Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian HPLC
2. Mengetahui jenis- jenis HPLC
3. Mengetahui prinsip kerja HPLC
4. Mengetahui komponen-komponen HPLC
5. Mengetahui cara kerja HPLC
6. Mengetahui diagram alir HPLC
7. Mengetahui kelebihan dan kekurangan HPLC
8. Mengetahui aplikasi HPLC
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
HPLC yaitu alat yang berfungsi mendorong analit melalui sebuah kolom
dari fase diam ( yaitu sebuah tube dengan partikel bulat kecil dengan permukaan
kimia tertentu) dengan memompa cairan (fase bergerak) pada tekanan tinggi
melalui kolom. HPLC secara mendasar merupakan perkembangan tingkat tinggi
dari kromatografi kolom. Selain dari pelarut yang menetes melalui kolom
dibawah grafitasi, didukung melalui tekanan tinggi sampai dengan 400 atm. Ini
membuatnya lebih cepat.
HPLC digunakan untuk memisahkan molekul berdasarkan perbedaan
afinitasnya terhadap zat padat tertentu. Cairan yang akan dipisahkan merupakan
fase cair dan zat padatnya merupakan fasa diam (stasioner). Teknik ini sangat
berguna untuk memisahkan beberapa senyawa sekaligus karena setiap senyawa
mempunyai afinitas selektif antara fase diam tertentu dan fase gerak tertentu.
Dengan bantuan detector serta integrator kita akan mendapatkan kromatogram.
Kromatogram memuat waktu tambat serta tinggi puncak suatu senyawa.
Prinsip kerja dari alat HPLC adalah ketika suatu sampel yang akan diuji
diinjeksikan ke dalam kolom maka sampel tersebut kemudian akan terurai dan
terpisah menjadi senyawa-senyawa kimia (analit) sesuai dengan perbedaan
afinitasnya. Hasil pemisahan tersebut kemudian akan dideteksi oleh detector
(spektrofotometer UV, fluorometer atau indeks bias) pada panjang gelombang
tertentu, hasil yang muncul dari detektor tersebut selanjutnya dicatat oleh recorder
yang biasanya dapat ditampilkan menggunakan integrator atau menggunakan
personal computer (PC) yang terhubung online dengan alat HPLC tersebut.
Komponen HPLC pada dasarnya terdiri atas: wadah fase gerak, pompa,
alat untuk memasukkan sampel (tempat injeksi), kolom, detektor, wadah
penampung buangan fase gerak, dan suatu komputer atau integrator atau perekam.
Berikut diagram skematik sistem kromatografi cair:
Adapun cara untuk melihat seluruh proses diagram alir HPLC, antara lain:
1. Injeksi sample
Proses ini meliputi tekanan, tidak sama halnya dengan kromatografi gas.
2. Waktu retensi
Waktu yang dibutuhkan oleh senyawa untuk bergerak melalui kolom menuju
detektor Waktu retensi diukur berdasarkan waktu dimana sampel diinjeksikan
sampai sampel menunjukkan ketinggian puncak yang maksimum dari senyawa
itu. Senyawa-senyawa yang berbeda memiliki waktu retensi yang berbeda.
3. Detektor
Ada beberapa cara untuk mendeteksi substansi yang telah melewati kolom.
Metode umum yang mudah dipakai untuk menjelaskan yaitu penggunaan serapan
ultra-violet.
4. Interpretasi output dari detector
Output akan direkam sebagai rangkaian puncak-puncak, dimana masing-masing
puncak mewakili satu senyawa dalam campuran yang melalui detektor dan
menyerap sinar UV. Area yang berada dibawah puncak sebanding dengan jumlah
X yang melalui detektor, dan area ini dapat dihitung secara otomatis melalui
layar komputer. Area dihitung sebagai bagian yang berwarna hijau dalam gambar
(sangat sederhana).Jika larutan X kurang pekat, area dibawah puncak akan
berkurang meskipun waktu retensi akan sama.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Komponen utama dari HPLC yaitu, pompa, injector, elusi gradient, kolom,
detector, pengolahan data.
2. Prinsip dasar HPLC (High Performance Liquid Chromatografi) adalah
pemisahan senyawa-senyawa berdasarkan kepolaran, dimana terdapat fase
mobile (gerak) dan fase stasioner (diam). HPLC sering digunakan antara
lain untuk menetapkan kadar senyawa aktif pada obat, produk hasil
samping proses sintesis, atau produk- produk degradasi dalam sediaan
farmasi. Contohnya adalah menganalisis parasetamol dan kafein dalam
suatu campuran.
3. HPLC sebagai suatu metode pemisahan memiliki beberapa keuntungan
yaitu menghasilkan pemisahan yang sangat cepat, dapat memisahkan zat-
zat yang tidak mudah menguap ataupun tak tahan panas, banyak pilihan
fasa geraknya, mudah untuk mendapatkan kembali cuplikan, karena
detector pada HPLC tidak merusak komponen zat yang dianalisis, dan
dapat dirangkai dengan instrumen lain untuk meningkatkan efisiensi
pemisahan. Sedangkan kekurangannya adalah larutan harus dicari fase
diamnya terlebih dahulu, hanya bisa digunakan untuk asam organic, harus
mengetahui kombinasi yang optimum antara pelarut, analit, dan gradient
elusi, harganya mahal sehingga penggunaannya dalam lingkup penelitian
yang terbatas.