Oleh
1. Ayu Iska (14700118)
FAKULTAS KEDOKTERAN
1.3. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana keterkaitan
penduduk dengan pembangunan.
1.4. Manfaat
Makalah ini ditulis guna untuk menambah ilmu pengetahuan tentang kependudukan dan
pembangunan, dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhinya.
BAB II
PEMBAHASAN
Sedangkan Penduduk adalah orang yang berdomisili atau bertempat tinggal menetap di
wilayah suatu negara dan telah memiliki syarat menurut undang-undang. Sedangkan yang
disebut bukan penduduk adalah orang yang berada di wilayah negara untuk sementara serta
tidak bermaksud bertempat tinggal tetap di negara itu. Adanya perbedaan itu maka berbeda
pula hak dan kewajibannya. Penduduk boleh mendirikan suatu perkumpulan dan bleh
melakukan suatu pekerjaan, bukan penduduk tidak memiliki hak dan kewajiban itu.
Penduduk atau warga suatu negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi dua:
2. Orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut. Dengan kata lain orang
yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di situ. Misalkan bukti kewarganegaraan, tetapi
memilih tinggal di daerah lain.
John Graunt adalah seorang pedagang di London yang menganalisis data kalahiran dan
kematian, migrasi dan perkawinan yang berkaitan dalam proses pertumbuhan penduduk.
Sehinnga John Graunt dianggap sebagai bapak Demografi.
Masalah-masalah kependudukan dipelajari dalam ilmu demografi. Berbagai aspek perilaku
manusia dipelajari dalam sosiologi, ekonimi, dan geografi. Demografi banyak digunakan dalam
pemasaran, yang berhubungan erat dengan unit-unit ekonomi, seperti pengencer hingga
pelanggan potensial. Kependudukan atau demografi adalah ilmu yang mempelajari dianmika
kependudukan manusia. Meliputi didalamnya ukuran, struktur, dan distribusi penduduk, serta
bagaimana jumlah penduduk setiap waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi, serta penuaan.
Analisis kependudukan dapat merujuk masyarakat secara keseluruhan atau kelompok tertentu
yang didasarkan kriteria seperti pendidikan, kewarganegaraan, agama, atau etnisitas tertentu.
Dinamika kependudukan adalah perubahan kependudukan untuk suatu daerah tertentu dari
waktu ke waktu. pertumbuhan penduduk akan selalu dikaitkan dengan tingkat kelahiran,
kematian dan perpindahan penduduk atau migrasi baik perpindahan ke luar maupun ke luar.
Pertumbuhan penduduk adalah peningkatan atau penurunan jumlah penduduk suatu daerah dari
waktu ke waktu.
Pertumbuhan penduduk yang minus berarti jumlah penduduk yang ada pada suatu daerah
mengalami penurunan yang bisa disebabkan oleh banyak hal. Pertumbuhan penduduk
meningkat jika jumlah kelahiran dan perpindahan penduduk dari luar ke dalam lebih besar dari
jumlah kematian dan perpindahan penduduk dari dalam ke luar.Hal-hal yang diperlukan dalam
pengukuran dinamika kependudukan adalah :
1. Indikator
Indikator diperlukan untuk mengetahui dan mempelajari dengan tepat berbagai keadaan
atau perubahan yang terjadi pada penduduk disuatu negara. Indikator dalam demografi terdiri
dari beberapa hal, yaitu :
a. Jumlah penduduk
b. Komposisi penduduk menurut jenis kelamin, umur, suku bangsa, pendidikan, agama,
pekejaan, dan lain-lain
2. Parameter
Ukuran atau satuan yang memberikan penilaian kuantitatif. Ada dua macam pengukuran,
yaitu :
a. Angka Absolut
b. Angka Relatif
Kepadatan penduduk adalah banyaknya jumlah penduduk per satuan unit wilayah.
Kepadatan penduduk ini menunjukkan jumlah rata-rata penduduk pada setiap km2 . Pengukuran
kepadatan penduduk suatu wilayah dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.
1. Kepadatan penduduk aritmatik ialah kepadatan penduduk per satuan luas, dihitung dengan
rumus sebagai berikut.
2. Kepadatan fisiologis ialah jumlah penduduk tiap kilometer persegi tanah pertanian. dihitung
dengan rumus sebagai berikut
3. Kepadatan penduduk agraris adalah jumlah penduduk petani tiap km2 tanah pertanian.
dihitung dengan rumus sebagai berikut
PIRAMIDA KEPENDUDUKAN
Piramida Penduduk adalah grafik yang menyajikan data penduduk berdasarkan umur,
jenis kelamin dan daerah suatu penduduk. Piramida penduduk disajikan dalam dua buah diagram
batang, pada satu sisi menunjukan jumlah penduduk laki-laki dan pada sisi lainnya menunjukan
jumlah oenduduk perempuan dalam kelompok interval usia peduduk lima tahunan. Yang laki-
laki digambarkan di sebelah kiri dan kanan untuk wanita.
Perlu diketahui bahwa piramida penduduk bisa berbeda di tiap wilayah atau negara, namun tetap
patokan dasarna ada 3 bentuk, yaitu :
Dengan ketiga bentuk piramida tersebut, seseorang bisa mengetahui kondisi dari negara
tersebut walau dalam bentuk grafik seperti ini. Disimpulkan juga bahwa negara maju lebih
banyak memiliki grafik Piramida Penduduk Stasioner.
B. Pembangunan
Pembangunaan adalah suatu rangkaian gerak perubahan menuju arah kemajuan, perubahan
tersebut direncanakan berdasarkan norma-norma tertentu. Pembangunan juga berartikan sebagai
rangkaian usaha dan kegiatan yang dimaksudkan untuk mencapai keadaan lepas landas, atau
mungkin keadaan yang penuh dengan dorongan kearah kematangan. Menurut Sondang P. Siagan
pembangunan merupakan usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan yang
berencana yang dilakukan secara sadar oleh suatu Bangsa, Negara dan Pemerintah menuju
modernitas dalam pembinaan bangsa. Sedangkan menurut Bintoro Tjokroamdjojo, pembangunan
adalah suatu orientasi dan kegiatan usaha yang tanpa akhir. Beberapa pengertian pokok
mengenai pembangunan, yaitu :
Hingga saat ini pemahaman tentang definisi pembangunan ekonomi belum ada satupun
defenisi pembangunan ekonomi yang sama sekali tepat dan memuaskan, meskipun definisi yang
sudah ada masih dapat difahami dan diterima secara umum. Akan tetapi bukan berarti teori –
teori yang telah di kemukakan oleh para ahli ekonomi itu tidak bermanfaat, melainkan teori –
teori tersebut masih berguna dalam menentukan kebijaksanaan pembangunan suatu Negara pada
masa – masa yang akan datang.
Pembangunan adalah suatu aktivitas yang sengaja direncanakan dan dilaksanakan, berarti
pembangunan merupakan suatu kegiatan yang terus menerus dilakukan oleh setiap negara, baik
itu negara yang telah maju maupun negara – negara yang masih 18 atau sedang berkembang.
Bagi negara – negara yang tergolong sudah maju, pembangunan ekonomi dilakukan dan
digunakan untuk tujuan – tujuan yang bersifat ekonomis, politis, dan kebudayaan. Bersifat
ekonomi artinya adalah bagaimana mempertahakan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat
kearah yang lebih baik.
Bersifat politis berarti bagaimana menyebarkan faham yang mereka anut kepada Negara
lain, sehingga menjadi rekan yang baik dalam mencegah masuknya pengaruh dari Negara lain.
Sedangkan bersifat kebudayaan adalah berusaha menyebarkan kebudayaan mereka terhadap
Negara lain.
a. Suatu proses, yang berarti merupakan perubahan yang terjadi secara terus menerus.
b. Usaha untuk meningkatkan pendapatan per kapita.
c. Kenaikan pendapatan per kapita itu harus terus berlangsung dalam jangka panjang
Dalam analisa, pembangunan ekonomi perlu dipandang sebagai suatu proses agar saling
berkaitan dan hubungan saling mempengarui antar faktor – faktor yang menghasilkan
pembangunan ekonomi dapat dilihat. Cara analisis ini dapat diketahui deret peristiwa yang
timbul sehingga akan mewujudkan peningkatan dalam kegiatan ekonomi dan taraf kesejahteraan
masyarakat dari satu tahap pembangunan ketahap berikutnya.
Pada saat ini jumlah populasi manusia di dunia meningkat pesat dihitung dari tahun-
tahun sebelumnya. Peningkatan jumlah populasi ini juga ternyata memengaruhi berbagai
aspek seperti pembangunan ekonomi di negara-negara di berbagai belahan di dunia sebagai
contoh yang konkrit saat ini. Pembangunan ekonomi akibat pertumbuhan penduduk ini
memberi dampak yang berbeda-beda terhadap negara maju dan negara terbelakang serta
berbagai aspek yang ditinjau terhadapnya terutama masalah standar kehidupan.
Pertumbuhan penduduk di negara maju memberikan dampak yang positif. Hal ini bisa
diambil contoh dari Eropa barat yang ternyata pertumbuhan penduduknya justru
mempercepat proses industrialisasi. Pertumbuhan penduduk membantu ekonomi negara
tersebut karena mereka sudah makmur, mempunyai modal melimpah sedangkan buruhnya
kurang. Di negara seperti itu, kurva penawaran buruh pada sector industry bersifat elastis
sehingga tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi bagaimanapun justru akan menaikkan
produktivitas. Kenyataannya kenaikan jumlah penduduk menghasilkan kenaikan GNP (Gross
National Product) yang lebih tinggi ketimbang sekedar proporsional.
Akan tetapi, pada negara terbelakang pertumbuhan penduduk ini memberikan dampak
yang menghambat pembangunan ekonomi karena kondisi yang berlaku sangatlah berbeda
dengan kondisi pada negara maju. Ekonomi pada negara terbelakang misikin, modal-modal
di negara ini juga kurang, sedangkan buruhnya melimpah. Pertumbuhan penduduk yang
cepat juga memperberat tekanan pada lahan dan mengakibatkan pengangguran. Belum lagi
masalah penyediaan pangan yang sangat banyak. Bahkan kebutuhan untuk menyediakan
prasarana kepada rakyat cenderung mengalihkan pengeluaran negara dari aktiva produktif.
Penduduk dan standar kehidupan. Hal ini merupakan salah satu factor yang berpengaruh
dalam pembangunnan ekomi dikarenakan hal ini berkaitan dengan pendapatan per kapita
yang nantinya akan menentukan standar hidup seseorang. Penduduk yang meningkat dengan
cepat menyebabkan permkintaan akan sandang, pangan dan papan dan sebagainya menjadi
meningkat.tetapi penawaran barang-barang ini tidak dapat ditingkatkan dalam jangka waktu
pendek lantaran kuranganya factor pendukung seperti bahan mentah, buruh terlatih, modal
dan sebagainya. Biaya dan harga barang-barang tersebut naik, sehingga biaya hidup rakyat
menjadi lebih mahal. Akibatnya standar kehidupan yang sudah rendah itu menjadi makin
rendah.
Kemiskinan membiakkan bilangan besar anak-anak yang justru semakin memperburuk
standar kehidupan penduduk. Lingkaran setan antara kemiskinan dan standar kehidupan
yang rendah ini berjalan terus semakin membelit. Akan tetapi menurut Hirschman, “Tekanan
penduduk pada standar kehidupan melahirkan tekanan balik, d.h.i melahirkan kegiatan yang
dirancang untuk mempertahankan lingkungannya dan untk mengorganisasikan ddirinya
sendiri menjadi semakin baik”. Colin Clark juga mengatakan hal yang sama bahwa
pertumbuhan penduduk membawa kesulitan ekonomi bagi masyarakat yang hidup dengan
metode tradisional; tetapi dengan tenaga yang cukup kuat masyarakat mampu mengubah
metode mereka, dan dalam jangka panjang akan beralih menjadi masyarakat yang jauh lebih
maju dan produktuf. Kita tidak setuju dengan pendapat Hirschman dan Colin Clark bahwa
tekanan penduduk yang menyebabkan menurunnya standar kehidupan mereka. Tidak ada
bukti yang mendukung pandangan tersebut terutama dalam kaitannya dengan negara
terbelakang. Jadi akibat pertumbuhan penduduk adalah menurunkan standar kehidupan.
Dari hal-hal yang telah dibahas diatas kita dapat menyimpulkan bahwa pertumbuhan
penduduk merupakan hal yang sangat berpengaruh dalam pembangunan ekonomi.
Pertumbuhan penduduk ini juga memberika masing-masing dampak yang ditimbulkan
apabila hal tersebut terjadi di negara berkembang/ terbelakang dan di negara maju.
BONUS DEMOGRAFI
Pengertian bonus demografi adalah suatu kondisi dimana komposisi jumlah penduduk
yang berusia produktif lebih besar dibandingkan dengan jumlah penduduk usia tidak
produktif. Penduduk usia produktif adalah penduduk yang berada pada rentang umur 15-64
tahun.
Bonus demografi memiliki nilai positif dan keuntungan besar dari segi pembangunan
bila dikelola secara profesional karena potensi rasio beban ketergantungan penduduk akan
berkurang. Rasio ketergantungan adalah perbandingan antara jumlah penduduk usia non
produktif dengan jumlah penduduk usia produktif.
Namun bonus demografi juga memiliki dampak negatif pada upaya pembangunan.
Ketika negara tidak mempersiapkan diri dengan baik dalam menyongsong periode bonus
demografi tersebut, konsekuensi yang terjadi adalah dampak negatif yang harus dipikul oleh
semua pihak.
Era bonus demografi yang ditandai dengan dominasi jumlah penduduk usia produktif
atas jumlah penduduk tidak produktif memiliki dampak pada pertumbuhan ekonomi dan
pembangunan jelas yaitu akan terjadi peningkatan tabungan masyarakat dan tabungan
nasional, yang akan bermuara pada tingkat kesejahteraan masyarakat yang lebih baik.
Selain itu, dampak positif dengan jumlah usia produktif yang lebih besar akan
mengakibatkan beban hidup menjadi lebih ringan, karena hidup penduduk usia non produktif
akan ditanggung oleh penduduk usia produktif.Namun, dampak negatif juga akan dihadapi
jika tidak mempersiapkan diri dengan baik dalam menyongsong periode bonus demografi
tersebut. Terutama kesiapan pembangunan sumber daya manusia yang akan menentukan
sejauh mana keberhasilan memanfaatkan peluang bonus demografi tersebut.
Tanpa dibekali dengan kualitas sumber daya manusia yang memadai, maka proporsi
penduduk usia produktif yang sedemikian besar pada saat itu hanya akan menciptakan
dampak buruk pada pembangunan negara.Salah satu dampak negatif yang bisa diprediksi
adalah jumlah pengangguran yang tidak terkendali karena tidak terserap ke dalam lapangan
kerja yang ada akibat kualifikasi dan kualitas yang tidak memenuhi standar pekerjaan yang
tersedia.
Pada tahun 2020-2030 Indonesia berpeluang untuk mengalami bonus demografi, di mana
negara ini akan memiliki sekitar 180 juta orang berusia produktif, sementara yang tidak
produktif berkurang menjadi 60 juta jiwa. Ini berarti 10 orang usia produktif hanya akan
menanggung 3-4 orang usia tidak produktif.
Terdapat 48-49 orang tidak produktif, bisa terdiri atas anak-anak usia 1-15 tahun maupun
para orang tua yang telah berusia diatas 64 tahun. Dimana kehidupan dari 48-49 orang tidak
produktif tadi akan ditopang dan ditanggung kehidupannya oleh 100 orang usia produktif.
Rasio ketergantungan Indonesia pada tahun 2016, sudah jauh berkurang dibandingkan dari
hasil rasio yang sama pada tahun 1971 yang masih sebesar 86%. Trend positif grafik ratio
ketergantungan, sebenarnya telah terlihat tingkat penurunannya hingga dibawah 50% sejak tahun
2012.
Berdasarkan rangkuman data dari BPS, jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2016
diperkirakan sebanyak 258 juta orang. Terdiri atas penduduk berjenis kelamin laki-laki sebanyak
129,98 juta dan penduduk berjenis kelamin perempuan sebanyak 128,71 juta orang.
Dari grafik data jumlah penduduk Indonesia tahun 2016 yang diterbitkan oleh BPS,
Terdapat sekitar 174 juta jiwa penduduk usia produktif atau sebanyak 67% dari jumlah total
penduduk Indonesia. Ha itu semakin memperkuat asumsi bahwa Negara Indonesia memang
sudah mulai memasuki suatu masa emas berupa era bonus demografi.
Proyeksi puncak era bonus demografi Indonesia menurut proyeksi BPS akan dicapai antara
rentang tahun 2025-2030, atau ketika jumlah penduduk usia produktif Indonesia ada pada angka
minimal 70% dari total jumlah penduduk.
Dari perspektif pembangunan manusia, tidak pelak lagi rentang waktu menjelang tahun
2020-2035 merupakan periode yang paling tepat mempersiapkan fondasi kokoh bagi periode
bonus demografi tersebut.
Keadaan bonus demografi yang akan dialami bangsa Indonesia memiliki banyak manfaat.
Salah satu manfaat utama sekaligus manfaat terbesar dari adanya bonus demografi Indonesia
adalah mengubah tingkat ekonomi Indonesia dari negara berkembang menjadi negara maju.
2. Kematian (Mortalitas)
Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya angka kematian
caranya hampir sama dengan perhitungan angka kelahiran.
b. Angka kematian khusus menurut umur tertentu (Age Spesific Death Rate = ASDR)
Angka ini dapat digunakan untuk mengetahui kelompok-kelompok usia manakah yang paling
banyak terdapat kematian. Umumnya pada kelompok usia tua atau usia lanjut angka in tinggi,
sedangkan pada kelompok muda jauh lebih rendah.
Banyaknya kematian sangat dipengaruhi oleh faktor pendukung kematian (pro mortalitas) dan
faktor penghambat kematian (anti mortalitas)
3. Perpindahan (Migrasi)
Perpindahan (migrasi) atau mobilitas penduduk yang artinya proses gerak penduduk dari suatu
wilayah ke wilayah lain dalam jangka waktu tertentu.
Daya tarik dan daya dorong di daerah asal yang mempengaruhi perpindahan penduduk :
a. Kekuatan Sentripental
adalah kekuatan yang mengikat orang untuk tinggal di daerah asal, misalnya :
> Terikat tanah warisan
> Menunggu orang tua yang sudah lanjut
> Kegotong royongan yang baik
> Daerah asal merupakan tempat kelahiran nenek moyang mereka.
b. Kekuatan Sentrifugal
adalah kekuatan yang mendorong untuk meninggalkan daerah asal, misalnya:
> Terbatasnya pasaran kerja
> Terbatasnya fasilitas pendidikan
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
4)
DAFTAR PUSTAKA
e-Jurnal Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan Vol. 5. No.1, Januari – April 2016
https://repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/51389/4/BAB%20II%20Tinjauan
%20Pustaka_%202011apr1.pdf
https://media.neliti.com/media/publications/23130-ID-penduduk-dalam-proses-
pembangunan.pdf