Anda di halaman 1dari 5

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS PLAJU

NOMOR : 440 / 037 / ADMEN / SK / II / 2016

TENTANG

PERSYARATAN KOMPETENSI KEPALA PUSKESMAS,


PENANGGUNG JAWAB PROGRAM DAN PELAKSANA UPAYA
DI PUSKESMAS PLAJU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA PUSKESMAS PLAJU,

Menimbang : a. Bahwa agar upaya dikelola dan dilaksanakan tepat tujuan, tepat sasaran dan
tepat waktu, penanggungjawab program harus memenuhi persyaratan yang
ditetapkan sesuai dengan pedoman yang menjadi acuan dalam pengelolaan
dan pelaksanaan upaya;
b. Bahwa profesionalisme menjadi tuntutan utama bagi tenaga kesehatan dalamm
melaksanakan tugas profesi sesuai dengan kompetensinya;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana di maksud pada butir a dan b,
perlu menetapkan keputusan Kepala Puskesmas Plaju tentang Persyaratan
Kompetensi Kepala Puskesmas, Penanggung Jawab program dan Pelaksana
Upaya.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang


Pemerintahan Daerah;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009, tentang Kesehatan;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik;
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga
Kesehatan;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 tahun 2014 tentang
Puskesmas;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2015 tentang
Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter dan
tempat Praktik Mandiri Dokter, Dokter Gigi;
7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 147 Tahun 2003 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS PLAJU TENTANG PERSYARATAN


KOMPETENSI KEPALA PUSKESMAS, PENANGGUNG JAWAB PROGRAM
DAN PELAKSANA UPAYA DI PUSKESMAS PLAJU.
Kesatu : Dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan yang prima dan maksimal,
maka pelayanan kesehatan di Puskesmas Plaju harus ditangani oleh sumber
daya manusia yang kompeten di bidangnya. Tenaga kesehataan dan tenaga
non kesehatan di Pusekmas Plaju harus memenuhi standar kompetensi sesuai
bidangnya.

Kedua : Persyaratan Standar kompetensi kepala puskesmas, penanggungjawab


program dan pelaksana upaya telah ditetapkan (terlampir).

Ketiga : Segala biaya yang dikeluarkan sebagai akibat ditetapkannya keputusan ini dibe-
bankan kepada anggaran Puskesmas Plaju.

Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan apabila
terdapat kekeliruan dalam penetapan keputusan ini, maka akan dilakukan
perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Palembang
Pada Tanggal 01 Juni 2016

Plt. KEPALA PUSKESMAS PLAJU

HJ. RITA AGUSTIA


LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS PLAJU
NOMOR 440 / 038 / ADMEN / SK / II / 2016
TENTANG PERSYARATAN KOMPETENSI KEPALA PUSKESMAS,
PENANGGUNG JAWAB PROGRAM DAN PELAKSANA UPAYA

PERSYARATAN KOMPETENSI KEPALA PUSKESMAS,


PENANGGUNG JAWAB PROGRAM DAN PELAKSANA UPAYA
DI PUSKESMAS PLAJU

1. Kepala Puskesmas
a. Kepala Puskesmas di persyaratkan harus mempunyai latar belakang pendidikan sarjana di
bidang kesehatan
b. Masa kerja di Puskesmas minimal 2 (dua) tahun; dan
c. Mengikuti pelatihan manajemen Puskesmas.

2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha


a. Mempunyai kecakapan dalam teknis operasional atau teknis administrative seperti mencatat,
mengolah, menggandakan, mengirim dan menyimpan.
b. Mengikuti pelatihan manajemen Puskesmas
c. Membantu kepala puskesmas dalam pengarsipan.

3. Dokter Umum
a. Berpendidikan sarjana kedokteran
b. Sangat dianjurkan untuk mengetahui semua jenis penyakit karena dokter umum merupakan
lini pertama dari sebagian besar pengobatan sebuah penyakit.
c. Dapat mengenali dan menempatkan gambaran klinis berbagai penyakit.
d. Mampu membuat diagnostic klinik berdasarkan pemeriksaan dan pemeriksaan yang diminta
seperti : laboratorium sederhana.
e. Mampu memberikan terapi pendahuluan dan merujuk pada spesialis yang relevan baik kasus
gawat darurat maupun bukan kasus gawat darurat.
f. Dapat memutuskan dan mampu menangani problem itu secara mandiri hingga tuntas.

4. Dokter Gigi
a. Berpendidikan sarjana kedokteran gigi
b. Harus profesional dalam profesinya baik dalam menentukan diagnose maupun menentukan
terapi dari diagnose yang ditegakkan.
c. Harus menguasai pemeriksaan fisik secara umum.
d. Harus menguasai ilmu kesehatan gigi dan mulut.
e. Harus menguasai manajemen praktik kedokteran gigi.

5. Apoteker
a. Mampu melakukan praktik kefarmasian secara profesional dan etik.
b. Mampu menyelesaikan masalah terkait dengan penggunaan sediaan farmasi.
c. Mampu melakukan dispensing sediaan farmasi dan alat kesehatan.
d. Mempunyai keterampilan komunikasi dalam pemberian informasi sediaan farmasi dan alat
kesehatan.
e. Mampu bekontribusi dalam upaya preventif dan promotif kesehatan masyarakat.
f. Mampu mengelola sediaan farmasi dan alat kesehatan sesuai standar yang berlaku.
g. Mempunyai keterampilan organisasi dan mampu membangun hubungan interpersonal dalam
melakukan praktik profesional kefarmasian.
h. Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berhubungan dengan
kefarmasian.

6. Perawat
a. Mampu mengkaji kebutuhan dan masalah kesehatan.
b. Mampu menyusun asuhan keperawatan.
c. Melaksanakan asuhan keperawatan dan dokumen keperawatan.
d. Mampu memberikan perawatan terhadap klien yang mengalami gangguan fungsi sistim
tubuh
e. Mampu memberikan perawatan terhadap klien yang mengalami gangguan mental.
f. Mampu memberikan perawatan kebidanan terhadap klien yang memerlukannya.
g. Memberikan perawatan terhadap klien usia lanjut.
7. Perawat Gigi
a. Kemampuan yang menunjukan dalam permasalahan keperawatan gigi.
b. Kemampuan merencanakan rencana kerja harian bulanan dan tahunan serta pencatatan
kegiatan.
c. Kemampuan mengontrol persediaan peralatan dan bahan-bahan serta mencatat persediaan
obat.
d. Kemampuan memelihara kebersihan dan pengaturan klinik.
e. Kemampuan dalam mengelola pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut.
f. Kemampuan melakukan inform consent dengan pasien.
g. Kemampuan melakukan komunikasi teraupeutik dengan pasien.
h. Kemampuan menerapkan secara berhati-hati dan efektif penggunaan peralatan sterilisasi.
i. Kemampuan menggunakan secara tepat zat disinfektan dan dekontaminasi.
j. Kemampuan membersihkan, mensterilkan dan memelihara fasilitas serta instrument
kesehatan gigi yang steril.
k. Kemampuan untuk melindungi diri terhadap penularan penyakit.
l. Kemampuan membuang sampah termasuk benda-benda tajam dan berbahaya dengan cara
aman.
m. Kemampuan mempersiapkan dan menggunakan alat-alat kedokteran elektrik.
n. Kemampuan untuk melakukan OHIS dan PITN, DMF-T, PTI

8. Analis Kesehatan
a. Mempunyai pengetahuan mengenai pengambilan darah rutin sesuai dengan tanggung jawab
nya dan pengetahuan merujuk permasalahan.
b. Mengikuti ketentuan dan prosedur di tempat kerja termasuk penggunaan alat pelindung diri
dan prosedur pengendalian infeksi.
c. Mempunyai kemampuan dalam teknik yang benar untuk darah fungsi pena maupun fungsi
kapiler.
d. Memiliki pengetahuan tentang risiko klinik pada prosedur pengambilan darah.
e. Mengatur peralatan dan bahan untuk pengambilan dengan rapi di meja kerja.

9. Ahli Gizi
a. Mempunyai pendidikan dibidang gizi.
b. Mampu melakukan praktek ke gizian sesuai dengan nilai-nilai dan kode etik profesi gizi.
c. merujuk pasien kepada professional atau disiplin lain diluar kemampuan/ kewenangan.
d. Mengawasi dokumentasi dan pengkajian intervensi gizi.
e. Mengawasi pengkajian gizi klien dengan kondisi medis kompleks.
f. Mampu melakukan konseling dan penyuluhan gizi pada klien / kelompok dengan penyakit
dan kondisi kesehatan yang kompleks.

10. Promosi Kesehatan


a. Mampu merencanakan program promosi kesehatan.
b. Mampu mengembangkan teknologi media sebagai alat bantu promosi kesehatan.
c. Mampu menginplementasikan program promosi kesehatan.
d. Mampu dalam pengorganisasian dan mengembangkan sumber daya masyarakat dalam
pelaksanaan promosi kesehatan.
e. Memfasilitasi kegiatan- kegiatan promosi kesehatan dalam kelompok masyarakat..
f. Mampu mengevaluasi program promosi kesehatan.

11. Bidan
a. Mampu memberikan asuhan yang bermutu dan memberikan pelayanan yang menyeluruh
kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan keluarga yang sehat, perencanaan
kehamilan dan kesiapan menjadi orang tua.
b. Mampu memberikan asuhan antenatal yang meliputi deteksi dini, pengobatan dan rujukan.
c. Mampu memberikan asuhan pada ibu nifas dan menyusui yang bermutu tinggi.
d. Mampu memberikan asuhan yang bermutu dan komprehensif pada bayi baru lahir (BBL)
sehat sampai usia 1 bulan.
e. Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi dan komprehensif pada bayi dan balita
sehat.
f. Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi dan komprehensif pada keluarga dan
kelompok
g. Bidan memberikan asuhan kebidanan pada wanita / ibu dengan gangguan system
reproduksi.
12. Ahli Perekam Medis
a. Mampu menetapkan kode penyakit dan tindakan dengan tepat sesuai klasifikasi tentang
penyakit dan tindakan medis dalam pelayanan dan manajemen kesehatan.
b. Mampu melakukan tugas dalam memberikan pelayanan rekam medis dan informasi
kesehatan yang bermutu.
c. Mampu mengelola rekam medis dan informasi kesehatan untuk memenuhi kebutuhan
pelayanan medis, administrasi dan kebutuhan informasi kesehatan sebagai bahan
pengambilan keputusan dibidang kesehatan.
d. Mampu mengelola, merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, dan menilai mutu rekam
medis.
e. Mampu menggunakan statistik kesehatan untuk menghasilkan informasi
f. Mampu mengelola sumber daya manusia yang tersedia di unit kerja rekam medis.
g. Mampu berkolaborasi inter dan intra profesi yang terkait dlam pelyanan kesehatan.

13. Sanitarian
a. Mampu menyusun rencana kegiatan kesehatan lingkungan berdasarkan data program
puskesmas.
b. Mampu melalukan kegiatan pembinaan kesehatan lingkungan yang meliputi pengawasan
dan pembinaan sarana air besih, pengawasan dan pembinaan jamban keluarga,
pengawasan dan pembinaan tempat tempat umum/tempat pengelolaan makanan,
pelayanan klinik sanitasi, penyuluhan kesehatan lingkungan dan koordinasi lintas program
terkait sesuai dengan prosedur /SOP.
c. Mampu melakukan wawancara dan konseling dengan penderita atau keluarga penderita
tentang kejadian penyakit, kedaan lingkungan, perilaku yang diduga berkaitan dengan
kejadian penyakit.
d. Mampu membantu menyimpulkan permasalahan kesehatan lingkungan atau perilaku yang
berkaitan dengan kejadian penyakit yang di derita.
e. Bila diperlukan, membuat kesepakatan dengan penderita atau keluarga tentang jadwal
kunjungan lapangan.
f. Mampu mempelajari hasil wawancara atau konseling di dalam gedung (Puskesmas).
g. Mampu menyiapkan dan membawa berbagai peralatan dan kelengkapan lapangan yang
diperlukan seperti formulir kunjungan lapangan, media penyuluhan.
h. Mampu melakukan pemeriksaan pengamanan lingkungan, pengamatan perilaku serta
konseling sesuai dengan masalah yang ada.
i. Mampu membantu menyimpulkan hasil kunjungan lapangan.

Ditetapkan di Palembang
Pada Tanggal 01 Juni 2016

Plt. KEPALA PUSKESMAS PLAJU

HJ. RITA AGUSTIA

Anda mungkin juga menyukai