Disusun oleh:
NURHAERAH
20900119046
Dosen Pengampuh
B. TUJUAN
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus
(PABK)
2. Untuk memahami apa itu celebral palsy
3. Untuk memperoleh informasi
4. Untuk melatih mahasiswa dalam berinteraksi dengan dosen dan masyarakat
C. METODE
Dalam melakukan penelitian ini, metode yang digunakan yaitu dengan metode
wawancara, saya mewancarai salah satu orang tua dari anak berkebutuhan khusus di
salah satu desa , yaitu Desa tapporang,Kab.Pinrang.
BAB II
PEMBAHASAN
A. IDENTITAS ANAK
Nama : Nur Hikmah
Tempat/tanggal lahir : Bila,30-Desember-2012
Umur : 9 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status anak : Anak kandung
Anak ke : 1 dari 3 bersaudara
Alamat : Bila (Pinrang )
Ibu
Nama lengkap ibu : Mawar
Tempat/Tanggal lahir : 31-12-1977
Pekerjaan : IRT
Pendidikan terakhir : SMA
Catatan : Nur Hikmah adalah anak yang mengalami disabilitas atau disebut
juga dengan anak Berkebutuhan khusus, Nur Hikmah adalah anak yang mengalami
cerebral palsy, yaitu keadaan kerusakan jaringan otak pada pusat motorik atau
jaringan penghubungnya, yang terjadi pada masa pre natal, saat persalinan atau
selama proses pembentukan syaraf pusat, ditandai dengan adanya paralisis, paresis,
gangguan dalam pergerakanya. Cerebral palsy mempengaruhi otot dan kemampuan
seseorang untuk mengontrolinya.
D. PERKEMBANGAN ANAK
a. Pekembangan Sensori : Dalam hasil observasi yang saya lakukan,
keterampilan yang berhubungan dengan fungsi pada semua indra di dalam
tubuh sangat kurang, kembali lagi pada kondisi anak yang sangat kaku dan
lemah untuk bisa ia gerakkan sendiri.
b. Perkembangan Motorik
Motorik kasar : Dalam hasil observasi yang saya lakukan,
perkembangan motorik kasar anak tidak terlihat karan anak tidak bisa
menggerakan tubuhnya.
Motorik halusnya pun tidak berkembang karan jari-jarinya sangat
lemah dan tidak bisa memegang sesuatu. Semua aktvitas
menggunakan tangan/jari-jari dibantu oleh oraang tuanya karna tidak
bisa digerakkan.
c. Perkembangan Kognitif : Dalam hasil observasi yang dilakukan, tidak terlihat
perkembangan kognitifnya karna anak tidak bisa berbicara karna dari situlah
kita bisa mengetahui bagaimana perkembangan kognitif dari anak tersebut.
d. Perkembangan Bahasa : Dalam hasil observasi yang dilakukan, perkembangan
bahasanya sama sekali tidak berkembang karna anak tidak bisa berbicara
dikarenakan mulutnya pun kaku dan tidak bisa digerakkan sama sekali.
e. Perkembangan Sosial : Dalam hasil observasi yang dilakukan, perkembangan
emosionalnya cukup terlihat, walaupun Hikmah tidak bisa berbicara tetapi
ketika kita mengajaknya berkomunikasi dia tetap memberikan umpan balik
yang baik dengan ia tersenyum kepada kita sebagai ungkapan rasa senangnya,
f. Perekembangan Emosional : Apabila Hikmah mengalami rasa sakit, ia akan
menangis sebagai media komunikasi bahwa ia ingin orang tuanya
menolongnya/membantunya. Begitupun ketika ia merasakan sesuatu yang
membuatnya bahagia ia akan selalu tersenyum. Dan menurut ungkapan orang
tuanya ia jarang cerewet dengan berbagai hal, ia hanya akan menangis atau
berusaha menggerakkan tubuhnya ketika ia menginginkan sesuatu.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam laporan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa celebral palsy
atau lumpuh otak adalah penyakit yang menyebabkan gangguan pada gerakkan dan
koordinasi tubuh. Penyakit ini disebabkan oleh gangguan perkembangan otak, yang
biasanya terjadi saat anak masih didalam kandungan. Gangguan perkembangan otak
ini juga dapat terjadi ketika proses persalinan atau dua tahun pertama setelah
kelahiran.
Gejala celebral palsy pada Nur Hikmah muncul sebelum berusia 2 tahun, kasus
yang diderita Nur Hikmah termasuk kondisi yang berat, gejala ii sudah mulai muncul
pada saat ia berusia 3 bulan. Mulai dari gejala yang samar seperti kurangnya
pendengaran maupun penglihatan, sampai kekakuan berat yang kemudian
menyebabkan perubahan bentuk lengan dan tungkai sehingga anak harus memakai
alat bantu ataupun dibantu langsung oleh orang terdekatnya.
B. DOKUMENTASI