Anda di halaman 1dari 12

Plagiarism Checker X Originality Report

Similarity Found: 4%

Date: Jumat, Desember 31, 2021


Statistics: 137 words Plagiarized / 3534 Total words
Remarks: Low Plagiarism Detected - Your Document needs Optional Improvement.
-------------------------------------------------------------------------------------------

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PUZZEL BAGI SISWA SEKOLAH DASAR


TERHADAP HASIL DAN MINAT BEAJAR OPERASI HITUNG BILANGAN EVELOPMENT OF
PUZZEL LEARNING MEDIA FOR ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS ON RESULTS AND
INTEREST IN LEARNING NUMBER OPERATIONS Khaufin Siti Nur Pendidikan Matematika
Universitas Islam Darul Ulum inaurewatakata@gmail.com Abstrak Tujuan utama
penelitian ini untuk menghasilkan media pembelajaran yang menambah pemahaman
kognitif siswa terhadap konsep dasar operasi hitung bilangan serta memberikan rasa
senang dan semangat untuk terus meningkat minat belajar.

Dimana pengembangan media pembelajaran puzzel ini penting dalam menentukan


kualitas pembelajaran. Model ADDIE mengembangakan pembelajaran operas hitung
bilangan berdasarkan susunan proses yang bersifat lurus dalam proses pengembangan
media pembelajaran puzzel. Adapun dalam tahapan Model pembelajaran ADDIE
meliputi a) analisis pembelajaran, b) Desain pembelajaran, c) Pengembangan media
pembelajaran, d) Implementasi pembelajaran, e) Evaluasi pembelajaran.

Sehingga dalam proses penyusunan rencana pembelajaran menjadi terorganisir, serta


urutan yang sesuai dengan inti pada perubahan arah yang telah ditentukan dan literasi.
Dengan kata lain dapat kita artikan adanya pendekatan yang berfokus pada pemberian
umpan balik untuk hasil yang di inginkan serta terdapat desain pada sistem
pembelajaran yang memperlihatkan tahapan inti dasar pengembangan media
pembelajaran puzzel yang mudah diterapkan.

Kata Kunci : Media Pembelaajaran, Model ADDIE, Operasi Hitung Abstrct The main
purpose of this research is to produce learning media that increase students’ cognitive
understanding of the basic concepts of counting operations and provide a sense of
pleasure and enthusiasm to continue interest in learning. Where the development of
puzzel learning media is important in determining the quality of learning. The ADDIE
model develops the learning of artihmatic operation based on a straight process
arrangement in the pocess of developing puzzel learning media.

The stages of the ADDIE learning model include a) learning evaluation, b) learning
design, c) learning media development, d) learning implementation, e) learning
evaluation. so that in the process of preparing the learning plan, it becomes organized,
and the sequence is in accordance with the core of the change in the disrention that has
been determined and literacy. In other words, we can mean thet there is an approach
that focuses on providing feedback for the desired results and there is a design in the
learning system that shows the basic core stages of developing easy-to-apply puzzel
learning media.

Keywords: Learning Media, ADDIE Model, Counting Operations PENDAHULUAN Sebuah


pendidikan yang berkualitas dapat menciptakan dan membangun karakteristik
pendidikan secara menyeluruhan hingga proses interaksi atau timbal balik siswa dengan
materi pembelajaran berjalan sesuai dengan tujuan pengembangan media
pembelajaran. (Samani, 2012) pendidikan yang berkualitas dapat tercipta dari
pembelajaran yang bermutu dan bermakna. Jika makna pendidikan diartikan dalam
siklus pembelajaran yang berkualitas dan bermutu maka guru harus mampu dan selalu
berusaha membuat perubahan atau pembaharuan yang dimana terhubung dengan
pengembangan media pembelajaran dengan kehidupan siswa sehari – hari serta
memfasilitasi sarana dan prasarana siswa dengan membimbing menemukan
memecahkan problematika yang memanfaatkan ilmu pengetahuan. kualitas dan mutu
pembelajaran yang berlangsung selama ini masih banyak dinamika problem.

Adapun dalam sistem pembelajaran terdapat interaksi atau timbal balik yang sangat
perlu dan penting antara siswa dan guru. Hal ini menjadi faktor utama terjadinya belajar
mengajar dikelas, oleh karena itu banyak bentuk pendekatan - pendekatan yang
dilakukan untuk keberhasilan interaksi dikelas. Namun tidak memungkinkan terjadi
banyak kendala atau problem luar yang memicu terjadi kesalah pahaman dalam kelas
misalnya saja kurangnya penyampaian materi dikelas yang dikarenakan sistem belajar
yang cenderung tidak efisien atau pun sulitnya siswa memahami materi pembelajaran
karena pemahaman yang di sampaikan guru belum tersampai pada siswa.

(Samani, 2012) seorang guru dituntut untuk memiliki kemampuan, pengetahuan dan
keterampilan teknis didalam sebuah proses pembelajaran, disamping menguasai ilmu
dan situasi yang akan diajarkan di dalam kelas. Pada sistem pembelajaran dibutuhkan
pengembangan – pengembangan yang efisien dan efektif bagi para siswa, agar memicu
peningkatan serta pengembangan penting dalam pengetahuan, dan bidang – bidang
ilmu lainya. namun bentuk pengembangan demikian perlu dikaji atau perlu adanya
penganalisisan mendalam secara ilmiah sebagai produk pengembangannya yang dapat
menjadi solusi dalam memecahkan persoalan belajar siswa.

Hal – hal ini lah yang menjadi kendala besar dalam sistem pembelajaran siswa di
indonesia tentu saja bukan hanya di kota – kota namun di desa -desa terpencil juga
mengalami hal tersebut, sehingga menjadi perdebatan di berbagai kalangan
masyarakat. Sehingga berbagai alhi melakukan penelitian atau pendekatan -
pendekatan untuk menyelesaikan masalah ini. pengembangan – pengembangan ini lah
yang dibutuhkan dan perlu dicoba saat ini agar tidak terjadinya kebodohan dan
keterbelakangan ilmu pengetahuan bagi generasi bangsa dengan Salah satunya yaitu
media pembelajaran, yang dimana menjadi salah satu alternatif atau jalan keluar baru
bagi siswa dan guru untuk meningkatkan interaksi dan menambah wawasan serta
pemahmanan materi dengan mudah.

Hasil penelitian menjadi acuan sebagai besar lulusan sekolah kurang mampu yang
dimana menyesuaikan diri dengan perubahan dan pewngembangan baru maupun
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan kurang bisa mengembangkan
dirinya dengan kebutuhan masyarakat. Dengan demikian hasil dari penelitian tersebut
dapat mengindikasikan bahwa proses pembelajaran yang dilakuakan di sekolah masih
belum dan sulit dapat menyentuh atau mengembangkan pengetahuan, kemampuan
dan potensi siswa secara maksimal. Hal ini juga menjadi alasan tersendiri serta sebagai
pentingnya dalam mengimplementasikan pembelajaran bermutudan berkualitas yang
mengarahkan kepada siswa pemecahan persoalan atau solusi belajar siswa dengan
menggunakan pengembangan media pembelajaran.

Adapun dalam pengembangan media ini perlu diperhatikan model pengembangannya


guna memastikan kualitas dan pengaruh penting media pembelajaran dalam
menunjang efektifitas pembelajaran dikelas , karena pengembangan media
pembelajaran selama ini masih minim serta masih belum ada perhatian lebih dari
pemerintah. Media pembelajaran ini semestinya digunkan berdasarkan kebutuhan yang
sesuai dengan tujuan pembelajaran yang efektif,efisien dan inovatif. Media
pembelajaran dalam arti (wikipedia) merupakan teknologi baru pembawa pesan yang
dapat dimanfaatkan untuk keperluan pengembangan pembelajaran.

Media pembelajaran secara fisik dapat memberikan informasi dan pesan sesuai materi
serta menjadi bentuk komunikasi atau ineraksi lebih pada materi pembelajaran yang
berupa cetak maaupun pandangan dengar siswa beserta media kertasnya. Media
pembelajaran seringkali disebut alat bantu atau alat peraga yang digunakan pemicu
atau menarik peratihaan bagi siswa agar terjadinya proses pembelajaran yang
diinginkan dengan segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan dan digunakan untuk
menyalurkan informasi atau pesan yang menarik pemikiran, perasaan, perhatian,
keinginan tahuan dan kemauan atau minat siswa untuk belajar mandiri.

Beberapa kelompok atau golongan mengartikan media pembelajaran sebagai alat


komunikasi atau interaksi yang digunakan dalam proses pembelajaran dikelas untuk
menyampaikan pesan atau informasi berupa materi pembelajaran dari guru kepada
siswanya sehingga terjadinya siswa tumbuh minat, perhatian, keinginan untuk mencoba
lebih untuk mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas. Dengan adanya media
pembelajaran diharapkan menarik perhatian, keinginan serta minat siswa karena
pemberian informasidan pesan yang jelas serta menghindari adanya penggunaan kata –
kata salah tafsir.

Sehingga kita bisa mengekpor dan mengefektifkan sistem pembelajaran siswa di kelas.
Hal ini juga mengatasi masalah keterbatasan tempat, waktu serta biaya. Adapun media
pembelajaran menurut (Surayya, 2012) yaitu alat bantu atau alat peraga dalam proses
belajar mengajar serta digunakan untuk mendefinisikan atau menganalisis makna
informasi atau pesan yang disampaikan dalam pembelajaran dikelas, sehingga dapat
mencapai tujuan pembelajaran yang direncanakan pada tujuan awalpengembangan
media pembelajaran.

Media pembelajaran yang biasa di artiakan segalah sesuatu yang dapat


menghubungkan informasi atau pesan dari sumbernya kepada penerima informasi atau
pesan dengan kata lain media pembelajaran secara umum adalah suatu alat bantu atau
alat peraga yang mampu dan digunakan dalam proses belajar mengajar dikelas yang
berfungsi sebagai pembawa informasi atau pesan dari sumber informasi kepada
penerima informasi yaitu materi pembelajaran kepada siswa. Adapun pengembangan
media pembelajaran memiliki tujuan khusus serta tertentu (Lestari, Ariani, & Ashadi,
2014) yang diharapkan atau yang diinginkan membantu guru dalam menyampaikan
informasi atau pesan dimana materi pembelajaran kepada siswanya agar informasi atau
pesan lebih mudah dimengerti, lebih menarik perhatian serta minat lebih dan lebih
menyenangkan bagi siswa untuk belajar dikelas.

Hal ini didukung sebab dalam pengembangan media pembelajaran memberikan


pengalaman baru serta unik dalam belajar yang berbeda dan bervariasi sehingga
merangsang atau mendorong minat dan keingintahuan belajar siswa terhadap materi
pembelajaran dengan media pembelajaran. Adanya perhatian dan minat lebih yang
tumbuh dari sikap atau perilaku dan keterampilan atau sotf skill tertentu dalam bidang
kreatifitas dan inovasi siswa, serta membawa siswa ke dalam kesan, pemahaman dan
suasana belajar matematika yang mudah dan memudahkan siswa untuk terus
mengingat materi pembelajaran.

Hal inilah yang menjadikan sistem pembelajaran lebih berkualitas serta bermutu yang
dimana siswa dapat mewujudkan situasi belajar yang lebih efektif, inovatif dan efisien
serta siswa mendapatkan motivasi belajar dari penyampaian infomasi atau pesan,
Sehingga jika diterapkan dalam kelas mampu mengaktifkan komunikasi dan interaksi
antara guru dan siswa yang merangsang pemikiran, perasaan, perhatian, minat,
keingintahuan dan kemapuan siswa yang dapat mendorong kegiatan pembelajaran ini
menjadi pengalaman belajar yang tersendiri sehingga akan memperoleh yang lebih
bermakna, bermutu, berkualitas.

Membangkitkan keinginan dan minta belajar siswa sehingga perhatian melekatkan


dasar inti yang penting untuk perkembangaan belajar, dengan kata lain siswa
mendapatkan pengalaman nyata, baru, unik dalam menumbuhkan kegiatan mandiri
dikalangan sebayanya. Peran media pembelajaran yang bersifat alat bantu atau alat
peraga menurut (Jauhari, 2018) adalah media yang hanya sebagai alat bantu atau alat
peraga untuk memperlancar proses pembelajaran dikelas. sebab hal ini diyakini bahwa
kegiatan pembelajaran dengan bantuan media pembelajaran mempertinggi kualitas dan
mutu kegiatan belajar siswa dalam tenggang waktu yang cukup lama, dengan demikian
kegiatan belajar siswa dengan bantuan media pembelajaran menghasilkan proses, minat
dan hasil belajar yang lebih baik dari pada tanpa bantuan media pembelajaran. Sebab
dalam pengembangan mediaa pembelajaran disusun untuk memudahkan atau
meringankan penyampaian materi pembelajaran yang akan mencapai tujuan
pembelajaran dikelas.

Bahkan tidak hanya terdiri atas pengetahuan fakta, konsep, prinsip, prosedur aja
melainkan menyangkut keterampilan, kemapuan, inovasi, kreativitas dan sikap atau nilai
yang akan meningkat dalam pembelajaran dikelas. METODE PENELITIAN Model
pengembangan penelitian ini menggunakan model ADDIE yang desain pembelajaran
dengan sistem instruksional menggunakan pendekatan – pendekatan sistem. Maksud
tujuan dari pendekatan – pendekatan sistem ini adalah membagi atau terdiri atas proses
perencanaan pembelajaran dalam susunan logis serta fakta, kemudian menggunakan
sistem luar dari setiap langkah – langkah sebagai sistem dalam ( Januszewski dan
Molenda 2008).

Sehingga terdapat berbagai tahapan – tahapan yang mendalam pada pengembangan


media pembelajaran dengan model ADDIE yaitu terdiri atas analisis perencanaan
pembelajaran, desain pe,belajaran, pengembangan media pembelajaran,
implementasikan dalam pembelajaran dan evaluasi yang dinamis pada pembelajaran.
Analisis pengembangan media pembelajaran puzzel dalam operasi hitung bilangan
yaitu: analisis kinerja yang dimana langkah pertama di mulai munculnya masalah dasar
yang perlu dihadapi dalam pembelajaran operasi hitung bilangan.

Analisis siswa yang menjelaskan telaah karakteristik atau ciri - ciri siswa berdasarkan
pengetahuan, keterampilan, kemampuan, kreativitas, inovatif dan perkembangannya.
Tujuan utama dari analisis ini mengetahui tingkat kemampuan, pengetahuan,
keterampilan, pola pikir, cara menyelesaikan masalah, sikap serta kreatifitas siswa yang
beragam. Dalam perkembangan media pembelajaran ini hasil analisis siswa
mendapatkan kemampuan berpikir kritis, inovatif dan kreatif dapat dijadikan gambaran
baru dalam pengembangan media pembelajaran puzzel terhadap hasil dan minat
belajar siswa pada operasi hitung bilangan.

beberapa alasan penting yang perlu diperhatikan pada tahapan ini yaitu terdiri atas 1)
Karakteristik atau keterampilan siswa yang berkembang terhadap penggunaan media
pembelajaran puzzel pada operasi hitung bilangan, 2) Pengetahuan dan keterampilan
yang telah dimiliki siswa mampu maju ketahap yang lebih kritis, inovatif dan kreatif pada
pemahaman materi pembelajaran, 3) Kemampuan berpikir kritis atau kompetensi serta
kreativitas yang inovatif yang perlu di miliki siswa menjadi lebih terasa serta lebih
meningkat ketahap pemahaman yang mendalam, 4) bentuk pengembangan media
pembelajaran puzzel yang diperlukan siswa agar dapat meningkatkan kemampuan atau
keahlian, pemahaman, kreativitas, inovatif dengan berpikir kritis dan kreatif serta adanya
rasa kompetensi yang tinggi dimiliki untuk terus dikembangkan ketahap yang lebih baik.

Analisis fakta, konsep, prinsip, strategi, terapan dan prosedur materi pembelajaran yang
diharapkan memuat serta membuat materi menjadi relevan, efektif dan kreatif dengan
pengembangan media pembelajaran puzzel dalam pembelajaran dikelas. Dalam
tahapan ini kita bisa melakukan metode studi pustaka yang dimana kita dapat mencapai
bertujuan utama untuk mengidentifikasi bagain – bagian utama materi operasi hitung
bilangan yang akan diajarkan dan disusun secara sistematis,terorganisir dengan kata lain
pada tahapan ini menjadi dasar inti untuk menyusuk atau mendorong dan memuat
rumusan tujuan utama pengembangan media pembelajaran puzzel damal pembelajaran
dikelas.

Analisis tujuan utama pembelajaran operasi hitung bilanganyaitu dengan langkah -


langkah yang diperlukan kita pahami untuk menentukan serta memuat kemampuan
atau soft skill siswa dan kompetesi yang perlu dimiliki oleh siswa. Pada tahapan ini
terdapat beberapa alasan – alasan penting yang perlu diperhatikan diantaranya: 1)
Tujuan utama pembelajaran operasi hitung bilangan pada pengembangan media
pembelajaran puzzel, 2) tercapainya tujuan utama pada pembelajaran operasi hitung
bilangan dikelas. Dengan demikian tahapan ini dapat dijadikan acuan atau petunjuk
untuk mengembangakan media pembelajaran puzzel dalam operasi hitung bilangan
dikelas.

Adapun beberapa tahapan - tahapan desainpembelajaran yang perlu dimiliki beberapa


perancangan atau penyusunan pengembangan media pembelajaran puzzel terhadap
operasi hitung bilangan antara lainya : 1) penyusunan pengembanag media
pembelajaran puzzel terhadap operasi hitung bilangan dengan kajian kompetensi inti,
kemampuat memuat tingkatan baru untuk soft skill dan kompetensi dasar untuk
menentukan atau memuat materi pembelajaran berdasarkan fakta, konsep, prinsip,
strategi dan prosedur dengan ketepatan waktu pembelajaran, indikator atau contoh
sampel dan istrumen penilaian siswa pada pengembangan media pembelajaran puzzel
terhadap operasi hitung bilangan.

Adanya pendekatan – pendekatan pembelajaran dengan menerangkan skenario


pembelajaran atau kegiatan belajar mengajar serta pemilihan komponen media
pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran. Dan juga perencanaan awal
perangkat pembelajaran berdasarkan pada kesesuaian komponen inti dari materi
pembelajaran dan merancang atau susunan terstruktur pada media pembelajaran
dengan pendekatan - pendekatan pembelajaran. Pengembangan media pembelajaran
puzzel dalam model ADDIE berisi kegiatan bisa kita realisasi dalam rancangan operasi
hitung bilangan sebagai media pembelajaran.

Langkah pengembangan dalam penelitian ini meliputi membuat dan memodifikasi


media pembelajaran puzzel dalam operasi hitung bilangan. Dalam tahap desain
pembelajaran disusun kerangka konseptual pada pengembangan media pembelajaran
puzzel. Dalam melakukan pengembangan media pembelajaran puzzel ada tujuan
tertentu dan penting yang perlu dicapai yaitu; 1) memproduksi atau merevisi operasi
hitung bilangan yang akan digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah
dirumuskan pada desain pembelajaran, 2) memilih operasi hitung bilang terbaik yang
akan digunakan untuk mencapai tujuan utama pembelajaran dikelas.

Adapun beberapa tahapan -tahapan implementasi perancangan operasi hitung bilangan


yang telah dikembangkan pada situasi yang langsung di kelas dengan bantuan media
pembelajaran puzzel. Materi operasi hitung belajar yang telah dikembangkan serta
disampaikan sesuai dengan pembelajaran setelah terjadinya. pengembangan dan
diterapkan kemudian dilakukan evaluasi awal untuk memuat atau memberikan umpan
balik pengembangan media pembelajaran puzzel terhadap operasi hitung bilngan.

Tujuan utama implementasi pembelajaran ini antara lain sebagai berikut :1)
membimbing siswa untuk mencapai tujuan utama pembelajaran operasi hitung bilangan
pada pengaruh pengembangan media pembelajaran puzzel, 2) menjamin terjadinya
pemecahan masalah untuk mengatasi problematika pengembangan media
pembelajaran terhadap operasi hitung bilangan di kelas, 3) memastikan bahwa pada
akhir pembelajaran kemampuan siswa meningkat dan memuat unsur penting untuk
pembelajaran operasi hitung bilangan. Tahapan berikutnya langkah dari model desain
pembelajaran terhadap sistem pembelajaran operasi hitung bilangan dikelas.

Evaluasi pembelajaran sendiri diartikan sebagai sebuah proses atau rancangan yang
dilakukan untuk memberikan nilai terhadap pengembangan media pembelajaran puzzel
pada operasi hitung bilangan dalam pembelajaran dikelas. Evaluasi dilakukan dengan
dua sudut pandang atau dua pemahaman penting antara lainya evaluasi formatif
pembelajaran dan evalusi sumatif pembelajaran. Evaluasi formatif pembelajaran bisa
dilakukan pada pertengahan atau disebut mingguan, sedangkan evaluasi sumatif
pembelajaran bisa dilakukan setelah kegiatan berakhir secara keseluruhan atau
menyeluruh yang sering disebut semesteran.

Dalam evaluasi sumatif pembelajaran digunakan untuk mengukur kemampuan akhir


sehingga diketahui apakah telah memenuhi syatar utama tujuan pembelajaran operasi
hitung bilangan pada materi operasi hitung bilangan. Hasil evaluasi ini biasanya
digunakan untuk memberikan umpan balik atau interaksi lebih terhadap
pengembangan media pembelajaran puzzel dalam operasi hitung bilangan, kemuadian
adanya revisi di buat sesuai dengan memuat hasil evaluasi atau hasil akhir yang belum
dipenuhi oleh tujuan pengembangan media pembelajaran puzzel terhadap operasi
hitung belajar dikelas.

Pengembangan media pembelajaran puzzel ini memiliki beberapa alasan - alasan untuk
mengetahui beberapa hal penting yaitu pertama sikap siswa terhadap pengembangan
media pembelajaran puzzel secara keseluruhan dalam operasi hitung bilangan, kedua
adanya peningkatan kemampuan siswa yang merupakan dampak dari keikutaan siswa
dalam pembelajaran operasi hitung bilangan dikelas, ketiga memuat keuntungan yang
dirasakan oleh sekolah sebab adanya peningkatan kompetensi siswa melalui kegiatan
pengembangan media pembelajaran puzzel terhadap operasi hitung bilangan dikelas.
HASIL DAN PEMBAHASAN Pengembangan media pembelajara puzzel dalam operasi
hitung bilangan sering diartikan sebagai untuk menghubungkan antara pengetahuan
dan praktik dalam materi dipendidikan.

(Ardhana, 2002) pengembangan dalam pendidikan dikawasaan yang cukup global


seperti riset, teori - teori;desain pembelajaran;produksi pengembangan media
pembelajaran;evaluasi serta beberapa seleksi – seleksi mendasar; pengembangan
logistik; dan pemanfaatanya dalam pengembangan media pembelajaran.
Pengembangan ini secara spesifikasi bisa kita artikan dalam sebuah manifertasi fisik atau
bentuk nyata baru. Pengembangan media pembelajaran puzzel dalam operasi hitung
bilangan merupakan bagian dari sumber belajar yang memuat berbagai prosedur teknik
atau strategi dalam pemahaman materi, dengan kata lain bisa kita artikan dalam
pengembangan media pembelajaran puzzel menjadi asal dukungan terjadinya
pembelajaran, temasuk dalam sistem pelayanan atau pengembangan baru serta adanya
bahan pembelajaran operasi hitung bilangan.

Kegiatan utama dalam menganalisis yaitu pertama Analisis Kinerja pembelajaran yang
dimunculkan masalah dasar pengembangan media pembelajaran dalam
pembelajaranoperasi hitung bilangan di kelas. Kedua Analisis Siswa dalam pembelajaran
yang dilihat pada tahapan ini adalah karakteristik dan kreativitas siswa berdasarkan
pengetahuan, keterampilan, berfikir kritis dan pengembangannya di kelas. Tujuan utama
tahapan ini adalah untuk mengetahui sejauh mana tingkat kemampuan siswa dalam
berpikir kritis dan kreatif yang mengahasilkan gambaran baru dalam pengembangaan
media pembelajaran puzzel dalam operasi hitung bilangan.

Berikut beberapa fokus penting pada analisis siswa dalam pembelajaran yaitu pertama,
karakteristik dan kreativitas siswa berkenan dengan pembelajaran operasi hitung
bilangan. Kedua, pengetahuan dan keterampilan yang telah ada pada siswa yang
mampu memuat serta menyeimbangi pengembangan media pembelajaran puzzel.
Ketiga, kemampuan berpikir kritis atau kreatif serta kompetensi yang ada pada siswa
terhadap pengembangan media pembelajaran puzzel dalam operasi hitung bilangan.

Keempat, adanya bentuk peningkatan baru yang sangat efisien serta efektif pada
pengembangan media pembelajaran puzzel dalam operasi hitung bilangan. Analisis
Materi dalam pembelajaran berdasarkan fakta, konsep, prinsip, strategi dan prosedur
merupakan bentuk indetifikasi utama serta perlu diperhatikan terhadap materi
pembelajaran sehingga relevan atau mudah dipahami dalam pengembangan media
pembelajaran dalam operaasi hitung bilaangan pada bagian – bagian utama materi
operasi hitung bilangan yang dimana tersusun secara sistematis dan terstruktur serta
menjadikan dasar utama untuk memuat atau mendukung rumusan tujuan utama
pengembangan media pembelajaran puzzel dalam operasi hitung bilangan dikelas.

Adapun juga Analisis Tujuan utama pembelajaran yang menetukan kemampuan,


kreativitas dan keterampilan yang dimiliki siswa untuk tercapainya dalam memuat
tujuan pengembangan media pembelajaran dalam operasi hitung bilangan dikelas.
Adanya tahapan - tahapan desain pembelajaran meliputi kegiatan penyusunan operasi
hitung bilangan dengan pengkajian kompetensi inti dan kompetensi dasar dalam
pengembangan media pembelajaran. Adanya penilaian tersendiri terhadap
pengembangan media pembelajaran puzzel dalam operasi hitung bilangan untuk
menentukan penilaian siswa tersebut.

Merancang skenario pembelajaran atau kegiatan belajar mengajar dengan pendekatan –


pendekatan berupa pembelajaran pada media pembelajaran dalam operasi hitung
bilangan. Perencanaan awal perangkat pengembangan media pembelajaran puzzel
didasarkan pada kompetensi operasi hitung bilangan. Merancang materi operasi hitung
bilangan dan media pembelajaran puzzel dengan pendekatan model pembelajaran
ADDIE. Dalam melakuakn pengembangan media pembelajaranpuzzel perlu ; pertama,
memproduksi atau merevisi materi operasi hitung bilangan untuk memuat serta
terwujudnya tujuan utama pengembangan media pembelajaran yang telah dirumuskan
pada tahapan awal.

Kedua, memilih pendekatan model pembelajaran ADDIE untuk digunakan


pengembangan media pembelajaran dalam operasi hitung bilangan dikelas. Dari hal –
hal di atas diharapkan terjadinya bentuk pengembangan media pembelajaran yang
memuat dan perlu dibuat untuk mewujudkan tujuan utama pembelajaran operasi
hitung bilangan serta adanya modifikasi dan inovasi yang siknifikan . Adanya
implementasi pembelajaran dalam pengembangan media pembelajaran puzzel tahapan
– tahapan yang dilakukan dengan situasi langsung di kelas, dimana selama
implementasi rancangan pengembangan media pembelajaran puzzel telah sesuai
dengan pembelajaran materi operasi hitung bilangan dikelas.

Setelah diterapkan dalam bentuk kegiatan langsung dikelas pembelajaran kemudian


dilakukan evaluasi awal untuk memuat dan mendapatkan umpan balik atau interaksi
lebih pada penerapan peengembangan media pembelajaran dalam operasi hitung
bilangan yang akan membimbing siswa untuk mewujudkan pengembangan media
pembelajaran puzzel dalam operasi hitung bilangan dikelas. Menjamin adanya
pemecahan problem atau penyelesaian masalah untuk menyelesaikaan persoalan yang
sebelumnya dihadapi oleh siswa dalam proses pembelajaran dikelas.

Kemudian memastikan pada akhir pembelajaran kemampuan siswa meningkat siknifikat


serta meningkat lebih terhadap pengembangan media pembelajaran dalam operasi
hitung bilangan dikelas. Pada tahapan terakhir model pembelajaran ADDIE adanya
pemberian nilai terhadap pengembangan media pembelajaran dalam operasi hitung
bilangan. Evaluasi dilakukan dengan dua sudut pandang atau dua pemahaman antara
lainya evaluasi formatif dan evalusi sumatif. Evaluasi formatif dilakukan pada
pertengahan atau disebut mingguan, sedangkan evaluasi sumatif dilakukan setelah
kegiatan berakhir secara keseluruhan atau disebut semesteran.
Dalam evaluasi sumatif digunakan untuk mengukur kemampuan akhir sehingga
diketahui apakah telah memenuhi tujuan pembelajaran operasi hitung bilangan. Hasil
evaluasi digunakan untuk memberikan umpan balik terhadap pengembangan media
pembelajaran puzzel terhadap operasi hitung bilangan, kemuadian adanya revisi di buat
sesuai dengan hasil evaluasi atau hasil akhir yang belum dipenuhi oleh tujuan
pengembangan media pembelajaran puzzel terhadap operasi hitung belajar.

KESIMPULAN Pendidikan perlu adanya pengembangan berkualitas yang mengarahkan


siswa kepada penyelesaian problem siswa menggunakan sumber belajar , sehingga
pengembangan media pembelajaran merujuk guna meningkatkan kualitas , minat dan
hasil belajar siswa serta adanya tunjangan efektifitas pembelajaran. Salah satu desain
pengembangan media pembelajaran puzzel menggunakan ADDIE Model melalui lima
tahapan yaitu Analisis pembelajaran, Disein pembelajaran, pengembanganmedia
pembelajaran, implementasi dan evaluasitahapan akhir dalam pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA Ardhana, I. W. (2002). Konsep Penelitian Pengembangan dalam


Bidang Pendidikan
dan Pembelajaran. Makalah disampaikan pada Lokakarya Nasional Angkatan II
Metodologi Penelitian Pengembangan Bidang Pendidikan dan Pembelajaran
Communications, A. F. E. (1977). The Definition Of Educational Technology. Association
For Educational Communications Dick, W. and L, C. (1985). The systematic desgin of
instruction (Illinois: Scott & Co. Publication) Dikdasmaen, D. (2003). Kerangka dasar
Pengembangan Silabus dan sistem Penilaian Hasil belajar Siswa SLTP Berbasis
kompetensi (Dirjen Dikdasmen) Dikdasmen, D. (2008).

Panduan Pengembangan Bahan Ajar (Dirjen Dikdasmen)

INTERNET SOURCES:
-------------------------------------------------------------------------------------------
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/316894119_Pengembangan_Pembelajaran_Be
rbasis_Blended_Learning_pada_Mata_Kuliah_Pemrograman_Komputer_Studi_Kasus_UNIS
DA_Lamongan
<1% - https://www.nap.edu/read/10126/chapter/9
<1% - https://kadding.blogspot.com/2013/05/meningkatkan-hasil-belajar-
matematika_13.html
<1% - https://berbasistik.blogspot.com/2015/09/komputer-sebagai-media-
pembelajaran.html
<1% - https://idoc.pub/documents/buku-guru-fisika-kelas-xiipdf-143g0x8pw2nj
<1% - http://digilib.iainkendari.ac.id/792/3/BAB%20II.pdf
1% - https://eprints.umm.ac.id/44271/3/BAB%20II.pdf
<1% - https://raulina.wordpress.com/2010/01/27/sumber-belajar-dan-media-
pembelajaran/
<1% - https://winarialubis.wordpress.com/author/winarialubis/
<1% - https://edustkipbahtra2014b.blogspot.com/2017/06/media-visual-komik-
anekdot-sebagai.html
<1% - http://eprints.ums.ac.id/69470/13/BAB%203.pdf
<1% - https://adoc.pub/pengembangan-modul-dasar-dasar-teknik-digital-pada-mata-
pela.html
<1% - https://karyatulisku.com/contoh-penelitian-tindakan-kelas-ptk-sd/
<1% - https://adoc.pub/modul-plpg-teknik-elektronika.html
<1% - https://core.ac.uk/download/pdf/230630458.pdf
<1% - https://adoc.pub/oleh-i-gusti-ayu-karisma-dewi-utari-npm.html
1% - http://digilib.uinsby.ac.id/31077/1/Vera%20Nur%20Aufa_D97215079.pdf
<1% - https://gurukelassaya.blogspot.com/2019/09/best-practice.html
<1% - http://alpen.web.id/index.php/alpen/article/download/75/49
1% - https://appchallenge.tsaweb.org/c/book/Y7S8K7/panduan-pengembangan-bahan-
ajar-berbasis-tik-_pdf

Anda mungkin juga menyukai