Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

LABORATORIUM TEKNIK TENAGA LISTRIK


TEKNIK TENAGA LISTRIK
RANGKAIAN PUSH BUTTON, RELAY & LAMPU

Dosen Pengampu:
Torib Hamzah, S.Pd, M.Pd
NIP 19670910 200604 1 001
Levana Forra Wakidi, SST., MT
NIP 19860225 201012 2 001

Disusun Oleh:
Ega Purnama Putra
P27838121008
1C1

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA


JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK
TAHUN AJARAN 2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam berbagai bidang industri, elektronika, maupun lainnya pasti terdapatalat-alat
yang digunakan untuk mempermudah kinerja sumber daya manusia dengan jenis dan fungsi
yang berbeda. Alat-alat tersebut biasanya menggunakan suatu operational panel untuk
mengoperasikannya. Pada operational panel terdapat alat-alat elektronika, beberapa
diantaranya yaitu push button, relay AC dan lampu indikator. Push button berperan sebagai
input dalam pengoperasiannya suatu kerja rangkaian sesuai kebutuhan dan lampu indikator
digunakan sebagai tanda terlaksananya inputan tersebut pada suatu alat.

1.2 Batasan Masalah


Penerapan Push Button, Relay AC dan lampu indikator dalam suatu panel yang
memiliki rangkaian pengunci dengan memerlukan tiga komponen tersebut dalam praktikum
Teknik Tenaga Listrik di laboratorium Teknik Tenaga Listrik.

1.3 Rumusan Masalah


1. Apakah yang dimaksud dengan push button, relay AC dan lampu indikator?
2. Bagaimana karekteristik push button, relay AC dan lampu indikator?
3. Bagaimana cara kerja push button, relay AC dan lampu indikator?

1.4 Tujuan
1. Mampu mengetahui pengertian push button, relay AC dan lampu indikator.
2. Mampu membedakan karakteristik dari push butto nrelay, dan lampu indikator dalam
suatu rangkaian.
3. Mampu menganalisa cara kerja push button dan relay dalam sebuah rangkaian.
4. Mampu merangkai secara sederhana menggunakan pushbutton, relay, dan lampu indikator.
1.5 Manfaat
1.5.1 Manfaat Teoritis
1. Mengetahui pengertian Push Button, Relay ACdan lampu indikator sehingga
dapat diketahui karakteristik dan penerapannya dalam bidang industri maupun
bidang-bidang lain.
2. Mengetahui cara kerja Push Button, Relay AC dan lampu indikator dalam suatu
rangkaian.

1.5.2 Manfaat Praktis


1. Mahasiswa dapat merangkai sebuah rangkaian pensaklaran dengan waktu
menggunakan Relay, Push Button dan lampu indikator dengan benar.
2. Mampu membuat suatu rangkaian yang dapat digunakan sebagai saklar untuk
menjalankan beberapa beban.
3.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Push Button
Push Button adalah komponen panel listrik yang burfungsi sebagai trigger / saklar
untuk menghubungkan atau memutuskan aliran listrik yang bekerja dengan menombol
atau menekan komponen tersebut. Push Button akan bekerja ketika komponen tersebut
ditombol dan merubah kontak N/O menjadi N/C atau sebaliknya bersifat momentary
Momentary adalah bersifat pulse ketika ditombol nilainya 1 dan ketika dilepas
nilai 0, nila tersebut tidak terkunci yang berarti Push Button hanya memiliki dua kondisi
yaitu ON dan OFF. Push Button memiliki 2 tipe kontak yaitu Normally Open dan
Normally Close. Pada posisi ON atau Normally Open, Push Button menghantarkan
listrik ke arah beban, sedangkan pada posisi OFF atau Normally Close, Push Button
melepas aliran listrik yang mengalir pada beban.
Ada beberapa warna Push Button yang sering dipakai dalam box panel yaitu
Hijau, Kuning dan Merah. Push Button warna hijau biasa digunakan untuk penanda
perintah Start. Push Button warna merah berfungsi sebagai penanda perintah Stop dan
Push Button warna kuning biasa digunakan untuk perintah Reset.

Gambar 2.1 Push Button


(Sumber: http://www.ruang-server.com/)

2.2 Relay AC
Relay adalah saklar elektronik,yang bekerja karena adanya kontrol yang
digerakkan oleh listrik.Relay terdiri dari 2 bagian utama yaitu,Elektromagnet (Coil ) dan
Mekanikal. Relay memilki coil atau lilitan kawat yang berfungsi apabila lilitan tersebut
diberikan tegangan kerjanya (power) maka akan berubah menjadi magnet, sehingga tuas
akan
tertarik menempel pada coil tuas yang awalnya terhubung dengan terminal output
Normally Close (NC) akan berpindah ke terminal output Normally Open (NO), begitu
tidak ada power maka tuas akan kembali ke posisi semula.tuas dapat kembali ke posisi
semula dikarenakan menggunakan plat yang memilki kelenturan baik yang mampu
menjangkau diantara kedua jarak terminal, oleh karena itu relay memiliki rumah yang
melindungi gangguan luar terhadap sistem kerjanya.
Terdapat beberapa kelompok Relay diantaranya, yaitu:
1. Single Pole Single Throw (SPST): Relay kelompok ini memiliki 1 jenis
kontak,dengan 2 terminal 1 terminal input dan satu terminal output dengan
kondisi NC saja.
2. Single Pole Double Throw (SPDT): Relay kelompok ini memiliki 2 jenis
kontak,terdiri dari 3 terminal, satu terminal input dan 2 terminal output dengan
2 kondisi  Normally NO/NC.
3. Double Pole Single Throw (DPST): Relay kelompok ini sama seperti dua relay
SPST dalam satu rumah namun dikendalikan oleh hanya satu coil,satu kondisi
kontak pada masing masing terminal.
4. Double Pole Double Throw (DPDT): Relay kelompok ini sama dengan relay
jenis SPDT dalam satu rumah dan dikendalikan leh hanya satu coil.

Gambar 2.2 Relay AC


(Sumber: https://modifieded.blogspot.com/)
2.3 Lampu Indikator
Lampu tanda atau indikator berfungsi untuk memberi tanda bahwa panel dalam
keadaan bekerja atau bertegangan atau tidak. Warna merah sebagai tana panel alam
keadaan bekerja, maka harus hati-hati. Warna merah juga sebagai tanda adanya
gangguan. Warna hijau menunjukkan bahwa panel alam keadaan ON dan arus mengalir
ke rangkaian beban listrik. Lampu indikator juga berfungsi sebagai tanda tegangan kerja
tiga fasa . lampu merah untuk fasa R, lampu kuning untuk fasa S, lampu hijau untuk
fasa T. Pemasangan lampu indikator pada panel atau PHB dipasang pada pintu.
Penghantar yang digunakan untuk pemasangan lampu indikator ini adalah kabel
fleksibel dengan memakai sepatu kabel.

Gambar 2.3 Lampu Indikator


(Sumber: https://www.plcdroid.com/)
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Alur Blok Diagram

MCB ON

LAMPU INDIKATOR
KUNING MENYALA

PUSH BUTTON
PUSH BUTTON
MERAH
HIJAU DITEKAN
DITEKAN

1. RELAY BEKERJA 1. RELAY MATI


2. LAMPU 2. LAMPU
INDIKATOR INDIKATOR
HIJAU MENYALA HIJAU MATI
3. LAMPU 3. LAMPU
INDIKATOR INDIKATOR
KUNING MATI KUNING

3.2 Alat dan Bahan


Alat dan Bahan :
1. Kabel NYA
2. MCB 1 Fasa
3. Relay AC 220 Volt
4. Soket relay AC 8 kaki
5. Lampu indikator
6. Toolset
7. Multimeter
8. Push Button
3.3 Prosedur Kerja
1. Menyiapkan gambar rangkaian.
2. Menyiapkan alat dan bahan yang dipergunakan.
3. Menentukan NO, NC push button dan relay dengan menggunakan multimeter.
4. Merangkai rangkaian pada panel sesuai gambar yang sudah dibuat.
5. Setelah merangkai rangkaian, menghubungkan ke jala-jala PLN 220 volt dan
memastikan MCB masih dalam keadaan off.
6. Mengubah MCB ke keadaan on dan menjalankan rangkaian yang sudah dirangkai.
7. Mengamati sistem kerja rangkaian.

3.4 Gambar Rangkaian

3.5 Cara Kerja Rangkaian


Saat MCB dalam keadaan posisi ON, tegangan fasa mengalir menuju lampu
indikator kuning yang berarti bahwa rangkaian dalam keadaan standby.
Selanjutnya Ketika Push Button ON yang berwarna hijau ditekan, arus listrik
mengalir menuju coil yang menyebabkan coil terinduksi sehingga kontak relay
yang semula berada pada posisi Normally Close akan berubah menjadi Normally
Open dan lampu indikator hijau menyala. Pada keadaan tersebut lampu pijar
dialiri tegangan fasa sehingga lampu akan menyala. Apabila Push Button OFF
yang berwarna merah ditekan, arus listrik yang mengalir menuju coil terputus
sehingga kontak relay yang berada di posisi Normally Open akan berubah menjadi
Normally Close. Pada keadaan tersebut lampu akan mati dan lampu indikator
kuning menyala yang menandakan rangkaian dalam keadaan standby.
BAB IV
ANALISIS DAN KESIMPULAN

4.1 Analisis
Pada rangkaian percobaan diatas menggunakan 3 komponen utama yaitu
push button, relay dan lampu indikator. Push button yang digunakan yaitu push
button tipe NO untuk push button ON dan push button tipe NC untuk push button
OFF. Sedangkan relay yang digunakan yaitu relay AC dengan 8 kaki (DPDT).
Untuk lampu indikator, menggunakan lampu indikator warna merah, kuning,dan
hijau. Lampu indikator kuning akan menyala saat standby dan ketika OFF.
Sedangkan lampu indikator hijau akan menyala ketika tombol ON ditekan dan
disaat yang sama lampu juga menyala.
Kondisi standby terjadi ketika MCB ON. Pada saat itu arus akan mengalir
melewati Normally Close pada kontak 1 (K1) relay yang terhubung dengan lampu
indikator kuning. Kondisi ON terjadi ketika push button ON ditekan yang
menyebabkan arus akan mengalir menuju coil relay. Hal ini menyebabkan kontak
1 dan kontak 2 relay berpindah dari Normally Close menuju Normally Open. Pada
kontak 2 (K2) relay berfungsi sebagai pengunci sehingga ketika push button ON
dilepas, arus akan tetap mengalir ke coil relay melalui K2. Sedangkan pada kontak
1 (K1) relay menyebabkan lampu indikator merah menyala dimana arus mengalir
menunju Normally Open yang terhubung dengan lampu tersebut. Pada saat
kondisi OFF terjadi ketika push button OFF ditekan maka arus yang mengalir
menuju coil relay terputus sehingga arus mengalir ke kontak 1 relay yang
terhubung dengan Normally Close yang menyebabkan lampu indikator kuning
menyala. Dan ketika MCB OFF maka arus akan terputus.
4.2 Kesimpulan
Relay, push button dan lampu indikator adalah komponen-komponen
elektronika yang mempunyai fungsi dan karakterisik berbeda. Paa praktikum ini
relay, push button dan lampu indikator dirangkai menjadi rangkaian pemutus atau
saklar menggunakan lampu indikator sebagai penanda rangkaian dalam keadaan
ON, standby, atau OFF.
4.3 Pertanyaan
1. Buat analisa hasil praktek anda!
Pada rangkaian percobaan diatas menggunakan 3 komponen utama
yaitu push button, relay dan lampu indikator. Push button yang digunakan
yaitu push button tipe NO untuk push button ON dan push button tipe NC
untuk push button OFF. Sedangkan relay yang digunakan yaitu relay AC
dengan 8 pin (DPDT). Untuk lampu indikator, menggunakan lampu
indikator warna merah, kuning,dan hijau. Lampu indikator kuning akan
menyala saat standby dan ketika OFF. Sedangkan lampu indikator hijau
akan menyala ketika tombol ON ditekan dan disaat yang sama lampu juga
menyala.
Kondisi standby terjadi ketika MCB ON. Pada saat itu arus akan
mengalir melewati Normally Close pada kontak 1 (K1) relay yang
terhubung dengan lampu indikator kuning. Kondisi ON terjadi ketika push
button ON ditekan yang menyebabkan arus akan mengalir menuju coil
relay. Hal ini menyebabkan kontak 1 dan kontak 2 relay berpindah dari
Normally Close menuju Normally Open. Pada kontak 2 (K2) relay
berfungsi sebagai pengunci sehingga ketika push button ON dilepas, arus
akan tetap mengalir ke coil relay melalui K2. Sedangkan pada kontak 1
(K1) relay menyebabkan lampu indikator merah menyala dimana arus
mengalir menunju Normally Open yang terhubung dengan lampu tersebut.
Pada saat kondisi OFF terjadi ketika push button OFF ditekan maka arus
yang mengalir menuju coil relay terputus sehingga arus mengalir ke
kontak 1 relay yang terhubung dengan Normally Close yang menyebabkan
lampu indikator kuning menyala. Dan ketika MCB OFF maka arus akan
terputus.
2. Jelaskan bagaimana cara kerja relay?
Prinsip kerja relay yaitu dengan adanya medan listrik yang
melalui kumparan sehingga menimbulkan medan gaya magnetik yang
menyebabkan koil terinduksi. Medan magnet yang ada pada relay ini
kemudian digunakan untuk mengaktifkan saklar yang ada hingga bekerja.
Bila terjadi medan magnetik, saklar akan ditarik oleh medan magnet it uke
posisi Normally Open. Apabila listrik telah terputus pada pin koil maka
pegas pada saklar akan ditarik oleh pegas yang ada dan Kembali ke posisi
Normally Close.
3. Bagaimana cara menentukan kaki-kaki relay menggunakan multimeter?
Terdapat dua cara dalam menentukan kaki relay Normally Close dam
Normally Open, yaitu dengan menggunakan buzzer atau selector ohm.
Hubungkan salah satu probe multimeter pada kaki COM relay dan kaki
kontak. Apabila menggunakan buzzer multimeter akan berbunyi,
sedangkan saat menggunakan selector ohm, jarum akan bergerak ke kanan
yang berarti kaki relay tersebut dapat dipastikan kontak Normally Close.
Apabila menggunakan buzzer multimeter tidak berbunyi, sedangkan saat
menggunakan selector ohm, jarum tidak bergerak ke kanan yang berarti
kaki relay tersebut dapat dipastikan kontak Normally Open. Untuk
menentukan coil relay dapat dilakukan dengan cara menghubungkan dua
kaki yang sejajar, Apabila menggunakan buzzer multimeter akan berbunyi,
sedangkan saat menggunakan selector ohm, jarum akan bergerak ke kanan
yang berarti kaki relay tersebut dapat dipastikan kontak coil.
DAFTAR PUSTAKA
[ Riski Fernando Situmorang, "Apa Itu Push Button Switch Atau Saklar
1 Tombol" 26 November 2020. [Online]. Available: http://www.ruang-
] server.com/2020/11/apa-itu-push-button-switch-atau-saklar.html.
[Accessed 24 Januari 2022].
[ Unknown, "Pengertian Dan Prinsip Kerja Relay," 01 Desember 2015.
2 [Online]. Available: https://ulaslistrik.blogspot.com/2015/12/relay-adalah-
] saklar-elektronikyang.html. [Accessed 24 Januari 2022].
[ Unknown, " Penjelasan Lampu Pijar, Prinsip Kerja & Macam-macamnya "
3 02 November 2016. [Online]. Available:
] http://kelaselektro.blogspot.com/2016/11/penjelasan-lampu-pijar-prinsip-
kerja.html [Accessed 24 Januari 2022].
LAMPIRAN
FOTO PRAKTIKUM
GAMBAR KETERANGAN

Rangkaian dalam keadaan Stand by

Rangkaian dalam keadaan ON

Anda mungkin juga menyukai