(Bab 2) Kel 1
(Bab 2) Kel 1
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum
mengandung gugus amina sekunder, tersier, atau siklik. Alkaloid mengandung satu
atau lebih atom nitrogen dan umumnya merupakan bagian dari sistem siklik. Lebih
dari 5.500 senyawa alkaloid sudah diketahui. Banyak alkaloid berada dalam bentuk
terpenoid dan sebagiannya lagi adalah steroid (seperti solanin yakni alkaloid steroid
yang terdapat pada kentang). Jenis alkaloid lainnya berupa senyawa aromatik.
Alkaloid umumnya bersifat toksik bagi manusia dan memiliki efek fisiologis dan
bersifat basa bernitrogen yang kebanyakan heterosiklik, asal tumbuhan yang bersifat
fisiologis aktif, dan berasa pahit. Senyawa alkaloid mengandung sedikitnya satu
nitrogen, sehingga kelompok senyawa ini bersifat basa. Atas dasar tersebut, kemudian
diberi nama alkaloid katalis atau bersifat basa. Akan tetapi, tidaklah berarti bahwa
semua yang mengandung nitrogen adalah alkaloid, karena ada beberapa kelompok
senyawa organik yang mengandung nitrogen namun bukan alkaloid (Erlidawati,
2018).
bagian tumbuhan yang sedang tumbuh, daun, biji, lateks dan kulit kayu. Alkaloid
umumnya merupakan senyawa yang larut dalam pelarut non polar, sedangkan
(Erlindawati, 2018).
Pada tumbuhan, alkaloid dapat berfungsi sebagai zat racun untuk mencegah
dan melawan serangan serangga atau sejenisnya, pengatur tumbuh serta berfungsi
sebagai substansi cadangan guna memenuhi kebutuhan akan nitrogen atau elemen
lainnya yang penting bagi tumbuhan. Selain itu, alkaloid merupakan hasil akhir pada
atom nitrogen. Biosintesis alkaloid jenis ini berasal dari asam amino-asam amino.
b. Protoalkaloid
Alkaloid jenis ini tidak memiliki cincin heterosiklik yang mengandung atom
c. Pseudoalkaloid
Alkaloid jenis ini mengandung cincin heterosiklik yang mengandung atom
(Julianto, 2019)
d. Ikatan kuartener (R4N+ X-): seperti tubokurarina klorida dan beberina klorida.
b. Alkaloid siklik
kinkonina, kinkonidina.
striknina.
(Sukardiman, 2020)
B. Uraian Bahan
RM/BM : H2O/18,02
RM/BM : HCl/36,46
Kelarutan :-
Kegunaan : Zat tambahan
RM/BM : HNO3/63,01
Kelarutan :-
Kegunaan : Pereaksi
RM/BM : AgNO3/169,87
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, terlebih dalam air mendidih;
agak sukar larut dalam etanol; mudah larut dalam etanol