Anda di halaman 1dari 2

Nama : Lola F Simbolon

Nim : 1193311040

Kelas : H-PGSD 2019

Mata kuliah : Pembelajaran PKN SD

Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) & Higher Order Thinking Skill

(HOTS) dalam Pembelajaran Pkn

A. Pengertian Penguatan Pendidikan Karakter

Pengertian penguatan pendidikan karakter adalah gerakan pendidikan di sekolah untuk


memperkuat karakter siswa melalui harmonisasi olah hati (etik), olah rasa (estetis), olah pikir (literasi),
dan olah raga (kinestetik) dengan dukungan pelibatan publik dan kerja sama antara sekolah, keluarga,
dan masyarakat. program di lembaga pendidikan yang berperan dan berfungsi untuk memperkuat
karakter peserta didik. Tentu saja membentuk karekter tidak dapat diselenggarakan secara instans.
Butuh proses dan butuh waktu. Selama proses penguatan itu sendiri dibutuhkan kesabaran.Pada
dasarnya, pengertian penguatan pendidikan karakter salah satu upaya dalam memupuk rasa peserta
didik. Sekaligus sebagai langkah untuk mengharmonisasikan hati, rasa, pikir dan raga agar tetap sejalan
dengan falsafah ideologi Indonesia, yaitu Pancasila.

B. Karakter Utama Dalam Pendidikan Karakter

Ada beberapa karakter utama tersebut :

1. Religious

Religious memang tidak merujuk pada satu ajaran. Di Indonesia ada lima kepercayaan yang dianut.
DImana setiap masing-masing agama yang religious pastinya mengajarkan hal baik terhadap umat,
manusia dan alam.Setidaknya landasan religious inilah yang nantinya akan membentuk pribadi
seseorang menjadi pribadi yang taat kepada Tuhannya. Orang yang taat kepada Tuhan, pasti tidak akan
bersikap semena-mena.

2. Nasionalis

Memiliki karakter nasionalis tidak hanya dilihat secara lisan. Hanya dengan mengucapkan “aku NKRI”
saja. Tetapi nasionalisme yang ditunjukan secara perilaku yang sikap.Tentu saja bentuk nasionalisme
ini sangatlah luas. Caranya pun berbeda-beda, tergantung dari kemampuan dan potensi masing-masing
orang.Misalnya orang yang hobi menulis, dapat berkarya lewat tulisan dan mampu memberikan spirit
ke banyak pembaca. Atau bagi mereka yang suka melukis, bentuk nasionalisme dapat ditunjukan
dengan mengikuti ajang perlombaan luar negeri dan masih banyak lagi.
3. Mandiri

Kemandirian juga menjadi karakter utama dalam penguatan pendidikan karakter. Setidaknya orang
mandiri memiliki jiwa tidak bergantung pada orang lain atau semacamnya.Nah, tidak latah atau tidak
mudah tergiur dengan ajang bantuan gratis dari program pemerintah, justru jika bisa menjadi orang
yang membantu pihak pemerintah dalam mengurangi permasalahan yang timbul di Negara ini.

4. Gotong royong

Bentuk dari karakter utama dari penguatan pendidikan karakter yang keempat adalah gotong royong.
Jiwa bersosialisasi dengan gotong royong inilah yang sebenarnya sudah diajarkan oleh nenek moyang
kita. Di beberapa daerah, terutama di pedesaan, kebiasaan gotong royong masih banyak kita temui.

4. Integritas
Integritas juga menjadi modal utama dalam memperkuat pendidikan karakter. Orang yang memiliki
integritas tidak mudah terpengaruh dengan hal-hal yang tidak penting. Teguh pendirian dan teguh pada
pandangan yang dimilikinya.Dari kalimat karakter di atas, jika seluruh masyarakat memiliki lima nilai
karakter tersebut, sudah pasti Indonesia jauh lebih maju ke depan. Tentu saja ada banyak sekali pelaku
perubahan yang akan muncul.
C. Tantangan Penguatan Pendidikan Karakter

Sekilas ketika memahami pengertian penguatan pendidikan karakter, hanya akan sebatas memahami
secara permukaannya saja. padahal, ada tantangan besar ketika kita mempelajari atau memahami dari
pendidikan karakter itu sendiri. Apa saja? Simak ulasannya sebagai berikut.
a) Kesulitan menghadapi peserta didik yang belum optimal di bidang olah hati, olah pikir, olah rasa dan
olah raga. Sehingga dibutuhkan kesabaran dari tenaga pendidikan dalam mentransformasikan
pendidikan karakter, tentu saja pendidik pun juga harus menjadi role model yang baik.
b) Tantangan bagi pemerintah terbentuk pada banyaknya jumlah lembaga pendidikan, dan banyaknya
peserta didik dan guru yang tersebar di Indonesia. Tentu dari pihak pemerintah pun juga butuh
mempersiapkan segala sesuatunya.
c) Minimnya kesadaran dan tanggung jawab atas pentingnya mentransformasi pendidikan karakter juga
menjadi PR. Karena ada banyak sektor yang harus bersama-sama dalam penanaman karakter. Jadi tidak
hanya tugas pemerintah dan guru saja, tetapi juga penting sekali peran dan tanggung jawab dari orang
tua dan masyarakat.
d) Masalah arus globalisasi dan trend yang mana kini lebih menarik bagi kawula muda. Sehingga tidak
lagi tertarik dengan kearifan lokal atau nilai-nilai nasional. Didukung terjadinya krisis identitas
sekaligus disorientasi tujuan hidup anak.
e) Alasan lain, masalah keterbatasan sarana belajar juga menjadi tantangan. Umumnya masalah ini
tergantung dari lokasi daerah sekolah. Ada yang bermasalah tentang jarak tempuh ke sekolah, ada pula
yang masalah prasarana dan kelengkapan di sekolah.

Anda mungkin juga menyukai