Anda di halaman 1dari 1

Dasar hukum hygiene industri:

1. UU no. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja


2. UU no. 3 tahun 1969 tentang persetujuan konvensi organisasi perburuhan
international No.120 mengenai higiene dalam perniagaan dan kantor-kantor
3. Keputusan menteri tenaga kerja RI No. Kep. 187/MEN/1999 tentang bahan kimia
berbahaya
4. Permenakertrans No. 13/MEN/X/2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan
Faktor Kimia di Tempat Kerja
5. Peraturan Menteri perburuhan No. & tahun 1964 tentang syarat kesehatan dan
kebersihan serta penerangan dalam tempat kerja
6. Peraturan menteri perburuhan no.7 tahun 1964 tentang syarat kesehatan dan
kebersihan serta penerangan dalam tempat kerja
7. Undang-undang no.13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan pada pasal 86 dimana
dikatakan bahwa pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan
atas keselamatan dan kesehatan kerja

1. Meningkatkan efektifitas perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja yang


terencana, terukur, terstruktur, dan terintegrasi
2. Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dengan
melibatkan unsur manajemen, pekerja/buruh, dan/atau serikat pekerja/serikat
buruh
3. Menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman, dan efisien untuk mendorong
produktivitas

Menurut permenaker 01/MEN/1981 PAK adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan
atau lingkungan kerja. Istilah lain dari PAK yang digunakan di Kepres RI No.22 tahun 1993
ialah penyakit yang timbul akibat hubungan kerja dimana istilah ini memiliki arti yang sama
dengan PAK

Dokter perusahaan ialah seorang dokter bersertifikasi hiperkes yang ditunjuk oleh
pengusaha dan disetujui oleh menteri tenaga kesehatan untuk melaksanakan 12 tugas
pokok kesehatan kerja di perusahaan dengan cara menyediakan pelayanan yang bersifat
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Dalam hal ini seorang dokter perusahaan
memiliki tiga fungsi yaitu pelayanan, perlindungan dan administratif.

Dokter penasihat adalah dokter yang ditunjuk oleh menteri kesehatan atas usul dan
diangkat oleh menteri tenaga kerja dan fungsinya ialah memberikan pertimbangan medis
kepada pegawai pengawas ketenagakerjaan dan atau badan penyelenggara dalam
menyelesaikan kasus jaminan kecelakaan kerja. Dalam hal ini seorang dokter perusahaan
dapat berkonsultasi dengan dokter penasihat bila ada perbedaan pendapat dalam
penetapan suatu PAK atau kecelakaan kerja

Anda mungkin juga menyukai