medis. Banyak produk medis saat ini disterilkan dengan sinar gamma dari
sumber Co-60, suatu teknik yang umumnya jauh lebih murah dan lebih efektif
daripada sterilisasi panas uap.
Jarum suntik sekali pakai adalah contoh produk yang disterilkan dengan sinar gamma.
Karena merupakan proses 'dingin', radiasi dapat digunakan untuk mensterilkan
berbagai barang yang peka terhadap panas seperti bubuk, salep, dan larutan, serta
preparat biologis seperti tulang, saraf, dan kulit untuk digunakan dalam pencangkokan
jaringan. Sterilisasi dengan radiasi memiliki beberapa manfaat. Selain lebih aman dan
lebih murah, masa simpan steril item praktis dan tidak terbatas, selama segelnya tidak
rusak. Bukan hanya jarum suntik, produk medis yang disterilkan dengan radiasi
termasuk kapas, pembalut luka bakar, sarung tangan bedah, katup jantung, perban,
plastik, dan lembaran karet serta instrumen bedah.

2. Bidang Industri
a. Pendeteksi Kebocoran Pipa
Radioisotop digunakan untuk mendeteksi kebocoran pipa yang ditanam di dalam
tanah atau dalam beton dengan memasukannya ke dalam aliran pipa sehingga
kebocoran pipa dapat dideteksi tanpa penggalian tanah atau pembongkaran beton.
b. Pendeteksi Kehausan atau Keroposan pada Pengelasan
Radiosotop menentukan kehausan atau keroposan yang terjadi pada bagian
pengelasan atau logam. Jika bagian pengelasan atau logam ini disinari dengan sinar
gamma dan dibalik bahan itu diletakkan film foto maka pada bagian yang terdapat
kehausan atau kekeroposan akan memberikan gambar yang tidak merata.
c. Pendeteksi Cacat pada Material
Pada bidang industri aplikasi baja perlu dianggap bahwa semua bahan selalu
mengandung cacat. Cacat dapat berupa cacat bawaan dan cacat yang terjadi akibat
penanganan yang tidak benar. Cacat pada material merupakan sumber kegagalan
dalam industri baja.
d. Pengontrol Ketebalan Bahan
Dalam Vulkanisasi Lateks Alam, Penggunaan zat radioaktif dalam bidang industri
yang lainya adalah untuk mengatur ketebalan besi baja, kertas, dan plastik, pada
penggunaan lainnya untk menentukan sumber minyak bumi.
e. Memproduksi Tenaga Listrik
Industri tenaga listrik yang menggunakan energi radiasi biasanya lebih disebut PLTN
(pusat listrik tenaga nuklir). Di PLTN, energi radiasi yang dihasilkan dari reaksi inti
digunakan untuk menguapkan air. Uap air yang dihasilkan kemudian digunakan untuk
menggerakkan generator yang dapat menghasilkan tenaga listrik.
f. Pengawetan Makanan
Proses pengawetan bahan makanan dilakukan dengan tujuan membunuh
mikroorganisme penyebab terjadinya pembusukan. Dengan menggunakan radiasi
sinar gamma, maka organisme yang dapat menyebabkan pembusukan ini dapat
dibunuh sehingga tidak terjadi pembusukan lagi.

3. Bidang Hidrologi
a. Sebagai Pengukur Debit Air Sungai

Untuk mengukur debit air digunakan radioisotop Iodium-131 dan Na-24 dengan
prinsip kerja seperti pengukuran gerak lumpur. Dengan mengetahui jumlah air sungai
mengalir per detik dapat ditentukan debit airnya.
b. Kecepatan Gerak Lumpur
Kecepatan gerak lumpur dalam sungai dapat dideteksi dengan menggunakan
radioisotop Na-24 yang dapat memancarkan sinar gamma.

Cara mengukur kecepatan gerak lumpur menggunakan radioisotop adalah dengan


mencampurkan lumpur yang ada di dalam sungai dengan radio isotop Na-24.
Kemudian lumpur dimasukkan ke dalam sungai di suatu tempat tertentu.
Dengan mengukur kecepatan radiasi yang dipancarkan oleh radioisotop dapat
ditentukan perjalanan dengan kecepatan gerak lumpur tersebut.
c. Menentukan Kebocoran pada Bendungan
Teknik perunut radiosotop juga telah dimanfaatkan untuk menentukan kebocoran /
rembesan dalam bendungan. Radiosotop yang digunakan dsebagai perunut harus
memenuhi persyaratan tertentu, antara lain:
 Tidak berbahaya bagi makhluk hidup disekelilingnya
 Aktivitasnya rendah
 Waktu paroya pendek
 Larut dalam air
 Tidak diserap oleh tanah atay tubuh bending dan / oleh tumbuhan.
Radiosotop dilepaskan di tempat tertentu di reservoir yang diperkirakan sebagai
tempat terjadinya rembesan / bocoran pada bendungan. Apabila trjadi kebocoran pada
bendungan tersebut, maka air yang telah diinjeksi / dilepas radiosotop akan masuk
mengikuti arah bocoran. Dengan mengikuti air yang keluar dari mata air, sumur-
sumur pengamat yang terdapat di daerah downstream, maka akan dapat diketahui
adanya bocoran / rembesan dan arah dari rembesan benungan tersebut.

4. Bidang Pertanian
a. Mutasi Gen pada Tumbuhan
Penggunaan radioisotop dalam bidang pertanian dapat digunakan untuk mutasi
tanaman. Tujuan mutasi pada tumbuhan adalah untuk memperoleh berbagai variasi
tanaman. Cara ini biasa dilakukan terhadap biji-biji atau kecambah dari tumbuh-
tumbuhan yang mempunyai nilai ekonomis penting, misalnya pati dan buah-buahan.
Untuk kecambah, dosis radiasi yang diberikan rendah karena kecambah terdiri dari
sel-sel muda yang sedang membelah dan peka sekali terhadap radiasi.
Percobaan radiasi pada padi antara lain akan menghasilkan sebagai berikut:
1. Tanaman padi memiliki bulu-bulu yang dapat melindungi terhadap serangan
burung
2. Biji padi lebih putih dan lebih bagus
3. Tanaman memiliki cabang-cabang yang lebih banyak
Percobaan mutasi pada padi ini dilakukan di IRRI di Filipina. Banyaknya mutasi yang
dihasilkan tergantung dari dosis radiasi yang diberikan. Mutasi gen pada padi dapat
juga dilakukan pada tanaman-tanaman lain dalam rangka pemuliaan tanaman yaitu
untuk memperoleh bibit bibit unggul.
b. Mempelajari Cara Pemupukan yang Cocok
Untuk mempelajari cara pemupukan yang cocok, maka karbon dalam pupuk urea dan
beri label 14. Isotop C-14 ini dapat memancarkan sinar beta dan berfungsi sebagai
perunut.
Pupuk urea yang mengandung C-14 ini kemudian ditempatkan pada tempat yang
berbeda-beda di dalam tanah. Setelah beberapa hari, diteliti keadaan tanaman dan
berapa banyak pupuk yang dapat diserap. Setelah diselidiki ternyata dihasilkan
sebagai berikut:
1. Tanaman yang sedang tumbuh menyerap pupuk lebih banyak jika pupuk diberikan
secara merata dalam tanah
2. Penempatan pupuk pada tanaman yang sedang tumbuh adalah sangat baik jika
pupuk ditempatkan di bagian bawah biji
3. Penyerapan pupuk akan menjadi lebih baik apabila ditempatkan di sekitar biji
yang sedang tumbuh
4. Dengan menggunakan radio isotop P-32 terbukti bahwa pupuk lebih cepat sampai
ke bagian tanaman yang membutuhkan bila pemberian pupuk dilakukan melalui
penyemprotan daun.

Anda mungkin juga menyukai