Tomy Fitrio
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Rengat
Jl R. Suprapto No 14 Rengat
Email : tomy@stieindragiri.ac.id
Abstrak
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kelayakan Finansial Investasi Tongkang baru pada CV. Surya
Samudra Sentosa. Adapun alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Studi
Kelayakan Aspek Keuangan yaitu dengan metode Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio (B/C), dan
Internal Rate of Return (IRR). Kesimpulan hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa dari hasil analisis
didapatkan NPV sebesar Rp. 2.434.504.000,- yang berarti pembuatan Tongkang baru di CV. Surya Samudra
Sentosa layak dijalankan karena NPV menunjukkan angka Positif. Analisis menggunakan Benefit Cost Ratio
(B/C), diperoleh nilai Benefit Cost Ratio (B/C) sebesar 1,39 > 1, artinya pembuatan Tongkang baru di CV.
Surya Samudra Sentosa layak dijalankan. Dengan menggunakan metode Internal Rate of Return (IRR)
didapatkan hasil sebesar 25,86% yang berarti lebih besar dari tingkat suku bunga saat ini yaitu 17 % pertahun,
maka pembuatan Tongkang di CV. Surya Samudra Sentosa layak dilaksanakan.
Abstract
The aim of this study is to determine the influence some factors to consumer purchasing behavior in
some minimarket in Rengat. The population in this study was the people of Rengat who buying and have
purchasing power. Sampling taken using Accidental Random Sampling method, with total sample of 157
respondents. The data analysis technique used was factor analysis. The result of minimarket, which are (1)
demographic factors, (2) promotion factors, (3) merchandise factors, (4) room factors, (5) facility factors, (6)
location factors, (7) culture, (8) employees factors. Author suggests the minimarket need to know the
characteristics and desires of consumers, where demographic has a great influence in improving consumers
desire to purchase in the minimarket in the city of Rengat.
Keywords: Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio (B/C), dan Internal Rate of Return (IRR).
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan dunia usaha di Dunia diantaranya Indonesia saat ini sangat banyak dan
berkembang, hal ini ditandai dengan banyaknya usaha yang bermunculan. Provinsi Riau
adalah salah satu Provinsi yang terletak di Pulau Sumatera dengan lokasi yang strategis
dengan Ibukota Pekanbaru yang memilih visi sebagai ibu kota metropolitan berbasis industri
dan perdagangan mengalami kemajuan. Untuk mencapai tujuan pembangunan nasional,
sektor transportasi memiliki posisi yang penting dan strategis untuk memperlancar roda
perekonomian untuk menunjang kelancaran arus barang dagang dalam perdagangan nasional
baik di darat maupun di laut (perairan).
Salah satu perusahaan yang bergerak dibidang pelayaran di Provinsi Riau adalah CV.
Surya Samudra Sentosa. Perusahaan yang memulai operasinya tahun 2008. Perusahaan ini
bergerak dibidang industri kapal tepatnya untuk mengangkut kayu milik PT. Riau Andalan
Pulp & Paper (RAPP) Kerinci dan pengangkutan kayu milik perusahaan lain dan diolah di
PT. Riau Andalan Pulp & Paper (RAPP) Kerinci. Dengan jumlah karyawan 15 orang yang
terdiri dari 4 orang karyawan operasional kantor (administrasi) dan 11 orang anak buah kapal.
Oleh karena itu, ini merupakan peluang yang cukup menjanjikan bagi para investor untuk
94
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indragiri (STIE-I) Rengat
Jurnal Manajemen dan Bisnis e-ISSN 2621-4199
Volume VII, No. 03, September 2018
menginvestasikan dana mereka pada perusahaan ini yang bergerak dibidang pelayaran ini
untuk mengangkut kayu ini.
Menurut Sugiharto (2002), dalam melakukan investasi tersebut setiap perusahaan
umumnya akan berusaha agar perluasannya dapat berkembang sesuai dengan tujuan
perusahaan yaitu untuk mendapatkan laba sebesar-besarnya untuk kelangsungan hidup
perusahaan. Sehingga seberapa lama pengembalian dana, yang ditanam di proyek tersebut
menjadi sangat penting. Artinya, sebelum perusahaan menanamkan investasi untuk perluasan
usaha baru, maka terlebih dahulu perlu diketahui apakah proyek atau investasi yang akan
dilakukan dapat mengembalikan uang yang telah diinvestasikan dalam proyek tersebut,
dengan jangka waktu tertentu. Selain itu agar dapat melihat apakah investasi yang dijalankan
dapat memberikan keuntungan finansial lainnya seperti yang diharapkan.
Untuk mendanai suatu kegitan insvestasi biasanya diperlukan dana yang relatif besar.
Perolehan dana dapat dicari dari sumber dana yang ada, misalnya modal sendiri dan modal
asing. Namun dalam menjalankan investasi tersebut perusahaan CV. Surya Samudra Sentosa
mengunakan modal sendiri dan modal asing. Untuk itu, penilaian kelayakan investasi dari
aspek keuangan ini sangat berguna baik bagi internal maupun pihak luar.
Penilaian investasi tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan analisis pada berbagai
aspek. Namun dalam hal ini, penulis hanya akan mengambil aspek keuangan saja. Pada aspek
keuangan dapat digunakan kriteria penilaian investasi seperti metode penilaian investasi yang
mengukur seberapa besar tingkat keuntungan dari investasi. Payback Period; yaitu tehnik
penilaian terhadap jangka waktu pengembalian investasi suatu proyek atau usaha. Net Present
Value; analisis keuangan yang digunakan untuk mengukur layak tidaknya suatu usaha
dilaksanakan. Profitability Index; yaitu untuk menghitung perbandingan antara present value
dari penerimaan dengan value dari investasi. Internal Rate Of Return; metode yang
menghitung tingkat bunga yang menyamakan nilai investasi sekarang dengan nilai
penerimaan-penerimaan kas bersih dimasa yang akan datang.
B. Perumusan Masalah
Perumusan masalah yang diangkat adalah: Apakah investasi pembelian kapal tongkang
pada CV. Surya Samudra Sentosa layak dari aspek keuangan ?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui dan menganalisis investasi
pembelian kapal tongkang pada CV. Surya Samudra Sentosa layak dari aspek keuangan.
95
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indragiri (STIE-I) Rengat
Jurnal Manajemen dan Bisnis e-ISSN 2621-4199
Volume VII, No. 03, September 2018
2. Aspek-aspek Dalam Studi Kelayakan
1). Aspek Pasar dan Pemasaran.
Dalam melakukan penelitian terhadap aspek pasar dan pemasaran menurut Subagyo
(2008: 65) perlu diadakan penelitian terhadap beberapa hal yang perlu diperhatikan
yaitu Permintaan, Penawaran, Proyeksi permintaan dan penawaran, Proyeksi
penjualan, Produk (barang/jasa), Segmentasi pasar, Strategi dan implementasi
pemasaran.
2). Aspek Teknis Produksi dan Teknologis.
Tujuan aspek teknis ialah (a) agar perusahaan dapat menentukan lokasi yang tepat,
baik untuk lokasi pabrik, gudang, cabang, maupun kantor pusat, (b) agar perusahaan
bisa menentukan layout yang sesuai dengan proses produksi yang dipilih, sehingga
dapat memberikan efisiensi, (c) agar perusahaan bisa menentukan teknologi yang
paling tepat dalam menjalankan produksinya, (d) agar perusahaan dapat menentukan
metode persediaan yang paling baik untuk dijalankan sesuai dengan bidang
usahanya, (e) agar perusahaan bisa menentukan kualitas tenaga kerja yang
dibutuhkan sekarang dan dimasa yang akan datang (Kasmir dan Jakfar, 20012: 146).
3). Aspek Manajemen dan Sumber Daya Manusia .
Aspek manajemen dan sumber daya manusia terdiri dari tiga kegiatan dan hubungan
ketiga aspek tersebut dapat diilustrasikan dalam gambar 2 berikut:
96
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indragiri (STIE-I) Rengat
Jurnal Manajemen dan Bisnis e-ISSN 2621-4199
Volume VII, No. 03, September 2018
3. Definisi Investasi
Secara umum, investasi adalah penanaman modal (baik modal tetap maupun modal tidak
tetap) yang digunakan dalam proses produksi untuk memperoleh keuntungan suatu
perusahaan. Menurut Halim (2005: 4) investasi pada hakikatnya merupakan penempatan
sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa
mendatang.
Menurut William F.S yang dikutip oleh Kasmir dan Jakftar (2012:5), investasi adalah
mengorbankan uang sekarang untuk uang di masa yang akan datang. Dari pengertian ini
terkandung dua atribut penting di dalam investasi, yaitu adanya resiko dan tenggang waktu.
Mengorbankan uang artinya menanamkan sejumlah dana(uang) dalam suatu usaha saat
sekarang atau saat investasi dimulai. Kemudian mengharapkan pengembalian investasi
dengan disertai tingkat keuntungan yang diharapkan di masa yang akan datang. Sedangkan
menurut Widjajanta (2007:130), investasi merupakan pengeluaran modal untuk pembelian
aset fisik seperti pabrik, peralatan dan persediaan.
4. Tujuan Investasi
a. Menghindari keterlanjuran penanaman modal yang terlalu besar untuk suatu kegiatan
yang ternyata tidak menguntungkan.
b. Untuk menghindari resiko kegagalan suatu proyek yang menyangkut investasi dalam
jumlah besar.
5. Kriteria Investasi
a. Metode Payback Period
Metode payback periode merupakan metode penghitungan investasi dalam jangka
waktu tertentu yang menunjukkan terjadinya arus penerimaan kas (cash in flows) secara
komulatif sama dengan jumlah investasi dalam bentuk present value. Atau metode
payback periode merupakan teknik penilaian terhadap jangka waktu pengembalian
investasi suatu proyek atau usaha. Menurut Riyanto (2001:125), payback period adalah
suatu periode yang diperlukan untuk dapat menutup kembali pengeluaran investasi
dengan menggunakan proceeds atau aliran kas neto (neto cash flows).
b. Metode Net Present Value
Salah satu metode untuk menilai investasi yang memperhatikan time value of money
adalah net present value (NPV). Menurut Alexandri (2008:170), Net Prensent Value
adalah selisih Present Value dari keseluruhan Proceed dengan Present Value dari
keseluruhan investasi. Sedangkan menurut Husnan (2000:209), metode net present value
ini menghitung selisih antara nilai sekarang investasi dengan penerimaan-penerimaan kas
bersih (operasional maupun terminal cash flow) dimasa yang akan datang.
Maka, dapat disimpulkan bahwa pengertian net present value atau nilai sekarang
bersih adalah analisis keuangan yang digunakan untuk mengukur layak tidaknya suatu
usaha dilaksanakan dilihat dari nilai sekarang arus kas bersih yang akan diterima
dibandingkan dengan nilai sekarang dari jumlah investasi yang dikeluarkan.
c. Metode Profitability Index
Metode Profitability Index (PI) yaitu metode yang menghitung perbandingan antara
present value dari penerimaan dengan present value dari investasi. (Sutrisno,2009:128).
Menurut Husnan (2000:211), Metode ini menghitung perbandingan antara nilai sekarang
penerimaan-penerimaan kas bersih dimasa mendatang dengan nilai investasi sekarang.
Menurut Kuswadi (2007:46), Profitability Index atau indeks tingkat laba disebut juga
sebagai Benefit Cost Ratio (BCR) adalah rasio yang menggambarkan perbandingan
setiap satu unit yang di investasikan.
97
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indragiri (STIE-I) Rengat
Jurnal Manajemen dan Bisnis e-ISSN 2621-4199
Volume VII, No. 03, September 2018
d. Metode Internal Rate of Return
Pengertian internal rate of return adalah besarnya tingkat pengembalian modal
sendiri yang dipergunakan menjalankan usaha. Jadi internal rate of return ini mengukur
kemanfaatan modal sendiri untuk menghasilkan laba. Menurut Kuswadi (2007:41), IRR
adalah suatu tingkat bunga (bukan bunga bank) yang menggambarkan tingkat
keuntungan proyek dimana nilai sekarang netto dari seluruh ongkos investasi proyek,
jumlahnya sama dengan biaya investasi. Pendapat lain menurut Sutrisno (2009:127),
Internal Rate of Return (IRR) adalah tingkat discount rate yang dapat menyamakan PV
of cashflow dengan PV of investment.
B. Penelitian terdahulu
Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Pipit Alfida (2016) Universitas Mulawarman
yang berjudul “Analisis Kelayakan Finansial Investasi Tugboat Baru pada PT. Muara
Kembang Di Samarinda”, dengan hasil penelitian Payback Period (PP) atau jangAlfiaka
waktu yang dibutuhkan untuk menutup kembali pengeluaran investasi, didapat hasilnya ialah
3,07 atau 3 tahun 7 bulan. Ini bearti bahwa Payback Period lebih kecil dari umur pinjaman
yaitu 5 tahun, maka proyek investasi ini layak. Kemudian dari perhitungan NPV didapatkan
NPV positif yaitu sebesar Rp. 1.249.791.038. Dengan nilai NPV yang positif maka proyek
investasi ini layak dari hasil perhitungan NPV. Dari hasil perhitungan Profitability Index
diperoleh hasil sebesar 1.238 yang bearti nilai proyek investasi ini layak dari hasil
perhitungan PI. Dan dari hasil perhitungan IRR sebesar 18,46% lebih besar dari suku bunga
saat ini yang bearti bahwa investasi ini layak dari hasil perhitungan IRR. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa rencana pembuatan tugbout baru layak dilakukan.
Selanjutnya penelitian oleh Afandi (2015) Universitas Gunadarma, judul penelitian
“Analisis Studi Kelayakan Investasi Pengembangan Usaha Distribusi PT. Aneka Andalan
Karya”. Hasil penelitian, Metode Payback Period menunjukkan bahwa waktu yang
diperlukan untuk menutup investasi sebesar Rp 311.000.000 adalah 2 tahun 16 hari. Metode
ARR (Average Rate of Return) menunjukkan bahwa tingkat keuntungan rata-rata yang
diperoleh sebesar 215,91%. Metode NPV (Net Present Value) didapat nilai yang positif
sebesar Rp 225.586.113. Dari metode IRR (Internal Rate of Return) diperoleh tingkat bunga
sebesar 37,77%. Hasil ini menunjukkan bahwa tingkat pengembalian yang diperoleh lebih
besar dari tingkat suku bunga yang ditentukan yaitu 14%. Sedangkan Metode PI
(Profitabilitas Indeks) menunjukkan hasil yang diperoleh lebih besar dari 1 yaitu sebesar
98
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indragiri (STIE-I) Rengat
Jurnal Manajemen dan Bisnis e-ISSN 2621-4199
Volume VII, No. 03, September 2018
1,72. Dari perhitungan lima metode tersebut dapat ditunjukkan juga bahwa rencana
pengembangan usaha PT. Aneka Andalan Karya dapat diterima dan layak dilaksanakan.
C. Kerangka Konseptual
Dalam menjalankan suatu usaha sebaiknya direncanakan dengan matang dari berbagai
aspek yang mempengaruhi yaitu salah satunya keuangan. Seorang investor yang baik
tentunya tidak akan tergesa-gesa dalam melaksanakan gagasannya, sebelum yakin tentang
untung ruginya usaha yang direncanakan. Tindakan yang dilakukannya adalah dengan
mengadakan analisis kelayakan usaha atau proyek dengan menggunakan Studi Kelayakan
Bisnis (SKB) untuk meneliti apakah usaha yang direncanakan secara teknis, ekonomis dan
komersial cukup menguntungkan? dan layak atau tidak untuk dilaksanakan. Secara singkat
dapat diilustrasikan dalam gambar 2 berikut:
Aspek
Keuangan
Net Present Value Benefit Cost Ratio (B/C) Internal Rate of Return
(NPV) (IRR)
Analisis Kelayakan
Investasi
Layak Tidak
Layak
D. Hipotesis
Hipotesis yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut: Diduga bahwa investasi
pembelian kapal tongkang pada CV. Surya Samudra Sentosa layak dari aspek keuangan.
E. Definisi Konsepsional
1). Kelayakan Finansial adalah untuk menilai kemampuan perusahaan dalam
memperoleh pendapatan serta besarnya biaya yang dikeluarkan. Dari situlah akan
terlihat pengembalian uang yang ditanamkan seberapa lama akan kembali. Investasi
adalah pemberian sesuatu untuk ditanamkan agar dapat menghasilkan sesuatu.
2). Payback Period adalah suatu periode yang diperlukan untuk menutup kembali
pengeluaran investasi dengan menggunakan aliran kas yang diterima.
3). Net Prensent Value adalah selisih Present Value dari keseluruhan Proceed dengan
Present Value dari keseluruhan investasi. Net Prensent Value adalah selisih Present
Value dari keseluruhan Proceed dengan Present Value dari keseluruhan investasi.
4). Profitability Index (PI) yaitu metode yang menghitung perbandingan antara present
value dari penerimaan dengan present value dari investasi.
99
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indragiri (STIE-I) Rengat
Jurnal Manajemen dan Bisnis e-ISSN 2621-4199
Volume VII, No. 03, September 2018
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dan bersifat menguji, dimana
peneliti mencoba untuk mengadakan penelitian ilmiah yang sistematis, menggambarkan
fakta-fakta dari hasil penelitian dalam bentuk data berupa angka hasil perhitungan atau
pengukuran.
100
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indragiri (STIE-I) Rengat
Jurnal Manajemen dan Bisnis e-ISSN 2621-4199
Volume VII, No. 03, September 2018
2.B/C 1.39
3.IRR 25.86%
4.KESIMPULAN DITERIMA
SENSITIVITY ANALYSIS
1. PENJUALAN TURUN 5%
KETERANGAN PROYEK
LAMA 30/11/2017 31/05/2018 30/11/2018 31/05/2019 30/11/2019 31/05/2020
Penjualan Bersih 4,072,500 3,868,875 3,868,875 3,868,875 3,868,875 3,868,875 3,868,875
Harga Pokok Penjualan 1,942,800 1,942,800 1,942,800 1,942,800 1,942,800 1,942,800 1,942,800
Gaji dan Upah 0 0 0 0 0 0 0
Laba Kotor 2,129,700 1,926,075 1,926,075 1,926,075 1,926,075 1,926,075 1,926,075
Biaya SGA & Operasional 120,000 122,175 122,175 122,175 122,175 122,175 122,175
Sewa & Sewa beli 0 0 0 0 0 0 0
Biaya Ope.lainnya 0 0 0 0 0 0 0
Keuntungan Operasional 2,009,700 1,803,900 1,803,900 1,803,900 1,803,900 1,803,900 1,803,900
Penghapusan & Amortisasi 375,000 675,000 675,000 675,000 675,000 675,000 675,000
Bunga 81,482 250,000 208,333 166,667 125,000 83,333 41,667
Pendapatan lainnya 81,482 0 0 0 0 0 0
Laba sebelum pajak 1,553,219 878,900 920,567 962,233 1,003,900 1,045,567 1,087,233
Pajak 388,305 429,186 288,448 336,782 317,615 365,948 346,782
Pendapatan Bersih 1,164,914 449,714 632,118 625,452 686,285 679,618 740,452
Deviden 0 0 0 0 0 0 0
GOFG 1,539,914 1,124,714 1,307,118 1,300,452 1,361,285 1,354,618 1,415,452
PROCEED 1,621,395 1,374,714 1,515,452 1,467,118 1,486,285 1,437,952 1,457,118
Cash Outflow DF PV DF PV
Tahun Ke
/ Cash Inflow 12.50% Cashflow 15% Cashflow
0 6,250,000 1.0000 6,250,000 1.0000 6,250,000
1 1,268,770 0.8889 1,127,796 0.8696 1,103,278
2 1,332,008 0.7901 1,052,451 0.7561 1,007,190
3 1,273,675 0.7023 894,543 0.6575 837,462
Nilai Sisa 6,250,000 0.7023 4,389,575 0.6575 4,109,476
PV Outflow 6,250,000 6,250,000
PV Inflow 7,464,364 7,057,407
1.NPV 1,214,364 807,407
2.B/C 1.19
3.IRR 19.96%
DITERIMA
4.KESIMPULAN
2. SGA NAIK 10 %
KETERANGAN PROYEK
LAMA 30/11/2017 31/05/2018 30/11/2018 31/05/2019 30/11/2019 31/05/2020
Penjualan Bersih 4,072,500 4,072,500 4,072,500 4,072,500 4,072,500 4,072,500 4,072,500
Harga Pokok Penjualan 1,942,800 1,942,800 1,942,800 1,942,800 1,942,800 1,942,800 1,942,800
Gaji dan Upah 0 0 0 0 0 0 0
Laba Kotor 2,129,700 2,129,700 2,129,700 2,129,700 2,129,700 2,129,700 2,129,700
Biaya SGA & Operasional 120,000 134,393 134,393 134,393 134,393 134,393 134,393
Sewa & Sewa beli 0 0 0 0 0 0 0
Biaya Ope.lainnya 0 0 0 0 0 0 0
Keuntungan Operasional 2,009,700 1,995,308 1,995,308 1,995,308 1,995,308 1,995,308 1,995,308
Penghapusan 375,000 675,000 675,000 675,000 675,000 675,000 675,000
Bunga 81,482 250,000 208,333 166,667 125,000 83,333 41,667
Pendapatan lainnya 81,482 0 0 0 0 0 0
Laba sebelum pajak 1,471,737 1,070,308 1,111,974 1,153,641 1,195,307 1,236,974 1,278,641
Pajak 388,305 467,661 355,441 403,774 384,608 432,941 413,774
Pendapatan Bersih 1,083,432 602,647 756,533 749,866 810,700 804,033 864,866
Deviden 0 0 0 0 0 0 0
GOFG 1,539,914 1,277,647 1,431,533 1,424,866 1,485,700 1,479,033 1,539,866
PROCEED 1,621,395 1,527,647 1,639,867 1,591,533 1,610,700 1,562,367 1,581,533
Cash Outflow DF PV DF PV
Tahun Ke
/ Cash Inflow 12.50% Cashflow 15% Cashflow
0 6,250,000 1.0000 6,250,000 1.0000 6,250,000
1 1,546,118 0.8889 1,374,328 0.8696 1,344,451
2 1,580,838 0.7901 1,249,057 0.7561 1,195,341
3 1,522,505 0.7023 1,069,304 0.6575 1,001,072
Nilai Sisa 6,250,000 0.7023 4,389,575 0.6575 4,109,476
PV Outflow 6,250,000 6,250,000
PV Inflow 8,082,263 7,650,340
101
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indragiri (STIE-I) Rengat
Jurnal Manajemen dan Bisnis e-ISSN 2621-4199
Volume VII, No. 03, September 2018
1.NPV 1,832,263 1,400,340
2.B/C 1.29
3.IRR 23.11%
4.KESIMPULAN DITERIMA
B. Pembahasan
Studi kelayakan merupakan penelitian terhadap rencana bisnis atau rencana suati
investasi. Studi kelayakan tidak hanya menganalisis layak atau tidak bisnis dan investasi yang
akan dijalankan, tetapi juga saat dijalankan bisa menghasilkan keuntungan bagi investor,
dalam hal ini adalah pihak bagi CV. Surya Samudra Sentosa.
Analisis dengan menggunakan metode Net Present Value (NPV), yaitu dengan
mengurangkan antara Present Value Inflow dengan Present Value Outflow. Dari hasil analisis
didapatkan NPV sebesar Rp. 2.434.504.000,- yang berarti pembuatan Tongkang baru di CV.
Surya Samudra Sentosa layak dijalankan karena NPV menunjukkan angka Positif.
Analisis menggunakan Benefit Cost Ratio (B/C) yaitu perbandingan antara jumlah PV
net benefit yang positif dengan jumlah PV net benefit yang negatif. Jumlah Present
value positif sebagai pembilang dan jumlah present value negatif sebagai penyebut. Net B/C
ini menunjukkan gambaran berapa kali lipat manfaat (benefit) yang diperoleh dari biaya
(cost) yang dikeluarkan. Apabila net B/C > 1, maka proyek atau gagasan usaha yang akan
didirikan layak untuk dilaksanakan. Demikian pula sebaliknya, apabila net B/C < 1, maka
proyek atau gagasan usaha yang akan didirikan tidak layak untuk dilaksanakan. Net B/C ratio
merupakan manfaat bersih tambahan yg diterima proyek dari setiap 1 satuan biaya yg
dikeluarkan. Diperoleh Benefit Cost Ratio (B/C) sebesar 1,39 > 1, artinya pembuatan
Tongkang baru di CV. Surya Samudra Sentosa layak dijalankan
Dengan menggunakan metode Internal Rate of Return (IRR) yaitu dengan cara
menyamakan antara present value dari aliran kas dengan present value dari investasi,
berdasarkan hasil perhitungan dengan metode IRR dengan tingkat discount factor 10% - 16%
didapatkan hasil sebesar 25,86% yang berarti lebih besar dari tingkat suku bunga saat ini
yaitu 17 % pertahun, maka pembuatan Tongkang di CV. Surya Samudra Sentosa layak
dilaksanakan.
B. Saran
Berdasarkan dari penelitian yang telah dilakukan, pihak-pihak pemilik minimarket di
kota Rengat harus mengetahui segmentasi mana yang aka mereka bidik. Berdasarkan
demographi yang mana difokuskan pada karakteristik dan keputusan konsumen yang
hendak berbelanja diminimarketnya. Faktor demographi merupakan faktor yang perlu
102
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indragiri (STIE-I) Rengat
Jurnal Manajemen dan Bisnis e-ISSN 2621-4199
Volume VII, No. 03, September 2018
diperhatikan seperti pekerjaan, pendapatan, keadaan ekonomi, tingkat pendidikan, usia,
gaya hidup serta kepribadian konsumen yang akan dijadikan pasar sasaran dan
diharapkan meningkatkan keinginan konsumen berbelanja pada minimarket di kota
Rengat. Caranya dengan meningkatkan promosi baik secara langsung maupun tidak
langsung. Selain promosi ruangan, merchandise dan kebersihan, fasilitas, faktor lokasi,
budaya dan karyawan juga perlu diperhatikan karena dapat mempengaruhi keputusan
konsumen berbelanja pada minimarket di kota Rengat. Konsumen minimarket juga perlu
memperhatikan barang-barang yan ditawarkan oleh minimarket, dimana kondisi barang-
barang yang tersedia, lokasi, harga, promosi yang minimarket lakukan, rungan toko dan
pelayan yang diberikan akan mempengaruhi keputusan konsumen untuk berbelanja pada
minimarket di kota Rengat.
REFERENCE
Afandi. 2015. Analisis Studi Kelayakan Investasi Pengembangan Usaha Distribusi PT.
Aneka Andalan Karya. eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, 2016, 4 (3): 854-867
Ahmad, Subagyo. 2008. Studi Kelayakan Teori dan Aplikasi. PT. Elex Media Komputindo.
Jakarta.
Alexandri, Moh. Benny. 2008. Manajemen Keuangan Bisnis. Alfabeta, Bandung.
Alfida, Pipit. 2016. Analisis Kelayakan Finansial Investasi Tugboat Baru pada PT. Muara
Kembang Di Samarinda. Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma.
Halim, Abdul. 2005. Analisis Investasi. Edisi Kedua. Jakarta : Salemba Empat.
Ibrahim, Yacob. 2009. Studi Kelayakan Bisnis. PT Rineka Cipta, Jakarta.
Kasmir & Jakfar. 2012. Studi Kelayakan Bisnis. Cetakan ke Delapan. Kencana, Jakarta.
Kuswadi. 2007. Meningkatkan Laba Melalui Pendekatan Akuntansi Keuangan dan Akuntansi
Biaya. PT Elex Media Komputindo, Jakarta.
Suad, Husnan. 2000. Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan, Edisi Ketiga. UPP AMP
YKPN, Yogyakarta.
Sutrisno. 2009. Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi, Edisi Pertama, Cetakan
Ketujuh, Penerbit Ekonisia, Yogyakarta.
Umar, Husein. 2005. Studi Kelayakan Bisnis, Edisi 3, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Widjajanta, Bambang dan Widyaningsih, Aristanti. 2007. Mengasah Kemampuan Ekonomi.
Citra Praya, Bandung.
103
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indragiri (STIE-I) Rengat