Refer at
Refer at
Paper ini dibuat untuk melengkapi persyaratan dalam menjalani kepaniteraan klinik senior di
SMF Ilmu Forensik RSU Dr. Pirngadi Medan
DISUSUN OLEH:
DOKTER PEMBIMBING:
dr. Doaris Ingrid Marbun,M.ked(For), Sp.F
SMF FORENSIK
RSU DR. PIRNGADI
MEDAN
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan paper dengan judul
“Penjeratan (Strangulation)”.
Penulisan paper ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan dalam guna
memenuhi persyaratan Kepaniteraan Klinik Senior di bagian SMF Forensik Rumah Sakit Umum
dr. Pirngadi Medan.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar – besarnya kepada
dr.Doaris Ingrid Marbunm,M.ked(For), Sp.F, yang telah memberikan bimbingan dan
arahannya selama mengikuti Kepaniteraan Klinik Senior di bagian SMF Forensik Rumah Sakit
Umum dr. Pirngadi Medan dalam membantu penyusunan paper ini.
Dalam penulisan paper ini, tentunya penulis menyadari banyak kekurangan yang terdapat
dalam paper ini. Penulis juga menyadari bahwa paper ini jauh dari kata sempurna, sehingga
penulis membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak guna
memperbaiki paper ini agar menjadi lebih baik ke depannya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................3
2.1 Penjeratan/ Strangulation......................................................................3
2.1.1 Definisi...............................................................................................3
2.1.2 Klasifikasi..........................................................................................4
2.1.3 Patomekanisme Kematian..................................................................6
2.1.4 Sebab Kematian.................................................................................7
2.1.5 Cara Kematian....................................................................................9
2.1.6 Pemeriksaan Luar.............................................................................11
2.2.1. Pemeriksaan Dalam.........................................................................16
2.2 Aspek Medikolegal Kedokteran...........................................................22
2.3.2 Isu – Isu Kedokteran yang Berkaitan dengan Aspek Medikolegal..33
PENDAHULUAN
1
a. Stadium dispneu
Defisiensi oksigen pada sel-sel darah merah dan akumulasi karbon
dioksida dalam plasma akan merangsang pusat pernafasan di medulla
oblongata. Hal ini akan mengakibatkan gerak pernafasan yang cepat
dan kuat, peningkatan denyut nadi dan sianosis terutama dapat diamati
pada wajah dan tangan.
b. Stadium Konvulsi
Pertama adalah kejang klonik, setelah itu kejang tonik, terakhir terjadi
spasme epistotonik. Pupil menjadi lebar dan denyut jantung menjadi
pelan. Hal ini terjadi dimungkinkan karena menginkatnya kerusakan dari
nukleus-nukleus pada otak karena defisiensi oksigen.
c. Stadium Apnea
Depresi pada pusat pernafasan semakin dalam sehingga persnafasan
menjadi semakin lemah dan dapat berhenti. Timbulah keadaan tidak
sadar dan keluanya cadiran seperma secara tidak disadari (infolunter).
Dapat juga terjadi keluarnya urin dan fases secara tidahk disadari
meskipun jarang
d. Stadium Final
Pada stadium ini terjadi kelumpuhan pernafasan secara lengkap. Setelah
beberapa kontraksi otomatis dari otot-otot aksesoris pernafasan di leher,
kemudian pernafasan berhenti. Jantung mungkin masih berdenyut setelah
beberapa waktu, setelah respirasi berhenti.
2. Reflex vaso vagal
Menyebabkan serangan jantung mendadak karena terjadinya hambatan
pada reflex vaso vagal secara tiba-tiba, hal ini terjadis karena adanya
tekanan pada saraf vagus atau sinis carotid.5
Penjeratan adalah penekanan pada bagian leher baik dengan tali (Ligature strangulation),
pencekikan (manual strangulation), dengan kayu atau lengan dan dengan siku atau lutut
(mugging). Patomekanisme utama kematian dari strangulasi adalah asfiksia. Perlu diperiksa
secara seksama pemeriksaan luar dan dalam pada kasus strangulasi, dikarenakan tanda-tanda
post-portem yang dapat ditemukan tidak jauh berbeda dengan kasus gantung diri (hanging).