Anda di halaman 1dari 1

BAB V

KESIMPULAN

Kerajaan Majapahit merupakan salah satu kerajjan besar di Indonesia yang


didirikan oleh Raden Wijaya pada tahun 1293. Setelah pemerintahan Raden Wijaya
berakhir, tahta Majapahit jatuh ke tangan putranya yakni Jayanagara. Pada masa
pemerintahan Jayanagara Gajah Mada muncul pertama kali sebagia anggota pasukan
pengawal raja. Jasanya mulai terlihat saat terjadinya Pemberontakan Ra Kuti. Setelah
Jayanagara wafat, Tribhuwana Wijayatunggadewi naik tahta menggantikannya. Saat
pemerintahan Tribhuwana Wijayatunggadewi terjadi pemberontakan Sadeng yang
mampu dipadamkan oleh Gajah Mada. Sumpah Palapa juga diikrarkan pada masa
pemerintahan Tribhuwana Wijayatunggadewi. Setelah Pemerintahan Tribhuwana
Wijayatunggadewi berakhir, Hayam Wuruk putranya menggantikannya.
Hayam Wuruk memerintah bersama dengan Gajah Mada sebagi Ptih
Amangkubumi. Hayam Wuruk merupakan tipe seorang pemimpin yang demokratis,
sedangkan Gajah Mada memimpin pasukannya dengan koersif. Walaupun tipe
kepeimpinan mereka berbeda, eduanya mampu membawa Majapahit ke masa
kejayaannya. Kejayaan Majapahit yang paling menonjol adalah luasnya daerah
kekuasaan Majapahit yang merupakan wujud dari Sumpah Palapa. Hubungan Hayam
Wuruk dan Gajah Mada tidak selamanya baik, hubungan mereka merenggang karena
peristiwa Perang Bubad.
Dalam kepemimpinan Hayam Wuruk dan Gajah Mada terdapat banyak nilai
karakter yang dapat diteladan generasi masa kini. Beberapa nilai tersebut antara lain
nilai nasionalis, nilai religius, nilai bertanggung jawab, nilai disiplin, nilai kerja keras,
nilai percaya diri, nilai menghargai keberagaman, dan nilai demokratis.

22

Anda mungkin juga menyukai