Kerajaan Majapahit merupakan salah satu kerajjan besar di Indonesia yang
didirikan oleh Raden Wijaya pada tahun 1293. Setelah pemerintahan Raden Wijaya berakhir, tahta Majapahit jatuh ke tangan putranya yakni Jayanagara. Pada masa pemerintahan Jayanagara Gajah Mada muncul pertama kali sebagia anggota pasukan pengawal raja. Jasanya mulai terlihat saat terjadinya Pemberontakan Ra Kuti. Setelah Jayanagara wafat, Tribhuwana Wijayatunggadewi naik tahta menggantikannya. Saat pemerintahan Tribhuwana Wijayatunggadewi terjadi pemberontakan Sadeng yang mampu dipadamkan oleh Gajah Mada. Sumpah Palapa juga diikrarkan pada masa pemerintahan Tribhuwana Wijayatunggadewi. Setelah Pemerintahan Tribhuwana Wijayatunggadewi berakhir, Hayam Wuruk putranya menggantikannya. Hayam Wuruk memerintah bersama dengan Gajah Mada sebagi Ptih Amangkubumi. Hayam Wuruk merupakan tipe seorang pemimpin yang demokratis, sedangkan Gajah Mada memimpin pasukannya dengan koersif. Walaupun tipe kepeimpinan mereka berbeda, eduanya mampu membawa Majapahit ke masa kejayaannya. Kejayaan Majapahit yang paling menonjol adalah luasnya daerah kekuasaan Majapahit yang merupakan wujud dari Sumpah Palapa. Hubungan Hayam Wuruk dan Gajah Mada tidak selamanya baik, hubungan mereka merenggang karena peristiwa Perang Bubad. Dalam kepemimpinan Hayam Wuruk dan Gajah Mada terdapat banyak nilai karakter yang dapat diteladan generasi masa kini. Beberapa nilai tersebut antara lain nilai nasionalis, nilai religius, nilai bertanggung jawab, nilai disiplin, nilai kerja keras, nilai percaya diri, nilai menghargai keberagaman, dan nilai demokratis.